Salah satu faktor yang mempengaruhi variasi kinerja intellectual capital yang dilihat dari tata kelola perusahaan salah satunya adalah umur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sekarang, perusahaan tidak bisa hanya dengan mengandalkan kekayaan fisiknya saja.

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tenaga kerja menjadi bisnis yang berdasarkan pengetahuan. menerapkan sistem manajemen pengetahuan (knowledge management) maka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini, pertumbuhan ekonomi berkembang sangat pesat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan nilai perusahaan. Intellectual capital meruapakan komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan. Laporan keuangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital dianggap penting untuk. diungkap dan diperbincangkan, karena mengandung intangible asset yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat hal ini ditandai dengan munculnya industri baru

BAB I PENDAHULUAN. mahal, hal ini dikarenakan jumlah populasi yang terus meningkat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan. keputusan dan pertanggungjawaban (accountability). Menurut Kamus

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. sahamnya kepada masyarakat (go public) melalui pasar modal. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

BAB I PENDAHULUAN. Setelah era efisiensi pada tahun 1950-an dan 1960-an, era kualitas pada

BAB 1 PENDAHULUAN. pandang bisnisnya karena pertumbuhan inovasinya yang luar biasa.

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik ke arah dominasi pengetahuan dengan penerapan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi memiliki dampak yang luas terutama pada bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: terhadap Audit Delay tidak terdukung. Dengan demikian profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bidang perekonomian yang semakin berkembang membawa dampak

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. (knowledge-based business). Labor-based business memegang prinsip perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, modal intelektual telah berkembang dengan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini menjadikan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada tenaga kerja (labor based business) menuju bisnis yang didasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam masa pembangunan seperti sekarang ini, persaingan usaha di berbagai sektor semakin

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mempertahankan

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu entitas bisnis membutuhkan modal untuk melakukan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang setelah munculnya PSAK No.19 (Revisi 2000) tentang aset

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal berakibat pada meningkatnya investor yang beralih

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan pihak investor luar yaitu publik di luar lingkup

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan, berfokus mengembangkan jaringan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. bagi kelangsungan suatu usaha, hal ini menjadi kendala yang sering dihadapi

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Menurut IAI (2009) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

BAB 1 PENDAHULUAN. penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis antar perusahaan menjadi semakin ketat. Kondisi ini

BAB V PENUTUP. Adanya kontradiksi antara teori dengan berbagai penelitian mengenai

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja

BAB I PENDAHULUAN. itu bisnis property dan real estate sangat berkembang di Indonesia. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mampu mempertahankan bisnisnya. Modal merupakan faktor penting

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Oktober 2015 menjelaskan bahwa saat ekonomi Indonesia melemah properti

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat dari berbagai industri. Semua industri akan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sebuah perusahaan kepada pihak pihak yang berkepentingan diluar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini persaingan usaha mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. bekerja untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. negara kepada pihak luar maupun pihak di dalam negara itu sendiri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menjelaskan mengenai timeliness pada laporan keuangan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based business) saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi, dan peningkatan dalam ilmu pengetahuan turut mengubah cara pandang perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya guna menciptakan nilai perusahaan. Para pelaku bisnis mulai menyadari bahwa untuk dapat bertahan dalam persaingan yang ketat di era sekarang, perusahaan tidak bisa hanya dengan mengandalkan kekayaan fisiknya saja. Inovasi, teknologi informasi dan pengetahuan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan dinilai penting dalam proses penciptaan nilai dan peningkatan kemampuan bersaing. Seiring dengan perubahan ekonomi di berbagai Negara, yang memiliki karakteristik berbasis ilmu pengetahuan dengan penerapan knowledge management menjadi lebih penting dalam kegiatan value creation (penciptaan nilai) perusahaan dibandingkan faktor produksi lain. Penerapan knowledge management ini telah banyak membawa perubahan pada aktivitas perusahaan. Perubahan juga terjadi pada nilai dan persepsi pada parameter kinerja perusahaan (Saleh et. al, 2008). Penciptaan nilai (value creation) dapat digunakan sebagai indikator pertumbuhan dan keberhasilan bisnis (Ulum, 2009). Penciptaan nilai bagi perusahaan adalah ketika perusahaan mampu menghasilkan sesuatu yang lebih dari sumber daya yang diinvestasikan. Dengan kata lain, apabila perusahaan mampu mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki sehingga sumber daya tersebut dapat menciptakan value added bagi perusahaan, maka hal ini disebut sebagai value creation. Pada umumnya, intellectual capital dikelompokkan menjadi tiga komponen, yaitu: Human Capital, Structural Capital dan Relational Capital. Human Capital meliputi pengetahuan, keahlian, kompetensi dan motivasi yang dimiliki karyawan. Structural Capital mencakup budaya perusahaan, computer software, dan teknologi informasi. Sedangkan Relational Capital meliputi loyalitas konsumen, pelayanan jasa terhadap konsumen, dan hubungan baik dengan pemasok.

Salah satu faktor yang mempengaruhi variasi kinerja intellectual capital yang dilihat dari tata kelola perusahaan salah satunya adalah umur perusahaan. Umur perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk tetap eksis dan mampu bersaing dalam dunia usaha. perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman lebih banyak sehingga akan lebih mengetahui kebutuhan konstituennya akan informasi tentang perusahaan. Faktor lain yang diduga menjadi faktor yang berpengaruh terhadap intellectual capital disclosure salah satunya adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan. Ulum (2009) mengemukakan bahwa semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin banyak ia akan mengungkapkan informasi di dalam laporan tahunannya, baik informasi keuangan maupun non-keuangan, baik mandatory maupun voluntary. Perusahaan besar lebih sering diawasi oleh kelompok stakeholder yang berkepentingan dengan bagaimana manajemen mengelola modal intelektual yang dimiliki. Faktor lainnya adalah leverage. Leverage memberikan gambaran tentang bagaimana struktur dalam suatu perusahaan. Ghozali dan Chariri (2007: 393) mengemukakan bahwa, perusahaan yang selalu menggantungkan kepada modal internasional, maka ada kecenderungan perusahaan tersebut mengungkapkan informasi yang sesuai dengan pasar uang dimana perusahaan tersebut berharap akan mendapatkan sumber dananya. Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat topic mengenai intellectual capital disclosure dengan judul Pengaruh Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Intellectual Capital Dsiclosure Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

BAB II KAJIAN PUSTAKA Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2011), Sonnier dan Carson (2009) dan White et al (2007) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif antara leverage dengan intellectual capital disclosure. Ukuran perusahaan berpengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja intellectual capital. Sedangkan umur perusahaan memiliki hubungan timbal balik dengan pengungkapan modal intelektual yang dilakukan oleh manajemen. Klasifikasi umur lebih banyak mengungkapkan modal intelektual dibandingkan dengan perusahaan yang berdasarkan klasifikasi ukuran. Kajian Teori 1. Umur Perusahaan Umur perusahaan adalah lama waktu hidup suatu perusahaan yang menunjukkan bahwa perusahaan tetap eksis, mampu bersaing dalam dunia usaha dan mampu mempertahankan kesinambungan usahanya serta merupakan bagian dari dokumentasi yang menunjukkan tujuan dari perusahaan tersebut. Umur perusahaan dihitung mulai tanggal IPO hingga tanggal laporan tahunan (Ulum: 2009: 23). 2. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang menentukan besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari nilai equity, nilai penjualan, jumlah karyawan dan nilai total aset yang merupakan variabel konteks yang mengukur tuntutan pelayanan atau produk organisasi. 3. Leverage Leverage adalah penggunaan aset dan sumber dana yang memiliki biaya atau beban tetap yang berasal dari pinjaman dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham sehingga dapat menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap utang

maupun aset. Leverage diukur dengan melakukan perbandingan antara total utang dengan total ekuitas: Debt to equity ratio = Total Utang (Debt) Ekuitas (Equity) Hipotesis 1. Umur Perusahaan terhadap Tingkat Iintellectual Capital Disclosure Alasan yang mendasari memasukkan umur perusahaan sebagai salah faktor yang mempengaruhi pengungkapan modal intelektual adalah bahwa semakin tua umur perusahaan, maka memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam pengelolaan dan pemeliharaan intellectual capital akan menjadi lebih optimal dan dengan sendirinya dapat meningkatkan kinerja intellectual capital tersebut. Sehingga selain kinerja yang meningkat, nilai reputasi perusahaan pun akan semakin tinggi pula. Ariva (2013: 102) mengungkapkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan modal intelektual. Alasan yang mendasari memasukkan umur perusahaan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pengungkapan modal intelektual adalah bahwa semakin tua umur perusahaan, maka memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam pengelolaan dan pemeliharaan intellectual capital akan menjadi lebih optimal dan dengan sendirinya dapat meningkatkan kinerja intellectual capital tersebut. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dalam penelitian ini diduga: H1: Umur perusahaan berpengaruh positif terhadap tingkat intellectual capital disclosure. 2. Ukuran Perusahaan terhadap Tingkat Iintellectual Capital Disclosure Ukuran perusahaan merupakan variabel yang sering digunakan untuk menjelaskan luas pengungkapan yang dilakukan dalam laporan tahunan. Ukuran perusahaan yang besar menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat (Sujoko dan Soebiantoro, 2007).

Ukuran perusahaan yang besar menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Disamping itu juga mendapat sorotan publik yang lebih dibanding perusahaan kecil, sehingga perusahaan besar dimungkinkan lebih banyak memiliki modal intelektual dan akan lebih banyak mengungkapkan informasi mengenai modal intelektual di dalam laporan tahunan. Berdasarkan penelitian tersebut maka dalam penelitian ini diduga: H2: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap intellectual capital disclosure. 3. Leverage terhadap Tingkat Iintellectual Capital Disclosure Leverage juga memberikan gambaran tentang bagaimana struktur modal dalam suatu perusahaan. Perusahaan yang menggantungkan modal kepada modal internasional, maka ada kecenderungan perusahaan tersebut mengungkapkan informasi yang sesuai dengan pasar uang dimana perusahaan tersebut berharap akan mendapatkan sumber dananya. Hal ini dibuktikan secara empiris oleh White et al (2007) yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif antara leverage dengan intellectual capital disclosure. Hasil yang sama juga terdapat pada penelitian Bradburry (dalam White, 2007) tentang adanya pengaruh yang signifikan antara leverage perusahaan dengan intellectual capital disclosure pada perusahaan di New Zealand. Berdasarkan penelitian diatas, maka dalam penelitian ini diduga: H3: leverage berpengaruh positif terhadap tingkat intellectual capital disclosure. 4. Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap tingkat Intellectual Capital Disclosure Umur perusahaan merupakan bagian dari dokumentasi yang menunjukkan tentang apa yang tengah dan akan diraih oleh perusahaan. Ukuran perusahaan disinyalir sebagai faktor yang berpengaruh terhadap intellectual capital

disclosure. Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal yang seperti ini lebih tinggi. Berdasarkan penelitian diatas, maka dalam penelitian ini diduga: H4: umur perusahaan, ukuran perusahaan dan leverage berpengaruh secara simultan terhadap intellectual capital disclosure. BAB III METODE PENELITIAN Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. Metode penelitian ini menggunakan mix method dimana untuk menjawab tujuan pertama menggunakan metode kualitatif dan tujuan kedua menggunakan metode kuantitatif. Untuk menganalisis data, tujuan pertama menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data sekunder berupa data kuantitatif yang berkaitan dengan variabel dan objek yang diteliti. Analisis data kualitatif dimulai dengan mengumpulkan data sekunder yaitu laporan tahunan perusahaan properti dan real estate, menganalisis item-item intellectual capital disclosure index, melakukan perbadingan dan kemudian melakukan analisis. Tujuan kedua menggunakan analisis statistic deskriptif dan uji hipotesis menggunakan program SPSS V 21 for windows. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dimana sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya: 1. Perusahaan properti dan real estate yang listing di BEI dari tahun 2009-2013. 2. Perusahaan properti dan real estate yang mengeluarkan laporan tahunannya selama 5 tahun berturut-turut selama periode 2009-2013. 3. Perusahaan properti dan real estate yang mengungkapkan informasi intellectual capital dalam laporan tahunannya, minimal satu item dari masingmasing kategori.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah umur perusahaan, ukuran perusahaan dan leverage. Umur perusahaan dihitung mulai dari tanggal IPO sampai laporan tahunan (Ulum, 2009: 203). Ukuran perusahaan diukur dengan melihat besar kecilnya total aset (Putri, 2013). Leverage diukur dengan menggunakan rasio Debt Equity Ratio (Kasmir, 2012: 158). Rumus DER adalah sebagai berikut: DER= Total Utang Ekuitas (Equity) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah intellectual capital disclosure. intellectual capital disclosure diukur dengan menggunakan disclosure index, yaitu penilaian fakta-fakta informasi pengungkapan atau item-item intellectual capital disclosure index. Jika perusahaan menampilkan item-item dari disclosure index, maka diberi skor 1 atau 0 jika tidak diungkap. Rumusnya adalah sebagai berikut: Score = /M 100% BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan teknik purposive sampling, diperoleh sampel sebanyak 20 perusahaan yang layak untuk dijadikan objek penelitian. Penelitian ini menguji peran intellectual capital disclosure pada perusahaan properti dan real estate dan menguji pengaruh umur perusahaan, ukuran perusahaan dan leverage terhadap intellectual capital disclosure pada perusahaan properti dan real estate. 1. Intellectual Capital Dsiclsoure Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Berdasarkan dari hasil analisis, dapat dilihat bahwa perusahaan properti dan real estate cukup luas dalam mengungkapkan modal intelektual di dalam laporan tahunannya. Hal itu dilihat dari meningkatnya jumlah item

disclosure index yang diungkap dalam laporan tahunan setiap tahunnya. Itemitem intellectual capital disclosure index tersebut terdiri dari 6 kategori, yaitu: 1. Karyawan, terdiri dari 27 item 2. Pelanggan, terdiri dari 14 item 3. Teknologi informasi, terdiri dari 5 item 4. Proses, terdiri dari 8 item 5. Penelitian dan pengembangan, terdiri dari 9 item 6. Strategi statement, terdiri dari 15 item. Pengungkapan modal intelektual pada perusahaan properti dan real estate lebih luas dibandingkan pengungkapan modal intelektual pada perusahaan lain. Hal ini dikarenakan karena pada perusahaan properti dan real estate terdapat tenagatenaga ahli seperti tenaga arsitek, tenaga teknik sipil dan sebagainya yang tidak terdapat pada perusahaan lainnya. Menurut Moeheriono (2012: 74) salah satu faktor yang paling penting dan mampu menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan adalah faktor sumber daya manusia. Hal tersebut semakin mejelaskan pentingnya keberadaan intellectual capital. Apabila perusahaan mampu mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, maka dapat menciptakan value added bagi perusahaan dan hal ini disebut value creation. Menurut Ulum (2009) dalam value creation, format yang terukur/berwujud (tangible form) seperti pendapatan tergantung pada format yang tidak berwujud (intangible form). Hal ini dapat dicontohkan, apabila perusahaan bertujuan untuk meningkatkan penciptaan laba, maka diperlukan pelayanan dan hubungan yang baik dengan pelanggan. 2. Pengaruh umur perusahaan, ukuran perusahaan dan leverage terhadap intellectual capital disclosure Modal intelektual merupakan informasi atau pengetahuan yang diaplikasikan dalam pekerjaan untuk menciptakan nilai yang meliputi pengetahuan, informasi kekayaan intelektual dan pengetahuan yang dapat digunakan secara bersama-sama untuk menciptakan kekayaan.

Berdasarkan atas perhitungan yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa umur perusahaan, ukuran perusahaan dan leverage tidak berpengaruh terhadap intellectual capital disclosure. Artinya bahwa umur perusahaan, ukuran perusahaan dan leverage tidak dapat mempengaruhi tingkat intellectual capital disclosure. Hal ini berbanding terbalik dengan ketentuan yang mengharuskan perusahaan harus melaporkan modal intelektual didalam laporan tahunannya sesuai dengan yang telah diatur dalam PSAK No. 19 tentang aset tidak berwujud. Perilaku variabel umur perusahaan, ukuran perusahaan dan leverage tersebut tidak sejalan dengan prediksi menurut teoritis. Hal ini dikarenakan tidak semua investor akan memberikan nilai yang paling tinggi pada perusahaan yang memiliki modal intelektual. BAB V PENUTUP Berdasarkan analisis data dan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian yaitu pengungkapan modal intelektual pada perusahaan properti dan real estate sudah cukup luas. Hal ini dikarenakan perusahaan properti dan real estate mampu memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya, baik sumber daya berwujud dan tidak berwujud, dapat menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan dan meningkatkan kinerja perusahaan. item yang paling banyak diungkap dalam laporan tahunan perusahaan properti dan real estate adalah item karyawan, pelanggan, teknologi informasi, penelitian dan pengembangan dan strategi statement. Variabel umur perusahaan, ukuran perusahaan dan leverage secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen yaitu intellectual capital disclosure. Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah jenis industri atau perusahaan yang memang menggunakan intellectual capital sebagai pengukuran dalam kinerjanya. Penelitian ini hanya menggunakan 3 variabel, yaitu umur perusahaan, ukuran perusahaan dan leverage dan dari hasil penelitian, ketiga variabel tersebut mempunyai peran yang

sangat kecil dalam mempengaruhi intellectual capital disclosure, dan masih ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi intellectual capital disclosure. terdapat unsur subjektivitas dalam menentukan indeks pengungkapan. Hal ini dikarenakan tidak adanya ketentuan baku yang dapat dijadikan acuan sehingga penentuan indeks untuk indikator dalam kategori yang sama dapat berbeda untuk setiap peneliti.