PIDANA PENGAWASAN DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA. Oleh : I Made Ardian Prima Putra Marwanto

dokumen-dokumen yang mirip
RELEVANSI PIDANA KERJA SOSIAL DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA

ANALISIS MENGENAI PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU PERZINAHAN DALAM PERSPEKTIF KUHP

I. PENDAHULUAN. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang sekarang diberlakukan di

BAB I PENDAHULUAN. Secara yuridis formal pemberlakuan hukum pidana Belanda di Indonesia didasarkan

PIDANA KERJA SOSIAL DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PEMIDANAAN DI INDONESIA

PENANGGULANGAN PERDAGANGAN ORANG DALAM (INSIDER TRADING) DI BIDANG PASAR MODAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PIDANA

Oleh. I Gusti Ngurah Bayu Pradiva I Gusti Agung Mas Rwa Jayantiari Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana

PERKEMBANGAN PIDANA DENDA DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA INDONESIA

KEBIJAKAN LEGISLATIF DALAM HAL PENGATURAN ALTERNATIF PIDANA PENGGANTI DENDA YANG TIDAK DIBAYAR

KRIMINALISASI TERHADAP PERBUATAN SPAMMING MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TETANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP KELALAIAN PENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR YANG MENYEBABKAN KEMATIAN DALAM KECELAKAAN DI JALAN RAYA

I. PENDAHULUAN. masing-masing wilayah negara, contohnya di Indonesia. Indonesia memiliki Hukum

Oleh: R.Caesalino Wahyu Putra IGN.Parikesit Widiatedja Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI DALAM TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING) DI INDONESIA

PENGATURAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN DALAM UNDANG-UNDANG KEPABEANAN

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA EKSIBISIONISME DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

PENERAPAN SANKSI YANG BERKEADILAN TERHADAP ANAK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

Keywords: Abortion, Victims, Rape, Criminal Code, Law No. 36 of 2009.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ARTIS SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA CYBERBULLYING PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DI INDONESIA

SANKSI PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (HUMAN TRAFFICKING) DI INDONESIA

KEBIJAKAN DALAM PENJATUHAN SANKSI PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PELACURAN SESUAI DENGAN PERDA KOTA DENPASAR NO. 2 TAHUN

PENCURIAN PRATIMA DI BALI DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ADAT

: UPAYA PERLINDUNGAN ANAK BERHADAPAN HUKUM DALAM SISTEM PERADILAN ANAK FAKULTAS : HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA ABSTRAK

Oleh : Nik Mirah Mahardani Pembimbing: I Gede Artha Program Kekhususan Hukum Pidana, Fakultas Hukum Universitas Udayana

UNSUR MELAWAN HUKUM DALAM PASAL 362 KUHP TENTANG TINDAK PIDANA PENCURIAN

PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA MUTILASI

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU SODOMI TERHADAP KORBAN YANG TELAH CUKUP UMUR

PENGGUNAAN HUKUM PIDANA DALAM UNDANG-UNDANG PERKAWINAN

TINDAK PIDANA ASUSILA TERHADAP HEWAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PIDANA

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PENGATUR LALU LINTAS UDARA DALAM HAL TERJADINYA KECELAKAAN PESAWAT UDARA

ANALISIS MENGENAI SINGKRONISASI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SEBAGAI PENGGANTI PIDANA PENJARA

POLITIK HUKUM PEMERINTAH DALAM PENYUSUNAN RUU KUHP. Prof. Dr. Enny Nurbaningsih, S.H.,M.Hum. Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional

KEBIJAKAN FORMULASI FUNGSI KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA MENURUT UNDANG UNDANG NO 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DAN/ ATAU SAKSI KORBAN TRANSNATIONAL CRIME DALAM PROSES PENEGAKAN HUKUM PIDANA

KEKUATAN HUKUM PEMBUKTIAN PIDANA MELALUI MEDIA ELEKTRONIK BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP)

ABSTRACT. Keywords : Compensation, Restitution, Rehabilitation, Terrorism.

Kata Kunci: pidana seumur hidup, tujuan pemidanaan, pemasyarakatan.

Sistem Pidana dan Tindakan Double Track System Dalam Hukum Pidana di. Indonesia. Gita Santika Ramadhani, Barda Nawawi Arief, Purwoto*)

ANALISIS HUKUMAN KEBIRI UNTUK PELAKU KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DITINJAU DARI PEMIDANAAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dihukum 5 (lima) tahun penjara. Pembandingnya adalah para koruptor di republik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peraturan perundangan undangan yang berlaku dan pelakunya dapat dikenai

UNSUR KESALAHAN DALAM TINDAK PIDANA LINGKUNGAN HIDUP SUATU KAJIAN TERHADAP UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN

KAJIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN MELALUI JUAL-BELI ONLINE

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN IJAZAH

TINDAK PIDANA MUTILASI DALAM PERSPEKTIF KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERAMPOKAN DIDALAM TAKSI DITINJAU DARI PERSEPEKTIF VIKTIMOLOGI

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PEMIDANAAN ANAK DI BAWAH UMUR

SANTUNAN OLEH PELAKU TINDAK PIDANA TERHADAP KORBAN KEJAHATAN DIKAJI DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP)

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP SIKAP KEJAKSAAN ATAS PELIMPAHAN BERKAS PERKARA OLEH PENYIDIK

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP BALITA SEBAGAI KORBAN PERDAGANGAN ORANG DI TINJAU DARI ASPEK VIKTIMOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. atributif dan peraturan normatif. Peraturan hukum atributif

PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI DALAM KUHP SEBAGAI UPAYA KESELARASAN SISTEM PEMIDANAAN ATURAN HUKUM DENGAN UNDANG UNDANG KHUSUS DI LUAR KUHP

BENTUK GANTI KERUGIAN TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERKOSAAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF VIKTIMOLOGI

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI SANKSI PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI MEDIA SOSIAL

PEMBERIAN GANTI RUGI SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PASIEN DALAM TINDAK PIDANA DI BIDANG MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. Pidana bersyarat merupakan suatu sistem pidana di dalam hukum pidana yang

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAMBATAN PENEGAKAN HUKUM PERSAINGAN USAHA OLEH KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU)

BAB II. kejahatan adalah mencakup kegiatan mencegah sebelum. Perbuatannya yang anak-anak itu lakukan sering tidak disertai pertimbangan akan

ANALISIS YURIDIS MENGENAI PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PENGGUNA JASA PROSTITUSI DALAM PERSPEKTIF KUHP

DIVERSI TERHADAP ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DALAM PROSES PENYIDIKAN

PEMBERLAKUAN ASAS RETROAKTIF DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INFORMASI PRIBADI TERKAIT PRIVACY RIGHT

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu aturan hukum tertulis yang disebut pidana. Adapun dapat ditarik kesimpulan tujuan pidana adalah: 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang melekat dan menyatu pada

Oleh : Ni Putu Lisna Yunita I Gede Putra Ariana. Bagian Hukum Bisnis, Fakultas Hukum, Universitas Udayana. Abstract

OPTIMALISASI PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA BAGI PENGGUNA BAHAN BAKAR MINYAK ECERAN YANG TIDAK MEMILIKI IZIN PENJUALAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO.

DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA PENJARA TERHADAP ANAK

BUKTI ELEKTRONIK CLOSED CIRCUIT TELEVISION (CCTV) DALAM SISTEM PEMBUKTIAN PIDANA DI INDONESIA

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENERAPAN SANKSI PIDANA PERUNDANG-UNDANGAN DI LUAR KODIFIKASI HUKUM PIDANA DALAM PENYELESAIAN KONFLIK PERTANAHAN

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan atas kekuasaan. Sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 1 ayat (3)

PENJATUHAN HUKUMAN UNTUK PELAKU TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN HEWAN

PIDANA DENDA DALAM PEMIDANAAN SERTA PROSPEK PERUMUSANNYA DALAM RANCANGAN KUHP 1 Oleh : Selfina Susim 2

ANALISIS HUKUM PENYEBAB TERJADINYA TINDAK PIDANA KORUPSI DAN PERTANGGUNGJAWABAN PIDANANYA

ANALISIS KEBIJAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2004)

AKIBAT HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA YANG MENJUAL MAKANAN KADALUWARSA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Tujuan Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan republik indonesia memproklamasikan kemerdekaannya

KEABSAHAN PENETAPAN STATUS TERSANGKA DALAM PROSES PENYELIDIKAN (STUDI KASUS PENISTAAN AGAMA Ir. BASUKI TJAHAJA PURNAMA)

UPAYA DIVERSI DALAM PROSES PERADILAN ANAK

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN MODAL VENTURA (VENTURE CAPITAL COMPANY) DALAM HAL PERUSAHAAN PASANGAN USAHA MENGALAMI PAILIT

TINJAUAN PUSTAKA. Upaya penanggulangan tindak pidana dikenal dengan istilah kebijakan kriminal

BAB III PIDANA BERSYARAT

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA YURIDIS PEMIDANAAN PADA TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR (STUDI KASUS PUTUSAN NO.85/PID.SUS/2014/PN.DPS.

KEBIJAKAN PEMBERIAN GANTI KERUGIAN KEPADA KORBAN MALPRAKTEK MEDIS SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA

OLEH : Ni Ketut Arie Setiawati. A.A Gde Oka Parwata. Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT

JURNAL. N P M Program Program Hukum FAKULTAS

Pandecta. Implementasi Sanksi Pidana dan Sanksi Tindakan dalam Kebijakan Hukum Pidana di Indonesia

KONSEKUENSI HUKUM PENGINGKARAN ISI BERITA ACARA PEMERIKSAAN OLEH TERDAKWA DI PERSIDANGAN Oleh :

URGENSI KRIMINALISASI KUMPUL KEBO DALAM PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA

JURNAL IMPLEMENTASI SANKSI PIDANA PEMBAYARAN UANG PENGGANTI DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI

AKIBAT HUKUM BAGI PENERBIT BILYET GIRO KOSONG

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN PRIVASI KONSUMEN DALAM BERTRANSAKSI ONLINE

PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK (SUATU KAJIAN TERDAPAT PASAL 310 KUHP)

I. PENDAHULUAN. didasarkan atas surat putusan hakim, atau kutipan putusan hakim, atau surat

PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN

Oleh : I Putu Sabda Wibawa I Dewa Gede Palguna Program Kekhususan: Hukum Pemerintahan, Universitas Udayana

Keywords: Financial loss of countries, corruption, acquittal, policy, prosecutor

Transkripsi:

PIDANA PENGAWASAN DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA Oleh : I Made Ardian Prima Putra Marwanto Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas Udayana Abstract Titles in this writing that "Criminal Supervision in the Perspective of Criminal Law Reform in Indonesia". The purpose of this paper is to find out how the general review of criminal surveillance and to find out how the concept of criminal supervision in criminal law reform in Indonesia. The method in writing scientific papers are using normative method, because the research is to investigate and regulations written. The need for a normative legal research because of the vagueness of legal norms relating to the prospects of criminal supervision as an alternative to criminal sanctions in criminal law reform in Indonesia. The conclusion of this paper that the setting of Criminal Supervision contained in the provisions of the Criminal Code and the juvenile Justice System, but the setting is not yet clear, and the provisions regarding criminal surveillance has also been subject to the provisions of Article 77 to Article 79 of the Bill include the Criminal Code of the National, but still need to add a few things important that the prospects for the future when the draft penal Code legalized be able to accommodate the new criminal Code by both the existence of criminal supervision as an alternative to criminal threats. Keywords: Criminal law reform, regulation, criminal supervision. Abstrak Judul dalam penulisan ini yaitu Pidana Pengawasan Dalam Perspektif Pembaharuan Hukum Pidana di Indonesia. Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui bagaimana tinjauan umum mengenai pidana pengawasan dan untuk mengetahui bagaimana konsep pidana pengawasan dalam pembaharuan hukum pidana di Indonesia. Metode dalam penulisan karya ilmiah ini adalah menggunakan metode normatif, karena penelitian ini mengkaji dan meneliti peraturan-peraturan tertulis. Perlunya penelitian hukum normatif dikarenakan adanya kekaburan norma hukum yang berkaitan dalam prospek pidana pengawasan sebagai alternatif ancaman pidana dalam pembaharuan hukum pidana di Indonesia. Kesimpulan dari penulisan ini bahwa Pengaturan Pidana Pengawasan terdapat dalam ketentuan KUHP dan UU Sistem Peradilan Pidana Anak, namun pengaturannya belum secara jelas serta ketentuan mengenai pidana pengawasan juga telah diatur dalam ketentuan Pasal 77 sampai Pasal 79 RUU-KUHP Nasional, namun masih perlu ditambahkan beberapa hal penting agar prospek ke depannya apabila Rancangan KUHP di sahkan menjadi KUHP Baru dapat mengakomodir dengan baik keberadaan pidana pengawasan sebagai alternatif ancaman pidana. Kata Kunci: Pembaharuan hukum pidana, pengaturan, pidana pengawasan. 1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hukum pidana yang saat ini berlaku di Indonesia merupakan hukum warisan penjajahan Belanda yang berdasarkan asas konkordasi diberlakukannya di Indonesia. KUHP atau dalam Bahasa Belanda disebut Wetboek van Strafrecht merupakan bagian hukum politik yang berlaku di Indonesia dan terbagi menjadi dua bagian, yakni hukum pidana materiil dan hukum pidana formil. Semua hal yang berkaitan dengan hukum pidana materiil adalah tentang tindak pidana, pelaku tindak pidana dan pidana (sanksi), sedangkan hukum pidana formil adalah hukum yang mengatur tentang pelaksanan hukum pidana materiil. Menurut Kansil, KUHP merupakan segala peraturan-peraturan tentang pelanggaran (overtredingen), kejahatan (misdrijven), dan sebagainya, diatur oleh Hukum Pidana (strafrecht) dan dimua dalam satu Kitab Undang-Undang. 1 Sangat disadari bahwa hukum pidana yang sekarang ini berlaku di Indonesia sudah tidak dapat menampung aspirasi masyarakat yang berkembang sangat dinamis serta tidak sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat Indonesia. Pembaharuan hukum pidana dalam rangka menciptakan sistem hukum pidana nasional menjadi sangat penting dan mendesak untuk dikedepankan. Dalam Rancangan Undang-Undang KUHP Tahun 2015 terdapat dua jenis pidana pokok baru yang ditawarkan yakni pidana kerja sosial dan pidana pengawasan. Diharapkan dengan kehadiran jenis pidana pokok ini akan dapat mengefektifkan efek jera terhadap pelaku tindak pidana. Pidana pengawasan sebagai upaya alternatif pidana perampasan kemerdekaan, diharapkan dapat menekan biaya ekonomi pelaksanaan pidana dan dapat menghindari terpidana dari dampak negatif seperti kelakuan yang semakin buruk setelah menyelesaikan masa hukuman, adanya pemikiran negatif masyarakat yang menganggap terpidana adalah orang jahat sehingga terpidana tidak dapat bersosialisasi dengan baik didalam masyarakat dan tidak menutup kemunkinan terpidana tersebut untuk kembali melakukan kejahatan. Keberadaan pidana pengawasan bagi terpidana diharapkan juga mampu membuat terpidana tersebut hidup secara normal di dalam masyarakat. hlm. 257. 1 CST. Kansil, 1976, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2

1.2 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui bagaimana tinjauan umum mengenai pidana pengawasan dan untuk mengetahui bagaimana konsep pidana pengawasan dalam pembaharuan hukum pidana di Indonesia serta perbandingan dengan negara lain. II. ISI MAKALAH 2.1 Metode Metode dalam penulisan karya ilmiah ini adalah menggunakan metode normatif, karena penelitian ini mengkaji dan meneliti peraturan-peraturan tertulis. 2 Perlunya penelitian hukum normatif dikarenakan adanya kekaburan norma hukum yang berkaitan dalam prospek pidana pengawasan sebagai alternatif ancaman pidana dalam pembaharuan hukum pidana di Indonesia. 2.2 Hasil dan Pembahasan 2.2.1 Tinjauan umum mengenai pidana pengawasan Pidana Pengawasan merupakan alternatif pidana perampasan kemerdekaan bersyarat, yaitu adanya ketentuan untuk tidak dijalankannya pidana yang telah dijatuhkan (yang berkaitan dengan pidana penjara) dengan diadakannya syarat-syarat tertentu dan ditetapkan masa percobaan paling lama 3 (tiga) tahun. Menurut Muladi, istilah pidana pengawasan (probation) dalam pengertian modern mempunyai arti sebagai suatu sistem yang berusaha untuk mengadakan rehabilitasi terhadap seseorang yang terbukti melakukan tindak pidana, dengan cara mengembalikannya ke masyarakat selama suatu periode pengawasan. 3 Muladi juga mengemukakan bahwa dalam Pidana Pengawasan, pelaku tindak pidana dalam perkara tertentu (perbuatan dan keadaanya) diputuskan untuk di kembalikan pada masyarakat dengan pengawasan, bantuan, dukungan dan bimbingan dari pejabat pengawas untuk menjadi manusia yang baik dan berguna bagi masyarakat. Dalam hal ini, terdapat upaya guna menghindarkan atau melindungi pelaku tindak hlm.16. 2 Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, UI-Press, Jakarta, hlm.15. 3 Muladi dan Barda Nawawi Arif, 2010, Teori-Teori dan Kebijakan Pidana, Alumni, Bandung, 3

pidana tersebut dari kemungkinan pengaruh buruk yang bisa terjadi bila ditempatkan di dalam penjara. Pidana Pengawasan sebagai alternatif dari pidana perampasan kemerdekaan dapat membantu pelaku tindak pidana untuk dapat melanjutkan kehidupan sosial yang normal kembali, meningkatkan kemungkinan untuk memberikan kompensasi atas kerugian-kerugian si korban akibat tindak pidana yang dilakukan oleh pelaku. Dengan demikian, dalam pidana pengawasan telah tercakup adanya upaya untuk mengimplementasikan ide atau gagasan perlindungan terhadap kepentingan masyarakat dan kepentingan individu pelaku. 2.2.2 Konsep Pidana Pengawasan dalam Pembaharuan Hukum Pidana di Indonesia dan Perbandingannya dengan Negara Lain Rancangan Pengawasan Konsep KUHP di latar belakangi oleh kebutuhan dan tuntutan nasional untuk melakukan pembaharuan dan sekaligus perubahan/pergantian KUHP lama (wetboek van strafrech) warisan zaman kolonial Belanda, jadi berkaitan erat dengan ide penal reform (pembaharuan hukum pidana) yang pada hakikatnya juga merupakan bagian dari ide yang lebih besar, yaitu pembangunan/pembaharuan (sistem) hukum nasional. Jenis-jenis sanksi pidana telah diatur dalam ketentuan Pasal 10 KUHP, dimana pidana terdiri atas pidana pokok dan pidana tambahan. Pidana pokok terdiri dari pidana mati, pidana penjara, pidana kurungan, pidana denda dan pidana tutupan, sedangkan pidana tambahan terdiri dari pencabutan hak-hak tertentu, perampasan barang-barang tertentu, dan pengumuman putusan hakim. Berbeda halnya dengan Rancangan Undang-Undang KUHP Tahun 2015, Indonesia telah menambahkan beberapa poin dalam pidana pokok dan pidana tambahan yang diatur pada ketentuan: I. Pasal 65 ayat (1), Pidana pokok yang terdiri atas: 1. Pidana penjara; 2. Pidana tutupan; 3. Pidana pengawasan; 4. Pidana denda; 5. Pidana kerja sosial. II. Pasal 67 ayat (1), Pidana tambahan yang terdiri atas: 4

1. Pencabutan hak-hak tertentu; 2. Perampasan barang-barang tertentu dan/atau tagihan; 3. Pengumuman putusan hakim; 4. Pembayaran ganti kerugian; 5. Pemenuhan kewajiban adat setempat dan/atau kewajiban menurut hukum yang hidup dalam masyarakat. Pidana pengawasan telah banyak dikembangkan oleh negara-negara lain sebagai salah satu jenis pidana pokok, hal ini tentunya dapat dijadikan sebagai perbandingan dalam menentukan pengaturan pidana pengawasan dalam KUHP Nasional di masa yang akan datang. Perbandingan hukum pidana Indonesia dengan negara lain diperlukan dalam rangka mengkritisi hukum pidana sendiri menuju sistem hukum nasional yang lebih baik. Negara lain yang akan dijadikan perbandingan adalah negara Portugal. KUHP Portugal termasuk KUHP modern yang dalam artian sangat baru. KUHP ini disusun sama sekali secara revolusioner radikal merombak sistem yang lama. KUHP ini berlaku mulai 1 januari tahun 1983. Kitab ini berbeda dengan yang ada sebelumnya, terutama tentang sanksi pidananya. Prosesnya di mulai dengan penunjukan Eduardo Correia seorang Professor, oleh Menteri Kehakiman tahun 1961. KUHP lama Portugal berlaku sejak tahun 1886. 4 yakni : Adapun sanksi-sanksi hukum pidana pokok di Portugal yaitu terdiri dari 7 sanksi 1. Pidana Pokok a. Pidana Penjara b. Pidana Denda c. Pidana Tertunda/Pidana Bersyarat d. Pidana Pengawasan e. Pidana Teguran f. Pidana Pelepasan Bersyarat g. Tidak Menjatuhkan Pidana Titik sentral pembaharuan hukum pidana di Portugal ini terletak pada dekriminalisasi dan humanisasi administrasi penuntutan pidana pengurangan pidana penjara, penekanan kepada perlindungan masyarakat dan rehabilitasi pelanggar hukum. Selain itu juga terlihat dalam KUHP Portugal pengaturan mengenai pidana pengawasan 4 Andi Hamzah, 1995, Perbandingan Hukum Pidana, Edisi 1, Cetakan 2, Sinar Grafika, Jakarta, (selanjutnya disebut Andi Hamzah III), hlm.29. 5

dibedakan dengan pidana bersyarat, sedangkan apabila dibandingkan dengan hukum positif yang ada di Indonesia apabila Rancangan KUHP 2015 di sah kan maka diaturnya pidana pengawasan akan menggantikan/menghapuskan pidana bersyarat. III. KESIMPULAN Pengaturan Pidana Pengawasan terdapat dalam ketentuan KUHP dan UU Sistem Peradilan Pidana Anak, namun pengaturannya belum secara jelas. Ketentuan mengenai pidana pengawasan juga telah diatur dalam ketentuan Pasal 77 sampai Pasal 79 RUU- KUHP Nasional, namun masih perlu ditambahkan beberapa hal penting agar prospek ke depannya apabila Rancangan KUHP di sahkan menjadi KUHP Baru dapat mengakomodir dengan baik keberadaan pidana pengawasan sebagai alternatif ancaman pidana. DAFTAR PUSTAKA BUKU Hamzah Andi, 1995, Perbandingan Hukum Pidana, Edisi 1, Cetakan 2, Sinar Grafika, Jakarta, (selanjutnya disebut Andi Hamzah III). Kansil, CST, 1976, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. Muladi dan Barda Nawawi Arif, 2010, Teori-Teori dan Kebijakan Pidana, Alumni, Bandung. Soekanto Soerjono, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, UI-Press, Jakarta. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 153). Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Nasional Tahun 2015. 6