BAB V PEMBAHASAN. yang ditegaskan dalam teknik analisis. Penelitian ini menggunakan analisis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUHAN. untuk mengenal Allah swt dan melakukan ajaran-nya. Dengan kata lain,

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB V PEMBAHASAN. Al Huda Bandung Tulungagung Tahun Ajaran siswa di MTs Al Huda Bandung yang ditunjukkan dari t hitung > dari t tabel

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. beberapa ayat di dalam al-quran. Penanaman nilai-nilai akhlak mulia menjadi

BAB V PEMBAHASAN. hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masayarakat tidak meragukan figur guru. Masyarakat percaya bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan teknologi disisi lain memunculkan persoalan-persoalan baru

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. membina warga binaan untuk memberikan bekal hidup, baik ketrampilan,

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Di dalam bab ini akan dibahas tentang pembahasan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia

BAB V PEMBAHASAN. cukup, yakni pada rata-rata interval 31,13%. Hal tersebut disebabkan. untuk mengikuti dan melaksanakan kegiatan kegiatan keagamaan

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Budaya Religius di MTs Darul Falah. Bendiljati Kulon Sumbergempol Tulungagung

BAB IV PAPARAN DATA. Paparan data disini merupakan uraian yang disajikan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari

ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. 1. Data Perencanaan Budaya Religius

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. Rosdakarya, 2013, hlm Barnawi & M. Arifin, Strategi & kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter,

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Langkah-langkah Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi. Dampak Negatif Internet (Facebook) pada Peserta Didik MIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan unit terkecil dalam suatu masyarakat yang terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. pada kejahatan dan dibiarkan seperti binatang, ia akan celaka dan binasa.

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan Landasan, Teori, dan 234 Metafora

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2004), hlm Netty Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

BAB V PEMBAHASAN. 1. Gambaran Akhlakul Karimah di MAN I Tulungagung. Karena sifat anak yang suka meniru terhadap orang-orang yang

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, agar dapat menciptakan sumber. peningkatan terhadap kualitas pendidikan itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. ia berkenalan dengan dunia sekitarnya, ia berkenalan terlebih dahulu dengan

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembiasaan Shalat Berjama ah di MTs Al-Huda Bandung Tulungagung

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Pendidikan Agama dalam Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. 2 Hasan Basri, Landasan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm Ibid., hlm. 15.

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm.

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses terencana untuk menyiapkan anak didik

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan agama anak di sekolah. Hal ini sesuai dengan pemikiran jalaluddin

PROCEEDING Seminar Nasional Psikometri UPAYA MENGENALKAN INDAHNYA PERSAHABATAN : IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERKARAKTER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

BAB VI PENUTUP. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Aqidah Akhlak dalam Membangun Akhlak. aqidah akhlak bertugas menjalankan program-program yang telah

A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil. 1. Pembinaan Perilaku Akhlak di Panti Asuhan Hikmatul Hayat

BAB V PEMBAHASAN. A. Persiapan Guru dalam Pengembangan Kecerdasan Spiritual pada. Anak Usia Dini di RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir

BAB I PENDAHULUAN. muda untuk memperoleh serta meningkatkan pengetahuannya. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat menyerap pengetahuan sebanyak-banyaknya dan sekaligus mempraktekkannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran,

ASTA CITRA ANAK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar sekolah. Salah satu acuannya adalah pendidikan harus berprinsip

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

BAB IV ANALISIS DAMPAK PERILAKU PERANTAU TERHADAP MORALITAS REMAJA DESA KANDANGSERANG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Al-Hadis, melalui kegiatan. bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.

BAB IV ANALISIS MASALAH. 4.1 Analisis Tentang Kepercayaan Diri Anak Tuna Netra di Balai

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL SISWA. DI MTs HASBULLAH KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada bab ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian yang ada sekaligus memadukan dengan teori yang ada. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknik analisis. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yang didapatkan dari hasil angket. Selanjutnya dari hasil tersebut dikaitkan dengan teori yang ada, diantaranya sebagai berikut: 1. Pendidikan Agama Dalam Keluarga Siswa Kelas VIII SMPN 2 Sumbergempol Pendidikan dalam keluarga merupakan dasar atau pondasi dari pendidikan anak selanjutnya. Di dalam keluarga tempat meletakkan dasardasar kepribadian anak yang masih usia muda, karena pada usia ini biasanya anak-anak sangat peka terhadap pengaruh lingkungan keluarga dan masyarakat. Keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam pendidikan seorang anak, oleh karena itu orangtualah yang merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka. 1 Secara kodrati orangtua sebagai penanggung jawab tertinggi, dan tidak mungkin untuk menghindarkan diri dari padanya karena hal itu merupakan amanat Allah 1 HM. Djumransjah dan Abdul Malik Karim Amrullah, Pendidikam Islam; Menggali Tradisi Mengukuhkan Eksistensi, (Malang: UIN Malang Press, 2007), hlm. 84. 84

85 kepada mereka (orangtua). 2 Salah satu tanggung jawab orangtua terhadap anaknya yaitu dengan melalui proses pendidikan, pendidikan ini dilakukan dengan cara memberikan pengarahan baik dalam bentuk nasihat, perintah, larangan, pembiasaan, pengawasan maupun pemberian ilmu pengetahuan. 3 Pendidikan didalam keluarga mencakup pendidikan tentang akidah, pendidikan ibadah, dan juga pendidikan (penanaman) akhlak yang baik. Ketiga pendidikan tersebut sangatlah berkaitan, dan apabila salah satu pendidikan tersebut diabaikan maka akan berpengaruh pada pendidikan yang lainnya. Pendidikan akidah seperti yang dijelaskan dalam Alqur an surat Luqman ayat 13, bahwa pendidikan yang pertama dan utama yang diberikan oleh anak adalah menanamkan keyakinan yaitu iman kepada Allah bagi anak-anak dalam membentuk sikap, tingkah laku dan kepribadian anak. 4 Pendidikan akidah dalam keluarga yang diterapkan di sekolah yaitu setiap memulai pelajaran para siswa berdoa dengan seksama. Hal ini diterapkan disekolah karena dengan berdoa berarti siswa mempercayai bahwa Allah itu ada dan tidak ada yang lain selain Dia. Dalam Alquran surat Luqman ayat 17 juga dijelaskan tentang pendidikan ibadah. Dalam ayat ini mengandung nilai-nilai pendidikan yang harus ditanamkan kepada anak terutama dalam hal mendirikan shalat, 2 HM. Djumransjah dan Abdul Malik Karim Amrullah, Pendidikam Islam, hlm. 93. 3 Novan Ardy Wiyani & Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam; Rancang Bangun Konsep Pendidikan Monokotomik-Holistik, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012), hlm. 56. 4 HM. Djumransjah dan Abdul Malik Karim Amrullah, Pendidikam Islam, hlm. 49.

86 mengerjakan yang baik dan mencegah dari perbuatan munkar serta membentuk jiwa penyabar. 5 Penerapan pendidikan ibadah dalam keluarga di sekolah yaitu tidak hanya ibadah mahdhah (ibadah yang bersifat vertikal) tetapi juga ibadah ghairu mahdhah (ibadah yang bersifat horizontal) seperti setiap hari jum at para siswa (tidak hanya kelas VIII) menyisihkan sebagian dari uang sakunya untuk di infaqkan, dan juga memberikan sumbangan sosial kepada warga sekolah yang mendapat musibah. Pendidikan akhlak. Melalui Luqman yang namanya diabadikan dalam Alqur an memberikan pelajaran tentang pentingnya pendidikan budi pekerti yang luhur (mulia) yang bukan saja kepada Allah melalui peribadatan yang telah ditentukan bagaimana cara melaksanakannya, tetapi juga pendidikan akhlak yang berhubungan kepada sesame manusia terutama kepada orangtua dan kepada sesame manusia. 6 Dalam hal pembentukan akhlak remaja, pendidikan agama dalam keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupannya. Pendidikan agama berperan sebagai pengendali tingkah laku atau perbuatan yang terlahir dari sebuah keinginan dan luapan emosi. Jika ajaran agama sudah terbiasa dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari dan sudah ditanamkannya sejak kecil, maka tingkah lakunya akan lebih terkendali dalam menghadapi segala keinginankeinginan yang timbul. 5 HM. Djumransjah dan Abdul Malik Karim Amrullah, Pendidikam Islam, hlm. 50. 6 Ibid., hlm. 51.

87 Dalam hal ini orangtua tidak hanya memandang anaknya menjadi remaja yang mampu membedakan mana yang baik dan buruk, tetapi juga mempunyai kewajiban untuk memperhatikan dan membimbing anaknya sehingga merasa yakin anak dapat melakukan dan melaksanakan kegiatan yang diajarkan oleh orangtuanya. Jadi pendidikan akhlak ditanamkan kepada anak yang diharapkan agar anak memiliki akhlakul karimah, baik yang berhubungan dengan Allah, hubungan dengan sesame maupun dengan lingkungan masyarakat. Pendidikan akhlak dalam keluarga siswa kelas VIII di SMPN 2 Sumbergempol yang diterapkan disekolah diantaranya menghormati dan menghargai orang yang lebih tua seperti guru, dalam hal ini bentuk penghormatannya yaitu mengucapkan salam, berjabat dan mencium tangan guru ketika bertemu, dan bentuk menghargainya diterapkan ketika seorang guru sedang mengajar para siswa-siswi memperhatikan penjelasan dari guru dan apabila ada penjelasan guru yang belum dimengerti ditanyakan. 2. Perilaku Siswa Kelas VIII SMPN 2 Sumbergempol Perilaku merupakan segala perbuatan dan tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang. Banyak factor yang mempengaruhi perilaku baik yang bersumber dari dalam dirinya maupun yang bersumber dari luar dirinya. Factor yang bersumber dari dalam diri individu yaitu segala sikap dan kecakapan yang dimiliki atau dikuasai individu dalam perkembangannya, diperoleh dari hasil keturunan atau karena interaksi keturunan dengan lingkungan. Factor eksternal merupakan segala hal yang diterima individu

88 dari lingkungannya. Tapi semuanya baik factor internal maupun factor eksternal akan menjadi lebih baik tergantung pada pendidikannya, apabila dididik dengan baik maka baik pula pribadinya, dan sebaliknya. Bentuk-bentuk perilaku diantaranya perilaku keagamaan, perilaku sosial, dan perilaku terhadap diri sendiri. Perilaku keagamaan yaitu perilaku yang berhubungan dengan melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya, yang diterapkan pada siswa yaitu dengan melaksanakan shalat lima waktu dan shalat sunnah, kemudian mengucapkan istighfar ketika melakukan kesalahan. Perilaku sosial yaitu perilaku yang berhubungan dengan orang lain, perilaku sosial ini diterapkan pada siswa kelas VIII dalam hal gotong royong untuk membersihkan kelas. Sedangkan perilaku terhadap diri sendiri berarti kewajiban seorang individu untuk menjaga kehormatan dan dirinya sendiri agar tidak menjadi individu yang hina. Perilaku ini dilakukan kepada siswa kelas VIII dalam hal kebersihan terhadap dirinya dan lingkungannya, apabila diri sendiri itu bersih maka lingkungannya juga akan bersih seperti membuang sampah pada tempatnya, ini diajarkan sejak kecil agar terlatih sampai dewasa karena menjaga kebersihan itu sangatlah penting. 3. Pengaruh Pendidikan Agama dalam Keluarga terhadap Perilaku Siswa Kelas VIII SMPN 2 Sumbergempol Lebih lanjut dalam penelitian yang telah peneliti lakukan pada penerapan pendidikan agama dalam keluarga siswa kelas VIII SMPN 2 Sumbergempol, pergaulan sesame teman sejawat atau antar teman yang

89 lebih dewasa para siswa saling bersikap mengasihi, jarang terlihat perselisihan yang menonjol diantara mereka. Antara siswa satu dengan siswa yang lain saling menyayangi, berkata dengan perkataan yang baik, saling memaafkan, dan juga membantu teman yang membutuhkan, seperti teman yang tidak mempunyai pena. Selain itu para siswa juga jauh lebih menghargai guru-guru mereka, mengucapkan salam, bersalaman dan mencium tangan saat bertemu dengan guru-guru mereka. Dalam kegiatan rutin setiap hari senin yaitu upacara bendera, mereka disiplin dan mengikuti kegiatan tersebut dengan baik, dalam segi kebersihan para siswa menerapkan slogan Buanglah sampah pada tempatnya, dan itu mereka terapkan dengan baik. Kemudian dilihat dari hasil penyebaran angket yang telah peneliti lakukan dan menghasilkan skor yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif antara Pendidikan agama dalam keluarga terhadap perilaku siswa. Table 5.1 Table Hasil Penelitian No. Rumusan Masalah Hasil Diskusi 1 2 3 4 1 - Bagaimanakah pendidikan agama dalam keluarga siswa kelas VIII SMPN 2 Sumbergempol? - Mean dari pendidikan agama dalam keluarga menunjukkan nilai 84,745. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pendidikan agama dalam keluarga siswa kelas VIII sangat tinggi, berarti pendidikan agama dalam keluarga sangatlah penting diberikan kepada anak, agar dia menjadi manusia yang memiliki pondasi Bersambung

90 Lanjutan dari table 5.1 1 2 3 4 keimanan yang kuat. Oleh karena itu orangtua memiliki peranan yang sangat penting dalam mendidik anak. 2 - Bagaimanakah perilaku siswa kelas VIII SMPN 2 Sumbergempol? 3 - Apakah ada pengaruh pendidikan agama dalam keluarga terhadap perilaku siswa di SMPN 2 Sumbergempol? - Mean dari perilaku siswa menunjukkan nilai 84,707. - Nilai koefisien korelasi atau rxy adalah sebesar 0,401. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku siswa kelas VIII sangat tinggi, berarti perilaku siswa sangat baik di sekolah tersebut. Berarti penerapan pendidikan agama dalam keluarga diterapkan dengan baik oleh anak dan guru juga mempunyai peran untuk membimbing para siswa untuk berperilaku yang lebih baik. Bahwa pendidikan agama dalam keluarga siswa kelas VIII sangat berpengaruh terhadap perilaku siswa. Orangtua harus menyadari bahwa pendidikan itu sangat penting terutama pendidikan anak sejak usia dini karena pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan awal yang diterima oleh anak. Perilaku yang baik menunjukkan pendidikan yang baik didalam keluarga, dan sebaliknya perilaku yang kurang baik juga menunjukkan pendidikan yang rendah didalam pendidikan keluarga.