BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pengelolaan lingkungan hidup sehubungan dengan. dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. cenderung mencari keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memperhatikan

ANALISIS BIAYA LINGKUNGAN PADA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Genzha Barcelona Estianto H. Andre Purwanugraha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berjuang untuk mencapai ecoefficiency yang maksimal,

BAB II BIAYA LINGKUNGAN: PENGUKURAN DAN PELAPORAN. tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang

PELAPORAN BIAYA LINGKUNGAN DAN PENILAIAN KINERJA LINGKUNGAN (Studi Kasus Pada PT Tangjungenim Lestari Pulp and Paper)

BAB II AKUNTANSI BIAYA LINGKUNGAN

BAB II PELAPORAN BIAYA LINGKUNGAN. tidak langsung. Adapun menurut Undang-undang No 32 tahun 2009 tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari pengamatan yang menjadi fokus penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan baik

PENGUKURAN DAN PELAPORAN BIAYA LINGKUNGAN PADA PERUSAHAAN BATIK PLENTONG YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi seefisien mungkin sehingga terkadang mengabaikan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang terkait dengan isu green accounting tersebut di tahun 1980-an. Di

BAB I PENDAHULUAN. wacana CSR berkembang. Munculnya KTT Bumi di Rio pada 1992

Bab 1 Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh operasi perusahaan ataupun rumah sakit adalah limbah produksi dan limbah operasional untuk

BAB I PENDAHULUAN. menggunakannya. Keberhasilan akuntansi lingkungan tidak hanya tergantung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia, dan hubungan antar faktor-faktor tersebut. Titik sentral isu. lingkungan yang telah ditetapkan, Manuhara (2000).

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan dalam jumlak konteks yang berbeda seperti: akuntansi keuangan dan pelaporan.

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang sesuai demi tercapainya going concern perusahaan serta sustainable

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu perusahaan akan terus berusaha agar dapat melakukan kegiatan produksi

BAB I PENDAHULUAN. adalah mendapatkan laba atau keuntungan sebanyak-banyaknya (profit oriented).

BAB II BIAYA KUALITAS LINGKUNGAN. Menurut ISO 14001, lingkungan adalah keadaan sekeliling di mana organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN. bidang akuntansi pemerintahan ini sangat penting karena melalui proses akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi yang terus berjalan. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi yang baik dapat terwujud apabila komponen-komponen di dalamnya

BAB III METODE PENELITIAN

N, 2015 PENGARUH PENGUNGKAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk mengatur pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, sehingga kelangsungan pertumbuhan. dapat mengelola dan dapat mengambil keputusan yang bermanfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lingkungan menjadi semakin menarik seiring dengan adanya

BAB II BIAYA LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. industri yang mampu bersaing di dunia internasional. Industri batik juga

BAB I PENDAHULUAN. warming, eco efficiency, dan kegiatan industri yang memberi dampak langsung

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan yang memiliki peran penting. Di dalam dunia usaha selain

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH (PG DJATIROTO)

BAB I PENDAHULUAN. kasus kerusakan lingkungan dalam skala nasional seperti kasus PT Lapindo

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II BIAYA LINGKUNGAN: PENGUKURAN DAN PELAPORANNYA. Menurut ISO 14001, lingkungan adalah keadaan sekeliling dimana

BAB II LANDASAN TEORI Akuntansi Lingkungan (Environmental Accounting) IFAC (2005) menjelaskan bahwa pada level organisasi, Environmental

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pencemaran laut adalah perubahan pada lingkungan laut yang terjadi akibat

BAB I PENDAHULUAN. pemrosesan data keuangan. Pengertian ini dapat ditemukan dalam Accounting

BAB I PENDAHULUAN. kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Perusahaan

PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN PADA RUMAH SAKIT DI YOGYAKARTA. Borromeus Gilang Swastyakso HY. Sri Widodo

9 - Manajemen Kos/Biaya Lingkungan

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan. Kondisi realitas yang terjadi banyak perusahaan manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia dan dimulainya era pasar bebas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

PENINGKATAN EFISIENSI PERUSAHAAN MELALUI KONSEP NON PRODUK OUTPUT (NPO) SEBAGAI BAGIAN INTERNALISASI BIAYA LINGKUNGAN

BAB V KESIMPULAN Kesimpulan. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, maka dapat disimpulkan:

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuannya secara maksimal. suatu Sistem Informasi yang sekaligus dapat memanajemen kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. output yang dihasilkan dan tanpa memperhatikan proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS PENERAPAN GREEN ACCOUNTING DI RSUD DR. REHATTA KELET JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. dimanasebelumnya Indonesia dikenal dengan negara agraris, kini Indonesia mulai

BABl PENDAHULUAN. Konsep akuntansi lingkungan berkembang sejak tahun 1970-an di Eropa. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri

BAB I PENDAHULUAN. partner dalam kelangsungan bisnis suatu perusahaan. Bagi perusahaan-perusahaan

4. Melakukan identifikasi kegiatan kegiatan pada pekerjaan pembuatan kusen, pintu, dan kanopi dari UPVC.

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, Indonesia sedang giat melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. terhadap praktik akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN (Studi Kasus pada OWABONG Kabupaten Purbalingga) S K R I P S I

I. PENDAHULUAN. hampir semua aktifitas kehidupan manusia sangat tergantung pada ketersedian

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dengan baik agar dapat menjadi sumber penghidupan bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis sistem..., Dian Fitri Arestria, FKM UI, Universitas Indonesia

FAKTOR PENENTU KETERLANJUTAN PEMBANGUNAN : 1. FAKTOR BIOFISIK 2. FAKTOR SOSIAL BUDAYA

Environmental Accounting : an overview

BAB I PENDAHULUAN. semakian kuat dengan harga dan kualitas bersaing harus diperhatikan. sumber daya yang dimiliki benar-benar efisien.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang baik maka penjualan dan laba akan meningkat secara

BAB I PENDAHULUAN. UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) merupakan salah satu. rumahan. Peranan UMKM sejak krisis moneter tahun 1998 dipandang sebagai

ANALISIS BIAYA KUALITAS LINGKUNGAN (STUDI PADA UNIT PAPERMILL DI PT PURA BARUTAMA) Alberta Vinanci Rahardjo. Pembimbing: HY.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia, sesuai dengan tujuanya yaitu mensejahterakan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

BAB I PENDAHULUAN. Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan

BAB I PENDAHULUAN. operasi, sisa suntikan, obat kadaluarsa, virus, bakteri, limbah padat dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. baik (Good Governance) menuntut negara-negara di dunia untuk terus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman semakin hari bertambah maju dan canggih. Salah satu

REGULASI DAN STANDAR TERKAIT AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh penerapan..., Furqan Usman, FT UI, Universitas Indonesia

`BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENENTUAN BIAYA LINGKUNGAN: SEBUAH PENDEKATAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN (EMA)

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Menurut isi dari Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun tentang Perindustrian, Industri adalah :

BAB I PENDAHULUAN. adalah laba yang optimal, kelangsungan hidup yang terus-menerus dan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, mewajibkan bagi setiap perusahaan untuk melakukan pengelolaan lingkungan hidup sehubungan dengan aktivitas usahanya. Di dalam UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, limbah diartikan sebagai sisa suatu usaha dan atau kegiatan produksi, sedangkan pencemaran diartikan sebagai proses masuknya makhluk hidup atau zat, dam energi maupun komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan itu tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Limbah produksi yang dihasilkan oleh operasional perusahaan terdapat kemungkinan bahwa limbah tersebut berbahaya bagi lingkungan sehingga limbah sebagai residu operasional perusahaan memerlukan pengelolaan dan penanganan khusus oleh perusahaan agar tidak menyebabkan dampak negatif yang lebih besar terhadap lingkungan tempat perusahaan beroperasi. Maka dari itu perusahaan-perusahaan di Indonesia mulai menerapakan pengelolaan lingkungan di perusahaan sebagai upaya untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan operasional perusahaan. 1

2 Dengan melakukan pengelolaan lingkungan maka hal tersebut menjadi wujud tanggungjawab perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Dari aktivitasaktivitas yang timbul dari pengelolaan lingkungan maka akan muncul biayabiaya lingkungan. Perusahaan perlu mengukur biaya lingkungan dari aktivitas pengelolaan lingkungan. Menurut Ikhsan Arfan (2008), biaya lingkungan merupakan dampak, baik moneter maupun non-moneter yang harus dipikul sebagai akibat dari kegiatan yang mempengaruhi kualitas lingkungan. Berdasarkan International Guidance Document - Environmental Management Accounting yang disusun oleh International Federation of Accountants (2005:38), biaya lingkungan tersebut terdiri dari biaya material dari output produk (materials costs of product outputs), biaya material dari output non-produk (materials costs of non-product outputs), biaya kontrol limbah dan emisi (waste and emission control costs), biaya pencegahan dan pengelolaan lingkungan (prevention and other environmental management costs), biaya penelitian dan pengembangan (research and development costs), biaya tak berwujud (less tangible costs). Akuntansi lingkungan juga menggambarkan upaya untuk menggabungkan manfaat lingkungan dan biaya ke dalam pengambilan keputusan ekonomi. Akuntansi lingkungan berkaitan dengan dampak lingkungan sebuah bisnis, akuntansi lingkungan nasional berusaha untuk mencapai yang sama pada tingkat internasional. Perusahaan sering kali mengabaikan biaya lingkungan dikarenakan mereka menganggap biaya-biaya yang terjadi hanya merupakan pendukung

3 kegiatan operasional perusahaan dan bukan berkaitan langsung dengan proses produksi. Tetapi apabila perusahaan benar-benar memperhatikan lingkungan sekitarnya, maka perusahaan akan berusaha mencegah dan mengurangi dampak yang terjadi agar tidak membahayakan lingkungannya, misalnya saja pengolahan limbah. Perusahaan harus memikirkan biaya untuk mengolah limbah yang ada daripada hanya untuk membuang limbah yang ada, karena lebih bermanfaat bagi perusahaan untuk mengelola limbah daripada harus membuang dan membahayakan lingkungannya. Menurut Haryanto (2010) perusahaan memerlukan sistem akuntansi lingkungan sebagai kontrol terhadap tanggung jawab perusahaan sebab pengelolaan limbah yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan pengukuran, penilaian, pengungkapan dan pelaporan biaya pengelolaan limbah dari hasil kegiatan operasional perusahaan. Perhitungan biaya dalam penanganan limbah tersebut diperlukan adanya perlakuan akuntansi yang tersistematis secara benar. Pada penelitian Estianto 2014, Biaya lingkungan yang terjadi selama tahun 2013 di RSUD. Dr. Moewardi Surakarta, yaitu sebesar Rp. 4.243.849.268,00 atau 1,21% dari total biaya operasional rumah sakit. Sebagian besar biaya lingkungan yang terjadi didominasi oleh biaya kontrol limbah dan emisi sebesar 0,67% dari total biaya operasional rumah sakit. Sebagian besar biaya kontrol limbah dan emisi berasal dari biaya pengelolaan sampah karena dari kegiatan rumah sakit menghasilkan sampah medis dan non medis yang harus dikelola dengan cermat

4 sehingga tidak mencemari lingkungan. Sedangkan untuk biaya output non produk sebesar 0,35% dari total biaya operasional yang terdiri dari biaya bahan bakar, biaya air dan biaya listrik. Biaya-biaya tersebut merupakan biaya untuk pengoperasian alat-alat pengelolaan sampah dan limbah cair. Untuk biaya pencegahan dan pengelolaan lingkungan mendapat porsi yang kecil yaitu sebesar 0,19% dari total biaya operasional. Sementara penelitian Ririn Siswanti Utami 2012, menemukan bahwa Pabrik Gula Tjoekir Jombang mengunakan basis kas dalam mencatat biaya lingkungan untuk pengolahan limbah karena biaya dicatat saat terjadinya. Pabrik Gula Tjoekir Jombang belum membuat penyajian dan pengungkapan biaya lingkungan secara khusus. Ini dikarenakan penyajian biaya-biaya lingkungan menjadi salah satu komponen dari biaya pada bagian pengolahan yang digunakan untuk menghitung harga pokok penjualan. Pada penelitian Susiana sari, Nengah Sudjana dan Devi Farah Azizah 2012, mengungkapkan bahwa Pabrik Gula Lestari telah menerapkan program tanggung jawab sosial untuk masyarakat antara lain program natura, program pasar murah, program kerohanian, program pelatihan dan ketrampilan serta program penghijauan. Adanya beberapa bantuan dari Pabrik Gula Lestari ini membangun tingkat perekonomian masyarakat hal ini dikarenakan adanya bantuan limbah ini membantu penghematan pengeluaran untuk pertanian warga hampir 50%.

5 Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: " Analisis Penerapan Green Accounting di RSUD Dr. Rehatta Kelet Jepara". 1.2. Ruang Lingkup Masalah Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini antara lain dibatasi pada: 1. Analisis laporan keuangan yang akan diteliti dibatasi pada akuntansi lingkungan di RSUD Dr. Rehatta Kelet Kabupaten Jepara. 2. Laporan keuangan yang dianalisis adalah tahun anggaran 2013-2014. 1.3. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas masalah dalam penelitian ini dapat rumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan akuntansi lingkungan di RSUD Dr. Rehatta Kelet Kabupaten Jepara? 2. Bagaimana kesesuaian penerapan akuntansi lingkungan di RSUD Dr. Rehatta Kelet Kabupaten Jepara dengan PSAK 33? 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui penerapan akuntansi lingkungan di RSUD Dr. Rehatta Kelet Kabupaten Jepara. 2. Untuk mengetahui kesesuaian penerapan akuntansi lingkungan di RSUD Dr. Rehatta Kelet Kabupaten Jepara dengan PSAK 33?

6 1.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti, melalui penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan penulis mengenai analisis penerapan akuntansi lingkungan di RSUD Dr. Rehatta Kelet Kabupaten Jepara dan sebagai salah satu proses untuk semakin meningkatkan keterampilan dalam penelitian dan pembuatan karya tulis ilmiah. 2. Bagi RSUD Dr. Rehatta Kelet Kabupaten Jepara, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak-pihak yang terkait pada RSUD Dr. Rehatta Kelet Kabupaten Jepara. 3. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan bahan masukan bagi penelitian sejenis untuk menyempurnakan penelitian selanjutnya. 1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dimaksud mempermudah dalam memahami isi dari skripsi ini, adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan merupakan bagian isi skripsi pada tahap paling awal yang menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

7 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini memuat tentang tinjauan pustaka yang membahas teori-teori yang relevan dengan topik permasalahan yaitu Landasan teori, Penelitian Terdahulu dan Kerangka pemikiran teoritis. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian berisi tentang jenis penelitian, metode pengumpulan data, metode pengolahan data dan metode analisis data secara teknis yang dilakukan dalam penelitian ini. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan hasil dan pembahasan, di mana akan dibahas mengenai hasil penelitian yang diperoleh peneliti baik secara deskriptif yang bersifat umum maupun data hasil penelitian, penyajian data, analisis data dan pembahasannya. BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan bagian penutup yang memuat tentang kesimpulan dan saran yang merupakan sumbangan pemikiran penelitian terhadap pemecahan masalah.