BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya diikuti oleh perkembangan anak setelah dilahirkan dan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Titi Sumiati, 2014 Meningkatkan kemampuan imajinasi menggambar melalui permainan reseotif

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. prasekolah yang ada di jalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Juwita Mega Ningsih, 2015 Meningkatkan Kreativitas Menari Anak D engan Menggunakan Properti Tari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN SENI MENCETAK DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

PENGARUH MELUKIS TERHADAP KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI DI TK 02 BURAN TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

belajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak didik dikaruniai potensi kreatif sejak lahir. Hal ini dapat dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siska Novalian Kelana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana ia memperoleh pendidikan, perlakuan, dan. kepengasuhan pada awal-awal tahun kehidupannya (Santoso, 2002)

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Anak dilahirkan dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing.

PENINGKATAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN GEOMETRI DI KELOMPOK B TK RAHMAT HARAPAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Kanak- kanak. TK adalah tempat anak belajar, anak berkembang lewat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah harapan masa depan. Karenanya, mereka perlu

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Retna Intania, 2014 Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

BAB I PENDAHULUAN. aspek fisik dan non fisik. Secara alamiah, perkembangan anak berbeda-beda, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

3. Bagaimana menciptakan sebuah ruangan yang dapat merangsang emosi yang baik untuk anak dengan menerapkan warna-warna di dalam interior?

BAB I PENDAHULUAN. (SDM). Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Oleh : Ririn Susanti ABSTRAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan usia yang sangat baik bagi anak-anak untuk. mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Prof. Dr.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Miranti Rachmawati, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Boneka Tangan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-masa berikutnya. Rentangan

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI METODE BERMAIN DENGAN BARANG BEKAS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI TK PKK OTI KECAMATAN SINDUE TOBATA KABUPATEN DONGGALA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan pribadi seseorang. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini memiliki kreativitas yang sangat penting untuk dikembangkan.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bahasan yang menarik dalam dunia pendidikan. Karena Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. Perasaan itu akan membuat kita tahu bahwa ide kita akan dibaca oleh orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fifit Triana Dewi, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

PENINGKATAN KREATIVITAS SENI RUPA ANAK MELALUI PERMAINAN SENI MOZAIK PADA KELOMPOK B TK PERTIWI JATIBARANG KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2012/2013

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia 4-6 tahun

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Pendidikan Taman Kanak-Kanak memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BALI

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK PELANGI NUSA KLATEN

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENCETAK BAGI ANAK USIA DINI Oleh: Dra. Tity Soegiarty, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu potensi yang dimiliki manusia adalah potensi kreatif. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun masing-masing dalam bidang dan dalam kadar yang berbeda-beda, Munandar (2012). Ketika anak mengembangkan keterampilan kreatif, maka anak tersebut juga dapat menghasilkan ide-ide yang inovatif dan jalan keluar dalam menyelesaikan masalah serta meningkatkan kemampuan dalam mengingat sesuatu. Menurut Munandar (2012) kreativitas adalah kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasangagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Dalam kehidupan ini kreativitas sangat penting, menurut Munandar (1992) kreativitas perlu dipupuk, dan dikembangkan karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dan perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Adapun Rachmawati dan Kurniati (2005) kreativitas akan muncul pada individu yang memiliki motivasi tinggi, rasa ingin tahu, dan imajinasi. Seseorang yang kreatif akan selalu mencari dan menemukan jawaban, dengan kata lain mereka senang memecahkan masalah. Sayangnya banyak orang tua dan guru yang kurang menyadari bahwa setiap orang memiliki potensi kreatif. Menurut Rachmawati dan Kurniati (2005) pada dasarnya setiap manusia mempunyai potensi kreatif. Hanya saja dalam perjalanan hidup ada yang mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensi kreatifnya, ada pula yang kehilangan potensi kreatifnya karena tidak mendapatkan kesempatan atau pun tidak menemukan lingkungan yang memfasilitasi berkembangnya potensi kreatif. Terutama pada anak usia prasekolah

2 sebetulnya sangat kreatif, mereka memiliki kreativitas alamiah. Banyak hal yang dilakukan manusia ada unsur kreativitasnya. Munandar (1992) mengatakan kreativitas sebagai daya cipta, sebagai kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru. Sesungguhnya apa yang diciptakan itu tidak perlu hal-hal baru sama sekali, tetapi merupakan gabungan dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya, arti sudah ada sebelumnya, atau sudah dikenal sebelumnya adalah semua pengalaman yang telah diperoleh seorang selama hidupnya. Berdasarkan observasi di Taman Kanak-kanak Kartika XIX-34 dengan guru kelompok B menunjukkan bahwa dalam hal kreativitas anak belum terlihat optimal, hal tersebut nampak seperti saat menyelesaikan pekerjaan, anak belum memiliki keberanian dalam hal bereksplorasi dan berekspresi, anak masih ragu, takut, tidak percaya diri, lebih sering meniru cara guru atau teman lain, anak masih tergantung pada contoh yang diberikan oleh guru, anak kurang diberi kebebasan dalam menuangkan imajinasinya dan keterbatasan dalam menghasilkan ide-ide yang baru. Pada saat proses pembelajaran guru jarang menggunakan media atau alat peraga yang nyata, jelas, dan menyenangkan bagi anak dalam proses pembelajaran. Di Taman Kanak-kanak Kartika XIX-34 juga dikenalkan cara membatik, tetapi dari hasil observasi diketahui ketidaktercapaian tujuan tersebut antara lain disebabkan kurang menariknya pembelajaran kreativitas anak di dalam kelas seperti guru meminta anak mengerjakan buku kegiatan tanpa menjelaskan terlebih dahulu kepada anak, dan pengembangan kreativitas dalam pembelajaran membatik hanya menggunakan media kertas, sehingga proses pembelajaran terlihat monoton, mengeksplorasi atau mencoba hal-hal yang baru hampir tidak pernah diberikan kepada anak, sehingga seringkali membuat anak tidak semangat dan membuat anak cepat bosan untuk mengikuti proses pembelajaran. Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengembangkan dan meningkatkan kreativitas anak yaitu dengan bermain. Bermain bagi anak mempunyai peran penting menurut Pamadhi & Sukardi (2008) mengemukakan bahwa di dalam bermain anak-anak dapat membayangkan atau berimajinasi tentang kejadiankejadian, dan anak akan menampilkan bermacam-macam ide dan gagasan.

3 Dengan bermain anak memiliki kemampuan untuk memahami konsep secara ilmiah, tanpa paksaan. Berkaitan kegiatan proses pembelajaran di sekolah yang dapat mendukung pengembangan kemampuan kreativitas anak melalui kegiatan seni rupa, menurut Sumanto (2005) seni rupa adalah cabang seni yang diciptakan dengan menggunakan elemen atau unsur rupa dan dapat diapresiasi melalui indera. Pelajaran seni rupa sudah menjadi bagian dari program pendidikan umum di sekolah-sekolah terutama di Taman Kanak-kanak. Tujuan utama pendidikan seni rupa pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Sebagaimana dikemukakan Pamadhi (2008) tujuan keterampilan berseni rupa diberikan kepada anak adalah agar anak dapat mengungkapkan perasaan dan pikiran serta angan-angan anak tentang diri dan lingkungannya. Salah satu kegiatan seni rupa adalah membatik. Menurut Wulandari (2011) membatik ialah membuat corak atau gambar (terutama dengan tangan) dengan menerakan malam pada kain, membuat batik, atau menulis dengan cara seperti membuat batik (sangat perlahan-lahan dan berhati-hati sekali) karena takut salah. Dari segi proses pembuatannya, batik terdiri dai beberapa macam jenis, diantaranya batik tulis, batik cap, dan batik jumputan. Kegiatan membatik ini memiliki banyak manfaat Masyhudi (2011) mengatakan manfaat membatik tidak hanya dari aspek keterampilan, tetapi juga bermanfaat untuk perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik anak. Selain semakin mengasah kreativitas anak pun akan lebih dini mengenal salah satu warisan budaya bangsanya. Sekarang ini, teknik membatik sudah lebih berkembang. Membatik tidak saja menggunakan alat canting tetapi sudah menggunakan jenis peralatan lain salah satunya adalah dengan teknik jumputan. Menurut Opieee (2013) jumputan merupakan salah satu jenis batik yang pembuatannya dilakukan dengan cara mengikat kencang di beberapa bagian kain kemudian dicelupkan pada pewarna. Selain membatik memiliki manfaat bagi perkembangan anak. Media teknik jumputan digunakan sebagai salah satu bentuk variasi dalam media

4 pembelajaran membatik untuk anak, menurut Kahar (2013) aktivitas membatik tidak mudah, namun bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk anak-anak pun dapat diajarkan membatik dengan cara yang sederhana. Diharapkan melalui kegiatan membatik dengan teknik jumputan dapat menumbuhkan rasa penasaran anak dalam mengembangkan kreativitasnya, dikarenakan menggunakan bahan-bahan yang berbeda pada umumnya, sifat bermainnya lebih banyak dan anak dapat menginterpretasikan teknik dan media yang berbeda sehingga anak mau mencoba dan mengekspresikan idenya. Namun penelitian mengenai kegiatan membatik dengan teknik jumputan dalam upaya meningkatkan kreativitas anak masih jarang atau sulit ditemukan oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana penerapan membatik dengan teknik jumputan dapat mengembangkan kreativitas anak. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis merumuskan judul Peningkatan Kreativitas Anak Dalam Membatik Melalui Penerapan Teknik Jumputan di Taman Kanak-kanak. B. Identifikasi Masalah Dalam proses penelitian diperlukan suatu proses identifikasi masalah terhadap faktor-faktor yang bisa mempengaruhi permasalahan yang sedang di teliti oleh penyusun, sehingga bisa lebih mudah dan jelas. Identifikasi masalah tersebut dipengaruhi oleh faktor: 1. Kurangnya pengaruh lingkungan yang melibatkan anak dalam mengembangkan kreativitas. 2. Media atau teknik yang digunakan kurang bervariasi sehingga anak merasa jenuh dan bosan untuk mengikuti proses pembelajaran. 3. Proses pembelajaran yang kurang menarik bagi anak untuk mengembangkan kreativitas. C. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah tersebut di atas dan judul yang peneliti ambil, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

5 1. Bagaimana kondisi objektif kreativitas anak kelompok B di TK Kartika XIX-34? 2. Bagaimana penerapan kegiatan membatik dengan teknik jumputan untuk meningkatkan kreativitas anak kelompok B di TK Kartika XIX- 34. 3. Bagaimana peningkatan kreativitas anak kelompok B di TK Kartika XIX-34 setelah melakukan kegiatan membatik dengan teknik jumputan? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kondisi objektif kreativitas anak kelompok B TK Kartika XIX-34 2. Untuk mengetahui penerapan kegiatan membatik dengan teknik jumputan untuk meningkatkan kreativitas anak kelompok B di TK Kartika XIX-34. 3. Untuk mengetahui peningkatan kreativitas anak kelompok B di TK Kartika XIX-34 dalam kegiatan membatik dengan teknik jumputan. E. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung bagi perkembangan ilmu pengetahuan, peningkatan mutu pendidikan, dan untuk penelitian-penelitian lebih lanjut. Secara spesifik manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan teori untuk menambah informasi mengenai pemberian kegiatan membatik dengan teknik jumputan dalam upaya meningkatkan kemampuan kreativitas anak pasa usia Taman Kanak-kanak.

6 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan wawasan pribadi mengenai peningkatan kemampuan kreativitas anak dalam kegiatan membatik pada usia Taman Kanak-kanak, yang menyenangkan bagi anak. b. Bagi Orang Tua Sebagai bahan informasi kepada para orang tua bahwa pengembangan kreativitas anak sangat penting, walaupun tingkat kreativitas anak itu berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Yang dapat dikembangkan melalui kegiatan berbagai cara dan salah satunya adalah dalam kegiatan membatik dengan teknik jumputan. c. Bagi Guru dan Sekolah Sebagai bahan masukan dan refleksi untuk meningkatkan kompetensi sebagai guru TK dalam mengembangkan kreativitas anak serta merancang pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas di Taman Kanak-kanak. d. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti selanjutnya dan dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut mengenai peningkatan kemampuan kreativitas anak. F. Struktur Organisasi Skripsi Untuk memudahkan penulisan skripsi, dibawah ini adalah gambaran umum dari bab ke bab isi dari penulisan skripsi ini : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini mengemukakan tentang : Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur Organisasi Skripsi. BAB II KEMAMPUAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MEMBATIK DENGAN TEKNIK JUMPUTAN Pada bab ini menguraikan tentang teori-teori dari konsep tentang masalah yang sedang di teliti.

7 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini mengemukakan tentang : Lokasi dan Subjek Penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini mengemukakan tentang: Pengolahan dan Analisis Data, Pembahasan Data dan Analisis Temuan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini mengemukakan tentang: Kesimpulan yang akan diambil dan Saran atau Rekomendasi yang diberikan.