PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Deri, 2008) dari Warwick medical school, Institute of Education dan

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK. Kata Kunci : Efektifitas, Pijat Bayi Kepustakaan : 20 ( )

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PELAKSANAAN PIJAT BAYI DI DUSUN PAPAHAN KELURAHAN PAPAHAN KECAMATAN TASIKMADU

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

1

PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI MELALUI PEMIJATAN

PERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. emosional serta perkembangan otaknya. Yaitu dengan cara berinteraksi secara

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANGPIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BALITA USIA 0-2 TAHUN DI BPM Ny. N BANYUWANGI TAHUN 2015

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP BERAT BADAN NEONATUS DINI DI RUMAH BERSALIN SEHAT NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2008

PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia. menakutkan, tanpa sentuhan-sentuhan yang nyaman dan aman di

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATKAN BERAT BADAN PADA BALITA GIZI KURANG USIA BULAN DI PUSKESMAS IMOGIRI II KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. (Departemen Kesehatan, 2009). Di Indonesia tahun 2012 tercatat jumlah bayi

PENGARUH KOMBINASI PIJAT BAYI DENGAN MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP BERAT BADAN DAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN ABSTRAK

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI POLIKLINIK KESEHATAN DESA PURWOREJO KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

RUTINITAS PIJAT BAYI DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI USIA 3-12 BULAN

55 Pengaruh Penyuluhan Pada Ibu Terhadap...

PENGARUH HEALTH EDUCATION

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA ISPA PADA BAYI (1-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. maka dampaknya adalah lost generation. Fisioterapi sangat besar perannya dalam

Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012 ISSN PELATIHAN TERAPI PIJAT BAYI PADA ORANG TUA DI DESA PESAYANGAN UTARA, MARTAPURA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

Pengaruh Pemberian Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Umur 0-6 Bulan Di BPS Bunda Bukittinggi

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK UMUR 1 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBITAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

PENGARUH PIJAT BAYI BARU LAHIR TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT Dewi Afrita Sari 1,Misrawati 2,Agrina

PIJAT OKSITOSIN UNTUK MEMPERCEPAT PENGELUARAN ASI PADA IBU PASCA SALIN NORMAL DI DUSUN SONO DESA KETANEN KECAMATAN PANCENG GRESIK.

Widi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pola tidur bayi usia 3 6 bulan. Penelitian ini dilakukan di Dusun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi.

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP LAMA TIDUR BAYI DI DESA DUWET KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kongres World Health Organization (WHO) tentang pengobatan tradisional

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai

HUBUNGAN FREKUENSI PIJAT DENGAN PERTUMBUHAN BERAT BADAN PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI RUMAH BERSALIN RACHMI NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN

225 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014,

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Pengaruh Penyuluhan Teknik Pijat Bayi Terhadap Pengetahuan Dan Keterampilan Pijat Bayi Pada Ibu Di Kelurahan Tanjung Karang Tahun 2015

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. setelah kira-kira 6 minggu yang berlangsung antara berakhirnya organ-organ

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOMANAN YOGYAKARTA

Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN

Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGALO PADANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : DEVI RISMUNDARI

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

PERBEDAAN SIKAP IBU SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENDIDIKAN KESEHATAN PIJAT BAYI PADA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 0 SAMPAI 12 BULAN DI DESA BRINGIN

PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KECEPATAN PENGELUARAN COLOSTRUM DI WILAYAH PUSKESMAS POLANHARJO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

PENGARUH FISIOTERAPI ORAL TERHADAP REFLEKS HISAP PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUANG PERINATOLOGI RSD dr. SOEBANDI JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari empat kali,

BAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

GAMBARAN POLA PERILAKU IBU DALAM MEMIJATKAN BAYI KE DUKUN BAYI DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN

Efektivitas Massage Baby Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 3-4 Bulan Di BPS BUNDA Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi Tahun 2014

Eko Heryanto Dosen Program Studi S.1 Kesehatan Masyarakat STIKES Al-Ma arif Baturaja ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PAOMAN KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2012

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

76 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling mahal sekalipun (Yuliarti, 2010). ASI eksklusif merupakan satu-satunya

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

METODE MEMPERBANYAK PRODUKSI ASI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DENGAN TEHNIK MARMET DAN BREAST CARE DI RSUD KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang berbeda menginformasikan bahwa terdapat hubungan yang. pada anak akan diikuti oleh gangguan perkembangannya.

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan. yang diawali oleh penginderaan, yaitu proses diterimanya

Transkripsi:

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012 Nia Triswanti 1 ABSTRAK Pijat bayi merupakan salah satu stimulusi dari luar yang bermaanfaat untuk meningkatkan berat badan bayi. Berdasarkan laporan bulanan unit program KIA Puskesmas Sukada ilir didapat data tahun 2010 sebesar 34 bayi (12,5%) dengan berat badan tidak meningkat selama 3 bulan berturut-turut dan meningkat ditahun 2011 menjadi 48 (22,4%) bayi tidak mengalami peningkatan berat badan selama 3 bulan berturut-turut. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan pada Wilayah Kerja Lampung tahun 2012. Jenis penelitian eksperimen, desain penelitian cohort. Populasi seluruh bayi usia 3 4 bulan di Kedaton sebesar 348 orang, besar sample 78 orang, teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Analisa data menggunakan uji t test sample independent. Hasil penelitian menunjukkan rata rata berat badan bayi laki laki dan wanita usia 3 4 bulan pada kelompok kontrol sebesar 5,74, rata rata berat badan bayi laki laki dan wanita usia 3 4 bulan pada kelompok intervensi sebesar 6,54. Hasil uji uji t test sample independent didapat ada pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan pada bayi laki laki dan wanita usia 3 4 bulan (p value = 0,000 < 0,05). Kata Kunci : Pijat bayi, Peningkatan berat badan PENDAHULUAN Pijat bayi merupakan salah satu stimulus dari luar yang berperan bagi pertumbuhan fisik dan perkembangan emosional anak dan memainkan peranan penting bagi perkembangan fisik dan mental bayi. Pijatan merupakan tehnik penyembuhan yang mempengaruhi sistem sirkulasi dan kekebalan tubuh dari bayi serta keadaan fisik, emosional dan spiritual (Sari, 2004). Ilmu kesehatan modern telah membuktikan secara ilmiah bahwa terapi sentuh dan pijat pada bayi mempunyai banyak manfaat terutama bila dilakukan sendiri oleh orang tua bayi. Melalui sentuhan pemijatan terhadap jaringan otot peredaran darah dapat meningkat lancar ataupun posisi otot dapat dipulihkan dan diperbaiki sehingga dapat meningkatkan fungsi-fungsi organ tubuh dengan sebaik-baiknya. Sentuhan atau pijatan pada bayi juga dapat merangsang meningkatkan nafsu makan sehingga meningkatkan berat badannya (Roesli, 2008). Sebuah penelitian tentang pijat bayi dilakukan oleh psikologi Tiffany Field (2006) direktur Touch Research Institute di University of Miami School Of Medicine di Florida, menunjukkan pemijatan sehari-hari memberikan manfaat. Berat badan bayi prematur yang dipijat 3x15 menit selama 10 hari, terbukti dapat meningkatkan berat badan bayi 20% - 47% perhari dibandingkan bayi yang tidak dipijat. Penelitian ini juga menemukan bahwa bayi yang mendapatkan pijatan lebih aktif dibandingkan dengan para yang tidak memperoleh, pijatan 47% mengurangi masalah tidur bayi, 44% meningkatkan fungsi motorik termasuk mempengaruhi perbaikan fungsi motorik bayi dan 82% perbaikan pada otot lengan dan kaki. Meskipun pijat bayi mempunyai manfaat yang besar bagi bayi, namun kenyataannya masih banyak ibu-ibu di Indonesia tidak melakukannya. 1. Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung Jurnal Dunia Kesmas Volume 2. Nomor 1. Januari 2013 57

Hasil riset studi Nestle (2005) di Indonesia 70% ibu jarang melakukan pijat bayi karena mereka beranggapan bahwa bayi tidak boleh sering dipijat, badannya masih lemah atau alasan lain yang tidak bisa dibuktikan secara langsung kebenarannya. Menurut Ketua IDI Lampung Zaini (2010), teknik pijat bayi yang salah dapat menyebabkan usus sang bayi terlilit. Kejadian usus bayi terlilit sebesar 20-30% disebabkan pijat bayi yang salah, pemijatan bayi yang baik secara psikologis dan secara emosional dapat meningkatkan ketenangan dan secara fisik dapat meningkatkan pertumbuhan baik tinggi badan maupun berat badan bayi. Kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat pijat bayi menyebabkan banyak ibu yang tidak melakukan pemijatan pada bayinya. Mereka akan memijatkan bayinya pada dukun pijat bayi ketika bayi mereka rewel saja. Para dukun bayi yang melakukan pijat bayi melakukan pijat bayi berdasarkan pengalaman saja tanpa dibekali pengetahuan tentang cara pijat bayi yang benar (Anggita, 2005). Puskesmas Kedaton Merupakan salah satu tempat KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang ada di Bandar Lampung, berdasarkan laporan bulanan unit program KIA didapat data tahun 2010 sebesar 34 bayi (12,5%) dengan berat badan tidak meningkat selama 3 bulan berturut-turut dan meningkat ditahun 2011 menjadi 48 (22,4%) bayi tidak mengalami peningkatan berat badan selama 3 bulan berturut-turut. Selama ini sosialisasi teknik pijat bayi telah dilsialisasikan oleh petugas kesehatan untuk menstimulasi dan meningkatkan berat badan bayi, akan tetapi hasil presurvei yang peneliti lakukan pada tanggal 26 Agustus 2012 terhadap 10 orang ibu yang memiliki bayi 3 4 bulan dengan teknik oservasi grafik KMS didapat 6 orang (60%) hasil penimbangan berat badan bulan lalu tidak naik. Hasil wawancara kepada 6 orang ibu yang memiliki bayi dengan penimbangan berat badan bulan lalu tidak naik didapat 100% ibu-ibu tidak pernah melakukan pijat bayi. Berdasarkan data diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap Puskesmas Kedaton Bandar Lampung tahun 2012. METODE PENELITIAN Desain penelitian menggunakan pendekatan cohort yaitu rancangan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena masalah kesehatan dengan mengidentifikasi faktor risiko terlebih dahulu kemudian mengukur dan mengobservasi efek dalam periode terentu (Notoatmodjo, 2005). Desain penelitian ini digunakan untuk mencari pengaruh pijat bayi Bandar Lampung tahun 2012. Populasi adalah seluruh bayi usia 3 4 bulan di Posyandu Wilayah Kerja Lampung sebesar 348 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian bayi usia 3 4 bulan di Kedaton Kota. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, 39 orang pada kelompok intervensi dan 39 orang pada kelompok kontrol.teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling metode lotre. Alat ukur peningkatan berat badan pada bayi usia 3 4 bulan adalah lembar observasi dan timbangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah domentasi hasil penimbangan berat badan bayi yang di pijat selama 2 bulan dan yang tidak dipijat kedalam lembar observasi secara langsung oleh peneliti kemudian data langsung dikumpulkan hari itu. Analysis penelitian ini menggunakan uji T sample independent (Hastono, 2007) menggunakan bantuan program komputer. HASIL PENELITIAN Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan pada tiap variabel dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berat badan bayi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi di Posyandu Wilayah Kerja 58 Jurnal Dunia Kesmas Volume 2. Nomor 1. Januari 2013

Lampung tahun 2012. Hasil penelitian terhadap 78 responden didapat: 1. Analisa Univariat Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan pada tiap variabel dalam bentuk tabel distribusi statistik frekuensi berat badan bayi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Kedaton Bandar Lampung. Hasil penelitian terhadap 78 responden didapat: a. Berat badan bayi pada kelompok kontrol Tabel 4.1 Distribusi statistik berat badan bayi usia 3 4 bulan pada kelompok kontrol di Kedaton Bandar Lampung tahun 2012 Variabel Mean SD Min Max Berat badan bayi pada kelompok 5,74 0,715 5 7 kontrol Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa rata rata berat badan bayi usia 3 4 bulan pada kelompok kontrol sebesar 5,74, standar deviasi sebesar 0, 715, berat badan minimal 5 dan maksimal b. Berat badan bayi pada kelompok intervensi Tabel 4.2 Distribusi statistik berat badan pada bayi usia 3 4 bulan pada kelompok intervensi di Kedaton Bandar Lampung tahun 2012 Variabel Mean SD Min Max Berat badan bayi pada kelompok intervensi 6,54 0,682 5 8 Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa rata rata berat badan bayi usia 3 4 bulan pada kelompok intervensi sebesar 6,54, standar deviasi sebesar 0,682, berat badan minimal 5 dan maksimal 8. 2. Analisa Bivariat Analisa Bivariat Uji T test sample independent untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan pada bayi laki laki dan wanita usia 3 4 bulan di Kedaton Kota Bandar Lampung tahun 2012. Hasil analisa bivariat ditampilkan dalam bentuk tabel sebagai berikut ini: Tabel 4.3 Pengaruh pijat bayi bayi usia 3 4 bulan di Kedaton Bandar Lampung tahun 2012 Variabel Mean SD SE P value N Kelompok kontrol Kelompok intervensi 5,74 6,54 0,715 0,115 0,682 0,109 0,000 78 Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui rata rata berat badan bayi usia 3 4 bulan pada kelompok kontrol sebesar 5,74 dan rata rata berat badan bayi usia 3 4 bulan pada kelompok intervensi sebesar 6,54, hasil Jurnal Dunia Kesmas Volume 2. Nomor 1. Januari 2013 59

uji independent sample T Test didapat p value 0,000 < 0,05, artinya Ho ditolak, ada pengaruh pijat bayi terhadap Lampung tahun 2012. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3 diatas dapat diketahui rata rata berat badan bayi usia 3 4 bulan pada kelompok kontrol sebesar 5,74 dan rata rata berat badan bayi usia 3 4 bulan pada kelompok intervensi sebesar 6,54, hasil uji independent sample T Test didapat p value 0,000 < 0,05, artinya Ho ditolak, ada pengaruh pijat bayi Bandar Lampung tahun 2012. Hasil ini sejalan dengan penelitian tentang pijat bayi dilakukan oleh psikologi Tiffany Field, 2006 direktur Touch Research Institute di University of Miami School Of Medicine di Florida, menunjukkan bahwa pemijatan seharihari memberikan manfaat. Berat badan bayi prematur yang dipijat 3x15 menit selama 10 hari, terbukti dapat meningkatkan berat badan bayi 20% - 47% perhari dibandingkan bayi yang tidak dipijat. Penelitian ini juga menemukan bahwa bayi yang mendapatkan pijatan lebih aktif dibandingkan dengan para yang tidak memperoleh, pijatan 47% mengurangi masalah tidur bayi, 44% meningkatkan fungsi motorik termasuk mempengaruhi perbaikan fungsi motorik bayi dan 82% perbaikan pada otot lengan dan kaki. Seni pijat di kenal dengan the healing touch karena banyaknya manfaat kesehatan yang di dapat diantaranya: membuat bayi lebih sehat, membantu pertumbuhan, membuat bayi lebih tenang, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan ASI (Pratyahara, 2012). Berdasarkan teori diatas menurut peneliti ada ada pengaruh pijat bayi Bandar Lampung tahun 2012 disebabkan karena pijatan pada bayi membuat bayi lebih sehat karena imunitas meningkat, hal ini disebabkan karena bayi yang mendapatkan pijatan secara teratur akan lebih rileks dan tenang karena sirkulasi darah dan oksigen yang lancar dan otomatis membuat imunitas tubuh bayi lebih baik. Meningkatnya imunitas bayi pada bayi yang dipijat menyebabkan bayi tidak mudah mengalami penyakit infeksi yang merupakan salah satu penyebab langsung kedua terjadinya status gizi kurang selain kurangnya asupan makanan. Hal ini sesuai dengan teori Putri (2009) yang menyatakan pijat bayi bermanfaat meningkatkan aktifitas neurotransmitter serotonin ini akan meningkatkan kapasitas sel reseptor yang mengikat glucocorticoid (adrenalin). Proses ini menyebabkan terjadinya penurun kadar hormogen adrenalin (Hormon stres), dan selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh. Pijatan pada bayi yang peneliti lakukan secara teratur selam 2 bulan dengan rentang waktu 15 menit / hari dapat membantu pertumbuhan bayi, hal ini disebabkan pijatan pada bayi membantu proses pencernaan karena pemijatan meningkatkan kadar enzim penyerapan makanan dan insulin sehingga penyerapan terhadap sari makanan pun menjadi lebih baik sehingga bayi menjadi cepat lapar. Hal ini sesuai dengan teori Putri (2009) yang menyatakan bayi yang dipijat mengalami peningkatan kadar enzim penyerapan dan insulin sehingga penyerapan terhadap sari makanan pun menjadi lebih baik. Alhasil bayi menjadi cepat lapar. Pijat bayi juga menyebabkan bayi lebih tenang sehingga waktu beristirahat dapat efektif karena tubuh lebih rileks. Bayi yang tidur dengan efektif ketika bangun akan membawa energy cukup saat beraktifitas, dengan aktifitas yang optimal, bayi akan cepet lapar sehingga nafsu makannya meningkat. Peningkatan nafsu makan ini juga diikuti peningkatan aktifitas nervus vagus / system saraf otak yang bekerja untuk daerah leher kebawah sampai dada dan rongga perut dalam menggerakkan sel peristaltic untuk dapat mendorong makanan kesaluran pencernaan. Dengan 60 Jurnal Dunia Kesmas Volume 2. Nomor 1. Januari 2013

demikian, bayi lebih cepat lapar atau ingin makan karena pencernaannya semakin lancer, bayi yang sering disusui karena lapar dapat menstimulasi meningkatkan produksi ASI sehingga suplai ASI untuk bayi terpenuhi. Pijatan adalah sentuhan dengan kesadaran pada bayi untuk mendorong pertumbuhan dan memainkan peranan penting bagi perkembangan fisik dan mental bayi karena sistem sirkulasi dan kekebalan tubuh dari bayi akan membaik. Pijatan merupakan tehnik penyembuhan yang mempengaruhi keadaan fisik, emosional dan spiritual anak. Begitu pentingnya manfaat pijat bayi diharapkan petugas kesehatan semakin meningkatkan promosi kesehatan tentang pijat bayi melalui penyuluhan menggunakan bahasa yang mudah difahami, menggunakan media yang menarik seperti gambar serta demonstrasi secara langsung tentang contoh pijat bayi kepada ibu yang memiliki bayi. Hal ini penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan perilaku ibu dalam menerapkan pengetahuan tersebut kedalam aplikasi nyata memijat bayi secata teratur sehingga berat badan bayi dapat meningkat secara signifikan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembasan pengaruh pijat bayi terhadap Lampung tahun 2012 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Rata rata berat badan bayi usia 3 4 bulan pada kelompok kontrol sebesar 5,74. 2. Rata rata berat badan bayi usia 3 4 bulan pada kelompok intervensi sebesar 6,54. 3. Ada pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan pada bayi usia 3 4 bulan (p value = 0,000 < 0,05). kesehatan Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung tentang pijat bayi melalui penyuluhan menggunakan bahasa yang mudah difahami, menggunakan media yang menarik seperti gambar serta demonstrasi secara langsung tentang contoh pijat bayi kepada ibu yang memiliki bayi. 2. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai faktor lain yang berhubungan dengan kenaikan berat badan bayi. DAFTAR PUSTAKA Anggita, 2005. Stimulasi pijat bayi. Dalam www.cribd.com diakses pada tanggal 25 Juli 2012 Hastono, 2007. Analisa Data. Jakarta. FKMUI Nestle, 2005 Persepsi masyarakat tentang pijat bayi di Indonesia dalam www.waspadaonline.com diakses pada tanggal 25 Juli 2012 Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta Pratyahara, Dayu, 2012. The miracle of touch for your baby: keajaiban terapi sentuh untuk bayi anda. Jakarta. EGC Puskesmas Kedaton, 2011. Profil Puskesmas Kedaton. Kedaton Putri, Alissa, 2009. Panduan Praktis Memijat Bayi dan Balita. Yogyakarta. Brilliant Offset Roesli, Utami, 2008. Pedoman Pijat Bayi. Jakarta. Trubus Agriwidya, Sari, 2004. Penyuluhan Pijat Bayi Terhadap Pengetahuan Ibu, Dalam www. kuliahbidan.wordpress.com diakses pada tanggal 25 Juli 2012 Tiffany. Field, 2006. Touch Therapy dalam www.asuhan kebidanan.com diakses pada tanggal 26 Maret 2012 Zaini, Boy Zaghlul. 2010. Teknik pijat bayi yang salah. Dalam www.lampost.com diakses pada tanggal 25 Juli 2012 SARAN 1. Bagi petugas kesehatan Diharapkan petugas kesehatan semakin meningkatkan promosi Jurnal Dunia Kesmas Volume 2. Nomor 1. Januari 2013 61