BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian. Penyusunan desain penelitian merupakan tahap perencanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif jenis ex post facto atau disebut juga penelitian non-eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasinya (Azwar, 200 4). Penelitian ini menghubungkan tiga variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk penelitian korelasi yang melihat Hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dukungan sosial dari atasan dengan burnout pada paramedis keperawatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan variabel bebas dan terikatnya. Di mana Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan penyesuaian perkawinana dengan komitmen perkawinan pada wanita yang memiliki suami yang usianya lebih muda. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data yang didapat berhubungan dengan angka yang memungkinkan digunakan teknik analisis statistik. B. Variabel Penelitian Variabel penelitian dapat dibedakan menurut kedudukan dan jenisnya yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu : 1. Variabel bebas (X) : Penyesuaian Perkawinan 2. Variabel terikat (Y) : Komitmen Perkawinan 1. Definisi Penyesuaian Perkawinan C. Definisi Operasional Penyesuaian perkawinan merupakan suatu keadaan dimana seorang istri yang memiliki usia lebih tua belajar untuk mengakomodasikan kebutuhan, keinginan, dan harapan yang dimiliki oleh suaminya yang berusia lebih muda darinya sehingga tercipta keharmonisan dalam menjalani hubungan perkawinan tersebut. Penyesuaian perkawinan tergambar dari skor skala

penyesuaian perkawinan dimana semakin tinggi skor yang diperoleh dari skala penyesuaian perkawinan maka semakin tinggi pula penyesuaian istri terhadap perkawinan dan sebaliknya semakin rendah skor skala penyesuaian perkawinan maka semakin rendah penyesuaian istri terhadap perkawinan. Adapun indikator dari penyesuaian perkawinan adalah: a. Penyesuaian dalam pembagian tanggung jawab perkawinan, b. Penyesuaian terhadap komunikasi dan konflik, c. Penyesuaian terhadap seksualitas perkawinan, dan d. Penyesuaian terhadap perubahan-perubahan sepanjang perkawinan. 2. Definisi Komitmen Perkawinan Komitmen merupakan suatu kemauan individu dalam hal ini istri yang memiliki usia lebih tua dari suami untuk tetap bertahan. Komitmen perkawinan tergambar dari skor skala komitmen dimana semakin tinggi skor yang diperoleh dari skala komitmen, maka semakin tinggi pula komitmen istri terhadap perkawinannya. Sebaliknya semakin rendah skor komitmen yang diperoleh semakin rendah pula komitmen istri terhadap perkawinannya. Pada perkawinan yang telah dijalaninya komitmen perkawinan terbagi dalam tiga aspek, yaitu: a. Komitmen Pribadi, dengan indikator : 1) Ketertarikan pada pasangan, 2) Kepuasan dalam perkawinan, dan 3) Identitas pasangan. b. Komitmen moral, dengan indikator :

1) Nilai-nilai moralitas, 2) Kewajiban moral, dan 3) Nilai-nilai konsistensi dalam hubungan. c. Komitmen struktural dengan indikator : 1) Pilihan-pilihan, 2) Tekanan social, 3) Prosedur perpisahan, dan 4) Terhentinya investasi. 1. Populasi Penelitian D. Populasi dan Sampel Penelitian Masalah populasi dan sampel yang dipakai dalam suatu penelitian merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Populasi adalah suatu objek yang dimaksud untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama (Hadi, 2000). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah istri-istri dengan kriteria: a. Memiliki usia lebih tua dari suami b. Minimal usia pernikahannya 2 bulan Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 53 orang 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Selain itu, sampel dapat pula didefinisikan sebagian anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi

(Martono, 2010). Dalam penelitian ini sampel diambil berdasarkan pendapat Arikunto (2002) yaitu apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jadi berdasarkan ketentuan tersebut dan dikaitkan dengan jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu kurang dari 100 orang (hanya 53 orang) maka seluruh populasi dijadikan sampel. Dengan kata lain penelitian ini adalah penelitian populasi. 1. Alat Ukur E. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini akan diperoleh dengan menggunakan skala (scale). Dalam skala ini disediakan pernyataan yang favorable dan unfavorable dengan jumlah yang seimbang. Item-itemnya disusun secara acak dimulai dari urutan nomor terkecil hingga nomor terbesar. a. Alat Ukur Variabel Penyesuaian Perkawinan Untuk mengungkap variable penyesuaian perkawinan pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala penyesuaian perkawinan dari Elfida (2011) yang sudah dimodifikasi dengan 5 (lima) alternatif jawaban yaitu Sangat Sering, Sering, Kadang -Kadang, Jarang, dan Tidak Pernah. Untuk penelitian ini nilai diberikan berkisar dari 1 (satu ) hingga 5 (lima ), dengan ketentuan sebagai berikut: Untuk pernyataan favorable jika menjawab Sangat Sering (SS) akan diberi nilai 5 (lima), jawaban Sering (Srg) diberi nilai 4 (empat), jawaban Kadang-kadang (Kdg) diberi nilai 3 (tiga), jawaban Jarang (Jrg) diberi nilai 2 (dua) dan jawaban Tidak Pernah (TP) diberi nilai 1 (satu). Untuk pernyataan unfavorable jika menjawab Tidak Pernah (TP) akan diberi nilai 5 (lima), jawaban Jarang (Jrg) diberi nilai 4 (empat), jawaban Kadang-kadang (Kdg) diberi nilai 3

(tiga), jawaban Sering (Srg) diberi nilai 2 (dua) dan jawaban Sangat Sering (SS) diberi nilai 1 (satu). Jumlah aitem yang dipersiapkan untuk skala penyesuaian perkawinan ini sebanyak 45 aitem, dengan rincian yang dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini: Tabel 02. Blue Print Penyesuaian Perkawinan (X) Untuk Uji Coba (Try Out) No Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1 Penyesuaian dalam pembagian 1, 2, 4, 6 3, 5, 7, 8, 9. 10 10 tanggung jawab perkawinan 2 Penyesuaian terhadap 11, 13, 15, 17, 12, 14, 16, 18, 12 komunikasi dan konflik 19, 21 20, 22 3 Penyesuaian terhadap seksualitas 23, 25, 27, 29, 24, 26, 28, 30, 12 perkawinan 31, 33, 32, 34 4 Penyesuaian terhadap 35, 37, 39, 41, 36, 38, 40, 42, 11 perubahan-perubahan sepanjang perkawinan 43 44, 45 Jumlah 21 24 45 b. Alat Ukur Variabel Komitmen Perkawinan Komitmen dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan skala komitmen (commitment measures) dari Johnson (1999). Skala ini dibagi atas empat skala yaitu skala A, B, C, D yang terdiri atas 49 aitem dengan alternatif jawaban rating scale kisaran jawaban skala A 1-9 dari sangat lemah-sangat kuat, skala B 1-7, skala C dan skala D 1-9 dari sangat tidak setuju, tidak tentu, dan sangat setuju. Atau bisa digambarkan sebagai berikut: Skala 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sangat Lemah Sangat Kuat Tabel 03. Blue Print Komitmen Perkawinan (Y) Untuk Uji Coba (Try Out) No Aspek-Aspek Indikator Indikator Jumlah Sebaran Aitem 1 Komitmen Pribadi Ketertarikan pada 2 1,2

pasangan Kepuasan dalam 9 3,4,5,6,7,8,9,10,11 perkawinan Identitas pasangan 3 12,13,14 2 Komitmen Moral Nilai-nilai moralitas 5 15,16,17,18,19 3 Komitmen Struktural Kewajiban moral 4 20,21,22,23 Nilai konsistensi dalam 4 24,25,26,27 hubungan Pilihan-pilihan 6 28,29,30,31,32,33 Tekanan social 6 34,35,36,37,38,39 Prosedur perpisahan 6 40,41,42,43,44,45 Terhentinya investasi 4 46,47,48,49 Jumlah 49 49 F. Uji Coba Alat Ukur Setelah alat ukur dikonstrak berdasarkan indikator yang dikembangkan dari konstrak teoritis, sebelum digunakan dalam penelitian sesungguhnya terlebih dahulu diuji coba ( try out). Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas, guna untuk mendapatkan aitem-aitem yang layak sebagai alat ukur. Dalam penelitian ini, try out dilakukan dengan try out terpakai, hal ini dikarenakan terbatas dan sulitnya mendapatkan subjek yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian. Dengan demikian, pelaksanaan try out dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan penelitian, yaitu dilakukan dari tanggal 10 November sampai tanggal 11 Desember 2013. Dan jumlah subjek try out sebanyak 53 orang. Dengan try out terpakai ini, maka skala yang telah diisi oleh responden akan dilakukan uji daya beda diskriminasi terlebih dahulu untuk mengetahui mana aitem yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Aitem yang memenuhi persyaratan kemudian akan dilakukan analisis untuk pengujian hipotesa dan aitem yang tidak memenuhi syarat tidak dianalisa. 1. Validitas

Validitas adalah ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Menurut Azwar (2009) tipe validitas berdasarkan cara estimasinya yang disesuaikan dengan sifat dan fungsi setiap tes, dapat digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu content validity (validitas isi), construct validity (validitas konstrak), dan criterion-related validity (validitas berdasarkan kriteria). Validitas yang akan diestimasi dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi melalui pengujian isi tes atau aitem pada alat ukur dengan analisis rasional atau melalui professional judgment. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah sejauhmana aitem-aitem tes mewakili komponenkomponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur (aspek representasi) dan sejauhmana aitem-aitem tes mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur (aspek relevansi). Pendapat professional dalam mengkaji validitas isi skala penelitian ini adalah pembimbing skripsi dan narasumber. 2. Daya Beda Diskriminasi Salah satu cara yang sederhana untuk melihat apakah validitas isi telah terpenuhi adalah memeriksa apakah masing-masing butir telah sesuai dengan indikator perilaku yang akan diungkap. Analisis rasional ini juga dilakukan oleh pihak yang berkompeten untuk menganalisis skala tersebut. Langkah selanjutnya setelah melakukan pengujian validitas isi adalah memilih aitem yang memiliki daya beda aitem tertinggi. Daya beda aitem adalah sejauhmana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi aitem total (Azwar, 2010).

Untuk menguji daya pembeda secara signifikan digunakan rumus sebagai berikut: =. ( )( ) [. ( ) ][. ( ) ] Keterangan : rxy = koefisien korelasi product moment. N = jumlah subjek penelitian. X = jumlah skor tiap-tiap aitem. Y = jumlah skor total aitem. X2 = jumlah kuadrat nilai tiap-tiap aitem. Y2 = jumlah kuadrat total aitem. XY = jumlah hasil perkalian skor tiap aitem dan skor total aitem. Dalam perhitungan daya beda selanjutnya menggunakan bantuan komputerisasi program SPSS (Statistical Package for Social Scienses) 16.0 for windows dan dari hasil try out tersebut akan dilihat indeks daya diskriminasi aitemnya. Uji daya beda aitem pada kedua skala dalam penelitian ini menggunakan formula koefisien korelasi product-momen dari Pearson. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi konsistensi antara aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya (Azwar, 2010). Sebagai kriteria pemilihan aitem total biasanya digunakan batasan (r 0,3). Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembeda aitemnya dianggap memuaskan. Apabila kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah (Azwar, 2010). Untuk itu peneliti menggunakan (r 0,30) agar aitem yang digunakan nantinya dalam penelitian memiliki daya beda aitem yang dianggap memuaskan. Jadi aitem yang nilai koefisien korelasi aitem total setelah dikoreksi < 0,30 aitem tersebut dianggap gugur dan tidak dimasukkan kedalam skala penelitian. Setelah dilakukan analisis, jumlah skala penyesuaian perkawinan yang valid dari 45 aitem adalah 33 aitem dan yang gugur sebanyak 12 aitem dengan koefisien korelasi minimal

0,308 dan maksimal 0,688. Adapun rincian mengenai jumlah aitem yang sahih dan yang gugur untuk skala penyesuaian perkawinan dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 04. Sebaran Aitem Skala Penyesuaian Perkawinan Yang Valid dan Gugur (Setelah Try Out) No Indikator Nomor Item Item Gugur Juml Favorable Unfavorable Favorable Unfavorable ah Item Penyesuaian dalam 1,2,4,6 3,5,7,8,9,10 2,4,6-7 1 pembagian tanggung jawab perkawinan Penyesuaian terhadap 11,13,15,17,19 12,14,16,18,20 15,19-10 2 komunikasi dan konflik,21,22 3 Penyesuaian terhadap 23,25,27,29,31 24,26,28,30,32 23,33-10 seksualitas perkawinan,33,34 Penyesuaian terhadap 35,37,39,41,43 36,38,40,42,44 35,39,43 38,45 6 4 perubahan-perubahan sepanjang perkawinan,45 Total 21 24 10 2 33 45 12 Berdasarkan aitem yang valid dan membuang aitem yang gugur, maka aitem yang dianalisis dalam penelitian untuk skala penyesuaian perkawinan dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 05. No. 1 2 3 4 Blue Print Skala Penyesuaian Perkawinan Setelah Uji Coba/Try Out (Untuk Penelitian) Indikator Favorable Nomor Item Unfavorable Jumlah Aitem 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 Berbagi tanggungjawab perkawinan 1 3,5,7,8,9,10 7 Menciptakan komunikasi efektif dalam rangka menghindari konflik 11,13,17,21 12,14,16,18,20,22 10 Keharmonisan dalam aktivitas seksual 25,27,29,31 24,26,28,30,32,34 10 Menerima perubahan-perubahan sepanjang perkawinan 37,41 36,40,42,44 6 Total 11 22 33

Untuk skala komitmen perkawinan, dari 49 aitem yang diuji cobakan, terdapat 38 aitem yang valid dan yang gugur sebanyak 11 aitem dengan koefisien korelasi minimal 0,329 dan maksimal 0,810. Adapun rincian mengenai jumlah aitem yang valid dan yang gugur untuk skala komitmen perkawinan dapat dilihat pada tabel 6. 2 Komitmen Moral 3 Komitmen Struktural pasangan Nilai-nilai moralitas Kewajiban moral Nilai konsistensi dalam hubungan 15,16,17,18,19 17,18 3 20,21,22,23-4 24,25,26,27-4 Tabel 06. Sebaran Aitem Skala Komitmen Perkawinan Yang Valid Dan Gugur (Setelah Try Out) No Aspek- Aspek Indikator Indikator Sebaran Aitem Aitem Gugur Jumlah aitem 1 Komitmen Ketertarikan 1,2-2 Pribadi pada pasangan Kepuasan 3,4,5,6,7,8,9,10,11-9 dalam perkawinan Identitas 12,13,14 12 2 Pilihanpilihan 28,29,30,31,32,33 28,29,32 3 Tekanan 34,35,36,37,38,39 39 5 social Prosedur 40,41,42,43,44,45 40,41 4 perpisahan Terhentinya investasi 46,47,48,49 48,49 2 Total 49 11 38 Berdasarkan aitem yang valid dan membuang aitem yang gugur, maka aitem yang dianalisis dalam penelitian untuk skala komitmen perkawinan dapat dilihat pada tabel 7 berikut : Tabel 07. Blue Print Skala Komitmen Perkawinan Setelah Uji Coba/Try Out (Untuk Penelitian) No. Aspek-aspek Indikator-indikator Jumlah Sebaran Aitem A B C D

1 2 Komitmen Pribadi Ketertarikan pada pasangan 2 1,2 Kepuasan dalam perkawinan 9 3*,4*,5*,6*,7*,8*,9*,10*, 11* Identitas pasangan 3 12**,13**,14** Komitmen 15**,16**,17**,18**, Moral Nilai-nilai moralitas 5 19** Kewajiban moral 4 20**,21**,22**,23** Nilai konsistensi dalam hubungan 4 24**,25**,26**,27** 3 Komitmen 28***,29***,30***,31***, Struktural Pilihan-pilihan 6 32***,33*** 34***,35***,36***,37***, Tekanan social 6 38***,39*** Prosedur perpisahan 6 40***,41***,42***,43***, 44***,45*** Terhentinya investasi 4 46***,47***,48***,49*** Jumlah 49 49 *skala 2b **skala 2c ***skala 2d 3. Reliabilitas Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan (konsistensi) skor yang diperoleh oleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama, atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda (Suryabrata, 2008). Untuk mengetahui koefisien reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha cronbach (dalam Azwar, 2010). Dalam perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 for windows melalui komputer. Adapun rumus Alpha cronbach adalah sebagai berikut: = 2 1

Keterangan: α = koefisien korelasi alpha cronbach = varians skor belahan 1 = varians skor belahan 2 = varians skor skala Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Apabila koefisien reliabilitas semakin mendekati angka 1,00 maka reliabilitas semakin tinggi. Sebaliknya, jika koefisiensi reliabilitas semakin mendekati angka 0 maka semakin rendah tingkat reliabilitasnya (Azwar, 2010). Berdasarkan uji reliabilitas terhadap aitem skala penyesuaian perkawinan diperoleh nilai α sebesar 0, 927 dan terhadap aitem skala komitmen perkawinan diperoleh α sebesar 0,934 mendekati 1,00. Nilai reliabilitas pada kedua skala ini berada pada kategori tinggi. G. Teknik Analisis Data Analisis data penelitian dilakukan agar data yang sudah diperoleh dapat dibaca dan ditafsirkan. Maka metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis Korelasi Product Moment pada program komputer Statistical Packagefor Social Science (SPSS) dengan rumus sebagai berikut: r xy = / /. / Keterangan : r xy X Y = Koefisien Korelasi Product Moment = Jumlah skor sikap qona ah = Jumlah skor kepuasan hidup

XY n = Jumlah hasil perkalian skor total variabel X dan skor variabel Y = Jumlah subjek Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui besar pengaruh penyesuaian perkawinan dengan komitmen perkawinan, menguji taraf signifikansinya, mencari sumbangan efektif prediktor dan mencari persamaan garis regresi untuk peramalan besarnya nilai Y (Komitmen perkawinan) berdasarkan nilai X (Penyesuaian Perkawinan). berikut : H. Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di kecamatan Tampan dengan rincian tahap-tahap kegiatan sebagai Tabel 08 : Tahap-Tahap Kegiatan Penelitian No Tanggal Kegiatan 1. 11 September 2013 Seminar proposal skripsi 2. 12 September 9 November Perbaikan proposal skripsi dan 2013 bimbingan alat ukur 3. 10 November 11 Tryout sekaligus Penelitian Desember 2013 4. 12 desember 17 Januari Mengolah dan menganalisis data 2014 5. 31 Januari 2014 Seminar hasil skripsi 6. 19 Maret 2014 Ujian Munaqhasah 7. 20 Maret 17 April 2014 Revisi skripsi