BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Berawal dari permasalahan dan tujuan penelitian, maka metode penelitian yang dipahami paling tepat untuk digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2005) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik ( utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasi individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu kebutuhan. Penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurut Poerwandari (2011) pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang memahami manusia secara subyektif. Terdapat kekuatan yang dimiliki dalam penelitian kualitatif yaitu peneliti dapat mempelajari isu isu secara mendalam dan mendetail. Selain itu dengan pendekatan kualitatif, peneliti dapat mencoba untuk menterjemahkan pandangan pandangan dasar yang dapat memahami manusia sebenarnya. Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller ( dalam Moleong,2005) mendefiniskan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada 31
manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. (Moleong, 2005) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain,secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Oleh karena itu, peneliti memilih metode penelitian kualitatif untuk dapat menjawab permasalahan dan memahami isu-su rimut secara mendalam tentang penghayatan cinta pada yang berdasarkan teori personal growth Atwater yang tidak dapat diteliti dengan metode penelitian kuantitatif. 3.2 Metode Pengumpulan Data Menurut Loflan dan Lofland ( dalam Moleong,2005) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik. Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancara merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui video/audios tapes, pengambilan foto, atau film. Pencatatan sumber data utama melalui wawancara atau pengamatan berperan serta merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan datanya menggunakan alat pengumpul data berupa wawancara mendalam terhadap subyek penelitan yang 32
terpilih. Untuk memperoleh validitas hasil wawancara dengan subjek dan agar dapat meneliti dari berbagai perspektif, peneliti menggunakan metode triangulasi data, sehingga peneliti melengkapinya dengan wawancara kepada significant other yaitu teman/sahabat dekat subjek dan observasi Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara dan observasi. Wawancara Significant Other (Teman dekat subjek) Observasi Wawancara Subjek 1. Wawancara Dalam (Moleong, 2005) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu, pewawancara ( interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain ( Banister dkk,1944). Jenis wawancara kualitatif yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah wawancara dengan pedoman umum. 33
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur dan wawancara bertahap yaitu dilakukan secara berulang sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian terhadap individu yang mengalami fatherless dimana pertanyaan dalam wawancara telah dipersiapkan sebelumnya tetapi tidak mengikat jalannya wawancara. Wawancara ini lebih terarah dan tetap mendalam (in-depth), tetapi kebebasan ini tetap tidak terlepas dari pokok permasalahan yang akan ditanyakan kepada subjek dan telah disiapkan sebelumnya oleh peneliti. 2. Observasi Istilah observasi diturunkn dari bahasa Latin yang berarti melihat dan memperhatikan. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut ( dalam Poerwandari,2011). Observasi selalu menjadi bagian dalam penelitian psikologis, dapat berlangsung dalam kontek laboratorium (eksperimental) maupun dalam konteks alamiah ( banister dkk, 1994). Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapat data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi / keterangan yang diperoleh sebelumnya ( dalam Rahayu & Ardani,2004). Poewandari (2011) menjelaskan bahwa observasi merupakan kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. 34
Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif orang-orang yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut (Poerwandari, 2011). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi selama dilakukannya wawancara, guna memahami penghayatan dari informasi yang disampaikan dan peristiwa yang dialami oleh subyek dan dapat menggali lebih dalam persepsi dari sudut pandang subyek. Selain observasi pada saat wawancara, peneliti juga melakukan observasi langsung dengan terlibat dalam kehidupan sosial subjek agar dapat melakukan crosscheck antara hasil wawancara dengan keadaan actual-nya. 3.3 Alat Bantu Penelitian Alat bantu dalam penelitian ini adalah: 1) pedoman wawancara, 2) catatan lapangan, 3) informed consent dan lembar persetujuan, 4) mechanical devices berupa alat perekam untuk merekam proses wawancara apabila diijinkan oleh subyek. 3.4 Kriteria Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah individu pada usia dewasa yang tidak mendapatkan peran ayah sejak masa perkembangan anak anak tahap dewasa awal. Jumlah subyek dalam penelitian ini adalah 3 subjek dengan kriteria sebagai berikut : 35
Individu pada masa dewasa awal yang berusia antara 18 tahun sampai 40 tahun ( Hurlock,1980) Individu yang tidak mendapatkan peran ayah baik secara fisik maupun psikologis sejak masa anak anak Memiliki kehidupan atau masa perkembangan tanpa peran ayah Bersedia menjadi subjek atau informan dalam penelitian ini Pengambilan sampel menggunakan metode pengambilan sampel dengan purposive sampling dimana teknik pengambilan subjek secara sengaja yang diambil karena pertimbangan tertentu. 3.5 Teknik Analisa Data Analisa data kualitatif (Bogdan & Biklen, 1982) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2005). Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada konsep Miles dan Huberman (1992) yaitu model interactive model yang mengkasifikasikan analisis data dalam tiga langkah yaitu : 36
a. Reduksi Data (data reduction): dalam penelitian ini peneliti menulis ulang hasil wawancara dengan melakukan penyederhanaan data berdasarkan data yang peneliti butuhkan. b. Penyajian Data (display data): peneliti menyajikan data yang sudah direduksi dalam bentuk paparan deskriptif supaya bisa dipahami. c. Penarikan kesimpulan atau verifikasi : penarikan kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan keunikan dan karakter masing-masing subjek 37