BAB 1 PENDAHULUAN. kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan yang memberi manfaat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode survey deskriptif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan digunakan adalah penelitian non-eksperimental, menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

Oleh karenanya diperlukan kerja sama antara kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan stress tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi menjadi fenomena yang sangat penting dalam dunia kerja.

PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI AWAL KETEGANGAN (STRESS) PADA MANUSIA BERBASIS PC DIUKUR DARI SUHU TUBUH, KELEMBABAN KULIT DAN DETAK JANTUNG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEBELUM MENGHADAPI PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

PENGANTAR. Perkenalkan nama saya Putri Ayuningtyas, mahasiswi Fakultas Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern yang makin kompleks, manusia akan cenderung

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. emosional dan fisik yang bersifat mengganggu, merugikan dan terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

STRES KERJA PADA PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT

PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

BAB II URAIAN TEORETIS

HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.

BAB 1 PENDAHULUAN. Stres adalah realita kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari. Stres

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan suatu organisasi. Ketika sumber

BAB I PENDAHULUAN. kadar gula darah, dislipidemia, usia, dan pekerjaan (Dinata, dkk., 2015). Angka

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan merupakan langkah terakhir yang penulis lakukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi yang luas sehingga harus memiliki sumberdaya, baik modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. prasarana, fisik sekolah, kualitas guru, pemutakhiran kurikulum,dan juga tidak

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini menuntut sikap profesionalisme dalam segala

BAB I PENDAHULUAN. Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. mandiri untuk menangani kegawatan yang mengancam jiwa, sebelum dokter

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN. wanita mengalami menopause. Namun tidak seperti menopause pada

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. karyawan memihak pada suatu organisasi dan tujuan-tujuannya,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari serta

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tuntutan kehidupan (Sunaryo, 2013). Menurut Nasir & Muhith (2011) stres

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan fisik remaja di awal pubertas terjadi perubahan penampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam. Tak seorang pun bisa terhindarkan dari stres.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan lingkungan yang cepat, yang ditandai dengan kemajuan

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. individu tentunya akan mengalami tekanan-tekanan, tuntutan-tuntutan baik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang menarik dibanyak negara, termasuk negara-negara berkembang seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan perusahaan sebagai makhluk hidup merupakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Diabetes Association / ADA (2011) DM adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. hiperkolesterolemia, dan diabetes mellitus. angka kejadian depresi cukup tinggi sekitar 17-27%, sedangkan di dunia

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu interaksi atau hubungan timbal

2013 GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA PADA CV SUMBER HIDUP PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas dari sebuah organisasi harus benar-benar diperhatikan. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Beban..., Dyah, Fakultas Psikologi 2016

BAB I PENDAHULUAN. upaya-upaya dalam rangka mendapatkan kebebasan itu. (Abdullah, 2007

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesuburan atau infertilitas (Agarwa et al, 2015). Infertil merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis multidimensional dalam bidang ekonomi, politik, dan budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. advokat klien, edukator, koordinator, kolaborator, peneliti/pembaharu

BAB I PENDAHULUAN. oleh individu. Siapapun bisa terkena stres baik anak-anak, remaja, maupun

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sehari-hari manusia. Nevid (2005) berpendapat bahwa kecemasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akselerasi memberikan kesempatan bagi para siswa dalam percepatan belajar dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Hasibuan (2007) Byars dan Rue Sutrisno (2009)

berada dibawah tuntutan tugas yang harus dihadapinya.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era gobalisasi seperti ini, bekerja bukan hanya menjadi kemauan tetapi menjadi sebuah tuntutan. Bekerja hakekatnya merupakan bagian dari hidup manusia untuk memperoleh imbalan yang sesuai untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Kerja merupakan aktivitas sosial yang memberi isi dan makna pada kehidupan seseorang. Dengan kerja akan memberikan status, mengikat seorang individu serta masyarakat. Bekerja tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan yang memberi manfaat bagi orang lain (Wijono, 2012). Rutinitas dalam pekerjaan membuat seseorang terkadang mengalami stres kerja. Stres kerja bisa terjadi pada berbagai macam pekerjaan, termasuk stres kerja pada dosen. Fakultas selain merupakan tempat mengajar juga merupakan tempat kerja yang sering menjadi sumber stres bagi dosen. Salah satu yang dapat dikatakan sebagai sumber stres adalah banyaknya jam mengajar yang bertabrakan dengan kegiatan lain karena membutuhkan waktu dan pikiran yang ekstra (Rustiana, 2012). Dosen merupakan penunjang proses kegiatan akademik di sebuah Universitas yang bertugas menentukan sistem pembelajaran yang dituntut agar selalu bekerja lebih baik (Kusnadi, 2014). Tugas utama dosen adalah menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat (Kustono, 2010). Apabila dosen tidak dapat menyesuaikan dirinya dengan tuntutan, kondisi lingkungan dan faktor 1

2 pencetus lainnya maka hal ini akan memberi tekanan dan menimbulkan stres pekerjaan (Kusnadi, 2014). Dari sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas China 22,3% dosen mengalami stres kerja, sedangkan penelitian di United Kingdom University dilaporkan 49% dosen mengalami stres kerja (Shen, 2014). Fenomena yang sama juga terjadi di Indonesia, hasil penelitian tentang stres kerja dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan di Universitas Negeri Semarang menunjukkan bahwa 13% mengalami stres kerja ringan, 77% mengalami stres kerja sedang dan 10% mengalami stres kerja berat (Rustiana, 2012). Di Jawa Timur, penelitian tentang stres kerja di Universitas Surabaya dari 90 responden yang mengalami stres kerja, 42,3% di sebabkan oleh beban kerja, 22,7% karena lingkungan pekerjaan, 17,7% karena masalah pribadi dan sisanya 17,7% karena masalah lain (Kustono, 2014). Sementara itu dari penelitian pada dosen tetap Perguruan Tinggi Swasta di Madiun, Ngawi dan Ponorogo didapatkan hasil bahwa keterlibatan kerja, keadilan distributif dan keadilan prosedural memiliki efek langsung yang signifikan terhadap kepuasan kerja dan pekerjaan. Semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin rendah stres kerja (Srimulyani, 2010). Dari data BSDM Universitas Muhammadiyah Ponorogo jumlah dosen yang berstatus sebagai dosen tetap dan kontrak sebanyak 94 orang. Dengan status sebagai dosen tetap 52 orang dan dosen kontrak 42 orang. Stres kerja merupakan suatu kondisi dari hasil penghayatan subyektif individu yang dapat berupa interaksi antara individu dan lingkungan kerja yang dapat mengancam dan memberi tekanan secara psikologis, fisiologis dan

3 perilaku individu. Beberapa sumber stres yang dianggap sebagai sumber stres kerja meliputi pekerjaan itu sendiri, tekanan peran, kesempatan perlibatan tugas, tanggung jawab individu dan faktor organisasi (Wijono, 2012). Gejala stres kerja dapat dibagi dalam 3 aspek yaitu gejala psikologis, gejala psikis dan perilaku. Gejala psikologis meliputi: kecemasan, ketegangan, bingung, marah, sensitif, memendam perasaan, komunikasi tidak efektif, mengurung diri, depresi, merasa terasing dan mengasingkan diri, kebosanan, ketidakpuasan kerja, lelah mental, menurunnya fungsi intelektual, kehilangan daya konsentrasi, kehilangan spontanitas dan kreativitas, kehilangan semangat hidup, menurunnya harga diri dan rasa percaya diri. Gejala fisik meliputi: meningkatnya detak jantung dan tekanan darah, meningkatnya sekresi adrenalin dan nonadrenalin, gangguan gastrointestinal, ketegangan otot, gangguan tidur. Gejala Perilaku meliputi: menunda atau menghindari pekerjaan, penurunan prestasi dan produktivitas, meningkatnya frekuensi absensi, perilaku makan yang tidak normal, kehilangan nafsu makan dan penurunan drastis berat badan, serta meningkatnya kecenderungan perilaku berisiko tinggi (Chomaria, 2009). Ada berbagai cara untuk mengatasi stres kerja, salah satunya dengan menggunakan mekanisme koping yang efektif. Bentuk-bentuk koping yang berfokus pada pemecahan masalah terdiri dari: keaktifan diri (memindahkan atau menghilangkan penyebab stres), perencanaan (langkah-langkah untuk menangani suatu masalah), penekanan pada suatu aktivitas yang utama, penguasaan diri (mengendalikan tindakan sampai ada kesempatan yang tepat untuk bertindak), mencari dukungan sosial sebagai alat (usaha bantuan,

4 informasi, atau nasihat untuk mengatasi masalah penyebab stres) (Rustiana, 2012). Keterampilan koping melibatkan komponen kognitif, tingkah laku dan afektif. Koping yang berpusat pada penilaian, merupakan keterampilan yang digunakan untuk memodifikasi arti dan memahami ancaman dari situasi yang dijalani. Koping yang berpusat pada masalah untuk mengkonfrontasi masalah secara aktif untuk mengatasi akibatnya. Sedangkan koping yang berpusat pada emosi yang digunakan untuk menangani perasaan (Niven, 2002). Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Gambaran Stres Kerja Dosen di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana Gambaran Stres Kerja Dosen di Universitas Muhammadiyah Ponorogo? 1.3 Tujuan Untuk mengetahui Gambaran Stres Kerja Dosen di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

5 1.4 Manfaat 1.4.1 Manfaat Teoritis 1. Bagi Institusi Universitas Muhammadiyah Ponorogo Sebagai sumbangan pengetahuan dan informasi mengenai gambaran stres kerja dosen di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. 2. Bagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan dapat dijadikan dasar penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan stres kerja. 1.4.2 Manfaat Praktis 1. Bagi Profesi Keperawatan Menambah pengetahuan ilmu keperawatan dibidang psikologi kesehatan khususnya tentang stres kerja. 2. Bagi Peneliti Lebih Lanjut Diharapkan karya tulis ini dapat digunakan untuk peneliti selanjutnya sebagai referensi meneliti lebih lanjut tentang stres kerja. 1.5 Keaslian Penelitian Penelitian yang telah dilakukan terkait dengan Stres Kerja adalah: 1. Hasil penelitian dari Andi Amalia Wildani (2012) tentang Gambaran Tingkat Stres Kerja pada Pegawai Dinas Kesehatan Kota Depok. Data hasil penelitian didapatkan 89 responden sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukan 32,6% mengalami stres kerja ringan, 34,8% stres kerja sedang dan 32,6% stres kerja berat. Persamaan dengan penelitian ini adalah pada variabel tentang stres kerja dan metode penelitian deskriptif. Sedangkan perbedaannya pada responden penelitian.

6 2. Hasil penelitian dari Eunike R. Rustiana dkk. (2014) tentang Hubungan Stress Kerja dengan Pemilihan Strategi Koping pada Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada tahun 2007, sampel yang diambil sejumlah 30 orang menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah menggunakan uji chi square dengan derajat kemaknaan α= 0,05. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara stres kerja dengan strategi koping berfokus masalah (p= 0,057), dan tidak ada hubungan antara stres kerja dengan strategi koping berfokus emosi (p= 0,176). Persamaan dengan penelitian ini adalah pada variabel tentang stres kerja dan perbedaannya terletak pada desain penelitian yang menggunakan desain korelasi.