PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

Dalmawati¹, Wirnita Eska¹, Zulfa Amrina¹. ¹Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No.1, Tahun 2014 Elisa Rahma Saputri 25-35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan Metode Role Playing di Sekolah Dasar

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

Hasil Belajar, Pembelajaran Tematik, Metode Make A Mact

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SDN 12 Biau

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh:

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR BILANGAN BULAT SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BAMBOO DANCING. Dyah Tri Wahyuningtyas

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

Rustam Effendi dan Hendra

ARTIKEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN SISWA KELAS II MELALUI ALAT PERAGA SEDOTAN DAN KANTONG BILANGAN DI SDN 13 BANGKO KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

BAMBOO DANCING. Dyah Tri Wahyuningtyas Pendidikan Guru Sekalah Dasar Universitas Kanjuruhan Malang

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

THE USE OF MEDIA HYDROCARBON DOMINO CARD TO IMPROVE STUDENTS LEARNING ACTIVITY AND MASTERY LEARNING AT X.10 CLASS OF SMA NEGERI 5 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER HERE DI SD NEGERI 01 SICINCIN

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 13 PASAMAN

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERDISKUSI DENGAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SISWA KELAS VIII F SMPN 1 PADANG PANJANG

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI QUANTUM TEACHING DI SDSN 06 KAMPUNG LAPAI PADANG

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

Darmawati, Arnentis dan Sri Iryani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru 28293

Oleh: Riski Amelia. Abstract :

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Transkripsi:

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR Oleh: Fenila Yarsina fenila@gmail.com Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi belum maksimalnya guru dalam proses pembelajaran tematik. Kondisi ini dapat terlihat dari guru belum memperkenalkan topik, belum membuat kelompok. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan model Bamboo Dancing untuk meningkatkan hasil belajar.penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I terdiri dari 2 pertemuan, dan siklus II terdiri dari 1 pertemuan. Prosedur penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas II SDN 03 Pakan Labuah kota Bukittinggi dengan jumlah siswa 30 orang. Hasil penelitian siklus I sampai siklus II berturut-turut yaitu, penilaian RPP 66% (cukup), dan 82,14% (sangat baik). Aktivitas guru 71,9 % (cukup), dan 93,75% (sangat baik). Aktivitas siswa 71,9 % (cukup), dan 93,75% (sangat baik). Penilaian terhadap proses dan hasil belajar rata-rata kelasnya adalah 71 dan 83. Kata Kunci : Tematik; bamboo dancing. Abstract This research is motivated not maximal thematic teacher in the learning process. This condition can be seen from the teacher introduces the topic yet, has not created the group. The purpose of this study is to describe the use of the model Bamboo Dancing to improve belajar.penelitian result of this is a class action (PTK) which uses qualitative and quantitative approaches. Conducted in two cycles, the first cycle consists of two meetings, and the second cycle consisted of one meeting. Research procedures including planning, implementation, observation, and reflection. The research 1

subject is the teacher and second grade students of SDN 03 Feed Labuah town of Bukittinggi by the number of students 30 people. The results of the research cycle I to cycle II consecutively, RPP votes 66% (enough), and 82.14% (excellent). Activities teachers 71.9% (enough), and 93.75% (excellent). 71.9% student activity (enough), and 93.75% (excellent). Assessment of the learning process and results average class is 71 and 83. Keywords: Thematic; bamboo dancing I. PENDAHULUAN Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami. Model bamboo dancing cocok diimplementasikan pada pembelajaran tematik karena siswa dapat saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dalam waktu singkat secara teratur. Penelitian dilakukan berdasarkan pengalaman peneliti dalam pembelajaran tematik di sekolah dasar SDN 03 Pakan Labuah Kota Bukittinggi khususnya kelas II guru mengalami kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran tematik yang melibatkan siswa secara langsung. Berdasarkan pengalaman peneliti, dari aspek perencanaan pembelajaran tematik, guru jarang memperkenalkan topik mengenai materi yang akan dipelajari yang bertujuan untuk menarik perhatian siswa, guru jarang melaksanakan diskusi kelompok dalam pembelajaran, guru jarang meminta siswa mendiskusikan tugas, dan guru jarang meminta siswa mempersentasikan hasil diskusi. Hal ini menyebabkan pada proses pembelajaran, siswa kurang tertarik untuk mempelajari pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru karena guru 2

kurang memberikan pemahaman awal materi, merasa bosan karena jenuh dengan pembelajaran yang monoton dan jarangnya ada interakasi antara sesama siswa dalam pembelajaran, siswa kurang berani dalam berpendapat apabila diberikan pertanyaan. Proses pembelajaran di atas berdampak terhadap proses dan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik dimana hasil belajar siswa belum dapat tercapai secara maksimal sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan. Untuk mengatasi kondisi di atas, perlu diadakan pembaharuan pada strategi mengajar guru yang bersifat alamiah dan dekat dengan siswa. Salah satu alternatif tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model bamboo dancing. Menurut Agus (2009:98) Model Bamboo Dancing merupakan pembelajaran kelompok berjajar yang diatur secara berpasangan dan berdiri berhadap-hadapan. Dengan menggunakan model bamboo dancing siswa dapat mendengar sekaligus melihat pelaksanaan demonstrasi dan pada awal pembelajaran siswa termotivasi untuk mengetahui materi selanjutnya II. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif dengan subjek penelitian siswa kelas II SDN 03 Pakan Labuah Kota Bukittinggi pada semester II Tahun Ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 30 orang. (Data Primer SD Negeri 03 Pakan Labuah Kota Bukittinggi, 2015). Penelitian ini menggunakan alur penelitian model Kemmis & Mc Taggart, dkk (dalam Kunandar, 2008: 70-75): Secara garis besar terdapat empat tahapan yang dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Data penelitian berupa hasil pengamatan, wawancara, dan tes dari pembelajaran tematik dengan Model Bamboo dancing pada siswa kelas II SD Negeri 03 Pakan Labuah Kota Bukittinggi. Data tersebut tentang hal-hal yang 3

berkaitan dengan perencanaan pelaksanaan dan hasil pembelajaran yang berupa informasi pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan perilaku guru dan siswa yang meliputi interaksi pembelajaran antara gurusiswa, siswa-siswa, dan siswa-guru dalam pembelajaran tematik dan penilaian pembelajaran tematik baik yang berupa penilaian proses maupun penilaian hasil. Sumber data dari penelitian ini adalah proses pembelajaran tematik dengan menggunakan model Bamboo dancing di kelas II SD Negeri 03 Pakan Labuah Kota Bukittinggi yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, kegiatan penilaian, perilaku guru dan siswa sewaktu proses pembelajaran. Data diperoleh dari subjek terteliti yakni, guru dan siswa kelas II SD Negeri 03 Pakan Labuah Kota Bukittinggi. Teknik pengumpulan data dilakukan secara observasi, tes, dan dokumentasi. Observasi dilakukan untuk mengamati latar kelas berlangsungnya pembelajaran tematik dengan menggunakan model bamboo dancing. Dengan berpedoman pada lembaran observasi, peneliti mengamati apa yang terjadi selama proses pembelajaran. Tes digunakan untuk memperkuat data observasi yang terjadi dalam kelas terutama pada butir penguasaan materi pembelajaran dari unsur siswa. Sedangkan dokumentasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Dokumentasi digunakan sebagai bukti dan untuk mengabadikan kegiatan-kegiatan penting dalam peningkatan proses pembelajaran tematik dengan menggunakan model bamboo dancing sehingga dapat melengkapi data lapangan yang terjadi apabila ada hal yang terlepas dari pengamatan peneliti. Instrument penelitian dikumpulkan berdasarkan observasi terhadap RPP, pelaksanaan tindakan pembelajaran dari aspek guru maupun siswa, dan tes penilaian proses dan hasil belajar. Data dikumpulkan selama 3 hari dalam dua minggu yakni tanggal, 21, 24, dan 26 Agustus 2015 dengan cara peneliti menjadi guru pada proses pembelajaran tematik dengan menggunakan model bamboo dancing di kelas II SD Negeri 03 Pakan Labuah Kota Bukittinggi. III. HASIL PENELITIAN 4

Siklus I Perencanaan Penyusunan perencanaan dari siklus I terdiri dari 2 x pertemuan disusun berdasarkan model bamboo dancing pada semester II dan berpedoman pada Kurikulum KTSP dituangkan dalam bentuk RPP. Peneliti terlebih dahulu menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dikembangkan. Materi pembelajaran pada pertemuan siklus I yaitu tema dokumenku. Sebelum pelaksanaan pembelajaran berlangsung terlebih dahulu peneliti mempersiapkan RPP, media pembelajaran, lembar diskusi kelompok, lembar evaluasi, kunci jawaban evaluasi serta lembar pengamatan yang akan digunakan dalam pembelajaran. Pelaksanaan Pelaksanaan proses pembelajaran tematik pada pertemuan I dan pertemuan II dengan menggunakan model bamboo dancing di Kelas II SDN 03 Pakan Labuah Kota Bukittinggi dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 21 Agustus 2015 untuk pertemuan I dan pada hari Senin tanggal 24 Agustus 2015 untuk pertemuan II. pelaksanaan pembelajaran pertemuan I dan II pada penelitian ini melalui 3 tahap yakni tahap awal, tahap inti dan tahap akhir. Yang membedakan hanya pada pembahasan materinya saja. Kegiatan diawali dengan mengucapkan salam dan memperhatikan kondisi kelas untuk memulai proses pembelajaran. Kemudian peneliti meminta siswa untuk berdo a, selanjutnya menyampaikan appersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Langkah I pada kegiatan inti yaitu memperkenalkan topik. guru menuliskan topic tentang materi yang akan dipelajarai dipapan tulis, yaitu mengenai pengertian dokumen. guru membacakan cerita. dan kegiatan yang 5

akan dilakukan siswa selama pembelajaran, guru memberikan pengenalan materi kepada siswa. Langkah II yaitu membagi kelas menjadi tiga kelompok besar. Guru meminta siswa secara bergantian mengambil kertas warna yang telah diacak untuk menentukan kelompoknya. Kemudian guru meminta siswa membuka isi kertas yang telah tertulis nama kelompoknya. Setelah itu, guru meminta siswa duduk berkelompok sesuai dengan nama kelompok nya masing-masing. Dan siswa menerima LKS disetiap kelompok besar, setiap pasangan dalam kelompok besar diberi LKS yang berbeda dengan pasangan lainnya. Dan Langkah III yaitu mendiskusikan tugas. Guru meminta siswa mendiskusikan LKS yang telah diberikan secara berpasangan. Setelah itu, Setiap Pasangan yang telah siap mengisi LKS diminta berdiri dan bersiapsiap untuk bebagi informasi. Kemudian guru meminta siswa saling bergantian pasangan / berputar serentak searah jarum jam. Dan guru meminta setiap pasangan dalam kelompok mendiskusikan hasil LKS nya. Langkah IV, yaitu mempersentasikan hasil diskusi. Guru meminta siswa melaporkan hasil diskusi melalui perwakilan dari masing-masing kelompok ke depan kelas. Kemudian guru meminta setiap kelompok besar menanggapi hasil diskusi. Guru memberikan penghargaan verbal dari tampilan kelompok. Dan Siswa menyampaikan kesimpulan hasil diskusi kelompok. Kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran, melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa. Kemudian melakukan evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dan ditutup dengan berdoa. Siklus II Perencanaan Penyusunan perencanaan pada siklus II terdiri dari 1 x pertemuan disusun berdasarkan model bamboo dancing pada semester II dan berpedoman pada Kurikulum KTSP dituangkan dalam bentuk RPP. Peneliti 6

terlebih dahulu menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dikembangkan. Materi pembelajaran pada pertemuan siklus I yaitu tema dokumenku. Sebelum pelaksanaan pembelajaran berlangsung terlebih dahulu peneliti mempersiapkan RPP, media pembelajaran, lembar diskusi kelompok, lembar evaluasi, kunci jawaban evaluasi serta lembar pengamatan yang akan digunakan dalam pembelajaran. Pelaksanaan Pelaksanaan proses pembelajaran tematik pada siklus II dengan menggunakan model bamboo dancing di Kelas II SDN 03 Pakan Labuah Kota Bukittinggi dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 26 Agustus 2015. pelaksanaan pembelajaran siklus II pada penelitian ini melalui 3 tahap yakni tahap awal, tahap inti dan tahap akhir. Kegiatan diawali dengan mengucapkan salam dan memperhatikan kondisi kelas untuk memulai proses pembelajaran. Kemudian peneliti meminta siswa untuk berdo a, selanjutnya menyampaikan appersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Langkah I pada kegiatan inti yaitu memperkenalkan topik. guru menuliskan topic tentang materi yang akan dipelajarai dipapan tulis, yaitu mengenai jenis-jenis dokumen. Kemudian guru meminta beberapa orang siswa membaca cerita tentang Rapor Vino ke depan kelas. Setelah itu, siswa menjawab pertanyaan tentang cerita yang telah dibacakan. Kemudian guru meminta siswa Siswa memperhatikan gambar yang dipajangkan guru.langkah II yaitu membagi kelas menjadi tiga kelompok besar. Guru meminta siswa duduk berdasarkan kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. Setelah itu, guru meminta siswa duduk berpasangan dalam kelompok. Dan guru memberikan tiap tiap kelompok besar LKS, setiap pasangan dalam kelompok besar menerima LKS yang berbeda dengan pasangan lainnya. Guru menjelaskan kepada siswa petunjuk mengisi LKS. 7

Langkah III yaitu mendiskusikan tugas. Guru meminta siswa mendiskusikan LKS yang telah diberikan secara berpasangan. Setelah itu, Setiap Pasangan yang telah siap mengisi LKS diminta berdiri dan bersiapsiap untuk bebagi informasi. Kemudian guru meminta siswa saling bergantian pasangan / berputar serentak searah jarum jam. Dan guru meminta setiap pasangan dalam kelompok mendiskusikan hasil LKS nya.langkah IV, yaitu mempersentasikan hasil diskusi. Guru meminta siswa melaporkan hasil diskusi melalui perwakilan dari masing-masing kelompok ke depan kelas. Kemudian guru meminta setiap kelompok besar menanggapi hasil diskusi. Guru memberikan penghargaan verbal dari tampilan kelompok. Dan Siswa menyampaikan kesimpulan hasil diskusi kelompok. Kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran, melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa. Kemudian melakukan evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dan ditutup dengan berdoa. IV. PEMBAHASAN Siklus I Perncanaan Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model bamboo dancing pada pembelajaran tematik di kelas II SDN 03 Pakan Labuah kota Bukittinggi, sangat jelas bahwa guru terlebih dahulu membuat rancangan pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanan pembelajaran (RPP). Sesuai yang dikemukakan Majid (2014:125) bahwa Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana operasional pembelajaran yang memuat beberapa indikator yang terkait untuk 8

dilaksanakan dalam satu atau beberapa kali pertemuan. Perencanaan pembelajaran ini menjadi gambaran dari kegiatan yang diterapkan/dilaksanakan oleh guru. Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian RPP pembelajaran tematik dengan menggunakan model bamboo dancing, siklus I berada pada kriteria cukup tetapi masih ada deskriptor yang belum muncul. Deskriptor yang belum muncul tersebut seperti, materi ajar kurang sesuai dengan karakteristik siswa dan dengan lingkungan yang ada, hal ini dikarenakan guru kurang teliti dalam memilih materi ajar yang sesuai disebabkan ketergesaan dalam proses perencanaan, untuk pertemuan selanjutnya seharusnya guru teliti dalam pemilihan materi ajar dan menganalisa sesuai atau tidaknya dengan karakteristik siswa dan lingkungannya. pengorganisasian materi ajar kurang sesuai dengan materi ajar kurang sistematis dan kurang sesuai dengan alokasi waktu. Untuk pertemuan selanjutnya, sebaiknya guru memperbaiki pengorganisasian materi ajar agar materi yang diharapkan dapat tercapai. Selain itu, pemilihan sumber/media pembelajaran kurang sesuai dengan karakteristik siswa, kurang sesuai dengan lingkungan siswa. Sebaiknya pada pertemuan selanjutnya, guru dalam pemilihan sumber/media pembelajaran lebih teliti sumber/media pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian, menyusun langkah-langkah pembelajaran kurang sesuai dengan alokasi waktu, kurang jelas dan kurang rinci,.untuk pertemuan selanjutnya guru dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran lebih menyesuaikan lagi dengan komponen yang sudah ada. Teknik pembelajaran kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran, kurang sesuai dengan lingkungan siswa. Untuk pertemuan selanjutnya dalam pemilihan Teknik pembelajaran guru harus menyesuaikan dengan aspek yang ada. Kelengkapan instrumen juga soal kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran, soal tidak disertai pedoman penskoran yang lengkap. 9

Sebaiknya pada pertemuan selanjutnya guru lebih memperhatikan aspek yang ada. Semua kekurangan yang terdapat pada rencana pelaksanaan pembelajaran berdampak terhadap pelaksanaan pembelajaran, sehingga hasil yang diperoleh tidak maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Kekurangan pada siklus I diperbaiki pada siklus berikutnya untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran, proses dan hasil belajar siswa. Pelaksanaan Berdasarkan perencanaan yang disusun, pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sudah sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan mengikuti langkah-langkah dalam model Bamboo dancing, namun masih belum sepenuhnya terlaksana secara maksimal. Pelaksanaan pembelajaran tematik menggunakan model Bamboo dancing dilaksanakan tiga tahap kegiatan meliputi : Kegiatan Inti Pada langkah memperkenalkan topik. Guru belum menuliskan topic tentang materi yang akan dipelajari. Untuk kegiatan belajar selanjutnya seharusnya guru menuliskan topic tentantang materi diawal pembelajaran agar siswa tahu tentang materi yang akan dipelajari. Dan guru belum meminta siswa menyebutkan tentang surat-surat atau benda berharga yang ada dirumah. Untuk kegiatan belajar selanjutnya seharusnya guru meminta siswa menyebutkan surat-surat dan benda yang berharga yang ada dirumah agar siswa lebih paham mengenai dokumen. Pada langkah membagi tiga kelompok besar Guru belum menjelaskan petunjuk pengisian LKS. Untuk kegiatan belajar selanjutnya seharusnya guru menjelaskan petunjuk mengisi LKS agar siswa mengerti dan lebih mudah dalam mengerjakannya. Pada langkah mendiskusikan tugas. Guru belum meminta setiap pasangan yang telah siap mengisi LKS berdiri dan bersiap-siap untuk bebagi informasi dengan tertip. Untuk kegiatan belajar selanjutnya seharusnya guru 10

meminta setiap siswa yang telah siap mengerjakan LKS berdiri dan bersiapsiap untuk membagikan informasi agar lebih mudah dalam melakukan berbagi informasi pasangan bergilir dan efisien waktu. Guru belum meminta Setiap pasangan dalam kelompok mendiskusikan hasil LKS nya dengan semangat. Untuk kegiatan belajar selanjutnya seharusnya guru meminta setiap pasangan dalam kelompok mendiskusikan hasil LKS nya dengan semangat misalnya dengan cara memberikan yel-yel. Pada langkah mempersentasikan hasil diskusi. Guru belum memberikan penghargaan verbal dari tampilan kelompok. Untuk kegiatan belajar selanjutnya seharusnya guru memberikan pengharagaan kepada siswa agar mereka merasa senang an bersemangat dalam berdiskusi. Guru belum meminta siswa menyampaikan kesimpulan hasil diskusi kelompok dengan benar. Untuk kegiatan belajar selanjutnya seharusnya guru meminta siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok agar siswa lebih memahami dan mengetahui tentang semua hasil diskusi. Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik menggunakan model bamboo dancing belum terlaksana dengan maksimal. Dari hasil pengamatan penelitian siklus I dapat dilihat hasil penilaian kegiatan guru adalah 71,9% dengan kriteria cukup. Sedangkan hasil penilaian kegiatan siswa pada siklus I adalah 71,9% dengan kriteria cukup. Kekurangan pada pelaksanaan siklus I ini harus diperbaiki pada siklus berikutnya. Guru diharapkan pada siklus berikutnya untuk dapat membimbing siswa dengan baik, agar siswa bisa melakukan kegiatan sesuai dengan yang telah direncanakan. Menurut Riyanto (2010:281) guru merencanakan dan memberi bimbingan latihan awal. Siklus II Perencanaan Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian RPP pembelajaran tematik dengan menggunakan model bamboo dancing pada siklus II sudah meningkat dari siklus sebelumnya, yaitu pada kriteria sangat baik. Hanya 11

saja pemilihan materi ajar masih kurang sesuai dengan lingkungan yang tersedia, pengorganisasian materi ajar kurang sesuai dengan alokasi waktu, pemilihan media belajar yang kurang sesuai dengan lingkungan siswa, menyusun langkah-langkah pembelajaran kurang jelas dan rinci, dan kelengkapan instrument kurang disertai dengan pedoman penskoran yang lengkap. Berdasarkan analisis data yang dilakukan oleh observer pada lembaran pengamatan RPP siklus II diperoleh Hasil penilaian RPP pada siklus II diperoleh persentase nilai rata-rata 82,14% (SB), dimana termasuk ke dalam kriteria sangat baik. Berdasarkan paparan data proses dan hasil belajar yang diuraikan peneliti di atas, dapat dijadikan dasar perbaikan perkembangan belajar siswa. Proses dan hasil yang diperoleh siswa dalam pembelajaran dapat digunakan guru sebagai pedoman dalam menganalisis perkembangan belajar siswa dalam proses pembelajaran tematik. Dari proses dan hasil yang diperoleh pada siklus II, maka pelaksanaan siklus II telah terlaksana dengan sangat baik dan peneliti telah berhasil dalam meningkatkan proses pembelajaran tematik dengan menggunakan model bamboo dancing di kelas II SD Negeri 03 pakan Labuah kota Bukittinggi. Hal ini dapat merujuk menurut Mulyasa (143:2014) yaitu dari segi hasil,proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (80%). Pelaksanaan Berdasarkan perencanaan yang disusun, pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan mengikuti langkah-langkah dalam model bamboo dancing. Siklus II dilaksanakan 1x pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran tematik menggunakan model bamboo dancing dilaksanakan tiga tahap kegiatan meliputi : Kegiatan Inti Pada langkah membagi tiga kelompok besar. Guru belum menjelaskan petunjuk pengisian LKS. Untuk kegiatan belajar selanjutnya seharusnya guru 12

menjelaskan petunjuk mengisi LKS agar siswa mengerti dan lebih mudah dalam mengerjakannya. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik dengan menggunakan model bamboo dancing sudah terlaksana dengan maksimal. Dari hasil pengamatan penelitian siklus II dapat dilihat hasil penilaian kegiatan guru adalah 93,75% (SB) dengan kriteria sangat baik. Sedangkan hasil penilaian kegiatan siswa pada siklus II adalah 93,75% (SB) dengan kriteria sangat baik. Karena hasil penilaian sudah tergolong berhasil maka peneliti mencukupkan penelitian sampai disini, hal ini sesuai dengan pendapat Mulyasa (143:2014) pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar atau (80%) peserta didik terlibat aktif, baik fisik mental, maupun social dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang tinggi dan rasa percaya diri yang tinggi. V. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model bamboo dancing sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, yaitu memiliki 2 siklus. Pada siklus I dilaksanakan sebanyak 2x pertemuan dan siklus II dilaksanakan sebanyak 1x pertemuan. Berdasarkan pengamatan terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), maka didapatkan hasil pada siklus I yaitu 66% dan siklus II yaitu 82,14%. 2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model bamboo dancing dilihat dari 2 aspek pengamatan yaitu aspek guru dan aspek siswa. Berdasarkan pengamatan terhadap aspek guru sesuai langkah-langkah model bamboo dancing, maka didapatkan persentase perolehan yang terus meningkat dari siklus I sampai siklus II. Persentase perolehan tersebut secara berturut-turut adalah 71,9% dan 93,75%. Sedangkan jika 13

dibandingkan dengan pengamatan terhadap aspek siswa, maka aspek siswa pun mengalami kenaikan dari siklus I sampai siklus II. Persentase perolehan tersebut secara berturut-turut adalah 71,9% dan 93,75%. 3.Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I yaitu 71 dan siklus II yaitu 83. Dengan demikian hasil penelitian menunjukan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa dengan persentase ketuntasan belajar secara berturut-turut yaitu sebesar 38% dan 80%. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti peroleh, maka peneliti mengemukakan beberapa saran yang dapat memberikan masukan untuk peningkatan hasil belajar siswa yaitu: 1. Dalam membuat RPP guru hendaknya menyesuaikannya dengan langkahlangkah model bamboo dancing. 2. Dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya guru juga menyesuaikan nya dengan pelaksanaan langkah-langkah model bamboo dancing yang dipahami. Salah satunya langkah-langkah menurut Agus (2009:99) terdiri dari empat langkah yaitu 1) memperkenalakan topik 2) membagi tiga kelompok besar 3) mendiskusikan tugas, dan 4) mempersentasikan hasil diskusi. 3. Bentuk pembelajaran dengan model bamboo dancing ini dapat dipertimbangkan oleh guru untuk menjadi salah satu alternatif model pembelajaran tematik yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena pembelajaran dengan model bamboo dancing akan memudahkan siswa dalam berpikir tentang materi yang dipelajari, bertukar pendapat dengan siswa lain, dan saling berbagi informasi yang dapat menambah wawasan siswa. 14

DAFTAR RUJUKAN Mulyasa, E. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Majid, abdul. 2014. Pembelajaran Tematik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Press Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta:Kencana Suprijono Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Surabaya : Pustaka Pelajar 15