ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

dokumen-dokumen yang mirip
Bab I Pendahuluan 1. Bab 1 PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan di Indonesia, pemerintah berusaha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Harga Pokok Produksi, Absorption Costing, Variable Costing. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan industri di Indonesia sangat pesat. Terutama sejak

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh

dimana pada pesanan A selisihnya sebesar Rp ,00 dan pada pesanan B selisihnya sebesar Rp ,00. Dalam menetapkan harga jual dibutuhkan

ABSTRAK. Kata kata kunci: Pengumpulan Biaya Produksi Pesanan, Job Order Costing Method, Penetapan Harga Jual. vii. Universitas Kristen Maranatha

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut membuat para pengusaha melakukan berbagai cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dunia industri dewasa ini, perusahaan perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI. Salah satu fungsi manajemen adalah planning atau perencanaan. Perencanaan ini merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mereka dapat terhindar dari kerugian yang timbul akibat adanya persaingan yang. sehingga akan meningkatkan laba perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan disebut sebagai kegiatan produksi. Yang dimaksud produksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MET ME ODE P ODE ENOU EN MP OU ULAN U LAN HAROA POKOK

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur di Indonesia Tahun

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan

Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses. Kelompok 6

iii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan manajemen untuk dapat bertahan dan berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, persaingan dalam bidang. bisnisnya guna meningkatkan keuntungan. Pihak manajemen sangat

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada bab-bab terdahulu, maka dapatlah dikemukakan beberapa

PROSES PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI FIGRYD CUSTOM CLOTHES DI CV. DINAR JAYA ABADI RANGKUMAN TUGAS AKHIR. Program Pendidikan Diploma III

Bab 1. Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN ETALASE PADA SUMBER JAYA ALUMMUNIUM. Ramona Nur Rachmatika

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh Hartinah dan Kaslani (2011);

ABSTRAK. Kata Kunci: harga pokok produksi, full costing, variable costing

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Harga pokok produksi, metode job order costing, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik.

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada didalam perusahaan. Karena

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ANALISIS HARGA POKOK PESANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA PT. CATUR KREASI AKSARA

Modul ke: Job Order Costing. Konsep Job Order Costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi, menyebabkan kebutuhan manusia meningkat dan beragam hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manajemen perusahaan mempunyai kewajiban memperoleh pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa, perdagangan dan industri

Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan Manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. dengan peluang usaha yang sedikit yang disebabkan oleh sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Metode Full Costing Pada PD. Karya Jaya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di PT Sukasari, berikut

ABSTRACT. Keyword : job order costing method, cost production control. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

03FEB. Akuntansi Biaya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan pesat dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK. A. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi UD.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 lalu membuat dunia

BAB 4. SISTEM HARGA POKOK PROSES- WEIGHTED AVERAGE. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

BAB I PENDAHULUAN. ditekankan pada pembuatan mold serta beberapa pekerjaan pendukung yakni

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat.

PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

DAFTAR ISI. ABSTRAK i. KATA PENGANTAR.. ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR LAMPIRAN. ix

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan dan perancangan terhadap sistem informasi

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost)

Materi: AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kelancaran atau keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kemampuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berproduksi di daerah Jl. H. Dogol No. 103 B. Duren Sawit - Jakarta timur.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Nama : Aditya Septiawan NPM : Kelas : 4 EB 17

PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL : ALAT UNTUK MANAJEMEN

Transkripsi:

ABSTRAK Industri tekstil mempunyai peran yang penting dalam menunjang pembangunan di Indonesia karena produk tekstil di Indonesia sudah dapat diperhitungkan keberadaannya di pasar internasional sehingga diharapkan dapat menunjang ekspor non migas. Untuk memberi nilai tambah pada produk tekstil, salah satunya adalah dengan memberi motif pada kain tersebut. Oleh karena itu peranan industri tekstil juga tidak terlepas dari peranan industri pencetakan kain. Perusahaan yang penulis teliti adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pencetakan kain. Proses produksi pada perusahaan ini dilakukan berdasarkan pesanan dari konsumen. Karena perusahaan berproduksi atas dasar pesanan, maka metode akumulasi biaya produksi yang seharusnya digunakan adalah metode job order costing. Metode penelitian yang digunakan bersifat eksploratif yang berbentuk studi kasus. Biaya produksi pada perusahaan ini dibagi menjadi tiga, yaitu; biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Dalam pelaksanaannya, perusahaan belum membuat jurnal apapun untuk membebankan biaya-biaya tersebut kepada produk. Pada saat terjadi pemakaian bahan baku, tidak terdapat dokumen yang diberikan kepada bagian akuntansi atas pemakaian bahan baku tersebut. Hal itu menyulitkan bagian akuntansi untuk mencatat biaya bahan baku yang digunakan dalam memproduksi suatu produk. Perhitungan biaya overhead pabrik yang dilakukan perusahaan berdasarkan pada biaya overhead pabrik yang sebenarnya terjadi sehingga biaya overhead tersebut baru dapat dibebankan kepada produk pada akhir periode. Karena perusahaan berproduksi berdasarkan pesanan, maka sebaiknya perusahaan membebankan biaya overhead pabriknya dengan menggunakan tarif yang ditetapkan di muka. Dengan demikian harga pokok untuk suatu produk dapat diketahui segera setelah produk tersebut selesai dikerjakan. Dalam akumulasi biaya produksinya, perusahaan belum menggunakan job order cost sheet. Untuk perusahaan yang melakukan produksi atas dasar pesanan, job order cost sheet tersebut dapat diperlukan agar perhitungan biaya produksi dapat dilakukan secara cermat dan sistematis. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa pada perusahaan ini job order costing system belum berperan dalam penetapan harga pokoknya karena masih terdapat beberapa kekurangan yang dapat menyulitkan dalam penetapan harga pokok produk dan perhitungan labanya. iii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN.. ABSTRAK KATA PENGANTAR.. DAFTAR ISI.... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR TABEL i ii iii iv vi ix x BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian... 1 1.2 Identifikasi masalah.... 2 1.3 Tujuan penelitian.... 3 1.4 Kegunaan penelitian 4 1.5 Kerangka pemikiran... 4 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian. 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya.. 8 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya.. 8 2.1.2 Kegunaan Akuntansi Biaya.. 9 2.2 Biaya.... 10 2.2.1 Pengertian Biaya... 10 2.2.2 Penggolongan Biaya... 11 2.3 Biaya Produksi dan Unsur-unsur Biaya Produksi... 16 2.4 Metode Akumulasi Biaya Produksi. 19 2.4.1 Metode Akumulasi Biaya Proses (Process Costing).. 20 2.4.2 Metode Akumulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing) 21 2.4.2.1 Karakteristik Metode Akumulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing) 22 2.4.2.2 Prosedur Akuntansi Biaya pada Metode Akumulasi iv

Biaya Pesanan (Job Order Costing)... 23 2.4.2.3 Penyusunan Job Order Cost Sheet... 30 2.5 Harga Pokok Produk 31 2.5.1 Pengertian Harga Pokok Produk. 31 2.5.2 Tujuan Penetapan Harga Pokok. 32 2.5.3 Cara Penetapan Harga Pokok. 33 2.6 Pengertian dan Jenis-jenis laba... 34 BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 36 3.1.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan.. 36 3.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas. 37 3.2 Metode Penelitian 41 3.2.1 Teknik Pengumpulan Data. 41 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 44 4.1.1 Jenis-jenis Biaya pada PT Agung Raya Sentosa 47 4.1.2 Prosedur Akuntansi Biaya Produksi PT Agung Raya Sentosa 51 4.1.2.1 Prosedur Akuntansi Biaya Bahan Baku 53 4.1.2.2 Prosedur Akuntansi Biaya Tenaga Kerja Langsung.. 56 4.1.2.3 Prosedur Akuntansi Biaya Overhead Pabrik. 57 4.1.3 Prosedur Akuntansi Produk Selesai dan Penjualan.. 59 4.2 Pembahasan 60 4.2.1 Perhitungan Biaya Produksi pada PT Agung Raya Sentosa.. 60 4.2.1.1 Biaya Bahan Baku.. 63 4.2.1.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung 65 4.2.1.3 Biaya Overhead Pabrik.. 68 4.2.2 Penetapan Laba Kotor pada PT Agung Raya Sentosa.. 70 4.2.3 Penyusunan Job Order Cost Sheet PT Agung Raya Sentosa 71 4.2.4 Peranan Job Order Costing dalam Perhitungan Harga Pokok Produk untuk Penetapan Laba pada PT Agung Raya Sentosa 71 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan.... 74 5.2 Saran.. 75 DAFTAR PUSTAKA. 78 RIWAYAT HIDUP... 79 v

DAFTAR GAMBAR NOMOR Gambar Hal 3.1 STRUKTUR ORGANISASI PT AGUNG RAYA SENTOSA 43 vi

DAFTAR TABEL NOMOR Tabel Hal 4.1 RESEP EMULSI 48 4.2 BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG 67 vii

ABSTRAK Industri tekstil mempunyai peran yang penting dalam menunjang pembangunan di Indonesia karena produk tekstil di Indonesia sudah dapat diperhitungkan keberadaannya di pasar internasional sehingga diharapkan dapat menunjang ekspor non migas. Untuk memberi nilai tambah pada produk tekstil, salah satunya adalah dengan memberi motif pada kain tersebut. Oleh karena itu peranan industri tekstil juga tidak terlepas dari peranan industri pencetakan kain. Perusahaan yang penulis teliti adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pencetakan kain. Proses produksi pada perusahaan ini dilakukan berdasarkan pesanan dari konsumen. Karena perusahaan berproduksi atas dasar pesanan, maka metode akumulasi biaya produksi yang seharusnya digunakan adalah metode job order costing. Metode penelitian yang digunakan bersifat eksploratif yang berbentuk studi kasus. Biaya produksi pada perusahaan ini dibagi menjadi tiga, yaitu; biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Dalam pelaksanaannya, perusahaan belum membuat jurnal apapun untuk membebankan biaya-biaya tersebut kepada produk. Pada saat terjadi pemakaian bahan baku, tidak terdapat dokumen yang diberikan kepada bagian akuntansi atas pemakaian bahan baku tersebut. Hal itu menyulitkan bagian akuntansi untuk mencatat biaya bahan baku yang digunakan dalam memproduksi suatu produk. Perhitungan biaya overhead pabrik yang dilakukan perusahaan berdasarkan pada biaya overhead pabrik yang sebenarnya terjadi sehingga biaya overhead tersebut baru dapat dibebankan kepada produk pada akhir periode. Karena perusahaan berproduksi berdasarkan pesanan, maka sebaiknya perusahaan membebankan biaya overhead pabriknya dengan menggunakan tarif yang ditetapkan di muka. Dengan demikian harga pokok untuk suatu produk dapat diketahui segera setelah produk tersebut selesai dikerjakan. Dalam akumulasi biaya produksinya, perusahaan belum menggunakan job order cost sheet. Untuk perusahaan yang melakukan produksi atas dasar pesanan, job order cost sheet tersebut dapat diperlukan agar perhitungan biaya produksi dapat dilakukan secara cermat dan sistematis. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa pada perusahaan ini job order costing system belum berperan dalam penetapan harga pokoknya karena masih terdapat beberapa kekurangan yang dapat menyulitkan dalam penetapan harga pokok produk dan perhitungan labanya. iii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN.. ABSTRAK KATA PENGANTAR.. DAFTAR ISI.... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR TABEL i ii iii iv vi ix x BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian... 1 1.2 Identifikasi masalah.... 2 1.3 Tujuan penelitian.... 3 1.4 Kegunaan penelitian 4 1.5 Kerangka pemikiran... 4 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian. 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya.. 8 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya.. 8 2.1.2 Kegunaan Akuntansi Biaya.. 9 2.2 Biaya.... 10 2.2.1 Pengertian Biaya... 10 2.2.2 Penggolongan Biaya... 11 2.3 Biaya Produksi dan Unsur-unsur Biaya Produksi... 16 2.4 Metode Akumulasi Biaya Produksi. 19 2.4.1 Metode Akumulasi Biaya Proses (Process Costing).. 20 2.4.2 Metode Akumulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing) 21 2.4.2.1 Karakteristik Metode Akumulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing) 22 2.4.2.2 Prosedur Akuntansi Biaya pada Metode Akumulasi iv

Biaya Pesanan (Job Order Costing)... 23 2.4.2.3 Penyusunan Job Order Cost Sheet... 30 2.5 Harga Pokok Produk 31 2.5.1 Pengertian Harga Pokok Produk. 31 2.5.2 Tujuan Penetapan Harga Pokok. 32 2.5.3 Cara Penetapan Harga Pokok. 33 2.6 Pengertian dan Jenis-jenis laba... 34 BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 36 3.1.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan.. 36 3.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas. 37 3.2 Metode Penelitian 41 3.2.1 Teknik Pengumpulan Data. 41 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 44 4.1.1 Jenis-jenis Biaya pada PT Agung Raya Sentosa 47 4.1.2 Prosedur Akuntansi Biaya Produksi PT Agung Raya Sentosa 51 4.1.2.1 Prosedur Akuntansi Biaya Bahan Baku 53 4.1.2.2 Prosedur Akuntansi Biaya Tenaga Kerja Langsung.. 56 4.1.2.3 Prosedur Akuntansi Biaya Overhead Pabrik. 57 4.1.3 Prosedur Akuntansi Produk Selesai dan Penjualan.. 59 4.2 Pembahasan 60 4.2.1 Perhitungan Biaya Produksi pada PT Agung Raya Sentosa.. 60 4.2.1.1 Biaya Bahan Baku.. 63 4.2.1.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung 65 4.2.1.3 Biaya Overhead Pabrik.. 68 4.2.2 Penetapan Laba Kotor pada PT Agung Raya Sentosa.. 70 4.2.3 Penyusunan Job Order Cost Sheet PT Agung Raya Sentosa 71 4.2.4 Peranan Job Order Costing dalam Perhitungan Harga Pokok Produk untuk Penetapan Laba pada PT Agung Raya Sentosa 71 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan.... 74 5.2 Saran.. 75 DAFTAR PUSTAKA. 78 RIWAYAT HIDUP... 79 v

DAFTAR GAMBAR NOMOR Gambar Hal 3.1 STRUKTUR ORGANISASI PT AGUNG RAYA SENTOSA 43 vi

DAFTAR TABEL NOMOR Tabel Hal 4.1 RESEP EMULSI 48 4.2 BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG 67 vii