BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian SDNI Kabila

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBAGI BILANGAN CACAH DI SDN I KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB III GAMBARAN UMUM MI ASSEGAF PALEMBANG. A. Letak Dan Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Assegaf

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah SDN No. 59 Dumbo Raya Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdiri pada tahun 1974 dan berdiri di atas tanah yang berukuran 2915M 2 dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan

BAB I PENDAHULUAN. SAW, dimana ayat pertama diwahyukan Allah SWT berbunyi Iqra yang berarti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB III GAMBARAN UMUM SD N 21 SUNGAI KENTEN BANYUASIN. A. Sejarah Singkat Berdirinya SD N 21 Sungai Kenten Banyuasin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian M², SMA Negeri 1 Suwawa adalah sekolah yang dikelilingi oleh

Penerapan Teori Belajar Polya dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan BentukPengurangan di Kelas V SDN 6 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Abd. Aziz Latjompoh, S.Pd, MM. Di sekolah ini bangunannya terdiri dari 12 buah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Internalisasi Nilai-Nilai Islam tentang Makanan Bergizi

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. No. 20/2003 tentang Sistem pendidikan Nasional Pasal I Ayat I,

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. potensi-potensi diri agar mampu bersaing dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tersebut. Hasl ini disebabkan oleh adanya pemisahan wilayah Provinsi Gorontalo dari Provinsi

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat MIS Al Mujahidin II Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. Secara konseptual desentralisasi pendidikan adalah suatu proses dimana suatu

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Latar Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

Bahan Ajar untuk Guru Kelas Kelas 5 Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat

BAB I PENDAHULUAN. memperdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia

RIWAYAT HIDUP PENULIS

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Yayasan Sekolah Dasar NURUL HUDA Medan didirikan oleh Badan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sikap mengubah perilaku seseorang menuju lebih

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi dan terpusat pada peserta didik.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR. Oleh SUHARNI L G2G

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri terhadap aspek-aspek kehidupan dan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan negara-negara maju di dunia, oleh karena itu ditiap jenjang

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 2 Suwawa secara resmi didirikan tahun 1950 dengan nama SDN 2

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting bagi setiap manusia untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Madrasah Aliyah Negeri 3 Barabai

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB II PROFIL YAYASAN PENDIDIKAN MULIA MEDAN. YAYASAN PENDIDIKAN MULIA Medan didirikan oleh Badan Pendiri

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah Dasar Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini terletak di

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan kegiatan belajar agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango, merupakan lokasi strategis, aman dan nyaman untuk anak belajar. TK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

VISI, MISI DAN TUJUAN

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN DANA UNTUK PENGADAAN SARAN DAN PRASARANA OLAH RAGA DI MTS MIFTAHUL ULUM

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.margono (1996:8)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah Ibtidaiyah Al-Aman Banjarmasin lokasinya berada di lingkungan

BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka

OPTIMALISASI PENGGUNAAN JARIMATIKA UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BERHITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT POSITIF SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari

BAB III METODE PENELITIAN. Bone Bolango. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TK Patriotik terletak di Jalan Makam H. Nani Wartabone Desa Bube Baru

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah Ibtidaiyah Al-Musyawarah Banjarmasin beralamat di Jalan

BAB II YAYASAN SEKOLAH DASAR NURUL HUDA. pengurus yayasan), Ir.Muklis (merupakan Sekretaris I di bidang badan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian ini telah berlangsung di sebuah sekolah yaitu MTs Ulumul

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III KEADAAN MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAJIRIN PALEMBANG. A. Sejarah Berdiri Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Palembang

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan.

PROPOSAL PERMOHONAN PENGADAAN GEDUNG SEKOLAH 1 UNIT TAHUN ANGGARAN 2018

BAB III KEADAAN MI MUHAJIRIN PALEMBANG. A. Sejarah Berdiri dan Letak Geogerafis MI Muhajirin Palembang. 1. Sejarah Berdirinya MI Muhajirin Palembang

Pedoman Wawancara Guru

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. madrasah tsanawiyah yang ada di Kecamatan Tamban. Untuk lebih mengenal

SD NEGERI SARIWANGI UPTD PENDIDIKAN TK/SD DAN PNF KEC.PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. 1. Sejarah Berdirinya MAN 3 Balangan. Mesjid Syuhada Sungai Awang Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan.

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

SD NEGERI BALEWANGI 01 UPTD PENDIDIKAN DASAR KEC. CISURUPAN KABUPATEN GARUT PROVINSI JAWA BARAT Tlp. (0262)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 1.1.Sejarah UPTD Pendidikan dan Kebudayaan. Pada Tahun 1990 Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

SKRIPSI. Oleh : Rina Yuni Hidayati A

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Gunungkidul, dengan identitas sekolah sebagai berikut: 1. Nama Sekolah : SD Negeri Jetis

BAB I PENDAHULUAN. dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III SISTEM PENDIDIKAN PAUD AISYIYAH KASIHAN. kecamatan Kasihan Ibu Dra. Hj. Suhartati, bahwa hal yang mendasari didirikannya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SDNI Kabila SDN 1 Kabila merupakan salah satu sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Kabila, yang dipimpin oleh Ulfa Miolo. SDN 1 Kabila terletak di Jalan Sawah Besar, Kelurahan Oluhuta, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Sekolah ini didirikan pada tahun 1976 dengan nama SDN Oluhuta. Seiring dengan berkembangnya zaman, sekolah ini mengalami perubahan pada tahun 2006 dan nama sekolahpun berubah menjadi SDN I Kabila. a. Status Lahan SDN 1 Kabila : 1. Status Tanah : SHM/HGB/Hak Pakai/Akte Jual Beli/Hibah*) 2. Kepemilikan tanah : Hak Milik*) 3. Status Bangunan Milik : Permanen*) 4. Luas Tanah : 2136 M 2 5. Luas Seluruh Bagunan : 566 M 2 b. Data Pokok SDN 1 Kabila adalah sebagai berikut : Nama Sekolah : SDN 1 Kabila Alamat : Jalan/Kelurahan : Sawah Besar/Oluhuta Kecamatan/Kab./Kota : Kabila/Bone Bolango 20

21 No. Telp./HP : - Nama Yayasan (bagi Swasta) : - Alamat Yayasan & No.telp. : - NSS/NSM/NDS : 101300402001 Jenjang Akreditas : C Tahun Didirikan : 1976 Tahun Beroperasi : 1981 Jumlah Guru : Guru PNS : 9 orang Non PNS : 2 orang c. Profil Sekolah SDN I Kabil 1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah SDN I Kabila Visi Sekolah : Menghasilkan siswa yang berkualitas, terampil, berwawasan lingkungan serta berakhlak mulia. Misi Sekolah : 1. Meningkatkan propesional tenaga pendidikan sekolah 2. Melengkapi sarana dan prasarana 3. Menjalin kerja sama erat dengan masyarakat sekolah 4. Mengaktifkan kegiatan ekstrakurikuler.

22 Tujuan Sekolah : 1. Menyiapkan siswa lulusan yang berkualitas sehingga mampu melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi 2. Membimbing siswa hingga mampu mandiri serta siap menciptakan lapangan pekerjaan di tengah masyarakat. 3. Membimbing serta membina siswa untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia serta berkepribadian yang luhur. 4. Membina siswa agar dapat meningkatkan prestasi belajar hinggga dapat berkompetisi di tingkat kabupaten, profinsi, maupun di tingkat Nasional 5. Membina siswa agar menjadi manusia yang memiliki iman dan taqwa serta diterima di lingkungan Masyarakat. 2. Profil Tenaga Guru Dan Administrasi Tabel I: Profil Tenaga Pendidik Jumlah Guru/Staf SD Negeri Jumlah Guru/Staf SD Negeri Guru Tetap Guru Tetap Yayasan + (PNS) 9 Org PNS (DPK) Org Guru Bantu & GTT - Org Guru Kontrak Org Guru Honor Guru PNS dipekerjakan Sekolah 2 Org (DPK) Org Staf Tata Usaha 1 Org Staf Tata Usaha Org Ket.

23 No Kelompok Tenaga Kependidikan 1 Tenaga Administrasi 2 Tenaga Teknis Keuangan 3 Tenaga Teknis Sarana Prasarana Tabel 2: Profil Tenaga Kependidikan Pendidikan Usia L / P Total Peg. SLTA D2 S1 S2 <50 >50 L P 1 - - 1 - - 1 1 - - 2-2 - - 2 2 - - 1-1 - 1-1 Jumlah - 1 3-4 - 1 3 3 Ruang Kelas Ukuran 7x9m 2 (a) Tabel 3: Data Ruang Kelas Jumlah Ruang Kelas Asli (d) Ukuran >63m 2 (b) Ukuran >63m 2 (c) Jumlah (a+b+c) Jumlah ruang lainnya yang digunakan untuk ruang kelas (e) Jumlah ruang yang digunakan untuk Ruang kelas (f) = (d+e) - - - 6 6 - - Tabel 4: Data Ruang Lain Jenis Ruangan Jumlah Ukuran Jumlah Ukuran Jenis Ruangan (buah) (m 2 ) (buah) (m 2 ) Perpustakaan 1 56 M 2 Ruang Administrasi - - PSB 1 40 M 2 Asrama Guru 3 56 2 Ruang Inklusif 1 135 M 2 Ruang UKS 1 54 2 3. Keadaan Guru SDN I Kabila Kabupaten Bone Bolango Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Ketika semua orang mempersoalkan masalah dunia pendidikan, figur

24 guru mesti terlibat dalam agenda pembicaraan terutama yang menyangkut persoalan pendidikan formal di sekolah. Hal itu tidak dapat disangkal, karena lembaga pendidikan formal adalah dunia kehidupan guru, sebagian besar waktu guru adalah di sekolah, sisanya ada di rumah dan di masyrakat. Adapun keadaan tenaga kerja pendidikan dan pengajaran pada SDN I Kabila Kabupaten Bone Bolango yaitu berjumlah 8 orang guru PNS dan 2 orang guru honor. Dari jumlah guru yang ada terdapat laki-laki 1 orang dan perempuan 9 orang. Pada tabel tersebut juga terlihat jelas status pendidikan setiap guru. 4. Keadaan siswa SDN I Kabila Kabupaten Bone Bolango Adapun keadaan siswa di SDN I Kabila Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 6: Keadaan Siswa SDN 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas Jumlah Jumlah Inklusi Laki-laki Perempuan Total I 18 15 33 5 II 18 5 23 3 III 15 11 26 3 IV 10 22 32 - V 11 11 22 4 VI 24 19 43 12 Jumlah Total 179 27 (Sumber: SDN I Kabila Kabupaten Bone Bolango) Keterangan

25 4.1.2 Temuan Hasil Penelitian 4.1.2.1 Hasil Wawancara Guru dan Siswa a. Temuan Umum 1) Hasil wawancara guru Dari wawancara yang dilakukan pada kelas 2, 3 dan 4 selama beberapa hari mulai dari hari senin, 13 Mei 2013 yaitu: Kelas II SDN I Kabila Berdasarkan hasil wawancara dengan N T guru kelas II jumlah siswa kelas II 23 orang, yang terdiri dari laki-laki 18 orang dan perempuan 5 orang. Materi pembagian bilangan cacah ini sudah diajarkan pada siswa kelas II semester genap. Menurut N T, selama proses pembelajaran matematika berlangsung dikelas II ada yang memperhatikan dan ada yang tidak memperhatikan pada saat guru memberikan penjelasan tentang materi pembagian. Kurangnya perhatian siswa tersebut dapat menimbulkan kendala-kendala yang harus ditangani oleh guru. Untuk mengatasi kendala tersebut guru memberikan penjelasan bagaimana cara mengerjakan pembagian bilangan cacah dan juga menggunakan media yang menarik agar siswa termotivasi. Selain itu, metode yang digunakan juga harus dikolaborasikan dengan beberapa metode pembelajaran lainnya. Agar selama proses pembelajaran dengan baik, guru harus menggunakan metode pembelajaran yang tepat, media yang menarik dan bekerja sama dengan orang tua siswa khususnya dalam membimbing dengan begitu siswa akan timbul semangat dan memperhatikan penjelasan guru.

26 kelas III SDN I Kabila. Berdasarkan hasil wawancara dengan M L guru kelas III jumlah siswa kelas III 26 orang, yang terdiri dari laki-laki 15 orang dan perempuan 11 orang. Bahwa masih sebagian besar yang belum menguasai materi dan selama proses pembelajaran berlangsung masih ada siswa yang tidak memperhatikan bahkan ada yang bermain pada saat guru menjelaskan, ini menimbulkan kendala yang harus ditangani oleh guru. Untuk mengatasi kendala tersebut maka guru harus memberikan penjelasan yang mudah dimengerti oleh siswa dan memberikan materi tambahan, membimbing secara khusus dan memberikan tugas agar siswa tersebut bisa memahami materi. kelas IV SDN I Kabila. Sesuai hasil wawancara dengan E M guru kelas IV jumlah siswa 32 orang, yang terdiri dari laki-laki 10 orang dan perempuan 22 orang. Masih ada yang tidak memperhatikan dan sering bermain bahkan ada yang belum menguasai perkalian, ini juga merupakan kendala yang harus ditangani oleh guru kelas. Untuk mengatasinya, guru membimbing secara individu agar mudah dan lebih mengetahui apa yang belum diketahui oleh siswa dan memberikan les tambahan. 2) Hasil wawancara siswa Kelas II SDN I Kabila Adapun hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu siswa kelas 2 yan bernama M R yaitu: peneliti: apa yang adik-adik ketahui tentang pembagian? siswa: pembagian yaitu kebalikan dari perkalian, sama halnya dengan pengurangan yang merupakan kebalikan dari penjumlahan. Peneliti: bagaimana

27 adik-adik menyelesaikan pembagian bilanga cacah? siswa: dengan cara mengurang. Peneliti: kesulitan apa yang adik-adik dapatkan ketika menyelesaikan pembagian bilangan cacah? Siswa: susah dalam berhitung terutama pada pembagian dalam hal mengurang dengan menggunakan jari. Siswa kelas II ini sudah pernah belajar materi pembagian bilangan cacah. Menurut mereka soal pembagian yang mereka kerjakan begitu mudah (bagi siswa yang benar-benar memahami penjelasan guru) tetapi bagi siswa yang tidak memahami pasti akan merasa kesulitan pada saat mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Dari materi pembagian tersebut yang diajarkan dikelas II, siswa merasa sulit dalam berhitung dan mengurang karena kebanyakan siswa kelas II belum menguasai perkalian. Apabila para siswa mengalami kesulitan didalam mengajarkan soal yang telah diberikan oleh guru mereka berusaha mengerjakannya sampai selesai dengan cara menanyakan kepada guru kelas atau teman kelas. Agar siswa tidak sulit untuk mengerjakan soal yang akan diberikan oleh guru maka guru tersebut terlebih dahulu memberikan penjelasan tentang materi pembagian agar siswa lebih mudah memahami dan bisa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru secara individu. Kelas III SDN I Kabila : Adapun hasil wawancara dengan salah satu siswa kelas III yang bernama E Y yaitu: peneliti: apa yang adik-adik ketahui tentang pembagian? siswa: pembagian adalah merupakan pengurangan berulang. Peneliti: bagaimana adik-adik menyelesaikan pembagian? siswa: dengan cara berhitung dan mengurang.

28 Peneliti: kesulitan apa yang adik-adik dapatkan ketika menyelesaikan pembagian? siswa: susah dalam berhitung terutama pada pembagian. Hasil dari siswa kelas III bahwa materi pembagian ini masih dianggap sulit karena susah untuk membagi terutama pada pembagian secara bersusun pendek. Untuk mengatasi siswa yang kesulitan dalam belajar maka terlebih dahulu para siswa diberikan penjelasan tentang materi tersebut setelah itu diberikan contoh agar pada saat guru memberikan tugas siswa bisa mengerjakannya secara individu. kelas IV SDN I Kabila : Adapun hasil wawancara dengan salah satu siswa kelas IV yang benama S R yaitu: peneliti: apa yang adik-adik ketahui tentang pembagian? siswa: perkalian merupakan kebalikan dari pembagian dan sebaliknya pembagian merupakan kebalikan dari perkalian sedangkan yang saya tau perkalian dan pembagian lebih kuat dari penjumlahan dan pengurangan. Peneliti: bagaimana adik-adik menyelesaikan pembagian bilanga cacah? siswa: dengan cara menghitung karena dalam pembagian perkalian merupakan kebalikan dari pembagian. Peneliti: kesulitan apa yang adik-adik dapatkan ketika menyelesaikan pembagian bilangan cacah? siswa: sulit untuk membagi dan belum mampu mengerjakan pembagian secara bersusun. Siswa kelas IV ini masih ada yang belum mampu melakukan pembagian secara bersusun ini dikarenakan siswa tersebut tidak memperhatikan pada saat guru memberikan penjelasan dan kebanyakan para siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas atau soal yang diberikan guru. Oleh karena itu guru

29 harus memberikan bimbingan dan memberikan contoh sebelum memberikan soal atau tugas kepada siswa agar mereka lebih memahami dan bisa mengerjakannya tanpa bantuan dari orang lain. b. Temuan Khusus Adapun hasil wawancara secara khusus yang peneliti temui dalam penelitian ini yakni kelas II, III dan IV SDN I Kabila Kabupaten Bone Bolango dalam pembelajaran matematika pembagian bilangan cacah. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa orang guru (kelas II, III dan IV) dan beberapa orang siswa kelas II, III, dan IV pada tanggal 13, 14 dan 17 Mei 2013, peneliti menemui bahwa upaya meningkatkan kemampuan siswa membagi bilangan cacah sudah maksimal mengapa dikatakan sudah maksimal karena dengan adanya upaya-upaya guru siswa sudah bisa menerima dan memahami apa yang dijelaskan oleh guru maka dari upaya tersebut dapat meningkatkan antusias siswa dalam proses pembelajaran. 4.2 Pembahasan Sesuai hasil temuan wawancara yang diperoleh dari kelas I-kelas VI bahwa materi pembagian bilangan cacah hanya terdapat pada kelas II adapun kelas III, IV, V dan VI sudah masuk pada pembagian operasi hitung campuran akan tetapi peneliti hanya tertarik pada kelas II. Karena Penelitian tentang hasil belajar siswa kelas II SDN I Kabila Kabupaten Bone Bolango mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran matematika terutama pada materi pembagian. Ini merupakan masalah yang dialami oleh sebagian siswa kelas II. Dari 23 orang siswa yang ada di kelas II ada 18 siswa yang mampu membagi

30 bilangan cacah, sementara ada 4 siswa yang belum mampu membagi bilangan cacah. Hal ini disebabkan oleh siswa itu sendiri dan kurangnya motivasi dalam diri siswa ataupun kondisi yang kurang siap untuk menerima materi pembelajaran. Siswa tersebut biasanya dipengaruhi oleh faktor luar yaitu kurangnya dorongan dari orang tua, kepekaan terhadap lingkungan dan sebagainya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pihak sekolah dengan orang tua siswa turut bertanggung jawab secara langsung dalam menangani siswa yang bermasalah dalam proses belajarnya. Upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan siswa membagi bilangan cacah yaitu memberikan penjelasan cara mengerjakan pembagian, menggunakan media yang menarik agar siswa lebih semangat dan menciptakan suasana yang menyenangkan agar siswa memahami apa yang diajarkan. Dari upaya-upaya yang dilakukan guru tersebut prestasi belajar siswa mencapai hasil yang maksimal.