EFEK RENOPROTEKTIF PERASAN RIMPANG KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA) TERHADAP KADAR UREUM PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

dokumen-dokumen yang mirip
Endang Nur Utami 1 ; Anik Nuryati, S.Si, M.Sc. 2 ; M. Atik Martsiningsih, S.Si, M.Sc. 2 INTISARI

EFEK NEFROPROTEKTIF EKSTRAK TAUGE (Vigna radiata (L.)) TERHADAP PENINGKATAN KADAR UREA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK

I. PENDAHULUAN. Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang telah lama

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Antibiotik adalah obat yang digunakan sebagai obat anti infeksi,

EFEK PROTEKSI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI

EFEK NEFROPROTEKTIF EKSTRAK TAUGE (Vigna radiata (L.)) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KREATININ SERUM TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan manfaatnya (Sudewo, 2004; Tjokronegoro, 1992). zingiberaceae, yaitu Curcuma mangga (Temu Mangga). Senyawa fenolik pada

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN (Sari, 2007). Parasetamol digunakan secara luas di berbagai negara termasuk

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan sel, dan menjadi penyebab dari berbagai keadaan patologik. Oksidan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, terlebih dengan adanya isu back to nature serta krisis berkepanjangan

Maria Caroline Wojtyla P., Pembimbing : 1. Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt 2. Hartini Tiono, dr.

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh: Chika Klarissa J

EFEK EKSTRAK TANDUK RUSA SAMBAR (CERVUS UNICOLOR) TERHADAP KADAR UREUM DAN KREATININ TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS)

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh mempunyai nama latin Camellia sinensis. Teh merupakan salah satu

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tahun-tahun terakhir ini muncul suatu fenomena dimana pengobatan

PENGARUH EKSTRAK DAUN KEPEL (Stelechocarpus burahol [Blume] Hook. f. & Thomson) TERHADAP KADAR KREATININ SERUM TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. senyawa kimia N-asetil-p-aminofenol yang termasuk dalam nonsteroid antiinflamatory

BAB III METODE PENELITIAN

16 Sains Medika, Vol. 1, No. 1, Januari Juni 2009

PENGARUH PARASETAMOL DOSIS ANALGESIK TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMAT OKSALOASETAT TRANSAMINASE TIKUS WISTAR JANTAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan nyamuk. Dampak dari kondisi tersebut adalah tingginya prevalensi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan pewarna saat ini memang sudah tidak bisa dipisahkan dari

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB I PENDAHULUAN. berat badan, dan sindrom restoran Cina, pada sebagian orang. 2, 3

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran DELIA INTAN ISWARI G

BAB I PENDAHULUAN. banyak digunakan karena bahan ini paling ekonomis, mudah diperoleh dipasaran.

BAB I PENDAHULUAN. Warna merupakan salah satu sifat yang penting dari makanan, di samping juga

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pada hewan uji (Taufiqurrahman, 2004). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu subyek

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari lemak tumbuhan maupun dari lemak hewan. Minyak goreng tersusun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Obat analgesik adalah obat yang dapat mengurangi nyeri tanpa menyebabkan. mengurangi efek samping penggunaan obat.

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN EKSTRAK FLAXSEED

DiGregorio, 1990). Hal ini dapat terjadi ketika enzim hati yang mengkatalisis reaksi konjugasi normal mengalami kejenuhan dan menyebabkan senyawa

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Tempat : Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Farmasi, dan

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

BAB I PENDAHULUAN. Natrium diklofenak merupakan obat golongan antiinflamasi nonsteroid

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu Biokimia dan Farmakologi.

ABSTRAK. PENGARUH LENDIR Abelmoschus esculentus (OKRA) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS WISTAR JANTAN MODEL TINGGI LEMAK

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN MIMBA

BAB III METODE PENELITIAN. terkontrol. Menggunakan 25 ekor tikus putih ( Rattus norvegicus) jantan

EFEK VITAMIN-E TERHADAP KADAR ALKALI PHOSPHATASE SERUM PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY YANG DIBERIKAN PARACETAMOL LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pola post testonly

BAB I PENDAHULUAN. nyeri. Nyeri menjadi penyebab angka kesakitan yang tinggi di seluruh dunia.

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya ilmu Biokimia dan Farmakologi.

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Parasetamol atau asetaminofen atau N-asetil-p-aminofenol merupakan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Hewan penelitian adalah tikus jantan galur wistar (Rattus Norvegicus), umur

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Histologi, Patologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya seharihari.

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam proses memasak. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar

Dewi Luksri Anjaniwati, Richa Yuswantina, Sikni Retno K. ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan lokasi penelitian ini adalah sebagai berikut : dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Dr.

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 4 METODE PENELITIAN

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS

BAB IV METODE PENELITIAN. Biomedik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan

BAB III METODE PENELITIAN. control group design. Pada jenis penelitian ini, pre-test tidak dilakukan

UJI HEPATOTOKSISITAS SENYAWA O-(4-NITROBENZOIL)PARASETAMOL PADA TIKUS (RATTUS NORVEGICUS)

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

PENGARUH INDUKSI KETAMIN DOSIS 2 MG/KgBB DAN. DEKSAMETASON DOSIS 0,2 MG/KgBB INTRAVENA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR

EFEK CENDAWAN ULAT CINA

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. aminoglikosida (Sudoyo et al., 2007). Penggunaan antibiotik harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi,

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Histologi, Patologi Anatomi dan

BAB I PENDAHULUAN. rutin, dengan waktu dan cara yang tepat. 2 Kebiasaan menyikat gigi, terutama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat bervariasi dan begitu populer di kalangan masyarakat. Kafein

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. EFEK PROPOLIS TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN

PENGARUH EFEK NEFROPROTEKTOR EKSTRAK DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM) PADA SEL GINJAL MENCIT YANG DIINDUKSI DENGAN PARASETAMOL SKRIPSI

Transkripsi:

EFEK RENOPROTEKTIF PERASAN RIMPANG KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA) TERHADAP KADAR UREUM PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL Arif Nurwijaya, Subrata Tri Widada, Siti Nuryani 1 Jurusan Analis Kesehatan PoltekkesKemenkes Yogyakarta Abstrak Penggunaan parasetamol dengan dosis toksik akan menyebabkan kerusakan pada ginjal. Salah satu indikator terjadinya kerusakan ginjal adalah peningkatan kadar ureum. Tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional adalah kunyit karena mengandung kurkumin yang bisa mencegah terjadinya kerusakan ginjal.untuk mengetahui efek renoprotektif pemberian perasan rimpang kunyit (Curcumma domestica) terhadap kadar ureum pada serum tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi parasetamol. Penelitian ini merupakan pre-post test control group design dengan menggunakan tikus putih sebagai hewan uji, parasetamol 240 mg/200 g BB digunakan sebagai bahan induksi, dan perasan kunyit dosis 1 ml, 2 ml, dan 3 ml. Data dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan uji Anova One Way dan uji Correlation pada SPSS 16.0 for Windows.Rata-rata peningkatan kadar ureum tikus putih yang diinduksi parasetamol dan pada tikus putih yang diberi perasan kunyit dosis 1, 2, dan 3 ml adalah 48,38 mg/dl, 38,98mg/dl, 25,56 mg/dl. Hasil uji Anova One Way menunjukkan signifikan 0.000 yang berarti ada pengaruh pemberian perasan kunyit terhadap kadar ureum tikus putih yang diinduksi parasetamol. Dari hasil uji Correlation terdapat hubungan yang sangat kuat antara perasan kunyit terhadap kadar ureum tikus putih yang diinduksi parasetamol.terdapat pengaruh pemberian perasan rimpang kunyit (Curcumma domestica) terhadap kadar ureum pada serum tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi Parasetamol. Kata Kunci: Kadar ureum, Parasetamol, Perasan Kunyit, Tikus putih.. Abstract The use of paracetamol with toxic dose would cause damage to the kidneys.one of the indicators of kidney damage occuring is increased levels of ureum. Plants are used as traditional medicine is tumeric as it contain curcumin, which can prevent the onset of kidney damage.to determine effect of turmeric (Curcuma domestica) aqueous to the ureum level on white rats (Rattus norvegicus) induced by paracetamol. This study is a pre-post testcontrol group design using white rats as experimental animals, paracetamol 240mg/200 g BW used to for material induced, and turmeric s rhizome aqueous dose of 1 ml, 2 ml, and 3 ml. The test results were analyzed using descriptive statistics and One Way ANOVA and Correlation in SPSS16.0 for Windows.The increase average ureum level of white rats induced by Paracetamol and turmeric s rhizome aqueous at dose 1ml, 2ml, dan 3ml were 48,38 mg/dl, 38,98 mg/dl, 25,56 mg/dl. The results of One Way Anova test showed significant 0,000, which means there was effect of tumeric 161

aqueous againts the ureum level that induced by parasetamol. From the result of correlation test be found strong releated between turmeric aqueous againts ureum level of white rats induced by paracetamol.there was effect of turmeric (Curcuma domestica) aqueous againts the ureum level of white rats (Rattus norvegicus) that induced by paracetamol. Keywords : The ureum level, Paracetamol, Turmeric aqueous, White rat Pendahuluan Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengalsengal, sakit ringan serta demam.parasetamol merupakan obat yang efektif, sederhana dan dianggap paling aman sebagai antinyeri apabila digunakan dalam dosis terapi yang sesuai. Masyarakat yang tidak mengetahui dosis yang efektif bagi tubuh maka akan memungkinkan terjadinya keracunan (Goodman & Gilman, 2008). Ginjal merupakan organ yang paling penting mengeksresi obatobatan dan hasil metabolitnya.kurang dari 5% parasetamol dieksresikan dalam bentuk tidak berubah, suatu metabolit minor tetapi sangat aktif (N-asetil-p-benzoquinon), penting dalam dosis besar karena toksisitasnya terhadap hati dan ginjal (Katzung, 1997). Gagal ginjal adalah salah satu penyakit ginjal yang menandakan adanya penekanan akut fungsi ginjal dengan aliran urin dalam 24 jam kurang dari 400 ml (oligouria). Penyebab gagal ginjal adalah nefritis intertisial akut akibat obat (Kumar, 2007). Tes laboratorium digunakan untuk mengetahui sejauh mana kerusakan sel ginjal yang terjadi.ureum dan kreatinin plasma adalah dua tes yang sering dilakukan pada pemeriksaan laju filtrasi glomerulus.penurunan fungsi ginjal pada gagal ginjal progresif dapat dimonitor secara akurat melalui pemeriksaan ureum dan kreatinin secara berseri (Kumar, 2007). Masyarakat umum mengkonsumsi obat-obatan buatan industri farmasi untuk mengobati atau mencegah timbulnya penyakit.konsumsi obat-obatan yang mengandung bahan kimia secara terus-menerus semakin memperberat kerja ginjal (Suriawiria, 2002). Pengobatan tradisional menjadi pilihan karena memiliki banyak kelebihan, misalnya tingkat bahaya lebih rendah daripada obat-obatan kimia.penerimaan tubuh manusia terhadap obat dari bahan tumbuhtumbuhan pun ternyata lebih mudah (Muhlisah. 2008). Salah satu jenis tanaman yang telah lama digunakan sebagai obat tradisional adalah kunyit atau kunir (Curcuma domestica).kandungan kunyit yaitu kurkumin dan minyak atsiri bersifat antioksidatif dan antiinflamasi (Duvoix et.al, 2005). Kurkumin dan minyak atsiri memiliki kemampuan melindungi fungsi hati, saluran cerna, ginjal, memperbaiki profil lipid dan mengurangi aktivitas radikal bebas (Kertia, 2007). Prakoso (2008) menyatakan bahwa kandungan kurkumin di dalam kunyit bermanfaat menghambat terjadinya 162

degenerasi albuminosa pada tubulus proksimal ginjal yang telah rusak.penghambatan degenerasi albuminosa tersebut berupa penutupan lumen tubulus 8. Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian mengenai efek renoprotektif perasan rimpang kunyit (Curcuma domestica) terhadap kadar ureum pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi parasetamol. Metode Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni karena dilakukan dengan hewan percobaan tikus putih yang diberi perlakuan dengan pemberian perasan rimpang kunyit dengan dosis yaitu dosis 1 ml, 2 ml dan 3 ml.. Variabel bebas penelitian ini adalah pemberian perasan rimpang kunyit dengan sonde lambung. Variabel terikatnya adalah kadar ureum tikus putih. Binatang percobaan yang dipakai adalah tikus putih (Rattus norvegicus) dengan jenis kelamin jantan yang berumur ±2 bulan, memiliki berat badan ± 200 gram, sehat, dan tidak cacat. Proses adaptasi dilakukan pada binatang percobaan selama 1 minggu sebelum mendapat perlakuan. Selama proses adaptasi, 24 ekor tikus putih hanya diberi pakan standar BR II dan minum aquadest. Setelah satu minggu adaptasi, 24 ekor tikus tersebut akan dibagi menjadi 4 kelompok yakni kelompok pertama adalah kelompok kontrol positif dan kelompok selanjutnya adalah kelompok perlakuan perasan rimpang kunyit dengan dosis 1 ml, 2 ml dan 3 ml. Kelompok kontrol positif adalah kelompok yang hanya diberi parasetamol dengan dosis 240 mg/ 200 g BB sebanyak 1 kali dalam 1 hari pada hari ke-15 tanpa pemberian perasan kunyit. Kelompok perlakuan mendapatkan perasan rimpang kunyit dengan dosis dosis 1 ml, 2 ml dan 3ml selama 1 minggu dan setelah diberi perasan rimpang kunyit, tikus diberi parasetamol dengan dosis 240 mg/ 200 g BB sebanyak 1 kali dalam 1 hari pada hari ke-15. Semua kelompok tikus putih mendapatkan pakan standar BR II dan minum setiap hari.perasan kunyit dan parasetamol diberikan secara oral. Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan pre-test (hari ke-8) dan post-test (hari ke-16) melalui sinus retro-orbitalis yang kemudian serum yang didapatkan diukur kadar ureum. Hasil dan Pembahasan Kadar ureum diukur sebelum dan sesudah diberi perlakuan pada masing-masing kelompok. Kadar ureum sebelum perlakuan (pre-test) pada kelompok kontrol, perlakuan dosis 1 ml, 2 ml dan 3 ml adalah 10,78; 10,73; 11,66 dan 10,78 mg/dl, sedangkan kadar ureum setelah perlakuan (post-test) pada kelompok kontrol, perlakuan dosis 1 ml, 2 ml dan 3 ml adalah 80,76; 48,38; 38,98 dan 25,56 ml/dl. Kelompok kontrol positif mengalami peningkatan kadar ureum setelah diberikan parasetamol secara oral, yaitu 69,98 mg/dl. Peningkatan kadar ureum semakin menurun pada kelompok perlakuan dengan dosis 1 ml, 2 ml dan 3 ml yaitu 37,65; 27,33 dan14,77 mg/dl. Kelompok kontrol memiliki presentase peningkatan kadar ureum sebesar 648,87 %. Kemudian pada kelompok perlakuan yang memiliki presentase peningkatan kadar ureum tertinggi adalah kelompok dosis 1 ml yaitu 163

sebesar 350,87 %, sedangkan presentase peningkatan kadar ureum terendah adalah kelompok dosis 3 ml yaitu sebesar 137,00 %. Hasil uji statistik One Way Anova menunjukkan bahwa ada perbedaan antara kelompok perlakuan dosis karena memiliki signifikan 0.000 (<0.05) maka terdapat perbedaan penurunan kadar ureum antar kelompok yaitu kelompok perlakuan dosis 1 ml, 2 ml, dan 3 ml.variansi data homogen atau sama. Hasil uji Post Hoc Test (LSD) didapatkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada semua kelompok perlakuan dosis 1 ml, 2 ml dan 3 ml Analisis selanjutnya adalah menggunakan uji regresi linear sederhana yang didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang kuat antara pemberian perasan kunyit terhadap kadar ureum tikus putih yang diinduksi parasetamol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek renoprotektif perasan kunyit pada tikus putih yang diinduksi parasetamol.perasan rimpang kunyit yang mengandung senyawa kurkumin sering dimanfaatkan sebagai obat herbal, salah satunya dapat meningkatkan kerja fungsi ginjal (Kertia, 2011). Pemberian parasetamol secara oral ke tikus putih pada penelitian ini dimaksudkan untuk membuat ginjal tikus putih rusak. Pemberian parasetamol dengan dosis 240 mg/200g BB mampu meningkatkan kadar ureum. Hal tersebut mengindikasikan ginjal mengalami kerusakan sehingga kadar ureum dalam serum meningkat (Kumar, 2007). Sel ginjal yang terpapar parasetamol dalam jumlah yang besar dan cadangan glutathion telah habis, maka metabolit toksik berupa N-acetyl-benzoquineimine (NAPQI) yang dihasilkan melalui proses hidroksilasi parasetamol dengan sitokrom P-450 akan semakin bertambah sehingga terjadilah akumulasi ikatan kovalen membran sel tubulus dengan NAPQI. NAPQI yang bereaksi dengan gugus nukleofilik pada protein, DNA, dan mitokondria dapat menimbulkan stres oksidatif.akibat timbulnya stres tersebut dapat menyebabkan kematian sel ginjal atau lebih tepatnya terjadi kerusakan pada sel tubulus proksimal (Katzung, 1997). Kerja kunyit di dalam melindungi ginjal dari efek toksik parasetamol dapat melalui dua cara. Pertama, yaitu dengan penghambatan kerja sitokrom P-450 di ginjal terutama di sel epitel tubulus proksimal. Kedua, dengan cara menginduksi aktivitas dan memperbanyak glutathione S-transferase di ginjal yang berperanan penting dalam proses detoksifikasi. Meningkatnya jumlah dan aktivitas glutathione ini maka, cadangan glutathione akan tetap terjaga. Sehingga semua NAPQI yang dihasilkan akan dapat dikonjugasikan menjadi substansi non toksik (Prakoso, 2008). Kelompok kontrol dan perlakuan pada post-test pada tabel 1 mempunyai rata-rata yang berbedabeda sesuai dengan dosis yang diberikan. Semakin besar dosis perasan kunyit yang diberikan, maka semakin kecil rata-rata kadar ureum pada post-test. Penurunan kadar ureum tersebut menandakan sel-sel ginjal yang membaik setelah pemberian perasan rimpang kunyit. 164

Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Perasan rimpang kunyit (Curcuma domestica) mempunyai efek renoprotektif terhadap kadar ureum pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi parasetamol. Kadar ureum tikus putih yang diinduksi parasetamol dosis 240 mg/200gr BB mengalami peningkatan dibandingkandengan sebelum pemberian parasetamol dosis 240 mg/200gr BB yaitu 10,78 mg/dl menjadi 80,76 mg/dl.semakin besar dosis perasan rimpang kunyit (Curcuma domestica) maka akan menurunkan peningkatan kadar ureum pada tikus putih (Rattus norvegicus) akibat induksi parasetamol. Saran Masyarakat dapat menggunakan kunyit (Curcuma domestica) sebagai alternatif pencegahan kerusakan ginjal akibat paparan obat.perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan ekstrak kunyit (Curcuma domestica) untuk menurunkan kadar ureum.penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk pengamatan mikroskopis sel-sel ginjal yang terlindungi akibat pemberian perasan kunyit (Curcuma domestica) 4. Suriawiria. 2002. 10 Tanaman berkhasiat Sebagai Obat Cetakan I. Jakarta: Papas Sinar Sinanti. 5. Muhlisah. 2008. Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Cetakan II. Jakarta: Penebar Swadaya. 6. Duvoix A, Blasius R, Delhalle S, Schnekenburger M, Morceau F, Henry E, Dicato M, Diederich, M. 2005. Chemopreventive and Theraupetic Effects of Curcumin. Cancer Letter 223: 181-190. 7. Kertia, N. 2011. Pengaruh Kombinasi Kurkuminoid dan Minyak Atsiri Terhadap Kadar Ureum dan Kreatinin Serum Penderita Osteoarthritis. Majalah Farmasi Indonesia. Vol. 22, No 3 Maret 2011: 151-157. 8. Prakoso R. B. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica) Terhadap Gambaran Mikroskopis Ginjal Mencit Balb/c yang Diberi Parasetamol.Skripsi. Semarang: Fakultas Kedokteran UN Daftar Pustaka 1. Goodman L. S., Gilman A. 2008. Dasar Farmakologi Terapi. Edisi X. Jakarta: EGC. 2. Katzung B. G. 1997. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi VI. Jakarta: EGC 3. Kumar, N. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi 2. Jakarta : EGC. 165