BAB I PENDAHULUAN. perbuatan mempelajari (Agus Suprijono, 2013:13). Supaya siswa lebih. memahami apa yang dijelaskan guru mereka harus belajar.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh pernyataan Spears (dalam Suprijono 2010: 2), Learning is to

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa sudah terdapat motivasi maka proses belajar mengajar di kelas akan. berjalan dengan lancar serta tercapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika di jenjang Sekolah Dasar (SD) adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. individualitas, serta mempunyai cabang-cabang antara lain aritmatika, aljabar,

BAB I PENDAHULUAN. sistematis. Indikator penalaran belajar matematika yaitu: a) membuat analogi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. dasar akan sangat membantu siswa dalam menghadapi pembelajaran. khususnya pada mata pelajaran matematika.

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita karena dengan Matematika kita bisa

BAB I PENDAHULUAN. agar berperan secara aktif serta partisipatif.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan suatu bangsa adalah mengembangkan ilmu. Diperlukan strategi maupun model pembelajaran yang tepat agar proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran banyak sekali permasalahan-permasalahan. satunya adalah rendahnya minat belajar matematika.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah yang melibatkan pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. baik kedewasaan intelektual, sosial, maupun kedewasaan moral. Pada. dasarnya adalah interaksi manusia, pembinaan yang berlangsung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam. mempengaruhi hasil belajar siswa (Sagala, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. satu ilmu dasar yang memiliki nilai esensial yang dapat diterapkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sebuah harapan, keinginan, tuntutan dan pandangan bersama. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. berhasilnya suatu pendidikan yang berada di negara tersebut. Berhasilnya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional di bidang pengembangan sumberdaya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Spears dan Geoch dalam Sardiman AM (2005 : 20) sebagai berikut: berperilaku sebagai hasil dari pengalaman.

I. PENDAHULUAN. menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak suatu penciptaan dibatasi oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dengan menggunakan sumber belajar dapat

BAB I PENDAHULUAN. soal matematika apabila terlebih dahulu siswa dapat memahami konsepnya.

BAB I PENDAHULUAN. setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Sejumlah pengalaman yang. dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, manusia lebih mudah menerima informasi yang melimpah, cepat, praktis

BAB I PENDAHULUAN. sendiri maupun orang lain. Pendidikan sebagai gejala yang universal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat yang menuntut setiap manusia untuk bersaing dan berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, perubahan yang dimaksud adalah meliputi perubahan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang konvensional (teacher centered), baik dalam penyampaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa melalui model matematika. sebagai produk yang siap pakai. Selain itu guru-guru tidak mengetahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran

PENGARUH PENGGUNAAN CROSSWORD PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan di sekolah memiliki tiga variabel yang sangat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. efektif namun tetap menyenangkan. Selain itu, menciptakan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi. Mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan,

DAFTAR NAMA SISWA KELAS VIIIB SMP ISLAM SULTAN FATTAH TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya berlangsung pada satu tahap perkembangan saja

BAB 1 PENDAHULUAN. Tanggung jawab dalam pembelajaran matematika sangat penting. jawab maka sekolahnya akan berjalan dengan lancar.

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

I PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang menakutkan dan susah untuk dipahami. Kebanyakan

ABSTRAK. Kata Kunci: Hasil Belajar Matematika, Model Kooperatif dengan Penerapan Teknik Nominal Group.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan proses yang dapat ditandai dengan perubahan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. baik itu pelaksana pendidikan, mutu pendidikan, sarana prasarana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dipelajari siswa sehingga pembelajaran matematika mempunyai. dituntut mempunyai konsentrasi, ketelitian, dan keterampilan.

HARTANTO A

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh peran guru dan siswa sebagai induvidu- individu yang terlibat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

I. PENDAHULUAN. tujuan tertentu yang hendak dicapai. Proses itu merupakan tindakan konkrit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PEDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sanusi dalam Mulyasa (2008:3) perubahan itu mencakup perkembangan masyarakat

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE PADA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI STABAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pelajaran sehingga hasil belajar kurang maksimal dan tidak

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa

E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. pasal 25 ayat 1 menyatakan beban kerja guru mencakup kegiatan pokok

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

I. PENDAHULUAN. Matematika berperan sebagai induk dari semua mata pelajaran dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan dilaksanakan untuk maksud yang positif dan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi belajar merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan mata pelajaran pokok yang memiliki peranan penting dalam pendidikan. Matematika diberikan pada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Matematika di sekolah dianggap berhasil apabila setiap siswa memahami apa yang dijelaskan guru. Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang diinginkan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah. Dalam proses pembelajaran komponen utama adalah guru dan siswa. Tapi pada kenyataan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika. Matematika dianggap sulit oleh sebagian siswa untuk dipahami dan dikerjakan. Menyadari akan peran penting pelajaran matematika dalam pendidikan, maka matematika selayaknya merupakan kebutuhan dan menjadi kegiatan yang menyenangkan. Kegiatan ini bisa kita sebut pembelajaran. Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari (Agus Suprijono, 2013:13). Supaya siswa lebih memahami apa yang dijelaskan guru mereka harus belajar. Harold Spears (dalam Agus Suprijono, 2013: 2) mengemukakan Learning is to observe, to read, to initiate, to try something themselves, to listen, to follow direction. (belajar adalah mengamati, membaca, meniru, 1 11

2 mencoba sesuatu, mendengarkan, mengikuti arah tertentu). Belajar adalah the process of acquiring knowledge. (proses mendapatkan pengetahuan) Reber(dalam Agus Suprijono, 2013:3). Sehingga diperlukan adanya usaha mengamati, membaca, mendengarkan dan melakukan untuk mengubah tingkah laku siswa dalam interaksi dengan lingkungannya. Dengan adanya kegiatan yang dilakukan siswa dalam belajar maka hasil yang diperoleh akan maksimal. Karakter penting yang harus dibangun agar anak didik dapat meraih keberhasilan, baik di sekolah maupun setelah lulus, adalah kemampuan dalam menjalin kerja sama dengan teman temannya. Kemampuan dalam menjalin kerja sama ini dapat dilatihkan kepada anak didik dengan sering membuat kerja kelompok pada saat proses belajar mengajar. Di dalam kerja kelompok pun seorang guru mesti berupaya agar masing-masing anak didik dapat secara aktif terlibat dalam kegiatan yang dilakukan. Dengan demikian, para anak didik akan belajar untuk bisa bekerja sama antara satu dengan yang lainnya (Azzet, 2011: 43). Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan. Menurut Gagne (dalam Agus Suprijono, 2013:5) hasil belajar berupa: 1) informasi verbal, 2) ketrampilan intelektual, 3) strategi kognitif, 4) ketrampilan motorik dan 5) sikap. Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. 12

3 Begitu pula dengan pembelajaran, pembelajaran harus dilaksanakan oleh guru dan siswa dengan maksimal supaya memperoleh perubahan yang besar dan positif. Belajar dan pembelajaran saling berkaitan untuk menjadikan proses pembelajaran di kelas lebih bermakna. Untuk itu dalam kegiatan belajar, dalam pembelajaran harus memperhatikan prinsip - prinsip, yaitu: 1) kesiapan belajar, 2) perhatian, 3) motivasi, 4) keaktifan belajar, 5) mengalami sendiri, 6) pengulangan, 7) materi pelajaran yang menantang, 8) balikan atau penguatan, 9) perbedaan individual ( Hamdani, 2010: 22). Berdasarkan observasi pendahuluan di SMP Islam Sultan fattah Salatiga pada siswa kelas VIIIB semester genap tahun ajaran 2013/ 2014 yang berjumlah 26 siswa ditemukan adanya masalah kerja sama, yaitu tanggung jawab secara bersama sama menyelesaikan pekerjaan 15,4%, saling berkontribusi 15,4% dan pengerahan kemampuan secara maksimal 23,1%. Sedangkan untuk hasil belajar, nilai siswa yang tuntas dilihat dari KKM adalah 12,4%. Akar penyebab bervariasinya kerja sama dan hasil belajar siswa adalah bersumber dari guru yang berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran matematika. Dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan strategi pembelajaran yang konvensional dan monoton. Guru belum menerapkan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Guru di dalam pembelajaran hanya menggunakan strategi yang biasa digunakan sehingga siswa merasa bosan dengan pembelajaran. Ketidaksesuaian strategi pembelajaran yang 13

4 diterapkan guru dengan materi pembelajaran dan kondisi siswa juga akan berpengaruh terhadap kerja sama dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian terdahulu sudah banyak yang memberikan alternatif peningkatan kerja sama dan hasil belajar siswa, tetapi sampai saat ini kerja sama dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika belum sesuai dengan harapan. Berdasarkan akar penyebab yang paling dominan dapat diajukan alternatif tindakan yaitu menerapkan strategi College Ball. Strategi ini adalah satu putaran pengulangan yang standar terhadap materi pelajaran (Mel Silberman, 2009: 251). Ia memperbolehkan pengajar untuk mengevaluasi keluasan materi yang telah dikuasai peserta didik, dan berfungsi untuk menguatkan kembali, mengklarifikasi, dan meringkas poinpoin kunci. Metode College Ball merupakan strategi belajar mengajar yang dikembangkan oleh Mel Silberman sebagai cabang dari pembelajaran Active Learning sebagai metode kerja kelompok. (Syaiful Sagala, 2010:216)kelebihan dari metode kerja kelompok, yaitu: 1) Membiasakan siswa bekerja. 2) Kesadaran akan adanya kelompok menimbulkan rasa kompetitif yang sehat. 3) Guru tidak perlu mengawasi masing-masing murid secara individual. 4) Melatih ketua kelompok menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan membiasakan anggota anggotanya untuk melaksanakan tugas kewajiban. Berdasarka uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran College Ball 14

5 untuk Meningkatkan Kerja Sama dan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIIIB Semester Genap SMP Islam Sultan Fattah Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, diperoleh dua rumusan masalah. 1. Apakah melalui strategi pembelajaran College Ball dapat meningkatkan kerja sama pada siswa kelas VIIIB Semester Genap SMP Islam Sultan Fattah Salatiga tahun ajaran 2013/2014? 2. Apakah melalui strategi pembelajaran College Ball dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas VIIIB Semester Genap SMP Islam Sultan Fattah Salatiga tahun ajaran 2013/2014? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum a) Untuk meningkatkan kerja sama dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VIIIB semester genap SMP Islam Sultan Fattah Salatiga tahun ajaran 2013/2014. b) Untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas VIIIB semester genap SMP Islam Sultan Fattah Salatiga tahun ajaran 2013/2014. 15

6 2. Tujuan Khusus a) Untuk meningkatkan kerja sama dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VIIIB semester genap SMP Islam Sultan Fattah Salatiga tahun ajaran 2013/2014 melalui strategi pembelajaran College Ball. b) Untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas VIIIB semester genap SMP Islam Sultan Fattah Salatiga tahun ajaran 2013/2014 melalui strategi pembelajaran College Ball. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a) Dapat meningkatkan kerja sama dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui strategi pembelajaran College Ball. b) Sebagai dasar untuk meningkatkan kerja sama dan hasil belajar dalam pembelajaran matematika. 2. Manfaat Praktis a) Bagi siswa Hasil penelitian ini dapat digunakan para siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan kerja sama dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. 16

7 b) Bagi guru Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk memperbaiki kualitas strategi pembelajaran College Ball dan dapat digunakan untuk memperluas pengetahuan tentang strategi pembelajaran dalam rangka meningkatkan kerja sama dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. c) Bagi sekolah Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk memperbaiki kualitas layanan pembinaan berkelanjutan dan peningkatan profesionalisme guru. 17