BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Hubungan antar karyawan merupakan suatu proses komunikasi kerjasama dan kepuasaan sosial yang ada dalam organisasi atau perusahaan. Menurut Flippo (1990) kepuasan kerja tidak hanya dipengaruhi oleh imbalan yang tinggi dari perusahaan saja, akan tetapi karyawan (sebagai perorangan dan kelompok) diharapkan mampu bekerjasama, berinteraksi dan bersosialisasi dalam organisasi atau perusahaan begitu juga perusahaan harus mengetahui hakikat dasar karyawan sebagai sumberdaya manusia dan usaha untuk mengatasi konflik yang tidak terelakkan. Kegiatan manajerial tersebut dinamakan hubungan kemanusiaan. Menurut Handoko (1987) salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan hubungan-hubungan formal seperti yang ada dalam struktur organisasi. Organisasi informal memainkan peranan penting dalam dinamika perilaku organisasi. 30
Handoko (1987) memberikan perbedaan hubungan antar karyawan yang ada dalam organisasi yaitu : pola organisasi formal terdapat struktur dan pola hubungan kerja yang teratur melalui manajemen, sedangkan organisasi informal berdiri diatas struktur yang tidak jelas, fleksibel, sukar didefinisikan, keanggotaan sulit ditentukan dan pola hubungan diantara para anggota tanpa bantuan yang khusus. Walaupun ada perbedaan-perbedaan tersebut, adalah suatu kesalahan jika menganggap hubungan kedua kelompok tersebut sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama (berdampingan) dan tidak dapat dipisahkan. Setiap hubungan yang bersifat formal selalu mempunyai organisasi informal, dan setiap hubungan informal berkembang dalam berbagai tingkatan organisasi formal. Kelompok-kelompok informal muncul, bergabung dan berinteraksi dalam pengelompokan-pengelompokan sosial. Alasan utama terbentuknya hubungan antar karyawan yaitu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusiawi yang tidak sepenuhnya dapat dipuaskan oleh organisasi formal, seperti tentang prilaku yang diterima, perhatian, pelestarian nilai-nilai budaya, bantuan dalam pencapaian tujuan, kesempatan berpengaruh dan berinteraksi, kebutuhan akan informasi serta berkomunikasi. Hubungan antar karyawan yang bersifat informal tersebut tidak dapat dihindarkan kehadirannya. Sikap manajemen yang paling baik adalah memahami, mencari penyesuaian, dan melakukan kerjasama yang saling menguntungkan. 31
Manajemen organisasi formal lebih memuaskan perhatian untuk memelihara kesatuan untuk pencapaian tujuan organisasi dan organisasi informal memberikan kepaduan, kerjasama dan kepuasaan sosial bagi para anggota organisasi. Sedangkan menurut Daris dan Newstrom (1985) apabila rapat relatif formal, kebanyakan komunikasi lateral berlangsung secara kurang formal. Jaringan kerja (network) adalah sekelompk orang yang mengadakan dan membina hubungan untuk saling bertukar informasi secara tidak formal. Biasanya mengenai kepentingan bersama. Seorang pegawai yang aktif dalam suatu jaringan kerja disebut aktivis jaringan kerja (networking). Meskipun jaringan kerja dapat bersifat intern dan juga ekstern bagi perusahaan, biasanya ia terbentuk disekitar kepentingan ekstern, seperti rekreasi, klub sosial, kelompok profesional, kepentingan karier dan pertemuan dagang. 3.2 Metodologi Penelitian 3.2.1 Pengumpulan Data 1. Obyek penelitian Penelitian akan dilakukan pada karyawan operasional perusahaan Filter PT.Panata Jaya Mandiri Tangerang. 32
2. Sumber Data a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh dari perusahaan Filter PT.Panata Jaya Mandiri Tangerang. b. Data Skunder Yaitu data yang berasal dari kumpulan data yang telah diperoleh dari berbagai pihak yang berhubungan dengan penelitian ini. 3. Teknik pengumpulan data a. Wawancara terstruktur Wawancara terstruktur yaitu cara memperoleh data dengan mengajukan pertanyaan pada karyawan dengan daftar pertanyaan yang telah disusun, disiapkan tertulis dan diajukan secara lisan. b. Questionnaire (kuesioner) Yaitu sekumpulan pertanyaan tertulis yang dilakukan kepada responden (karyawan) mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian, dengan menggunakan angket bentuk pilihan. c. Observasi Yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian, disamping itu penulis mengadakan studi pustaka untuk memperoleh teori yang mendukung pada penelitian. 4. Populasi dan sampel 33
a. Populasi yang ditentukan dalam penelitian ini adalah karyawan operasional perusahaan Filter PT.Panata Jaya Mandiri Tangerang. b. Sampel yang diambil yaitu 50 orang responden dari 150 karyawan keseluruhan. Metode pengambilan sampel dengan metode random sampling yaitu peneliti hanya memilih secara acak dari karyawan operasional perusahaan Filter PT.Panata Jaya Mandiri Tangerang. 3.2.2 Pengolahan dan Analisis Data Teknik analisis data yang akan penulis gunakan adalah sebagai berikut : 1. Analisis kualitatif Analisis kualitatif digunakan berdasarkan pandangan dan pemikiran secara teoritis yang disajikan dalam bentuk keterangan dan penjelasan yang sifatnya non statistik. 2. Analisis kuantitatif Analisis kuantitatif adalah analisis yang berhubungan dengan perhitungan statistik. Adapun analisis yang digunakan adalah : a. Analisis regresi linier berganda Yaitu hubungan lebih dari dua variabel. Analisis ini untuk mengetahui tingkat prestasi kerja karyawan perusahaan Filter PT.Panata Jaya Mandiri (Y) terhadap variabel kondisi kerja (X 1 ), kepemimpinan (X 2 ) dan hubungan antar karyawan (X 3 ) dapat digunakan rumus : 34
Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Keterangan : Y = variabel dependen yaitu prestasi kerja karyawan X 1 = X 2 = X 3 = variabel independen yaitu kondisi kerja variabel independen yaitu kepemimpinan variabel independen yaitu hubungan antar karyawan a = bilangan konstan b 1, b 2 dan b 3 adalah koefisien berganda. Untuk mendapatkan nilai a, b 1, b 2 dan b 3 dapat dicari menggunakan rumus : Y = na + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 X 1 Y = ax 1 + b 1 X 1 ² + b 2 X 1 X 2 + b 2 X 1 X 3 b. Pengujian regresi secara individu (uji t) Yaitu untuk mengetahui apakah data yang diolah tersebut valid atau tidak. Pengujian ini dilakukan sebelum regresi yang diperoleh digunakan untuk mengambil kesimpulan, untuk itu perlu diperiksa terlebih dahulu signifikannya regresi itu. Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan uji t, dan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan benar digunakan rumus : t bi Sbi 35
Keterangan : bi = konstanta b 1, b 2 dan b 3 S = standar deviasi Langkah pengujian hipotesis : 1) Menetapkan hipotesisnya Ho : bi = 0 Ho : bi 0 (tidak ada hubungan antara variabel X dan Y). (ada hubungan antara variabel X dan Y). 2) Menentukan level of significance : 5% ( = 0,05). 3) Kriteria pengujian : Ho diterima : t /2 (n k 1) < t h < t /2 (n k 1) Ho ditolak : t h < t /2 (n k 1) atau t h > t /2 (n k 1) daerah diterima daerah tolak -t /2 (n-k-1) -t /2 (n-k-1) daerah tolak 4) Perhitungan nilai t 5) Kesimpulan dengan membandingkan antara nilai t hitung dan t tabel. c. Pengujian regresi secara keseluruhan (uji F) Yaitu untuk menguji adanya pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Uji keberhasilan korelasi ganda yang dilakukan sebelum menggunakan harga koefisien korelasi ganda (R²) yang diperoleh untuk mengambil kesimpulan. Untuk memeriksa keberartiannya, 36
dilakukan melalui pengujian hipotesis nol (Ho) bahwa koefisien korelasi ganda tidak berarti, melawan hipotesis tandingan (Ha) bahwa koefisien ganda berarti. Apabila semua asumsi yang telah dikemukakan dipenuhi maka digunakan rumus untuk pengujian hipotesis nol. Keterangan : R² = koefisien korelasi ganda k = banyaknya variabel n = ukuran / jumlah sampel Langkah pengujian hipotesis : 1) Menetapkan hipotesisnya Ho : b 1 = b 2 = b 3 = 0 Ho : b 1 b 2 b 3 0 (tidak ada hubungan antara variabel X dan Y). (ada hubungan antara variabel X dan Y). 2) Menentukan level of significance : 5% ( = 0,05). 3) Kriteria pengujian : Ho diterima bila : F hitung < F /2 df; (n k 1) Ho ditolak bila : F hitung > F /2 df; (n k 1) 37
daerah diterima F/2 df; (n-k-1) daerah tolak 4) Perhitungan nilai t 5) Kesimpulan dengan membandingkan antara nilai t hitung dan t tabel. d. Uji koefisien determinasi (R²) Uji koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui seberapa besar ( dalam pengertian nyata atau berarti ), arti sumbangan koefisien korelasi berganda dapat dijelaskan. Koefisien determinasi (R²) dapat menjelaskan keberartian dari koefisien korelasi berganda, setelah diubah ke dalam persen untuk penafsirannya. Berdasarkan perhitungan regresi, koefisien determinasi korelasi ganda yang bias diberi simbol R² dapat dihitung menggunakan rumus : b X Y b Y X 2 2 Y b 2 1 1 2 3 R 2 Y n Keterangan : R² = koefisien determinasi korelasi ganda X 3 Y 38
Dari hasil formulasi tersebut, kemudian untuk mencari koefisien korelasi digunakan rumus : R R² Keterangan : R = koefisien korelasi ganda R² = koefisien determinasi korelasi ganda 39