Konfirmasi Eksternal (ISA 505)

dokumen-dokumen yang mirip
PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL

STANDAR AUDIT (SA 500, 501, 505) OLEH: I GEDE YOGA SEMARADANA ANGGA SETYAWAN I WAYAN BUDI DARMAWAN

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

Standar Audit SA 580. Representasi Tertulis

Standar Audit SA 610. Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI

Standar audit Sa 500. Bukti audit

Standar Audit SA 500. Bukti Audit

PROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN

Standar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan

INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL

SA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 560. Peristiwa Kemudian

PERMINTAAN KETERANGAN DARI PENASIHAT HUKUM KLIEN TENTANG LITIGASI, KLAIM, DAN ASESMEN

Ch.8. Mempertimbangkan Pengendalian Internal

BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

Tabel 4.6.f Uji Validitas Setuju dengan Penyimpangan dari standar akuntansi yang berlaku yang Mendorong Akuntan Publik Memberikan Pendapat Selain

SA Seksi 504 PENGAITAN NAMA AUDITOR DENGAN LAPORAN KEUANGAN. Sumber: PSA No. 52 PENDAHULUAN. 01 Standar pelaporan keempat berbunyai sebagai berikut:

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

Standar Audit SA 450. Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit

Standar Audit SA 570. Kelangsungan Usaha

SA Seksi 508 LAPORAN AUDITOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDITAN. Sumber: PSA No. 29. Lihat SA Seksi 9508 untuk interprestasi Seksi ini PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI. karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir

PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan

Standar audit Sa 550. pihak Berelasi

REPRESENTASI MANAJEMEN

Standar Audit SA 530. Sampling Audit

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perhatian utama masyarakat pada sektor publik atau pemerintahan adalah

Standar Audit SA 520. Prosedur Analitis

Standar Audit SA 550. Pihak Berelasi

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS KEMAMPUAN ENTITAS DALAM MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUPNYA

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Tipe Opini Auditor. 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.

Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011,

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Standar Audit SA 800. Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus

LAPORAN AUDI TOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDI TAN

Ch.7 Materialitas & Risiko Audit SUCAHYO HERININGSIH, SE., MSI., AK., CA.

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

AUDIT & ATESTASI SA 530 SAMPLING AUDIT

SURAT PERIKATAN AUDIT

Topik 3 : Laporan Akuntan

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

REPRESENTASI MANAJEMEN

PROSEDUR ANALITIK. SA Seksi 329. Sumber: PSA No. 22 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Audit 2 - Sururi Halaman 1

BAB II LANDASAN TEORI

Menyelesaikan Tahap Penilaian Risiko Tugas Matakuliah Auditing 1. Oleh : Nama : I anatun Nikmah NIM :

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI

Standar Audit SA 540. Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

KOMUNIKASI DENGAN MANAJEMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. dua kelompok; jasa assurance dan jasa nonassurance. Jasa assurance adalah jasa

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi dari pihak yang melakukan audit (Weningtyas et al., 2006).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.

AUDIT LAPORAN KEUANGAN. Pertemuan 3

BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN

SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memeriksa laporan keuangan dan menemukan kesalahan atau. adanya indikasi manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen

STUDI KASUS PERUSAHAAN CENDANT Cendant Corp.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kantor akuntan publik (KAP) dari waktu ke waktu semakin

BAB I PENDAHULUAN. keandalan dalam memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

KONSISTENSI PENERAPAN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA

PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Setelah penulis menggali dan mengganalisis data temuan BPK RI Perwakilan

BAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian audit.

SA Seksi 551 PELAPORAN ATAS INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN POKOK DALAM DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH AUDITOR. Sumber: PSA No.

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Nama : Jenis Kelamin : L / P. 3. Pendidikan >S1. 4. Jabatan. Junior. Senior. 5. Umur :. tahun

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

SA Seksi 552 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN DAN DATA KEUANGAN PILIHAN. Sumber: PSA No. 53 PENDAHULUAN

LAPORAN KEUANGAN DISUSUN SESUAI DENGAN SUATU BASAIS AKUNTANSI KOMPREHENSIF SELAIN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA

Standar Audit (SA) 720. Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER

AUDITING INVESTASI. SA Seksi 332. Sumber: PSA No. 07

Kasus Selisih perhitungan fisik persediaan bisa disebabkan karena :

STANDAR PENGENDALIAN MUTU 1 STANDAR PERIKATAN JASA 4410 PERIKATAN KOMPILASI

SAMPLING AUDIT. Sumber: PSA No. 26 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak luar sangat diperlukan, khususnya

KATA PENGANTAR REVIU LAPORAN KEUANGAN OLEH INSPEKTORAT

Transkripsi:

Konfirmasi Eksternal (ISA 505) Standar Perikatan Audit ( SPA ) ini berhubungan dengan penggunaan prosedur konfirmasi eksternal oleh auditor untuk memperoleh bukti audit. Tujuan auditor adalah untuk mendesain dan melaksanakan prosedur tersebut untuk memperoleh bukti audit relevan dan andal. Prosedur konfirmasi eksternal: 1. Menentukan informasi yang dikonfirmasi atau diminta 2. Memilih pihak yang tepat untuk dikonfirmasi 3. Mendesain permintaan konfirmasi, termasuk menentukan apakah permintaan telah dialamatkan dengan tepat dan berisi informasi jawaban untuk dikirimkan secara langsung kepada auditor 4. Mengirimkan permintaan, termasuk permintaan tindak lanjut jika berlaku, kepada pihak yang dikonfirmasi Jika manajemen menolak memberikan konfirmasi, apa yang dilakukan auditor? 1. Meminta keterangan tentang alasan penolakan manajemen, dan mencari bukti audit tentang validitas dan memadainya alasan tersebut. 2. Mengevaluasi implikasi penolakan manajemen terhadap resiko kesalahan 3. Melakukan prosedur audit alternative Jika auditor menyimpulkan bahwa penolakan manajemen tidak masuk akal (auditor tidak memperoleh bukti audit yang relevan), maka auditor harus mengkomunikasikannya dengan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dan mempertimbangkan implikasi terhadap audit dan opini auditor. Hasil prosedur konfirmasi eksternal Jika auditor meragukan hasil konfirmasi, maka auditor harus mendapatkan bukti audit lanjutan Jika respon pihak eksternal tidak dapat diandalkan, maka auditor harus mengevaluasi implikasi tersebut terhadap resiko.

Dalam kasus tidak ada respon, auditor harus melakukan prosedur audit alternative Jika konfirmasi positif diperlukan dan auditor tidak memperoleh konfirmasi tersebut, maka auditor harus menentukan implikasi terhadap audit dan opini auditor Jika terjadi penyimpangan, auditor harus melakukan investigasi penyimpangan, apakah terjadi kesalahan penyajian. Auditor tidak boleh menggunakan konfirmasi negatif sebagai prosedur tunggal yang dilaksanakan, kecuali: Auditor telah menentukan resiko kesalahan penyajian material adalah rendah Populasi unsur-unsur dalam konfirmasi negative kecil dan homogen Penyimpangan sangat rendah Auditor tidak menyadari keadaan yang akan menyebabkan penerima permintaan konfirmasi mengabaikan permintaan tersebut. Auditor harus mengevaluasi hasil konfirmasi eksternal sudah relevan dan andal, atau apakah bukti audit lebih lanjut diperlukan. Penjelasan lain Konfirmasi dapat digunakan untuk mengonfirmasi ketentuan dalam perjanjian, kontrak atau transaksi, kondisi tertentu Respon atas permintaan konfirmasi merupakan bukti audit yang andal. Mendesain permintaan konfirmasi, factor yang mempengaruhi: Asersi yang dituju Risiko kesalahan penyajian material Susunan dan penyajian permintaan konfirmasi Pengalaman audit sebelumnya Metode komunikasi Otorisasi manajemen untuk merespon kepada auditor Kemampuan pihak yang dikonfirmasi untuk merespon

Perbedaan Konfirmasi Eksternal dalam ISA dan PSAP Konfirmasi Eksternal diatur dalam PSA No. 07 (SA Seksi 330) Perbedaan antara ISA dan PSAP antara alain: 1. Dalam PSAP dijelaskan lebih mendalam tentang hubungan prosedur konfirmasi dengan penaksiran risiko audit oleh auditor, sedangkan di ISA tidak dijelaskan 2. PSAP menjelaskan tentang asersi-asersi yang dituju dengan konfirmasi, sedangkan di ISA tidak dijelaskan 3. Factor yang mempengaruhi dessain permintaan konfirmasi ISA, terdiri dari Asersi yang dituju, Risiko kesalahan penyajian material, Susunan dan penyajian permintaan konfirmasi, Pengalaman audit sebelumnya, Metode komunikasi, Otorisasi manajemen untuk merespon kepada auditor, Kemampuan pihak yang dikonfirmasi untuk merespon. SPAP, terdiri dari pengalaman audit sebelumnya, sifat informasi yang dikonfirmasi, dan responden yang dituju 4. Dalam SPAP dijelaskan dalam paragraph tersendiri tentang Konfirmasi Piutang Usaha, sedangkan di ISA tidak dijelaskan.

Perikatan Audit Tahun Pertama (ISA 510) Standar Perikatan Audit ( SPA ) ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor yang berhubungan dengan saldo awal dalam perikatan audit tahun pertama. Selain jumlah dalam laporan keuangan, saldo awal mencakup hal-hal yeng memerlukan pengungkapan yang ada pada awal suatu periode, seperti kontijensi dan komitmen. Tujuannya adalah untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang apakah: Saldo awal mengandung kesalahan penyajian yang material terhadap laporan keuangan yang berjalan Kebijakan akuntansi yang tepat dalam saldo awal telah diterapkan secara konsisten dalam laporan keuangan berjalan. Prosedur audit: Auditor harus membaca laporan keuangan terkini, pendahulu, termasuk pengungkapan. Auditor harus memperoleh bukti yang cukup dan tepat apakah saldo awal mengandung kesalahan penyajian material: Menentukan apakah saldo akhir tahun lalu telah dipindahkan ke periode berjalan Apakah telah mencerminkan penerapan kebijakan akuntansi Melakukan reviu kertas kerja, evaluasi prosedur audit berjalan, prosedur audit spesifik Jika saldo awal mengandung kesalahan yang material, auditor harus melakukan prosedur audit tambahan Auditor harus memperoleh bukti audit tentang apakah kebijakan akuntansi telah diterapkan juga dalam laporan keuangan berjalan Jika laporan keuangan periode sebelumnya telah diaudit dan terdapat modifikasi terhadap opini, auditor harus mengevaluasi dampaknya terhadap penilaian risiko kesalahan dalam laporan keuangan periode berjalan.

Kesimpulan dan Pelaporan Audit Jika auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang saldo awal, auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian atau tidak menyatakan pendapat. Jika auditor menyimpulkan bahwa saldo awal mengandung kesalahan penyajian yang material, maka auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian atau opini tidak wajar Jika auditor menyimpulkan bahwa kebijakan akuntansi periode berjalan tidak konsisten dengan saldo awal atau perubahan atas kebijakan tidak dicatat dengan tepat, maka auditor harus memberikan opini wajar dengan pengecualian atau opini tidak wajar. Perbedaan Konfirmasi Eksternal dalam ISA dan PSAP Konfirmasi Eksternal diatur dalam PSA No. 56 (SA Seksi 323) Perbedaan antara ISA dan PSAP antara lain: Dalam PSAP dijelaskan dalam paragraf tersendiri tentang prosedur audit untuk akunakun dalam neraca laporan keuangan periode sebelumnya jika laporan tersebut tidak diaudit, sedangkan di ISA tidak dijelaskan