BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 36 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

- 1 - BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2014

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 6 TAHUN TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BEKASI

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Peraturan Presiden ini, yang dimaksud dengan: 1. Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 13

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR SERI F NOMOR PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

Prosedur Mutu Pengadaan Barang/Jasa PM-SARPRAS-01

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan,

Walikota Tasikmalaya

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BUPATI SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

- 1 - B U P A T I K A R O PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 292 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 129 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI MANDAILING NATAL

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 78 TAHUN 2013

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengadaan Barang/Jasa. Prosedur. Pedoman.

GUBERNUR JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN SOSIAL

2 Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembara

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR I -E TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - SUSUNAN DALAM SATU NASKAH PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 475 TAHUN 2014

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 36 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CILEGON, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon Tahun Anggaran 2013 agar dapat berjalan dengan efisien, efektif, terbuka/transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan daerah dan sesuai dengan peraturan pengadaan barang/jasa pemerintah, perlu adanya petunjuk teknis sebagai pedoman pelaksanaannya; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, maka dipandang perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Cilegon Tahun Anggaran 2013; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3828); 2. Undang...

- 2-2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4021) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 4165); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 204, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4024); 9. Peraturan...

- 3-9. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4029); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737; 14. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kota Cilegon (Lembaran Daerah Kota Cilegon Tahun 2008 Nomor 5); 15. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 5 Tahun 2010 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Cilegon Tahun 2010 Nomor 5); 16. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 17 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Cilegon Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Daerah Kota Cilegon Tahun 2012 Nomor 17); MEMUTUSKAN...

- 4 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN ANGGARAN 2013. Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Cilegon. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Walikota adalah Walikota Cilegon. 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang. 5. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan dan belanja yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran. 6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah. 7. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh SKPD yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa. 8. Pengguna Barang/Jasa adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan Barang/atau Jasa milik Daerah di masing-masing SKPD. 9. Lembaga...

- 5-9. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut LKPP adalah lembaga pemerintah yang bertugas mengembangkan dan merumuskan kebijakan pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 10. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi Pengguna APBN/APBD. 11. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD. 12. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. 13. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi Pemerintah Daerah yang berfungsi melaksanakan pengadaan barang/jasa yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada. 14. Pejabat Pengadaan adalah personil yang ditunjuk untuk melaksanakan pengadaan langsung. 15. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan. 16. Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada institusi lain yang selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, revieu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi. 17. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan barang/pekerjaan konstruksi/jasa konsultansi/jasa lainnya. 18. Pakta...

- 6-18. Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme dalam Pengadaan Barang/Jasa. 19. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang. 20. Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya. 21. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware). 22. Jasa Lainnya adalah jasa yang membutuhkan kemampuan tertentu yang mengutamakan keterampilan (skillware) dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau segala pekerjaan dan/atau penyediaan jasa selain Jasa Konsultansi, pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan pengadaan Barang. 23. Industri Kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, gagasan orisinal, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta. 24. Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa adalah tanda bukti pengakuan dari pemerintah atas kompetensi dan kemampuan profesi dibidang pengadaan barang/jasa. 25. Swakelola adalah Pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan, dan/atau diawasi sendiri oleh SKPD sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat. 26. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh Kelompok Kerja ULP/Pejabat Pengadaan yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses pengadaan barang/jasa. 27. Kontrak...

- 7-27. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan penyedia barang/jasa atau pelaksana Swakelola. 28. Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang memenuhi syarat. 29. Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks. 30. Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 31. Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 32. Seleksi Umum adalah metode pemilihan Penyedia jasa konsultansi untuk pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Jasa Konsultansi yang memenuhi syarat. 33. Seleksi Sederhana adalah metode pemilihan penyedia jasa konsultansi untuk jasa konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). 34. Sayembara adalah metode pemilihan penyedia jasa yang memperlombakan gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan. 35. Kontes adalah metode pemilihan penyedia barang yang memperlombakan barang/benda tertentu yang tidak mempunyai harga pasar dan yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan. 36. Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) penyedia barang/jasa. 37. Pengadaan...

- 8-37. Pengadaan Langsung adalah pengadaan barang/jasa langsung kepada penyedia barang/jasa, tanpa melalui Pelelangan/ Seleksi/Penunjukan Langsung. 38. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perseorangan dan/atau badan usaha yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam undangundang yang mengatur mengenai usaha mikro, kecil dan menengah. 39. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar, yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai usaha mikro, kecil, dan menengah. 40. Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi yang diserahkan oleh penyedia barang/jasa kepada PPK/Kelompok Kerja ULP untuk menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia barang/jasa. 41. Pekerjaan Kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi, mempunyai risiko tinggi, menggunakan peralatan yang didesain khusus dan/atau pekerjaan yang bernilai diatas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah). 42. Pengadaan secara elektronik atau E-Procurement adalah pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan perundangundangan. 43. Layanan...

- 9-43. Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disebut LPSE adalah unit kerja SKPD yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan barang/jasa secara elektronik. 44. E-Tendering adalah tata cara pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Jasa yang terdaftar pada sistem pengadaan secara elektronik dengan cara menyampaikan 1 (satu) kali penawaran dalam waktu yang telah ditentukan. 45. Katalog elektronik atau E-Catalogue adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari berbagai penyedia barang/jasa pemerintah. 46. E-Purchasing adalah tata cara pembelian Barang/Jasa melalui sistem katalog elektronik. 47. Portal Pengadaan Nasional adalah pintu gerbang sistem informasi elektronik yang terkait dengan informasi pengadaan barang/jasa secara nasional yang dikelola oleh LKPP. Pasal 2 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Cilegon Tahun Anggaran 2013 merupakan acuan bagi SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon dalam melaksanakan DPA-SKPD untuk Tahun Anggaran 2013. Pasal 3 Petunjuk teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. Pasal...

- 10 - Pasal 4 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Cilegon. Ditetapkan di Cilegon pada tanggal 26 Desember 2012 WALIKOTA CILEGON, ttd Diundangkan di Cilegon pada tanggal 26 Desember 2012 SEKRETARIS DAERAH KOTA CILEGON, Tb. IMAN ARIYADI ttd ABDUL HAKIM LUBIS BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN 2012 NOMOR 36

- 11 - LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (DPA-SKPD) ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KOTA CILEGON TAHUN ANGGARAN 2012. [Kop SKPD] KEPUTUSAN [Jabatan Penandatangan SK] SELAKU PENGGUNA ANGGARAN / KUASA PENGGUNA ANGGARAN NOMOR : TENTANG PENUNJUKAN PENGENDALI KEGIATAN, PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN (PPTK), PELAKSANA TEKNIS DAN PELAKSANA ADMINISTRASI DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (DPA SKPD) DI LINGKUNGAN [nama SKPD] TAHUN ANGGARAN [Jabatan Penandatangan SK] Form A.1 Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam melaksanakan kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Cilegon Tahun Anggaran, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dapat mengangkat Pengendali Kegiatan, PPTK, tenaga pelaksana teknis dan pelaksana administrasi ; b. bahwa sehubungan dengan maksud huruf a di atas, perlu ditetapkan Pengendali Kegiatan, PPTK, pelaksana teknis dan pelaksana administrasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD) di Lingkungan [nama SKPD] dengan Keputusan [jabatan Penandatangan SK] : 1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3828); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah; 4. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pokokpokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 5. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor Tahun tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Cilegon Tahun Anggaran (Lembaran Daerah Kota Cilegon Tahun Nomor );

- 12 - Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah; 4. Peraturan Walikota Cilegon Nomor Tahun tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Cilegon Tahun Anggaran. Menetapkan : MEMUTUSKAN : KESATU : Menunjuk Pengendali Kegiatan, PPTK, Pelaksana Teknis dan Pelaksana Administrasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD) di Lingkungan [nama SKPD] Tahun Anggaran sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. KEDUA : a. Tugas Pokok Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud diktum KESATU adalah sebagai berikut : - Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dalam melaksanakan kegiatan teknis baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelaporan kegiatan ; - Melaksanakan tugas-tugas teknis yang berkaitan dengan kegiatan sesuai dengan perintah pengguna anggaran/kuasa Pengguna Anggaran dan/atau PPTK. b. Tugas Pokok Pelaksana Administrasi adalah : KETIGA - Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dalam melaksanakan kegiatan administrasi baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelaporan kegiatan ; - Melaksanakan tugas-tugas administrasi yang berkaitan dengan kegiatan sesuai dengan perintah pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran dan/atau PPTK. : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan diadakan perubahan dan perbaikan bila diperlukan. Ditetapkan di pada tanggal [jabatan Penandatangan SK] Tembusan : 1. Yth. ; 2. Yth. ; [nama] NIP.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PER PROGRAM TRIWULAN 1) TAHUN 2) SKPD : Fungsi : Sub Fungsi : Urusan : Program : KEGIATAN INDIKATOR KERJA RENCANA KERJA TOLOK UKUR KINERJA TARGET KINERJA SAMPAI DENGAN TRIWULAN LALU REALISASI TRIWULAN INI SAMPAI DENGAN TRIWULAN INI VOLUME SATUAN VOLUME % VOLUME % VOLUME % 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 KETERANGAN 1. 2. Capaian Program 1. Masukan.. 3).. 3) 1. Anggaran 2. Pelaksana 3. Waktu Keluaran.. 4).. 4) 1. 2.... Hasil.. 5).. 5) 1. 2.... Masukan.. 3).. 3) 1. Anggaran 2. Pelaksana 3. Waktu Keluaran.. 4).. 4) 1. 2.... Hasil.. 5).. 5) 1. 2....

- 2-01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 3. Masukan.. 3).. 3) 1. Anggaran 2. Pelaksana 3. Waktu Keluaran.. 4).. 4) 1. 2.... Hasil.. 5).. 5) 1. 2.... REALISASI INDIKATOR KINERJA CAPAIAN PROGRAM (%) 6)... INDIKATOR MASUKAN (%) 7) RATA-RATA REALISASI INDIKATOR KINERJA KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN (%) 8) INDIKATOR HASIL (%) 9) KENDALA YANG DIHADAPI : 1. 2. TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN : 1. 2. Cilegon, KEPALA UNIT KERJA (.. )

- 3 - Petunjuk Pengisian : Sedangkan realisasi (%) target tolok ukur kinerja/indikator kegiatan pada triwulan 1) : Tulis periode triwulan pelaksanaan program yang dilaporkan. sebelumnya mengadopsi dari hasil isian Formulir A.1.1 yang disusun PPTK. 2) : Tulis tahun pelaksanaan program. SKPD : Tulis nama SKPD bersangkutan. Fungsi : Tulis nama fungsi yang menjadi naungan program. 3) Realisasi indikator kinerja masukan (%) merupakan rata-rata realisasi (%) terget Tulis nama sub fungsi sesuai dengan tolok ukur kinerja indikator masukan, sesuai Rumus A.1.1.3. Sub Fungsi : fungsi. Urusan : Tulis nama urusan pemerintahan daerah yang menjadi naungan program. 4) Realisasi indikator kinerja keluaran (%) merupakan rata-rata realisasi (%) terget Program : Tulis nama program sesuai dengan Renja-SKPD dan/atau DPA/DIPA. tolok ukur kinerja indikator keluaran sesuai Rumus A.1.1.3. Kolom 01 : Tulis nama kegiatan pada program bersangkutan sesuai dengan yang Realisasi indikator kinerja hasil (%) merupakan rata-rata realisasi (%) terget tolok 5) tercantum dalam Renja-SKPD dan/atau DPA/DIPA. ukur kinerja indikator hasil sesuai Rumus A.1.1.3. Kolom 02 : Kolom 03 : Kolom 04 : Kolom 05 : Kolom 06 : Merupakan indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur realisasi kinerja pelaksanaan program/kegiatan, terdiri dari capaian program (indikator kinerja program), masukan, keluaran dan hasil (indikator kinerja kegiatan). Tulis uraian tolok ukur kinerja capaian program bersangkutan sesuai dengan yang tercantum dalam Renja-SKPD dan/atau DPA/DIPA. Sertakan informasi volume capaian program pada tahun sebelumnya (Tx- 1). Tulis volume (kuantitas) yang menjadi target pada tolok ukur kinerja capaian program sesuai dengan yang tercantum dalam Renja-SKPD dan/atau DPA/DIPA. Tulis satuan atas volume target kinerja capaian program sesuai dengan yang tercantum dalam Renja-SKPD dan/atau DPA/DIPA. Apabila tolok ukur dan target kinerja indikator capaian program termasuk dalam tipe pertama, maka lihat terlebih dahulu seluruh indikator hasil kegiatan apakah sudah dapat diukur sepenuhnya? (1) bila belum maka tidak perlu diisi; dan (2) bila sudah maka tulis volume (kuantitas) yang dihasilkan dari pelaksanaan program. Apabila tolok ukur dan target kinerja indikator capaian program termasuk dalam tipe kedua, maka tulis volume tolok ukur kinerja indikator capaian program yang telah dihasilkan pada triwulan sebelumnya. Sedangkan volume yang telah dihasilkan pada masing-masing tolok ukur kinerja kegiatan pada triwulan sebelumnya mengadopsi dari hasil isian Formulir A.1.1 yang disusun PPTK. Kolom 08 : Kolom 09 : Apabila tolok ukur dan target kinerja indikator capaian program termasuk dalam tipe pertama, maka lihat terlebih dahulu apakah volume tolok ukur kinerja pada triwulan sebelumnya sudah dapat diidentifikasi? (1) bila belum maka tulis volume tolok ukur kinerja yang dihasilkan hingga triwulan yang dilaporkan apabila seluruh indikator kinerja hasil kegiatan pada program sudah dapat diukur sepenuhnya; dan (2) bila sudah maka tidak perlu diisi. Apabila tolok ukur dan target kinerja indikator capaian program termasuk dalam tipe kedua, maka tulis volume tolok ukur kinerja indikator capaian program yang telah dihasilkan pada triwulan yang dilaporkan. Sedangkan volume (kuantitas) yang dihasilkan atas tolok ukur kinerja kegiatan pada triwulan yang dilaporkan mengadopsi dari hasil isian Formulir A.1.1 yang disusun oleh PPTK. Apabila tolok ukur dan target kinerja indikator capaian program termasuk dalam tipe pertama, maka lihat terlebih dahulu apakah realisasi (%) target tolok ukur kinerja capaian program pada triwulan sebelumnya sudah dapat diukur? (1) bila belum maka hitung dan tulis sesuai Rumus A.1.2.1 apabila seluruh indikator kinerja hasil kegiatan pada program sudah dapat diukur sepenuhnya; dan (2) bila sudah maka tidak perlu diisi. Apabila tolok ukur dan target kinerja indikator capaian program termasuk dalam tipe kedua, maka hitung dan tulis realisasi (%) target tolok ukur indikator capaian program berdasarkan volume yang telah dihasilkan pada triwulan yang dilaporkan (kolom 08) terhadap volume yang ditargetkan pada tahun berjalan (kolom 04) sesuai rumus A.1.2.1. Kolom 07 : Apabila tolok ukur dan target kinerja indikator capaian program termasuk dalam tipe pertama, maka lihat terlebih dahulu seluruh indikator hasil kegiatan pada program bersangkutan apakah sudah dapat diukur sepenuhnya? (1) bila belum maka tidak perlu diisi; dan (2) bila sudah maka hitung dan tulis sesuai Rumus A.1.2.1. Apabila tolok ukur dan target kinerja indikator capaian program termasuk dalam tipe kedua, maka tulis realisasi (%) target tolok ukur indikator capaian program berdasarkan volume yang telah dihasilkan pada triwulan sebelumnya (Kolom 06) terhadap volume yang ditargetkan pada tahun berjalan (Kolom 04) sesuai rumus A.1.2.1. Sedangkan realisasi (dalam %) tolok ukur kinerja/indikator kinerja kegiatan pada triwulan yang dilaporkan mengadopsi hasil isian Formulir A.1.1 yang disusun oleh PPTK. 3) 4) 5) Realisasi indikator kinerja masukan (%) merupakan rata-rata realisasi (%) terget tolok ukur kinerja indikator masukan, sesuai Rumus A.1.1.3. Realisasi indikator kinerja keluaran (%) merupakan rata-rata realisasi (%) terget tolok ukur kinerja indikator keluaran sesuai Rumus A.1.1.3. Realisasi indikator kinerja hasil (%) merupakan rata-rata realisasi (%) terget tolok ukur kinerja indikator hasil sesuai Rumus A.1.1.3.

- 4 - Kolom 10 : Jumlahkan antara volume realisasi kinerja Kolom 06 dengan Kolom 08. Kolom 11 : Jumlahkan antara realisasi (%) Kolom 07 dengan Kolom 09. Kolom 12 : Tulis berbagai informasi yang perlu disampaikan atas capaian pelaksanaan program/kegiatan hingga triwulan yang dilaporkan. 6) : Jumlah realisasi (%) target tolok ukur indikator capaian program dibagi jumlah tolok ukur kinerja indikator capaian program, sesuai Rumus A.1.2.2. 7) : Jumlah realisasi (%) indikator kinerja masukan seluruh kegiatan dibagi jumlah kegiatan pada program, sesuai Rumus A.1.2.3. 8) : 9) : Kendala yang dihadapi : Jumlah realisasi (%) indikator kinerja keluaran seluruh kegiatan dibagi jumlah kegiatan pada program, sesuai Rumus A.1.2.3. Jumlah realisasi (%) indikator kinerja hasil seluruh kegiatan dibagi jumlah kegiatan pada program, sesuai Rumus A.1.2.3. Rangkum dan tulis kendala/ permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan seluruh kegiatan pada program bersangkutan hingga triwulan yang dilaporkan. Tindak Lanjut yang Diperlukan : Tulis upaya tindak lanjut yang diperlukan pada triwulan berikutnya terkait dengan kendala/permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program hingga triwulan yang dilaporkan. WALIKOTA CILEGON, ttd Tb. IMAN ARIYADI