BAB I PENDAHULUAN. tempat berkumpul serta berlangsungnya kegiatan keluarga, sekaligus sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dingin, hujan ) dan juga untuk melindungi manusia dari ancaman luar. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. pesat, berkat dukungan dari meningkatnya taraf hidup seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. era lepas landas. Pembangunan di sektor perekonomian juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran atau lazim dikenal dengan istilah marketing telah lama

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen. nilai lebih tinggi dibanding pesaing kepada konsumen, seperti harga yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan para kompetitornya dengan menerapkan strategi atau metode pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup

harga rumah tentunya tidak bisa berubah begitu saja dalam sehari tetapi butuh tahunan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kondisi pasar Indonesia yang akan memasuki era

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan jasa agen properti sangat pesat, data dari DPP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

INVESTASI DI PROPERTY Oleh: Mike Rini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan penduduk seiring berjalannya waktu yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin pesat yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersaing, 3) Fasilitas yang disediakan, dan 4) Promosi yang. melirik bisnis ini sebagai sarana berinvestasinya, mengakibatkan

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan oleh satu pihak lain yang pada dasarnya tanpa wujud dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Definisi Properti adalah harta berupa tanah dan bangunan serta sarana dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang

BAB I PENDAHULUAN. commerce) ataupun akun-akun sosial media seperti Instagram. Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan jasa karena akan mempengaruhi kepuasan pelanggan. Tentu saja Indonesia menjadi pasar yang potensial bagi perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial asset) dan investasi pada aset-aset riil (real aset).

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kestabilan keadaan perusahaan. Pertimbangan-pertimbangan yang. dengan melakukan efisiensi modal kerja (Ristanti dkk, 2015).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa era globalisasi seperti ini, banyak sekali bisnis yang terjadi di berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN. di kota Sragen telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut

Meskipun saat ini perekonomian Indonesia berada dalam kondisi. yang tidak menentu, namun hal ini dalam kenyataannya tidak

Bab 1. Pendahuluan. persaingan hanya untuk dominasi merek. Berbagai investor dan perusahaan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Permintaan masyarakat terhadap rumah terus meningkat, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendapatkan keuntungan (Meidera, 2013). Modal juga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator yang penting dalam kegiatan pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat ini

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN Namun semua itu tidak bisa berjalan dengan lancar. Pada

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan. Persoalan tersebut menuntut manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan bank syariah di Indonesia masih perlu disosialisasikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kebutuhan. Semakin tinggi taraf hidup dari tingkat sosial atau masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini merupakan era dimana teknologi semakin maju dan. berkembang pesat. Pertumbuhan manusia yang terus bertambah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar Negara dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis sangatlah padat. Persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar negara dengan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jaman era globalisasi yang modern ini investasi merupakan kegiatan positif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dibidang perbankan dewasa ini. Berbagai usaha dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis di era modern seperti sekarang ini berkembang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, kegiatan pelayanan jasa sangat mendominasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

maka developer harus memberikan kualitas rumah yang bermutu tinggi. Untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis dan pemasaran. Sektor bisnis merupakan sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mencermati perkembangan dunia telekomunikasi di Indonesia yang. telepon seluler dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar (market share).

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia bisnis dan usaha di Indonesia saat ini sangatlah berkembang.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan antara lain membentuk identitas produk melalui merek. Selama dekade

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. (tangible) kinerjanya pada dasarnya tidak nyata (intangible) dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin berkembangnya masyarakat modern seringkali dikaitkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang model

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan perpindahan dari satu tempat ketempat lain. Dengan adanya

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu kebutuhan manusia yang mendasar adalah tempat tinggal atau rumah. Rumah merupakan kebutuan pokok manusia untuk berlindung dan sebagai tempat berkumpul serta berlangsungnya kegiatan keluarga, sekaligus sebagai barang investasi. Fungsi rumah sedikit berubah dari yang semula hanya sekedar sebagai tempat tinggal. Saat ini rumah juga dapat dijadikan bisnis dalam sektor jual beli properti. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya maka pengembangan dari sektor properti akan semakin pesat dan sangat beragam. Menurut Kyle (2002) properti mulai dari tanah dan sumbar daya alam yang melekat, segala pengembangan buatan manusia yang ada dan melekat pada tanah (Real Estate) serta adanya hak kepemilikan atas tanah beserta semua pengembangannya yang dilindungi oleh hukum yang berlaku (Real Property). Properti adalah harta berupa tanah dan bangunan yang memiliki hak kepemilikan serta sarana dan prasarana yang tidak dapat terpisahkan dari tanah maupun bangunan. Properti merupakan salah saatu sektor penting bagi konsumen. Konsumen tidak dapat lepas dari sektor ini dalam melaksanakan kegiatan seharihari misalnya kantor atau pabrik sebagai tempat bekerja, pusat perbelanjaan sebagai tempat membeli keperluannya sehari-hari, serta properti dan real estate lainnya yang selalu berhubungan dengan aktivitas manusia. Pada masa sekarang ini pertumbuhan penduduk di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Diperkirakan selama dua puluh tahun mendatang 1

2 dari 252.164,80 ribu jiwa pada tahun 2014 menjadi 303.996,70 ribu jiwa pada tahun 2034. Semakin meningkatnya populasi rakyat Indonesia dan krisis ekonomi yang terjadi berdampak juga terhadap berkurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Bagaimanapun kondisi perekonomian yang sedang terjadi semua orang haruslah memiliki rumah atau tempat tinggal untuk memenuhi salah satu kebutuhan utamanya dan sebagai tempat untuk berlindung dari hujan dan terik matahari, maka dari itu permintaan akan properti khususnya rumah semakin meningkat pesat untuk memenuhi salah satu kebutuhan pokok dalam hidupnya. Tidak hanya sebagai tempat tinggal saja melainkan banyak dari mereka yang memilih properti sebagaai bisnis untuk investasi. Sebagaimana investasi pada umumnya pasti mengandung untung dan rugi. Dalam jangka panjang, investasi properti diyakini lebih menguntungkan dibandingkan dengan tabungan, deposito, saham, obligasi atau surat berharga lainnya serta lebih prospektif dibandingkan dengan emas atau perak. Mereka dapat berinvestasi dengan membeli dan menjual produk properti baru dan bekas berbentuk rumah, ruko, tanah, dan apartement. Mereka juga dapat menyewakan properti kepada orang lain, termasuk orang asing. Dengan cara demikian investor properti akan mendapat keuntungan berupa uang sewa dan keuntungan dari hasil penjualan aset properti. Perkembangan jaman saat ini juga membuat masyarakat cenderung lebih memiliki kesibukan dan mobilitas yang tinggi. Dirasa tidak memiliki banyak waktu dalam melihat maupun mencari perbandingan properti yang akan dibeli nantinya. Sehingga banyak dari mereka yang menggunakan jasa dari agen

3 properti untuk mendapatkan kebutuhan mana yang diinginkan dan dapat melihat banyak perbandingan di dalam satu tempat yang sama. Hal ini membuat mereka tidak menghabiskan banyak waktu untuk berkeliling atau mencari dimana tempat property yang dibutuhkan. Jasa agen properti sangat diperlukan sekarang. Banyaknya penjual yang ingin menjual properti. Hal ini membuka peluang bagi agen properti untuk membantu memasarkan dan menjualkan properti yang dimiliki vendor. Sedangkan dari segi pembeli juga lebih mudah dan cepat dalam mencari atau mendapatkan properti yang dibutuhkan maupun diinginkan. Saat ini perkembangan jasa agen properti sangat pesat. Data dari DPP dan (Dewan Pimpinan Pusat) AREBI (Asosiasi Real Estate Broker Indonesia) mencatat ada sekitar 104 kantor agen properti baik lokal maupun internasional yang tersebar di Jawa Timur khususnya di Surabaya yang masuk dalam keanggotaan AREBI JATIM Semakin membuat ketatnya persaingan bisnis yang ada. Terutama persaingan yang berasal dari perusahaan sejenis, membuat perusahaan semakin dituntut agar bergerak lebih cepat dalam hal menarik konsumen. Sehingga perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembeliannya dalam usaha-usaha pemasaran sebuah produk. Hal tersebut dikarenakan dalam konsep salah satu cara untuk mencapai tujuan perusahaan adalah dengan mengetahui apa kebutuhan dan keinginan konsumen atau pasar

4 sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing (Kotler, 1996). Pengambilan keputusan pembeli dipengaruhi kemampuan perusahaan menarik pembeli dan selain itu juga dipengaruhi faktor-faktor diluar perusahaan. Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Promosi adalah seni untuk merayu pelanggan dan calon konsumen untuk membeli lebih banyak produk perusahaan. Dalam meningkatkan kegiatan pemasaran hal memasarkan barang atau jasa dari suatu perusahaan tak cukup hanya mengembangkan model unit properti, tapi juga didukung oleh kegiatan promosi. Swastha (2001) menyatakan bahwa promosi dipandang sebagai kegiatan komunikasi pembeli dan penjual dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan dan menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Pembeli akan mengeluarkan uang yang tidak sedikit nominalnya untuk melakukan transaksi. Dimana pembeli harus melakukan prosedur yang ditentukan oleh agen properti. Hal tersebut akan terjadi apabila dari pihak pembeli tertarik dengan properti yang dipasarkan dan dapat dilihat dengan mudah oleh calon pembeli. Calon pembeli juga merasa puas atas pelayanan dan telah tersolusikan apa permasalahan dari pihak pembeli.

5 Tidak hanya itu pembeli dapat yakin dan percaya kepada agen properti yang terlibat dalam proses transaksi. Apabila agen properti tersebut dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya meliputi reputasi, informasi dan komunikator. Transaksi akan dapat terjadi berkali-kali apabila tingkat kepercayaan sebuah perusahaan dimata konsumen pengguna bisa disebut user maupun investor. Kredibilitas perusahaan Menurut Harding Frank (1999), kredibilitas perusahaan merupakan salah satu kunci yang sangat pokok untuk mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis. Hal ini merupakan konsep bisnis yang memerlukan kehati-hatian. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa kredibilitas perusahaan memainkan peran yang cukup penting dalam mempengaruhi sikap dan keputusan membeli (Laferty& Goldsmith, 1999; Goldsmith, 2000). Bagi perusahaan yang bergerak dibidang bidang jasa khusunya pada agen properti. Kualitas pelayanan atau service quality menjadi suatu hal yang penting. Kualitas menurut Kotler dan Keller (2009:143) adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Kualitas pelayanan adalah suatu aktivitas ekonomi yang memproduksi atau menghasilkan waktu, tempat,bentuk dan kebutuhan atau keperluan psikologis menurut Murdick (2001). Meer Property adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa khususnya jual beli properti yang dimana perushaan ini sebagai perantara antara pembeli dan pejual. Hal ini dirasa kurang apabila marketing dalam perusahaan tersebut kurang optimal dalam melayani pembeli atau konsumen. Pelayanan atau jasa adalah

6 sesuatu yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud tetapi dapat diukur dari kepuasan konsumen akan tersolusikannya masalah dari pihak pembeli dan penjual. Didapat dari kualitas pelayanan yang diberikan oleh perntara yaitu agen properti tersebut. Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan merupakan sebuah tingkatan kemampuan (ability) dari perusahaan dalam memberikan segala yang menjadi harapan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya. Pelayanan juga dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang tidak tampak dan mudah hilang. Variabel ini sangat penting dalam proses keputusan pembelian karena pelayanan yang memuaskan konsumen akan berdampak pada terjadinya pembelian berulangulang yang pada akhirnya akan meningkatkan penjualan. Menurut Kotler (2007:223) seseorang dalam melakukan pengambilan keputusan untuk membeli tidak secara langsung dapat dilakukan, namun harus melalui beberapa proses yang disebut dengan buyer decision process yaitu suatu proses yang harus dilakukan oleh seseorang sebelum memutuskan untuk membeli properti. Calon pembeli harus dapat menilai properti mana yang akan dibeli. Dimana properti akan dijadikan tempat tinggal maupun akan dijadikan investasi. Tidak mengherankan jika akhir-akhir ini bisnis di bidang properti semakin marak. Banyak perusahaan muncul dengan memberikan keunggulan dalam suatu perusahaanya khususnya pada bidang jasa yang memberikan nilai lebih dalam segi pelayanan dan berbagai macam strategi pemasaran dalam mempromosikan produk mereka.

7 1.2 Rumusan Masalah Sejalan dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, Adapun ulasan yang akan dibahas PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, PROMOSI DAN KREDIBALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MEER PROPERTY. Dari masalah penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Meer Property? 2. Apakah Promosi berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Meer Property? 3. Apakah Kredibilitas berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Meer Property? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian pada Meer Property. 2. Untuk menganalisis pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian pada Meer Property. 3. Untuk menganalisis pengaruh Kredibilitas Perusahaan terhadap Keputusan Pembelian pada Meer Property.

8 1.4 Manfaat Penelitian 1. Kontribusi praktis Dari penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan Meer Property Seberapa besar Kualitas Pelayanan, Promosi dan Kredibilitas Perusahaan terhadap Keputusan Pembelian Properti sehingga dapat menentukan prioritas perbaikan Kualitas Pelayanan, Strategi Pemasaran dan Kredibilitas perusahaan sesuai dengan yang diharapkan konsumen. 2. Konstribusi Teoristis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baik kalangan mahasiswa maupun masyarakat berkaitan dengan Kualitas Pelayanan, Promosi dan Kredibilitas, Keputusan Pembelian properti. Manfaat berupa kerangka teoristis tentang pengambilan keputusan sehingga nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya, dengan memakai variabel Pengaruh Kualitas Produk, harga dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian. 3. Konstribusi Kebijakan Sebagai bahan informasi dan evaluasi Kualitas Pelayanan, Promosi dan Kredibilitas yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan sehingga dapat dipergunakan dalam menentukan kebijakan kedepannya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Penulisan skripsi ini membatasi pada penelitian tentang pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi dan Kredibilitas terhadap Keputusan Pembelian pada Meer Property meliputi :

9 1. Obyek penelitian ini adalah Meer property Jl. Kali Rungkut Komp Ruko Megah Raya Blok N/41 di Surabaya. 2. Obyek populasi penelitian ini adalah konsumen yang telah melakukan transaksi di Meer Property. 3. Pengambilan data yang dilakukan dari pembeli properti adalah rumah, tanah, ruko apartement maupun investor properti yang diperjual belikan. dari tahun 2014 sampai 2016.