Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Simulasi di Kelas V SDN Pembina Tataba

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas III SDN Ambelang

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran PKn di Kelas IV SDN Koyobunga

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran PKn Melalui Metode diskusi Pada Siswa Kelas V SDN Manggalai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Kautu

Penggunaan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pkn Siswa Kelas IV SDN Batang Babasal

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SD Inpres Watunonju

Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN Kolak Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Dengan Penggunaan Metode Latihan

Meningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Dalam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Poganda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN Inpres Luksagu

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Intensif Melalui Metode Latihan Terbimbing Di Kelas IV SDN Inpres Bentean Kabupaten Banggai Kepulauan

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas V SDN Sabelak Kecamatan Bulagi Selatan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Rahmayanti, Charles Kapile, dan Amiruddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE SIMULASI DI KELAS V SDN 3 BANGKIR

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Penerapan Metode Pembelajaran Kontruktivistik Pada Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Kelas IV Pada SDN Pembina Salakan

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Jufri Lanasir, Anthonius Palimbong, dan Hasdin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Perhatian Siswa Kelas V SDN 2 Salakan Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Metode Diskusi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 2 ISSN X. Dian Kustianti. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 ISSN X. Nur Afni

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Pada Pembelajaran Materi Bagian-Bagian Tumbuhan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Lipulalongo

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Tou Kabupaten Banggai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Inpres 2 Langaleso

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah guru mata pelajaran IPS dan siswa

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN X. Dahniar, I Nyoman Murdiana, dan Sukayasa

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas I SDN Boyomoute Kecamatan Liang

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN I Tonggolobibi

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Penerapan Model Siklus Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Terhadap Ketercapain KKM Pada Siswa SMP Negeri 6 Kota Bima.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas IV SDN Bantuga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Minat Belajar PKn Pada Siswa Kelas VI SD Inpres 02 Pongian

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 2 Panau Pada Mata Pelajaran PKn

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB tahun pelajaran

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN 1 Balukang

Sarmin Siolan. Mahasiswa Program Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Siswa Kelas V SDN Uekambuno 2 melalui Metode Diskusi

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Pokok Sumber Daya Alam Pada Siswa Kelas IV SDN 4 Tuladenggi

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau

Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN 1 Lumbi-Lumbia Melalui Metode Latihan Terbimbing

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Meningkatkan Kemampuan Siswa Menggunakan Kalimat Tanya Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Langaleso

Transkripsi:

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Simulasi di Kelas V SDN Pembina Tataba Nurfadilah Kisman, Bonifasius Saneba, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Program Studi PGSD, Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah motivasi belajar siswa pada pembelajaran PKn dapat ditingkatkan melalui metode simulasi pada siswa kelas V SDN Pembina Tataba. Tujuan untuk mengetahui bahwa melalui metode simulasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN Pembina Tataba. Rancangan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan (2) Pelaksanaan (3) observasi (4) refleksi. Pengumpulan data melalui teknik pemberian tes, wawancara, observasi dan pencatatan lapangan. Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Pembina Tataba yang berjumlah 20 orang siswa. Hasil penelitian menunjukan data awal siswa yang kategori tuntas 4 orang atau presentase ketuntasan klasikal 25%. Pada siklus 1 banyak siswa yang tuntas 10 orang presentase ketuntasan klasikal 55%. Sedangkan Siklus II banyaknya siswa yang tuntas 19 orang, presentase ketuntasan klasikal 90%. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa metode simulasi dapat diterapkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Disarankan para guru untuk menggunakan hasil penelitian ini dengan baik dan dijadikan motivasi agar mampu melakukan penelitian tindakan kelas Kata Kunci: Motivasi Belajar, Metode Simulasi, PKn I. PENDAHULUAN Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. Mata pelajaran PKn disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan dimasyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang studi ilmu yang berkaitan. 59

Berdasarkan observasi peneliti waktu mengajar di kelas V SDN Pembina Tataba. Dapat disimpulkan bahwa banyaknya materi pelajaran yang membutuhkan hafalan, cara guru menyampaikan pelajaran sulit diterima, kurangnya keterlibatan mental peserta didik dalam pembelajaran karena guru mengajar hanya menggunakan metode ceramah, selain itu juga didukung oleh rendahnya hasil ulangan harian pelajaran PKn yang telah dilakukan. Pada pelajaran PKn ini siswa sulit untuk menghafal, sekarang dihafal, besok dihafal, lusa lupa sehingga guru harus mengulang beberapa kali pembelajaran, agar semua siswa tuntas belajar. Namun ketuntasan itu tidak kunjung tercapai. Maka melalui penelitian tindakan kelas, kami akan menerapkan metode pembelajaran simulasi, yang berkarakter melibatkan peserta didik secara maksimal, untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. Dalam melaksanakan kegiatan mengajar, guru melalui kegiatan-kegiatan: Pertama, pada saat sebelum mengajar, guru perlu melakukan persiapan materi, bahan dan fasilitas. Kedua, pada saat pelaksanaan mengajar, guru perlu memulai mengajar tepat waktu sesuai dengan jadwal pembelajaran. Ketiga, selesai mengajar, guru perlu meminta umpan balik dan pengamat/rekan sejawat tentang hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilakukan. Keberhasilan yang dicapai guru dalam mengajar, tidak terlepas dari pengaruh pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Selain metode pembelajaran, media juga sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Pengertian metode pembelajaran, menurut Gagne (1970:30), adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Sementara itu, Briggs (1990:23), berpendapat bahwa metode adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Permasalahan dalam pencapaian kesuksesan kegiatan belajar mengajar kerapkali disebabkan oleh penerapan strategi pembelajaran yang tidak tepat dan terkesan monoton bahkan membosankan. Penyebab utama dari masalah ini adalah selain disebabkan oleh ketidaktepatan metodologis, juga berakar pada paradigma pendidikan konvesional yang selalu menggunakan metode pengajaran klasikal dan ceramah, tanpa pernah diselingi berbagai metode yang menantang. Termasuk adanya penyekat ruang struktural yang begitu tinggi antara guru dan siswa. Keadaan seperti tersebut diatas juga terjadi pada mata pelajaran PKn, apalagi sering didapati di lapangan bahwa pelajaran PKn sering dialokasikan pada jam-jam terakhir atau jam setelah olah raga. Hal ini dapat dipastikan, ketika para pembelajar mengikuti mata pelajaran PKn mereka selalu lelah, malas berfikir, mengantuk, bercanda dengan 60

teman sebangku bahkan sampai ada yang membuat gaduh seisi kelas dengan ulah-ulah mereka. Lebih khusus kondisi tersebut dialami oleh siswa-siswi kelas V SDN Pembina Tataba. Dari informasi guru mata pelajaran PKn hanya 10% siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dan hasil rata-rata prestasi belajar PKn pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 hanya 5,2. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar yang dicapai siswa-siswi kelas V hanya 52%. Berdasarkan nilai tersebut berarti kegiatan pembelajaran belum tuntas dan tidak tercapai tujuan yang diinginkan yaitu 80% siswa atau lebih memperoleh nilai 7,0 atau 70%. Permasalahan yang dihadapi di kelas V SDN Pembina Tataba adalah rendahnya hasil belajar PKn. Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut: pertama bagaimanakah keefektifan penerapan pembelajaran PKn dengan metode simulasi dikelas V SDN Pembina Tataba kedua bagaimanakah deskripsi pembelajaran PKn melalui metode simulasi. Berdasarkan pada masalah-masalah yang muncul di atas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan lebih banyak disebabkan ketidak tepatan guru dalam metode pembelajaran. Hal tersebut terbukti bahwa guru hanya menggunakan metode ceramah dalam mengajar, sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran, yang berakibat kurang kuatnya pemahaman terhadap materi pelajaran yang dipelajarinya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti berasumsi bahwa metode yang digunakan guru kurang tepat. Oleh karena itu peneliti berusaha mengembangkan penerapan metode pembelajaran yaitu metode simulasi. Untuk mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran PKn. Maka peneliti mengangkat judul Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Simulasi di Kelas V SDN Pembina Tataba. II. METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK), dengan ciri utamanya adalah adanya tindakan yang berulang dan metode utamanya adalah refleksi diri yang bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran, yang direncanakan 2 siklus. Penelitian tindakan kelas ini adalah penelitian yang dimaksud untuk memperbaiki pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, meliputi; 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap evaluasi/observasi, dan 4)tahap refleksi. (Kemmis dan Mc Taggart dalam Depdiknas, 2005;30) 61

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Pembina Tataba Kabupaten Banggai Kepulauan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Februari 2014. Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Pembina Tataba yang terdaftar tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 20 orang. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah : Data kualitatif yaitu data yang hasil observasi aktifitas guru/peneliti dan aktifitas siswa dalam pembelajaran PKn. Data kuantitatif yaitu data yang di peroleh dari hasil tes hasil akhir siswa. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Lembar observasi, guru dan siswa untuk memperoleh data tentang kondisi pelaksanaan model pembelajaran PKn di kelas. Tes hasil belajar, untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa setelah diberikan penerapan metode simulasi. Jurnal refleksi diri, untuk memperoleh data tentang refleksi diri. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah 1) mereduksi data 2) menyajikan data dan 3) verifikasi data / penyimpulan. (Arikunto, 1997:34). III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kegiatan diawali dengan pertemuan antara peneliti dengan kepala sekolah untuk membicarakan rencana penelitian di kelas V SDN Pembina Tataba. Peneliti juga meminta kesediaan teman sejawat, untuk menjadi observer yang tugasnya mengamati kegiatan siswa dan guru pemberi tindakan saat proses pembelajaran berlangsung, disamping sebagai teman berdiskusi. Kemudian peneliti menemui siswa kelas V untuk membicarakan rencana perbaikan pembelajaran sebagai tindak lanjut dari hasil pelaksanaan pembelajaran PKn yang masih tergolong rendah. Adapun dapat yang diambil sebagai hasil penelitian yaitu dapat hasil observasi guru dan observasi siswa. Hasil Pra Tindakan Hasil observasi tentang kegiatan guru dimaksud untuk mengetahui tingkat kemampuan guru (peneliti) dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi pada Mata Pelajaran PKn di Kelas V SDN Pembina Tataba. Adapun hasil observasi dari kegiatan guru (peneliti) dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di kelas V di SDN Pembina Tataba. Hal ini bisa diketahui dari 19 komponen yang diamati tidak satu pun yang bernilai kategori sangat baik, dan baik sementara 62

yang bernilai cukup 1 dan bernilai kurang sebanyak 12 komponen sedangkan dalam kategori sangat kurang 6 komponen. Dengan melihat komponen guru dalam melaksanakan proses pelajaran perlu ditingkatkan pada siklus pertama. Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil pengamatan tentang pemberian metode simulasi siswa tersebut dapat dihat dengan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 16 langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal kesemua aspek (16 aspek) pembelajaran di atas 1 aspek yang berkategori sangat kurang, 5 aspek yang kategori kurang, 8 aspek yang kategori cukup, 2 aspek dalam kategori baik dan tidak ada dalam kategori sangat baik. Hasil Tindakan Siklus I Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan. Pengamatan didasarkan pada intisari kegiatan yang tertuang dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi. Hasil pengamatan terhadap guru dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas V. Hal ini bisa diketahui dari 19 komponen yang diamati tidak satu pun yang bernilai sangat baik sementara yang bernilai baik 3 komponen dan bernilai cukup sebanyak 9 komponen, yang kategori kurang 7 komponen dan tidak ada dalam kategori sangat kurang. Dengan melihat komponen guru dalam melaksanakan proses pelajaran perlu ditingkatkan pada siklus kedua. Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil pengamatan tentang pemberian metode simulasi siswa dapat dilihat dengan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa juga memiliki 16 langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal kesemua aspek (16 aspek) pembelajaran di atas 9 aspek yang berkategori cukup, 7 aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik. Hasil Tindakan Siklus II Hasil diperoleh pada siklus satu, maka di upayakanlah perbaikan-perbaikan penerapan metode simulasi. Meskipun hasil yang diperoleh sudah memperlihatkan peningkatan, namun masih di lanjutkan pada siklus yang kedua untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna. Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus II terdiri dari 3 kali pertemuan. Pengamatan didasarkan pada intisari kegiatan yang tertuang dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi. Hasil pengamatan 63

terhadap guru dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas V. Hal ini bisa diketahui dari 19 komponen yang diamati tidak ada satu lagi aspek yang bernilai kurang baik sementara yang bernilai cukup 7 komponen dan bernilai baik sebanyak 9 komponen yang bernilai sangat baik 3 komponen. Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil pengamatan tentang pemberian metode simulasi siswa tersebut dapat di lihat pada langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 16 langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal kesemua aspek (16 aspek) pembelajaran di atas tidak ada aspek yang dalam kategori kurang dan sangat kurang, 1 aspek yang berkategori cukup, 9 aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik dan 6 aspek yang berkategori sangat baik. Dari hasil refleksi siklus I, ternyata masih ada ditemukan kekurangan, disamping kelebihan. Oleh karena itu, perlu mencoba membuat alternatif tindakan untuk menutupi kekurangan pada siklus 1. Setelah pelaksanaan siklus II dengan mengacu pada perbaikan kekurangan siklus I, maka dapat dikemukakan kelebihan-keiebihan dari siklus II antara lain: 1. Adanya peningkatan hasil belajar siswa 2. Siswa sudah mulai pandai tentang pembelajaran menganalisis metode simulasi 3. Siswa mulai pintar dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. 4. Aktivitas peneliti dalam pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri Memperhatikan hasil yang di capai pada pelaksanaan siklus dua dimana rata-rata siswa sudah mencapai ketuntasan individu serta secara klasikal sudah memberikan hasil yang baik, sehingga pelaksanaan penelitian tindakan penerapan metode simulasi ini tidak lagi di lanjutkan pada siklus berikutnya. Memperhatikan hasil penelitian yang dilaksanakan di SDN Pembina Tataba, yang diambil dari hasil evaluasi baik evaluasi pra penelitian (tes awal) maupun hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran persiklus dapat menunjukan bahwa peningkatan motivasi belajar siswa dapat meningkat secara bertahap dengan menerapkan metode simulasi yang baik dan benar. Proses belajar-mengajar sangat monoton, selama kegiatan belajar mengajar hanya di monopoli oleh seorang guru sebagai pentransfer ilmu tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan daya nalarnya. Selama ini guru kelas khususnya mata pelajaran PKn di kelas V SDN Pembina Salakan cenderung menguasai proses 64

belajar-mengajar, sehingga siswa pun cenderung vakum dalarn proses pembelajaran yang akhirnya mempengaruhi tingkat kemampuan siswa dalam menelaah dan mendeskripsikan setiap pokok bahasan yang diberikan. Akibatnya dapat menurunkan kualitas siswa dalam belajar yang berdampak pada minimnya hasil yang diperoleh siswa. IV. PENUTUP KESIMPULAN Penggunaan metode simulasi dalam pembelajaran, dapat menyalurkan pesan dan maksud kepada siswa sehingga menurut peneliti hal itu dapat merangsang pikiran, perasaan. serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi, tidak terdapat kekeliruan. tercipta interaksi dan komunikasi yang santai dan terarah. Hal-hal yang demikianlah membuat siswa menjadi senang sehingga mengikuti penuh proses pembelajaran. SARAN Disarankan para guru untuk menggunakan hasil penelitian ini dengan baik dan dijadikan motivasi agar mampu melakukan penelitian tindakan kelas. Penerapanmetode simulasi hanyalah satu dari sekian banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan. Para guru dapat mencari metode. Media atau strategi pembelajaran yang lain yang unik untuk meningkatkan kompetensi siswa. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian Ilmiah, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas, (2005). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Direktorat Pendidikan Nasional Briggs. (1990). Psikologi Motivasi, Minat Jabatan, Inteligensi, Bakat dan Motivasi Kerja, Wineka Media, Surabaya. Gagne. (1970). Psikologi Pendidikan. Bandung: Penerbit Citra Aditya Bhakti. Hasibuan dan Modjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Sadiman dkk. (1991). Media Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta 65