BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk hidup yang beraneka ragam kebutuhannya. misalnya: makan, minum, sandang dan sebagainya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. (amaliah) yang diperoleh melalui dalil-dalil yang terperinci. 1. Muamalah merupakan aturan-aturan (hukum) Allah SWT untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan antara satu dengan yang lainnya, untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka, 1976), hlm ), hlm 6

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku. dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal.

BAB 1 PENDAHULUAN. Muamalah dapat dilihat dari dua segi, pertama dari segi bahasa dan

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S.I) Dalam Ilmu Syari'ah.

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK SEWA MENYEWA LAHAN PERTANIANDI DESA GETASREJO KEC. GROBOGAN

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA IKLAN PERSEROAN TERBATAS RADIO SWARA PONOROGO

A. Analisis Terhadap Praktek Perubahan Harga Secara Sepihak dalam Jual Beli Rak Antara. Produsen dan Pedagang Pengecer di Jalan Dupak No. 91 Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dan mengabstraksikan ciri-ciri yang sama dari objek-objek tersebut.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam memperkenankan negara untuk mengatur masalah perekonomian agar

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS MELALUI MODEL WARALABA SYARI AH DI LAUNDRY POLARIS SEMARANG

MUD{A<RABAH DAN DI BPRS JABAL NUR SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK AKAD JUAL BELI IKAN NELAYAN (STUDI KASUS DI DESA PANGKALAN KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG)

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap orang tidak mungkin bisa lepas dari orang lain yang menutupi

BAB IV ANALISIS JUAL BELI MESIN RUSAK DENGAN SISTEM BORONGAN DI PASAR LOAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

BAB IV. Surat Keputusan Pemkot Surabaya tentang Ijin Pemakaian Tanah (IPT/ berwarna ijo/surat ijo) dengan cara sewa tanah negara yang dikuasai Pemkot

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBATALAN JUAL BELI JAGUNG SKRIPSI. Dalam Ilmu Syari ah dan Hukum. Disusun oleh: Agus Nasir JURUSAN MUAMALAH

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB IV ANALISA DATA. jual beli lada melalui perantara Tengkulak, diperkenankan oleh syara ; apabila

BAB IV ANALISIS FIKIH MAZHAB SYAFII TERHADAP PRAKTIK JIAL BELI HARGA SEPIHAK

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SETATUS UANG MUKA YANG HANGUS DALAM PRAKTEK JUAL BELI ANAKAN BURUNG LOVE PONOROGO

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI INTAN DENGAN PERANTARA DI PASAR INTAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai subjek hukum ataupun

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

BAB II JUAL BELI, KREDIT DAN RIBA. dahulu perlu diperjelas pengertian jual beli. Secara etimologi berarti menjual

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya, manusia melakukan usaha sesuai bidang

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. harta. Setiap manusia memerlukan harta untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya. Karenanya manusia akan selalu berusaha memperoleh harta

BAB I PENDAHULUAN. mendatangkan penghasilan. Setiap usaha tidak dapat dilakukan sendiri tanpa

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan satu

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan ini disebut sebagai muamalah. Muamalah ialah hubungan antar

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan masyarakat yaitu apa yang disebut dengan muamalah. Keperluan hidup

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. persamaan dengan orang-orang lain, sedangkan dalam hal-hal lain dia berbeda

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI DERIVATIF SYARIAH PERDAGANGAN BERJANGKA DAN KOMODITI DI PT BURSA BERJANGKA JAKARTA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN. PENYELENGGARA PERJALANAN UMRAH DAN HAJI PLUS (Studi

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Helmi Karim, Op Cit, Hlm. 29

BAB I PENDAHULUAN. setiap konsumen dalam menggunakan suatu barang atau jasa. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. Allah menjadikan masing-masing manusia untuk bermuamalah kepada

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dalam kehidupan di masyarakat, tidak mungkin hidup tanpa bantuan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETERLAMBATAN PENYERAHAN BARANG PADA AKAD ISTISHNA DALAM JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC.

BAB IV ANALISIS TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HASIL BUMI DENGAN SISTEM PANJAR DI DESA JENARSARI GEMUH KENDAL

SKRIPSI. Dalam Ilmu Syari ah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB II KONSEPSI DASAR TENTANG JUAL BELI DALAM ISLAM.. yang berarti jual atau menjual. 1. Sedangkan kata beli berasal dari terjemahan Bahasa Arab

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. adil dan bermartabat, Islam adalah agama revolusioner yang. memperjuangkan nilai-nilai humanisme. Islam datang sebagai agama yang

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU NO 7 TAHUN 2004 TERHADAP JUAL BELI AIR IRIGASI DI DESA REJOSARI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS BAGI HASIL PADA AKAD APLIKASI MULTI SUKUK DALAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai Khalifah di muka bumi, diperintahkan untuk berlaku adil sebagimana

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. muamalah terdapat peluang bagi manusia untuk mengadakan pembaharuan,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk hidup yang beraneka ragam kebutuhannya misalnya: makan, minum, sandang dan sebagainya. Sedangkan dalam memenuhi kebutuhannya itu manusia harus bekerjasama dengan orang lain yang bersifat saling menguntungkan misalnya jual beli, ijarah, mudharabah, musyarkah dan sebagainya. Dalam memenuhi kebutuhannya itu manusia dihadapkan dengan aturan aturan yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Hukum dalam Islam merupakan aturan aturan yang berkaitan individu dengan Penciptanya berupa ibadah maupun individu dengan individu lainnya misalnya jual beli. Hubungan antar individu pada zaman dahulu dalam memenuhi kebutuhannya yaitu dengan saling tukar menukar barang. Akan tetapi, pada masa sekarang karena sudah adanya mata uang, dalam memenuhi kebutuhan sehari-haroi yang umum yaitu dengan jual beli, sehingga akad jual beli ini tidak dapat dihindarkan lagi dalam kehidupan sekarang ini. Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 275:... Artinya:..Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba... 1 1 Departemen Agama Republik Indonesia, al-qur an dan Terjemah, Surabaya: Karya Agung, 2006, hal. 47. 1

2 Dari ayat diatas dapat difahami bahwa jual beli adalah sesuatu yang dihalalkan oleh Islam dalam memenuhi kebutuhannya. Tetapi dalam berusaha atau bekerja khususnya jual beli tidak boleh dilakukan dengan perbuatan yang bathil dan dilarang oleh syari ah. Sebagaimana firman-nya dalam surat An- Nisa ayat 29 :!"# %,-./012 *+ &'() 7/89' ; 4)526( B)52 A?+>@ <#=8 > H4)5I#J( FG2 E& C9D#( H4)5MN/OP,-. L@2 *+ H4)5> A S % QA>@ XYZ< T V#W Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. 2 Jual beli menurut bahasa berasal dari kata al-bai yang makna dasarnya menjual, mengganti dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Sedangkan menurut istilah para ulama memberikan pengertian yang berbeda, di kalangan ulama Hanafi terdapat dua definisi jual beli yaitu: 3 1. Saling menukar harta dengan harta melalui cara tertentu. 2. Tukar menukar sesuatu yang diinginkan dengan yang sepadan melalui cara tertentu yang bermanfaat. Ulama madzhab Maliki, Syafi i dan Hanbali memberikan pengertian, jual beli adalah saling menukar harta dengan harta dalam 2 Ibid. hal. 83. 3 M. Yazid Afandi, Fiqh Muamalah dan Implementasinya Dalam Lembaga Keuangan Syari ah, Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009, hal. 53.

3 bentuk pemindahan milik dan pemilikan. 4 Definisi ini lebih menekankan pada aspek milik dan kepemilikan, hal ini untuk membedakan antara tukar menukar barang yang tidak disertai dengan pemilikan / sewa menyewa. Demikian juga harta yang dimaksud adalah dalam arti luas, bisa berupa barang ataupun uang. Adapun rukun jual beli menurut jumhur ulama ada 4 yaitu : 5 1. Orang yang berakad (penjual dan pembeli). 2. Shighat (lafal ijab dan qabul). 3. Ma qud alaih (barang yang diperjualbelikan) 4. Adanya nilai tukar pengganti barang. Jual beli yang didalamnya mengandung unsur penipuan dan gharar itu dilarang oleh hukum perdata Islam misalnya menjual ikan yang masih di air, daging yang masih ada di dalam perut domba, buah buahan yang masih kecil (belum matang), janin yang masih di dalam perut induknya, barang yang tidak dapat dilihat, diterima dan diraba pada saat akad, tetapi sebenarnya barang tersebut ada, barang yang tidak tampak maka tidak boleh diperjual belikan kecuali disebutkan sifat dan jenis barang tersebut baik kualitas dan kuantitasnya. 6 Jika telah terjadi kesepakatan dalam jual beli, maka akan mengikat pihak pihak dengan beberapa hukum syara' yaitu hak dan iltizam. 7 Hak 4 Ibid. 5 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 118. 6 Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2006, hal. 18. 7 Hak menurut bahasa kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, sedangkan menurut ulama hak adalah suatu hukum yang telah ditetapkan syara.kewajiban dalam

4 hak yang dimaksud disini adalah hak penjual yaitu menerima uang dan hak pembeli yaitu menerima barang yang diperjualbelikan. Selain hak juga terdapat iltizam penjual yaitu menyerahkan barang dan iltizam pembeli yaitu memberikan uang. Selain penyerahan dan penerimaan barang yang harus diperhatikan yaitu harus terpenuhinya akad-akad yang telah disepakati dengan adanya ijab dan qabul. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Maidah ayat 1:!"# % -1,&'() [7.#\ #V/@&- > `a - PLb -D V ^_ 4)52 H4)5d.e Wd. L& ( c+>@ #kv m hi #-j fh g % QA>@ 5 g&& H4 LP Xp< k& (&4)52 Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-nya. 8 Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa dalam hukum islam dapat berkembang meliputi segala aspek muamalah itu diizinkan oleh syari at selama tidak bertentangan dengan syari at Islam. Menyadari kehidupan dan kebutuhan manusia itu berkembang seiring perkembangan zaman, syari at Islam dalam bidang mu amalah pada umumnya hanya pengertian akibat hukum dari suatu akad (Iltizam) yaitu hukum yang mengharuskan pihak lain berbuat memberi sesuatu atau tidak berbuat sesuatu.lihat buku Pengantar Fiqh Mu amalah karya Teuku Muhammad Hasby Ash Shiddieqy, juga Hukum Perikatan Islam Indonesia karya Gemala Dewi dkk. 8 Departemen Agama Republik Indonesia. op. cit. hal. 107.

5 mengatur mengenai dasar dasar hukum secara umum, sedangkan perincianya diserahkan kepada masyarakatnya karena disetiap tempat itu berbeda beda kebiasaanya (urf) dalam melakukan mu amalah, asalkan tidak menyimpang apalagi bertentangan dengan prinsip prinsip dan jiwa syari ah Islam. Jual beli yang sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat dan telah menjadi dinamika perekonomian yang selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, seperti masyarakat di desa Sugihmanik yang sebagian besar bekerja sebagai petani. Para petani dalam satu tahun tidak hanya menanam satu jenis tanaman saja, biasanya pada musim penghujan petani menanam palawija atau padi, tetapi pada musim kemarau para petani menanam tembakau. Para petani biasanya menjual hasil pertaniannya kepada tengkulak yang datang langsung ke rumah para petani. Masyarakat di desa Sugihmanik Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan mayoritas beragama Islam terbukti dengan banyaknya masayarakat yang telah sadar membayar zakat baik zakat fitrah maupun zakat mal serta banyaknya mayarakat yang telah melaksanakan ibadah haji. Selain zakat dan haji banyak kegiatan keagamaan yang dilakukan masyarakat desa Sugihmanik tahlilan, yasinan, pengajian umum dan lain-lain. Walaupun kegiatan keagamaan yang dilakukan masyarakat desa sugihmanik banyak, akan tetapi, dalam praktek jual beli hasil pertanian terutama tembakau sering kali para tengkulak berbuat curang dan

6 hanya memikirkan dirinya sendiri. Kecurangan yang dilakukan yaitu ketika tengkulak datang kepada petani dengan menawar harga tembakau petani tersebut, setelah harga telah disepakati kemudian tengkulak memberikan panjar sebagai tanda jadi. Barang yang telah ada kemudian dikirim ke pabrik kemudian tembakau diberi harga oleh pabrik. Ketika tembakau yang dibeli dengan harga lebih rendah oleh pabrik, maka para tengkulak juga melakukan perubahan harga kepada petani tanpa adanya kesepakatan terlebih dahulu kepada petani. Para tengkulak biasanya ada yang memotong harga perkiloan tapi ada juga yang memotong secara global tanpa adanya persetujuan dari petani. Akan tetapi jika tembakau petani dihargai lebih tinggi oleh pabrik, maka para tengkulak diam saja dan tidak menaikan harga tembakau petani tersebut. 9 Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul : TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI TEMBAKAU DENGAN PERUBAHAN HARGA SEPIHAK (Studi Kasus Di Desa Sugihmanik Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan). B. Rumusan Masalah berikut : Dari latar belakang di atas, penulis membuat rumusan masalah sebagai 2012. 9 Wawancara dengan Bapak Dul Hadi seorang tengkulak pada hari sabtu tanggal 10 Maret

7 1. Bagaimana Proses Terjadinya Perubahan Harga Sepihak Dalam Jual Beli Tembakau? 2. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Terjadinya Perubahan Harga Sepihak Dalam Jual Beli Tembakau? C. Tujuan penelitian Tujuan dari adanya penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui proses terjadinya jual beli tembakau dengan perubahan harga sepihak di Desa Sugihmanik Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. 2. Untuk mengetahui proses terjadinya jual beli tembakau dengan perubahan harga sepihak jika ditinjau menurut hukum Islam. D. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai jual beli memang bukanlah yang pertama kalinya. Sebelumnya telah terdapat penelitian mengenai hal tersebut. Tapi dalam penelitian ini penulis membahas hal yang berbeda. Oleh karena itu penulis menjadikan penelitian yang terdahulu sebagai rujukan dalam penelitian ini. Adapun skripsi yang penulis jadikan rujukan yaitu : 1. Skripsi Umi Maghfiroh, mahasiswa IAIN Walisongo Fakultas Syari ah yang lulus pada tahun 2010 dengan judul Tinjauan Hukum Islam terhadap Status Uang Muka Dalam Perjanjian Jual Beli Salam (Studi Kasus Tentang Status Uang Muka Dalam Perjanjian Salam yang

8 Dibatalkan di Saras Catering Semarang), didalamnya dijelaskan bahwa akad yang telah terjadi antara penjual (orang yang menerima pesanan) dengan pembeli (pemesan). Pembeli bersedia memberikan uang muka kepada penjual sebagai tanda jadi dengan kriteria barang pesanan yang jelas. Tapi apabila pembeli membatalkan pesanan maka uang muka tidak bisa dikembalikan kepada pembeli padahal uang muka belum dibelanjakan. Menurut hukum islam status uang muka tersebut tidaklah sah. Sebaiknya uang muka tersebut dikembalikan kepada pembeli. 2. Skripsi Makmun (2191747) mahasiswa Fak. Syari ah IAIN Walisongo dengan judul Praktek Ngebon Jual Beli Tembakau Di Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal (Dalam Perspektif Hukum Islam). Dalam skripsi tersebut dijelaskan bahwa dalam praktek ngebon terdapat dua kelompok yaitu kelompok antara pedagang dengan petani dan kelompok pedagang dengan juragan (peniam). Sedangkan salah satu yang melatarbelakangi ngebon karena kedua belah pihak saling membutuhkan dan saling mencari keuntungan. Menurut ulama setempat, praktek ngebon jual beli tembakau ini tidak sah, akan tetapi apabila penentuan harganya sebelum penimbangan tembakau atau terdapat barangnya maka hukumnya boleh atau sah. Sedangkan praktek ngebon jual beli tembakau ini tidak sah karena tidak memenuhi rukun dan syarat jual beli yaitu pada saat ma qud alaih atau barang yang dijadikan jual belikan belum ada apalagi sifat dan kadar kualitasnya belum diketahui. Tapi ngebon antara pedagang dan juragan adalah sah karena rukun dan syaratnya terpenuhi. Oleh sebab itu

9 ngebon jual beli tembakau ini tidak sah karena mengandung unsur gharar yang dilarang oleh islam. 3. Skripsi Miftakhul Jannah, Mahasiswa Jurusan Mu amalah, angkatan 2006 dengan judul Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembatalan Jual Beli Tembakau (Studi Kasus di Desa Morobongo kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung). Jual beli tembakau yang dilakukan di Desa Morobongo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung ini, dikarenakan kesalahan para petani itu sendiri yang berusaha untuk menipu para tengkulak dengan berbagai cara, seperti mencampur tembakau yang kualitasnya kurang bagus kedalam tembakau yang kualitasnya bagus, dengan tujuan agar semua tembakau yang dimilikinya bisa terjual semua, memberi gula pasir yang terlalu banyak untuk menambah berat timbangan pada tembakau. Adapun menurut hukum islam pembatalan jual beli tembakau ini boleh dilakukan, dengan alasan tembakau itu cacat atau rusak karena petani. Karena jual beli yang terdapat unsur penipuan adalah jual beli yang batal. E. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field Research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan

10 di lingkungan masyarakat tertentu, baik di lembaga-lembaga organisasi masyarakat (sosial), maupun lembaga pemerintah. 10 Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan datang langsung ke desa Sugihmanik yang menjadi tempat penelitian. 2. Sumber Data Karena penelitian ini adalah penelitian lapangan maka sumber data yang diperoleh itu ada 2 sumber yaitu : a. Data Primer yaitu data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber data oleh penyelidik untuk tujuan yang khusus. 11 Adapun yang menjadi sumber penelitian ini yaitu data yang diperoleh langsung dari tempat objek penelitian yaitu masyarakat desa Sugihmanik khususnya petani dan tengkulak tembakau. b. Data Sekunder yaitu data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang di luar diri penyidik sendiri. 12 Sedangkan data sekunder yang dimaksudkan disini yaitu aparat desa. 3. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data sebagai berikut : a. Pengamatan (observasi) Yaitu mengamati gejala gejala yang diteliti. 13 Pengumpulan data dengan pengamatan ini yaitu menggunakan panca indra untuk 10 Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian,, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, Cet. Ke-II, 1998, hal. 23. 11 Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode dan Teknik,, Bandung : Tarsito, 1990, hal. 163. 12 Ibid.

11 melihat gejala gejala yang ada di tempat penelitian. Dalam hal ini penulis mengamati dan melihat secara langsung di desa Sugihmanik pada musim kemarau (bulan Agustus-September) untuk mengetahui perubahan harga sepihak dalam jual beli tembakau. b. Wawancara (interview) Wawancara atau interview merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yakni melalui kontak langsung atau hubungan pribadi antara pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data (responden). 14 Wawancara ini dilakukan dengan orang yang berkompeten dengan permasalahan yang dibahas oleh penulis yakni para tengkulak, petani dan juga aparat desa di desa Sugihmanik. 4. Metode Analisis Data Setelah data terkumpul semua, langkah selanjutnya yaitu menganalisis data 15 dan mengambil kesimpulan dari data yang telah ada. Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. 13 Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, edisi 1, Jakarta : Granit, 2004, hal. 70. 14 Ibid, hal. 72. 15 Menganalisis data yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil interview, observasi dan dokumentasi dengan cara mengoganisasikan dan menyusun kedalam pola dan membuat kesimpulan sehingga dapat difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Lihat buku Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Citra, 1998, hal. 244.

12 Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran mengenai fakta fakta, sifat sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki kemudian dianalisis. 16 dimana peneliti menguraikan hasil penelitian sesuai dengan keadaan di lapangan. Peneliti berusaha mengumpulkan data dari berbagai dokumentasi, observasi maupun wawancara. F. Sistematika penulisan Untuk memahami persoalan diatas, sebagai jalan untuk mempermudah pemahaman sekiranya penulis jelaskan terlebih dahulu sistematika penulisan, sehingga kita mudah untuk memahaminya. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG JUAL BELI DALAM ISLAM yang meliputi pengertian jual beli, landasan hukum jual beli, syarat dan rukun jual beli, ketentuan hukum yang terkait tentang jual beli. BAB III: PERUBAHAN HARGA SEPIHAK DALAM JUAL BELI TEMBAKAU DI DESA SUGIHMANIK KEC. TANGGUNGHARJO KAB. GROBOGAN, diantaranya yaitu : 16 Saifuddin Anwar, Metode Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset, 1998, hal. 126.

13 profil Desa Sugihmanik Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan yang meliputi keadaan geografis, keadaan soaila, keadaan perekonomian di desa Sugihmanik Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Pelaksanaan perubahan harga sepihak dalam jual beli tembakau yang meliputi Proses penanaman tanaman tembakau sampai masa panen,samapai penjualan, sistematika pembayaran, pelaksanaan perubahan harga sepihak yang dilakukan oleh tengkulak dan akibat perubahan harga sepihak. BAB IV : ANALISIS yang meliputi analisis terhadap pelaksanaan perubahan harga sepihak dalam jual beli tembakau, apakah sudah sesuai dengan hukum islam. BAB V : PENUTUP, meliputi kesimpulan dan saran saran.

14