PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN,

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,

NOMOR : 17 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

B U P A T I N G A W I PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 4/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 04 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 11 TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAROS,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG RUMUSAN DAN PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN SITUBONDO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 11 Tahun 2007 Seri E Nomor 11 Tahun 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 11 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2006 NOMOR : 9 SERI : E.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG BESARAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN SUKAMARA TAHUN ANGGARAN 2015

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 6 TAHUN 2017 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN ALOKASI DANA DESA (ADD) KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 1 Tahun : 2015

P E R A T U R A N D A E R A H

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN 2008

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG ALOKASI DANA DESA

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG DANA ALOKASI UMUM (DAU) DESA DI KABUPATEN TANAH LAUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KABUPATEN KATINGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) DI KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAKPRIVATE NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG DANA ALOKASI DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN BLORA

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 1 Tahun : 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2006 NOMOR 2 SERI E NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2006 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 2 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU NOMOR : 12 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 23 Tahun : 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2008 Seri : E

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 26

KABUPATEN BUTON UTARA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PERIMBANGAN KEUANGAN KABUPATEN DAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN ALOKASI DANA PERIMBANGAN DESA DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN

BUPATI KARANGASEM, PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 69 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN

TENTANG BUPATI PATI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN DAN PENETAPAN ALOKASI DANA DESA SE-KABUPATEN SERUYAN TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BUPATI KAMPAR PROPINSI RIAU PERATURAN BUPATI KAMPAR NOMOR 8 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SELAYAR,

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X9 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN, Menimbang : a. bahwa untuk mendukung penyelenggaraan Pemerintahan Desa, perlu menyediakan sumber-sumber pembiayaan melalui sistem pengalokasian dana yang jelas dan pasti, secara proporsional, demokratis, adil dan transparan dengan memperhatikan kebutuhan dan kondisi desa; b. bahwa untuk memenuhi asas pemerataan dan berkeadilan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa perlu dibentuk formulasi Alokasi Dana Desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b tersebut di atas, perlu dibentuk Peraturan Daerah tentang Alokasi Dana Desa; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Pesawaran di Provinsi Lampung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4749); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman pengelolaan Keuangan Desa; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 01 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Kabupaten Pesawaran (Lembaran Daerah Kabupaten Pesawaran Tahun 2008 Nomor 01, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 01); Dengan persetujuan bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PESAWARAN dan BUPATI PESAWARAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ALOKASI DANA DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Pesawaran. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten Pesawaran. 3. Bupati adalah Bupati Pesawaran. 4. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan

adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 7. Pemerintah Desa adalah kepala desa dan perangkat desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 8. Lembaga Kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat. 9. Alokasi Dana Desa selanjutnya disebut ADD adalah sumber pendapatan desa yang berasal dari dana bagian perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten yang dialokasikan untuk desa terdiri dari Dana Alokasi Umum setelah dikurangi belanja pegawai ditambah dengan bagi hasil pajak, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 10. Alokasi Dana Desa Minimal selanjutnya disebut ADDM adalah besarnya bagian ADD yang sama untuk setiap desa. 11. Alokasi Dana Desa Proposional selanjutnya disebut ADDP adalah besarnya bagian ADD yang dibagi secara proposional untuk setiap desa berdasarkan nilai bobot (BDx). 12. Nilai Bobot Desa (BDx) adalah nilai desa yang ditentukan berdasarkan beberapa variabel independen. 13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD adalah Rencana Keuangan Tahunan Pemerintahan Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 14. Kepala Desa adalah Kepala Organisasi Pemerintah Desa yang melaksanakan tugas di bidang pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. 15. Bendaharawan Desa adalah petugas yang diangkat oleh Kepala Desa atas persetujuan BPD untuk mengelola adminstrasi Keuangan Desa. 16. Peraturan Desa adalah aturan hukum tertulis yang ditetapkan oleh Kepala Desa dengan persetujuan BPD yang mengatur tertib kehidupan masyarakat yang mempunyai kedudukan hukum tertinggi di desa dan mengikat seluruh warga desa serta pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan desa tersebut. 17. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut APBDes adalah suatu rencana keuangan tahunan desa yang ditetapkan dengan Peraturan Desa berdasarkan peraturan perundang-undangan.

BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN PRINSIP ADD Bagian Kesatu Maksud Pasal 2 Alokasi Dana Desa dimaksudkan untuk membiayai program Pemerintah Desa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat. Bagian Kedua Tujuan Pasal 3 (1) Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam melaksanakan pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai kewenangan. (2) Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan secara partisipatif sesuai dengan potensi desa. (3) Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan berkerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat desa. (4) Mendorong peningkatan swadaya gotong royong masyarakat. ADD memiliki prinsip-prinsip yakni : a. Efisien. b. Efektif. c. Transparan. d. Akuntabel. e. Tertib. f. Adil. Bagian Ketiga Prinsip ADD Pasal 4 g. Patuh dan taat pada perundang-undangan.

BAB III ALOKASI DANA DESA Bagian Kesatu Asas dan Prinsip Penggunaan ADD Pasal 5 (1) ADD berasaskan pemerataan dan keadilan. (2) Prinsip penggunaan ADD yakni : a. Pengelolaan keuangan ADD merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan desa dalam APBDesa. b. Seluruh kegiatan yang didanai oleh ADD direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara terbuka dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat di desa. c. Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan secara administratif, teknis dan hukum. d. ADD dilaksanakan dengan menggunakan prinsip hemat, terarah terkendali dan bermanfaat. Bagian Kedua Penentuan Besarnya Alokasi Dana Desa Pasal 6 (1) Rumus yang digunakan berdasarkan asas merata dan adil a. yang dimaksud dengan asas merata adalah besarnya bagian ADD yang sama untuk setiap desa, yang selanjutnya disebut ADDM. b. yang dimaksud dengan asas adil adalah besarnya bagian ADD yang dibagi secara proporsional untuk setiap desa berdasarkan BDX yang dihitung dengan rumus dan variabel tertentu. (2) Besarnya persentase perbandingan antara asas merata ADDMK sebesar 60% (enam puluh persen) dan adil ADDPK sebesar 40% (empat puluh persen) dari jumlah ADD. (3) Rumus ADD dipergunakan untuk menghitung besarnya Alokasi Dana Desa untuk setiap desa sebagai berikut : a. rumus total ADD Kabupaten [(Pajak Daerah + Retribusi Daerah + DAU Kab) - (Belanja Pegawai + tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa) x 10% ] b. rumus untuk menentukan besarnya Alokasi Dana Desa tertentu (x) : ADDx = ADDM +ADDPX ADDx : Alokasi Dana Desa untuk desa x

ADDM : Alokasi Dana Desa Minimal yang diterima desa ADDPX : Alokasi Dana Desa proporsional untuk desa x. ADDpx = BDx X [ADD (ADDMK) ] ADDPx : Alokasi Dana Desa Proporsional untuk desa x BDx : Nilai Bobot Desa untuk desa x ADD : Total Alokasi Dana Desa untuk Kebupaten ADDMK : Jumlah seluruh Alokasi Dana Minimal Kabupaten Bagian Ketiga Nilai Bobot Desa (BDx) Pasal 7 (1) BDx adalah nilai desa yang ditentukan berdasarkan beberapa variabel independen. (2) Variabel independen merupakan indikator yang mempengaruhi besarnya BDx yang dapat membedakan beban yang ditanggung antara suatu desa dengan desa yang lainnya. Pasal 8 (1) Bobot Desa ditetapkan berdasarkan : a. kebutuhan desa b. potensi desa c. insentif desa (2) Besarnya proporsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setiap tahun dapat disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan desa yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 9 Proporsi kebutuhan desa sebagimana dimaksud dalam Pasal 10 dihitung berdasarkan indeks variabel-variabel : a. luas wilayah; b. jumlah penduduk; c. jumlah keluarga miskin; d. keterjangkauan; dan e. pencapaian target PBB. Pasal 10 Besarnya Nilai Bobot Desa tertentu dapat dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini : BDx = a1 KV1x + a2 KV2x + a3kv3x +..+ ankvnx

BDx KV1x, KV2x, KVnx a 1, a 2, a 3,... an : Nilai Bobot Desa untuk desa x : Koefisien pertama, kedua dan seterusnya : Angka bobot masing-masing variabel Bagian Keempat Koefisien Variabel Pasal 11 (1) Koefisien variabel adalah koefisien (angka) desa, yang dimiliki oleh desa untuk setiap variabel tertentu, misalnya : variabel kemiskinan, luas wilayah, dan seterusnya. (2) Koefisien variabel desa merupakan perbandingan antara angka variabel setiap desa dengan jumlah total variabel desa. (3) Besarnya Koefisien Variabel (KV) tertentu dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini : KV 1, 2...x = KV 1,2,...x : V1,2,...x : V1,2...X [ Vn ] Nilai koefisien variabel pertama, kedua, dan seterusnya untuk Desa x Angka variabel pertama, kedua dan seterusnya adalah untuk Desa x untuk desa x [Vn ] : Jumlah angka variabel pertama, kedua dan seterusnya untuk seluruh desa. Bagian Kelima Penentuan Bobot Variabel (a) Pasal 12 (1) Setiap variabel bisa mempunyai bobot tertentu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati. (2) Angka bobot masing-masing variabel kalau ditambahkan harus berjumlah 1 (satu). a1 + a2 + a3 +...+ an = 1 a1, a2,..., an : Angka bobot variabel pertama, kedua, hingga ke n

BAB IV MEKANISME PENYALURAN DAN PENGELOLAAN ADD Bagian Kesatu Mekanisme Penyaluran ADD Pasal 13 (1) Anggaran penerimaan dan pengeluaran ADD dituangkan dalam APBDesa tahun anggaran yang bersangkutan. (2) Pangajuan ADD dapat dilakukan oleh pemerintah desa apabila sudah ditampung dalam APBDesa yang ditetapkan dengan peraturan desa. (3) Mekanisme penyaluran secara teknis yang menyangkut penyimpanan, nomor rekening, transfer, surat permintaan pembayaraan, mekanisme pengajuan dan lain-lain diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Pengelolaan ADD Pasal 14 (1) Pengelolaan ADD dilakukan oleh Bendaharawan Desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. (2) Dalam pengurusan ADD Pemerintah Desa berkewajiban untuk melakukan pencatatan secara teratur dan tertib dalam buku administrasi keuangan desa oleh Bendaharawan Desa. (3) Pengaturan lebih lanjut mengenai pengelolaan ADD ditetapkan dengan Peraturan Bupati. BAB V PENGGUNAAN, PELAPORAN DAN PENGAWASAN ADD Bagian Kesatu Penggunaan ADD Pasal 15 (1) Penggunaan ADD dituangkan dalam Peraturan Desa tentang APBDesa tahun yang bersangkutan. (2) Kegiatan yang dapat didanai oleh ADD adalah sesuai dengan ketentuan penggunaan belanja APBDesa. (3) Bagian dari ADD untuk kegiatan belanja administrasi umum (BAU) dialokasikan sebesar 30% (tiga puluh persen) digunakan untuk :

a. bantuan tunjangan penghasilan bagi keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa; b. biaya operasional Sekretariat Desa dan Sekretariat BPD; c. bantuan tunjangan penghasilan bagi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa; d. biaya perjalanan dinas; e. lain-lain pengeluaran rutin. (4) Bagian dari dana alokasi desa yang digunakan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat desa, dialokasikan sekurang-kurangnya 70% (tujuh puluh persen) digunakan untuk pelaksanaan pembangunan pada skala desa sesuai dengan daftar skala prioritas pembangunan desa baik fisik, sosial budaya dan sebagai dana stimulan. (5) Penggunaan ADD secara teknis diatur lebih lanjut dalan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Pelaporan ADD Pasal 16 (1) Pelaporan dikeluarkan dalam rangka pengendalian dan untuk mengetahui perkembangan proses pengelolaan dan penggunaan ADD. (2) Jenis pelaporan mencakup : a. perkembangan pelaksanaan dan penyerapan dana. b. masalah yang dihadapi. c. hasil akhir penggunaan ADD. (3) Kepala Desa menyampaikan laporan keterangan pertanggungjawaban penggunaan ADD setiap akhir tahun anggaran kepada masyarakat melalui BPD. (4) Laporan penggunaan ADD disampaikan kepada Bupati setiap bulan melalui Camat. (5) Berbagai jenis laporan tersebut tersedia di Kantor Kepala Desa untuk dapat diakses dengan mudah oleh mereka yang membutuhkannya. Bagian Ketiga Pengawasan ADD Pasal 17 (1) Pengawasan terhadap ADD beserta kegiatan pelaksanaannya dilakukan oleh Badan Pengawas Daerah dan dilakukan oleh masyarakat sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(2) Jika terjadi penyimpangan atau penyalahgunaan ADD, maka penyelesaiannya secara berjenjang, mulai dari tingkat Desa kemudian Kecamatan sampai pada tingkat Kabupaten. BAB VI INFORMASI DATA Bagian Kesatu Informasi dan Pengumpulan Data Pasal 18 Sebagai dasar penetapan ADD, desa diwajibkan menyusun dan menyampaikan data, informasi tentang keadaan dan perkembangan data kebutuhan desa, potensi desa, dan pencapaian target PBB setiap tahun, secara teratur dan akurat. Pasal 19 (1) Pemerintah Kabupaten diwajibkan menyampaikan informasi penetapan dana yang akan dialokasikan untuk ADD kepada desa. (2) Berdasarkan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam APBDesa tahun anggaran yang bersangkutan. (3) APBDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersama rencana penggunaannya disampaikan kepada Bupati. Bagian Kedua Pengelolaan dan Pemutakhiran Data Pasal 20 (1) Seluruh data yang berkaitan dengan ADD dikelola oleh perangkat Daerah yang mempunyai tugas pokok menangani Pemerintahan Desa. (2) Guna pemutakhiran data dilakukan validasi berdasarkan data yang masuk dari desa. (3) Data akhir hasil dari pemutakhiran dimasukkan dalam bank data sebagai data base. Bagian Ketiga Mekanisme Penyampaian Data Pasal 21 Data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 wajib disampaikan oleh desa selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum penetapan APBD.

BAB VII KETENTUAN SANKSI Pasal 22 Bupati dengan persetujuan DPRD, berhak mengurangi jumlah ADD tertentu pada tahun berikutnya dari jumlah yang seharusnya secara proposional bagi desa yang terbukti tidak mampu melaksanakan pembangunan skala desa yang bersumber dari ADD secara transparan, partisifatif dan akuntabilitas. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Pesawaran. Diundangkan di Gedong Tataan pada tanggal 2 Desember 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN ttd KESUMA DEWANGSA Ditetapkan di Gedong Tataan pada tanggal 2 Desember 2011 BUPATI PESAWARAN, ttd ARIES SANDI DARMA PUTRA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2011 NOMOR 17 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM SETDAKAB PESAWARAN, SUSI PATMININGTYAS, S.H. PEMBINA NIP. 19661015 199503 2 002

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA I. UMUM Alokasi Dana Desa adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten Pesawaran untuk desa yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten Pesawaran. Alokasi Dana Desa dimaksudkan untuk membiayai program pemerintahan desa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu pengelolaan, perhitungan dan pelaporan serta pengawasannya perlu ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran sesuai dengan ketentuan Pasal 212 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Kegiatan pemerintahan adalah kegiatan belanja administrasi umum sebesar 30% (tiga puluh persen) dan pemberdayaan masyarakat dialokasikan sekurang-kurangnya 70% (tujuh puluh persen) digunakan untuk pelaksanaan pembangunan pada skala desa. Pasal 3 ayat (1) ayat (2) ayat (3) pemerataan pendapatan dimaksudkan setiap desa akan memperoleh pendapatan yang sama dengan desa yang lain dalam wilayah kabupaten Pesawaran yaitu sebesar 60% (enam puluh persen) Pasal 4 Pasal 5

Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23

Pasal 24 Pasal 25 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 23