BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN. Gambar 4.1. Peta Kabupaten Sleman

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. beberapa kesimpulan sebagai berikut: orang dengan total tiket masuk sebesar Rp

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara karena merupakan salah satu sumber devisa.

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KEADAAN UMUM WILAYAH. ke selatan dengan batas paling utara adalah Gunung Merapi.

VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang Pernyataan Masalah.

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

BAB V PENUTUP. 50 responden yang mengunjungi Objek Wisata Candi Kalasan DIY. Serta masukan

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

IV. GAMBARAN UMUM. DIY adalah salah satu Provinsi di wilayah Indonesia dan terletak di pulau

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

V. GAMBARAN UMUM Bujur Timur dan antara Lintang Selatan. Batas wilayah. 19 sampai dengan 162 meter.

BAB I PENDAHULUAN. Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. dengan keanekaragaman budaya dan kesenian yang berbeda-beda di masing-masing

Lampiran 1 Kuesioner Tanggapan dan harapan Wisatawan Terhadap Pelayanan, Prasarana, dan Sarana Wisata di Taman Pintar Yogyakarta

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 5.1 Kondisi Umum Kawasan Muaro Silokek Durian Gadang. Kawasan Musiduga terletak di Kanagarian Muaro, Kanagarian Silokek,

DAFTAR PERTANYAAN (ANGKET) I.Keterangan. 1. Daftar pertanyaan (angket) ini disusun untuk digunakan sebagai alat

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK WISATA TAMAN PURBAKALA PUGUNG RAHARJO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2015 (JURNAL) Oleh WAYAN JUANA RISKAWATI

PERAN PERBUKITAN BOKO DALAM PEMBANGUNAN CANDI-CANDI DI DATARAN PRAMBANAN DAN SEKITARNYA, SUATU TINJAUAN GEOLOGIS. Oleh :

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

Lampiran 1. Indikator Atribut Servqual Wisata Agro Agrifun. Atribut Servqual Atribut-atribut Indikator

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN. lainya berstatus Kabupaten. Kota Yogyakarta terletak antara 110 o 24 I 19 II sampai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Gambar 1.2

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya melalui industri pariwisata. Sebagai negara kepulauan,

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Letak Geografis Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Sedangkan luas wilayah terendah adalah Kecamatan Ngeluwar sebesar 2.

UNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL KONVENSI DI KAWASAN CANDI PRAMBANAN TUGAS AKHIR MARGARETHA MICHELLE FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR

CAGAR BUDAYA. Kab. Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu daerah yang

Analisis Permintaan Pelayanan Taksi Argometer di Bandar Udara Juanda Surabaya HASIL SURVEI. Gambar 4.1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. Kabupaten Sleman merupakan kabupaten yang memiliki luas areal sebesar

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BAB III: TINJAUAN LOKASI

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

BAB II TINJAUAN AREA STUDI

Data Iklim Rata-Rata Bulanan di Wilayah Penelitian Bulan Curah Hujan (mm)*) Suhu ( C)*)

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sosial dan ekonomi. Menurut undang undang kepariwisataan no 10

KEADAAN UMUM KABUPATEN KULONPROGO. Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu dari lima kabupaten / kota di

VIII. ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

BAB VI. KESIMPULAN dan SARAN. pariwisata Gunung Kidul karena sudah tersedianya angkutan umum wisata

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

BAB II FIRST IMPRESSION. perancang melakukan survey lokasi ke Istana Maimun, kesan pertama ketika perancang

BAB I PENDAHULUAN. Khususnya di Provinsi Jawa Barat, terdapat banyak objek wisata yang dapat

2015 PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA BERDASARKAN PREFERENSI WISATAMWAN DI BANYU PANAS KABUTPATEN CIREEBON

Perencanaan dan Perancangan Maguwoharjo Sport Center BAB III TINJAUAN WILAYAH / KAWASAN BAB III TINJAUAN WILAYAH / KAWASAN

STUDI LITERATUR UKDW DATA. Profil Kota Yogyakarta (DIY) Potensi Kota Yogyakarta Potensi Kota Yogyakarta dalam bidang olahraga Data - data sekunder

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kondisi Kebun Buah Mangunan. 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh data tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

KEADAAN UMUM WILAYAH. Sleman merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Daerah Istimewa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. wisatawan. Pertama adalah variabel produk yang dinilai sangat baik sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

ARI WISONO X

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan serta menggalakan dunia kepariwisataan kini semakin giat

DAFTAR ISI. ANALISIS KOMPONEN DAYA TARIK... i. THE ANALYSIS OF ATTRACTION COMPONENT... ii. ANALISIS KOMPONEN DAYA TARIK...iii. SKRIPSI...

Paket Wisata. Hoshizora Tour

BAB III TINJAUAN TENTANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN DAN KAWASAN CA/TWA GUNUNG GAMPING

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN I.1

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. kelompok responden akan dijelaskan pada sub bab di bawah ini.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III TRANSPORTASI ANGKUTAN JALAN RAYA KABUPATEN KLATEN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI STUDI

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB 3: TINJAUAN LOKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi geografis kota Magelang berada pada jalur transportasi kota

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi wisata alam berupa pantai-pantai. Objek wisata pantai yang ada

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN. Loka Yogyakarta, total willingness to pay 110 responden untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

I. PENDAHULUAN. dapat menghilangkan sedikit kejenuhan setelah melakukan berbagai aktivitas yang. meningkatkan jumlah pendapatan masyarakat.

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBYEK PENELITIAN. Tabel 4.1 Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Kabupaten/ Luas Area

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

46 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Kondisi Geografis Kabupaten Sleman Gambar 4.1 Peta Kabupaten Sleman Kota Sleman terletak antara 110 33 00 sampai 110 13 00 Bujur Timur dan 7 34 51 sampai 7 47 30 Lintang Selatan. Batas wilayah Kabupaten Sleman di antaranya sebagai berikut: Batas utara : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang Batas selatan : Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta Batas timur : Kabupaten Klaten Batas barat : Kabupaten Kulonprogo

47 2. Gambaran Umum Kraton Ratu Boko Ratu Boko merupakan salah satu peninggalan zaman purbakala yang dibangun sekitar abad 9M oleh Dinasti Syailendra. Kraton Ratu Boko terletak di sebuah bukit sekitar 3 km dari Kraton Prambanan dan 19 km dari Kota Yogyakarta yang luasnya kurang lebih 16 hektar dan mencakup dua desa, yakni Dawung dan Sambirejo. Atribut-atribut yang terdapat di Kraton Ratu Boko mengacu pada sebuah wilayah perkampungan. Namun para ahli masih sulit untuk mengidentifikasi apakah Kraton Ratu Boko merupakan taman kerajaan, istana, benteng, atau kraton. Ratu Boko memiliki tiga buah teras yang masing-masing dipisahkan dengan dinding batu dan benteng. Untuk mencapai teras pertama, kita harus melewati gerbang besar. Di sebelah barat teras terdapat sebuah benteng atau kraton batu kapur, lalu teras kedua dan pertama dipisahkan oleh tembok andesit. Teras kedua dapat dicapai setelah melewati gerbang di padurakasa yang terdiri dari tiga pintu. Di teras ketiga, terdapat sisa-sisa peninggalan seperti pendopo (ruang pertemuan), dan komplek pemandian di sebelah timur pendopo yang dikelilingi oleh pagar yang berbentuk persegi panjang. Komplek tersebut terdiri dari tiga kelompok. Kelompok pertama terdiri dari tiga buah kolam berbentuk persegi empat. Dua di antaranya memanjang dari utara sampai selatan. Sedangkan pada kelompok kedua, terdiri dari delapan kolam bundar yang terbagi ke dalam tiga baris. Di dalam Kraton Ratu Boko juga terdapat

48 Keputren, yakni istana atau tempat tinggal puteri, dengan jarak sekitar 60 meter dari keputren yang terlihat reruntuhan batu-batuan. Ratu Boko telah menghasilkan banyak sekali artefak, temasuk arca- arca, baik arca hindu maupun arca budha. Gambar 4.2 Peta Menuju Kraton Ratu Boko Akses menuju Kraton Ratu Boko cukup jelas dan mudah. Pengunjung dari Yogyakarta bisa menggunakan angkutan umum, seperti bus Trans Jogja dengan nomor trayek 1A dan atau 1B untuk mencapai ke Kraton Prambanan atau naik taksi juga bisa. Setelah sampai di Kraton Prambanan wisatawan bisa menggunakan ojek, delman atau bahkan bisa berjalan kaki kearah selatan untuk mencapai Kraton Ratu Boko, jika ingin lebih praktis, pengunjung bisa membeli tiket terusan Prambanan Boko sehingga

49 pengunjung akan mendapatkan keuntungan diantar oleh mobil khusus wisatawan menuju ke areal wisata Kraton Ratu Boko. B. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada objek Kraton Ratu Boko yang dimulai pada tanggal 19 Desember sampai 30 Desember 2016, atau saat musim liburan. Penelitian ini menggunakan data primer dengan melakukan interview. 1. Usia responden Berdasarkan penelitian, responden yang didapat berkisar pada usia 17 tahun hingga >50 tahun. Gambar 4.3 Usia Pengunjung Kraton Ratu Boko 8% 9% 1% 27% < 21 tahun 21-30 tahun 55% 31-40 tahun 41-50 tahun > 50 tahun Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan kuisioner, maka didapatkan 26,7% responden berusia kurang dari 21 tahun, 55,2% responden berusia 21 sampai dengan 30 tahun, 8,6% responden berusia 31 sampai dengan 40 tahun, 8,6% responden berusia 41 sampai dengan 50 tahun, dan 1,0% responden berusia lebih dari 50 tahun. 2. Jenis Kelamin

50 Dari 105 responden jumlah responden laki-laki sebanyak 41 responden, responden perempuan sebanyak 64 responden. Gambar 4.4 Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Kraton Ratu Boko 61% 39% Laki-laki Perempun Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunaan kuisioner, maka didapatkan 39,0% responden berjenis kelamin laki-laki dan 61,0% responden berjenis kelamin perempuan. 3. Berdasarkan Pendidikan Dari hasil penelitian responden memiliki pendidikan dari jenjang SMP sederajat sampai S2. Gambar 4.5 Berdasarkan Pendidikan Responden Kraton Ratu Boko 8% 30% 11% 51% SMP SMA S1 S2 Berdasarkan kuisioner yang telah digunakan peneliti, maka didapatkan 11,4% responden berpendidikan SMP, 51,4% responden

51 berpendidikan SMA, 29,5% responden berpendidikan S1, dan 7,6% responden berpendidikan S2. 4. Berdasarkan Pendapatan Dari hasil penelitian pendapatan responden berkisar antara Rp 0 Rp 3.000.000. Gambar 4.6 Berdasarkan Pendapatan Responden Kraton Ratu Boko 5% 1% Rp 0 - Rp 3.000.000 27% 67% Rp 3.000.001 -Rp 6.000.000 Rp 6.000.001 -Rp 9.000.000 > 9.000.000 Berdasarkan penelitian dengan menggunakan kuisioner, maka didapatkan 67,7% responden berpendapatan Rp 0 sampai dengan Rp 3.000.000, 26,7% responden berpendapatan antara Rp 3.000.000 sampai dengan Rp 6.000.000, 4,8% responden berpendapatan antara Rp 6.000.000 sampai dengan Rp 9.000.000, dan 1,0% responden berpendapatan lebih dari Rp 9.000.000. 5. Berdasarkan Pekerjaan

52 Dari hasil penelitian 105 responden sebagian besar responden belum bekerja. Gambar 4.7 Berdasarkan Pekerjaan Responden Kraton Ratu Boko 45% 55% Belum Bekerja Bekerja Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan kuisioner, maka terdapat 55% responden yang belum bekerja, dan 45% responden yang sudah bekerja. 6. Berdasarkan Tempat Tinggal Berdasarkan hasil penelitian responden paling banyak berasal dari luar Kota Yogyakarta. Gambar 4.8 Berdasarkan Tempat Tinggal Responden Kraton Ratu Boko 41% 59% Luar Yogyakarta Yogyakarta

53 Dari total seluruh responden yang ada, terdapat 59,0% responden yang berasal dari luar Kota Yogyakarta, sedangkan responden yang berasal dari kota Yogyakarta sebesar 41,0%. 7. Berdasarkan Frekuensi Berkunjung Berdasarkan hasil penelitian frekuensi responden datang ke Kraton Ratu Boko hanya 1 kali. Gambar 4.9 Berdasarkan Frekuensi Berkunjung Responden Kraton Ratu Boko 3% 1% 10% 86% 1 Kali 2 Kali 3 Kali 4 Kali Berdasarkan grafik tersebut, dapat dilihat frekuensi kunjungan responden ke objek Kraton Ratu Boko dalam satu tahun terakhir. Kunjungan paling sedikit adalah satu kali dan kunjungan paling banyak lebih dari 4 kali. Untuk kunjungan yang baru pertama kali sebanyak 86%, kunjungan 2 kali sebanyak 10%, kunjungan sebanyak 3 kali terdapat 2,9%, dan sisanya terdapat 1,0% yang datang ke Kraton Ratu Boko lebih dari empat kali.

54 8. Lama Meluangkan Waktu Dari hasil penelitian rata-rata responden menghabiskan waktu selama kurang lebih 2 jam. Gambar 4.10 Berdasarkan Lama Meluangkan Waktu Responden Kraton Ratu Boko 31% 5% 5% 14% 45% 1 Jam 2 Jam 2-3 Jam 3-4 Jam > 4Jam Mengingat Kraton Ratu Boko merupakan destinasi yang menarik dan pengunjung berasal dari lokasi yang berbeda-beda, maka dari hasil wawancara, terdapat 14,3% yang meluangkan waktu di lokasi wisata selama 1 jam, 44,8% meluangkan waktu selama 2 jam, 31,4% meluangkan waktu 2 sampai dengan 3 jam, 4,8% meluangkan waktu selama 3 sampai dengan 4 jam, dan 4,8% meluangkan waktu selama lebih dari 4 jam untuk menikmati wisata di Kraton Ratu Boko. 9. Berdasarkan Status Pernikahan Dari hasil penelitian sebagian besar responden belum menikah.

55 Gambar 4.11 Berdasarkan Status Pernikahan Responden Kraton Ratu Boko 31% 69% Menikah Belum Menikah Bedasarkan data dari kuisioner, maka didapatkan 69% responden belum menikah dan 31% di antaranya sudah menikah. 10. Berdasarkan Tanggungan Anak Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden belum meiliki anak. Gambar 4.12 Berdasarkan Tanggungan Anak Responden Kraton Ratu Boko 8% 9% 2% 81% 0 1 2 3 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan kuisioner, maka didapatkan 81% responden belum

56 memiliki tanggungan anak, 8% memiliki tanggungan satu anak, 9% memiliki dua anak, dan 2% memiliki tanggungan tiga anak. C. Presepsi Responden Pengunjung Kraton Ratu Boko Gambar 4.13 Kondisi Jalan Menuju Kraton Ratu Boko 1,00% 18,10% 27,60% Buruk 53,30% Cukup Baik Baik Sangat Baik Berdasarkan hasil wawancara dengan 105 responden di objek wisata Kraton Ratu Boko, sebanyak 18,1% mengatakan jalan menuju Kraton Ratu Boko sangat baik, 53,35% mengatakan bahwa jalan menuju Kraton Ratu Boko baik, 27,6% mengatakan jalan menuju Kraton Ratu Boko cukup baik, dan 1,0% mengatakan bahwa jalan meunuju Kraton Ratu Boko buruk. Gambar 4.14 Kemudahan Mencapai Kraton Ratu Boko 13,30% 0 4,80% 50,50% 31,40% Sulit Cukup Mudah Mudah Sangat Mudah

57 Pada objek wisata Kraton Ratu Boko, sebanyak 13,3% di antaranya mengatakan sangat mudah dalam menuju lokasi, 50,5% mengatakan mudah untuk menuju lokasi Kraton Ratu Boko, 31,4% mengatakan cukup mudah untuk menuju lokasi Kraton Ratu Boko, dan 4,8% mengatakan sulit menuju lokasi wisata Kraton Ratu Boko. Gambar 4.15 Keamanan di Kraton Ratu Boko 15,20% 1,00% 48,60% 35,20% Buruk Cukup Baik Baik Sangat Baik Banyaknya pengunjung yang berdatangan, terutama setelah film AADC 2, tidak mengurangi keamanan yang ada pada lokasi wisata ini di mana sebanyak 15,2% mengatakan keamanan saat berada di lokasi wiata ini sangat baik, 48,1% mengatakan keamanan saat berada di lokasi wisata sudah baik, 35,2% mengatakan kemanan saat berada di lokasi wisata ini cukup baik, dan 1,0% mengatakan keamanan di lokasi wisata ini buruk

58 Gambar 4.16 Parkir Pengunjung Kraton Ratu Boko 39,00% 6,70% 7,60% 46,70% Tidak Memadai Cukup Memadai Memadai Sangat Memadai Dari 105 responden, pengunjung Kraton Ratu Boko berpendapat bahwa fasilitas area parkir lokasi wisata sangat penting diperhatikan, terutama pada musim liburan. Sebanyak 6,7% mengatakan bahwa lahan parkir sangat memadai, sebanyak 39,0% mengatakan lahan parkir baik, sebanyak 46,7% mengatakan lahan parkir cukup baik, dan sebanyak 7,6% mengatakan bahwa lahan parkir buruk. Tetapi, di saat musim liburan area parkir untuk wisata kurang memadai terutama bagi responden yang datang dengan menggunakan bus-bus besar. Gambar 4.17 Fasilitas Kraton Ratu Boko 3,80% 4,80% 49,50% 41,90% Tidak Lengkap Cukup Lengkap

59 Fasilitas sepeti mushola, toilet, dan fasilitas lainnya juga perlu diperhatikan bagi para pengunjung. Sebanyak 3,8% mengatakan fasilitas yang ada sangat baik, sebanyak 49,5% mengatakan fasilitas yang ada lengkap, sebanyak 41,9% mengatakan fasilitas yang ada cukup lengkap, dan 4,8% mengatakan fasilitas yang ada belum lengkap. Yang perlu menjadi catatan dalam fasilitas adalah fasiltas gazebo yang masih sedikit mungkin perlu ditambahi karena jika liburan para pengunjung yang banyak tidak sebanding dengan gazebo yang tersedia. Gambar 4.18 Informasi di Kraton Ratu Boko 18,10% 0 6,70% 32,40% 42,90% Sulit Cukup mudah Mudah Sangat Mudah Berdasarkan 105 responden yang berada di area wisata Kraton Ratu Boko, sebanyak 18,1% mengatakan informasi menuju Kraton Ratu Boko sangat mudah, 42,9% mengatakan informasi menuju wisata Kraton Ratu Boko mudah, sebanyak 32,4% mengatakan informasi menuju Kraton Ratu Boko cukup mudah, dan 6,7% Kraton Ratu Boko mengeluhkan sulit mendapatkan informasi menuju Kraton Ratu Boko.

60 Gambar 4.19 Keramahan Petugas Kraton Ratu Boko 4,80% 41,00% 15,20% 39,00% Buruk Cukup Baik Baik Sangat Baik Pengunjung yang datang ke Kraton Ratu Boko juga merasa sangat puas dengan destinasi yang ditawarkan terlebih oleh para petugas dan karyawan Kraton Ratu Boko yang ramah-ramah dalam membantu pengunjung di Kraton Ratu Boko. Dari hasil wawancara, sebanyak 15,25% menilai keramahan petugas sangat baik 41,0% mengatakan baik, 39,0% mengatakan cukup baik, sementara 4,8% mengatakan keramahan petugas dan karyawan buruk.