P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 04 Oktober Indeks

dokumen-dokumen yang mirip
P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 04 Oktober Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 15 September Indeks

Saat kasus korupsi terjadi, Hari Sabarno disebut tidak lagi menjabat sebagai Mendagri.

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 27 September Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 24 Oktober Indeks

Siang Ini KPK Periksa 3 Tersangka Suap Proyek Kementerian Tenaga Kerja

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 16 November Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 10 Oktober Indeks

Dharnawati Tertipu Nyoman Soal Uang Lebaran Rp 1,5 M Buat Cak Imin

Budi Mulya Bungkam Saat Ditanya Duit Rp 1 M dari Robert Tantular

Clipping Service. Anti Money Laundering 9 Juni Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 19 September Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 18 Oktober Indeks

1. Dugaan Korupsi KPU Ada aliran dana ke lima media 2. Berstatus Saksi, KPK Kesulitan Pulangkan nazaruddin 3. Hakim Syarifuddin Bantah Terima Suap

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 14 Oktober Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 16 Agustus Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 8 Juni Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 09 Agustus Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 24 November Indeks

Rosa, Eks Orang Kepercayaan Nazaruddin Diperiksa Kasus Hambalang

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 17 Oktober Indeks

Dugaan Suap Jaksa Periksa Sistoyo, Kejaksaan tidak Temukan Keterlibatan Jaksa Lain

Clipping Service. Anti Money Laundering 27 Juni Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 09 November Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 6 Juni Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 09 September Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 19 Juli Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 07 September Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 1 Juli Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 23 Juni Indeks

Bank Century bukanlah bank yang berdampak sistemik yang pantas mendapat dana talangan.

Dua Pejabat Pajak Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Korupsi

Clipping Service. Anti Money Laundering 24 Juni Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 27 Oktober Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 21 September Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 14 September Indeks

Ia akan dimintai keterangan terkait kasus dugaan korupsi penjualan aset tanah penjualan tanah PT Barata Indonesia (persero) pada 2004.

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 22 November Indeks

1 P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 02 November Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 28 Juni Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 01 Agustus Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 26 September Indeks

Dalam dakwaan Sesmenko Kesra, Nama Emir Moeis disebut menerima cek

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 18 November Indeks

KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI PENINGKATAN JALAN NANTI AGUNG - DUSUN BARU KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 04 Agustus Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 20 Juli Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 15 Juni Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 20 September Indeks

Adnan Buyung Pesimistis Kasus Dhana Bakal Sampai ke Hulu

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 13 September Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 16 Juni Indeks

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Clipping Service. Anti Money Laundering 1 Juni Indeks

Suatu hal yang aneh jika Presiden SBY sampai tidak tahu kebijakan negara yang begitu besar.

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 11 Agustus Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 28 September Indeks

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 11November Indeks

Pajak Kaji Opsi Serahkan Seluruh Berkas Asian Agri

BPK: ADA INDIKASI VANATH KORUPSI

Akankah Boediono Jadi Tumbal Century?

Clipping Service. Anti Money Laundering 3 Juni Indeks

Korupsi di parlemen bentuknya banyak mulai dari budgeting hingga legislasi itu sendiri.

KPK juga hampir KO di Era SBY

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 05 Agustus Indeks

KOMISI XI PILIH AGUS JOKO PRAMONO SEBAGAI ANGGOTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

MANTAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN KARIMUN MASUK BUI

Clipping Service. Anti Money Laundering 14 Juni Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 08 September Indeks

Menyulap Cacat Rp 1,8 Triliun Dana Desa

Kebablasan Soal Century

BAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh yang besar dalam setiap tindakan manusia. Persaingan di dalam

BAB I PENDAHULUAN. informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana tertentu guna

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 12 Oktober Indeks

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Tren Pemberantasan Korupsi Divisi Investigasi Dan Publikasi

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 05 September Indeks

SBY mengaku merasa difitnah dan membantah terlibat skandal Bank Century. Tanggapan Anda?

Kejati Desak Tahan Hj. Intan Kesuma Mantan Sekwan Bengkalis. Oleh : Didi Ronaldo Kamis, 23 April :55

12/10/2012. Politisi Muda di Media Hotel Century, 09 Desember 2012 FFH

Saat ini pemalsuan identitas yang mudah menyebabkan kejahatan pencucian uang meningkat.

LSM: ADA GEJALA KORUPSI DALAM PEMILUKADA DKI

Tidak mau kalah, seorang warga lain pun menimpali, "Setahu saya, Pak Dahlan Iskan itu justru lebih sering pakai fasilitas pribadi".

Irman Gusman Minta Jatah Rp 300 Per Kg

Outlook Dana Desa 2018 Potensi Penyalahgunaan Anggaran Desa di Tahun Politik

Analisa Kasus Wisma Atlet

Siaran Pers DPR LUMPUHKAN KPK

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 14 Juli Indeks

PENANGANAN KEJAHATAN ALIRAN DANA PERBANKAN, KORUPSI DAN PENCUCIAN UANG. Oleh : Yenti Garnasih

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 55/PUU-XI/2013

Pernyataan Pers MAHKAMAH AGUNG HARUS PERIKSA HAKIM CEPI

Terkait Penghematan Belanja Negara, Presiden Instruksikan Tetap Fokus Jaga Pertumbuhan Ekonomi Jumat, 16 September 2016

Analisis Isi Media Judul: MCA No.33 Revisi UU KPK Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 18/02/2016

TERDAKWA KASUS KORUPSI DANA BANSOS DITUNTUT 4 TAHUN 6 BULAN PENJARA

TETAPKAN TERSANGKA ADD, TUNGGU KERUGIAN NEGARA

Suami Dari Selebriti Indonesia Diburu Kpk

Etika Bisnis & Profesi

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 18 Juli Indeks

Menelisik Peran Ahok. dalam Kasus Pembelian Lahan RS Sumber Waras

Transkripsi:

P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 04 Oktober 2011 Indeks 1. KPK Periksa Istri Anggota DPRD Seluma 2. Korupsi Kemenakertrans Diperiksa KPK, Muhaimin Bantah Terima Suap 3. KPK Telusuri Aliran Dana Eks Bos Century ke Pajabat BI Mediaindonesia.com Selasa, 4 Okober 2011 KPK Periksa Istri Anggota DPRD Seluma BENGKULU--MICOM: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa empat istri anggota DPRD Seluma, Bengkulu sebagai saksi terkait dugaan suap yang melibatkan Bupati Murman Effendi, di Mako Brimob, Selasa (4/10). "Iya, kami mendapatkan surat pemeriksaan istri oleh KPK hari ini jam 09.00 WIB untuk menghormati hukum kami datang," kata Jonaidi salah seorang anggota DPRD Seluma, Selasa. Dari pantauan, pemeriksaan pertama dilakukan kepada Ratna Juwita istri Jonadi dan Lily istri Fauzan Inzami yang dimulai sejak pukul 09.00 pagi hingga kini, pemeriksaan oleh KPK yang dipimpin oleh Ice Nababan masih berlangsung. Sementara itu dua istri anggota DPRD lainnya, Ny Junaidi dan Ny Zuhelda istri Mulyan

Lubis masih menunggu giliran untuk diperiksa. Diungkapkan Jonadi anggota Komisi III DPRD Seluma yang menemani istrinya ke Mako Brimob mereka mendapatkan undangan dari KPK sejak beberapa hari lalu. "Sebagai anggota masyarakat yang baik dan patuh hukum kita datang memenuhi panggilan tersebut," tambahnya. Ia menambahkan pemeriksaan masih terkait dengan aliran dana dugaan suap pengesahan peraturan daerah (Perda) di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu oleh Bupati Seluma Murman Efendi terhadap 17 orang anggota DPRD Seluma, Murman Efendi kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di LP Cipinang oleh KPK. Ia tidak mau menjelaskan apakah istrinya terlibat atau mengetahui adanya aliran dana yang masuk ke kantong pribadi para wakil rakyat tersebut. "Kita hanya akan bicara kepada KPK, jika mau tahu isi pemeriksaan tanya saja dengan mereka langsung," ujarnya. Hanya saja ia mengatakan, ia dan keluarga bersama sembilan orang lagi rekannya yang melaporkan kasus ini ke KPK hingga kini terus mendapatkan teror dan ancaman yang diduga dari orang dekat Bupati Seluma Murman Effendi. "Namun hingga kini masih ancaman via telpon saja, saat ini kita juga telah merasa lebih aman setelah mendapatkan pengamanan dari pihak kepolisian," katanya. Sementara itu Kasat Brimob Polda Bengkulu Kombes Subendi membenarkan adanya pemeriksaan tersebut. "Kita hanya diminta memberikan ruangan dan kita sediakan," ujarnya. Mengenai mengapa dilakukan pemeriksaan di Mako Brimob Polda Bengkulu, ia tidak mau banyak bicara karena mereka dalam hal ini hanya menyediakan ruangan. (Ant/wt/X-12) Suarakarya-online.com Selasa, 4 Oktober 2011 KORUPSI KEMENAKERTRANS Diperiksa KPK, Muhaimin Bantah Terima Suap JAKARTA (Suara Karya): Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menyatakan, program Percepatan Pembangunan Infrastruktur

Daerah (PPID) Transmigrasi bukan merupakan inisiatif kementeriannya. Namun, dia tidak mengungkapkan inisiator yang sesungguhnya. "Tidak ada kaitan dalam hal PPID karena bukan perintah dari Kemenakertrans," ujar Muhaimin Iskandar usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin (3/10). Muhaimin menegaskan telah menjelaskan segala hal yang diketahuinya tentang proyek di 19 pemerintah daerah tersebut kepada penyidik KPK. Dia juga menolak terlibat secara personal dalam proyek itu. "Saya ingin menjelaskan semuanya kepada KPK bahwa kasus penyuapan itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan saya dan tidak pernah ada perintah dari saya," kata Muhaimin sambil bergegas memasuki mobil dan segera meninggalkan gedung KPK. Namun, pernyataan Muhaimin dikuatkan kuasa hukumnya, Waode Nurzaenab. Menurut dia, dana PPID adalah program Kemenakertrans yang diambil oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu). "Jadi, tidak ada kaitan antara program PPID senilai Rp 500 miliar itu dan Kemenakertrans," kata Waode. Waode menegaskan, Kemenkeu melakukan sinergi dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR dalam membahas dan menyetujui pengalokasian Rp 500 miliar untuk program di 19 daerah tersebut. "Silakan teman-teman (media massa) tanya ke Kemenkeu dan Badan Anggaran DPR. Silakan dipertanyakan kepada beliau-beliau," ujarnya. Waode juga menolak mengklarifikasi uang Rp 1,5 miliar yang ikut disita saat dua pejabat Kemenakertrans, I Nyoman Siusnaya dan Dadong Irbarelawan, ditangkap KPK bersama seorang pengusaha bernama Dharnawati. Dia juga menjelaskan hubungan kliennya dengan Nyoman dan Dadong yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu karena Kemenakertrans tidak terkait dengan tindakan kedua pejabat itu. Hal senada diungkapkan Nyoman usai memberikan keterangan kepada penyidik KPK. Menurut Nyoman, uang Rp 1,5 miliar itu tidak ada kaitannya dengan Muhaimin. "Uang itu dari Ibu Dharnawati untuk Sindu Malik," kata Nyoman. Sindu Malik adalah mantan staf Kemenkeu yang memiliki jaringan di Kemenkeu dan Banggar DPR. Sementara itu, Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Olly Dondokambey, mengaku bertanggung jawab bersama Kementerian Keuangan atas persetujuan pemberian dana sebesar Rp 500 miliar yang dialokasikan untuk program PPID di kawasan transmigrasi pada Ditjen P2KT Kemenakertrans.

"Ya, sah (persetujuan anggaran) dong. Yang setujui saya, Menkeu (Agus Martowardojo-Red) dan semua dong," ujar Olly usai diperiksa penyidik KPK. Namun, Olly mengaku tidak mengetahui apakah Kementerian Keuangan turut menerima jatah dari proyek program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) Transmigrasi di 19 kabupaten di seluruh Indonesia. Pada penyidikan tersebut, Olly hanya ditanyai seputar mekanisme pembahasan anggaran di DPR. Dia juga ditanya perihal ketiga tersangka kasus itu, Nyoman, Dadong, dan Dharnawati. Dia juga ditanya apakah pernah membuat pertemuan atau menerima uang dari ketiga tersangka tersebut. Sementara itu, Wakil Ketua Banggar DPR dari Fraksi PKS Tamsil Linrung menegaskan, program PPID Transmigrasi merupakan usulan darinya. Pengusulan itu sesuai dengan prosedur yang berlaku. "Sayalah yang mengusulkan supaya dana tugas pembantuan secara bertahap dialihkan menjadi dana transfer ke daerah. Program ini menjadi program dana transfer ke daerah," ujar Tamsil usai diperiksa penyidik KPK dalam kasus dugaan suap pada pencairan dana PPID Transmigrasi untuk 19 pemerintah daerah di Indonesia. Menurut Tamsil, pembahasan pencairan dana itu sesuai dengan mekanisme yang berlaku, yaitu diawali melalui pembahasan panitia kerja (panja) asumsi yang dilanjutkan kepada pembahasan panja optimalisasi dana belanja. Tamsil menegaskan, semua anggota panja, termasuk dirinya, mengusulkan agar dana itu langsung dicairkan dan dialokasikan langsung ke daerah. Selain anggota panja, menurut Tamsil, pemerintah juga ikut menyetujuinya. Sementara itu, Aliansi Rakyat untuk SBY (ARUS) kemarin melakukan demo di depan gedung KPK, menuntut agar Menakertrans Muhaimin Iskandar diadili dan dipecat dari Kabinet Indonesia Bersatu II. (Nefan Kristiono) Tempointerakrif.com Selasa, 4 Oktober 2011 KPK Telusuri Aliran Dana Eks Bos Century ke Pejabat BI TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini tengah menelusuri dugaan aliran dana dari bekas pemilik Bank Century, Robert Tantular, kepada sejumlah pejabat di lingkungan Bank Indonesia. Namun, juru bicara KPK,

Johan Budi S.P. belum mau menjelaskan lebih rinci mengenai langkah penelusuran yang tengah dilakukan komisi antikorupsi. Ini masih dalam penyelidikan, tapi yang pasti sudah kami telusuri, ujar Johan saat dihubungi, Selasa, 4 Oktober 2011. Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan menemukan aliran dana Rp 1 miliar dari Robert Tantular kepada Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Mulya. Temuan itu terungkap setelah BPK menggelar audit forensik terhadap bank yang sekarang bernama Mutiara ini. Dalam laporan utama majalah Tempo edisi pekan ini disebutkan, aliran dana kepada Budi mengucur pada September 2008, menjelang Bank Indonesia memberikan fasilitas pendanaan jangka pendek Rp 689 miliar kepada Century. Pendanaan diberikan pada pertengahan Oktober 2008. Menurut sumber Tempo, BPK telah berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Hasilnya, lembaga antipencucian uang itu juga mengendus jejak aliran dana yang sama. "Sudah tuntas semua. Bahan sudah di tangan auditor," kata dia. "Kami sekarang fokus membuktikan aliran dana pascapemberian dana talangan." Atas temuan BPK inilah, Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi segera mengusut peran Budi Mulya dalam pengucuran dana talangan kepada Bank Century. "Apakah dia salah satu pejabat yang berperan penting dalam membuat kebijakan atau tidak ketika kasus Century," kata Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW Febri Diansyah, Ahad lalu. Budi Mulya sendiri saat ditemui di rumahnya di Jalan Panglima Polim III, Ahad sore lalu menolak berkomentar. Pertanyaan yang diajukan tak dijawab. Dia hanya berucap, "Terima kasih, tapi mohon maaf." Menurut Johan, KPK hingga kini terus melakukan penyelidikan terkait pejabatpejabat yang diduga mendapat aliran dana itu. Bahkan, penelusuran tidak hanya dilakukan terhadap Budi Mulya, tetapi juga terhadap pejabat lainnya. Namun demikian, kata dia, saat ini KPK belum memiliki rencana untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap beberapa pejabat BI terkait dugaan aliran duit dari Robert Tantular. Belum ada, kami belum mengarah pada pemeriksaan, ujar Johan. IRA GUSLINA

Humas PPATK Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Centre (INTRAC) (P) +62-21-3850455/3853922 (F) +62-21-3856809/3856826 (E) humas-ppatk@ppatk.go.id DISCLAIMER: Informasi ini diambil dari media massa dan sumber informasi lainnya dan digunakan khusus untuk PPATK dan pihak-pihak yang memerlukannya. PPATK tidak bertanggungjawab terhadap isi dan pernyataan yang disampaikan dalam informasi yang berasal dari media massa.