Sistem Akuntansi Biaya Emmelia Doloksaribu 115030200111026 Razaq Dastanta Tarigan 115030200111029 Evelyn J. Worotikan 115030201111022 Virghina Ristanti 115030207111032
Sistem Akuntansi Biaya Sistem akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur erat hubungannya dengan sistem pengawasan produksi, karena sebagian besar kegiatan perusahaan manufaktur berada di dalam fungsi produksi. Oleh karena itu, dalam bab ini diuraikan dua sistem pengawasan produksi dan sistem akuntansi biaya. Sistem Pengawasan Produksi Sistem pengawasan produksi ditujukan untuk mengawasi pelaksanaan order produksi yang di keluarkan oleh fungsi produksi. Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan pembeli, order yang di terima oleh fungsi penjualan dari pembeli.
Dokumen yang Digunakan Dokumen yang di gunakan dalam sistem pengawasan produksi adalah : 1.Surat order produksi 2.Daftar kebutuhan bahan 3.Daftar kegiatan produksi 4.Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang 5.Bukti pengembalian barang gudang 6.Kartu jam kerja 7.Laporan produk selesai
Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam sistem pengawasan produksi adalah : 1. Fungsi penjualan Fungsi penjualan bertanggungjawab atas penerimaan order dari langganan dan meneruskan order tersebut ke fungsi produksi. Fungsi penjualan melayani order dari langganan berdasarkan persediaan produk jadi yang ada di gudang. 2. Fungsi Produksi Fungsi ini bertanggungjawab atas pembuatan perintah produksi bagi fungsi-fungsi yang ada di bawahnya yang akan terkait dalam pelaksanaan proses produksi guna memenuhi permintaan produksi dari fungsi penjualan. Dalam perusahaan yang besar, fungsi produksi biasanya di bantu oleh fungsi perencanaan dan pengawasan produksi dalam pembuatan order produksi tersebut. Fungsi ini bertanggungjawab atas pelaksanaan produksi sesuai dengan surat order produksi dan daftar kebutuhan bahan serta daftar kegiatan produksi yang melampiri surat order tersebut.
3. Fungsi perencanaan dan pengawasan produksi Fungsi ini merupakan fungsi staff yang membantu fungsi produksi dalam merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi. Rencana produksi dituangkan oleh fungsi ini dalam dokumen daftar kebutuhan bahan dan daftar kegiatan produksi. 4. Fungsi gudang Fungsi gudang bertanggungjawab atas pelayanan permintaan bahan baku, bahan penolong, dan barang yang lain yang di gudangkan. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk menerima produk jadi yang diserahkan oleh fungsi produksi. 5. Fungsi akuntansi biaya Fungsi akuntansi biaya bertanggungjawab untuk mencatat konsumsi berbagai sumber daya yang di gunakan untuk memproduksi pesanan. Pencatatan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja lagnsung, dan biaya overhead pabrik untuk pesanan tertentu dilakukan oleh fungsi ini dalam kartu harga pokok produk. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dicatat oleh fungsi ini dalam kartu biaya.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem 1. Prosedur Order Produksi. Surat order produksi dikeluarkan oleh Departemen Produksi guna mengkoordinasi pengolahan bahan baku menjadi produk jadi berdasar order dari pembeli yang diterima dari fungsi penjualan, maupun berdasarkan permintaan dari fungsi 2. Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang. Prosedur ini digunakan oleh fungsi produksi untuk meminta bahan baku dari fungsi gudang.
lanjutan 3. Prosedur Pencatatan Jam Tenaga Kerja Langsung. Biasanya terdapat lampiran berupa daftar kebutuhan bahan baku dan daftar kegiatan produksi saat dikeluarkannya surat order produksi. Isi dari daftar kegiatan produksi ini meliputi urutan proses pengolahan, mesin yang digunakan dan taksiran waktu kerja karyawan dan mesin. Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan prosedur pencatatan jam tenaga kerja langsung yang dikonsumsi dalam pengoahan order produksi yang bersangkutan. 4. Prosedur Produk Selesai. Order produksi yang telah selesai pengerjaannya perlu diserahkan dari fungsi produksi ke fungsi gudang. Prosedur ini merupakan prosedur penyerahan produk selesai dari fungsi produksi ke fungsi gudang.
Bagan alir sistem pengawasan produksi Karena hubungan yang erat antara sistem pengawasan produksi dengan sistem akuntansi biaya, maka bagan alir dari sistem pengawasan produksi akan disajikan dalam satu gambar dengan sistem akuntansi biaya
Sistem akuntansi biaya Deskripsi kegiatan pengumpulan biaya Sistem akuntansi biaya adalah jaringan prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan dan menyajikan laporan biaya. Dalam perusahaan manufaktur sistem akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan dan menyajikan laporan biaya produksi, pemasaran, administrasi dan umum. Faktor yang mempengaruhi perancancangan sistem akuntansi biaya dalam suatu perusahaan: 1. Metode costing yang digunakan 2. Sistem akuntansi biaya 3. Proses produksi
Rerangka unsur-unsur yang mempengaruhi sistem akuntansi biaya dilukiskan sebagai berikut:
Aliran Biaya dalam Rekening Buku Besar
Informasi yang perlukan oleh manajemen Order produksi yang belum selesai Order produksi yang telah selesai Harga pokok produk jadi Harga poko produk yang masih dalam proses pada saat tertentu Biaya menurut pusat biaya
Dokumen yang digunakan Surat order produksi Merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh departemen produksi, yang ditujukan kepada bagian-bagian yang terkait dengan proses pengolahan produk untuk memproduksi sejumlah produk dengan spesifikasi, cara produksi, fasilitas produksi, dan jangka waktu yang tercantum dalam surat order produksi tersebut.
Daftar kebutuhan bahan Merupakan daftar jenis dan kuantitas bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi produk seperti yang tercantum dalam surat order produksi.
Daftar kegiatan produksi Merupakan daftar urutan jenis kegiatan dan fasilitasi mesin yang diperlukan untuk memproduksi produk seperti yang tercantum dalam surat order produksi.
Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang Merupakan formulir yang digunakan oleh fungsi produksi untuk menerima bahan baku dan bahan penolong untuk memproduksi produk yang tercantum dalam surat order produksi.
Bukti pengembalian barang gudang Merupakan formulir yang digunakan untuk mengembalikan bahan baku dan bahan penolong ke fungsi gudang. Pengembalian bahan ini pada umumnya disebabkan oleh karena adanya sisa bahan baku dan bahan penolong yang tidak terpakai didalam proses produksi.
Kartu jam kerja Merupakan kartu untuk mencatat jam kerja tenaga kerja langsung yang dikonsumsi intuk memproduksi produk yang tercantum dalam surat order produksi.
Laporan produk selesai Untuk memberitahukan selesainya produksi pesanan tertentu kepada fungsi perencanaan dan pengawasan produksi, fungsi gudang, fungsi penjualan, dan fungsi akuntansi persediaan dan fungsi akuntansi biaya.
Bukti memorial ( Journal Voucher ) Digunakan sebagai dasar pencatatan deprisiasi aktiva tetap berwujud, amortisasi sewa dan aktiva tidak berwujud, dan biaya pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
Bukti kas keluar Digunakan untuk mencatat biaya - biaya yang dibayar lewat kas.
Catatan yang digunakan Jurnal pemakaian bahan baku Merupakan jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat harga pokok bahan baku yang digunakan dalam produksi
Jurnal umum Dalam sistem akuntansi biaya, jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran gaji dan upah, depresiasi aktiva tetap, amortisasi aktiva tidak berwujud, dan terpakainya persekot biaya.
Register bukti kas keluar Digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik, biaya administrasi dan umum, dan baiaya pemasaran yang berupa pengeluaran kas.
Kartu harga pokok produk Merupakan buku pembantu yang merinci biaya produksi (biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik) yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu. Kartu harga pokok produksi merupakan rincian rekening kontrol barang dalam proses dalam buku besar.
Kartu biaya Merupakan buku pembantu yang merinci biaya overhead pabrik, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran.
Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam akuntansi biaya adalah : a. Fungsi Penjualan Fungsi penjualan bertanggungjawab atas penerimaan order dari langganan dan meneruskan order tersebut ke fungsi produksi. Fungsi penjualan melayani order dari langganan berdasarkan persediaan produk jadi yang ada di gudang. b. Fungsi Produksi Fungsi ini bertanggungjawab atas pembuatan perintah produksi bagi fungsi-fungsi yang ada di bawahnya yang akan terkait dalam pelaksanaan proses produksi guna memenuhi permintaan produksi dari fungsi penjualan.
c. Fungsi Perencanaan dan pengawasan produksi Fungsi ini merupakan fungsi staff yang membantu fungsi produksi dalam merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi. d. Fungsi Gudang Fungsi gudang bertanggungjawab atas pelayanan permintaan bahan baku, bahan penolong, dan barang yang lain yang di gudangkan. e. Fungsi Akuntansi Biaya Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan mutasi setiap jenis persediaandan atas pencatatan biaya produksi langsung, biaya produksi tidak langsung, dan biaya nonproduksi ke dalam kartu biaya.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Jaringan prosedur yang membentuk sistem pengawasan produksi dan sistem akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur adalah : a. Prosedur order produksi Dalam prosedur ini surat order produksi dikeluarkan untuk mengkoordinasi pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Surat order produksi ini dikeluarkan oleh departemen produksi berdasarkan order dari pembeli yang diterima dari fungsi penjualan atau berdasarkan permintaan dari fungsi gudang. b. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang Prosedur ini digunakan oleh fungsi produksi untuk meminta bahan baku dari fungsi gudang c. Prosedur pengembalian barang gudang Prosedur ini digunakan untuk mrngembalikan barang ke gudang, adakalanya bahan baku yang telah diambil dari gudang untuk kepentingan produksi pesanan tertentu tidak habis digunakan seluruhnya.
c. Prosedur pencatatan jam kerja dan biaya tenaga kerja langsung Prosedur ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung yang dikonsumsi untuk mengerjakan order produksi tertentu atau yang dikeluarkan dalam periode waktu tertentu. d. Prosedur produk selesai dan pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik Prosedur ini mencatat biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada pesanan tertentu berdasarkan tarif yang ditentukan di muka dan total harga pokok produk selesai yang ditransfer dari fungsi produksi ke fungsi gudang. e. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran Prosedur ini mencatat biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi dan umum, serta biaya pemasaran.
Unsur Pengendalian Intern Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi biaya meliputi tiga unsur pokok, yaitu: 1.Organisasi -Fungsi pencatat biaya harus terpisah dari fungsi produksi -Fungsi pencatat biaya harus terpisah dari fungsi yang menganggarkan biaya -Fungsi gudang harus terpisah dari fungsi produksi -Fungsi gudang harus terpisah dari fungsi akuntansi
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan -Surat order produksi diotorisasi oleh kepala fungsi produksi -Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang diotorisasi oleh kepala fungsi produksi yang bersangkutan -Bukti kas keluar diotorisasi oleh kepala fungsi akuntansi keuangan -Daftar kebutuhan bahan dibuat oleh fungsi perencanaan dan pengawasan produksi dan diotorisasi oleh kepala fungsi produksi -Daftar kegiatan produksi dibuat oleh fungsi perencanaan dan pengawasan produksi dan diotorisasi oleh kepala fungsi produksi -Kartu jam kerja diotorisasi oleh kepala fungsi produksi yang bersangkutan
3. Praktik yang Sehat : -Surat order produksi, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, bukti kas keluar, bukti memorial, bernomor urut tercetak dan penggunaannya dipertanggungjawabkan -Secara periodik dilakukan rekonsiliasi kartu dengan rekening kontrol biaya dalam buku besar -Secara periodik dilakukan perhitungan persediaan yang ada di gudang untuk dicocokkan dengan kartu persediaan
TERIMA KASIH