1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia saat ini banyak perusahaan yang bermunculan untuk memenuhi kebutuhan konsumen terutama kebutuhan mengenai fashion, baik di bidang manufaktur atau non manufaktur. Pada umumnya kebutuhan fashion di jaman sekarang sangat penting dan beraneka macam contohnya fashion dalam kategori hijab,pakaian dan kategori lainnya. Untuk memperoleh produk fashion yang berkualitas dan sesuai dengan trend saat ini, maka konsumen harus cerdas dalam memilih dan menentukan bahan dasar dari produk fashion yang ingin digunakan sehingga dapat memberikan kepuasan. Maka dari itu perusahaan yang bergerak di bidang tersebut harus bisa menghasilkan produk yang berkualitas dan bermutu baik untuk memenuhi minat dan selera konsumen. Di bidang manufaktur sendiri sudah cukup banyak perusahaan yang berdiri dan melakukan persaingan dengan perusahaan yang sejenis. Salah satunya perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada sektor industri Tekstil dan Garmen. Ada 17 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada sektor industri tersebut. Industri ini, termasuk industri yang cukup lama berkembang di Indonesia. Industri Tekstil dan Garmen merupakan salah satu yang berkontribusi dalam industri pengolahan non-migas terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam lapangan usaha industri tekstil dan garmen ada penurunan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia. 1
2 Tabel 1 Kontribusi Industri Pengolahan non-migas (Teksti dan Garmen) terhadap PDB Jenis Industri (dalam %) 2010 2011 2012 2013 2014 Industri Pengolahan Non-Migas 21,48 20,93 20,87 20,75 20,84 Industri Tekstil dan Garmen 1,93 1,93 1,90 1,90 1,85 Sumber: www.bps.go.id (2015) (Diolah) Tabel 1 menunjukkan bahwa pada tahun 2014, industri pengolahan nonmigas berkontribusi sebesar 20,84% dari Produk Domestik Bruto Indonesia dan industri Tekstil dan Garmen menyumbang sekitar 1,84% dari 20,84% yang dikontribusikan industri pengolahan non-migas. Pada tahun 2012 laju pertumbuhan industri tekstil dan garmen sebesar 4,27% dan tahun 2013 mengalami peningkatan pertumbuhan menjadi 6,06%. Meskipun mengalami kenaikan, industri tekstil dan garmen pada tahun 2014 mengalami penurunan sekitar 2,35%, yang merupakan faktor dari menurunnya ekspor selama beberapa tahun terakhir. Selain itu industri tekstil dan garmen termasuk industri yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Menurunnya laju pertumbuhan industri tekstil dan garmen ini merupakan faktor yang perlu ditelitih karena perlu dilihat bagaimana dengan profitabilitasnya. Perusahaan tekstil dan garmen merupakan salah satu jenis industri besar yang mengolah serat menjadi benang kemudian menjadi kain atau pakaian. Perusahaan tekstil dan garmen dalam melakukan kegiatan usahanya memiliki tujuan yaitu memperoleh laba (profit). Untuk memperoleh laba tersebut diperlukan manajemen yang baik, meningkatkan mutu produk serta sumber daya manusia yang berkualitas. Semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan akan berdampak baik bagi kesejahteraan pemilik perusahaan, karyawan maupun pemegang saham.
3 Sehingga tingkat keuntungan suatu perusahaan dapat diukur dengan rasio profitabilitas. Profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan, adapun hubungannya dengan penjualan, asset maupun modal sendiri. Dalam mengukur profitabilitas, penelitian ini menggunakan salah satu rasio profitabilitas yaitu Return On Assets (ROA). ROA menunjukkan suatu perbandingan antara laba bersih dengan total aset yang dimiliki perusahaan. Dalam perolehan profitabilitas yang tinggi perusahaan tekstil dan garmen harus memperhatikan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi. Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut perusahaan dapat melakukan strategi manajemen yang baik agar berdampak pada profitabilitas. Profitabilitas bisa dipengaruhi dari banyak faktor, namun diantaranya adalah perputaran piutang, perputaran persediaan dan perputaran modal kerja. Piutang adalah pendapatan yang akan diterima perusahaan dari penagihan ke pihak lain karena adanya penjualan secara kredit. Semakin besar volume penjualan pada perusahaan maka semakin bertambah pula keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Sudiartha (2015) dengan judul penelitian Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Food and Beverages menunjukkan bahwa perputaran piutang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan food and beverages di BEI tahun 2008-2010. Sedangkan dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Rahayu dan Susilowibowo (2014) dengan judul Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur
4 menyatakan bahwa perputaran piutang tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2008 2012. Sehingga kedua penelitian tersebut mengalami perbedaan mengenai pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas. Persediaan adalah bahan atau barang yang dimiliki perusahaan untuk digunakan atau dijual pada masa yang akan datang untuk memperoleh keuntungan. Persediaan yang cukup akan mempermudah proses produksi yang direncanakan sehingga dapat memenuhi pesanan pihak lain dengan cepat. Namun di sisi lain, apabila persediaan besar maka akan berdampak pada perusahaan seperti penambahan biaya untuk menjaga persediaan tersebut agar tetap terjaga kualitasnya dengan baik. Dalam penelitian yang dilakukan di negara Pakistan oleh Agha (2014) yaitu Impact Of Working Capital Management On Profitability menunjukkan bahwa perputaran persediaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dengan Profitabilitas yaitu ROA. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Sartika et al., (2015) dengan judul Rasio Aktivitas Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perusahaan Sektor Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia yang menunjukkan bahwa perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan industri otomotif yang terdaftar di bursa efek indonesia selama 2009 2012. Sehingga dari kedua hasil penelitihan tersebut ada perbedaan mengenai pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas. Modal kerja merupakan dana yang telah dikeluarkan untuk kegiatan operasi perusahaan atau investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar. Dengan demikian perhatian utama dalam manajemen modal kerja adalah pada manajemen aktiva
5 lancar perusahaan yaitu kas, sekuritas, piutang dan persediaam, serta pendanaan yang diperlukan untuk mendukung aktiva lancar. Semakin tinggi atau rendah tingkat perputaran modal kerja akan mempengaruhi keuntungan yang diperoleh perusahaan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nawalani dan Lestari (2015) yang berjudul Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia yang menunjukkan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabillitas pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia selama 2007-2012. Sedangkan penelitian lain yang dilakukan oleh Sari (2014) yang berjudul Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Asset Tetap dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (ROE) Pada Perusahaan Aneka Industri yang Terdaftar di BEI periode 2010-2013 yang menunjukkan bahwa perputaran modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE pada Perusahaan Aneka Industri yang Terdaftar di BEI periode 2010 2013. Sehingga dari kedua hasil penelitihan tersebut memiliki perbedaan mengenai pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas. Dengan adanya perbedaan hasil penelitian terdahulu di atas, maka penelitian ini akan melakukan pengujian kembali untuk mengetahui variabel-variabel yang telah dijelaskan di atas. Berdasarkan uraiannya, maka penelitian ini mengambil judul Pengaruh Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah perputaran piutang berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah perputaran modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 4. Manakah pengaruh yang dominan antara perputaran piutang, perputaran persediaan dan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah di buat dalam penelitian ini, maka tujuannya adalah: 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh positif perputaran piutang terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh positif perputaran persediaan terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
7 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh positif perputaran modal kerja terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Untuk menguji dan menganalisis variabel yang berpengaruh dominan diantara perputaran piutang, perputaran persediaan dan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberi manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan anatara lain : 1. Kontribusi Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan kepada pihak manajemen mengenai pengaruh perputaran piutang, perputaran persediaan dan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas sehingga dapat membantu pihak manajemen dalam pengelolaan dana dan modal kerja guna untuk memaksimalkan profitabilitas di masa datang. 2. Kontribusi Teoretis Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan sebagai perbandingan atau referensi untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama sehingga dapat dipakai untuk menambahkan pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan profitabilitas perusahaan serta dapat dijadikan sebagai tambahan perbendaharaan perpustakaan khususnya dalam hal kepentingan ilmiah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia.
8 3. Kontribusi Kebijakan Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan dan menetapkan peraturan yang terkait dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Agar masalah yang dirumuskan memiliki batasan yang kuat dan tidak keluar dari pembahasan. Maka dalam penelitian ini ada batasan-batasan pembahasan sebagai berikut: Perputaran piutang dihitung berdasarkan perbandingan hasil penjualan dengan piutang. Sedangkan perputaran persediaan dihitung berdasarkan perbandingan dari harga pokok penjualan dengan persediaan. Serta perputaran modal kerja dihitung berdasarkan perbandingan penjualan bersih dengan modal kerja, dimana modal kerja merupakan kelebihan aktiva lancar di atas utang lancarnya. Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas maka dalam ruang lingkup ini dibatasi pada perhitungan perputaran piutang, perputaran persediaan dan perputaran modal kerja dalam waktu lima tahun terakhir yaitu 2011 2015. Demikian juga dengan profitabilitas merupakan efektivitas suatu manajemen perusahaan secara keseluruhan dan memperoleh keuntungan pada hasil penjualan dan investasi. Supaya terhindar dari kesimpangsiuran maka pengukuran profitabilitas dalam penelitian ini dibatasi dengan menggunakan pengukuran Return On Assets (ROA).