semoga hujan turun tepat waktu

dokumen-dokumen yang mirip
Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

FAIRA FA. Sakura In The Fall. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

1. Aku Ingin ke Bandung

Alifia atau Alisa (2)

Arif Rahman

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB I UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

Kebersihan Pangkal Kesehatan

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

MUARA HATI. Sedikit rasa curiga yang sempat terlihat dari matanya, kini hilang tak bersisa. Terlebih saat

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Kierkegaard dan Sepotong Hati

SINOPSIS MENGGAPAI CINTA PANDANGAN PERTAMA

Korean Chingu. Korean Chingu s Fandoom! Penerbit Korean Chingu Publishing

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Sebening Air Mata Tuhan

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Penantian Terakhir. Susi Retno Juwita. Penerbit Nulisbuku.com

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

.satu. yang selalu mengirim surat

Flower 1. Enam Tahun yang Lalu

Ayu Prameswary. Jazz. Hujan. Pierre. fortherosebooks

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Then, something unexpected happened.

P A D A M U E M B U N

Ruang Rinduku. Part 1: 1

SUNFLOWERS. Saya lebih suka menghadap ke matahari.

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB II UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

Dillatiffa. Unfortunate

Semangat ya kerja kelompok nya. J

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

Hayo melamun aja kamu Tha dari tadi aku liatin. Evan tiba tiba duduk di sebelah Retha sambil memberikan ice cream cone rasa anggur.

The Coffee Shop Chronicles

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

Infinitas Rasa. Judul : Infinitas Rasa. Penulis : Shinta Theresia Cover & Layout: Nuzula Fildzah. Diterbitkan melalui :

Di Semenanjung Tahun. Saat semua berakhir, saat itu pula semua berawal. Yuni Amida

Bagian Satu: Masa Pencarian Cahaya

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Yang Mencinta dalam Diam

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Ah sial aku selingkuh!

My Love Just For You vol1

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Antara keingin- an dan hasrat serta pengorbanan Ber- bagi

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

Tuhan dalam Cerita. Pada paru-paru yang terhujam dangkal ke sukma. Dikala nafas mulai menepi pada gulita tanpa suara

PRAJURIT YANG HILANG. Bulan Merkurius, dalam sistem kalender Teffloo

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

I PERNYATAAN. Menjebak Hati

Oleh: Yasser A. Amiruddin

A Y U R I A N N A. There s Something Between Us

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

Testimoni. Ucapan Terima Kasih. Kata Penjemput. Daftar Isi. Ketika Akar Ketidakbahagiaan Ditemukan. Bahagia Begitu Menggoda

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

SATU. Plak Srek.. Srek

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Laki-Laki dan Perempuan, Suatu Dimensi

DAFTAR ISI. Christmas Gift 5. Helai Daun Terakhir 17. Houi Dan Chana 27. Issun Boushi 35. Ikkyuu-San 85. Lukisan Sang Putri 61.

[CERITA DARI FASCHEL-SECANGKIR RINDU] August 27, Secangkir Rindu

AKU AKAN MATI HARI INI

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

Sepotong Matahari dan Awan untuk Ibu* :ibuku

Pergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah

Rambut sepunggungnya dibiarkan tergerai, hanya disisir sedemikian rupa agar tidak terlihat kusut. Aku berangkat! Gadis itu tiba di kampus tempat ia

GESTURES MATERI 8 MATA KULIAH ILMU PERNYATAAN KOMUNIKASI KINESIK:

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

2. Gadis yang Dijodohkan

A picture can tell a thousand words, but a few words can change it s story. Sebastyne Young

Di usiaku yang ketigapuluhlima ini. Sepotong Kejujuran dari Wina. Ni Komang Ariani

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi.

Tukang Grafir. Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia"

BAB 1. *** Seoul International High School

Kamu adalah alasan untuk setiap waktu yang berputar dari tempat ini.

Bab 1 : Lerodia, Desa Penambang Pharite

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

Transkripsi:

semoga hujan turun tepat waktu aditia yudis kumpulan cerita pendek dan flash fiction yang pernah diikutkan kompetisi nulisbuku dan comotan dari blog pribadi. Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com

Semoga Hujan Turun Tepat Waktu (2015) Hari biasa. Aku menyusuri rute yang sama. Bus antar kota yang kutumpangi masih berdiam di luar terminal. Banyak yang lalu lalang, sedikit yang singgah ke dalam bus. Kernet bersuara cempreng terus berseru tanpa lelah, memberi rayu jika bus akan segera berangkat jika bapak dan ibu sekalian naik sekarang juga. Aku menghela napas. Menggeser tubuh ke bagian bangku yang masih kosong. Keramaian jalanan makin meriah, aku memandangnya dengan lelah. Pagi belum sepenuhnya pergi. Namun cahaya matahari hanya samar-samar. Jarum detik dan menit di arlojiku terus bergeser, aku pasti terlambat. Ini akan jadi yang ketiga dalam sepekan. Siapa yang mengira jika tetangga-tetangga akan jatuh sakit bersamaan. Aku diminta mengantarkan ke rumah sakit, menunggu 2 semoga hujan turun tepat waktu

sebentar, lalu kembali lagi ke rumah. Terburu-buru mengejar bus menuju kantor. Bus bergerak sedikit. Mesinnya menderu, pendingin ruangan bertiup agak keras. Aku berdoa. Berharap doaku bisa masuk ke telinga si sopir dan kami berangkat sekarang juga. Jalanan makin padat, semua tampak terburu-buru, mungkin karena urusan, mungkin karena mendung yang menggentarkan. Dia duduk di sampingku dengan sopan. Mengawali kedatangannya dengan senyum yang manis. Kesalku agak lumer saat mendapati kursiku yang kosong dipilih olehnya. Padahal masih banyak bangku yang belum terisi lainnya. Di pangkuan pemuda itu terdapat sebuah buket bunga ungu. Aromanya menyenangkan, berbeda dengan penampilan pemuda itu. Setangkai bunga ungu itu ternyata terdiri dari banyak bunga kecil. Kucoba mengingat-ingat namanya tapi, ah aku lupa. Setelah pemuda itu duduk, bus pun akhirnya meninggalkan terminal. Aku masih mencuri-curi pandang bunga itu yang dipegang dengan penuh hatihati! Barulah kuingat jenis bunga itu. Yang biasa ada di iklan anti-nyamuk. Lavendel. Lavendel yang cantik. Beruntungnya gadis yang akan menerima bunga itu. Aku saja tak pernah menerima sebuket bunga seumur hidupku. Menurutmu hari ini akan hujan? semoga hujan turun tepat waktu 3

Eh? Aku membalas tatapannya. Jantungku seakan melonjak tiba-tiba. Pandangannya penuh harap. Matanya begitu menyenangkan dilihat. Binarnya begitu hangat. Aku tersenyum. Mungkin nggak. Ini mendung penipu. Kelabu ragu-ragu, ucapku tanpa pikir panjang sambil menghaluskan ujung rok menggunakan telapak tangan. Sesaat bola matanya membesar. Seakan ada kilau gemerlap yang muncul. Kontras dengan wajahnya yang masih kusut kurasa dia langsung menuju terminal usai keluar dari selimut. Dia membuat gerakan tiba-tiba. Menarik tas selempang di sisi tubuhnya hingga buket bunganya nyaris mencium lantai bus kalau aku tidak sigap menangkap. Dia memberi isyarat agar aku menunggu dan tetap memegang buket itu sejenak. Sementara pada jari-jarinya sudah terselip pena. Aku suka kata-katamu tadi. Aku catat ya! ujarnya girang. Aku mengangguk. Menjulurkan leherku sedikit untuk melihat apa yang dia tulis. Dia mencatat dengan cepat, aku hanya bisa melihat sekilas tulisan tangannya yang rapi. Ketika dia selesai menulis, aku buru-buru beralih. Mengelus permukaan kertas pembungkus bunga. Hiasannya berupa pita ungu muda. Anggun dan cantik. Susah menahan diri untuk tidak iri. Andai saja 4 semoga hujan turun tepat waktu

aku diperbolehkan memboyong buket ini, akan kupamerkan kepada rekan kerja dan bosku. Biar mereka keki dan berhenti mengejek statusku yang terus-terusan sendiri. Kalau nggak hujan, kenapa bawa payung? tanyanya, memasukkan catatannya ke tas dan mengambil buket itu dariku. Aku agak tak rela buket itu kembali berpindah tangan. Tapi aku tidak punya hak untuk memilikinya. Aku menatapnya lagi, menjawab apa adanya. Biar nggak kepanasan. Ah ya, benar juga. Dia tertawa kecil. Lagi pula, kata ibuku, ini musim kemarau basah. Bisa saja hujan turun lagi dan lagi, tambahku. Menyadur curhat ibuku tentang padi-padi petani yang mulai kekeringan di sekitar kampung kami. Dia mengerutkan alis. Ya? Aku baru dengar tentang itu. Semoga tidak hujan. Hujan bakal mengganggu rencanamu? Sejenak dia geming. Sebenarnya ya. Ya. Aku ingin hujan turun pada waktu yang tepat. (Bersambung! Baca bukunya ya!) semoga hujan turun tepat waktu 5