BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keselamatan hidup dunia maupun akhirat. Dari keluarga yang. perkawinan yang sesuai dengan ketentuan agama dan peraturan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS. A. Tinjauan Yuridis terhadap Formulasi Putusan Perkara Verzet atas Putusan

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK

BAB I PENDAHULUAN. anak. Selain itu status hukum anak menjadi jelas jika terlahir dalam suatu

BAB IV PEMBAHASAN. A. Upaya Pelaksanaan Kewajiban Nafkah Bagi Suami Yang Terpidana. Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tulungagung.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sempurna. Pernikahan adalah suatu cara yang dipilih Allah SWT

STUDI ANALISIS TERHADAP PASAL 105 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG PEMELIHARAAN ANAK YANG BELUM/SUDAH MUMAYYIZ

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg.

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan sesuai dengan ketentuan agama dan peraturan perundang-undangan yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diucapkan sebagai bentuk perjanjian suami atas isterinya, diucapkan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kasus yang terbanyak di Pengadilan tersebut.hal ini berdasarkan

AKIBAT HUKUM PENGABAIAN NAFKAH TERHADAP ISTRI MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NO. 1 TAHUN 1974 DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI

perkawinan tentang batas waktu pemberian nafkah anak pasca perceraian tersebut adalah berkaitan dengan kewajiban seorang ayah dalam hal biaya

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menciptakan manusia dari jenis laki-laki dan perempuan

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PERKAWINAN DI BAWAH UMUR TANPA DISPENSASI KAWIN PENGADILAN AGAMA

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB I PENDAHULUAN. istri dan anak-anaknya, ini didasarkan pada Surat Al-Baqarah ayat 233. Yang

BAB IV ANALISIS YURIDIS TENTANG PUTUSAN HAKIM NOMOR. 2781/Pdt.G/2012/PA.Tbn TENTANG PENOLAKAN PERMOHONAN NAFKAH ANAK OLEH ISTRI YANG DICERAI TALAK

Bersama : H. Ahmad Bisyri Syakur,Lc.MA.

BAB I PENDAHULUAN. dan diabadikan dalam Islam untuk selama-lamanya. Pernikahan secara terminologi adalah sebagaimana yang dikemukakan

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENOLAKAN PETUGAS KUA ATAS WALI NIKAH MEMPELAI HASIL HUBUNGAN DI LUAR NIKAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam surat ar-rum ayat 21 sebagai berikut: Artinya: Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-nya ialah Dia menciptakan

BAB IV ANALISIS JARI<MAH TA ZI<R TERHADAP SANKSI HUKUM MERUSAK ATAU MENGHILANGKAN TANDA TANDA BATAS NEGARA DI INDONESIA

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG KEWAJIBAN ISTERI MENAFKAHI SUAMI DI DESA SARI GALUH KEC. TAPUNG KAB. KAMPAR PEKANBARU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima 1. Informasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

PENYELESAIAN PEMBAGIAN GAJI PEGAWAI NEGERI SIPIL TERHADAP BEKAS ISTRI YANG DISERAHKAN PADA ATASAN ATAU INSTANSI TERKAIT PASCA PERCERAIAN

Pertama, batas kepatutan untuk suami yang melakukan masa berkabung

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HARTA BERSAMA DALAM PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DALAM BUKU II SETELAH ADANYA KMA/032/SK/IV/2006

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

BAB I PENDAHULUAN. Hak dan kewajiban tersebut harus dipenuhi oleh pasangan suami istri yang terikat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah Swt. menciptakan manusia di bumi ini dengan dua jenis yang

PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM AL-QUR AN SURAT AL-MUZZAMMIL AYAT 1-8 (Kajian Tafsir Tahlili)

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN MUT AH DALAM PUTUSAN MA RI NO. REG. 441 K/ AG/ 1996

PUTUSAN Nomor : 002/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana sempurnanya Islam. Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna,

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak mampu. Walaupun telah jelas janji-janji Allah swt bagi mereka yang

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Akibat Hukum Pengabaian Nafkah Terhadap Istri. Menurut Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974.

BAB I PENDAHULUAN. seorang laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki hak dan kewajiban didalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan sunnah Rasul yang dilakukan oleh kaum muslim

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

P U T U S A N. Nomor 0006/Pdt.G/2016/PTA.Plk DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. menghimpit, menindih atau berkumpul, sedangkan arti kiasanya ialah watha

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT. menciptakan manusia berpasang-pasangan. Dalam Al Qur an, Allah SWT. berfirman :

PESAN PENDIDIKAN ANAK YANG TERKANDUNG DALAM QUR AN SURAT AL-BAQARAH AYAT 233

A. Analisis faktor penyebab nushu>z nya istri karena ketidakmampuan suami. memberi nafkah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan partisipasi keluarga untuk merestui perkawinan itu. 1 Menurut

BAB III ANALISA NAFKAH MANTAN ISTERI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS PUTUSAN PA DEMAK NO. 619/PDT.G/2003/PA.DMK TENTANG PENOLAKAN MAJELIS HAKIM TERHADAP NAFKAH ANAK (HADHANAH)

P U T U S A N. Nomor XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PRIMBON JAWA TENTANG KEHARMONISAN DALAM PERKAWINAN

ANALISIS TERHADAP PEMIKIRAN MAULANA MUHAMMAD ALI TENTANG KONSEP PERNIKAHAN DALAM PERSPEKTIF KESETARAAN GENDER SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan yang tertuang dalam Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam bahwasannya

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

BAB I PENDAHULUAN. lahir dan batin kepada isterinya.kewajiban nafkah lahir itu umpamanya

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

segera melaksanakannya. Karena perkawinan dapat mengurangi kemaksiatan, baik

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Perkara Cerai Gugat Nomor: 1379/Pdt.G/2012/PA.Mlg.

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BUYUT POTROH SEBELUM PROSESI AKAD NIKAH DI DESA

BAB I PENDAHULUAN. mensyariatkan perkawinan sebagai realisasi kemaslahatan primer, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Terhadap Modernisasi Mahar Nikah di KUA Jambangan Surabaya

BAB IV. A. Analisis hukum formil terhadap putusan perkara no. sebagai tempat untuk mencari keadilan bagi masyarakat pencari keadilan.

BAB I PENDAHULUAN. antara mereka dan anak-anaknya, antara phak-pihak yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

KONSEP BERKAH MENURUT PANDANGAN PARA PEDAGANG PASAR KLEWER

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.

AKIBAT PERKAWINAN DIBAWAH UMUR DALAM KELANGSUNGAN HIDUP. ( Studi Kasus Pengadilan Agama Blora)

BAB I PENDAHULUAN. bahagia dan sejahtera dalam rumah tangga Islam, sehingga terwujud sendi-sendi

BAB I PENDAHULUAN. ujian-nya. Kebahagiaan dan kesedihan merupakan salah satu bentuk ujian

Oleh: Ustadz Sanusin Muhammad Yusuf حفظه هللا

BAB I PENDAHULUAN. kepada sang khalifah agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan agar hidup berdampingan, saling cinta-mencintai dan. berkasih-kasihan untuk meneruskan keturunannya.

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan sesuatu ketentuan dari ketentuan-ketentuan Allah

------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu. pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan atas perkara Cerai Talak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

5 Oktober 2011 AAEI ITB K-07

BAB IV. A. Analisis Tentang Deskripsi Pasangan Kawin Sirri Di Desa Blimbing. Pernikahan secara sirri di Desa Blimbing Kecamatan Mojo

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

P U T U S A N Nomor : XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan dengan potensi hidup berpasang-pasangan, di mana

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan. maupun dari apa yang tidak mereka ketahui (Q.s. Yasin: 36).

H.M.A Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.6

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

BAB IV PERNIKAHAN SEBAGAI PELUNASAN HUTANG DI DESA PADELEGAN KECAMATAN PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI NARAPIDANA MENURUT PERMEN NO.M.2.PK.

BAB IV. Analisis Hukum Positif Terhadap Pandangan Tokoh Masyarakat. Tentang Praktik Poligami Di Bulak Banteng Wetan Kecamatan. Kenjeran Kota Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN. sunnatullah yang umumnya berlaku pada semua mahkluk-nya. Hal ini merupakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN YURIDIS TERHADAP KAWIN SETOR KECAMATAN OMBEN KABUPATEN SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari kaum laki-laki dan perempuan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap keluarga yang memasuki pintu gerbang kehidupan berkeluarga harus melalui perkawinan. Mereka tentu menginginkan tercipta keluarga atau rumah tangga yang sejahtera lahir batin serta memperoleh keselamatan hidup dunia maupun akhirat. Dari keluarga yang tentram seperti inilah kelak akan terwujud masyarakat yang rukun, damai serta makmur materiil serta spiritual. Awal dari kehidupan berkeluarga adalah dengan melaksanakan perkawinan yang sesuai dengan ketentuan agama dan peraturan perundangan yang berlaku 1. Islam telah mengatur kehidupan berkeluarga serta hidup bermasyarakat karena itu pernak-pernik kehidupan rumah tangga pun juga dijelaskan dan dituntunkan olehnya. Di dalam fiqh mengenai hal-hal tentang perkawinan yaitu fiqh munakahat. Di dalamnya mengatur hubungan antara suami, istri dan anakanaknya dalam kehidupan keluarga menurut keridhaan Allah SWT. Nikah atau perkawinan adalah Sunatullah para hamba-hambanya. Dengan 1 Departemen Agama RI, Membina Keluarga Sakinah, (Jakarta: Direktorat Urusan Agama Islam 2005) cet.ke 1 hal.1 1

2 menikah Allah menghendaki agar mereka mengemudikan bahtera kehidupan. Namun demikian, Allah SWT tidak menghendaki perkembangan dunia berjalan sekehendak keinginan manusia. Oleh sebab itu diaturnyalah naluri apapun yang ada pada manusia dan dibuatkan untuknya prinsipprinsip dan undang-undang, sehingga kemanusiaan manusia tetap utuh, bahkan semakin baik, bersih dan suci. Demikianlah, bahwa segala sesuatu yang ada pada jiwa manusia sebenarnya tidak pernah terlepas dari didikan Allah. Nafkah sudah menjadi ketetapan Allah atas para suami, bahwa mereka wajib menunaikannya kepada istri-istri mereka, baik masih dalam hubungan suami istri maupun telah diceraikan selama masa iddah. Sebagaimana firman Allah ta ala: و ل ل م ط ل ق ات م ت اع ب ال م ع ر وف ح ق ا ع ل ى ال م ت ق ين Artinya: kepada wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya) mut ah menurut yang ma ruf, sebagai suatu kewajiban bagiorang-orang yang bertakwa. (Q.S al- Baqarah:241) 2 Apabila istri menjalankan segala kewajibannya seperti tidak berbuat maksiat, menjaga dirinya sendiri dan harta suaminya, menjauhkan Art,2005) hal.40 2 Departemen Agama RI, al-qur an dan Terjemah, (Bandung:CV Jumanatul Ali-

3 diri dari perbuatan yang tidak disenangi suaminya, menjaga anak-anak dan mengatur rumah tangga dengan baik. Dan suami pun juga melakukan kewajibannya serta mencukupi tanggung jawabnya dengan memberi nafkah kepada istri dan keluarganya dengan baik, maka semua anggota keluarga akan merasakan bahwa rumah bagaikan surga baginya. Dalam hal itu pada kenyataan saat ini dalam kehidupan berumah tangga terdapat berbagai macam permasalahan yang harus dihadapi seorang suami sebagai kepala keluarga dengan tetap mempertahankan kehidupan keluarga. Pada masa sekarang ini, tututan kehidupan dalam berkeluargayang semakin berat dalam memenuhi kebutuhan kehiupan terkadang membuat seorang suami melakukan tindakan kekeliruan dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, yang kekeliruan ini sangat tidak dibenarkan, dalam tindakan suami mencari nafkah, saat bekerja terkadang suami melakukan kekhilafan atau kesalahan yang disengaja maupun tidak sengaja, sehingga tindakan ini masuk ke dalam tindakan pelanggaran hukum dan membuatnya menjadi terpidana sehingga wajib menjalani hukuman yang kemudian disebut dengan narapidana. Disisi lain ketika para suami melakukan suatu tindakan melanggar hukum yang membuat mereka menjadi narapidana, maka ada beban dan tugas terbaru bagi sang istri yaitu bagaimana mereka mempertahankan kehidupan rumah tangganya dalam keadaan suami yang sedang menjalani masa hukuman. Tugas mereka ini menjadi sangat berat, selain sebagai ibu rumah tangga yang harus mengurusi anak-anaknya mereka juga berperan

4 sebagai kepala keluarga yang harus memikirkan kelangsungan hidup keluarganya. Beruntung bagi seorang istri dari narapidana yang sudah dalam kehidupan mapan atau banyak memiliki harta sehingga sang istri tidak terlalu bersusah payah memikirkan cara untuk mencari uang, tetapi bagi istri dari narapidana yang kehidupannya susah maka mereka pun harus bekerja mencari nafkah. Pada keadaan seorang suami yang sedang menjalani hukuman sebagai narapidana maka selama istri tidak mendurhakai terhadap suami, dan suami pun tidak menjatuhkan talak atau menceraikannya maka hubungan mereka masih tetap sah sebagai suami istri, dan istri masih tetap terikat hanya kepada suaminya serta masih bertanggung jawab terhadap istri dan keluarganya. Dalam keadaan menjalani hukuman di dalam lembaga pemasyarakatan yang mana segala gerak-gerik dari narapidana tersebut sangatlah terbatas, dan masih mempunyai tanggung jawab menafkahi istri yang dikarenakan merekapun masih sah sebagai suami istri, dan juga anakanaknya, maka ini menjadi suatu permasalahan yang dihadapi seorang narapida terhadap kewajiban pelaksanaan nafkah. Berdasarkan paparan diatas, bagaimana mantan narapidana di lembaga pemasyarakatan Tulungagung tersebut malaksanakan kewajiban

5 nafkah sebagai seorang suami selama menjadi narapidana lalu bagaimana pandangan hukum Islam terhadap fenomena ini. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang diatas maka penulis menetapkan beberapa fokus penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan kewajiban nafkah bagi suami yang terpidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas II B Tulungagung? 2. Bagaimana kendala pelaksanaan kewajiban nafkah bagi suami yang terpidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas II B Tulungagung? 3. Bagaimana pelaksanaan kewajiban nafkah bagi suami yang terpidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas II B Tulungagung menurut hukum Islam? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pelaksanaan kewajiban nafkah bagi suami yang terpidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas II B Tulungagung. 2. Untuk mengetahui kendala pelaksanaan kewajiban nafkah bagi suami yang terpidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas II B Tulungagung. 3. Untuk mengetahui pelaksanaan kewajiban nafkah bagi suami yang terpidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas II B Tulungagung menurut hukum Islam.

6 D. Batasan Penelitian Mengingat ruang lingkup dari permasalahan narapidana ini sangat luas, agar penelitian ini lebih terarah pada sasaran yang diinginkan maka peneliti memberi batasan yaitu pelaksanaan kewajiban nafkah materil suami beragama Islam terhadap istri. E. Kegunaan Penelitian 1. Teoritis Dengan penelitian ini diharapkan adanya pemikiran terhadap nasib keluarga narapidana yang membutuhkan kelayakan perekonomian. 2. Praktis a. Bagi masyarakat Dengan penilitian ini diharapkan masyarakat memperhatikan nasib keluarga narapidana di sekitar mereka. b. Bagi penulis Sebagai kontribusi pemikiran dalam ilmu pengetahuan, dan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program studi strata satu (S1) pada Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung.

7 F. Definisi Istilah 1. Kewajiban (Sesuatu) yang diwajibkan, sesuatu yang harus dilaksanakan, keharusan. 3 2. Nafkah Nafkah adalah belanja untuk memelihara kehidupan, rezeki makanan sehari-hari, uang belanja yang diberikan kepada istri. 4 3. Suami Pria yang menjadi pasangan hidup resmi seorang wanita (istri). 5 4. Terpidana Terpidana adalah seorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh hukum tetap. 6 5. Hukum Islam Hukum yang bersumber dari agama Islam. 7 Kewajiban Nafkah Bagi Suami Yang Terpidana Menurut Hukum Islam adalah keharusan memelihara kehidupan keluarga bagi seorang pria kepala rumah tangga yang sedang dalam masa hukuman dipenjara menurut agama Islam. 3 ( http://kbbi.web.id/wajib diakses pada 11 April 2016) 4 W.J.S Purwadarminta. Kamus umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka 1985) cet.ke 8 5 (http://kbbi.web.id/suami diakses pada 11 April 2016) 6 (http://ngomonghukum.com/kamus-hukum-tersangka-terdakwa-dan-terpidana/ diakses pada 11 April 2016) 7 (http://suduthukum.com/2015/06/pengertian-hukum-islam-syariah-fikih.html?m=1 diakses pada 11 April 2016)

8 G. Penelitian Terdahulu Hal yang membedakan studi ini adalah berusaha mengupas mengenai kewajiban suami narapidana terhadap nafkah keluarga dalam hal ini nafkah kepada istri dan anak dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari selama suami menjalankan sanksi pidana di Lembaga Pemasyarakatan. Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Nafidhatul Lailiya dalam skripsinya yang berjudul Akibat Hukum Pengabaian Nafkah Terhadap Istri Menurut Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 Dan Hukum Islam. Dari karya ini dapat disimpulkan bahwa suami yang mengabaikan pemberian nafkah kepada istrinya adalah suatu kesalahan dalam kehidupan berumah tangga. Permasalahan yang penulis teliti ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Disini penulis mengadakan penelitian pada mantan narapidana Lembaga Pemasyarakatan kelas II B Tulungagung, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan (Library Research). Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Aang Setyawan dalam skripsinya yang berjudul Ketidakmampuan Suami Memberi Nafkah Dalam Kasus Perceraian (Studi Analisis Terhadap Keputusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor : 006/PDT.G2011/PA.SAL). Permasalahan yang penulis teliti, berbeda dengan penelitian tersebut. Perbedaannya yaitu terletak pada status hubungan suami istri. Penelitian tersebut meneliti tentang suami istri yang sudah bercerai, sedangkan yang penulis teliti masih berstatus suami istri.

9 Ada juda penelitian yang dilakukan oleh Meylla Qurrata Ainy dalam skripsinya yang berjudul Pelaksanaan Pembayaran Nafkah Anak Atas Putusan Pengadilan Agama Sleman. Penelitian tersebut berbeda dengan yang penulis teliti. Karena penelitian tersebut hanya terfokus pada nafkah anak, tetapi yang penulis teliti lebih kepada nafkah untuk keluarga. H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah proses pembahasan, maka penulis merangkai pembahasan dan sistematika dalam lima bab sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, rumusan penelitian, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, sistematika penulisan. Bab II Tinjauan teoritis kewajiban nafkah, yang meliputi pengertian nafkah, bentuk-bentuk nafkah, kewajiban memberi nafkah, syarat-syarat menerima nafkah. Bab III Metode Penelitian Bab IV Kewajiban nafkah bagi suami yang terpidana menurut hukum Islam di Lembaga Pemasyarakatan kelas II B Tulungagung. Yang meliputi: a. Pelaksanaan kewajiban nafkah bagi suami yang terpidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas II B Tulungagung.

10 b. Faktor penghambat pelaksanaan kewajiban nafkah bagi suami yang terpidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas II B Tulungagung. c. Kewajiban nafkah bagi suami yang terpidana menurut hukum Islam. Bab V Kesimpulan dan saran.