BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Di Lingkungan Komplek Putraco terdapat 1 TK dan 1 Pos Paud, yang. keduanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. adalah penelitian korelational dengan menggunakan analisis kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Teknik Analisa Data yang diterapkan dalam penelitian ini. atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis.

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berjudul : Pengaruh Ekuitas Merek Dan Motivasi Pembelian Terhadap

TGB 1 27 TGB 2 25 Jumlah 52

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENLITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan data,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian, maka penulis perlu menetapkan suatu pendekatan mulai dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dalam pengumpulan data (Arikunto, 1998 : 20). Penggunaan metode yang sesuai

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya

BAB III METODE PENELITIAN. ini sampai selesai, waktu penelitian dimulai tanggal 17 Juli 2013 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari obyek atau subyek yang akan diteliti oleh penulis, menurut Sugiyono (2009:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Sudjana (1992:6) populasi adalah totalitas semua nilai mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran kuantitatif atau kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah semua siswa dan siswi kelas VII, VIII dan IX SMP Negeri 6 Bandung yang berjumlah 864 siswa. 2. Sampel Dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga dan dana maka dalam penelitian ini penulis merasa perlu untuk mengambil sampel dari populasi yang telah ditentukan. Menurut Arikunto (2010:174) jika kita hanya akan meneliti sebagian populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sifat dari sampel sendiri harus representatif yaitu dapat mewakili populasi yang diteliti. Sudjana (1992:167) mengungkapkan bahwa pengambilan sebagian dari populasi berdasarkan seadanya data atau kemudahannya mendapatkan data tanpa perhitungan kerepresentatifannya, dapat digolongkan ke dalam sampling seadanya. Mengacu pada rumus pengmbilan sampel menurut Slovin (Nugraha Setiawan, 2007 hlm 6) dengan rumus sebagai berikut:

33 n = N N. d 2 + 1 Keterangan : n N d : ukuran sampel : ukuran populasi : tingkat kesalahan Untuk mengetahui sampel dari data populasi sebanyak 864 adalah dengan cara sebagai berikut: n = 864 864. (0,05) 2 + 1 = 864 3.16 = 273.4 dibulatkan menjadi 273 siswa Dengan taraf kesalahan 5% siswa dan siswi kelas VIII dan IX di SMP Negeri 6 Bandung dengan populasi 864 didapatkan sampel yaitu sebesar 273 siswa. Teknik pengambilan sampel tersebut diperoleh dengan cara cluster sampling dengan mengambil beberapa kelas secara acak di SMP Negeri 6 Bandung yang terdiri dari 27 kelas. Kemudian peneliti mengambil masing-masing 3 kelas dari setiap tingkat secara acak, sehingga jumlah kelas yang diambil adalah 9 kelas. B. Metode Penelitian Penggunaan metode yang tepat dalam suatu penelitian ilmiah sangat menentukan tercapainya tujuan pemecahan masalah dalam penelitian. Oleh karena itu diperlukan suatu metode tertentu agar data dapat terkumpul untuk keberhasilan penelitian. Mengenai jenis dan bentuk metode penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian tersebut. Seperti diungkapkan Arikunto (2006:160) bahwa metode penelitian merupakan cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data penelitian.

34 Penggunaan metode penelitian tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain harus dilihat dari efektivitasnya, efisiennya, dan relevansinya metode penelitian tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang diharapkan, dan suatu metode dapat dikatakan efisien apabila penggunaan waktu, fasilitas, biaya dan tenaga dapat dilaksanakan sehemat mungkin serta dapat mencapai hasil yang maksimal. Metode dikatakan relevan apabila waktu penggunaan hasil pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi penyimpangan. Banyak metode yang dapat dipergunakan untuk berbagai penelitian, khususnya untuk penelitian ini penulis mempergunakan metode penelitian deskriptif. Mengenai metode deskriptif ini Surakhmad (1993:139) berpendapat, metode deskriptif adalah suatu pemecahan masalah yang tertuju kepada masa sekarang dan masalah-masalah aktual untuk memperoleh keterangan objek-objek tentang segi-segi yang diteliti. Untuk mendukung terhadap metode deskriptif yang digunakan maka, penulis menggunakan teknik survey. Adapun yang dimaksud dengan teknik survey tersebut Arikunto (2006:109) menjelaskan bahwa, survey merupakan cara mengumpulkan data, informasi atau keterangan tentang suatu hal. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penulis mengemukakan bahwa melalui metode deskriptif dan teknik survey ini terkumpul sejumlah data yang berguna untuk mendapatkan suatu kesimpulan sekaligus memberikan penilaian dalam penelitian ini. Dalam menyimpulkan pendapat tersebut di atas penulis menjabarkan metode tersebut dengan membuat langkah-langkah penelitain sebagai berikut: 1. Membuat kisi-kisi kuisioner 2. Membuat soal kuisioner 3. Melakukan uji coba kuisioner. 4. Mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku siswa SMP 6 Bandung untuk merokok melalui kuisioner yang disebarkan.

35 5. Menyusun dan mengolah data. 6. Menganalisis data. 7. Menentukan kesimpulan. C. Desain Penelitian dan Langkah-Langkah Penelitian 1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu bentuk gambaran mengenai penelitian yang akan dilakukan di mana pemilihan desain ini harus sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Selain itu desain juga dimaksudkan untuk mempermudah suatu penelitian sehingga akan membantu peneliti dalam upaya memecahkan masalah penelitian yang telah dirumuskan. Penggunaan desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian dengan metode survey analitik. Penelitian dirancang dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena, baik antara faktor risiko dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2005 hlm 145). Faktor risiko di sini adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek (pengaruh), sedangkan faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor risiko. Contohnya merokok adalah faktor risiko untuk terjadinya penyakit kanker paru-paru (efek). Dengan pendekatan cross sectional yang merupakan penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2005 hlm 145). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama. 2 Langkah-Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian ini diperlukan agar dalam proses penelitian dapat dilaksanakan lebih terstruktur dan sistematis, sehingga dalam pelaksanaannya sesuai dengan alur yang telah ditentukan. Menurut Gay (1996)

36 yang dikutip oleh Herdiana (2009:38) menjelaskan, bahwa..umumnya langkah penelitian diawali dengan proses penelusuran masalah, penelusuran data dan teori, perumusan hipotesis, penentuan metode penelitian, analisis dan interpretasi data, penarikan kesimpulan, implikasi dan saran. Karena hal tersebut maka penulis merasa perlu untuk membuat langkah-langkah penelitian. Adapun langkahlangkah penelitian yang akan penulis lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Menentukan masalah b. Merumuskan dan mengidentifikasi masalah sebagai langkah awal penelitian c. Menentukan tujuan penelitian d. Memberikan batasan penelitian dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian tidak terlalu luas e. Merumuskan kerangka teori untuk memudahkan mencari sumber-sumber kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian. f. Menentukan Populasi dan Sampel g. Pengambilan data dan menganalisis secara ilmiah h. Pengambilan kesimpulan i. Menyusun laporan penelitian Apabila digambarkan maka langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

37 Menentukan Masalah Merumuskan Masalah Menentukan Tujuan Penelitian Menentukan Batasan Penelitian Populasi Sampel Pengumpulan Data Kuisioner Pengolahan dan Analisis Data Pengambilan Kesimpulan Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian atau alat ukur merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan penelitian, karena tanpa instrument penelitian atau alat ukur penulis tidak akan bisa mendapatkan data yang diharapkan dari suatu obyek atau subyek yang akan diteliti. Sugiyono (2009:148) mengungkapkan bahwa...alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Sedangkan menurut Arikunto (2010:192), instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan metode. Jadi ketika seorang peneliti ingin mendapatkan

38 data yang diperlukan dari obyek atau subyek yang akan diteliti maka diperlukan instrumen penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrument penelitian berupa angket atau kuesioner sebagai instrument penelitian atau alat ukur dalam memperoleh data. Penulis menggunakan instrument penelitian kuesioner atau angket karena didasari oleh pengertian kuesioner atau angket itu sendiri yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:194) yang mengungkapkan bahwa kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Disini penulis menggunakan kuesioner atau angket tertutup. Yang dimaksud dengan kuesioner atau angket tertutup yaitu pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Idikator-indikator yang telah dirumuskan dalam bentuk kisi-kisi tersebut selanjutnya dijadikan menjadi butir-butir pernyataan atau soal angket tersebut. Sedangkan penilaian dari alternaitif jawaban yang tersedia, penulis menggunakan skala Guttman untuk angket pemahaman peraturan permainan, mengenai hal ini Sugiyono (2012:139) mengatakan: Skala Guttman digunakan dalam penelitian bila peneliti ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang di tanyakan. Skala dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaiu yatidak ; benar-salah ; pernah-tidak pernah ; positif-negatif dan lainlain Untuk secara teknisnya nanti angket disebarkan kepada siswa yang telah ditentukan sebagai sampel (responden), angket tersebut berisi pernyataanpernyataan mengenai kepercayaan diri siswa. Siswa hanya diminta untuk memberikan tanda checklist ( ) pada kolom yang telah tersedia yaitu kolom Ya dan Tidak Terdapat skor di masing-masing alternatif jawaban pada angket, yaitu dari skor satu dan nol. Terdapat pernyataan positif dan negatif dalam angket tersebut. Untuk skor pada pernyataan positif adalah jika responden menjawab benar maka pemberian skor 1 dan apabila salah diberi skor 0.

39 Butir-butir soal atau pernyataan yang diberikan penulis kepada responden berjumlah 48 butir soal atau pernyataan untuk tes faktor-faktor yang melatarbelakangi siswa merokok. Butir soal atau pernyataan-pernyataan tersebut tidak terlepas dari inti permasalahan yang ingin dipecahakan, yaitu faktor-faktor yang melatarbelakangi siswa merokok. E. Definisi Operasional Definisi operasional pada penelitian ini mencangkup prilaku merokok dan faktor-faktor yang melatarbelakangi prilaku merokok yaitu sikap, psikososial, dan informasi. Tabel 3.1 Definisi Operasional Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Perilaku Merokok pada Siswa SMP Negeri 6 Bandung. Variabel No Penelitian 1 Perilaku merokok/tidak merokok pada siswa SMP Negeri 6 Bandung Definisi Operasional Perokok mempunyai kriteria khusus, Dina Octrafida M. (2010) menuliskan kriteria perokok mengacu pada definisi WHO dan Depkes (2008). Kriteria tersebut adalah individu yang merokok setiap hari untuk jangka waktu minimal 6 bulan selama hidupnya dan masih merokok saat survey dilakukan. Secara tidak langsung bukan perokok adalah mereka yang tidak merokok atau merokok setiap hari tetapi kurang dari 6 bulan. Kebiasaan merokok pada siswa di lingkungan terbuka atau tertutup. Cara Alat Ukur Ukur Hasil Ukur Skala Survey Kuesioner Ya Ordinal Tidak

40 2 Psikososial Aspek yang mencakup perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Membagikan kuisioner dengan kriteria. Survey Kuesioner Ya Tidak Ordinal 3 Sikap Prilaku individu dalam menanggapi rangsangan. Membagikan kuisioner dengan criteria 4 Informasi Keterangan, pemberitahuan atau berita yang bersifat menambah pengetahuan. Membagikan kuisioner dengan criteria Survey Kuesioner Ya Tidak Survey Kuesioner Ya Tidak Ordinal Ordinal F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu uji coba terhadap instrumen untuk menguji validitas dan realibilitas instrumen yang telah dibuat. Setelah uji coba kemudian dilakukan revisi sesuai dengan kesalahan/kekurangan. Untuk memperoleh kesahihan dan keterandalan dari tiap butir soal, uji validitas instrumen yang digunakan adalah uji validitas internal butir dengan mengkorelasikan antar skor tiap butir soal yang didapat dengan skor total responen, sedangkan untuk uji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan teknik belah dua dengan rumus korelasi Product Moment dan Spearman Brown. 1. Pengujian Validitas Instrumen Berikut langkah-langkah pengolahan data untuk menentukan validitas angket adalah: a. Memeberikan skor pada masing-masing pertanyaan b. Menjumlahkan seluruh skor yang merupakan skor tiap responden uji coba c. Mencari nilai rata-rata (x ) dari komponen pertanyaan dengan rumus

41 sebagai berikut: x = x n Keterangan : x x n = Skor rata-rata yang dicari = Jumlah skor = Jumlah sampel d. Mengkorelasikan antara skor butir-butir pertanyaan yang bernomor ganjil dengan butir-butir pertanyaan yang bernomor genap dengan menggunakan rumus korelasi Person Product Moment sebagai berikut: r xy = N xy ( x)( y) {N x 2 ( x) 2 }. {N y 2 ( y) 2 } Keterangan: r xy : koefisien korelasi xy x 2 y 2 : jumlah perkalian antara skor x dan skor y : jumlah skor x yang dikuadratkan : jumlah skor y yang dikuadratkan Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa korelasi 48 (empat puluh delapan) butir instrumen dengan skor total ditunjukan pada tabel berikut : Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Instrumen Tentang Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Siswa merokok No item r hitung t hitung t tabel Ket 1 0.7701 8.362 2.011 Valid 2 0.6558 6.019 2.011 Valid 3 0.5561 4.635 2.011 Valid 4 0.549 4.55 2.011 Valid 5 0.6151 5.405 2.011 Valid 6 0.7892 8.904 2.011 Valid 7 0.39 2.935 2.011 Valid

42 8 0.4754 3.744 2.011 Valid No item r hitung t hitung t tabel Ket 9-0.1469-1.029 2.011 Tidak Valid 10 0.3335 2.45 2.011 Valid 11 0.7088 6.962 2.011 Valid 12 0.2887 2.089 2.011 Valid 13 0.7534 7.937 2.011 Valid 14 0.0099 0.069 2.011 Tidak Valid 15 0.6242 5.535 2.011 Valid 16 0.7408 7.64 2.011 Valid 17 0.8703 12.244 2.011 Valid 18-0.2493-1.784 2.011 Tidak Valid 19 0.2522 1.806 2.011 Tidak Valid 20 0.5475 4.534 2.011 Valid 21 0.5818 4.956 2.011 Valid 22-0.1003-0.698 2.011 Tidak Valid 23 0.5629 4.719 2.011 Valid 24 0.8143 9.719 2.011 Valid 25 0.499 3.994 2.011 Valid 26 0.623 5.513 2.011 Valid 27 0.235 1.676 2.011 Tidak Valid 28 0.029 0.203 2.011 Tidak Valid 29-0.19-1.339 2.011 Tidak Valid 30 0.07 0.489 2.011 Tidak Valid 31 0.465 3.642 2.011 Valid 32 0.464 3.629 2.011 Valid 33-0.099-0.686 2.011 Tidak Valid 34 0.383 2.871 2.011 Valid 35-0.224-1.596 2.011 Tidak Valid 36 0.451 3.498 2.011 Valid 37 0.885 13.198 2.011 Valid 38 0.244 1.745 2.011 Tidak Valid 39 0.656 6.017 2.011 Valid 40-0.347-2.567 2.011 Tidak Valid 41 0.419 3.193 2.011 Valid 42 0.124 0.868 2.011 Tidak Valid

43 43 0.659 6.074 2.011 Valid No item r hitung t hitung t tabel Ket 44-0.552-4.583 2.011 Tidak Valid 45 0.656 6.017 2.011 Valid 46 0.303 2.205 2.011 Valid 47 0.654 5.988 2.011 Valid 48-0.452-3.508 2.011 Tidak Valid Berdasarkan tabel di atas, dari jumlah angket yang diambil untuk penelitian nantinya sebanyak 32 soal, sedangkan angket yang dibuang sebanyak 16 soal. Selanjutnya membandingkan nilai t hitung yang telah dicari dengan t table dengan taraf signifikansi α 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kesahihan (dk = n-2), yaitu 50-2 = 48, maka nilai t tabel adalah 2,011. 2. Pengujian Reliabilitas Instrumen Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan cara ekstrnal maupun internal. Secara eksternal dapat dilakukan dengan cara test-retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan secara internal pengujian dapat dilakukan dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Menurut Sugyono (2011 hlm 185) menjelaskan bahwa : Pengujian reliabilitas dengan internalconsistency dilakukan dengan cara mencobakan dengan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Berdasarkan penjelasan di atas maka pengujian reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan internal consistency, reliabitias instrumen dapat diuji melalui cara menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (split half), dengan rumus sebagai berikut:

44 r ii = 2.r xy 1+ r xy Keterangan : r ii : Koefisien yang dicari 2. r xy : Dua kali koefisien korelasi 1 + r xy : Satu tambah koefisein korelasi Peneliti memilih pengujian reliabilitas secara internal dengan menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (split half) dengan rumus tersebut seperti yang tertera diatas karena pengujian ini dilakukan dengan cara mengujikan instrumen sekali saja kemudian dianalisis dengan membelah dua bagian. Artinya membagi kelompok pernyataan yang bernomor ganjil dan genap untuk instrumen pengetahauan tentang bahaya rokok. Lalu jumlah dari masingmasing kelompok tersebut dikorelasikan kembali dengan menggunakan rumus korelasi product moment, sehingga diperoleh koefisien korelasi dan dimasukan kedalam rumus Spearman Brown. Berdasarkan skor data ganjil dan genap tersebut selanjutnya skor total ganjil dan genap tersebut dikorelasikan. Setelah dihitung untuk instrumen tentang faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku siswa merokok didapat koefisien korelasi 0,80. Koefisien korelasi ini selanjutnya dimasukan ke dalam rumus Spearman Browen. Jadi setelah dihitung reliabilitas faktor-faktor yang melatarbelakangi siswa merokok adalah 0,88. Berdasarkan uji coba instrumen dinyatakan sudah valid dan realibel, maka instrumen ini dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data. G. Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu : 1. Data primer Data primer diperoleh langsung dari hasil angket yang di berikan pada responden. 2. Data sekunder Data sekunder diperoleh dari instansi terkait berupa data jumlah siswa-siswi SMP Negeri 6 Bandung.

45 H. Teknik Mencari Korelasi Melakukan penghitungan korelasi sederhana untuk mencari ada tidaknya hubungan dan seberapa kuat hubungan antara faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku siswa merokok yaitu sikap, psikososial, informasi dengan perilaku merokok siswa. Langkah-langkah mencari korelasi diantaranya : 1. Mencari koefisien korelasi, rumus yang digunakan yaitu rumus korelasi Product Moment oleh Pearson (dalam Arikunto, 2009) dengan menggunakan angka kasar, yaitu sebagai berikut : Keterangan rumus : r xy n XY X 2 Y 2 r xy : Koefisien korelasi : Jumlah responden : Jumlah perkalian antara skor X dan skor Y : Jumlah skor X dikuadratkan : Jumlah skor Y dikuadratkan 2. Setelah diketahui nilai koefisiennya, kemudian dicari interpretasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh, atau nilai r. Nilai koefisien korelasi dikonsultasikan pada pedoman interpretasi koefisien korelasi (Arikunto, 2010) seperti tabel berikut : n xy x y 2 2 2 n x x n y y 2 Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien 0,80-1,000 0,60-0,80 0,40-0,60 0,20-0,40 0,00-0,20 Tingkat Hubungan Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

46 3. Untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan dari pengujian sampel itu berlaku untuk seluruh populasi, maka perlu diuji signifikansinya dengan menggunakan rumus signifikansi korelasi product moment (Sugiyono, 2011), yaitu sebagai berikut : r n 2 t hitung = 1 r 2 Keterangan rumus : t hitung r n r 2 : Nilai t : Nilai koefisien korelasi : Jumlah responden : Koefisien korelasi dikuadratkan 4. Harga t hitung yang telah didapat selanjutnya dibandingkan dengan harga t-tabel. Dengan taraf kesalahan 5%, uji 2 pihak dan dk= n-2. 5. Analisis dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan. Dengan rumus sebagai berikut : Kd = r 2 X 100% Keterangan rumus : Kd : Koefisien determinasi r 2 : Koefisien korelasi dikuadratkan 100% : Persentase Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel pengetahuan tentang bahaya rokok terhadap variabel perilaku merokok siswa. I. Prosedur Pengolahan Data Setelah melakukan uji coba, penulis melaksanakan pengumpulan data dan selanjutnya melakukan pengolahan data dengan cara-cara sebagai berikut :

47 1. Menghitung Rata-rata dan Simpangan baku a. Mencari nilai rata-rata ( X ) dari setiap kelompok data dengan rumus: x X n Keterangan : X = Skor rata-rata yang dicari X = Skor = sigma berarti jumlah n = Jumlah sampel b. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus : S = 2 X X n 1 Keterangan : S = Simpangan baku X = skor X = Nilai rata-rata n = Jumlah sampel 2. Menghitung Presentase Gambaran Alternatif Jawaban Menghitung persentase gambaran alternatif jawaban dengan menggunakan rumus : P = X₁ Xn Keterangan : P = presentase X₁ = jumlah skor actual atau pengamatan Xn = jumlah skor ideal atau pengharapan 100% = bilangan tetap

48 Setelah data didapat kemudian menafsirkan dan menyimpulkan untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan, dalam hal ini memilih parameter yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:246), dengan menafsirkan kriteria penilaian presentase sebagai berikut : Tabel 3.4 Kriteria Frekuensi Presentase Rentang nilai Kriteria 76-100% Baik 56-75% Cukup 40-55% Kurang Baik <40% Tidak Baik