BAB I PENDAHULUAN. dan sosial yang pertama dibangun oleh nabi. Lembaga ini berfungsi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hlm Husaini Usman, Manajemen; Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, bumi aksara, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. dengan pimpinan puncak suatu organisasi. Masing masing sumber daya

BAB. I PENDAHULUAN. dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi. Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini setiap Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) serta

BAB I PENDAHULUAN. saling bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah di

BAB I PENDAHULUAN. dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004. tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Lembaga keuangan perbankan syariah merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 1 Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Prenhallindo, Jakarta, 1998, Hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Wahibur Rahman, Manajemen Sumber Daya Manusia, Nora Media Enterprise, Kudus, 2011, hlm

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah, Baitul Maal wat Tamwil sangat dibutuhkan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam. kreatifitas dan dorongan. Tujuan merupakan arah yang hendak dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Strategi pemasaran merupakan salah satu awal dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta, 2002, hlm Subagyo, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan secara cermat, karena upaya peningkatan kualitas jasa

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 2003, hal 188.

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan nama Bank Syariah di Indonesia bukan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu wadah dimana orang-orang yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. muamalah Islam dalam suatu transaksi atau dalam suatu bisnis. 2

mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan. Usaha ini hanya

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. daya yang ada diperusahaan agar bisa melaksanakan tugas-tugas kerja dengan

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadikan manusia dengan berbagai naluri, di antaranya naluri hidup

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara signifikan pada akhir-akhir ini, baik itu lembaga keuangan

PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut dengan human resources, merujuk kepada orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 2004, hlm Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil (BMT), UII Pres Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001, hlm. 6.

A. Latar Belakang. 1 Peri Umar Farouk, Sejarah Perkembangan Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia,

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

mengorganisir, dan melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.3

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi pertumbuhan bisnis sekarang ini cukup tinggi, dimana dapat

BAB I PENDAHULUAN. syari ah yang paling sederhana yang saat ini banyak muncul di Indonesia bahkan hingga

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat mengetahui produk apa yang akan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam suatu perusahaan yang sangat menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. relevan terhadap penyusunan strategi bisnis. Untuk dapat menyusun strategi. manusia yang berkualitas dan berkompeten tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor yang terpenting sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pada dasarnya ingin memiliki sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syari ah, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2015, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal, karena ditentukan oleh motivasi atau dorongan untuk bekerja

BAB 1 PENDAHULUAN. yang utama bagi perusahaan perbankan seluruh dunia, dalam hal ini PT. Bank

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi Jasa Keuangan Syari'ah (KJKS) atau yang biasa juga disebut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga karyawan senantiasa mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia (fala>h{). Fala>h{

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang merupakan jasa keuangan syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. yang maksimal. Disamping tujuan utama tersebut, perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang kompleks yang berusaha

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. Pres, cet-ke 1, 2004, h Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil, Yogyakarta: UII

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, tantangan terhadap perubahan

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas. Pentingnya peranan karyawan didalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang hendak

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menerapkan prionsip syariah semakin berkembang pesat. Pelopor

BAB I PENDAHULUAN. dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara harfiah baitul maal

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah adalah Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). Dimana baitul

BAB I PENDAHULUAN. satu syarat mutlak untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah masalah menarik dan berpengaruh besar dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Bisnis perbankan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia Bandung, Bandung, 2013, hlm. 23

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ismail, Perbankan Syariah, Prenadamedia Group, Jakarta, 2011, hlm 29-30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

adanya kaitan antara hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk kerja lain untuk satuan waktu yang sama (J. Ravianto, 1995 : 11).

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

APA ITU PENGINTEGRASIAN?

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

BAB I PENDAHULUAN. yang turut serta memunculkan lembaga-lembaga keuangan yang mewarnai

BAB I PENDAHULUAN. Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, UII Press, Yogyakarta, 2002, hlm.91. 2

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. tindakan pencapaian serta pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN VISIONER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI S K R I P S I

BAB 1 PENDAHULUAN. hlm.15. Press, 2008,hlm. 61

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetesnsi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2012, hal. 381

BAB I PENDAHULUAN. Michael E. Porter, Competitif Strategy, Erlangga, Jakarta, 1993, hlm. 16

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Lembaga Baitul Maal (rumah dana), merupakan lembaga bisnis dan sosial yang pertama dibangun oleh nabi. Lembaga ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan. Selain memiliki landasan syariah, BMT juga memiliki landasan filosofis. Karena BMT bukan bank syariah dan lebih berorientasi pada pemberdayaan, maka sudah barang tentu landasan filosofisnya berbeda dengan Bank. 1 BMT dapat diartikan dengan pengertian yang menyeluruh bahwa BMT merupakan organisasi bisnis yang juga berperan sosial. Peran sosial BMT akan terlihat pada definisi Baitul Maal, sedangkan peran bisnis BMT terlihat dari definisi Baitut Tamwil. Sebagai lembaga bisnis, BMT lebih mengembangkan usahanya pada sektor keuangan, yakni simpanpinjam. Usaha ini seperti usaha perbankan yakni menghimpun dana anggota dan calon anggota (nasabah) serta menyalurkannya pada sektor ekonomi yang halal dan menguntungkan. Namun demikian, terbuka luas bagi BMT untuk mengembangkan lahan bisnisnya pada sektor riil maupun sektor keuangan lain yang dilarang dilakukan oleh lembaga keuangan Bank. 2 1 http:// www. Bmt.or id/file/ahmad forouck. 2 Ibid. 1

2 BMT merupakan lembaga milik masyarakat, sehingga keberadaannya akan selalu dikontrol dan diawasi oleh masyarakat. Laba atau keuntungan yang diperoleh BMT juga akan didistribusikan kepada masyarakat, sehingga maju mundurnya BMT sangat dipengaruhi oleh masyarakat disekitar BMT berada. Staf dan karyawan BMT bertindak proaktif, tidak menunggu, tapi menjemput bola,baik untuk penghimpun dana anggota maupun untuk pembiayaan. Pelayanannya mengacu pada kebutuhan anggota, sehingga semua staf BMT harus mampu memberikan yang terbaik bagi anggota dan masyarakat. 3 Keberhasilan hubungan antar karyawan dan kepemimpinan menjadi kunci keberhasilan seluruh organisasi atau Lembaga. salah satunya adalah pada BMT MADE Demak. 4 Sebagai salah satu koperasi jasa keuangan syariah, secara progresif telah dan akan selalu mengembangkan dirinya. Keinginan untuk terus mengubah dirinya sebagai satu pendorong sumber daya dan potensi di BMT di Demak, sebagai satu keniscayaan dalam menyelaraskan perubahan dan kebutuhan yang berubah. 5 BMT MADEyang berpusat di Jl. Sultan Fatah no 118 kabupatendemak, Jawa Tengah. Ide kongkrit pendirian BMT MADE ini berawal dari adanya program pelatihan pengangguran pekerja terampil 3 Muhammad Ridwan, ManajemenBMT, Yogyakarta: UII 2004, hlm. 126-132. 4 Dokumen wawancara pada Pimpinan BMT MADE Demak, Ariful Husni, tangal 31 Januari 2011. 5 Dokumen BMT MADE Demak.

3 (p3t) yang diselenggarakan oleh Departemen Tenaga Kerja jawa Tengah. BMT MADE mulai beroperasi pada 3 Nopember 1998, Yang mempunyai 2 cabang yaitu di Karanganyar Kabupaten Demak dan di daerah Wonosalam Kabupaten Demak 6. Karyawan di BMT MADE jumlah keseluruhannya adalah 60 karyawan. Keunggulan yang dimiliki dalam BMT MADE adalah salah satunya yaitu memegang omset pemasukan terbesar dari nasabah yayasan BUQ (Bustanul Ussakil Qur an) Betengan Demak, yang setiap minggunya mencapai Rp10 juta, selain itu juga menerima pelayanan penukaran Uang Asing (krus mata uang). 7 Sumber daya manusia merupakan unsur penting dalam sebuah organisasi. Demikian juga mengelola lembaga sumber daya manusia yang ada didalamnya, Dalam upaya meningkatkan prestasi kerja. Teori manajemen sumber daya manusia memberi petunjuk bahwa hal-hal yang penting diperhatikan dalam pemeliharaan hubungan tersebut antara lain menyangkut motivasi dan kepuasan kerja, penanggulangan stres, konseling dan pengenaan sanksi disipliner, sistem komunikasi, perubahan dan pengembangan organisasi serta meningkatkan mutu hidup kekaryaan para pekerja. 8 Pemeliharaan hubungan dengan para karyawan memerlukan komunikasi yang evektif. Terlepas dari besar kecilnya suatu organisasi, menyelenggarakan komunikasi secara terus menerus merupakan suatu 6 Ibid. 7 Ariful Husni, BMT MADE Demak, 31 januari 2011. 8 Edward Tanujaya dan Shirly Tiolana, Manajemen, Jakarta: Salemba Empat, 2006, hlm. 6

4 keharusan. 9 Dikatakan demikian karena melalui komunikasi berbagai hal yang menyangkut kehidupan organisasi disampaikan oleh satu pihak kepihak yang lain. 10 Hubungan antar karyawan adalah hubungan kemanusiaan yang harmonis, tercipta atas kesadaran dan kesediaan melebur keinginan individu demi terpadunya kepentingan bersama. Tujuannya adalah menghasilkan integrasi yang cukup kukuh, mendorong kerja sama yang produktif dan kreatif untuk mencapai sasaran bersama. Hubungan antar karyawan akan tercipta serta terpelihara dengan baik, jika ada kesediaan melebur keinginan individu demi tercapainya kepentingan bersama yang didasarkan atas saling pengertian, harga-menghargai, hormat-menghormati, toleransi, menghargai pengorbanan, dan peranan yang diberikan setiap individu anggota kelompok atau karyawan. 11 Interaksi karyawan dalam lingkungan instansi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan yang akan menimbulkan tingkat kepuasan kerja individu, situasi lingkungan perusahaan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain tidak terlepas dari interaksi satu sama lainnya demi kelancaran dan keharmonisan kerja. Dengan sarana hubungan yang nyaman akan lebih betah dan senang dalam menyelesaikan tugas. 9 Ibid, hlm. 65. 10 Ibid, hlm. 7. 11 Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001. hlm. 137.

5 Human relation dalam instansi merupakan hal yang penting karena merupakan jembatan antara karyawan dengan sesama karyawan maupun dengan pimpinan. Dengan demikian yang terpenting dalam mewujudkan human relation adalah bagaimana kita memahami hakekat manusia dan kemanusiaan serta bagaimana kita mampu menerima orang lain di luar diri kita dengan apa adanya agar tercipta suasana kerja yang harmonis dan baik yang dapat meningkatkan semangat kerja yang akan mempengaruhi juga hasil pekerjaannya. Pengertian human relation adalah segala hubunganhubungan baik formal maupun non formal yang dijalankan oleh atasan terhadap bawahan, dalam usaha untuk memupuk kerja sama yang intim dan selaras guna mencapai tujuan yang ditetapkan. 12 Kepemimpinan dapat didevinisikan sebagai proses mempengaruhi orang lain untuk berbuat guna mewujudkan tujuan-tujuan yang sudah ditentukan. 13 Sumber daya manusia dapat didefinisikan dengan keseluruhan penentuan dan pelaksanaan berbagai aktivitas. policy, dan program yang bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja, pengembangan, dan pemeliharaan dalam usaha meningkatkan dukungannya terhadap peningkatan efektivitas organisasi dengan cara yang secara etis dan sosial dapat dipertanggungjawabkan. 14 12 Ibid, hlm. 136. 13 Manulang,MarihotManajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: UII,2001, hlm. 141. 14 Marihot Tua Effendi Harianja, Manajemen Sumberdaya Manusia, Jakarta ; PT. Grasindo, 2002, hlm. 3.

6 Tujuan MSDM sendiri yaitu untuk meningkatkan dukungan sumber daya manusia dalam rangka mencapai tujuan secara lebih luas, yaitu untuk meningkatkan produktivitas pegawai, mengurangi tingkat absensi, mengurangi tingkat perputaran kerja, atau meningkatkan loyalitas para pegawai pada organisasi. 15 Ulil amri atau pejabat adalah orang yang mendapat amanah untuk mengurus urusan orang lain. Dengan kata lain, pemimpin itu adalah orang yang mendapat amanah untuk mengurus urusan rakyat. Dalam perusahaan, jika ada seorang derektur yang tidak mengurus kepentingan perusahaannya, maka itu bukan seorang direktur. 16 Pelaksanaan kepemimpinannya cenderung menumbuhkan kepercayaan, partisipasi, loyalitas, dan internal motivasi para bawahan dengan cara persuasif. Hal ini semua akan diperoleh karena kecakapan, kemampuan, dan perilakunya. 17 Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. 18 Pada umumnya orang-orang yang berkecimpung dalam manajemen sumberdaya manusia sependapat bahwa penilaian prestasi kerja pegawai merupakan bagian penting dari seluruh proses kekaryaan pegawai yang 15 Ibid. 16 Didin hafidhudin, Manajemen Syariah dalam praktik, Jakarta: Gema Insani, 2008, hlm. 119. 17 Husaini Usman, Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, hlm. 271. 18 Ibdi, hlm. 169.

7 bersangkutan. Pentingnya penilaian prestasi kerja yang rasional dan diterapkan secara obyektif terlihat pada paling sedikit dua kepentingan, yaitu kepentingan pegawai yang bersangkutan sendiri dan kepentingan organisasi. 19 Organisasi atau perusahaan perlu mengetahui berbagai landasan untuk mangetahui berbagai kelemahan dan kelebihan pegawai sebagai landasan untuk memperbaiki kelemahan dan menguatkan kelebihan, dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pengembangan pegawai. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan penilaian kinerja secara periodik yang berorientasi pada masa lalu atau masa yang akan datang. 20 Penilaian prestasi karyawan adalah kegiatan manajer untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Penilaian prestasi meliputi penilaian kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, loyalitas, dedikasi, dan partisipasi karyawan. Penilaian prestasi adalah evaluasi yang sistematis terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan dan ditujukan untuk pengembangan. 21 Dalam ukuran waktu satu tahun, prestasi kerja karyawan di BMT MADE adalah turunnya laba pada pencarian nasabah pada karyawan yang berpengaruh pada prestasi kerja karyawan di BMT MADE. 19 Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: STIE YKPN, 2004, hlm.338 20 Sondang P. Siagian,MPA. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008, hlm. 223. 21 Ibid, hal 89.

8 Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka peneliti mengadakan penelitian dengan mengambil judul : ANALISIS PENGARUH HUBUNGAN ANTAR KARYAWAN DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI BMT MADE DEMAK. B. Perumusan Masalah 1. Rumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apakah hubungan kerja antar karyawan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan di BMT MADE Demak? 2) Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan di BMT MADE Demak? 3) Apakah hubungan kerja antar karyawan dan kepemimpinan secara simultan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan di BMT MADE Dema? 2. Manfaat Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui pengaruh hubungan antar karyawan, kepemimpinan, dan prestasi kerja karyawan di BMT MADE Demak.

9 2) Untuk mengetahui variabel mana yang mempunyai pengaruh paling dominan dari ketiga variabel (hubungan antar karyawan, kepemimpinan, dan prestasi kerja karyawan) 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini : 1) Teoritik a. Bagi peneliti dapat memperkaya khasanah ilmu, khususnya Ilmu ekonomi. b. Bagi program studi manajemen, penelitian ini dapat menjadi wacana dalam melakukan pembenahan iklim suatu organisasi yang berpengaruh terhadap prestasi kerja 2) Manfaat praktis a. Bagi pimpinan perusahaan diharapkan dengan jiwa leadership mampu memberikan dukungan berupa penciptaan hubungan antar karyawan dan kepemimpinan sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan. b. Bagi segenap karyawan dengan mengetahui pentingnya human relation yang diharapkan dapat mempertahankan hubungan yang harmonis dan tercapainya prestasi kerja karyawan. 3. Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran dan memudahkan pembahasan dalam laporan ini, maka akan disajikan sistematika

10 penulisan yang merupakan garis besar dari laporan ini adalah sebagai berikut: A. Bagian awal Terdiri dari halama judul, halaman nota persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, abstrak, halaman daftar isi, halaman daftar tabel, halaman daftar gambar, halaman daftar lampiran. B. Bagian Isi, Terdiri dari beberapa bab antara lain: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan hal-hal yang melatar belakangi masalah penulisan dan alasan pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan dan mafaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORITIS Dalam bab ini adalah menjelaskan tentang,pengertian hubungan antar karyawan, teori dasar hubungan antar karyawan, metode pengintegrasian hubungan antar karyawan, faktor-faktor hubungan antar karyawan, pengertian kepemimpinan, ciri-ciri kepemimpinan, tipe-tipe kepemimpinan, fungsi dan tugas pemimpin, pengertian

11 prestasi kerja karyawan, manfaat penilaian prestasi kerja, tujuan dan kegunaan penilaian prestasi kerja,metode penilaian prestasi kerja, tentang BMT, penelitian terdahulu, kerangka berpikir,hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi mengenai jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukuran, dan yang terakhir teknik analisa data. BAB IVPEMBAHASAN Bab ini berisi mengenai jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukuran, dan yang terakhir teknik analisa data pembahasan hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP Berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran. C. Bagian akhir ini terdiri dari daftar kepustakaan dan lampiranlampiran.