1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dalam setiap jenjang pendidikan yang harus dikuasai oleh siswa mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan jika diharapkan para siswa mempunyai pemahaman yang baik tentang matematika. Pada dasarnya keberhasilan siswa dalam belajar matematika dapat dilihat dan diukur dari prestasi atau hasil yang diperoleh siswa setelah belajar matematika. Namun kenyataannya, rata-rata hasil belajar matematika yang diperoleh siswa masih tergolong rendah. Hasil observasi awal peneliti di SD Negeri 024768 Binjai Barat, berdasarkan daftar kumpulan nilai siswa yang diperoleh dari guru ditemukan bahwa hasil belajar matematika siswa khususnya kelas V SD masih tergolong rendah. Tabel 1. Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 024768 Binjai Barat Semester/T.Ajaran Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Ganjil 2007/2008 62 75 50 Genap 2007/2008 67 80 60 Ganjil 2008/2009 65 70 60 Genap 2008/2009 68 75 60 Ganjil 2009/2010 66 82 55 Genap 2009/2010 67 87 60 Ganjil 2010/2011 65 80 50 Genap 2010/2011 69 80 60 Ganjil 2011/2012 68 80 60 Sumber: DKN Guru Kelas V SD Negeri 024768 Binjai Barat Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 024768 Binjai Barat masih kurang optimal. KKM mata pelajaran matematika di SD Negeri 024768 Binjai Barat adalah 65, sedangkan rata-rata hasil belajar matematika selama lima tahun terakhir masih kurang memuaskan 1
2 dengan rata-rata kurang dari 70. Bahkan setiap tahunnya menurut guru terdapat siswa yang memiliki nilai yang kurang dari KKM. Pada dasarnya berhasil tidaknya siswa dalam belajar, dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah motivasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2009:75) yang mengemukakan bahwa seorang siswa yang memiliki intelegensi cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi dan hasil belajar akan optimal jika pada diri siswa ada motivasi yang tepat. Bagi sebagian besar siswa masih menganggap pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit, banyak hitungan dan memerlukan kecerdasan yang tinggi sehingga siswa kurang termotivasi dalam belajar matematika. Berdasarkan hasil observasi awal penulis selama di SD Negeri 024768 Binjai Barat menunjukkan rendanya motivasi siswa dalam belajar matematika, hal ini tampak dari: 1) kurangnya ketekunan, perhatian dan keseriusan siswa mengikuti proses pembelajaran serta masih banyak siswa yang masih main-main ketika guru menjelaskan materi matematika di depan kelas; 2) kurangnya minat, semangat dan gairah siswa saat mengikuti proses pembelajaran matematika di dalam kelas; 3) kurangnya keuletan dan ketelitian siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru serta mudah menyerah jika menghadapi tugastugas yang agak sulit; 4) kurangnya rasa percaya diri saat belajar yang tampak dari kurangnya keberanian siswa ketika diminta guru untuk menyelesaikan soal di papan tulis; 5) kurangnya kreativitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang tampak dari kurangnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru, umumnya siswa hanya dapat menyelesaikan soal sesuai dengan contoh-contoh yang diberikan guru di depan kelas tetapi ketika soalnya sedikit diubah siswa kesulitan menyelesaikannya, misalnya siswa mampu
3 menyelesaikan soal: 10 + (-18), tetapi ketika soalnya diubah menjadi: -10 + 18, siswa kesulitan menyelesaikannya; dan 6) kurangnya kemandirian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang tampak dari banyaknya siswa yang masih mencontek dari teman atau meminta temannya untuk mengerjakan tugas miliknya. Kondisi belajar siswa seperti yang diuraikan di atas menunjukkan kurangnya perhatian dan motivasi siswa dalam belajar matematika, dan hal ini tentu saja tidak boleh dibiarkan begitu saja. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar juga dapat dikarenakan metode atau cara mengajar guru yang monoton dan cenderung menggunakan metode ceramah serta pemberian tugas. Selama proses pembelajaran guru juga terkadang kurang memperhatikan perbedaan tiap siswa dan kurang menumbuhkan motivasi belajar pada diri siswa. Peran guru dalam proses belajar mengajar pada dasarnya tidak hanya sekedar pemberi materi, tetapi juga sebagai motivator dengan berusaha membuat siswa terdorong dan tertarik untuk belajar, sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas guru untuk berusaha mendorong para siswa agar pada diri siswa ada motivasi yang tinggi untuk belajar sehingga menumbuhkan perhatian, semangat, rasa percaya diri dan kemandirian siswa dalam belajar. Untuk dapat mendorong dan menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar, guru dituntut harus mampu menemukan metode maupun model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang dianggap tepat adalah dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping. Mind mapping atau peta pikiran merupakan suatu teknik mencatat yang diciptakan oleh pakar memori dari Inggris Tony Buzan tahun 1993. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak manusia menyimpan informasi. Mind mapping merupakan bentuk catatan yang tidak monoton karena mind mapping memadukan
4 fungsi kerja otak secara bersamaan dan saling berkaitan satu sama lain, sehingga akan terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak. Mind map membantu anak untuk memahami materi pelajaran secara lebih baik dengan cara memformat ulang penyajian materinya menjadi sesuai dengan pancaran pikiran siswa. Dengan menggunakan mind map, siswa tidak perlu mencatat semua informasi yang disampaikan, dan membuat siswa mau dan mampu untuk mencatat pelajaran. Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul: Penerapan Model Pembelajaran Mind Map dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Operasi Hitung Bilangan Bulat di Kelas V SD Negeri 024768 Binjai Barat T.A. 2012/2013. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah penelitian, antara lain: 1. Rendahnya motivasi siswa dalam belajar matematika. 2. Kurangnya keseriusan dan ketekunan siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika di dalam kelas. 3. Siswa kurang mandiri dan kurang percaya diri dalam belajar. 4. Siswa kurang kreatif saat proses pembelajaran berlangsung. 5. Metode yang digunakan guru dalam mengajarkan materi matematika cenderung menggunakan ceramah dan pemberian tugas. 6. Guru masih kurang membimbing dan memotivasi siswa dalam belajar matematika.
5 1.3. Batasan Masalah Pada penelitian ini, masalah dibatasi pada penerapan model pembelajaran mind map untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar matematika pada materi pokok operasi hitung bilangan bulat di kelas V SD Negeri 024768 Binjai Barat T.A. 2012/2013. 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut apakah dengan penerapan model pembelajaran mind map dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok operasi hitung bilangan bulat di kelas V SD Negeri 024768 Binjai Barat T.A. 2012/2013?. 1.5. Tujuan Penelitian Adapun tujuan hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menerapkan model pembelajaran mind map dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok operasi hitung bilangan bulat di kelas V SD Negeri 024768 Binjai Barat T.A. 2012/2013. 1.6. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Bagi siswa, diharapkan dari hasil penelitian ini siswa menjadi lebih termotivasi dalam belajar matematika dan selalu semangat mengikuti proses pembelajaran matematika di dalam kelas.
6 2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan umpan balik untuk lebih meningkatkan motivasi siswa dalam belajar matematika dengan menerapkan model pembelajaran mind map. 3. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas dan mutu sekolah khususnya dalam meningkatkan motivasi siswa dalam belajar serta pengembangan profesionalisme guru dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa dalam belajar. 4. Bagi peneliti secara pribadi, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan pelatihan untuk mengembangkan dan menerapkan model pembelajaran mind map dalam meningkatkan aktivitas dan motivasi siswa dalam belajar matematika. 5. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan refrensi untuk meneliti tentang permasalahan yang sama di masa mendatang.