HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP PERSONAL HYGIENE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN TLOGOMAS 2 MALANG ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, salah satu agenda riset nasional bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. (PHBS) dapat dilaksanakan di masyarakat, rumah tangga, dan sekolah. PHBS

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

PENGETAHUAN ANAK-ANAK JALANAN (USIA SEKOLAH) BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE PADA PASIEN STROKE DI RUANG KENANGA RUMAH SAKIT DR. SOEPRAOEN MALANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Organization/WHO), sekitar 2,2 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA KELAS IV DAN V DI SD N TUGURAN GAMPING SLEMAN

STUDI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SDN SUKARASA 3

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ISNAINI FITRA UTAMI

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SANTRI PONDOK PESANTREN AS AD DAN PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR PADA SISWA KELAS V SDIT AN-NIDA KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2013

PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI WUSTHO (SMP) DI PESANTREN AL-FALAH BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup

Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat 2010 (Mubarak dan Chayatin, 2007).

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA SD NEGERI IV BATURETNO KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI

STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015

KARYA TULIS ILMIAH IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK SEKOLAH. Di SD Muhammadiyah Terpadu Ponorogo

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI SUROKARSAN II YOGYAKARTA

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH PEER EDUCATOR TERHADAP PHBS PADA ANAK KELAS V SD N 2 DI JAMBIDAN BANGUNTAPAN BANTUL

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN MENGKONSUMSI ROKOK PADA MAHASISWA (IKAWASBA) DI TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

Lampiran 6 SUMMARY HUBUNGAN PERILAKU DENGAN HYGIENE PERORANGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. mmpengaruhi kesehatan mereka (Hilderia, 2006).

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 2 TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

HUBUNGAN KEMAMPUAN PERSONAL HYGIENE DENGAN CITRA TUBUH PADA LANSIA DI DESA BEJI KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 3 Botupingge Kecamatan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU DALAM MENDIDIK ANAK MENGGOSOK GIGI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN UKS DALAM PROGRAM PHBS SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 KOTA YOGYAKARTA 2013

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai danhak setiap individu agar

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016 KAITAN POLA MAKAN SEIMBANG DENGAN PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU UKS TERHADAP PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN SEKOLAH DASAR (SD)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tidak menyebarkan kotoran dan tidak menularkan penyakit,langkahlangkah

*Mulyo Aji Sulistyo,**Imam Fathoni,***Leo Yosdimyati R

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kelembaban tinggi. Pedikulosis kapitis merupakan infestasi kutu kepala Pediculus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PAUD DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA PAUD DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat 44 43

PENGARUH PENYULUHAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SDN SRIBITAN KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

Dwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan. Keywords: Knowledge, Attitudes, Behaviors, Inos, Nurse.

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

BAB I PENDAHULAUAN. optimal diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharan dan peningkatan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN

Kata kunci : PHBS,Tatanan Sekolah

Departemen Kesehatan Lingkungan 2 Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

TINGKAT PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) TERHADAP KEBERSIHAN PRIBADI SISWA KELAS IV dan V SD NEGERI KRATON YOGYAKARTA TAHUN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Dari lingkungan baru inilah sifat dan perilaku manusia terbentuk dengan sendirinya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Menua adalah proses menghilang kemampuan jaringan secara

Jurnal Care Vol.6, No.1,Tahun 2018

SUMMARY PERBEDAAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KECACINGAN DI SDN 1 LIBUO DAN SDN 1 MALEO KECAMATAN PAGUAT KABUPATEN POHUWATO

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Oleh. Friga Satria Yuga Perdana. Program S1 Kesehatan Masyarakat ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

POLA ASUH IBU DENGAN KEBIASAAN PERSONAL HYGIENE ANAK USIA SEKOLAH. (Parenting of Mother with Personal Hygiene Habits at School Age Children)

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING PADA LANSIA DI DESA KALISONGO KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG ABSTRAK

Transkripsi:

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP PERSONAL HYGIENE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN TLOGOMAS 2 MALANG Maria Goreti Jelau Gabur 1), Atti Yudiernawati 2), Novita Dewi 3) 1 ) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 3) Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Email : jurnalpsik.unitri@gmail.com ABSTRAK Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah ampuh untuk menangkal penyakit, agar terbebas dari berbagai macam penyakit. Dalam kehidupan sehari-hari personal hygiene sangat penting dan harus diperhatikan dan ditanamkan sejak dini, sehingga mempengaruhi prestasi belajar dan masa depan anak yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku hidup bersih dan sehat terhadap personal hygiene anak usia sekolah di SDN Tlogomas 2 No 248 Malang. Desain dalam penelitian ini adalah correlation. Pendekatan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perilaku hidup bersih dan sehat sebagai variabel independen dan personal hygiene anak usia sekolah sebagai variabel dependen. Sampling yang digunakan adalah random sampling dengan sampel berjumlah 36 siswa dari populasi 120 responden yang ada di SDN Tlogomas 2 No 248 Malang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Data analisis menggunakan uji spearman rho α 0,05. Hasil Penelitian menunjukan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kategori baik (52,7%) sedangkan personal hygiene anak usia sekolah dalam kategori baik (58,3%). Dari pengujian statistik diperoleh hasil ada hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat terhadap personal hygiene anak usia sekolah dengan nilai signifikan 0,914 atau 91,4%. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangi penelitian ini dengan metode lain, seperti eksperimen dengan variabel lain yang mempengaruhi personal hygine. Kata Kunci: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Personal Hygiene. 533

RELATIONSHIP BEHAVIOR AND HEALTHY LIVING FOR PERSONAL HYGIENE OF SCHOOL AGE CHILDREN IN PUBLIC ELEMENTARY SCHOOL TLOGOMAS 2 MALANG ABSTRACT Clean and healthy life behaviour (PHBS) is a powerful step to prevent disease, in order to free from various diseases. In everyday life, personal hygiene is very important and must be gived attention and planted early, thus affecting the academic achievement and future of a good boy. This study aims to determine the relationship of clean and healthy life behaviour with personal hygiene of school-age children in SDN Tlogomas 2 No. 248 Malang. Design in this study is the correlation. The variables approaching used in this study were healthy and hygienic behaviour as independent variables and the personal hygiene of school age children as the dependent variable. The sampling is random sampling with a sample of the 36 student from 120 population that exist in SDN Tlogomas 2 No. 248 Malang. The data was collected using questionnaires and observation sheets. Data analysis using Spearman's rho test α 0.05. The study results showed a clean and healthy life behaviour in good categories (52.7%) while personal hygiene of school age children in good categories (58.3%). From the statistical testing results obtained there is a relationship between clean and healthy life behaviour with personal hygiene of school-age children with significant value 0.914 or 91.4%. For further researcher can develop this study with other methods, such as experiments with other variables that affect personal hygiene. Keywords: Clean and Healthy Life Behaviour, Personal Hygiene. PENDAHULUAN Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support), dan pemberdayaan masyarakat (empowerman), sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri dalam tatanan masing-masing, agar dapat menerapakan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan (Depkes, 2007). 534

PHBS dikembangkan ada lima ruang lingkup yaitu di rumah tangga, di institusi kesehatan, di tempat-tempat umum, di sekolah dan di tempat kerja. Salah satu ruang lingkup PHBS yang menjadi sasaran adalah lingkungan sekolah yang meliputi beberapa indikator yaitu: Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, Mengkonsumsi jajan sehat di kantin sekolah, Menggunakan jamban yang bersih dan sehat, Olahraga yang teratur dan terukur, Memberantas jentik nyamuk, Tidak merokok di sekolah, Membuang sampah pada tempatnya, Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan, dimana lingkungan sekolah merupakan tempat kedua bagi anak setelah berinteraksi setelah keluarga (Proverawati & Rahmawati, 2012). Sekolah sebagai salah satu sasaran PHBS ditatanan institusi pendidikan, hal ini disebabkan karena banyaknya data yang menyebutkan bahwa munculnya sebagian penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6-10), misalnya diare, kecacingan dan anemia ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Dampak lainnya dari kurang dilaksanakan PHBS diantara yaitu suasana belajar yang tidak mendukung, karena lingkungan sekolah kotor, menurunnya prestasi belajar dan mengajar disekolah, menurunnya citra sekolah di masyarakat umum, oleh karena itu penanaman nilai-nilai PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak yang dapat dilakukan dengan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) (Maryunani, 2013). Pengetahuan tentang PHBS dan personal hygiene anak usia sekolah sangat dibutuhkan, pengetahuan yang dimiliki anak usia sekolah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya, pengalaman, tingkat pendidikan, keyakinan, fasilitas, penghasilan, sosial budaya, umur dan pekerjaan. Pendidikan di sekolah dapat membawa wawasan seseorang untuk mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat dan personal hygiene yang masih sangat minim yang rentan terhadap sakit dan penyakit (Depkes, 2007). Pada kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan, kenyamanan, keamanan dan kesehjateraan. Personal hygiene seseorang dipengaruhi oleh faktor pribadi sosial dan budaya. Jika seseorang sakit biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan, hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum (Isro in & Andarmoyo, 2012). Personal hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan kesulitan sesorang untuk awal dalam perlindungan terhadap orgasme yang meliputi: kebersihan kulit kepala dan rambut, kebersihan mata, kebersihan hidung, kebersihan telinga, kebersihan 535

kuku dan kaki, kebersihan gigi dan mulut dan kebersihan seluruh tubuh (Rendy, C. 2013) Personal hygiene sangat penting bagi anak karena tidak sedikit anak yang terkena penyakit akibat kurang memperhatikan personal hygiene. Personal hygiene harus dimulai sejak dini, karena apabila pada masa anak sudah diberikan pengetahuan tentang personal hygiene maka pengetahuan tentang kebersihan diri akan matang, sehingga anak akan terbiasa untuk melakukan personal hygiene (Rendy, 2013). Berdasarkan hasil survei di SDN Tlogomas 2 No 248 Malang dari 10 siswa anak SD kelas III sampai kelas V di antaranya perilaku hidup bersih kurang baik misalnya membuang sampah tidak pada tempatnya, mengkonsumsi jajanan di luar kantin sekolah, tidak mencuci tangan sebelum makan, dan lima di antaranya personal hygienenya masih sangat kurang misalnya bermasalah pada gigi, tidak menggosok gigi, tidak memotong kuku dan kebiasaan mandi 1 kali sehari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku hidup bersih dan sehat terhadap personal hygiene anak usia sekolah. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini menggunakan desain corelasional yaitu penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan dan menguji berdasarkan teori yang ada. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat yang bersamaan (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah murid SDN Tlogomas 2 kelas III-V 120 siswa. Pada penelitian ini besarnya sampel diambil dari sebagian populasi secara acak dengan mengambil 30% dari jumlah populasi yaitu 36 siswa. Dan masingmasing kelas berjumlah 12 orang terdiri dari kelas III, IV dan V. Variabel independen atau variabel bebas adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan yang menjadi variabel depnden atau terikat adalah Personal Hygiene anak usia sekolah. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan lembar observasi yaitu dengan mengisi kuesioner dan melakukan pengamatan secara langsung kepada responden. (Nursalam, 2011). Perilaku hidup bersih dan sehat menggunakan lembar observasi dan kuesioner tertutup dengan pilihan jawaban Ya / Tidak. Personal hygiene menggunakan lembar observasi dan kuesioner tertutup dengan pilihan jawaban Ya / Tidak. Pengolahan data menggunakan scoring yaitu memberikan skor pada masing-masing variabel bila ya diberi skor 1 dan bila tidak diberi skor 0. Pada penelitian ini analisa data yang digunakan adalah Spearman Rank 536

(Rho) dengan menghubungkan kedua variabel dan diperlihatkan dengan memakai tabulasi silang, dengan menggunakan bantuan SPSS 15 For window dengan tingkat kepercayaan (0,000) p < (0,05) maka Ho ditolak dan Hi diterima artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen. HASIL DAN PEMBAHASAN Data khusus menampilkan hasil penelitian yang meliputi: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan Personal Hygiene anak usia sekolah di SDN Tlogomas 2 No 248 Malang. Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa PHBS anak usia sekolah yang paling banyak adalah PHBS kategori baik yaitu 19 orang (52,7%). Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa personal hygiene anak usia sekolah di SDN Tlogomas 2 No 248 Malang yang paling banyak adalah personal hygiene dalam kategori baik yaitu 21 orang (58,3%). Tabel 1. Distribusi frekuensi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) anak usia sekolah di SDN Tlogomas 2 No 248, Tahun 2013 Perilaku PHBS f (%) Baik Cukup Kurang 19 11 6 52,7 30,6 16,7 Total 36 100 Tabel 2. Distribusi frekuensi Personal Hygiene anak usia sekolah di SDN Tlogomas 2 No 248, Tahun 2013 Perilaku PHBS f (%) Baik Cukup Kurang 21 11 4 58,3 30,6 11,1 Total 36 100 Tabel 3. Tabulasi silang hubungan PHBS terhadap personal hygiene anak usia sekolah di SDN Tlogomas 2 No 248 Malang. PERSONAL HYGIENE Total BAIK CUKUP KURANG PHBS BAIK Count 11 5 3 19 % of Total 30.6% 13.9% 8.3% 52.7% CUKUP Count 6 4 1 11 % of Total 16.7% 11.1% 2.8% 30.6% KURANG Count 4 2 0 6 % of Total 11.1% 5.6%.0% 16.7% Total Count 21 11 4 36 % of Total 58.3% 30.6% 11.1% 100.0% 537

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 19 orang (52,7%) dengan perilaku hidup bersih dan sehat dan personal hygiene yang baik ternyata sebagian besar baik 11 orang (30,6%), cukup 5 orang (13,9%) dan kurang 3 orang (8,3%). Dari 21 orang (58,3%) dengan personal hygiene yang cukup 6 orang (16,7%) dan kurang 4 orang (11,1%). Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa hasil analisa statistik korelasional Spearman Rho dengan nilai p Value sebesar 0,000 < 0,05 sehingga hipotesis H o ditolak dan H 1 diterima artinya, terdapat hubungan yang signifikan PHBS terhadap Personal Hygiene anak usia sekolah di SDN Tlogomas 2 No 248 Malang. Tabel 4. Analisa Statistik Hubungan Perilaku hidup bersih dan sehat terhadap Personal Hygiene anak usia sekolah di SDN Tlogomas 2 No 248 Malang Variabel N p value r ho Keterangan PHBS Personal Hygiene 36 0,000 0,914 H 0 ditolak H 1 diterima Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat (anak) usia sekolah di SDN Tlogomas 2 No 248 Malang, dari 36 responden yang diteliti yang paling banyak baik adalah 19 orang (52,7%). Perilaku hidup bersih dan sehat dikatakan baik dapat kita ketahui jika terdapat jamban yang bersih dan sehat disekolah, diterapkan prinsip 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) dan tersedia tempat pembuangan sampah disekolah yang baik, sehingga dapat menunjang perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang baik, penelitian ini cendrung lebih banyak berumur 9-11 tahun dibandingkan umur 7-8. Umur diatas masuk pada tahap perkembangan operasional kongkrit, selain dari faktor umur, ada faktor pengetahuan, pengalaman, lingkungan dan pola kebiasaan hidup sehari-hari. Hal ini sesuai dengan yang di kemukakan (Notoatmodjo, 2003). Umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan dan perilaku yang diperolehnya. Demikian juga umur anak semakin dewasa maka semakin baik anak dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Selain umur faktor pengetahuan, pengetahuan adalah hasil dari tahu, pengetahuan yang didapat disekolah akan menjadi dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan terhadap masalah yang dihadapi. Tanpa pengetahuan seseorang tidak mempunyai dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan terhadap masalah yang dihadapi (Notoatmodjo, 2003). 538

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan dan perilaku seseorang. Lingkungan adalah tempat pertama bagi seseorang, dan seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat lingkungan dan individu itu sendiri. Informasi juga dapat mendukung pengetahuan dan perilaku seseorang. Hal ini dikemukakan oleh Notoadmodjo (2003), jika seseorang mendapat lebih banyak informasi cenderung memiliki pengetahuan dan perilaku yang luas. Perilaku hidup bersih dan sehat adalah upaya memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerman) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan (Dinkes-sulsel, 2010 dalam Maryunani, 2013). Personal Hygiene Anak Usia Sekolah Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa Personal Hygiene anak usia sekolah di SDN Tlogomas 2 No 248 Malang yang paling banyak baik adalah 21 orang (58,3%). Personal Hygiene dikatakan baik dapat kita ketahui dari beberapa item pertanyaan yang dapat menunjang misalnya pertanyaan observasi konjungtifa anak tidak anemis, pakaian anak terlihat bersih dan rapih, tangan anak terlihat bersih dan tidak kotor sehingga dapat menunjang personal hygiene yang baik. Pada jenis kelamin anak perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki, perempuan biasanya lebih cendrung memperhatikan kebersihan, dan laki-laki biasanya kurang memperhatikan kebersihan. Dan umur yang lebih banyak 9-11 tahun dan masuk pada tahap perkembangan operasional kongkrit. Hal ini jika dikaitkan dengan pengetahuan dan motivasi menurut (Isroin & Andarmoyo), dengan bertambahnya umur, pengetahuan dan motivasi tentang hygiene, akan mempengaruhi praktik hygiene seseorang sehingga personal hygiene akan semakin baik. Karena motivas kunci penting dalam pelaksanaan personal hygiene khususnya anak usia sekolah. Kondisi ini akan memungkinkan seseorang untuk berhubungan, berinteraksi dan bersosialisasi satu dengan yang lainnya. Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Pengalaman yang 539

sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan dan perilaku seseorang. Lingkungan adalah tempat pertama bagi seseorang, dan seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat lingkungan dan individu itu sendiri. Informasi juga dapat mendukung pengetahuan dan perilaku seseorang. Hal ini dikemukakan oleh Notoadmodjo (2003), jika seseorang mendapat lebih banyak informasi cenderung memiliki pengetahuan dan perilaku yang luas. Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan, baik fisik maupun psikisnya. Tujuan Perawatan Personal Hygiene adalah sebagai berikut; 1). Meningkatkan derajat kesehatan seseorang, 2). Memelihara kebersihan diri seseorang, 3). Memperbaiki Personal Hygiene yang kurang. 4). Pencegahan penyakit, 5). Meningkatkan percaya diri seseorang, 6). Menciptakan keindahan. Dengan melakukan personal hygiene maka dapat terhindar dari banyak gangguan kesehatan yang diderita oleh seseorang misalnya pada dampak fisik: terhindar dari gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku. Dan pada dampak psikososial: terhindar dari gangguan kebutuhan rasa nyaman, aktualisasi menurun, dan gangguan dalam interaksi sosial (Isro in & Andarmoyo, 2012). Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Terhadap Personal Hygiene Anak Usia Sekolah. Berdasarkan hasil analisa tabulasi silang Tabel 3, dapat diketahui bahwa dari 19 orang (52,7%) dengan perilaku hidup bersih dan sehat dan personal hygiene yang baik ternyata sebagian besar baik 11 orang (30,6%), cukup 5 orang (13,9%) dan kurang 3 orang (8,3%). Dari 21 orang (58,3%) dengan personal hygiene yang cukup 6 orang (16,7%) dan kurang 4 orang (11,1%). Hasil analisa stastistik data tentang Hubungan perilaku hidup bersih dan Sehat (PHBS) terhadap Personal Hygiene anak usia sekolah di SDN Tlogomas 2 No 248 Malang dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rank dengan nilai p Value (0,000) < α (0,05) maka Ho ditolak dan Hi di terima artinya ada hubungan yang signifikan antara Perilaku hidup bersih dan sehat terhadap personal hygiene anak usia sekolah di SDN Tlogomas 2 No 248 Malang. Adanya pendidikan dan pengetahuan di sekolah tentang perilaku hidup bersih dan sehat akan berdampak pada personal hygiene anak, semakin baik perilaku hidup bersih dan sehat maka akan semakin baik juga personal hygiene anak. Hal ini dikarenakan lingkungan sekolah merupakan tempat kedua bagi anak setelah berinteraksi setelah keluarga. Peningkatan kualitas hidup anak salah satunya ditentukan penanaman kesehatan perilaku anak sejak dini, gangguan kesehatan ini akan 540

mempengaruhi prestasi belajar dan masa depan anak. Masalah kesehatan pada anak usia sekolah membutuhkan perhatian khusus, baik secara teknik perawatan, pengetahuan, pemberian informasi maupun pemantauan perilaku hidup bersih dan sehat ini ditujukan untuk membiasakan hidup bersih pada anak sedini mungkin, karena kebiasaan yang ditanamkam sedini mungkin akan berpengaruh terhadap perilaku kesehatan anak pada tahap berikutnya. Maka dari itu semakin baik pendidikan dan pengetahuan di lingkungan sekolah anak akan terbiasa untuk berprilaku hidup bersih dan dengan sendirinya personal hygiene-nya akan terpenuhi (Isro in & Andarmoyo, 2012). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) anak usia sekolah di SDN Tlogomas 2 No 248 Malang yang paling banyak baik adalah 19 orang (52,7%). 2) Personal Hygiene anak usia sekolah sekolah di SDN Tlogomas 2 No 248 Malang yang paling banyak baik adalah 21 orang (58,3%). 3) Ada hubungan yang signifikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terhadap Personal Hygiene anak usia sekolah di SDN Tlogomas 2 No 248 Malang, tahun 2013. SARAN Diharapakan anak -anak pada usia sekolah dapat menambah pengetahuan, wawasan dan mencari informasi yang sebanyak-banyaknya tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Personal Hygiene serta meningkatkan hubungan antara guru, orang tua atau masyarakat yang nantinya dapat atau bisa berbagi informasi, pengalaman serta saling mendukung dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. Bagi penelitian yang selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan metode lain, seperti eksperimen dengan variabel lain yang mempengaruhi personal hygiene. DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI Pusat Promosi Kesehatan. 2007. Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat. Dinkes Sulawesi Selatan. 2006. Pedoman pengembangan Kabupataen/kota percontohan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Diakses 11 Mei 2013. Isro in dan Andarmoyo, S. Personal Hygiene. Konsep, Proses dan 541

Aplikasi dalam Praktik Keperawatan.Yogyakarta : Graha Ilmu. Maryunani, A. 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta: Trans Info Media. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Peneltian Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika. Potter, PA. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Konsep, Proses, dan Praktik. Ed/4, Vol. Jakarta : EGC. Proverawati dan Rahmawati. 2012. Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS). Medical Book. Yogyakarta: Nuha Medika. Rendy, C. 2013. Buku Saku Keterampilan Dasar Keperawatan. Medical Book. Yogyakarta: Nuha Medika. 542