PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG GERAKAN PEMSEROAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (GERAKAN-PKK) 01 KOTA MOJOKERTO

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

KEPALA DESA MADU SARI KABUPATEN KUBU RAYA PERATURAN DESA MADU SARI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI J A W A T E N G A H D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG

: KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 53 TAHUN 2000 TENTANG GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

DENGAN RAHMAT. TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI,

2017, No menetapkan Peraturan Presiden tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang Undang D

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DESA DAWAN KLOD NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR65 TAHUN 2015 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN KARANG TARUNA 01 KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 69 TAHUN 2015 TENTANG

TIM PENGGERAK PKK KAB. TULUNGAGUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 4 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DESA ( PERDES ) NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

BUPATI LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 17 A PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 17 A TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2017 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, masyarakat Indonesia seluruhnya, yang dapat

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI TINGKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN KECAMATAN WIROSARI DESA KALIREJO PERATURAN DESA KALIREJO KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 01 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pembangunan pedesaan sangat diperlukan untuk Indonesia karena

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DI KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURANDAERAH KOTAMOJOKERTO NOMOR, TAHUN TENTANG LEMBAGAKEMASYARAKATANKELURAHANDI KOTAMOJOKERTO DENGAN RAHMATTUHANYANGMAHAESA WALIKOTAMOJOKERTO,

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 9 TAHUN 2007 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENEMPATAN UANG DAERAH PADA BANK UMUM PEMERINTAH DALAM BENTUK DEPOSITO BERJANGKA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN

2011, No dan Kesejahteraan Keluarga Dalam Membantu Meningkatkan dan Mewujudkan Tertib Administrasi Kependudukan; Mengingat : 1. Undang-Undang No

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PEMERINTAH KOTA BLITAR

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG GERAKAN PEMSEROAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (GERAKAN-PKK) 01 KOTA MOJOKERTO OENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang Mengingat: a. Sahwa dalam rangka optimalisasi fungsi Gerakan PKK di Kota Mojokerto berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 6 Tahun 2014 tentang Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) di Kota Mojokerto maka diperlukan penataan dan pembinaan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) di Kota Mojokerto; b. bahwa sehubungan dengan maksud huruf a, maka perlu diatur Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (Gerakan PKK) di Kota Mojokerto, dengan suatu Peraturan Walikota Mojokerto. 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Kecil Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur I Jawa Tengah I Jawa Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551) ; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Oaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679) ;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Oaerah Tingkat II Mojokerto (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3242) ; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Oaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4588) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Oaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Oaerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) ; 8. Peraturan Menteri Oalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan ; 9. Peraturan Menteri Oalam Negeri Nomor 57 Tahun 2008 tentang Batas Oaerah Kota Mojokerto dengan Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur; 10. Peraturan Menteri Oalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga ; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah ; 12. Peraturan Oaerah Kota Mojokerto Nomor 6 Tahun 2014 tentang Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan di Kota Mojokerto. MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG GERAKAN PEMBEROAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (GERAKAN PKK) 01 KOTA MOJOKERTO

BABI KETENTUAN UMUM Pasal1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Mojokerto. 2. Walikota adalah Walikota MOjokerto. 3. Camat adalah Kepala Kecamatan. 4. Lurah adalah Kepala Kelurahan. 5. Badan Pemberdayaan Masyarakat adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto. 6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kota Mojokerto. 7. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kota Mojokerto dalam wilayah kerja Kecamatan. 8. Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah Lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Kelurahan dalam memberdayakan masyarakat. 9. Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, selanjutnya disingkat Gerakan PKK adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat, menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan. 10. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. 11. Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup mental spiritual dan fisik material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. 12. Kesejahteraan Keluarga adalah kondisi tentang terpenuhinya kebutuhan dasar manusia dari setiap anggota keluarga secara material, sosial, mental dan spiritual sehingga dapat hidup layak sebagai manusia yang bermanfaat. 13. Program PKK adalah 10 program pokok PKK yang merupakan upaya pemenuhan kebutuhan dasar untuk terwujudnya pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga. 14. Tim Penggerak PKK untuk selanjutnya disingkat dengan TP-PKK adalah fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada Tingkat Kelurahan untuk terlaksananya program PKK secara keseluruhan yang merupakan mitra kerja pemerintah, dan organisasi kemasyarakatan/lembaga kemasyarakatan lainnya.

15. Kelompok Oasa Wisma adalah Kelompok yang berada dibawah Tim Penggerak PKK Kelurahan yang dapat dibentuk berdasarkan kewilayahan, Oasa Wisma terdiri dari 10-20 rumah tangga atau sesuai dengan situasi dan kondisi daerah setempat, dengan susunan keanggotaan seorang ketua dan sekretaris yang dipilih sebagai kelompok potensial terdepan dalam pelaksanaan program PKK. 16. Partisipasi adalah keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan pengelolaan dan pengawasan pembangunan. 17. Pembangunan adalah upaya untuk melakukan proses perubahan sosial maupun fisik kearah yang lebih baik bagi kepentingan masyarakat di segala bidang di Kelurahan. 18. Pembinaan adalah pemberian pedoman, standar pelaksanan, perencanaan, penelitian, pengembangan, bimbingan, pendidikan dan pelatihan, konsuultasi, supervisi, monitong, pengawasan umum, dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraaan pemerintahan Kelurahan. 19. Kepala Keluarga yang selanjutnya disingkat KK adalah orang yang bertanggungjawab dalam Keluarga yang berdomisili dan terdaftar dalam Kartu Keluarga setempat. 20. Mitra Kerja adalah berbagai pihak baik perorangan atau kelompok maupun lembaga lainnya yang saling bekerjasama, saling membantu serta mengutamakan musyawarah dan kesetaraan (mitra sejajar) dalam pelaksanaan fungsi dan tugas sesuai dengan kententuan perundangan yang berlaku. TUJUAN BABII DAN SASARAN Pasal2 Pemberdayaan masyarakat melalui Gerakan PKK merupakan upaya memandirikan masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkurigan. Pasal3 Sasaran Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan PKK adalah Keluarga di kelurahan, kecamatan dan perkotaan di wilayah Kota Mojokerto yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan kemampuan mental spiritual dan fisik material. BAB III PENYELENGGARAAN Pasal4 (1) Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat melalui Gerakan PKK dilakukan dengan 10 (sepuluh) Program Pokok Gerakan PKK.

(2) 10 (sepuluh) Program Pokok Gerakan PKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila; b. Gotong Royong; c. Pangan; d. Sandang; e. Perumahan dan tata laksana rumah tangga; f. Pendidikan dan keterampilan; g. Kesehatan; h. Pengembangan kehidupan berkoperasi; i. Kelestarian lingkungan hldup: dan j. Perencanaan sehat. (3) Uraian kegiatan 10 (sepuluh) program pokok PKK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai kondisi dan prioritas kebutuhan masyarakat. Pasal5 (1) Walikota dalam menyelenggarakan pemberdayaan masyarakat melalui Gerakan PKK membentuk TP-PKK Tingkat Kota, TP-PKK Tingkat Kecamatan dan TP-PKK Tingkat Kelurahan. (2) TP-PKK Tingkat Kota, TP-PKK Tingkat Kecamatan dan TP-PKK Tingkat Kelurahan dan kelompok-kelompok binaan TP-PKK bertanggung jawab dalam pelaksanaan 10 (sepuluh) program PKK sebagaimana dimaksud dalam Pasal4 ayat (2); (3) Susunan Pengurus TP-PKK Tingkat Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari: a. Ketua; b. Wakil Ketua I, II, III dan IV ( sesuai kebutuhan ); c. Sekretaris; d. Bendahara; e. Anggota. (4) Susunan Pengurus TP-PKK Tingkat Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari: a. Ketua; b. Wakil Ketua I, II, III dan IV ( sesuai kebutuhan ); c. Sekretaris; d. Bendahara; e. Anggota. (5) Susunan Pengurus TP-PKK Tingkat Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari: a. Ketua; b. Wakil Ketua I, II, III dan IV ( sesuai kebutuhan );

c. Sekretaris; d. Bendahara; e. Anggota. (6) Susunan Pengurus TP-PKK Kota, TP-PKK Kecamatan dan TP-PKK Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) ditetapkan dengan Keputusan Walikota. (7) Ketua TP-PKK Kota adalah Isteri Walikota. (8) Ketua TP-PKK Kecamatan adalah Isteri Carnat. (9) Ketua TP PKK Kelurahan adalah Isteri Lurah. (10) Jabatan Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan anggota TP-PKK Kota, Kecamatan dan Kelurahan dapat dijabat oleh laki-iaki atau perempuan bersifat sukarela yang mampu dan peduli terhadap upaya kesejahteraan keluarga dan tidak mewakili suatu organisasi, lembaga, dan Partai Politik. Pasal6 (1) Apabila Walikota, Camat dan Lurah seorang perempuan atau tidak mempunyai isteri, Ketua Umum dan Ketua Tim Penggerak PKK di daerah ditunjuk oleh pejabat yang bersangkutan. (2) Penunjukkan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) untuk TP-PKK Kota dengan mengutamakan isteri Wakil Walikota sebagai Ketua. Pasal7 (1) Lurah dalam upaya mempercepat pemberdayaan masyarakat kelurahan melalui Gerakan PKK membentuk kelompok TP-PKK Tingkat RW, RT dan kelompok Dasa Wisma. (2) Pembentukan kelompok PKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Lurah. BABIV TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal8 Tim Penggerak PKK Tingkat Kota, Tim Penggerak PKK Tingkat Kecamatan dan Tim Penggerak PKK Tingkat Kelurahan dan kelompok-kelompok binaan TP-PKK bertanggung jawab dalam pelaksanaan 10 (sepuluh) program PKK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2). Pasal9 (1) TP-PKK mempunyai tugas membantu Pemerintah Kota sebagai mitra dalam pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga.

(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. menyusun rencana kerja PKK Kota, Kecamatan dan Kelurahan, sesuai dengan hasil Rakerda Kota; b. melaksanakan rencana kerja PKK Kelurahan, sesuai dengan hasil Rakerda Kota; c. menyuluh dan menggerakkan kelompok-kelompok PKK Lingkungan, RW, RT dan dasa wisma agar dapat mewujudkan kegiatan-kegiatan yang telah disusun dan disepakati; d. menggali, menggerakkan dan mengembangkan potensi masyarakat, khususnya keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan; e. melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada keluarga-keluarga yang mencakup kegiatan bimbingan dan motivasi dalam upaya mencapai keluarga sejahtera; f. mengadakan pembinaan dan bimbingan mengenai pelaksanaan program kerja; g. berpartisipasi dalam pelaksanaan program instansi yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga di kelurahan; h. melaksanakan tertib administrasi; dan i. mengadakan konsultasi dengan Ketua Dewan Penyantun Tim Penggerak PKK Kota. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pad a ayat (2), TP-PKK mempunyai fungsi: a. penyuluh, motivator dan penggerak masyarakat agar mau dan mampu melaksanakan program PKK; dan b. fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali, pembina dan pembimbing Gerakan PKK. Pasal 10 (1) Untuk mengoptimalkan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui Gerakan PKK, TP PKK dapat bekerjasama dalam bentuk kemitraan sosial dan non profit dengan lembaga kernasyarakatan lainnya, lembaga international dan dunia usaha. (2) Untuk maksud, tujuan dan kepentingan sebagaimana dimaksud sebagaimana ayat (1), diperlukan rekomendasi dengan ketentuan sebagai berikut : a. Rekomendasi dari lurah selaku pembina TP-PKK Kelurahan untuk pelaksanaan kerjasama dalam bentuk kemitraan sosial dan non profit yang diselenggarakan oleh TP-PKK Kelurahan dengan tembusan kepada Walikota melalui Camat serta kepada TP-PKK Kecamatan; b. Rekomendasi dari Camat selaku pembina TP-PKK Kecamatan untuk pelaksanaan kerjasama dalam bentuk kemitraan sosial dan non profit yang diselenggarakan oleh TP-PKK Kecamatan dengan tembusan kepada kepada Walikota selaku pembina TP PKK Kota dan kepada TP-PKK Kota;

c. Rekomendasi dari Walikota selaku pembina TP-PKK Kota untuk-pelaksanaan kerjasama dalarn bentuk kemitraan sosial dan non profit yang diselenggarakan oleh TP-PKK Kota. BABV PELAPORAN Pasal 11 (1) TP-PKK Kelurahan melaporkan pelaksanaan kegiatan Gerakan PKK kepada Lurah selaku pembina TP-PKK Kelurahan dan kepada Walikota melalui Camat serta kepada TP-PKK Kecamatan. (2) TP-PKK Kecamatan melaporkan pelaksanaan kegiatan Gerakan PKK kepada Camat selaku pembina TP-PKK Kecamatan dan Walikota selaku pembina TP-PKK Kota serta kepada TP-PKK Kota. (3) TP-PKK Kota melaporkan pelaksanaan kegiatan Gerakan PKK kepada Walikota selaku pembina TP-PKK Kota. Pasal 12 Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 disampaikan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan sewaktu-waktu apabila diperlukan. BABVI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal13 (1) Badan Pemberdayaan Masyarakat secara fungsional bersama sama dengan Dinas/lnstansi yang membidangi kegiatan pemberdayaan masyarakat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat melalui Gerakan PKK. (2) TP-PKK Kota melakukan pembinaan teknis kepada TP-PKK Kecamatan, Kelurahan dan kelompok-kelompok binaan TP-PKK dalam penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat melalui Gerakan PKK. (3) TP-PKK Kelurahan melakukan pembinaan teknis kepada TP-PKK Tingkat RW, RT dan kelompok-kelompok binaan di Wilayah Kelurahan dalam penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan 10 (sepuluh) program PKK sebagaimana dimaksud dalam Pasal4 ayat (2). BAB VII PENDANAAN

9 Pasal14 Pendanaan pemberdayaan masyarakat melalui Gerakan PKK bersumber dari : a. Anggaran Pendapatan dan 8elanja Daerah Kota; b. luran anggota; c. dan lain-lain sumber pendanaan yang sah dan tidak mengikat. BAB VIII PENUTUP Pasal15 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam 8erita Daerah Kota Mojokerto. Ditetapkan di Mojokerto Pada tanggal 2 Oktolter 2015 WAUKI01A MOJOI<E~nO ltd Diundangkan di Mojokerto padatanggal 2 Oktober 2015 SEKRETARIS DAERAH KOTA MOJOKER.Tq MAS'IIJD YIJNIJS ltd MAS AGOES NIRBITO M.W.! S.H.. M.Si. Pembina Utama Madya NIP. 19570917 198309 1 001 BERITA DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 NOMOR 66 Salliill1ansesuali dengan ;as~linya KEPALA BAGIAN HUKUM, tid PUIDJI HARDJONO, SHI NIP', 196007,2911985103 '1 007