Sandra Jamu Kuryanti Manajemen Informatika AMIK BSI Bogor Jl. Merdeka No. 168, Bogor

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 2 NO. 2 DESEMBER 2014

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN SIPMB MENGGUNAKAN MATURITY MODEL PROSES MENGELOLA DATA (DS11)

Pilar Nusa Mandiri Vol. VIII No.2, September 2012

Bab II Tinjauan Pustaka

PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2)

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

ANALISA PENILAIAN MATURITY LEVEL TATA KELOLA TI BERDASARKAN DOMAIN DS DAN ME MENGGUNAKAN COBIT 4.1

SNIPTEK 2013 ISBN:

PENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (Studi Kasus di STMIK AMIKOM Yogyakarta)

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PO (PLAN AND ORGANIZE) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS DI RENTAL MOBIL PT.

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

KAJIAN KEMATANGAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SMKN 5 TANGERANG MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS XYZ DOMAIN MONITOR AND EVALUATE (ME) FRAMEWORK COBIT 4.0

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

Analisa Nilai Maturitas Dan Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Model COBIT Versi 4.1 (Studi Kasus BOB PT.Bumi Siak Pusako- Pertamina Hulu)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

LAMPIRAN A Kuesioner I : Management Awareness

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

PENILAIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN MODEL COBIT 4.1

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN TATAKELOLA TI BERBASIS DELIVERY AND SUPPORT DI PERGURUAN TINGGI

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE

Jurnal Sistem Informasi Dan Bisnis Cerdas (SIBC) Vol. 10, No. 2. Agustus 2017

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen. Melalui pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai

Irman Hariman., 2 Purna Riawan 2

ANALISIS PENGUKURAN TATA KELOLA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.0 STUDI KASUS PT. SEMESTA TEKNOLOGI PRATAMA

USULAN TATA KELOLA MANAJEMEN INSIDEN DAN MASALAH BERDASARKAN KOMBINASI COBIT 4.1 DAN ITIL V3

PENGUKURAN MATURITY LEVEL PEMBELAJARAN ASINKRONUS MELALUI MEDIA TIK DENGAN FRAMEWORK COBIT 4.1

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN MODEL TATA KELOLA IT UNTUK PROSES AKADEMIK MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS : UNIVERSITAS XYZ)

Manajemen Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Telp

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

EVALUASI PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK

Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT pada Layanan Teknologi Informasi (Studi Kasus : STIE MDP)

TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA LAYANAN TEKNOLOGI STUDI KASUS PT ABC

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA DIGILIB UNIVERSITAS XYZ MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.0

LAMPIRAN I. Kuisioner I : Management Awareness

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan

PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK JURUSAN DI UNIVERSITAS GUNADARMA DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

Gambar I.1 Contribution of IT to the Business Sumber : (ITGI, 2011)

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN LOGISTIK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UKSW SALATIGA)

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BEST PRACTICES TATA KELOLA TI DI PERUSAHAAN Titien S. Sukamto

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

Model Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Proses Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna

Pilar Nusa Mandiri Vol. IX No.1 Maret 2013

MODEL PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI (IT GOVERNANCE) PADA PROSES PENGELOLAAN DATA DI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE

pelaksanaan aktifitas dan fungsi pengolahan data pada Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) di STMIK Catur Sakti Kendari. Untuk mengoptimalkan

SWABUMI VOL IV No. 1, Maret 2016 ISSN X PENGUKURAN MATURITY LEVEL TATA KELOLA TI BERDASARKAN TUJUH KERANGKA KERJA COBIT 4.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aktivitas penunjang yang cukup penting pada PT sebagai

Taryana Suryana. M.Kom

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN PADA PENDUKUNG JARINGAN SITU DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1

BAB II LANDASAN TEORI

* Keywords: Governance, Information Technology Infrastructure, COBIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

EVALUASI PENERAPAN TATA KELOLA WEBMAIL DENGAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V PEKANBARU)

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

BAB I PENDAHULUAN. umum TNI AL. Merupakan bagian dari Puspom TNI yang berperan

Audit Sistem Informasi Layanan di Biro Administrasi Akademik pada Institut Informatika & Bisnis Darmajaya Menggunakan Cobit 4.1.

Analisis Pengawasan dan Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi PT. Angkasa Pura I Semarang dengan Framework COBIT 4.1 ABSTRAK

PENERAPAN COBIT FRAMEWORK UNTUK MENILAI PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN (STUDI KASUS PADA KLINIK XYZ YOGYAKARTA)

MAKALAH KEAMANAN INFORMASI. Oleh : Muhammad Shodiqil Khafili Djakfar. Dosen Pengajar : Ferry Astika Saputra, ST, M.Sc

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENILAIAN TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TI PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan Informasi Teknologi (IT) menjadi semakin dibutuhkan

STRATEGI PENINGKATAN PROSES TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS XYZ DOMAIN DELIVER AND SUPPORT (DS) FRAMEWORK COBIT 4.0

Vol. X No. 2, September 2013

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TI BERDASARKAN 34 KERANGKA KERJA COBIT 4.1

AUDIT TATA KELOLA TI BERBASIS MANAJEMEN RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN PBI 9/15/2007 DAN COBIT 4.1 DI BANK X

PENILAIAN KESELARASAN ANTARA TUJUAN BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PT SARANA LUAS MAJU KIMIA

Analisis Pengelolaan Teknologi Informasi Berbasis Framework COBIT 4.1 : Studi Kasus Pada PT Bhanda Ghara Reksa

COBIT dalam Kaitannya dengan Trust Framework

Pendahuluan Tinjauan Pustaka

2015 IT PERFORMANCE MANAGEMENT

PENGEMBANGAN MODEL INFORMATION TECHNOLOGY (IT) GOVERNANCE PADA ORGANISASI PENDIDIKAN TINGGI MENGGUNAKAN COBIT4.1 DOMAIN DS DAN ME

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

Dosen : Lily Wulandari

EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4

ANALISIS PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN MENGGUNAKAN KERANGKA COBIT 4.1 (STUDI KASUS: PT SMI)

EVALUASI KEAMANAN DATA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT XYZ MELALUI AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh : FARIZA AYU NURDIANI

AUDIT SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 PADA E-LEARNING UNISNU JEPARA

Audit Sistem Informasi Akademik Menggunakan COBIT 5 di Universitas Jenderal Achmad Yani

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN DI STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PENGUKURAN MATURITY LEVEL PADA AL-IRSYAD AL- ISLAMIYYAH UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA KEUANGAN DAN PELANGGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

Transkripsi:

ANALISA PENILAIAN PENGELOLAAN TINGKAT LAYANAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN KERANGKA KERJA COBIT DOMAIN DELIVERY AND SUPPORT (STUDI KASUS : TOKOPEDIA DENGAN DOMAIN DS1 D4 ) Sandra Jamu Kuryanti Manajemen Informatika AMIK BSI Bogor Jl. Merdeka No. 168, Bogor Email : sandra.sjk@bsi.ac.id ABSTRAK Pengelolaan TI yang baik diharapkan penerapan teknologi informasi dapat berjalan dengan optimal. Pengelolaan TI yang baik dilakukan dengan cara menilai kesesuaian antara penerapan TI dan proses bisnis organisasi. Dengan semakin meningkatnya penggunaan TI dalam bisnis, tata kelola TI menjadi konsep yang penting dibicarakan. Tata kelola TI sistem informasi pengelolaan layanan TI pada onlineshop Tokopedia sudah dilakukan walaupun masih belum berjalan secara optimal karena belum mencapai tingkat kematangan yang diharapkan. Analisa tingkat kematangan dilakukan untuk mengetahui tingkat kematangan tata kelola TI berdasarkan kondisi tata kelola TI institusi saat ini yang diperoleh melalui isian kuisioner, interview dan observasi sesuai dengan standarisasi yang ditetapkan oleh COBIT. Analisa tingkat kematangan dilakukan dengan mengolah hasil isian kuisioner maturity models pada responden. Perancangan kuesioner dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan untuk setiap level control objectives yang ada pada Domain Delivery and Support (DS). Tingkat kematangan (Maturity Level) yang ada pada setiap proses TI terdapat dalam domain Delivery and Support (DS) masih berada pada level 3 (defined process). Kata Kunci : COBIT, Delivery and Support (DS), Tata Kelola TI 1. Pendahuluan Tata kelola TI merupakan keseluruhan proses pada suatu perusahaan untuk membagi keputusan yang benar mengenai TI dan mengawasi kinerja investasi TI [1] Sedangkan menurut [2] Tata kelola TI adalah suatu keputusan penting mengenai kerangka kerja akuntabilitas untuk meningkatkan kemauan dalam menggunakan TI. Dari dua definisi diatas dapat diambil kesimpulan jika tata kelola TI merupakan wujud tanggung jawab dari pimpinan yang ada di struktur organisasi yang memastikan TI perusahaan mendukung dan mempeluas obyektif dan strategi organisasi. Tokopedia merupakan salah satu onlineshop yang cukup terkenal saat ini, yang menggunakan teknologi informasi sebagai sarana dan prasarana untuk memberikan layanan kepada masyarakat luas. Pengawasan maupun penilaian terhadap kinerja TI khususnya sistem informasi pengelolaan tingkat pelayanan senantiasa dilakukan secara berkala oleh pihak manajemen dari onlineshop tersebut. Agar layanan TI berjalan sesuai dengan yang diharapkan, perlu ditunjang dengan tata kelola TI yang baik. Tata kelola TI atau IT Governance merupakan struktur hubungan dan proses untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi untuk mencapai tujuannya dengan menambahkan nilai ketika menyeimbangkan risiko dibandingkan dengan TI dan prosesnya. IT Governance memungkinkan organisasi untuk memperoleh keuntungan penuh dari suatu informasi, dengan memaksimalkan keuntungan dari peluang dan keuntungan kompetitif yang dimiliki. Salah satu standar yang mendukung tata kelola TI adalah Control Objective for Information and Related Technology (COBIT). COBIT sendiri mengakomodasi pengambaran tersebut dengan menyediakan process model dalam 4 domain yaitu Plan and Organize (PO), Acquire and Implement (AI), Delivery and Support (DS) dan Monitoring and Evaluation (ME) [3]. COBIT mengintegrasikan praktek-praktek yang baik terhadap TI dan menyediakan framework untuk tata kelola TI, yang dapat membantu pemahaman dan pengelolaan resiko serta memperoleh keuntungan yang berkaitan dengan TI. Dengan demikian implementasi COBIT sebagai framework tata kelola TI akan dapat memberikan keuntungan [4] : a. Penyelarasan yang lebih baik, berdasarkan pada fokus binsis. b. Sebuah pandangan, dapat dipahami oleh manajemen tentang hal yang dilakukan TI. c. Tanggung jawab dan kepemilikan yang jelas didasarkan pada orientasi proses

d. Dapat diterima secara umum dengan pihak ketiga dan pembuat aturan e. Berbagi pemahaman diantara pihak yang berkepentingan, didasarkan pada sebuah bahasa umum. f. Pemenuhan kebutuhan COSO (Committee of Sponsorsing Organisations of the Treadway Commision) untuk lingkungan kendali TI. Permasalahan yang ada pada penilaian pengelolaan tingkat layanan tata kelola TI ini meliputi bagaimana tingkat kematangan (maturity level) tingkat layanan tata kelola sistem informasi yang dilakukan di onlineshop Tokopedia. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai a. Melakukan pengkajian dan evaluasi terhadap tata kelola TI pada onlineshop Tokopedia khususnya untuk layanan sistem informasi kepada pelanggan dengan menggunakan framework COBIT b. Untuk mengetahui tingkat kematangan (maturity level) tata kelola TI di onlineshop Tokopedia. a. TI selaras dengan perusahaan dan realisasi keuntungan yang dijanjikan b. Penggunaan TI memungkinan perusahaan mengeksloitasi peluang dan memaksimalkan manfaat Konsep dasar kerangka kerja COBIT adalah bahwa penentuan kendali dalam TI berdasarkan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung tujuan bisnis dan informasi yang dihasilkan dari gabungan penerapan proses TI dan sumber daya terkait. Secara keseluruhan kerangka kerja COBIT dapat dibedakan ke dalam 3 sudut pandang, yaitu [6]: a. Kriteria informasi b. Sumber daya TI c. Proses TI Ketiga sudut pandang tersebut dapat dilihat dalam bentuk kubus pada gambar 1 berikut: COBIT (Control Objectives For Information And Related Technology) Menurut Information Technology Governance Institute [5], COBIT adalah salah satu metodologi yang memberikan kerangka dasar dalam menciptakan sebuah teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dengan tetap memperhatikan faktor-faktor lain yang berpengaruh. Pada dasarnya COBIT dikembangkan untuk membantu memenuhi berbagai kebutuhan manajemen terhadap informasi dengan menjembatani kesenjangan antara resiko bisnis, kontrol dan masalah teknik. COBIT memberikan satu langkah praktis melalui domain dan framework yang menggambarkan aktivitas IT dalam suatu struktur dan proses yang dapat disesuaikan. Persoalan tata kelola TI menyangkut beberapa hal yang perlu dipahami agar dapat membantu analisis dan pengembangan solusi. Beberapa hal yang akan mendasari untuk membantu pencapaian tujuan tersebut dan yang menjadi penekanan disini adalah : a. Pemahaman mengenai tata kelola TI. b. Framework tata kelola, yang memberikan kerangka kerja pengembangan tata kelola yang mengambil standar COBIT. c. Pengukuran, yang membantu menilai kondisi tata kelola yang ada selama ini, dan kemudian dapat digunakan sebagai dasar untuk penetapan sasaran tata kelola TI yang diinginkan. Tujuan tata kelola TI adalah agar dapat mengarahkan upaya TI, sehingga memastikan performa TI sesuai dengan pemenuhan obyektif Gambar 1. Kubus COBIT [7] Menurut [8] terdapat 5 area yang penting diperhatikan dalam tata kelola TI yaitu keselarasan strategi bisnis dan strategi TI, penyampaian nilai TI, manajemen resiko, pengukuran kinerja dan manajemen sumber daya TI. Setiap area ini mempunyai standar pengaturan yang diuraikan dalam panduan COBIT (Control Objectives for Information and Technology). Setiap area ini mempunyai standar pengaturan yang diuraikan dalam panduan COBIT (Control Objectives for Information and Technology). Gambar 1. Fokus Area Tata Kelola TI [8] Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data primer dan sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Teknik pengumpulannya dilakukan melalui beberapa langkah yakni: a. Data Primer diperoleh melalui wawancara dengan personel yang terkait dalam obyek penelitian serta pengisian kuesioner. b. Data Sekunder diperoleh melalui studi pustaka atau literatur yang dilakukan untuk mendukung pemahaman terhadap konsep-konsep yang berkaitan langsung dengan penelitian.

Teknik pengumpulannya dilakukan melalui beberapa langkah yakni: a. Studi pustaka yang terkait dengan evaluasi dan instrumen tata kelola TI. b. Studi awal di onlineshop Tokopedia. c. Merancang kuesioner/instrumen penelitian. d. Pengumpulan data (observasi dan wawancara). Analisa tingkat kematangan dilakukan untuk mengetahui tingkat kematangan tata kelola TI berdasarkan kondisi tata kelola TI institusi saat ini yang diperoleh melalui isian kuisioner, interview dan observasi sesuai dengan standarisasi yang ditetapkan oleh COBIT. Analisa tingkat kematangan dilakukan dengan mengolah hasil isian kuisioner maturity models pada responden. Perancangan kuesioner dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan untuk setiap level control objectives yang ada pada Domain DS [6]. Kuisioner ini disajikan dalam bentuk uraian pernyataan yang perlu diisi oleh masing-masing responden. Adapun keseluruhan peryataan sebanyak 136 buah. Untuk mengetahui rincian pernyataan kuesionernya disajikan pada lampiran. Dari hasil kuesioner tersebut kemudian akan dilakukan konversi nilai terhadap setiap jawaban dari responden. Konversi dilakukan dengan menggunakan nilai 0 untuk jawaban tidak (T) dan nilai 1 untuk jawaban ya (Y). Dari hasil konversi kemudian dilakukan normalisasi dengan membagi total nilai konversi dengan jumlah pertanyaan yang ada pada setiap level. Kemudian setelah dilakukan normalisasi dilakukan penghitungan rata-rata dengan membagi total nilai jawaban dengan jumlah responden. 2. Pembahasan Tahapan yang dilakukan oleh peneliti pada penilaian pengelolaan tingkat layanan tata kelola TI adalah sebagai Studi Awal Pengolahan Data Pengumpulan Data Lapangan Kuisioner Gambar 2. Tahapan Penelitian Onlineshop Tokopedia memiliki sistem informasi berbasis web yang dapat diakses secara online. Sistem informasi pengelolaan tingkat layanan tata kelola TI ini dibangun dengan berbasis web dengan platform Bahasa Pemrograman PHP, Java Script dan dengan dukungan database MySQL dab Web server Apache (Open Source). Secara umum tata kelola TI saat ini dapat dilihat dari hasil perhitungan tingkat kematangan (maturity level) tata kelola TI untuk sistem informasi pengelolaam tingkat layanan pada onlinehop. Pada tabel 1 berikut akan disampaikan hasil rekapitulasi tingkat kematangan (maturity level) untuk domain DS. Gambar 2. Radar Perhitungan Kuisioner COBIT Domain DS1 DS4 Adapun hipotesa yang penulis lakukan pada onlineshop Tokopedia adalah onlineshop Tokopedia telah memiliki pola yang berulangkali dilakukan dalam melakukan aktifitas manajemen terkait dengan tata kelola TI, namun keberadaannya belum terdefinisi secara baik dan formal sehingga masih terjadi ketidakkonsistenan maka dengan ini diduga tingkat kematangan pelaksanaan tata kelola TI di onlineshop Tokopedia berada pada level 2 (Repeatable). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuisioner. Kuisioner disusun dan dikelompokan berdasarkan proses, setiap proses dibagi menurut level, pada setiap level disajikan butir-butir pertanyaan. Skala yang digunakan dalam kuisioner ini menggunakan skala Guttman, dimana dalam kuisioner disediakan 2 (dua) pilihan jawaban Y (Ya) dan T (Tidak). Berikut ini sebaran kuisioner menurut masing-masing proses : Tabel 1. Detail Kuisioner DS Analisa Data & Control Objective Teknik Perhitungan Maturity Kesimpulan dan Saran

Kuisioner ini disajikan dalam bentuk uraian pernyataan yang perlu diisi oleh masing-masing responden. Adapun keseluruhan peryataan sebanyak 136 buah. Untuk mengetahui rincian pernyataan kuesionernya disajikan pada Lampiran. Dari hasil kuesioner tersebut kemudian akan dilakukan konversi nilai terhadap setiap jawaban dari responden. Konversi dilakukan dengan menggunakan nilai 0 untuk jawaban tidak (T) dan nilai 1 untuk jawaban ya (Y). Dari hasil konversi kemudian dilakukan normalisasi dengan membagi total nilai konversi dengan jumlah pertanyaan yang ada pada setiap level. Kemudian setelah dilakukan normalisasi dilakukan penghitungan rata-rata dengan membagi total nilai jawaban dengan jumlah responden. Data pengamatan dalam penelitian ini adalah pengelola, pengembang dan pengguna layanan Onlineshop Tokopedia yaitu administrator dan user. Adapun jumlah datadari setiap bagian adalah : Tabel 2. Data Responden No. 1 Populasi Bagian TI Jumlah 5 2 Manager 1 3 Administrasi 6 T O T A L 12 Penelitian ini menggunakan teknik analisis data secara deskriptif-kuantitatif. Disain deskriptifkuantitatif yang umum digunakan yaitu Disain Deskriptif Kuisioner, ini dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi sebagai subyek penelitian. Hasil isian inilah yang akan mendeskripsikan tentang variabel yang diteliti. Disini ada 5 responden yang dipilih dari populasi yang akan mengisi pernyataan yang ada sebanyak 136 buah untuk kemudian dilakukan analisis data secara deskriptif-kuantitatif dari masing-masing variabel dan karakteristik sampel. Analisa tingkat kematangan dilakukan untuk mengetahui tingkat kematangan tata kelola TI berdasarkan kondisi tata kelola TI institusi saat ini yang diperoleh melalui isian kuisioner, interview dan observasi sesuai dengan standarisasi yang ditetapkan oleh COBIT. Analisa tingkat kematangan dilakukan dengan mengolah hasil isian kuisioner maturity models pada responden. Perancangan kuesioner dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan untuk setiap level control objectives yang ada pada Domain DS. Analisa GAP High Level Control Objective Domain DS1 DS2 DS3 DS4 Jumlah Proses Pertany aan Mendefinisikan dan Mengelola Tingkat Layanan 32 Mengelola Pelayanan dari Pihak Ketiga 31 Mengatur Kinerja dan Kapasitas 33 Menjamin Keberlangsungan Pelayanan 40 TOTAL 136 DS1- Mendefinisikan dan Mengelola Tingkat Layanan Fokus utama proses DS1 adalah mengidentifikasi persyaratan-persyaratan layanan, persetujuan terhadap mutu layanan dan memonitor pencapaian setiap mutu layanan. Tingkat kematangan saat ini (current maturity level) pada DS1 berada pada level 3,442. Agar proses DS1 dapat mencapai maturity level 4, maka yang perlu dlakukan adalah sebagai a. Menetapkan kerangka mutu layanan yang disusun antara pelanggan dan penyedia layanan, yang mencakup kebutuhan layanan, ketetapan layanan. b. Menetapkan layanan, melalui pendekatan portopolio c. Menetapkan dan menyetujui mutu layanan untuk semua layanan TI berdasarkan kebutuhan pelanggan dan kemampuan TI. d. Mengawasi dan melaporkan pencapaian mutu layanan secara terus menerus dan laporan diberikan dalam bentuk formal. e. Meninjau kontrak dan persetujuan mutu layanan secara teratur untuk memastikan efektifitas, hal-hal baru dan apabila ada perubahan-perubahan maka disertai dengan penjelasan. DS2-Mengelola Pelayanan dari Pihak Ketiga Fokus utama proses DS2 adalah membangun relationship dan tanggung jawab bilateral dengan pihak ketiga penyedia layanan yang berkualitas dan pemantauan penyampaian layanan untuk verifikasi dan memastikan ketaatan persetujuan yang telah ditetapkan. Tingkat kematangan saat ini (current maturity level) pada DS2 berada pada level 3,447. Agar proses DS2 dapat mencapai maturity level 4, maka yang perlu dlakukan adalah sebagai a. Mengidentifikasikan provider serta mengenali kategori layanan b. Mengenali dan mengurangi resiko-resiko terkait kemampuan provider dalam

memberikan layanan dengan cara efisien dan aman secara terus-menerus. Memastikan kontrak memenuhi standar bisnis saat ini dan sesuai dengan persyaratan peraturan dan legal. c. Mengawasi kinerja provider, membuat sebuah proses pengawasan layanan untuk memenuhi kebutuhan bisnis saat ini dan perjanjian kontrak. d. Mendokumentasikan semua kontrak kerja dengan provider dan meninjaunya dengan berkala DS3-Mengatur Kinerja dan Kapasitas Fokus utama proses DS3 adalah memenuhi persyaratan waktu respon dari persetujuan mutu layanan, membuat peningkatan kapasitas dan kinerja TI yang berkesinambungan, melalui pengawasan dan pengukuran. Tingkat kematangan saat ini (current maturity level) pada DS3 berada pada level 3,421. Agar proses DS3 dapat mencapai maturity level 4, maka yang perlu dlakukan adalah sebagai a. Membuat proses perencanaan untuk peninjauan kapasitas dan kinerja sumber daya TI. b. Meninjau kinerja dan kapasitas kinerja sumber daya TI data ini c. Melakukan ramalan kinerja dan kapasitas sumber daya TI secara berkala untuk memperkecil resiko gangguan layanan karena penurunan kinerja dan kapasitas. Ramalan ini juga dijadikan sebagai masukan pada perencanaan kinerja dan kapasitas selanjutnya. d. Ketersediaan sumber daya dipantau dalam mendukung kinerja dan kapasitas e. Mendokumentasikan semua proses, melaporkan da mengawasi kinerja dan kapasitas sumber daya TI secara terus menerus. DS4-Menjamin Keberlangsungan Pelayanan Fokus utama proses DS4 adalah menyediakan layanan perencanaan TI yang berkesinambungan. Proses layanan yang secara efektif berkesinambungan meminimalkan kemungkinan dan dampak dari interupsi layanan utama TI pada prosesproses dan fungsi-fungsi utama bisnis. Tingkat kematangan saat ini (current maturity level) pada DS4 berada pada level 3,195. Agar proses DS4 dapat mencapai maturity level 4, maka yang perlu dlakukan adalah sebagai a. Aspek keamanan dan keberlangsungan sistem minimal yang harus terpenuhi mencakup halhal berikut ini : a) Confidentiality : akses terhadap data/informasi dibatasi hanya bagi mereka yang punya ot b) Integrity : data tidak boleh diubah tanpa ijin dari yang berhak c) Authentication : untuk meyakinkan identitas pengguna system d) Availability : terkait dengan ketersediaan layanan b. Membuat perencanaan TI yang dirancang untuk mengurangi dampak gangguan utama pada proses dan fungsi bisnis utama c. Memelihara perencanaan kelancaran TI untuk memastikan bahwa perencanaan kelancaran tetap terjaga dan terbaru dan terus menerus mencerminkan kebutuhan bisnis sebenarnya. d. Melakukan pelatihan perencanaan kelancaran TI mengenai prosedur-prosedur, peran dan tanggung jawabnya apabila terjadi masalah atau bencana, serta terdistribusi dan tersedia bagi siapa saja yang membutuhkan. Implikasi Penelitian Aspek Manajerial Berdasarkan analisa gap diatas, maka implikasi penelitian pada aspek manajerial yang didapat adalah sebagai Tabel 3. Implikasi penelitian CML Dipertahankan > 4 CML Diperbaiki Selisih Superpri < 3 EML Pri CML >= 0,5 Selisih EML CML < 0,5 Catatan : EML = Expected Maturity Level, CML = Current Maturity Level Dari tabel diatas maka diperoleh : Tabel 4. Implikasi penelitian Dom Current Expected ain Maturity Maturity Selisi h Status Perbaika n DS1 3.442 4 0.558 Superpri DS2 3.447 4 0.553 Superpri DS3 3.421 4 0.579 Superpri DS4 3.195 4 0.805 Superpri

Berdasarkan tabel hasil implikasi penelitian diatas, maka didapatkan bahwa tidak ada proses tata kelola TI yang dipertahankan, semua proses tata kelola TI perlu diperbaiki, rata- rata proses tata kelola TI menjadi superpri. 3. Kesimpulan Dari kajian literatur yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya diketahui bahwa pentingnya penelitian ini adalah kita bisa melihat tingkat kematangan sistem infomasi pengelollan pelayanan tata kelola TI dengan melakukan penilaian current maturity melalui kuisioner dan wawancara kepada responden yang terkait dengan pengelolaan IT, sehingga kita bisa mendapatkan manfaat dari penelitian ini dengan cara menganalisa dan mengetahui adanya GAP yang ada, dan selanjutnya ditentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi gap tersebut. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Tingkat kematangan (Maturity Level) yang ada pada setiap proses TI terdapat dalam domain delivery and support (DS) berada pada level 3 (defined process). 2. Untuk dapat mencapai tingkat kematangan yang diinginkan (expected maturity level) dilevel 4 (manage and measureable) maka semua prosedur yang disyaratkan ditiap proses harus terpenuhi, seperti : Menetapkan kerangka mutu layanan yang disusun antara pelanggan dan penyedia layanan, yang mencakup kebutuhan layanan, ketetapan layanan, membuat proses perencanaan untuk peninjauan kapasitas dan kinerja sumber daya TI, melakukan pelatihan perencanaan kelancaran TI mengenai prosedurprosedur, peran dan tanggung jawabnya apabila terjadi masalah atau bencana, serta terdistribusi dan tersedia bagi siapa saja yang membutuhkan. 3. Untuk dapat level 4 (manage and measureable), mengacu pada standarisasi COBIT maka disetiap organisasi harus memiliki mekanisme dan prosedur yang jelas mengenai tata cara dan manajemen proses investasi TI dan mengkomunikasikan serta mensosialisasikan dengan baik diseluruh jajaran manajemen organisasi. Sedangkan saran dari penelitian ini adalah Evaluasi tata kelola TI untuk selanjutnya dapat dilakukan pada semua proses yang ada pada 4 domain dalam COBIT, yaitu plan and organize (PO), acquire and implement (AI), deliver and support (DS) dan monitor and evaluate (ME), untuk mendapatkan hasil evaluasi yang lebih lengkap, evaluasi tata kelola TI ini disarankan dapat dilakukan secara rutin setiap periode waktu tertentu (secara periodic) agar tingkat kematangan yang diinginkan tercapai, serta memberikan pelatihan COBIT bagi individu yang terlibat dalam kegiatan evaluasi tata kelola TI. Daftar Pustaka [1] Weill, P. And Vitale, M., What IT infrastructural capabilities are needed to implement e-business models. MIS Quarterly Executive. 2002. [2] Van Grembergen, Wim, et al. Structure, Processes and Relational Mechanisms For IT Governance in Strategies For Information Technology Governance. Idea Group Publishing. 2004. [3] IT Governance Institute. COBIT 4.0 : Control Objectives, Management Guidelines, Maturity Models, IT Governance Institute.2005 [4] Fitroh. Tips dan Trik Dalam Memahami Tata Kelola TI COBIT Versi 4.0. Jakarta. 2013. (http://www.hazrinariza.com/wpcontent/uploads/2014/05/tata-kelola-ti-menggunakan- COBIT-domain-PO-dan-AI.pdf/ 2 Desember 2014) [5] IT Governance Institute. COBIT 4.0 : Control Objectives, Management Guidelines, Maturity Models. IT Governance Institute.2005. [6] Indrajit, Eko. Mengukur Tingkat Kematangan Pemanfaatan TI Untuk Institusi Pendidikan, Suatu Pendekatan Kesiapan Stakeholder. Prosiding konferensi nasional TI & komunikasi untuk Indonesia, Bandung. 2006. [7] IT Governance Institute and the Office of Commerce. Aligning COBIT, ITIL and ISO 17799 for Business Benefit, IT Governance Institute and the Office of Government Commerce. 2005 [8] IT Governance Institute. Management Guidelines & Audit Guidelines, Control Objectives, COBIT 3 rd ed. USA:ICASA.2000 Biodata Penulis Sandra Jamu Kuryanti, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK Swadharma Jakarta, lulus tahun 2005. Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri Jakarta, lulus tahun 2010. Saat ini menjadi Dosen di AMIK BSI.