PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA TEMA INDAHNYA NEGERIKU MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFC DI SDN 07 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT ABSTRACT

Noflion 1, Pebriyenni 1, Hendra Hidayat 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 09 BALAI SATU KECAMATAN LUBUK BASUNG

PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KARTU ARISAN DI SDN 27 KINALI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THE POWER OF TWO PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VSDN 04 KINALI PASAMAN BARAT

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah:

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN M-APOS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstrak

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN STRATEGI BOWLING KAMPUS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

Oleh Saryana PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 SUNGAI BEREMAS PASAMAN BARAT

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PAKEM PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PLANTED QUESTIONS PADA SISWA KELAS V SD N NGAGLIK, SAMBI, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TALKING STICK DI SDN 11 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE SISWA KELAS IV SDN 10 PADANG DAREK KABUPATEN SOLOK SELATAN

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI SDN 02 TARUNG TARUNG KABUPATEN SOLOK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PLANTED QUESTIONS DI SDN 01 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

BAB II KAJIAN TEORI. usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 13 PASAMAN

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Model Berbasis Portofolio untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKN

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 02 ULAK KARANG SELATAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA

II. KAJIAN PUSTAKA. dari diri siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru.

PERSETUJUAN ARTIKEL. Oleh: Indriyani Nalole Jurusan Pendidikan Ekonomi. Nip Nip

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE DI KELAS V SDN 04 KAYU MANANG SURIAN KABUPATEN SOLOK

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA KELAS 1X DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGRAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2001: 37) belajar

Singgih Bayu Pamungkas Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perkembangan kepribadian. Menurut Surakhmad (1987:16) belajar

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: LULUK RIF ATIN A54F100033

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan. dapat menunjang hasil belajar (Sadirman, 1994: 99).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PEMASANGAN ANTENA PARABOLA PESERTA DIDIK KELAS XI TAV SMKN 1 SUMARORONG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstrak

ARTIKEL PENELITIAN PENERAPAN PENDEKATAN KONSTUKTIVISME PADA PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini menggunakan metode

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE PREDICTION GUIDE DI SD NEGERI 13 BUKIT KACIAK

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS KARTU DI SDN 20 PASAMAN

Rahayu Dwi Mastuti Widayati Guru IPS SMP Negeri 2 Merbau Mataram ABSTRAK

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam pencapaian tujuan dan hasil belajar. Belajar menurut Bell-Gredler

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SEMESTER I SDN 4 BESUKI SITUBONDO

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. blogspot.com/pengertian-orang-tua.html diakses 04/06/2014) adalah

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS V DI MIN SILAMBAU KECAMATAN KINALI PASAMAN BARAT

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang. Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dan saling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa di kelas V tahun

Alit Verfitasari Aryaningrum Pendidikan Sosiologi Antropologi Universitas Sebelas Maret. Abstrak

PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemempuan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. siswa apabila siswa telah terlihat aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

Muhammad Abdul Kadir Jaelani, Syifa ul Gummah, Samsun Hidayat. Pendidikan Fisika ABSTRAK

Pio Prayogi Universitas Negeri Malang

PENERAPAN METODE FUN LEARNING PADA PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 20 KUMANIS KABUPATEN SIJUNJUNG

Transkripsi:

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT Rosmiati 1, Yusrizal 2, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail: rosmiati10@gmail.com Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas belajar siswa kelas V dalam pembelajaran PKn SDN 11 Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Rendahnya aktivitas belajar siswa ditandai dari 22 orang siswa terdapat 9 orang (40%) yang aktif mengeluarkan pendapat, 6 orang (27%) yang menanggapi pendapat, dan 7 orang (31%) yang mengerjakan latihan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan Model Everyone is Teacher Here. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa kelas V pada pembelajaran PKn dengan menggunakan Model Everyone is Teacher Here di SDN 11 Kinali. Sedangkan tujuannya adalah untuk peningkatan aktivitas belajar siswa kelas V pada pembelajaran PKn dengan menggunakan Model Everyone is Teacher Here di SDN 11 Kinali. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara kolaboratif. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 11 Kinali, yang berjumlah 22 orang. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, catatan lapangan, tes hasil belajar siswa dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis lembar observasi aktivitas siswa dalam mengemukakan pendapat selama proses pembelajaran PKn diperoleh hasil pada siklus I adalah 59,1%, meningkat pada siklus II menjadi 84,09%. Aktivitas siswa dalam menanggapi pendapat selama proses pembelajaran PKn diperoleh hasil pada siklus I adalah 56,82%, meningkat pada siklus II menjadi 81,81%. Aktivitas siswa mengerjakan latihan selama proses pembelajaran PKn diperoleh hasil pada siklus I adalah 70,44%, meningkat pada siklus II menjadi 81,81%. Dapat disimpulkan, dengan menggunakan Model Everyone is Teacher Here pada pembelajaran PKn dapat ditingkatkan aktivitas belajar siswa. Kata Kunci: Aktivitas, PKn, Everyone is Teacher Here

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu uasaha untuk membangun manusia seutuhnya yang berkualitas sesuai yang diinginkan. Pendidikan tersebut antara lain bisa ditempuh melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini merupakan inti dari pendidikan secara keseluruhan. Mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (dalam Depdiknas, 2007:1), pendidikan di Indonesia diharapakan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hakikat NKRI adalah negara kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme. NKRI dibentuk atas dasar tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama, walaupun warna masyarakat tersebut berbeda agama, ras, etnik atau golongannya. Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu: 15 orang siswa nilai PKn-nya di bawah KKM. Ada siswa tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran. 9 orang siswa 9 (18%) yang mengemukakan pendapat. 6 orang siswa (27%) yang bisa dalam menanggapi pertanyaan. Guru kurang memvariasikan model pembelajaran. 7 orang siswa (31%) yang menyelesaikan latihan di akhir pelajaran. Siswa malas membaca materi pelajaran. Siswa merasa bosan belajar, siswa sering keluar masuk kelas dan berbicara dengan teman. Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan serta kemampuan yang terbatas serta agar arah dan fokus penelitian ini jelas, maka penelitian ini dibatasi pada masalah rendahnya aktivitas siswa pada pembelajaran PKn di kelas V SDN 11 Kinali. Pada penelitian ini ada 3 aspek aktivitas yang diteliti, yaitu: aktivitas lisan, dan aktivitas tulisan. Aktivitas lisan yang dimaksudkan di sini adalah mengemukakan pendapat dan menanggapi pertanyaan pada saat pembelajaran. Sedangkan aktivitas tulisan

dimaksudkan di sini adalah siswa mengerjakan latihan. 1.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa dalam mengemukakan pendapat pada pembelajaran PKn melalui model Everyone is Teacher Here kelas V di SDN 11 Kinali. 2. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa dalam menanggapi pertanyaan pada pembelajaran PKn melalui model Everyone is Teacher Here kelas V di SDN 11 Kinali. 3. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa dalam mengerjakan latihan pada pembelajaran PKn melalui model Everyone is Teacher Here kelas V di SDN 11 Kinali. 2. KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu usaha perubahan tingkah laku yang baru, secara keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut Slemeto (dalam Hamzah, 2011:141), Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Corey (dalam Ruminiati, 2007:1.14), Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang dikelola secara disengaja untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu, sehingga dalam kondisi khusus akan menghasilkan respons terhadap situasi tertentu. 2.2 Pengertian PKn Ada beberapa pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Menurut Winataputra (dalam Ruminiati, 2007:1.25), PKn merupakan pendidikan kewarganegaraan, yaitu pendidikan yang menyangkut status formal warga negara yang pada awalnya diatur dalam undangundang 2 Tahun 1949. Menurut Depdiknas (2007:2), PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Fungsinya adalah usaha untuk membekali siswa dengan kemampuan dan keterampilan dasar agar dapat tumbuh menjadi yang baik. 2.3 Karakteristik Pembelajaran PKn SD Mata pelajaran PKn memiliki karakteristik tersendiri, yang sesuai dengan visinya. Menurut Yusrizal (2010:1), Visi mata pelajaran PKn adalah mewujudkan

proses pendidikan integral di sekolah untuk pengembangan kemampuan dan kepribadian warga negara yang cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab yang pada gilirannya akan menjadi landasan untuk berkembangnya masyarakat Indonesia yang demokratis. 2.4 Pengertian Aktivitas Belajar Aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa), dalam rangka mencapai tujuan. Aktivitas belajar merupakan hal yang terpenting dari proses pembelajaran, karena tanpa kegiatan atau aktivitas belajar yang terjadi tidak mungkin seseorang dapat dikatakan belajar. Belajar bukanlah sekadar menghapal sejumlah fakta dan memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 2.5 Jenis-jenis Aktivitas Belajar Sangat banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Menurut Paul D. Dierich(dalam Sardirman, 2001:99), ada 8 aktivitas yang dapat dilakukan siswa selama proses pembelajaran antara, yaitu: 1) Kegiatan-kegiatan visual (Visual Activities), yang termasuk di dalamnya seperti kegiatan membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan dan mengamati orang lain dalam bekerja. 2) Kegiatan-kegiatan lisan (Oral Activities) meliputi: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan interupsi. 3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan (Listening Activities) meliputi: mendengarkan uraian, mendengarkan percakapan, mendengarkan diskusi, mendengarkan musik dan mendengarkan pidato. 4) Kegiatan-kegiatan menulis (Writing Activities) meliputi: menulis laporan, menulis cerita, menulis karangan, menyalin rangkuman, mengisi angket dan mengerjakan tes. 5) Kegiatan-kegiatan menggambar (Drawing Activities) melipiti: menggambar, membuat grafik, membuat diagram, menyalin peta dan menggambar pola. 6) Kegiatan-kegiatan metrik (Motor Activities) yang termasuk di dalamnya: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, menyelenggarakan permainan, menari, bermain, berkebun dan beternak. 7) Kegiatan-kegiatan mental (Mental Activities) seperti: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan. 8) Kegiatan-kegiatan emosional (Emotional Activities) meliputi: menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup. 2.6 Pengertian Strategi Active Debate Menurut Akmal (2011), istilah Everyone is Teacher Here berasal dari bahasa Inggris yang berarti setiap orang adalah guru. Jadi Everyone is Teacher Here adalah suatu model yang memberi kesempatan pada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai pengajar terhadap peserta didik lain. Sementara menurut Taufik dan Muhammadi (2012:169) mengatakan bahwa pembelajaran Everyone is Teacher Here memiliki makna bahwa setiap orang adalah guru. 2.7 Langkah-langkah Pembelajaran Strategi Active Debate Menurut Taufik dan Muhammadi (2012:169) mengatakan bahwa langkahlangkah model pembelajaran Everyone is Teacher Here adalah: 1. Guru membagikan secarik kertas atau indeks kepada siswa. 2. Setiap siswa diminta menulis satu pertanyaan mengenai materi pembelajaran yang sedang dilaksanakan. 3. Siswa diminta mengumpulkan kertas tersebut dan membagikan kembali kepada siswa, dengan catatan tidak ada yang mendapatkan pertanyaannya sendiri. 4. Siswa memikirkan jawaban dari pertanyaan yang diperolehnya dari kertas tersebut. 5. Siswa diminta membacakan pertanyaan yan dia dapatkan dari kertas, sekaligus memberikan jawabannya. 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk kepada penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah jenis penelitian yang mengacu kepada tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan guru secara langsung dalam usahanya memperbaiki proses pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Wardhani, dkk. (2010:1.4) menyatakan, Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa lebih baik. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V-A SDN 11 Kinali. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa kelas V- A SDN 11 Kinali pada tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 22 orang siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2013/2014, yaitu KD 2.2 Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok. Sedangkan pelaksanaan tindakan

dimulai bulan November dan berakhir bulan Desember 2013. Indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran PKn diukur dengan menggunakan indikator keberhasilan aktivitas belajar siswa. Sumber data dari penelitian ini diperoleh dari: 1. Siswa kelas V-A SDN 11 Kinali untuk mendapatkan data tentang aktivitas siswa dalam proses pembelajaran PKn. 2. Guru (peneliti), untuk melihat tingkat keberhasilan pembelajaran PKn. 3. Dua orang observer untuk implementasi PTK secara komprehensif baik dari sisi siswa maupun guru peneliti. Menurut Arikunto (2002:133-135), teknik pengumpulan data dalam PTK adalah: Observasi, Tes, Pencatatan Lapangan, Dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen untuk mengumpulkan data, yaitu: Lembar Observasi Kegiatan Pengajaran Guru, Lembar Observasi Aktivitas Siswa, Tes Hasil Belajar, Catatan Lapangan. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil data yang diperoleh pada penelitian ini bersumber dari lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivitas guru dan lembar hasil belajar siswa dalam pembelajaran pada 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. 4.1 Aktivitas Guru Persentase Aktivitas Guru pada Siklus I dan Siklus II Siklus Rata-rata Persiklus I 62,5% II 83% Rata-rata persentase 72,7% Target 70% Tabel di atas disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran melalui model Everyone is Teacher Here pada siklus I belum dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentase aktivitas guru yaitu 62,5%. Pada siklus I, guru kurang bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Sementara pada siklus II rata-rata persentase aktivitas guru mengalami peningkatan menjadi 83%, sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran melalui model Everyone is Teacher Here sudah dikatakan baik dan sudah mencapai target serta mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. 4.2 Aktivitas Siswa Persentase Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II No Indikator Aktivitas Siswa 1. Siswa mengekakan pendapat 2. Siswa menanggapi pertanyaan 3. Siswa mengerjakan latihan Pencapaian Hasil Keterangan Aktivitas Siklus I % Siklus II % 59,1% 84,09% Mengalami kenaikan (24,99%) 56,82% 81,81% Mengalami kenaikan (24,99%) 70,44% 81,81% Mengalami kenaikan (11,37%)

4.3 Hasil Belajar Siswa Data Nilai Tes Akhir Siklus II Uraian Jumlah Jumlah siswa yang mengikuti tes 22 Jumlah siswa yang tuntas tes 19 Jumlah siswa yang tidak tuntas 3 tes Persentase ketuntasan tes hasil 86,4% belajar siswa Rata-rata tes akhir siklus II 75,2% 5. KESIMPULAN DAN SARAN 1 Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Aktivitas belajar siswa kelas V-A di SDN 11 Kinali Kabupaten Pasaman Barat dalam mengemukakan pendapat pada siklus I persentasenya 59,1% meningkat pada siklus II menjadi 79,57%. 2. Aktivitas belajar siswa kelas V-A di SDN 11 Kinali Kabupaten Pasaman Barat dalam menanggapi pertanyaan pada siklus I persentasenya 56,82% meningkat pada siklus II menjadi 81,81%. 3. Aktivitas belajar siswa kelas V-A di SDN 11 Kinali Kabupaten Pasaman Barat dalam mengerjakan latihan pada siklus I persentasenya 70,44% meningkat pada siklus II menjadi 81,81%. 2. Saran Sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberi beberapa saran dalam melaksanakan pembelajaran melalui Model Everyone is Teacher Here pada pembelajaran PKn sebagai berikut: 1. Bagi guru yang melaksanakan pembelajaran, penggunaan model pembelajaran Everyone is Teacher Here dapat dijadikan salah satu alternatif variasi dalam pelaksanaan pembelajaran 2. Bagi siswa, diharpakan aktivitas dan hasil belajar meningkat. Dengan penggunaan model pembelajaran Eveyone is Teacher Here dapat ditingkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa juga dapat meningkat. 3. Untuk penelitian selanjutnya, agar pelaksanaan model pembelajaran Everyone is Teacher Here lebih baik dan efektif lagi. Sebaiknya diterapkan pada lokal yang jumlah siswanya tidak

terlalu banyak dan guru harus punya persiapan yang sangat bagus. DAFTAR PUSTAKA. Anitah W, Sri, dkk., 2010. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Wardhani, I.G.A.K, dkk., 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Yusrizal. 2010. Bahan Ajar Pembelajaran PKn Kelas Tinggi. Padang: Kerjasama Dikti-Depdiknas dan Prodi PGSD FKIP Univesitas Bung Hatta. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineke Cipta. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BNSP. Hamzah dan Nurdin Muhammad. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Pebriyenni. 2009. Pembelajaran IPS II (Kelas Tinggi). Padang: Kerjasama Dikti-Depdiknas dan Jurusan PGSD FKIP Universitas Bung Hatta. Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. Sardiman A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Taufik, Taufina dan Muhammadi. 2011. Mozaik Pembelajaran Inovatif. Padang: Sukabima Press.