BAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berfungsi secara efektif sebagai salah satu alat penyebar informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU SAKU UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN. terkait korupsi merupakan bukti pemerintah serius untuk melakukan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

SALAH PERSEPSI SOAL KORUPSI

Komisi Pemberantasan Korupsi. Peranan KPK Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

BAB I PENDAHULUAN. sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini, karena korupsi merupakan sebuah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sehingga harus diberantas 1. hidup masyarakat Indonesia sejak dulu hingga saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan dapat menimbulkan kemajuan dalam kehidupan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang dari waktu ke waktu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kasus korupai yang terungkap dan yang masuk di KPK (Komisi. korupsi telah merebak ke segala lapisan masyarakat tanpa pandang bulu,

Tren Pemberantasan Korupsi Divisi Investigasi Dan Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penyidikan tindak pidana tertentu berdasarkan undang- undang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. uang. Begitu eratnya kaitan antara praktik pencucian uang dengan hasil hasil kejahatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang terbukti melakukan korupsi. Segala cara dilakukan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36. TAHUN TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

Korupsi dan Peran Serta Masyarakat dalam Upaya Penanggulangannya. Oleh : Dewi Asri Yustia. Abstrak

BAB II IDENTIFIKASI DATA

Pidana Korupsi di Indonesia Oleh Frans Simangunsong, S.H., M.H. Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. pakar hukum maupun pakar politik adalah permasalahan KPK melawan Polri.

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan stabilitas politik suatu negara. 1 Korupsi juga dapat diindikasikan

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. banyaknya persoalan-persoalan yang mempengaruhinya. Salah satu persoalan

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu masalah besar yang dihadapi masyarakat pada saat ini

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. benar-benar telah menjadi budaya pada berbagai level masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERAN SERTA MASYARAKAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPATKOMISI III DPR RI DENGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)

KADIS PENDIDIKAN MTB DAN PPTK RUGIKAN NEGARA Rp200 JUTA LEBIH.

BAB IV KEWENANGAN KEJAKSAAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI. A. Perbedaan Kewenangan Jaksa dengan KPK dalam Perkara Tindak

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak akan pernah sembuh. Berbagai fakta dan kenyataan yang diungkapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu jenis kejahatan yang paling sulit diberantas. Realitas ini

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 200

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 016/PUU-IV/2006 Perbaikan 11 September 2006

MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU PANDUAN UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI. Komisi Pemberantasan Korupsi

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

-2- Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

Waduh, Setelah Diperiksa BPK Ternyata Kas DPRD Tabalong Tekor

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Adanya korupsi di berbagai bidang menjadikan cita-cita demokrasi

I. PENDAHULUAN. seseorang (pihak lain) kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagai

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT TERPADU DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

I. PENDAHULUAN. Tindak pidana korupsi merupakan salah satu kejahatan yang merusak moral

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG. Oleh : PROF.DR.H.M. SAID KARIM, SH. MH. M.Si. CLA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan

Penanganan Politik Uang oleh Bawaslu Melalui Sentra Gakkumdu

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA KORUPSI

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 40/PUU-XIII/2015 Pemberhentian Sementara Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Gila! Golkar Calonkan Ketua DPR yang Terkait Banyak Kasus Korupsi

BAB I PENDAHULUAN. Peran media saat ini sudah semakin penting. Kebutuhan masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. tabu untuk dilakukan bahkan tidak ada lagi rasa malu untuk

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai extraordinary crime atau kejahatan luar biasa. penerapannya dilakukan secara kumulatif.

2017, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan deng

2 Wewenang, Pelanggaran dan Tindak Pidana Korupsi Lingkup Kementerian Kehutanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggar

I. PENDAHULUAN. Masalah korupsi pada akhir-akhir ini semakin banyak mendapat perhatian dari

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. sekarang belum dapat dilaksanakan secara optimal. Oleh karena itu

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Opini H ukum: Gugatan Ganti Kerugian dalam mekanisme Pengadilan Tipikor. Disiapkan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

BAB IV PENUTUP. sebuah realitas media yang dianggap benar oleh khalayak. Masyarakat percaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keuangan negara sebagai bagian terpenting dalam pelaksanaan

MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU PANDUAN UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI. Komisi Pemberantasan Korupsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta

BAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 95/PUU-XV/2017 Penetapan Tersangka oleh KPK Tidak Mengurangi Hak-hak Tersangka

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

Matriks Perbandingan KUHAP-RUU KUHAP-UU TPK-UU KPK

UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI [LN 1999/140, TLN 3874]

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemunculan korupsi di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk ringan atau berat, terorganisasi atau tidak. Walaupun korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Semangkin meluas dalam kenyataannya korupsi itu bagai kejahatan terorganisasi dan tersusun rapih. Setiap orang yang dikategorikan melawan hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. 1 Tindak pidana korupsi di Indonesia hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab terpuruknya sistem perekonomian bangsa. Hal ini disebabkan karena korupsi di Indonesia terjadi secara sistemik dan meluas sehingga bukan saja merugikan kondisi keuangan negara, tetapi juga telah melanggar hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat secara luas. Untuk itu 1 Undang-Undang No.31 Tahun 1999

2 pemberantasan tindak pidana korupsi tersebut harus dilakukan dengan cara luar biasa dengan menggunakan cara-cara khusus. Permasalahan korupsi yang melanda negeri ini bagaikan sebuah penyakit yang tidak akan pernah sembuh. Berbagai fakta dan kenyataan yang diungkap oleh media seolah-olah merepresentasikan jati diri bangsa yang dapat dilihat dari budaya korupsi yang telah menjadi hal yang biasa bagi semua kalangan, mulai dari bawah hingga kaum elite. Banyak pelaku yang sudah melakukan tindak pidana korupsi diputus bebas. Adapun penilaian dari masyarakat bahwa kemungkinan besar ada permainan di Pengadilan. Dan di sisi lain ada indikasi yang kuat bahwa koruptor itu bisa dibuktikan, dan bisa ditetapkan menjadi tersangka apabila pengadilan atau aparat penegak hukum dengan tegas dan jelas sesuai dengan undang-undang. Perkembangan Pemberantasan korupsi saat ini semakin menunjukkan titik terang sebagai upaya pemerintah dalam menanggapi tindak pidana korupsi di Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu wujud nyata pemerintah untuk memberantas korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, KPK diberi amanat melakukan pemberantasan korupsi secara profesional, intensif, dan berkesinambungan. KPK merupakan lembaga negara yang bersifat independen, yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan

3 manapun. KPK dibentuk bukan untuk mengambil alih tugas pemberantasan korupsi dari lembaga-lembaga yang ada sebelumnya. Penjelasan undang-undang menyebutkan peran KPK sebagai trigger mechanism, yang berarti mendorong atau sebagai stimulus agar upaya pemberantasan korupsi oleh lembaga-lembaga yang telah ada sebelumnya menjadi lebih efektif dan efisien. 2 Media massa saat ini memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat modern. Dalam hal ini media massa tampil sebagai jembatan informasi terhadap masyarkat, media massa merupakan salah satu sumber informasi yang dapat membentuk pandangan publik, dimana media massa selalu menyampaikan beragam informasi aktual yang dikonsumsi masyarkat secara luas. Berkembangan informasi yang terus berkembang melahirkan sebuah media informasi yang cepat dan luas adalah media online atau internet. Kehadirannya memang menjadi paradigma baru bagi masyarakat, mengingat karakteristik media online berbeda dengan media massa lainnya, baik media cetak maupun media elektronik. Namun, bukan berarti kehadiran media online menggeser karakteristik media-media sebelumnya. Dalam menghadirkan pemberitaan secara update media saling berlomba untuk mendapatkan informasi berita yang cepat, aktual, dan terpercaya. Salah satu nya adalah media bernama Kompas yang sudah ternama dan terpercaya pada tahun 1965 oleh masyarakat Indonesia. 2 http://www.kpk.go.id/id/tentang-kpk/sekilas-kpk

4 Diterbitkan majalah bulanan Intisari pada 17 Agustus 1963 oleh Petrus Kanisius (PK) Ojong dan Jakob Oetama (JO), bersama J Adisubrata dan Irawati SH. Majalah bulanan ini utamanya ditujukan untuk memberi bacaan bermutu dan membuka cakrawala masyarakat Indonesia. Intisari terbit dengan tampilan hitam putih, tanpa sampul, berukuran 14 x 17,5 cm, dan tebal 128 halaman. Meskipun demikian, Intisari mendapat sambutan baik dari pembacanya dan beroplah 11.000 eksemplar. Setelah sukses dengan dengan media massa cetak, secara bertahap kompas merambah ke media lain yaitu media online dengan berbagai kemajuan teknologi dan kemampuan mendapat dan menyari informasi yang lebih cepat kompas mendirikan kompas online. Perjalanan bisnis Kompas Gramedia tiba pada perkembangan tren di masyarakat yang menunjukkan fenomena meningkatnya penggunaan jaringan Internet untuk mendapatkan informasi. Maka, Harian Kompas membuat versi online dari edisi cetaknya yang disebut Kompas Online dengan alamat http://www.kompas.com. Pada tahun 1998, Kompas Online berkembang menjadi unit bisnis tersendiri di bawah naungan PT Kompas Cyber Media (KCM). Saat ini, Kompas Online bertransformasi menjadi Kompas.com. Portal kompas online ini dibuat dengan dana senilai $ 5.818.994.25, dan pengujung setiap harinya mencapai 1.145.291. Memang dari segi pengunjung, Portal kompas menjadi kedua terpopuler dari semua portal online di Indonesia. 3 3 http://panduanmenarik.blogspot.co.id/2013/11/5-portal-berita-online-terbaik.html

5 Media kompas online atau kompas.com pada bulan september 2014 membuat headline pemberitaan kasus korupsi, hingga akhir september pemberitaan masih terus berkembang, headline yang dihadirkan adalah sebuah kasus korupsi Jero Wacik. Jero Wacik adalah menteri ESDM periode 2011-2014 dan juga anggota partai politik demokrat dibawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada masa jabatannya yang akan berakhir ditahun 2014 menteri ESDM Jero Wacik tersangkut kasus korupsi ia ditetapkan menjadi tersangka pada bulan september oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 4 Hari selasa 2 September 2014, KPK telah mengadakan gelar perkara atas indikasi tindak pidana korupsi yang ada di Kementrian ESDM bersama 5 ketua KPK. Gelar perkara ini adalah lanjutan dari penyelidikan beberapa waktu yang dilakukan oleh KPK dengan memanggil Jero Wacik sebagai saksi. Jero Wacik sendiri pada waktu itu menjawab bahwa penyelidikan ini terkait Dana Operasi Menteri atau DOM. Perkara korupsi ini juga merupakan rentetan dari kasus korupsi di Sekretariatan Jenderal ESDM yang sudah menjerat Sekretariatan Jenderal ESDM Waryono Karno. Telah dilaksanakannya gelar perkara tersebut pada selasa 2 september 2014, Jero Wacik ditetapkan menjadi tersangka. Jero Wacik terlibat setelah adanya laporan bahwa Jero Wacik memerintahkan Waryono untuk memainkan anggaran. Salah satu caranya adalah mengadakan rapat-rapat fiktif di kementrian dengan memakai Dana 4 http://www.artikel.web.id/berita/jero-wacik-ditetapkan-kpk-sebagai-tersangka-korupsi.html

6 Operasi Menteri (DOM) dan mendapatkan sesuatu dari pengadaan kementrian. Melalui pengembangan kasus Rudi, KPK juga menetapkan Sutan sebagai tersangka. Sutan diduga menerima pemberian hadiah atau janji terkait pembahasan APBN-P di Kementerian ESDM. Sejumlah tokoh politik dan pejabat ESDM diminta keterangan oleh KPK sampai sejauh mana keterlibatan mereka dalam kasus ini yang banyak menyeret nama tokoh politik dan sangat merugikan Negara. Terhitung sejak tahun 2011 hingga 2013, total uang yang diperoleh Jero dari pemerasan itu mencapai Rp 9,9 miliar. Uang yang diterima Jero Wacik diduga digunakan untuk kepentingan pribadinya, termasuk untuk pencitraan di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jero Wacik oleh KPK dijerat dengan Pasal 12 huruf e atau Pasal 23 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) jo Pasal 421 KUHP pidana. 5 Berdasarkan dengan latar belakang masalah ini maka peneliti ingin mencoba mencermati pemberitaan yang menjadi berita utama atau headline yang ditampilkan kompas.com mengenai kasus korupsi yang dilakukan pajabat negara yang bernama Jero Wacik yang tengah menjadi persoalan. Dengan menggunakan metode analisis wacana, analisis wacana 5 http://www.kpk.go.id/id/tentang-kpk/undang-undang-pendukung

7 dimaksudkan untuk menggambarkan tata aturan kalimat, bahasa, dan pengertian bersama. Analisis wacana merupakan analisis yang bertujuan memberi tiang wacana, menemukan apa yang benar benar dimaksudkan orang ketika mereka mengatakan ini atau itu, atau menemukan realitas dibalik wacana. 6 Alasan penelitian menggunakan analisis wacana dalam penelitian ini adalah karena peneliti ingin mengetahui bagaimana Kompas.com membuat atau mengeksplorasi wacana pemberitaan tentang kasus korupsi Jero Wacik hingga menjadi teks berita yang dimuat sebagai berita utama. Lalu mengkontruksikan teks yang ada dari setiap judul berita. Tentu hal ini menarik karena berita yang ada dan dibaca masyarakat perlu di analisis agar dapat diketahui berdasarkan relatis atau pun rekayasa. 1.2. Fokus Penelitian Fokus penelitian ini difokuskan pada pemberitan Kasus Korupsi Jero Wacik yang dimuat Media Online Kompas.com periode September 2014. 6 Marianne W Jorgensen dan Louise J. Philips. AnalisisWacana; Teori & Metode. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 2001 Hal 39

8 1.3. Identifikasi Masalah Agar identifikasi masalah ini lebih terarah dan fokus maka masalah yang dikaji dibatasi pada analisis wacana teks yang terdapat dalam pemberitaan Kasus Korupsi Jero Wacik. Identifikasi masalah dari penilitian ini adalah bagaimana wacana teks dalam berita Kasus Korupsi Jero Wacik pada media online Kompas.com periode September 2014 dibuat dan dikonstruksikan? 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan adalah untuk mengetahui wacana teks yang dibuat dan dikonstruksi oleh penulis atau kompas.com terdapat dalam pemberitaan Kasus Korupsi Jero Wacik pada media online Kompas.com periode September 2014. 1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Manfaat akedemis Secara akademis, penelitian ini ditujukan untuk memperkaya informasi atau wawasan pengetahuan bagi pembaca media khususnya media online tentang Analisis Wacana Pemberitaan Kasus Korupsi Jero Wacik Pada Media Online Kompas.com. 1.5.2. Manfaat praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi khalayak

9 akademis dan masyarakat pada umunya mengetahui nilai analisis wacana isi pemberitaan kasus korupsi disetiap pesan yang disampaikan media. 1.5.3. Manfaat sosial Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi kepada masyarakat berupa analisis wacana bagaimana nilai wacana pemberitaan kasus korupsi dapat bermanfaat dari berbagai segi mulai dari ilmu pengetahuan, suri teladan, kebenaran akan fakta yang diberitakan. Hasil analisis wacana dalam penelitian ini diharapakan mampu memberikan wacana baru bahwa nilai isi pemberitan kasus korupsi menjadi pembelajaran oleh setiap orang terutama generasi muda sebagai penurus bangsa. Sehingga perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tidak akan sia-sia, dan bangsa ini bias hidup makmur tanpa ada korupsi atau memperkaya diri