BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab Tinjauan Pustaka memuat uraian gambaran umum dan fungsi-fungsi pada perpustakaan, pengertian sistem informasi, dan kaitan antara perpustakaan dan sistem informasi. 2.1. Perpustakaan Pada tulisan dengan judul Konsep Dasar Ilmu Perpustakaan telah dibahas mengenai pengertian perpustakaan (Zahara, 2). M. Sabirin Nasution menyatakan bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, memelihara, dan mengelola pemanfaatan bahan pustaka, dengan mempergunakan sistem tertentu untuk tujuan bacaan dan penelitian. Bertindak sebagai pusat informasi bagi para penggunanya, dewasa ini perpustakaan juga menyediakan fasilitas komputer yang terhubung dengan koneksi internet sehingga membantu pengguna untuk mengumpulkan informasi yang lebih banyak lagi. 2.2. Sistem Informasi Menurut Gordon B. Davis (1988) informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang. Sementara definisi sistem informasi menurut Alter (1992) yaitu kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Alter membedakan antara sistem informasi dan teknologi informasi. Pada tahun yang sama, Alter mendefinisikan bahwa teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan juga mendistribusikan informasi apa saja termasuk kata, bilangan, dan gambar. Menurut Abdul Karir (2003), sistem informasi memiliki kemampuan utama antara lain: a. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan tinggi, b. Menyediakan komunikasi dalam atau antar organisasi yang murah, akurat, dan cepat,
c. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses, d. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah, e. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompol dalam suatu tempat atau pada beberapa lokasi, f. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia, g. Mengotomasikan proses-proses bisnis yang semiotomatis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual, h. Mempercepat pengertian dan penyuntingan, i. Pembiayaan yang jauh lebih murah daripada pengerjaan secara manual. Kemampuan-kemampuan tersebut mendukung sasaran bisnis yang mencakup peningkatan produktifitas, pengurangan biaya, peningkatan pengelolaan keputusan, peningkatan layanan ke pelanggan, dan pengembangan aplikasi-aplikasi strategis yang baru. 2.2.1. Sistem Informasi Perpustakaan Sistem informasi perpustakaan adalah proses komputerisasi kegiatan-kegiatan perpustakaan. Tiga kegiatan utama di perpustakaan yaitu inisialisasi bahan pustaka, keanggotaan, dan pelayanan perpustakaan seperti peminjaman dan pengembalian. Proses inisialisasi bahan pustaka yaitu registrasi bahan pustaka ke sistem. Demikian juga dengan proses inisialisasi keanggotaan, yakni mencakup registrasi anggota perpustakaan. Sementara proses peminjaman dan pengembalian melibatkan anggota dan bahan pustaka, dimana anggota meminjam atau mengembalikan bahan pustaka yang dilakukan sesuai dengan peraturan perpustakaan yang berlaku. 2.2.2. Diagram Sistem Informasi Perpustakaan Perpustakaan menerapkan prosedur dalam melakukan kegiatan-kegiatannya. Prosedur tersebut mencakup registrasi anggota perpustakaan dan bahan pustaka. Registrasi anggota perpustakaan yaitu mendaftarkan anggota baru perpustakaan. Anggota perpustakaan adalah individu terdaftar yang memiliki akses terhadap bahan pustaka termasuk dapat melakukan peminjaman terhadapnya. Sementara registrasi bahan pustaka yaitu mendaftarkan koleksi baru perpustakaan yang selanjutnya dapat diakses oleh anggota perpustakaan. Gambar 2.1. adalah gambar proses pada perpustakaan.
Registrasi Anggota Perpustakaan Registrasi Bahan Pustaka Nomor Anggota Nomor Registrasi Kode Buku Kode Buku Judul Peminjaman/ Pengembalian Katalogisasi Kondisi Denda Gambar 2.1. Proses pada Perpustakaan 2.3. Model Waterfall Dalam proses pembangunan atau pengembangan sebuah sistem informasi, terdapat pemodelan yang dapat diterapkan untuk menentukan tahap-tahap pengerjaan selama proyek tersebut berlangsung. Model waterfall merupakan yang pertama sekali dikenal yakni sejak tahun 1970. Terdapat tujuh tahapan pengerjaan dengan pemodelan waterfall yakni penentuan kebutuhan, desain, implementasi, integrasi, pengujian, installasi, dan pemeliharaan. Pemodelan waterfall sifatnya sekuensial atau berurutan, artinya satu tahapan harus benar-benar selesai sebelum melangkah ke tahapan berikutnya, dan hasil dari suatu tahapan menjadi masukan untuk tahapan berikutnya. Keunggulan model waterfall yaitu proses pengerjaan secara terurut dari satu tahapan ke tahapan berikutnya, sehingga waktu dan biaya dapat diestimasi, dan dokumen pengembangan sistem terorganisir dengan baik. Sementara kekurangan model waterfall yaitu apabila terjadi kesalahan pada suatu tahapan yang sudah dilalui, kesalahan tidak dapat diperbaiki karena tidak bisa kembali ke tahapan tersebut. Maka apabila kesalahan tersebut ingin diperbaiki, pengerjaan proyek harus dimulai kembali dari awal. Gambar 2.2 merupakan tahapan-tahapan pada model waterfall.
Penentuan Kebutuhan Sistem Desain Implementasi Integrasi Pengujian Instalasi Pemeliharaan Gambar 2.2. Model Waterfall 2.4. UML (UNIFIED MODELING LANGUAGE) UML merupakan bahasa berdasarkan grafik atau gambar yang digunakan pada tahap proses desain dan perancangan dalam pengembangan perangkat lunak berbasis objek. Pemodelan UML dapat digunakan untuk menentukan spesifikasi, membuat visualisasi, dan pendokumentasian selama proses pengembangan perangkat lunak termasuk struktur dan desain sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna. Beberapa diagram yang dikenal pada UML adalah use case diagram, sequence diagram, activity diagram, dan class diagram. Use case diagram untuk mendiskripsikan apa yang dapat dilakukan dengan sistem, sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek yang terkait dengan sistem, activity diagram menggambarkan aliran aktifitas sistem yang dirancang, dan class diagram menggambarkan keadaan, yakni atribut atau properti sistem sekaligus fungsi yang digunakan untuk memanipulasi keadaan tersebut. 2.4.1. Use Case Diagram Use case diagram digunakan untuk mendeskripsikan fungsi-fungsi yang terdapat pada sistem yang dirancang. Selain itu juga menunjukkan keterkaitan antara suatu proses dengan aktor, yakni pengguna aplikasi yang memiliki hak akses atau hak eksekusi terhadap fungsi tersebut. Use case diagram juga menggambarkan keterkaitan antara dua use case yang tergantung satu sama lain, yang artinya satu use case dapat terjadi apabila use case lainnya telah dilaksanakan. Terdapat dua jenis use case yaitu use case untuk bisnis proses dan use case sistem. Use case bisnis proses yaitu use case yang menggambarkan bisnis proses sistem yang dirancang, sementara use case sistem yaitu menggambarkan proses yang berlangsung pada sistem tersebut. Perbedaan antara kedua jenis use case tersebut terlihat apabila
dikaitkan dengan aktornya. Pada use case bisnis proses, sebuah use case dapat terkait dengan dua aktor. Kebalikannya, pada use case sistem, sebuah use case hanya terkait dengan satu aktor saja. Tabel 2.1. adalah simbol pada use case diagram. Tabel 2.1. Simbol Use Case Diagram Simbol Nama Simbol Keterangan Aktor Orang atau objek lain yang berinteraksi dengan sistem Use Case Aliran Event Menggambarkan bagaimana seseorang menggunakan sistem Aliran logika dalam setiap use case Include dan Extends Generalisasi Include mengharuskan suatu use case untuk menggunakan fungsional pada use case lainnya Extends memungkinkan use case memperluas fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya Menyatakan bahwa beberapa aktor atau use case memiliki sesuatu yang bersifat umum Gambar 2.3. merupakan contoh use case diagram yang menggambarkan interaksi aktor dengan use case. Peminjaman Koleksi Pustakawan Siswa Gambar 2.3. Use Case Peminjaman Koleksi Pada gambar 2.3. terdapat dua aktor yang terlibat yakni pustawakan dan siswa. Peminjaman koleksi adalah proses dimana siswa meminjam koleksi perpustakaan. Dalam
bisnis proses, use case tersebut terkait dengan pustakawan sebagai aktor aktif yakni yang meminjamkan koleksi, dan siswa sebagai aktor pasif yakni yang meminjam koleksi. Pada use case diagram juga dikenal relasi extends, <<extends>>, dan include, <<include>>, yang digunakan menggambarkan hubungan dua use case. Relasi extend menggambarkan bahwa use case kedua merupakan extend dari use case pertama. Sifatnya opsional, artinya use case kedua dieksekusi apabila diharuskan pada sistem. Sementara relasi include menggambarkan bahwa use case kedua merupakan lanjutan dari use case pertama. Sifatnya wajib yang artinya apabila use case pertama selesai, maka use case kedua harus dieksekusi. 2.4.2. Sequence Diagram Sequence diagram merupakan gambar interaksi antar objek pada sistem yang disusun dalam sebuah urutan atau rangkaian waktu. Objek yang saling berinteraksi antara lain aktor, display, dan pesan atau message. Sequence diagram menggambarkan skenario proses mulai dari menerima input hingga menghasilkan output. Diagram ini juga mencakup pesan yang dikembalikan sistem terhadap suatu kejadian atau even. Gambar 2.4. merupakan contoh sequence diagram yang menggambarkan proses pencarian koleksi perpustakaan melalui website. UP <<browser>> Server Halaman Pencarian Database Request Halaman Pencarian Siswa Halaman Pencarian Ketik kata kunci pencarian Cari() Data Hasil Pencarian Gambar 2.4. Sequence Diagram Pencarian Koleksi Perpustakaan Pada proses pencarian koleksi perpustakaan dengan menggunakan website, aktor yakni pencari mengakses sistem dengan browser. Kemudian aktor memilih menu halaman pencarian dimana sistem akan meminta ke server untuk menampilkan halaman
pencarian. Setelah server mengembalikan halaman pencarian, aktor mengetik kata kunci dan sistem melakukan pencarian ke database. Hasil akhirnya yaitu database mengembalikan data hasil pencarian. 2.4.3. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan detail aktifitas secara sekuensial mulai dari inisialisasi hingga selesai. Diagram ini mencakup detail kemungkinan langkah-langkah yang dilakukan untuk setiap kondisi, termasuk apabila ada pilihan atau iterasi. Tabel 2.2. adalah simbol pada activity diagram. Simbol Tabel 2.2. Simbol Activity Diagram Keterangan Titik awal aktifitas Titik akhir aktifitas Aktifitas Pengambilan keputusan Fork: digunakan untuk menunjukan kegiatan yang dilakukan secara parallel atau untuk meggabungkan dua kegiatan parallel menjadi satu <no send action> Tanda pengiriman <no receive action> Tanda penerimaan
Gambar 2.5. merupakan contoh activity diagram untuk proses pemesanan koleksi perpustakaan melalui website. Login berhasil? Ya Tidak Memilih Koleksi available? Ya Tidak Pesan Gambar 2.5 Activity Diagram Pemesanan Koleksi Perpustakaan Pada proses pemesanan koleksi perpustakaan melalui website, calon peminjam harus terlebih dahulu login ke sistem. Apabila berhasil, calon peminjam dapat mulai mengakses dan memilih koleksi yang akan dipinjam. Apabila status sebuah koleksi adalah available, yakni sedang ada di rak di perpustakaan, maka koleksi tersebut dapat dipesan. Sementara proses langsung berakhir apabila login tidak berhasil atau status buku tidak available. 2.4.4. Class Diagram Class diagram merupakan suatu diagram yang menggambarkan struktur sistem dari kelas-kelas serta hubungannya. Pada class diagram juga ditampilkan atribut dan operasi atau fungsi yang ada. Gambar 2.6. merupakan contoh class diagram sistem perpustakaan.
Pustakawan -ID Pustakawan : int -Nama : string -Tempat Lahir : string -Tanggal Lahir : Date +Login() : void +Ubah Password() : void +Peminjaman() : void Siswa -ID Siswa : int -Nama : string -Tempat Lahir : string -Tanggal Lahir : Date +Login() : void +Ubah Password() : void +Pemesanan() : void +Peminjaman() : void 1 1 1 Peminjaman -ID Peminjaman : int -ID Peminjam : string -ID Pustakawan : string -ID Koleksi : int -Tanggal Pinjam : Date -Tanggal Batas Kembali : Date +Login() : void +Ubah Password() : void +Peminjaman() : void 1 1 * Koleksi -ID Koleksi : int -Nama : string -Jenis : string -Status : Boolean Gambar 2.6. Class Diagram Sistem Perpustakaan Pada contoh di atas terdapat empat kelas yakni pustakawan, siswa, koleksi, dan peminjaman. Masing-masing kelas disertai dengan daftar atribut dan operasi. Seperti pada kelas pustakawan, terdapat empat atribut yakni id pustakawan dengan tipe integer, nama dengan tipe string, tempat lahir dengan tipe string, dan tanggal lahir dengan tipe date. Sementara operasinya yaitu login, ubah password, dan peminjaman. Terdapat juga hubungan antar kelas antara lain kelas pustakawan dengan peminjaman yakni hubungan 1 ke 1, siswa dengan peminjaman yakni hubungan 1 ke 1 juga, dan koleksi dengan peminjaman yakni hubungan 1 ke banyak (many). Hubungan 1 ke 1 artinya satu item pada kelas pertama dapat dipasangkan hanya dengan satu item pada kelas lainnya. Sementara hubungan 1 ke banyak artinya satu item pada kelas pertama dapat dipasangkan dengan banyak item pada kelas lainnya. 2.5. Pengujian Sistem Pada tahapan terakhir, sistem diuji untuk mengetahui kesalahan-kesalahan pada program. Terdapat dua metode pengujian perangkat lunak yaitu white box dan black box. Black box merupakan pengujian perangkat lunak yang tujuannya untuk mengetahui apakah semua fungsi perangkat lunak tersebut berjalan sesuai dengan kebutuhan fungsional seperti yang didefinisikan sebelumnya. Sementara white box adalah pengujian untuk memperlihatkan cara kerja produk secara rinci sesuai dengan spesifikasinya.
2.6. PHP dan MySQL PHP merupakan singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, dibangun oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. PHP adalah perangkat lunak gratis yang dirilis di bawah PHP License. Perangkat lunak ini dapat digunakan untuk membangun web dinamik. PHP dapat dikatakan sebagai bahasa scripting, berbeda dari HTML yang merupakan bahasa tag-based. PHP juga termasuk bahasa yang cross-platform, artinya dapat berjalan pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, dan Mac. MySQL merupakan perangkat lunak sistem manajemen basis data yang sifatnya gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL). MySQL dimiliki oleh perusahaan komersial MySQL AB, yang dipimpin oleh David Axmark, Allan Larsson, dan Michael Widenius. MySQL juga dapat beroperasi di berbagai sistem operasi seperti Linux, Windows, Mac OS, Solaris, dan lain-lain.