2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan untuk membentuk manusia yang berkualitas, dan berguna untuk kemajuan hidup bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (1): Pendidikan adalah usaha sadar dan. akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila dan Undang-undang dasar tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berkualitas yang mana menjadi subjek pencipta,

BAB I PENDAHULUAN. penuh perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni (IPTEKS).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana yang penting dalam menyiapkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pradja. AL

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar dan mengajar (KBM). Salah satunya pelaksanaan

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kurang memperhatikan sektor pendidikannya. Pendidikan memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN. membantu penyelesaian masalah pembangunan yang ada. Upaya yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam hidup membutuhkan pendidikan, karena kualitas

BAB I PENDAHULUAN. jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam

I. PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Th. 2003)

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai kata kunci untuk menguak kemajuan bangsa. Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Dalam Undang-undang. tentang pengertian pendidikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. mencapai itu, pendidikan harus adaptif terhadap perubahan zaman. yang berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran kelas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang baik akan mendatangkan kemajuan pada suatu bangsa itu sendiri baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya maupun agama. Semua berawal dari pendidikan, apabila suatu bangsa berkepribadian baik maka kelangsungan hidupnya pun akan baik. Untuk mewujudkan pendidikan yang baik, harus dilakukan perubahan maupun peningkatan mutu pendidikan. Sebalum tercapainya tujuan pendidikan seiring perkembangan zaman maka perlu dilakukan perubahan kearah lebih baik. Hal ini sesuai dengan tuntutan dalam tujuan pendidikan nasional yang terdapat dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II Pasal 3. Pendidikan Nasional yang berdasarkan pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa. Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. Pembelajaran pemahaman konsep sains IPA sebaiknya dilaksanakan secara inquiri ilmiah (scientifik inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu, pembelajaran pemahaman konsep sains IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses secara ilmiah. 1

2 Namun pada kenyataannya, data pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA masih rendah dan belum mencapai KKM. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada kelas III SD, jumlah siswa kelas III adalah 38 siswa masih ada 84% siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu 70, sedangkan yang mencapai KKM 16% orang siswa. Hal ini terbukti pada hasil ulangan semester II. Rendahnya hasil belajar dalam pemahaman konsep sains siswa pada mata pelajaran IPA kelas III SD penulis temukan pada saat pembelajaran mengenai sumber daya alam peneliti melakukan tes materi tentang sumber daya alam kepada dimana hanya 38 orang siswa yang mengikuti pembelajaran berlangsung, sedangkan 2 orang peserta didik tidak ikut karena peserta didik tersebut dalam kondisi kurang baik (sakit). Hasil tes, yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) hanya 16 peserta didik, sedangkan yang tidak mencapai KKM 20 peserta didik. Banyaknya siswa yang belum mencapai KKM diatas disebabkan beberapa faktor, baik itu dari siswa sendiri maupun dari guru itu sendiri. Rendahnya minat belajar, bisa terjadi karena waktu pembelajaran berlangsung guru hanya menggunakan metode ceramah, kurangnya media, dan terbatasnya waktu pembelajaran yang digunakan dalam metode, model, maupun media pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih baik dan dapat dipahami oleh peserta didik. Berdasarkan hasil study literatur ditemukan teknik yang dapat meningkatkan kreatifitas dan pemahaman konsep siswa salah satunya dengan menerapkan teknik Mind Map. Teknik Mind Map adalah teknik yang mendorong aktivitas siswa untuk mencatat. Dalam kenyataan di sekolah, sering kita jumpai dalam pembelajaran pemahaman konsep sains IPA metode yang guru terapkan masih sangat konvensional, yaitu dengan ceramah saja. Hal inilah yang menjadi salah satu penghambat yang paling berpengaruh dalam pemerolehan hasil belajar siswa di sekolah. Pembelajaran yang guru lakukan hanyalah bersifat teacher center bukan student center, sehingga

3 siswa hanya duduk dan mendengarkan guru yang sedang menjelaskan materi di depan kelas, maka siswa akan menulis materi yang disampaikan di buku tulis siswa. Hal ini seakan-akan belajar hanya mendengarkan dan menulis, tanpa ada partisipasi aktif dari siswa, karena pembelajaran yang dirasakan kurang menyenangkan dan kurang menarik bagi siswa. Dengan menurunnya semangat peserta didik, maka menurun juga hasil belajarnya. Peneliti mencoba menggunakan teknik Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak. Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita. Mind Map juga sangat sederhana jika diartikan secara harfiah Mind Map merupakan cara kerja otak peta konsep pikiran secara sederhana (Buzan, 2009 hlm. 116). Dengan menerapkan teknik Mind Map dalam pembelajaran IPA di SD, peserta didik akan aktif, kreatif dalam pembelajaran, yang biasanya peserta didik hanya mendengarkan materi dengan ceramah saja, dengan penerapan teknik Mind Map dalam pembelajaran IPA di SD peserta didik lebih aktif, kreatif mencatat dalam belajar dan mampu menguasai materi peta konsep dalam pembelajaran IPA. Dalam membuat Mind Map agar mampu menggunakan warna yang menarik supaya dalam mencatat kelihatan menarik sehingga tidak bosan saat mencatat. Apalagi anak di kelas rendah masih suka dengan namanya belajar dan bermain. Pembelajaran ini identik dengan warna-warni akan menumbuhkan semangat dalam pembelajaran. Dengan penerapan teknik Mind Map ini, maka penulis tertarik melakukan PTK dengan judul Penerapan Teknik Mind Map untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sains Siswa Kelas III di Sekolah Dasar.

4 A. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, rumusan umum masalah peneliti ini adalah: Bagaimana Peranan Teknik Mind Map dalam pembelajaran IPA di Kelas III SD Cirateun untuk memperjelas permasalahan tersebut maka secara khusus dirinci dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana perencanaan penerapan teknik Mind Map dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan pemahaman sains siswa kelas III SD. 2. Bagaimana pelaksanaan penerapan teknik Mind Map dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan pemahaman sains siswa kelas III SD. 3. Bagaimana peningkatan hasil pemahaman sains siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan teknik Mind Map. B. Tujuan penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai bentuk penerapan teknik Mind Map untuk meningkatkan pemahaman konsep sains siswa pada kelas III SD. 1. Mendeskripsikan perencanaan dengan menggunakan teknik Mind Map dalam pembelajaran IPA kelas III SD. 2. Mendeskripsikan pelaksanaan penerapan teknik Mind Map dalam pembelajaran IPA kelas III SD. 3. Mendeskripsikan peningkatan hasil pemahaman sains siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan teknik Mind Map. C. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru dan sekolah sebagaimana di uraikan berikut: 1. Bagi siswa a. Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA b. Dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA

5 c. Dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran IPA 2. Bagi guru a. Dengan dilaksanakannya penelitian ini, guru dan peneliti secara bertahap dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas sehingga permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran dapat teratasi b. Disamping itu, dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas, masalah yang dihadapi bisa sangat membantu sebagai perbaikan pembelajaran bagi pengembangan profesionalisme guru dan peneliti yang bersangkutan. 3. Bagi sekolah Hasil penelitian diharapkan memberi sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah, terutama dalam memperbaiki pembelajaran sehingga meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut.