BAB 1 PENDAHULUAN. Kepala desa merupakan pimpinan penyelenggara desa berdasarkan

dokumen-dokumen yang mirip
i. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundangundangan.

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 54 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN WILAYAH KECAMATAN TULAKAN KANTOR DESA NGUMBUL Jln. : Raya Desa Ngumbul Kec.Tulakan Kab. Pacitan Kode Pos : 63571

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2006 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN 2007 NOMOR 52, TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH NOMOR 63 PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

LEMBARAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KEPENGHULUAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 5 TAHUN 2006 T ENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

KEPALA DESA SUMBANG KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2006

Oleh Nama : Haetami NPM : AP

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 21 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PEMERINTAH KOTA BATU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2006 Seri : E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

P E R A T U R A N D A E R A H

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 07 TAHUN 2006 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG. Pedoman penyusunan organisasi dan Tata kerja pemerintahan desa

KEPALA DESA DEMPET KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK PERATURAN DESA DEMPET NOMOR 06 TAHUN 2O16 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

LURAH DESA BANGUNJIWO

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2O15 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 6/E 2006 SERI E

KEPALA DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI D ===============================================================

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 10 TAHUN 2007

PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA PEMERINTAHAN DESA

LURAH DESA BANGUNJIWO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 13 SERI E NOMOR SERI 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 10 TAHUN 2006

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI KUDUS,

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

TENTANG TATA PEMERINTAHAN DESA BUPATI DOMPU,

PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA

KEPALA DESA PALASARIHILIR KECAMATAN PARUNGKUDAKABUPATEN SUKABUMI PERATURAN DESA PALASARIHILIR NOMOR : 02 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BAB I PENDAHULUAN. selalu menjadi perdebatan terutama ditingkat elit politik. Desa merupakan insitusi

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA

KEPALA DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

DESA DADAPMULYO KABUPATEN REMBANG PERATURAN DESA DADAPMULYO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 03 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEKADAU,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA ADAT DAN/ATAU KEMASYARAKATAN DI DESA

La m piran Hasil Pembahasan Senin PERATURAN DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL NOMOR 8 TAHUN 2015 T E N T A N G TENTANG

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepala desa merupakan pimpinan penyelenggara desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD ( Badan Permusyawaratan Desa ), perangkat desa tersebut bertugas untuk membangun desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan juga untuk mengembangkan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada di desa tersebut. Kepala desa juga bertugas untuk mengembangkan potensi masyarakat dalam desa tersebut, masyarakat diberikan pelayanan yang baik sehingga masyarakat ikut serta dalam pengembangan desa tersebut, salah satu contohnya masyarakat diberikan pelatihan dalam bidang pengembangan usaha untuk meningkatkan taraf hidup. Kepala desa juga berfungsi untuk mengajak masyarakat dalam partisipasi gotong- royong dalam desa tersebut bertujuan untuk mengarahkan masyarakat semakin aktif dalam menata dan menjaga kebersihan desa tersebut, selain itu kepala desa juga memberikan sosialisasi dan arahan bimbingan kepada masyarakat baik melalui pendidikan tentang politik. Berbagai pelatihan yang diberikan kepada masyarakat bertujuan untuk menumbuhkan keikutsertaan masyarakat dalam desa. Hal ini suatu kebijakan dan tanggung jawab kepala desa yang mengayomi masyarakat, sehingga masyarakat semakin sadar dalam peningkatan partisipasi politik masyarakat secara khusus dalam pemberian hak pilih suara dalam desa. 1

2 Melihat uraian di atas, masyarakat desa Lumban Silintong Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara tingkat partisipasi politik masyarakat sebagian masyarakat sudah banyak menggunakan hak pilihnya secara benar, tetapi masih ada masyarakat yang kurang peduli terhadap keikutsertaan dalam partisipasi di desa tersebut. Hal inilah yang menjadi tanggung jawab bersama antara pemimpin desa dan masyarakat didesa, pembangunan sebuah desa adalah dengan adanya interaksi antara masyarakat dengan perangkat dan pemerintahan desa demi kemajuan desa tersebut, tujuan diadakan interaksi atau hubungan yang baik antara pemimpin desa dan masyarakat adalah supaya menghindari tidak hanya masyarakat tertentu yang ikut dalam partisipasi dalam masyarakat, tetapi secara keseluruhan masyarakat ikut dalam pertisipasi didalam pengembangan desa tersebut, maka tanggung jawab kepala desa untuk memberikan sosialisasi, penyuluhan, dan pendekatan kepada masyarakat dalam hal peningkatan warga masyarakat desa dalam kegiatan proses politik di desa tersebut seperti ikut pemilu di desa dan gotong- royong dan juga peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan baik dalam bidang pendidikan, layanan kesehatan dan juga pengetahuan yang membahas tentang politik yang terjadi ditengah-tengah masyarakat saat ini. Usaha dalam pembangunan desa perlu mendapat perhatian yang khusus atau prioritas yang sangat bagus untuk masyarakat itu sendiri untuk mempercapat terwujudnya kesejahteraan masyarakat dalam aspek kehidupan masyarakat itu sendiri misalnya di bidang pelayanan, pelaksanaan, pemberdayaan, keamanan dan ketertiban masyarakat itu sendiri, hal ini juga

3 akan berpengaruh terhadap pola watak masyarakat yang semakin mempunyai kesadaran dalam dunia politik Indonesia, salah satu hal yang paling terkecil adalah masyarakat dapat melihat bagaimana kinerja atau kepemimpinan dalam sebuah desa tersebut, karena pada dasarnya semakin mantap atau mapan kepemimpinan khususnya kepala desa dalam memimpin desa tersebut maka masyarakat akan semakin mudah untuk diajak dalam kesadaran politik khususnya dalam pesta demokrasi dalam artiannya masyarakat diberikan pemahaman tentang pesta demokrasi yang berbasis langsung, jujur, rahasia dan adil. Disinilah dituntut bagaimana semestinya pemerintahan atau kepemimpinan kepala desa dalam mengemban tugas sebagai pengayom dalam masyarakat untuk mewujudkan prioritas utama diatas, maka kepala desa yang sudah terpilih secara langsung oleh masyarakat sangat memegang peranan yang sangat penting untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat. Dalam pesta demokrasi masyarakat semakin bijak dalam menentukan pilihannya, sifat KKN yang ada dimasyarakat secara perlahan akan semakin menipis, ketika pemimpin desa memberikan bagaimana menggunakan hak pilih yang benar dalam pemilu, dan masyarakat semakin sadar dalam menggunakan dan ikutserta berpartisipasi dalam bidang politik. Oleh sebab itu agar rencana yang sudah disusun untuk menata kehidupan desa tersebut dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan keinginan yang diharapkan masyarakat yang mana diperlukan kerja sama yang baik antara masyarakat setempat dengan pemerintahan desa dan juga pihak-pihak yang terkait dalam peningakatan

4 kesejahteraan desa, sehingga terwujud kesadaran politik masyarakat yang aman, tentram, kondusif dan pemilu yang jujur. Meningkatkan kesadaran politik kepada masyarakat yang mempunyai peranan yang sangat mutlak adalah peranan kepala desa. Dari penjelasan tersebut kepala desa merupakan suatu kedudukan atau suatu jabatan seseorang yang dalam kesehariannya hanya untuk mengurus dan menciptakan bagaimana desa yang dipimpinnya dapat mencapai tingkat keberhasilan dalam segala bidang. Yang mana jabatan tersebut merupakan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat atas kesepakatan bersama. Pada umumnya kepala desa memiliki pengertian yang sederhana tetapi pada hakekatnya sangat besar untuk masyarakat, karena kepala desa merupakan pejabat yang bertanggung jawab terhadap seluruh aspek yang berhubungan dengan tempat kepala desa untuk mengemban tugas tersebut. Dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 pasal 15 ayat (1) disebutkan bahwa kewajiban Kepala Desa adalah : a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat; c. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; d. Melaksanakan kehidupan demokrasi; e. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme; f. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa g. Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundangundangan; h. Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik; i. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa; j. Melaksanakan urusan yang menjadi keuangan desa;

5 k. Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa; l. Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa; m. Membina, mengayomi, dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat; n. Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa; o. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup. Dari uraian di atas, meningkatkan kesejahteraan desa sebenarnya harus tetap dikerjakan oleh pengurus desa dan sekaligus partisipasi masyarakat sudah selayaknya untuk diberdayakan ditengah tengah masyarakat luas.baik melalui pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kepala desa juga harus peka dalam melihat apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat itu sendiri, karena yang sering terjadi tidak sesuai seperti apa yang pernah mereka janjikan ketika mereka mencalonkan diri untuk petugas dalam desa tersebut. Peningkatan partisipasi politik masyarakat di Desa harus terus dibina dan dikembangkan. Salah satu karakteristik pemimpin pemerintahan, khususnya pemerintahan desa adalah tanggap terhadap kondisi politik, baik dalam organisasi pemerintahan maupun dalam masyarakat, serta memberikan jawaban atau tanggapan atas kritik, saran dan mungkin juga pengawasan yang datangnya dari masyarakat, serta tanggap terhadap kondisi kelembagaan dalam desa tersebut, dalam artian memberikan perhatian serta tanggapan terhadap berbagai kebutuhan operasional dalam organisasi pemerintahan demi kelangsungan kehidupan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Sebagaimana halnya pemimpin organisasi dalam desa, kepala desa juga dihadapkan pada berbagai keadaan dan tantangan dalam memimpin organisasi administrasi dalam desa, keadaan dan tantangan yang dihadapi para pemimpin desa adalah bagaimana mewujudkan dan meningkatkan partisipasi politik

6 masyarakat, maka kepala desa dan masyarakat dituntut untuk bersikap proaktif dengan mengandalkan kepemimpinan yang berkualitas untuk membangkitkan semangat kerja dari pada masyarakat, disamping itu juga mampu untuk menggerakkan masyarakat berperan aktif dan berpartisipasi dalam pembangunan serta mampu menjadi Kreator, Inovator, dan Fasilitor dalam rangka efektifitas penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masayarakat. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membahas, meneliti dan mempelajari serta menelaah lebih dalam dan lebih rinci dengan mengangkat dalam sebuah proposal penelitian dengan judul Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Desa Di Desa Lumban Silintong Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara. B. Identifikasi Masalah Menurut Surya (2006 : 8), Identifikasi masalah adalah problem pengenalan masalah dan inventarisir masalah. Maka identifikasi masalah adalah salah satu aspek yang penting dalam pelaksanaan penelitian di bidang apa saja. Agar penelitian lebih terarah kepada pokok pembahasan, maka dilakukan identifikasi masalah terhadap permasalahan yang diteliti yaitu : 1. Partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan Kepala Desa di desa Lumban Silintong. 2. Fungsi dan wewenang Kepala Desa. 3. Peranan Kepala Desa dalam menumbuhkan partisipasi politik masyarakat. 4. Fungsi kepala desa dalam meningkatkan kesejahteraan Masyarakat.

7 5. Partisipasi politik masyarakat dalam kebijakan Kepala Desa untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. C. Pembatasan Masalah Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam proposal penulis ini adalah : 1. Partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan kepala desa di desa Lumban Silintong. 2. Fungsi dan wewenang Kepala Desa. 3. Peranan Kepala Desa dalam menumbuhkan partisipasi politik masyarakat dan peningkatan kesejahteraan masayarakat. D. Perumusan Masalah Dengan adanya pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi perumusan masalah adalah : 1. Bagaimana partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan Kepala Desa di Desa Lumban Silintong? 2. Apa saja yang menjadi fungsi dan wewenang Kepala Desa? 3. Bagaimana peran Kepala Desa dalam menumbuhkan partisipasi politik masyarakat dan peningkatan kesejahteran masyarakat? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui partisipasi politik masyarakat dalam Pemilihan Kepala Desa di desa lumban Silintong. 2. Untuk mengetahui fungsi dan wewenang Kepala Desa.

8 3. Untuk mengetahui peran Kepala Desa dalam menumbuhkan partisipasi politik masyarakat dan peningkatan kesejahteraan masayarakat. F. Manfaat Penelitian penelitian yang penulis lakukan memiliki manfaat antara lain : 1. Bagi penulis sendiri untuk dapat mengetahui partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan Kepala Desa. 2. Bagi penulis untuk menambah wawasan tentang peran dan fungsi Kepala Desa itu sendiri. 3. Bagi ilmu pengetahuan sendiri dapat memperkaya gudang ilmu khususnya di jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan. 4. Bagi masyarakat desa Lumban Silintong, dapat menambah wawasan secara khusus dalam menentukan hak pilih dalam pemilu dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.