ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen

BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. selama 3 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 April 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. sampai Maret Pengambilan sampel tanah rizosfer Zea mays di Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan pengambilan sampel tanah dilakukan di kecamatan Samarinda

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2014 di Laboraturium

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Subkultur Bakteri Penghasil Biosurfaktan dari Laut dalam Mendegradasi Glifosat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

Teknik Isolasi Bakteri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

II. METODE PENELITIAN

Sampel air kolam, usus ikan nila dan endapan air kolam ikan. Seleksi BAL potensial (uji antagonis)

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

II. METODELOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimental.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

Teknik Isolasi Bakteri

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian terapan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

LAMPIRAN. Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.

BAB III METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium MRSA (demann Rogosa Sharpe Agar) Komposisi medium MRSA per 1000 ml:

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Program Studi Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juni September 2015. 3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.2.1 Bahan penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Konsorsium Bakteri Konsorsium Bakteri yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bakteri yang diisolasi dari sampel tanah yang terkandung herbisida paraquat, diperoleh dari tanah perkebunan di Desa Batetangnga Kecamatan Binuang, Kabupaten Polman, Sulawesi Barat, oleh tim Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Tekologi, Universitas Airlangga Surabaya yang berhasil mengisolasi bakteri pendegradasi paraquat di tanah. 2. Media Isolasi Bakteri Media yang digunakan untuk pertumbuhan dan peremajaan mikroba adalahmedia NA dan media N-free dan Nutrient Broth (NB) untuk prakultur eksplorasi mikroba potensial pendegradasi paraquat dan untuk penghitungan OD (Optical Density) 3. Bahan Kimia Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah paraquat gramoxone, aquadest, spiritus, alkohol 70%, larutan gram A (Hucker Crystal Violet), larutan gram B (Mordan Lugol s Iodin), larutan gram C (alkohol aseton), larutan gram D (safranin). 25

3.2.2 Alat penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian adalah autoklaf, Laminar Air Flow (LAF), pisau besar, cangkul, ember, alat tulis, spektrofotometer (genesys 20/model: 4001/4), cuvet, pipet volume, mikropipet, blue tipe mikropipet, pipet pump,mortar, termometer, neraca analitik, neraca portable, pengaduk besi, pengaduk kaca, vortex,soil tester, ph meter, water bath,tabung reaksi, rak tabung reaksi, jarum ose, gelas ukur, Erlenmayer ukuran 1000 ml, botol kultur (ukuran 100 ml, 250 ml, 500 ml), toples kaca, hot plate, cawan Petri, labu leher panjang, labu pisah volume 100 ml dan 500 ml, rotary evaporator, oven, shaker, glove, masker, magnetic stirrer, gelas beaker, spatula besi, spatula kaca, sprayer, bunsen, colony counter, nampan, pengayak ukuran 20 mesh, mikroskop, inkubator, bak plastik, dan lemari es. 3.3 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian experimental dengan rancangan acak lengkap dengan 3 kali pengulangan. Faktor pertama adalah variasi jenis konsorsium bakteri yang terdiri dari, pq0 (tanpa paraquat), pq3 (variasi 2 jenis bakteri), pq4 (3 jenis bakteri) dan faktor kedua adalah variasi lama waktu inkubasi (W1, W2 dan W3 hari). Rancangan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Konsorsium bakteri Waktu inkubasi (hari) W1 W2 W3 pq0 (kontrol) pq0w1 pq0w2 pq0w3 pq1pq4 pq1pq4w1 pq1pq4w2 pq1pq4w3 pq1pq6 pq1pq6w1 pq1pq6w2 pq1pq6w3 pq4pq6 pq4pq6w1 pq4pq6w2 pq4pq6w3 pq1pq4pq6 pq1pq4pq6w1 pq1pq4pq6w2 pq1pq4pq6w3 Keterangan: W, 1, 2 dan 3 = waktu inkubasi 3, 5, dan 7 hari pq0 = kontrol (tanpa penambahan paraquat) 26

pq1pq4 pq1pq6 pq4pq6 pq1pq4pq6 = formulasi bakteri (pq1 dan pq4) = formulasi bakteri (pq1 dan pq6) = formulasi bakteri (pq4 dan pq6) = formulasi bakteri (pq1, pq4, dan pq6) Penelitian ini dibagi menjadi 48 perlakuan dengan waktu inkubasi yang berbeda pada setiap variasi konsorsium bakteri. 3.4 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terbagi atas tiga, yaitu: 1. Variabel bebas, yaitu variasi formula konsorsium mikroba indigenous dan waktu inkubasi. 2. Variabel terikat, yaitu: Total Plate Count (TPC) bakteri (CFU/g-tanah), ph kultur, residu herbisida gramoxone (paraquat) dalam kultur (ppm), dan persentase biodegradasi paraquat. 3. Variabel kontrol, yaitu: media pertumbuhan bakteri, nilai OD, persentase inokulum dan shaker incubator selama inkubasi. 3.5 Definisi Operasional variabel Definisi operasional yang dimaksud adalah definisi operasional variabel, baik variabel bebas, variabel terikat, maupun variabel kontrol. Berikut ini adalah penjabaran definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut: 1. Formulasi konsorsium mikroba merupakan gabungan antara bakteri (pq1, pq4 dan pq6). 2. Konsentrasi herbisida paraquat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 40 ppm. 3. Suhu menunjukkan derajat panas benda. Suhu yang digunakan dalam penelitian ini selama inkubasi adalah ± 28 o C. 27

4. Analisis kadar residu herbisida gramoxone (paraquat) dalam tanah (ppm) adalah kadar herbisida gramoxone (paraquat) pada sampel tanah tercemar herbisida gramoxonehasil analisis spektrofotometer UV-Vis. 5. Persentase biodegradasi paraquat adalah besar konsentasi paraquat yang berhasil didegradasi oleh formulasi jenis konsorsium bakteri. 3.6. Prosedur Penelitian 3.6.1 Peremajaan isolat murni bakteri Membuat isolasi murni bakteri penyusun konsorsium pq1, pq4, dan pq6 dengan menginokulasikan kultur murni pada media NA miring dengan metode streaksecara aseptik, dan kemudian diinkubasikan pada suhu ruangan (± 28 o C) selama 24 jam hingga nampak koloni yang tumbuh. Selanjutnya bakteri yang tumbuh tersebut dapat digunakan dalam penelitian atau digunakan sebagai stok bakteri uji penyusun konsorsium bakteri. Stok bakteri uji penyusun konsorsium bakteri disimpan dalam lemari es dengan suhu 4 o C. Peremajaan isolasi murni bakteri dilakukan sehari sebelum dibuat suspensi konsorsium bakteri. 3.6.2 Pembuatan media 1. Media NA 28 g dilarutkan ke dalam volume 1 liter akuades di atas pemanas hingga larut. Media diautoklaf pada suhu 121 C, tekanan 1 atm, selama 15 menit. 2. Media N free mengandung KH2PO4 0,1 g, KCl 0,5 g, MgSO4.7H2O 0,5 g, FeSO4.2H2O 0,02 g, (NH4)2SO4 9,372 mg, glukosa 5 g yang dilarutkan ke dalam volume 1 liter akuades dan diaduk hingga larut. Media diautoklaf pada suhu 121 C, tekanan 1 atm, selama 15 menit. 3. Media NB 13 g ditambahkan ke dalam akuades 1 liter dan diaduk hingga larut. Media diautoklaf pada suhu 121 C, tekanan 1 atm selama 15 menit. 28

3.6.3 Pembuatan suspensi mikroba a. Mikroba penyusun konsorsium bakteri yakni pq1, pq4 dan pq6, dalam media miring. b. Diambil 2 ose dari pq1, pq4, pq6 dan ditambahkan dalam media N-free. c. Pembuatan formulasi 2 bakteri (pq1) 3 ml pq1 + 3 ml pq4 ditambahkan dalam 54 ml media N-free yang mengandung 40 ppm paraquat. d. Pembuatan formulasi 3 bakteri (pq4) 2 ml pq1 + 2 ml pq4 + 2 ml pq6 ditambahkan dalam 54 ml media N-free yang mengandung 40 ppm paraquat. e. Menyiapakan botol infus 100 ml sebanyak jumlah mikroba penyusun konsorsium bakteri yang telah diisi media NA dengan volume 100 ml kemudian disterilkan dengan autoclave selama 20 menit pada suhu 121 o C dan tekanan 1 atm. f. Menginokulasikan selanjutnya masing-masing bakteri pada media NA, lalu menginkubasi selama 24 jam. g. Mengukur dan menetapkan absorbansi pada ODλ 600=0.5 nm dengan cara memasukkan 4 ml suspensi bakteri dalam tabung cuvet kemudian mengukur kekeruhannya menggunakan sprektofotometer. Jika OD yang terukur melebihi 0,5, maka dilakukan pengenceran dengan menggunakan air fisiologi steril. h. Melakukan pengenceran untuk mendapatkan ODλ 600= 0,5 nm dengan rumus: n1.v1= n2.v2 Keterangan: n1: OD suspensi awal n2: OD yang telah ditemukan (0,5 nm) V1: volume suspensi awal yang ada dalam botol V2: volume total hasil pengenceran 3.6.4 Penghitungan waktu generasi Waktu generasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Ni matuzahroh et al., 2002). 29

3.6.5 Pembuatan konsorsium bakteri Diambil 6 ml formulasi konsorsium bakteri (pq1, pq4 dan pq6) ditambahkan ke dalam 54 ml sehingga total 60 ml media N-free yang mengandung 40 ppm paraquat, misalnya, pada konsorsium bakteri pq1pq4w2 ada 2 bakteri ditambahkan ke dalam 60 ml media N-free yang mengandung 40 ppm pada masing-masing botol kultur dan kontrol tanpa penambahan isolat bakteri. 3.6.6 Uji efektivitas biodegradasi oleh konsorsium bakteri pada kultur cair dengan substrat uji herbisida paraquat 1. Menyiapkan sebanyak 45 botol kultur volume 250 ml yang telah diisi dengan media N-free dengan volume 54 ml kemudian disterilkan dengan autoclave selama 20 menit pada suhu 121 o C dan tekanan 1 atm. Membuat 45 botol infus dalam set kultur dengan substrat herbisida paraquat sebanyak 3 botol (triplo). Masing-masing set akan diujikan 3 jenis konsorsium bakteri yaitu pq1, pq4, dan pq6 serta kontrol (pq0). 2. Menambahkan substrat yang berupa herbisida paraquat sebanyak 1ml pada set kultur. 3. Menginokulasikan konsorsium bakteri sesuai dengan perlakuan yang diinginkan. Kultur pada perlakuan kontrol tidak ditambahkan bakteri. 30

4. Menginkubasikan kultur pada suhu ruangan dan di-shaker dengan kecepatan yang sama untuk setiap kultur, selama 3, 5 dan 7 hari. 3.6.7 Pengukuran efektivitas biodegradasi herbisida paraquat oleh konsorsium bakteri pada kultur cair. 1. Penghitungan jumlah sel bakteri Pengukuran jumlah sel bakteri dilakukan dengan metode Total Plate Count (TPC). a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu: Botol perlakuan untuk analisis TPC yang sudah selesai masa inkubasinya, Menyiapkan tabung reaksi yang telah berisi masing-masing 9 ml air fisiologi steril (banyak tabung sesuai dengan banyak pengenceran yang ditetapkan). 36 cawan petri steril b. Mengukur ph kultur dengan ph meter. c. Melakukan seri pengenceran 10 1, 10 2, 10 3, dan seterusnya., sesuai kebutuhan pada air fisiologis steril yang sudah disiapkan. d. Melakukan pour platedengan cara memasukkan 1 ml sampel dari suatu seri pengenceran dalam cawan petri, tambahkan ± 15 ml NA kemudian menghomogenkan dengan cara menggoyang seperti angka delapan. Membiarkan agar memadat kemudian, menginkubasi cawan petri dalam keadaan terbalik agar tidak menetes dan menginkubasikannya selama 24 jam. e. Menghitung jumlah bakteri yang muncul pada NA di cawan petri kemudian mengalikannya dengan 1 faktor pengenceran. 2. Tahap pembuatan kurva standar paraquat(jaya et al, 2012) Larutan standar yang digunakan adalah larutan yang di buat dari bahan aktif herbisida Gramoxone yaitu paraquat. Larutan standar disiapkan dengan konsentrasi 0,5,10,20,30 dan 40 ppm dengan mengambil 0, 2.5,5,10,15 dan 20 ml dari larutan induk 100 ppm ke dalam 5 ml larutan sodium ditionit 1% (dalam NaOH 0,1 N) kemudian di 31

encerkan kedalam akuades hingga mencapai volume 50 ml. Larutan kemudian diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 300 nm. 3. Penentuan konsentrasi paraquat Kultur diambil kemudian dimasukkan ke dalam tabung eppendorf kemudian di sentrifugasi dengan kecepatan 3500 rpm selama 40 menit, untuk mengendapkan sel bakteri. Kemudian diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 345 nm. Hasil pengamatan kemudian diplot pada kurva standar paraquat. 4. Tahap III yaitu uji kemampuan biodegradasi bakteri indigenous terpilih terhadap paraquat Pada tahap III akan dilakukan uji kemampuan biodegradasi paraquat oleh kandidat bakteri terpilih pada konsentrasi 40 ppm dengan waktu inkubasi selama 60 jam sesuai dengan pertumbuhan optimum bakteri uji. Hasil degradasi Poliaromatik hidrokarbon (PAHs) oleh konsorsium bakteri yang diperkaya dari sedimen mangrove yang didapatkan dari proses analisis GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry) Hewlett-Packard 5890 seri II dilakukan penghitungan persentase biodegradasi dengan rumus (Yu et al., 2005) : Biodegradasi (%) = residu pada kontrol -residu pada perlakuan x 100% residu pada kontrol 3.7 Analisis Data Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa (1) kadar residu paraquat dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis; 2) jumlah populasi bakteri (CFU/mL) dan waktu inkubasi; 3) perhitungan jumlah koloni bakteri atau Total Plate Count (TPC); dan 4) pengukuran nilai Optical Dencity (OD) isolat bakteri. Data dianalisis secara statistik, sedangkan data penurunan presentasi degradasiherbisida paraquat diuji menggunakan Two-Way Analysis of Varians (ANOVA) (derajat signifikasi = 5%) dilanjutkan dengan uji man whitney dan uji kruskall walls. 32