BAB I PENDAHULUAN. produk ini memikat hati konsumen yang membuat persaingan antar. perusahaan sangat ketat dan bersaing.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Dinamika persaingan bisnis di dunia telekomunikasi yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB perkapita Indonesia atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami banyak perubahan pola hidup dan pola konsumsi mereka,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. pesaing berarti tidak kekurangan barang. Hal ini yang membuat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan ingin berhasil

BAB I PENDAHULUAN. Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini,

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga memacu para pengelola perusahaan untuk dapat berpikir secara

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suatu produk yang dikeluarkan pada masing masing perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembang pesat di era globalisasi ini dan keadaan tersebut memunculkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu tidak lepas dari kebutuhan komunikasi dengan sesamanya,

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya telepon genggam atau yang biasa kita sebut handphone. Telepon

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terutama para kaum remaja. Kini handphone tidak hanya. dipergunakan untuk membuat panggilan dan membuat Short Message

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi mengalami perubahan dan peningkatan yang sangat. pesat dari waktu ke waktu sehingga membawa konsekuensi bagi dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keinginan-keinginan dan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manajemen pemasaran merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya melihat merk dan promosi yang dilakukan perusahaan. Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Merek yang baik adalah merek yang dapat membedakan dirinya

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi memengaruhi perkembangan di berbagai bidang dan membuat

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi tersebut, salah satunya dengan menggunakan handphone.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen akan kebutuhan sarana telekomunikasi yang semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi persaingan antar merek. Merek bukan hanya dianggap sebagai sebuah nama, logo,

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan tepat melalui sumber-sumber informasi yang kini semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan cara berkomunikasi menjadi lebih efisien dan hemat waktu.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik,

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk kreatif dan berinovasi agar dapat bertahan. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dibawa kemana saja. Selain itu handphone juga membantu kita untuk

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesempatan bagi konsumen untuk berpindah dari satu merek ke

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat, khususnya anak

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. ini. Seiring dengan hal tersebut manusia sebagai pemakai (user), teknologi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini suatu kebutuhan akan komunikasi dan teknologi adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang seperti teknologi, ekonomi dan sebagainya. Dampak dari

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan ekonomi. Perubahan-perubahan yang terjadi di dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk mengetahui nilai atau manfaat suatu produk yang sesuai

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini, industri telekomunikasi bukanlah hal asing lagi bagi

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perushaan untuk kreatif dan berinovasi agar dapat bertahan. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, khususnya dalam dunia telepon seluler atau yang di kenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. memberatkan bagi perusahaan yang akan menjual produknya di negaranya. Sesuai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, selama

BAB I PENDAHULUAN. memaksa perusahaanuntuk mencapai keunggulan kompetitif agar mampu

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan industri saat ini telah mengalami kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bagi perusahaan merek dan segala yang dimilikinya merupakan asset yang

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat. Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas Pelanggan shampo merek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi juga berdampak pada perkembangan produk smartphone. Beragamnya merek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian . ( . (

BAB I PENDAHULUAN. berbagai penemuan dan inovasi yang semakin kompleks. Dalam waktu kurun 10

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis. baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan merek dan segala yang dimilikinya merupakan asset yang paling UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

terus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. pasar dari sellers market menjadi buyers market sehingga konsumen menjadi

BAB I PENDAHULUAN. komputer dengan menggunakan internet, salah satunya menggunakan Periklanan

BAB 1 PENDAHULUAN. merasa bangga apabila menggunakan ponsel dengan teknologi terkini. merupakan komputer kecil yangmempunyai kemampuan sebuah ponsel

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan media dan budaya populer saat ini. Korean wave atau yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. harus dapat menjawab tantangan tantangan yang ada di pasar saat ini dan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berbeda dari pada produk-produk sebelumnya, seperti Blackberry,

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

BAB I PENDAHULUAN. dihubungi di manapun berada menyebabkan telepon selular menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. melanda sendi-sendi kehidupan manusia, dimana penggunaan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia yang begitu cepat dapat dilihat di segala bidang seperti ilmu pengetahuan, teknologi, fashion, ekonomi dan sebagainya. Dampak dari perkembangan ini memberikan suatu tantangan dan peluang bagi industri dan perusahaan. seperti pada teknologi, perkembangan teknologi sangat pesat, munculnya produk-produk baru yang inovatif,semakin canggih dan lebih mudah digunakan, seperti handphone/telepon seluler, produk ini memikat hati konsumen yang membuat persaingan antar perusahaan sangat ketat dan bersaing. Pada saat ini perkembangan teknologi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan. Di sisi lain, era globalisasi memperluas pasar produk perusahaan dan di sisi lain lagi keadaan tersebut memunculkan persaingan yang ketat antar perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Hal ini mengakibatkan persaingan diantara setiap perusahaan yang mempunyai kategori produk yang sama untuk merebut pangsa pasar. Sehingga para pemasar pada setiap perusahaan berusaha untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar yang diinginkan perusahaan. Dalam kondisi pasar yang kompetitif, preferensi dan loyalitas pelanggan adalah kunci kesuksesan Dengan demikian, pemasaran dewasa ini 1

2 merupakan pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Fenomena persaingan ini akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar. Salah satu aset untuk mencapai keadaan tersebut adalah dengan merek. Merek mengidentifikasikan suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Identifikasi tersebut juga dapat berfungsi untuk membedakannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Merek juga menjembatani harapan konsumen pada saat perusahaan menjanjikan sesuatu kepada konsumen. Dengan demikian dapat diketahui adanya ikatan emosional yang tercipta antara konsumen dengan penghasil produk melalui merek. Bahkan lebih dari itu, merek sudah menjadi factor penentu keunggulan bersaing. Aaker (1997: 108) menjelaskan bahwa sebuah merek bias memiliki posisi yang sangat kuat dan menjadi modal/ekuitas. Pesaing bisa saja menawarkan produk yang mirip atau hampir sama, tetapi mereka tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama. Kekuatan persaingan adalah persaingan antar merek, maka ekuitas merek suatu perusahaan harus semakin kuat. Dengan semakin kuatnya ekuitas merek suatu produk dimata konsumen, maka konsumen akan merasa puas dan semakin kuat pula daya tariknya untuk mengkonsumsi atau memilih produk tersebut yang selanjutnya akan membawa konsumen untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang sehingga akhirnya menjadi pelanggan yang setia serta mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.

3 Dimana merek dapat menumbuhkan loyalitas. Menurut Rangkuti (2004) apabila para konsumen beranggapan bahwa merek tertentu secara fisik berbeda dari merek pesaing, citra merek tersebut akan melekat secara terusmenerus sehingga dapat membentuk kesetiaan terhadap merek tertentu yang pada akhirnya akan menciptakan loyalitas pelanggan. Salah satu perusahaan yang mengalami persaingan yang ketat pada saat ini adalah perusahaan telepon seluler/handphone. Berbagai merek telepon seluler semakin banyak diperkenalkan dan beredar di pasaran seperti : Nokia, SONY, Samsung, Motorola, BlackBerry, LG, dan sebagainya. Pasar ponsel tahun 2013 ini makin memanas dengan kehadiran berbagai sistem operasi baru dari Android (Google), Windows (Microsoft), dan BlackBerry (RIM). Lembaga riset Growth for Knowledge (GfK) memprediksi pertumbuhan penjualan ponsel di Indonesia meningkat sebesar 8% di tahun 2013. Pertumbuhan penjualan ditopang oleh penjualan ponsel pintar yang meningkat 44% dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara, ponsel dengan fitur berbasis Symbian diproyeksi tahun ini hanya tumbuh 2%. "Penjualan ponsel pintar tumbuhnya lebih besar karena harga yang terus turun dan jumlah kelas menengah di Indonesia terus tumbuh. Penjualan ponsel pintar masih didominasi oleh merek global dengan komposisi 98%, sementara 2% adalah merek lokal. Adapun, untuk ponsel fitur, sebanyak 54% merek lokal dan 46% merek global. Meski penjualan ponsel pintar dikuasai oleh vendor global, namun vendor lokal pun tak mau menyia-nyiakan kue pertumbuhan

4 ponsel pintar. Dari berbagai merek telepon seluler yang ada dipasaran, salah satunya adalah telepon seluler merek Samsung.. Samsung akhirnya memutuskan masuk ke bisnis elektronik pada tahun 1960. Selain berinovasi,salah satu kemajuan Samsung adalah dengan slogan mereka "Ubah semua hal kecuali istri dan anak-anakmu," demikian kata-katanya yang terkenal. Sejak saat itu, Samsung pun melesat sangat cepat. Samsung berinvestasi besar-besaran membuat produk berkualitas. Dan juga kampanye iklan untuk membuat nama mereka semakin dikenal di mancanegara.(www.strez.asia ) Dilhat dari unit terjual, Samsung saat ini adalah produsen ponsel terbesar menggantikan Nokia. Kejayaan Samsung di banyak bidang eletronik membuat produsen elektronik asal Jepang kelabakan. Sejak tahun 2005, merek Samsung sudah lebih populer ketimbang Sony menurut riset Interbrand. Dan sejak tahun 2009, Samsung menjadi perusahaan elektronik dengan pendapatan tertinggi sejagat, menjungkalkan Hewlett Packard. Samsung lebih dikenal sebagai pengikut yang cepat dalam bisnis elektronik. Dalam arti, mereka biasanya membiarkan pihak lain berinovasi terlebih dahulu sebelum membanjiri pasar dengan produk yang sejenis, namun tidak kalah bagus dan malah lebih berkualitas. Memang formula ini sering berhasil. Meski kadang membuat Samsung tersandung kasus hukum, misalnya melawan Apple karena dinilai meniru iphone dan ipad.(www.strez.asia )

5 Tabel 1.1 : worldwide mobile phone sales to end users by vendor in 2012 ( Thousands of units) Sumber : Gartner (February 2013). Dalam (www.teknoup.com, 28 september 2013) Pada tabel I dapat dilihat bahwa ditahun 2011 Samsung menjadi peringkat kedua setelah Nokia dan pada tahun 2012 Samsung menduduki peringkat 1 sebagai market share tertinggi atau penjualan tertinggi.dan dimana Samsung telah mengalahkan pesaing utamanya yaitu Nokia yang menjadi menduduki peringkat ke-2 dikuti apple pada peringkat ke-3. Secara global pangsa pasar Samsung meningkat begitu juga dengan pangsa pasar di Indonesia. Dan Samsung tetap berinovasi dan merilis jajaran Smartphone keluarga Galaxy yang membantu mendongkrak penjualan Handphone Samsung. Samsung juga bekerja giat meningkatkan brand awaereness. Mereka mensponsori klub sepak bola Chelsea dan juga Olimpiade. Pada tahun 2011,

6 nilai brand Samsung sudah senilai USD 23,4 miliar. Kini, Samsung adalah pemimpin pasar eletronik yang disegani. Banyak pihak menilai kini saatnya Samsung unjuk gigi sebagai inovator yang sesungguhnya mengingat nama mereka yang meraksasa. (www.strez.asia ) Dengan brand yang sudah mengglobal dan mesin marketing luar biasa, kesuksesan Samsung diprediksi masih bertahan lama. Namun ancaman tetap menghadang, seperti bangkitnya produsen teknologi asal China. "Bukan gugatan Apple yang akan meruntuhkan Samsung. Namun OEM asal China," kata Hoarce Dediu, seorang analis industri.( inet.detik.com) Produk yang variatif, desain yang menarik, menu yang mudah digunakan, fitur yang beragam, juga lebih terjangkau oleh masyarakat Indonesia karena disesuai dengan daya beli masyarakat diharapkan mampu menciptakan kepuasan konsumen telepon seluler merek Samsung. Dimana Samsung Galaxy yang menggunakan Android sebagai OS-nya, membuat Samsung Galaxy menjadi Smartphone yang banyak digemari konsumen saat ini, dengan style yang beragam dan kegunaan dan budget yang disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan konsumen, dimana Samsung Galaxy mempunyai banyak varian. Tersedianya content-content di internet berupa musik, permainan (game), tema (themes), wallpaper dan lain-lain yang dapat didownload gratis di play store juga diharapkan mendukung kepuasan konsumen telepon seluler Samsung. Harga produk Samsung Galaxy yang ditawarkan sudah pada taraf terjangkau oleh masyarakat Indonesia, tetapi tidak semua konsumen mau untuk membeli semua jenis produk yang ditawarkan. Terdapatnya produk

7 telepon seluler lain di pasaran dengan variasi produk, kualitas yang sama, pelayanan yang tidak jauh berbeda serta memberikan promosi yang menarik, adakalanya juga menjadi salah satu hal yang membuat konsumen beralih ke produk telepon seluler tersebut. Ada kecenderungan di kalangan masyarakat membeli dan menggunakan telepon seluler dengan melihat merek yang paling banyak dipakai dan dikenal masyarakat, rasa gengsi yang diperoleh (prestise), juga kualitas yang dirasakan lebih unggul. Untuk itulah Samsung dituntut untuk dapat membentuk kepuasan konsumen secara total dengan memberikan nilai-nilai yang berdayaguna agar pelanggan puas dan tidak berpindah ke merek yang lain. Kegagalan suatu merek menyampaikan citra yang baik kepada konsumen akan memberikan dampak buruk terhadap persepsi mereka terhadap merek tersebut. Sehingga dapat menurunkan Ekuitas merek dan membuat konsumen berpindah atau mencoba merek yang berbeda yang ditawarkan pesaing. Telepon Selular dapat dikatakan merupakan produk yang telah menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan masyarakat sehari-hari saat ini. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, maka pasar untuk produk ini juga akan terus bertambah. Banyaknya perusahaan yang berusaha mendapatkan hati konsumen meyebabkan merek menjadi bagian penting dalam kehidupan konsumen. Telepon selular boleh dikatakan merupakan salah satu kategori produk dengan tingkat persaingan yang sangat ketat. Bahkan, persaingan di kategori ini diperkirakan tidak akan pernah berakhir,

8 mengingat produk ini termasuk yang dibutuhkan semua orang, tanpa terkecuali. Untuk membangun persepsi dapat dilakukan melalui jalur merek dan memahami perilaku merek. Merek yang prestisius memiliki ekuitas merek yang kuat. Semakin kuat ekuitas merek suatu produk maka semakin kuat daya tariknya untuk mengiring konsumen mengkonsumsi produk tersebut. (Aeker,1997: 112). Ekuitas merek (Brand Equity) adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak terhadap merek, harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang dimilik perusahaan. Ekuitas merek merupakan asset tak berwujud yang penting, yang memiliki nilai psikologis dan keuangan bagi perusahaan. Apabila nilai Ekuitas merek suatu produk atau perusahaan baik dimata konsumen, hal tersebut bisa mengakibatkan konsumen loyal pada produk tersebut Semakin kuat ekuitas merek suatu produk, semakin kuat daya tariknya di mata konsumen untuk termotivasi memilih produk tersebut. Merek dapat menumbuhkan loyalitas. Menurut Rangkuti (2004:56), apabila para konsumen beranggapan bahwa merek tertentu secara fisik berbeda dari merek pesaing, citra merek tersebut akan melekat secara terus-menerus sehingga dapat membentuk kesetiaan terhadap merek tertentu yang pada akhirnya akan menciptakan loyalitas pelanggan. Karena Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah

9 atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang dan jasa kepada perusahaan atau pelanggan. Ekuitas merek berhubungan dengan nama merek yang dikenal, kesan kualitas, asosiasi merek yang kuat dan asset-asset lainnya seperti paten dan merek dagang. Jika pelanggan tidak tertarik pada satu merek dan membeli karena karakteristik produk, harga kenyamanan, dan dengan sedikit mempedulikan merek, kemungkinan ekuitas merek rendah. Sedangkan jika para pelanggan cenderung membeli suatu merek walaupun dihadapkan pada para pesaing yang menawarkan produk yang lebih unggul, misalnya dalam hal harga dan kepraktisan maka merek tersebut memiliki ekuitas yang tinggi. (Aida, 2007:146) Dari fenomena dan penjelasan teori di atas peneliti ingin mengetahui bagaimana penilaian konsumen terhadap perkembangan Telepon Selular Samsung Galaxy tersebut diukur dari ekuitas mereknya. Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang dan jasa kepada perusahaan atau pelanggan Brand equity dapat diketahui dengan melakukan penelusuran akan apa yang ada dalam persepsi dan perilaku konsumen mengenai komponenkomponen yang ada dalam brand equity (Sitinjak, 2001:6) yaitu : 1. Brand Awareness (kesadaran merek ) 2. Brand Association (asosiasi merek ) 3. Perceived Quality (persepsi kualitas) 4. Brand Loyalty (loyalitas merek )

10 Konsumen yang setia pada merek cenderung terikat pada merek tersebut dan akan membeli produk yang sama lagi sekalipun tersedia banyak alternatif lainnya (Tjiptono, 2000:108). Brand equity yang positif dapat meningkatkan loyalitas konsumen (Sitinjak, 2001:6). Memiliki konsumen yang loyal adalah tujuan akhir dari semua perusahaan tetapi kebanyakan dari perusahaan atau produsen tidak mengetahui bahwa loyalitas konsumen dapat dibentuk melalui beberapa tahapan. Mulai dari mencari calon konsumen potensial sampai dengan advocate customer yang akan membawa keuntungan bagi perusahaan. Berdasarkan pengertian tersebut diatas, kesetiaan merupakan suatu komitmen untuk tetap menggunakan suatu produk atau jasa tanpa terpengaruh oleh usaha yang dilakukan perusahaan produk pesaing. Produk-produk baru memungkinkan perusahaan untuk lebih baik dalam memenuhi kebutuhan konsumennya dan memuaskan sehingga konsumen tersebut dapat naik tingkatan dimana merasa untuk loyal dalam produk yang ditawarkan. Jika konsumen itu sudah mau loyal dengan produk yang ditawarkan, ini dapat memungkinkan lagi perusahaan mencapai laba yang konsisten dan mungkin lebih banyak laba. Dimana menurut Tjiptono (2000:111), loyalitas adalah situasi dimana konsumen bersikap positif terhadap produk atau produsen (penyedia jasa) dan disertai pola pembelian ulang yang konsisten Pernyataan diatas menunjukkan suatu komitmen untuk tetap menggunakan suatu produk baik berupa barang atau jasa tanpa terpengaruhi oleh usaha yang dilakukan pesaing. Loyalitas mengarah pada perilaku yang

11 ditunjukkan dengan pembelian rutin yang didasarkan pada unit pengambilan keputusan. Karakteristik pembeli yang loyal menurut Griffin, Jill, 2005 adalah : 1. Melakukan pembelian ulang secara teratur. 2. Membeli diluar lini produk/jasa. 3. Menolak produk lain dan kebal terhadap daya tarik pesaing. 4. Menarik pelanggan baru untuk perusahaan. Dari uraian diatas, dapat kita lihat bahwa loyalitas pelanggan bisa ditemukan oleh atribut-atribut merek, misalkan salah satunya oleh produk dimana produk itu dilihat dari sisi kualitas. Dengan tingginya loyalitas dari konsumen, maka akan mengurangi kerawanan dari persaingan, karena banyak keuntungan yang didapat oleh perusahaan bila memiliki konsumen yang loyal Selain itu merek pula harus mampu membuat konsumen merasa lebih nyaman, bergaya, bahkan bergengsi. Dengan kata lain, konsumen akan merasa sisi emosional meningkat jika menggunakan merek produk tertentu. Hal inilah yang meyebabkan sebuah merek akan bertahan lama dan meyentuh emosi dari konsumennya ( palupi, 2006). Merek yang memiliki kedekatan dengan konsumen akan memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk menelusuri apakah ada PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PRODUK SAMSUNG GALAXY.

12 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kekuatan brand equity Telepon Selular Samsung Galaxy di Bandung? 2. Bagaimana Loyalitas pelanggan Telepon Selular Samsung Galaxy di bandung? 3. Bagaimana pengaruh brand equity secara simultan terhadap loyalitas konsumen pengguna Telepon Selular Samsung Galaxy dibandung? 4. Bagaimana pengaruh brand equity secara parsial terhadap loyalitas konsumen pengguna Telepon Selular Samsung Galaxy dibandung? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui seberapa kuat brand equity produk Telepon Selular Samsung Galaxy di Bandung 2. Untuk mengetahui Loyalitas pelanggan pengguna Telepon Selular Samsung Galaxy di Bandung 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh ekuitas merek secara simultan terhadap loyalitas pelanggan pengguna Telepon Selular Samsung Galaxy dibandung 4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh ekuitas merek secara parsial terhadap loyalitas pelanggan pengguna Telepon Selular Samsung Galaxy dibandung

13 1.4 Kegunaan Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah : 1. Akademik a. Pengembangan Ilmu Manajemen Dalam bidang akademik, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran teori dan menambah wawasan atau hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna memberikan sumbangan bagi perkembangan keilmuan, terutama ilmu menejemen pemasaran dalam menganalisis pengaruh brand equity terhadap loyalitas konsumen pengguna Telepon Selular Samsung Galaxy.. b. Peneliti Lain Semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang berguna bagi rekan-rekan yang akan membahas hal yang sama. Selain itu juga penulis berharap agar penelitian yang selanjutnya akan lebih baik lagi. 2. Kegunaan Operasional a. Perusahaan Secara operasional, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi manajemen perusahaan sebagai bahan acuan dan pembanding dalam usaha menyempurnakan dan meningkatkann loyalitas konsumen dimasa yang akan datang.

14 b. Pihak Terkait Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan atau gambaran bagi pihak-pihak terkait lainnya seperti bagian pemasaran, produksi dan sebagainya. c. Lain-lain Bagi pihak lain, member sumbangan pemikiran bagi yang berminat sebagai sumber referensi untuk memahami tentang pengaruh brand equity terhadap loyalitas konsumen Telepon Selular Samsung Galaxy