Adab Memberi Keputusan dan Menasihati Orang Lain

dokumen-dokumen yang mirip
Dorongan Untuk Memanfaatkan Berbagai Sarana Informasi dengan Beberapa Syarat. Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Hukum Hadiah yang Diberikan Oleh Pusat-Pusat Perbelanjaan

Hukum Undian Keberuntungan dan Menginfakkan Hasilnya di Jalan Kebaikan

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Cara Terbaik Untuk Amar Ma ruf dan Nahi Munkar

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Hukum Mengubah Nazar

Negeri Yang Wajib Ditinggalkan

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Tata Cara Shalat Malam

Hukum Merokok Dan Menjualnya

Membatalkan Shalat Witir

Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional?

Lima Syarat Wajib Haji

Tata Cara Sujud Tilawah

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Hukum Memakai Celana Panjang yang Lebar

Shalat Isya Di Belakang Imam Yang Shalat Tarawih

Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin

Makna Ayat Hijab. Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh. Disusun oleh : Amin bin Yahya al-wazzan

Hukum Menyuap Dan Menerimanya حكم دفع الرشوة و أخذها

Hukum Mengganti Shalat dan Puasa yang Sengaja ditinggal Sebelum Bertaubat

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

Waktu Shalat Malam. Dr. Muhammad bin Fahd al-furaih. Dinukil dari Buku Masalah-Masalah Shalat Malam. (hal )

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

Pemisah Antara Tarawih dan Qiyam

Cara Menyisir Rambut

Bersegera Memenuhi Seruan Allah dan Rasul-Nya

Siksa Neraka. Muhammad Ahmad al- Amari. Terjemah : Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Buah Keimanan. Abdul Jabbar. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Membalas Kebaikan Orang Lain

Pengobatan Dengan Ruqyah Untuk Penyakit Kejiwaan

Bacaan dalam Shalat Malam

Apakah Membaca Iftitah Wajib di Setiap Raka at dalam Shalat Atau Cukup Di Awal Saja?

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Apa Yang Terjadi Pada Mayit Di Kuburnya

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Siapakah Mukmin Sejati?

Apakah Wanita yang Dicerai Mendapat Warisan Dari Mantan Suaminya yang Wafat?

Membuka Wajah Di Hadapan Kerabat Bukan Mahram

Hukum mencela zat Allah I dan mencela Agama

Riddah: Pengertian, Sebab Dan

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Tata Cara Transaksi dengan Perusahaan Kredit

Ma had Tarbawi Al-Hurriyyah

Memuji Orang-Orang Shalih dan Mendorong Mereka Agar Terus Berjalan Lurus

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

PUASA DI BULAN RAJAB

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Nabi Musa dan Hidhir alaihimassalam

Cara Menyampaikan Kritik Diantara Para Da`i

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Bahaya Menggunjing. Syaikh Shalih bin Abdullah bin Humaid. Terjemah : Tim al-manhaj Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi Muhammad shalallahu alihiwasallam

Waspadai Tipu Daya Musuh

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Dajjal. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa

Cinta Sejati. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Konsisten dalam kebaikan

Tata Cara Qunut dan Kadarnya

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Bid ah Berkumpul Untuk Ta ziyah dan Menghidangkan Makanan Kepada yang Datang

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

Download > 300 ebook dari:

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Iman Kepada KITAB-KITAB

Memperbaiki Diri. Abu Muhammad Abdul Mu thi, Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

Orang Munafik Akan Kehilangan Cahaya di Tengah Kegelapan

Puasa Hari Asyura. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Memetik Pelajaran Dari al-qur'an Surat At Taubah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Hukum Meyakini Bahwa Rasulullah SHALALLHU ALAIHI WA SALLAM Ada Di Setiap Tempat Dan Mengetahui Perkara Gaib

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Membentengi Anak dari ancaman Kerusakan

Jagalah Lisan ك ب ع ا ي س ئ ىل

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

Jaga Emosi Anda! Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Hadits-hadits Shohih Tentang

MENGHADAPI FITNAH PARA WANITA

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu Seorang Orator Ulung

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Menghormati dan Menghargai Ulama

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Transkripsi:

Adab Memberi Keputusan dan Menasihati Orang Lain Syaikh Shalih bin Fauzan al-fauzan Dinukil dari Buku Fatwa-fatwa Ulama Negeri Haram (hal. 1129-1132) Disusun oleh : Dr. Khalid bin Abdurrahman Al Juraisy 0Terjemah0T 0T: 0TMuhammad Iqbal A. Gazali 0TEditor0T : Eko Haryanto Abu Ziyad 2011-1432

ص( آداب الحكم على الناس ونصحهم» باللغة ا ندونيسية «(١١٣٢-١١٢٩ : الشيخ صالح بن فوزان الفوزان مقتبسة منكتاب فتاوى علماء البلد الحرام : جمع وترتيب : د. خالد ين عبد الرحمن الجريسي تر ة: مد إقبال أ د غزا مراجعة: أبو ز اد إي و هار انتو 2011-1432

سم ا الر ن الرحيم Adab Memberi Keputusan Dan Menasihati Orang Lain Pertanyaan: Bolehkah bagi seseorang menempatkan dirinya sebagai hakim (pemberi keputusan, menghukumi) orang lain di setiap kondisi? Dan kapankah dibolehkan secara syara bagi seseorang berkata: Ini sangat buruk dan ini seperti ini? Jawaban: Tidak pantas bagi seseorang menempatkan dirinya sebagai hakim terhadap orang lain dan melupakan dirinya sendiri. Akan tetapi seseorang harus lebih dulu melihat kekurangan yang ada pada dirinya sebelum melihat kekurangan orang lain. Akan tetapi jika ia menempatkan dirinya sebagai pemberi nasihat kepada saudara-saudaranya, menyuruh yang ma ruf dan melarang yang munkar, maka ini sesuatu yang baik. Dan tidak dikatakan bahwa ia menempatkan dirinya 3

sebagai hakim bagi manusia. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: و أخ م إخوة ف أ ص لحوا ون من ؤ ا ٱلم قال ا تعا : م ق وا ر ون ١ سورة ا جرات : ١ م ت وٱ ٱ ع ل Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.(qs. Al-Hujurat: 10). Dan Nabi salallahu 'alaihi wasallam bersabda: ا ن ن ي ل م ؤ من قال رسول ا ص ا عليه وسلم: (( ا ع ضا )) متفق عليه ع ض ه م ن ؤ لل م ش د Seorang mukmin bagi mukmin yang lain adalah seperti bangunan, sebagiannya menguatkan 1 sebagian yang lain. P0F 1 HR. Al-Bukhari 2446 dan Muslim 2585. 4

Dan Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: عاون وا و ق وٱ وى ٱ ث م عاون وا قال ا تعا : و ٱل د وٱلع ن ) سورة المائدة : ٢ ( Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (QS. Al-Maidah: 2) Dan Nabi salallahu 'alaihi wasallam bersabda:. ق ل ن ا ص ي حة ا ن قال رسول ا ص ا عليه وسلم: (( ا (( ) رواه مسلم ( م ة ال م سلم و متهم و ابه لرس و و كت ن لم ق ا ل: Agama adalah nasihat. Kami bertanya: Untuk siapa? Beliau menjawab: Bagi Allah, kitab-nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan 2 kalangan awam. P1F 2 HR. Muslim 55. 5

Dan beliau salallahu 'alaihi wasallam bersabda: ح ؤ من ي أح د م قال رسول ا ص ا عليه وسلم: (( ه ما ف سه )) ) متفق عليه ( خي Tidak beriman (yang sempurna) seseorang darimu sehingga ia mencintai untuk saudaranya sesuatu 3 yang dia sukai untuk dirinya. P2F Hendaklah seseorang memperbaiki dirinya sendiri lebih dahulu kemudian berusaha memperbaiki orang lain karena mencintai kebaikan dan memberi nasihat kepada mereka, bukan dari sisi merendahkan atau mencari kekurangan orang lain, dan inilah yang dilarang di dalam Islam. Adapun ucapan seseorang: Ini sangat buruk dan ini tidak seperti itu..maka tidak boleh bagi seorang muslim secara syara mengatakan hal itu kepada saudaranya sesama muslim, kecuali bila ia terkenal 3 HR. Al-Bukhari 13 dan Muslim 45. 6

menyimpang dan mempunyai tujuan buruk. Siapa yang mengetahui kondisinya niscaya ia harus mengatakan apa yang dia ketahui tentang keburukan dan penyimpangannya, apabila hal itu berdampak baik untuk kepentingan agama agar manusia (kaum muslimin) berhati-hati terhadapnya sehingga mereka bisa mengantisipasi bahayanya. Adapun bila ia mengucapkan hal itu hanya karena semata-mata ingin menjatuhkannya atau ingin mencela saja maka ini tidak boleh. Karena hal ini menjadi celaan yang sifatnya pribadi yang tidak ada mashlahah padanya. Tidak diragukan lagi bahwa memberi keputusan terhadap orang lain memerlukan ketelitian dan kepastian. Seseorang jangan berpegang terhadap prasangkanya, dan Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: 7

ٱ إ ن م ن ث ك ظ ن م ع ض ا سورة ض نب وا ٱجت ن وا ا ٱ ين ءام ه س س وا ع تب غ و 8 و قال ا تعا : ض ٱ ظ ن ع إثم الحجرات : ١٢ Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. (QS. Al-Hujurat: 12) Demikian pula seseorang tidak boleh berpegang terhadap berita orang yang fasik. Firman Allah subhanahu wa ta'ala: ا م إ بنب ا ٱ ين ءامن و ا إن ج ء ف ا س ق ه قال ا تعا : عل ٦ دم م ما ت ت ص بحوا ق و م ل ة ص يب وا تين و ا أن ت سورة الحجرات :٦ Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. Al-Hujurat: 6)

Karena alasan inilah seseorang harus menjauhi prasangka buruk dan tidak memutuskan hanya karena dugaan belaka. Ia tidak boleh menerima berita dari setiap orang yang datang tanpa meneliti. Ia jangan memutuskan terhadap manusia kecuali berdasarkan ilmu syar i. Maka apabila ia mempunyai ilmu syar i maka ia memutuskan berdasarkan ilmu yang ada padanya. Adapun bila ia seorang yang jahil terhadap hukum-hukum syara maka ia tidak boleh memberi keputusan terhadap tindakan dan prilaku manusia. Seseorang tidak boleh memasuki wilayah yang dia tidak mempunyai pengetahuan tentangnya: ك ق ع قال ا تعا : و ف ما ل يس ل بهۦ علم إ ن ٱ سم ن ؤاد ه مسو ٣ سورة ك ن وٱ وٱلف أ و الا سراء: ٣٦ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya 9

pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.(qs. Al-Isra : 36) Dan firman Allah subhanahu wa ta'ala: ا ه ر منها وم ف حش ما ظ ر ٱل رم ا ح قال ا تعا : ق ل م وا بهۦ م بٱ ما ل ل ن وٱ م وٱ ب غ ٱ ق وأ ط ن ق ول وا ل م و ن ع ن ٱ ما نا وأ سل ٣ سورة الا عراف : ٣٣ Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui".. (QS. Al-A raaf: 33). Maka orang yang tidak punya ilmu tidak boleh memunculkan hukum hanya semata-mata dugaannya atau pendapatnya atau sesuatu yang diminati oleh nafsunya. Namun ia harus menahan 10

diri karena persoalannya sangat berbahaya. Barangsiapa yang menuduh seorang mukmin yang tidak ada padanya atau menyebutkan sifatnya yang tidak sesuai atasnya maka akibatnya akan kembali kepadanya, sebagaimana disebutkan dalam hadits: ل ي س قال رسول ا ص ا عليه وسلم: (( ل ع ن ع نة ت لل ع ل ي ه )) ع رج ه إن ن م (رواه أبو داود وال مذي) ا ئ ش ي ل بأه Sesungguhnya siapa yang mengutuk seseorang yang tidak pantas niscaya kutukan itu kembali kepadanya. P3F 4 Demikian pula tidak boleh bagi seorang muslim berkata kepada saudaranya, wahai orang fasik, atau wahai orang kafir, atau wahai orang keji, atau gelargelar buruk yang serupa. Firman Allah subhanahu wa ta'ala: 4 HR Abu Daud 4908, at-tirmidzi 1978 dari hadits Ibnu Abbas ra dan ia berkata: Hasan gharib. Dan Abu Daud 4905 dengan teks serupa dari Abud Darda` ra dan dishahihkan oleh al-albani dalam Shahih Sunan Abu Daud 4099 dan 4102. 11

ع نابز وا قال ا تعا : و ٱ ي ن سورة ا جرات :١ بٱل بئس ٱ س م ٱلف س وق د dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelargelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman...(qs. Al-Hujurat: 11). Seorang muslim harus menjaga diri dari hal ini dan hendaknya ia mempunyai ilmu dan pengetahuan sehingga bisa memutuskan dengannya terhadap dirinya lebih dahulu, kemudian terhadap orang lain, sebagaimana ia harus mempunyai sifat teliti, berpandangan jauh dan tidak terburu-buru dalam segala perkara. Syaikh al-fauzan Kitab Dakwah edisi (7) (2/168-170). 12