Indonesia Menghadapi Globalisasi Kellangan

dokumen-dokumen yang mirip
Guna mewujudkan visi API dan sasaran yang ditetapkan,

Program implementasi API dilaksanakan secara bertahap

ekonomi Kelas X BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Sentral Tujuan Pembelajaran

BAB VI ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API)

- 2 - Hal ini dirasakan sangatlah terbatas dan belum mencakup fungsi the Lender of the Last Resort yang dapat digunakan dalam kondisi darurat atau

Tugas Bank Indonesia. Kebijakan Sistem Pembayaran. Kebijakan Moneter. Pengawasan Makroprudensial

LEMBAGA KEUANGAN DAN STABILITAS KEUANGAN. Hadi Cahyono SE, MM

Bab 6 MATERI SIP-6 1 LATAR BELAKANG ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API) VISI API TUJUAN SASARAN API SISTEMATIKA API

SISTEM DAN KEBIJAKAN PERBANKAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. moneter yang diambil. Mekanisme transmisi kebijakan moneter merupakan suatu

Membangun Fundamental Perbankan yang Kuat 1

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

Lex Privatum, Vol.III/No. 2/Apr-Jun/2015

BAB I PENDAHULUAN. cenderung mengakibatkan gejolak ekonomi moneter karena inflasi akan

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

a. Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah wajib menjalankan fungsi menghimpun dan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No Syariah harus tetap memperhatikan azas perbankan yang sehat dan prinsip kehati-hatian sehingga dapat tercipta perbankan syariah yang kuat d

Kebijakan Moneter & Bank Sentral

A. PENGERTIAN SISTEM MONETER DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

Yth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah, di Tempat.

BAB I PENDAHULUAN. Melemahnya nilai tukar rupiah yang terus berubah-ubah menjadi masalah

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Konsep Dasar Kegiatan Bank

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

SEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode

DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA, PERIODE

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/8/PBI/2015 TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN MONETER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

GUBERNUR BANK INDONESIA,

Pelaksanaan Fungsi Bank Indonesia Sebagai Lender Of The Last Resort Dalam Stabilitas Sistem Keuangan Oleh: Muhammad Yusuf Sihite *

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN

TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.03/2016 TENTANG PERUBAHAN KEGIATAN USAHA BANK KONVENSIONAL MENJADI BANK SYARIAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 15 /PBI/2009 TENTANG PERUBAHAN KEGIATAN USAHA BANK KONVENSIONAL MENJADI BANK SYARIAH

Menata dan Memperkuat Perbankan Indonesia, Menyongsong Pemulihan Ekonomi Global

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator penting untuk melihat keberhasilan pembangunan

SEJARAH BANK INDONESIA : PERBANKAN Periode

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Arah Kebijakan Otoritas Moneter Indonesia Tahun Oleh : Marsuki

2 Pengaturan moneter oleh Bank Indonesia dimaksudkan untuk mencapai dan memelihara kestabilan moneter, memastikan efektivitas kebijakan moneter, serta

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menjaga Stabilitas Keuangan di Tengah Berlanjutnya Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya pemulihan pasca krisis moneter , telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang mengatur persediaan akan

KEBIJAKAN MONETER DAN DEREGULASI PERBANKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa K

PERBANDINGAN BANK INDONESIA DENGAN BANK NEGARA LAIN DI ASEAN

TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA. Mulyati, SE., M.T.I.

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

Bab 2. Otoritas Moneter dan Kebijakan Moneter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini Indonesia memiliki dua jenis lembaga perbankan, yaitu perbankan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA

ABSTRAK. Kata-kata kunci : perceived value, brand association, brand loyalty, dan keputusan pembelian. Universitas Kristen Maranatha

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

Sosialisasi UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. SAMARINDA, 2 juli 2015

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Bank dalam kehidupan sehari-hari bukanlah merupakan hal yang asing lagi.

Peran Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Pengawasan Lembaga Keuangan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Bank Indonesia : Apa, Siapa dan Bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. tentang Bank Indonesia, dikatakan bahwa untuk memelihara kesinambungan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/3/PBI/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. menimbulkan munculnya gagasan pendirian bank sirkulasi untuk Hindia Belanda.

ABSTRACT. Keywords : The Role of Internal Audit, Good Corporate Governance. vii. Universitas Kristen Maranatha

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/ 9 /PBI/2004 TENTANG TINDAK LANJUT PENGAWASAN DAN PENETAPAN STATUS BANK GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat dan

Untuk mewujudkan perbankan Indonesia yang lebih

ABSTRACT. Keywords: Internal Audit, Sales Internal Control. vii Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) untuk mencapai tujuannya yaitu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords: Financial Statement, Profitability Ratio, Solvency Ratio and Liquidity Ratio. viii. Universitas Kristen Maranatha

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Kementerian Hukum dan HAM. Kewarganegaraan. Bentuk Formulir. Pengurusan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode

KERANGKA ACUAN TEKNIS KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI DALAM RANGKA PEMBAHASAN RUU JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN (JPSK) KE JEPANG

Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan BPR dan BPRS

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/2/PBI/2013 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM KONVENSIONAL

-2- sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu diperlukan penyempurnaan mekanisme tindak lanjut penanganan permasalahan Ban

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Secara umum, bank yang sehat adalah bank yang menjalankan fungsifungsinya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Transkripsi:

Indonesia Menghadapi Globalisasi Kellangan

DAFTAR lsi DAFTAR 151 Sambutan Gubernur Bank Indonesia Sambutan Deputi Gubernur Bank Indonesia Pengantar Kepala Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral Daftar lsi iii v vii xi BAB 1 PENDAHULUAN 1 BAB 2 PERKEMBANGAN KONDISI GLOBAL 15 DAN DOMESTIK 1. Sekilas Perkembangan Perekonomian Dunia 16 a. Menguatnya Perekonomian Global dan 17 Episode Kenaikan Harga Minyak Dunia (2004-2006) b. Krisis Subprime Mortgage dan 22 Krisis ekonomi Global (2007-2009) c. Pemulihan Ekonomi Global (2010-2011) 32 2. Sekilas Perkembangan Perekonomian Indonesia 36 a. Pertumbuhan Ekonomi 36 b. Laju Inflasi 43 c. Perkembangan l'jilai Tukar 2004-201'1 49 d. Perkembangan Neraca Pembayaran 56 e. Perkembangan Utang Luar Negeri 64 f. Perkembangan Keuangan Pemerintah 68 g. Perkembangan Likuiditas Perekonomian 79 3. Perkembangan Sosial Politik di Indonesia 86 XI

SEJARAH BANK INDONESIA Periode : VII 2004-2011 DAFTAR 151 BAB 3 PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN BANK 93 INDONESIA 1. Undang-Undang NO.3 Tahun 2004 Tentang 95 Perubahan Atas Undang-Undang Indonesia No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia a. Makna Independensi Bank Indonesia 96 b. Tujuan Bank Indonesia 97 c. Ketentuan Modal Bank Indonesia 99 d. Pengalihan Kewenangan Penetapan Target 101 Inflasi dari Bank Indonesia Kepada Pemerintah (Menteri Keuangan) e. Badan Supervisi Bank Indonesia 103 f. Pengangkatan dan Pemilihan Dewan 107 Gubernur g. Kemandirian Anggaran Bank Indonesia 113 h. Penguatan Akuntabilitas dan Tranparansi 116 Pengalihan Pengawasan Perbankan 120 Program Divestasi Bank Indonesia 123 2. Undang-Undang NO.6 Tahun 2009 Tentang 124 Penetapan Perpu No.2 Tahun 2008 Tentang Perubahan kedua Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia menjadi Undang-Undang 3. Fungsi Bank Indonesia sebagai 128 The Lender ofthe Last Resort (LoLR) a. LoLR Dalam Undang-undang Bank Indonesia 128 b. LoLR Dalam Perpu No.2 Tahun 2008 139 c. LoLR Dalam Perpu NO.4 Tahun 2008 142 (Perpu JPSK) d. LoLR Dalam Undang-Undang NO.6 Tahun 148 2009 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.2 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 23 1999 Tentang Bank Indonesia Menjadi Undang-Undang e. LoLR Dalam Undang-Undang 149 Otoritas Jasa Keuangan 4. Pemantapan Peran Perbankan Syariah 155 a. Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah b. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 158 c. Kelembagaan Bank Indonesia terkait Undang- 159 Undang Perbankan Syariah 5. Penetapan Bank Indonesia Sebagai Wajib Pajak 162 6. Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan 165 a. Visi dan Misi Otoritas Jasa Keuangan 167 b. Tujuan, Fungsi dan Tugas Otoritas Jasa 168 Keuangan 7. Penguatan Peran Bank Indonesia dalam 169 Penyelenggaran Kegiatan Transfer Dana 8. Koordinasi pengadaan dan pengelolaan Mata 172 Uang dengan Pemerintah 9. Museum Bank Indonesia 175 a. Visi dan Misi Museum Bank Indonesia 177 b. Program Utama dan Kegiatan Museum Bank 178 Indonesia c. Sejarah Bangunan Museum Bank Indonesia 179 10. Perkembangan Organisasi Bank Indonesia 180 a. Organisasi Bank Indonesia Kantor Pusat 181 b. Organisasi di Kantor Bank Indonesia (KBI) 185 c. Organisasi di Kantor Perwakilan (KPw) Bank 191 Indonesia di Luar Negeri XII

SEJARAH BANK INDONESIA Periode : VII 2004-2011 DAFTARISI BAB4 KEBIJAKAN MONETER 193 1. Kebijakan Moneter 194 a. Penyempurnaan Kerangka Kebijakan Moneter 196 dengan Kerangka Kerja Sasaran Inflasi (Inflation Targetting Framework-ITF) b. Penyempurnaan Kerangka Operasional 203 Kebijakan Moneter c. Kebijakan Suku Bunga 223 d. Kebijakan Nilai Tukar dan Lalu Lintas Devisa 229 e. Kebijakan Makroprudensial 248 f. Komunikasi Kebijakan Moneter 256 2. Penguatan Koordinasi Kebijakan dalam Rangka 258 Peningkatan Efektivitas Kebijakan Moneter a. Koordinasi Kebijakan Moneter, Fiskal dan 258 Pengelolaan Uang Negara b. Koordinasi Kebijakan Terkait Nilai Tukar dan 262 Cadangan Devisa c. Tim Pengendali Infiasl (Daerah)-TPI (D) 264 3. Kerjasama dengan Lembaga Terkait Bank Sentral 267 a. MOU dan Kerjasama dengan Badan Pusat 268 Statistik b. Kerjasama Internasional 269 BAB 5 KEBIJAKAN PERBANKAN 303 1. Kebijakan Umum Sektor Perbankan 305 a. Arah Kebijakan dan Pengembangan 305 Infrastruktur Perbankan b. Konsolidasi Perbankan 320 c. Kebijakan Perbankan Lainnya 324 2. Perkembangan Kinerja dan Kebijakan Bank 327 a. Perkembangan Kinerja Bank Umum 327 Konvensional XIV I BAB 6 b. Perkembangan Kebijakan Bank Umum Konvensional c. Perkembangan Kinerja Bank Umum Syariah d. Perkembangan Kebijakan Bank Umum Syariah e. Perkembangan Kinerja Bank Perkreditan Rakyat Konvensional (BPR) f. Perkembangan Kinerja Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) g. Perkembangan Kebijakan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Konvensional h. Perkembangan Kebijakan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH 1. Sistem Pembayaran a. Sistem Pembayaran Bernilai Besar (High Value Payment System) yang Diselenggarakan oleh Bank Indonesia b. Sistem Pembayaran Ritel c. Masyarakat Ekonomi ASEAN 2. Pengelolaan Uang Rupiah a. Kebijakan Pengelolaan Uang Rupiah b. Penyediaan Uang Berkualitas dan Terpercaya c. Pengelolaan Uang Rupiah yang Aman, Handal dan Efisien d. Layanan Kas Prima e. Penguatan Infrastruktur Peralatan Perkasan dan Sistem Informasi Pengedaran Uang f. Pengelolaan Museum Artha Suaka 332 362 367 389 392 395 395 411 411 414 429 447 451 452 464 484 488 497 502 xv

SEJARAH BANK INDONESIA Periode : VII 2004 2011 DAFTARISI Daftar Pustaka 625 Daftar Singkatan dan Akronim 641 Glosarium 651 Sambutan Gubernur Bank Indonesia iii Sambutan Deputi Gubernur Bank Indonesia v Pengantar Kepa/a Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral vii Daftar lsi xi LAMPIRAN Lampiran I Kebijakan Moneter Kerangka ITF 509 Lampiran II Keterkaitan antar variabel dan pencapaian 510 target inflasi Lampiran III Operasi Moneter 511 Lampiran IV Matriks Penyebaran Tim Pemantauan dan 512 Pengendalian Inflasi Daerah Lampiran V Daftar Susunan Dewan Gubernur Bank 514 Indonesia Lampiran VI Daftar Susunan Anggota Badan Supervisi 519 Bank Indonesia Lampiran VII Kebijakan Umum Sektor Perbankan 520 Lampiran VIII Perkembangan Modal Minimum 525 Lampiran IX 25 Basel Core Principles for effective Banking 526 Supervision Lampiran X Rincian Pilar Basel II 529 Lampiran XI Kebijakan Good Corporate Governancce 530 (GCG) Lampiran XII Pelaksanaan Good Corporate Governance Perbankan Syariah Lampiran XIII Mempersyaratkan Sertifikasi Manajemen 533 Risiko I Lampiran XIV Sistem Informasi Debitur 535 Lampiran XV Peningkatan Perlindungan Nasabah 537 Lampiran XVI Konsolidasi Perbankan 542 Lampiran XVII Program Penjaminan 546 Lampiran XVIII Laporan Bank-Bank 549 Lampiran XIX Dewan Komisaris 556 Lampiran XX Penetapan status Bank 558 Lampiran XXI Prinsip Kehati-hatian 560 Lampiran XXII Perkembangan Kebijakan BUS 563...,... _.. XXIII Perkembangan Kinerja BPR 568 Lampiran XXIV Perkembangan Kinerja BPRS 570 Lampiran XXV Perkembangan Kebijakan BPR 573 Lampiran XXVI Perkembangan Kebijakan BPRS 575 Lampiran XXVII Kebijakan Dewan Komisaris dan Direksi 577 BPRlBPRS Lampiran XXVIII Pembukaan dan Penutupan Kantor Cabang 580 BPRlBPRS Lampiran XXIX Prosedur Bank Dalam Pengawasan Intensif 583 dan Dalam Pengawasan Khusus Lampiran XXX Tahapan Penyehatan dan Exit Policybagi 585 Bank yang Tidak Ikut Dalam Program Penjaminan Pemerintah Lampiran XXXI Rencana Perbaikan Permodalan 586 Lampiran XXXII Prosedur Bank Dalam Pengawasan Intensif 589 dan Dalam Pengawasan Khusus Lampiran XXXIII Bank Dalam Pengawasan Khusus (Special 589 Surveillance) Lampiran XXXIV Daftar dan Nomor Kebijakan Perbankan Periode Lampiran XXXV Tabel-Tabel Kebijakan Perbankan 594 606 XVII