TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat


BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT - ALAT YANG DIGUNAKAN

IV Material. Bab. dan peralatan BAB IV BAHAN. diperoleh. pelaksanaan. Pada proyek. Excavator tanah ke. ditempat lain.

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


BAB IV TINJAUAN ALAT YANG DIGUNAKAN DAN BAHAN BANGUNAN. organisasi yang bagus tetapi juga harus didukung dengan adanya alat, material,

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN PERALATAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

BAB IV ALAT DAN BAHAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

TINJAUAN ALAT & BAHAN BANGUNAN. yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek menjadi lebih efisien. Alat

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen


Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... LEMBAR PENDADARAN... KATA PENGANTAR... LEMBAR PERSEMBAHAN... DAFTAR GAMBAR...

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB III BAHAN BANGUNAN DAN ALAT

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB 1 PENDAHULUAN. proyek pembangunan. Hal ini karena beton mempunyai banyak keuntungan lebih

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

LAPORAN KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL PADA PROYEK BRANZ SIMATUPANG APARTMENT

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Salah satunya adalah Metode UJI MATERIAL GEDUNG melalui suatu pelatihan khusus.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL. biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.


BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. dengan kebutuhan, ditinjau dari jenis, jumlah, kapasitas maupun waktu yang

BAB V METODE PELAKSANAAN. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak pihak yang berkaitan

BAB VII ANALISA PERMASALAHAN PEKERJAAN MASS CONCRETE PADA PONDASI PILE CAP

LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK APARTEMEN CITY LIGHT CIPUTAT TANGERANG SELATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

Transkripsi:

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG 4.1. Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan material itulah akan terbentuk suatu struktur konstruksi yang diinginkan. Pasokan material berkualitas tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan, kekakuan, dan kestabilan. Selain itu faktor kelancaran dalam pengadaan material akan membantu penyelesaian proyek tepat pada waktunya. Spesifikasi teknis bahan dan material bangunan pada proyek Apartement dan SOHO merupakan bahan dan material yang baru diproduksi sesuai dengan standar yang berlaku, tahan terhadap iklim tropis dan pelaksanaannya dilakukan oleh pekerja dengan keterampilan yang memuaskan sesuai dengan apa yang ada didalam metode pelaksanaan. Berikut ini adalah komponen bahan material yang digunakan dalam pekerjaan struktur proyek Apartement dan SOHO berdasarkan standar SNI: A. Beton Siap Pakai (Beton Ready Mix) Penggunaan beton ready mix memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah nilainya yang ekonomis karena tidak membutuhkan banyak tenaga kerja, dan mutu yang dihasilkan lebih terjamin. Sebelum dimulainya pekerjaan IV - 1

konstruksi pihak Owner, harus menentukan perusahaan beton ready mix mana yang akan digunakan selama masa konstruksi. Setelah itu pihak konsultan wajib mengecek mutu dan kualitas yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut yang dapat memenuhi syarat dan kriteria yang telah ditetapkan. Dalam proyek ini, suply beton ready mix dikerjakan oleh PT. Adimix Precast Indonesia. Komponen campuran adukan untuk beton ready mix harus memenuhi standar standar dibawah ini: a. Peraturan Beton Indonesia ( SNI2-1971 ), dan b. Memiliki Sertifikat Uji. Komponen Campuran Adukan Beton, antara lain: a. Agregat Kasar Agregat kasar merupakan kerikil alami atau batu pecah yang diperoleh dari suatu industri, yang mempunyai ukuran butir dengan kisaran 5 40 mm, telah melalui proses uji analisa saring di laboratorium dan memenuhi syarat SNI 03 1750 1990 tentang Mutu dan Cara Uji Agregat Beton. b. Agregat Halus Agregat halus dapat berupa pasir alam yang hanya boleh mengandung lumpur 5 % dan tidak mengandung bahan organis yang dapat mempengaruhi komponen beton lainnya. Agregat halus harus memenuhi syarat SNI 03-1750-1990 tentang Mutu dan Cara Uji Agregat Beton. IV - 2

c. Portland Cement Semen merupakan bahan campuran yang secara kimiawi berfungsi sebagai pengikat komponen agregat setelah dicampurkan dengan air. Semen yang digunakan dalam proyek ini adalah semen Portland jenis 1 dan memenuhi syaratsyarat SNI 15-2049-1994 tentang Semen Portland. d. Air Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton dan tulangan baja serta melanggar ketentuan lain. Pengujian material beton dilaksanakan dalan dua tahap,yaitu : 1) Pengujian sebelum tahap pelaksanaan konstruksi Sebelum material beton dipakai untuk pekerjaan struktur, terlebih dahulu dilakukan pengujian proposal komposisi material beton (mix design) sesuai dengan spesifikasi yang akan dipakai. Setelah proposal tersebut disetujui, maka dilakukan pengujian percobaan beton (trial mix) di bathcing plant. Pengujian yang dilak ukan adalah slump test dan pembuatan silinder uji untuk uji kekuatan tekan beton pada umur 7, 14 dan 28 hari. Setelah umur benda uji tersebut terpenuhi, maka dilakukan uji kuat tekan beton di laboratorium. Apabia hasil kuat tekan beton tersebut memenuhi spesifikasi kekuatan yang disyaratkan, maka material beton tersebut dapat digunakan untuk pekerjaan struktur. IV - 3

2) Pengujian dalam tahap masa pelaksanaan konstruksi Selama masa pelaksanaan kontruksi, dilakukan pengujian beton ready mix sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi yang berlaku. Sebelum material beton siap untuk tuang atau dicor di lapangan, uji slump dilakukan untuk mengetahui slump actual beton. Apabila hasil uji slump memenuhi persyaratan yang ditentukan maka material tersebut dapat digunakan. Selain itu, material beton segar yang akan dituang di lapangan juga diambil sampelnya untuk dibuat uji tekan silinder yang akan diuji kuat tekan pada umur 7, 14, dan 28 hari. Data dari hasil uji tekan ini akan didokumentasikan untuk perbandingan dengan keadaan proyek yang sebenarnya. 4.2 Peralatan dan Alat - Alat Berat Selama proses pekerjaan konstruksi, dibutuhkan tenaga kerja dan juga alat serta material yang digunakan untuk mendukung proses pembangunan agar dapat berjalan dengan baik dan lancar. Berikut adalah alat-alat yang digunakan untuk membantu proses pekerjaan konstruksi yang berhasil kami pelajari saat berada di lapangan: 4.2.1 Alat - Alat Berat a. Tower Crane (TC) Tower Crane digunakan untuk membantu dalam memindahkan alat-alat dan bahan material yang berat yang sulit dibawa oleh tenaga manusia ke tempat yang lebih tinggi dan jarak yang jauh. Alat ini harus dioperasikan oleh operator khusus yang telah menguasai cara mengoperasikan tower crane. IV - 4

Dalam proses pengecoran dapat dilakukan juga dengan tower crane selain dengan menggunakan pompa, dengan cara menggunakan bucket beton dan operatornya. Tower crane yang digunakan memiliki kemampuan maksimum yang berbeda-beda, di antaranya 2.5 ton dan 3 ton. Gambar tower crane yang digunakan di proyek Treepark City dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Tower Crane IV - 5

b. Excavator Excavator digunakan untuk membantu pekerjaan penggalian tanah yang volumenya cukup besar dan memakan waktu lama jika dikerjakan secara manual (dengan tenaga manusia). Oleh karena itulah digunakan excavator yang dapat mempercepat proses pekerjaan tersebut. Alat ini perlu dioperasikan oleh operator yang telah terampil dalam pekerjaannya. Excavator di proyek Treepark City dapat dilihat pada gambar 5.2. Gambar 4.2 Excavator c. Passenger Hoist Passenger Hoist adalah alat bantu pada pelaksanaan proyek gedung bertingkat yang digunakan sebagai transportasi vertikal atau lift material dan tenaga kerja. Passenger hoist memiliki kapasitas 1.8 ton atau sekitar 18 orang. Biasa passenger hoist dipasang setelah pekerjaan struktur mulai IV - 6

memasuki ketinggian yang cukup tinggi karena jika menggunakan scaffolding akan lebih berbahaya. Gambar passenger hoist ditunjukkan pada Gambar 4.3. Gambar 4.3 Passenger Hoist d. Scaffolding Scaffolding adalah suatu struktur sementara yang berfungsi untuk menyangga manusia dan material dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan besar lainnya. Biasanya scaffolding berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam, meskipun juga dapat menggunakan bahan-bahan lain. Scaffolding mempunyai jenis dan ukuran yang berbeda beda menurut fungsinya dan area yang akan digunakan. Di proyek Treepark City, scaffolding atau four way digunakan sebagai penyangga bekisting untuk struktur di atasnya, atau sebagai media IV - 7

pendukung pekerjaan finishing. Four way sejenis dengan scaffolding tetapi lebih mudah dipasang. Gambar scaffolding dapat dilihat pada Gambar 4.4 dan Gambar four way dapat dilihat pada gambar 4.5. Gambar 4.4 Scaffolding IV - 8

e. Air compressor Gambar 4.5 Four way Air compressor adalah alat yang dapat mengeluarkan udara bertekanan tinggi yang digunakan untuk membersihkan kotoran yang ada yang dapat mengurangi mutu dan daya lekatan tulangan pada beton, seperti : debu, potongan kawat, potongan kayu dan serbuk kayu. Biasanya alat ini diaplikasikan sebelum proses pengecoran dilaksanakan. Gambar air compressor ditunjukkan pada Gambar 4.6. IV - 9

4.2.2 Alat Pembetonan Gambar 4.6 Air Compressor a. Mixer truck Mixer truck adalah truk yang membawa beton segar dari batching plant ke proyek. Untuk proyek Treepark City tower Alphine dan Bayan, supplier beton adalah Merah Putih hanya sampai lantai 2 dan seterusnya menggunakan AdhiMix. Gambar mixer truck ada pada Gambar 4.7. IV - 10

Gambar 4.7 Mixer Truck b. Concrete pump Concrete pump digunakan pada saat pengecoran. Beton dari mixer truck dimasukan kedalam bucket pada concrete punp yang kemudian dipompakan ke titik pengecoran dengan pipa-pipa pengecoran yang telah dipersiapkan sebelumnya. Gambar concrete pump dapat dilihat pada Gambar 4.8. IV - 11

c. Pipa Pengecoran Gambar 4.8 Concrete Pump Pipa dengan diameter 15 cm digunakan untuk mengalirkan beton dari mixer truck, yang kemudian dimasukan kedalam bucket concrete pump agar beton bisa dipompakan ke tujuan atau tempat yang akan di cor. Setiap pipa memiliki panjang 3.5 meter, dan ketika akan dipasang, ada alat pengunci khusus yang digunakan untuk menyambungkan pipa-pipa tersebut. Gambar pipa pengecoran dan karet penyambungnya ditunjukkan pada Gambar 4.9. IV - 12

d. Pipa tremi Gambar 4.9 Pipa Pengecoran Pipa tremi adalah pipa yang digunakan untuk membantu pengecoran, khususnya untuk membantu mengontrol tinggi jatuh beton, sehingga mencegah terjadinya segregasi beton. Tinggi jatuh beton dijaga maksimum 1.5 meter dari mulut tremi atau pipa. Di proyek ini pipa tremi IV - 13

biasa digunakan pada saat pengecoran kolom dan shear wall. Gambar pipa tremi dapat dilihat pada gambar 4.10. Gambar 4.10 Pipa Tremi e. Trowel Trowel adalah alat alat untuk meratakan acian/mortar halus di permukaan beton. Trowel (roskam) digunakan untuk meratakan dan menghaluskan permukaan beton yang masih dalam proses pengerasan. Trowel mempunyai dasar yang terdiri dari beberapa daun pelat baja yang dapat berputar dan menghaluskan permukaan beton. Permukaan yang diselesaikan dengan trowel lebih kuat dan awet dibandingkan dengan pekerjaan tangan. Gambar trowel ditunjukkan pada Gambar 4.11. IV - 14

f. Bucket Gambar 4.11 Trowel Bucket digunakan untuk membawa beton segar, kapasitas bucket yang digunakan kurang lebih 0.6 m 3 dan 0.8 m 3. Bucket dapar dilihat pada gambar 4.12. Gambar 4.12 Bucket IV - 15

4.2.3 Alat Pembesian a. Bar Bender Bar bender adalah alat yang digunakan untuk membantu membengkokkan besi-besi tulangan. Gambar bar bender dapat dilihat pada Gambar 4.13. Gambar 4.13 Bar Bender b. Bar Cutter Bar cutter adalah alat yang digunakan untuk memotong besi-besi tulangan Gambar bar cutter dapat dilihat di Gambar 4.14. IV - 16

Gambar 4.14 Bar Cutter 4.2.4 Alat Pendukung Disamping alat tersebut diatas,untuk kelancaran pekerjaan digunakan pula alat bantu konvensional lainnya, seperti: a. Helm safety. b. Palu. c. Sepatu safety. d. Tang / Pemotong. e. Cangkul. f. Sekop. g. Lampu Lapangan. h. Sendok Semen. i. Ember. j. Selang Plastik. k. Meteran. IV - 17