BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi ganda. Penelitian korelasi ganda merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2009: 232). Variabel bebas (independen) adalah variabel yang berfungsi mempengaruhi variabel terikat. Variabel terikat (dependen) adalah variabel utama dalam sebuah penelitian (Setiyadi, 2006: 106). Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen, variabel ini juga sebagai variabel independen kedua (Sugiyono, 2009: 4). B. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi terhadap variabel penelitian ini bertujuan untuk memperjelas dan membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak diperlukan. Variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah: Varibel indepeden (X 1 ) Variabel moderator (M) Variabel dependen (Y 1 ) : Kepribadian Big five : Locus Of Control Internal : Perilaku Agresif 33
34 C. Definisi Operasional 1) Kepribadian big five Kepribadian big five adalah kumpulan trait kepribadian pada setiap individu yang mengacu pada lima dimensi kepribadian yaitu: openness to experiences, conscientiousness, extravension, agreeableness, dan neurosticsm. Adapun dimensi kepribadian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Keterbukaan ( Openness to experience), Menggambarkan seseorang memiliki imajinasi yang tinggi, kreatif, penuh rasa inign tau dan cepat memahami sesuatu. 2. Hati Nurani (Conscientiousness), menggambarkan seseorang yang hatihati dalam bertindak, teratur, bertanggung jawab, displin, tidak suka menunda. 3. Ekstraversi ( Extraversi), menggambarkan seseorang mudah berinteraksi dengan banyak orang, suka dengan keramaian, mudah termotivasi oleh perubahan, ingin tampil didepan umum. 4. Kebaikan ( Agreeableness), menggambarkan sebagai seseorang yang memiliki sikap simpaatik, peduli dengan orang lain, suka menolong, rendah hati, ikhlas, jujur, memegang kepercayaan, dan lembut. 5. Stabilitas emosional ( Neuroticism), menggambarkan seseorang yang memiliki masalah dengan emosi yang negatif seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman, secara emosional mereka labil, mudah stress, mudah cemas.
35 2) Perilaku agresif Perilaku agresif adalah suatu tindakan yang bermaksud untuk melukai baik itu secara verbal dan nonverbal terhadap individu lain yang di sengaja sehingga dapat merugikan orang lain. Perilaku agresif ini mempunyai dua bentuk yaitu: 1) Agresif nonverbal, suatu perilaku yang dilakukan dengan melakukan tindakan secara langsung, dengan indikatornya sebagai berikut: a. Memukul b. Menendang c. Mencubit d. Melakukan pengerusakan e. Melakukan penganiayaan (tindakan sadis) 2) Agresif verbal, suatu perilaku yang dilakukan dengan melakukan tindakan secara tidak langsung, dengan indikatornya sebagai berikut: a. Mencaci maki/ menghina b. Mencemooh c. Marah-marah d. Melakukan pengancaman
36 3) Locus of control internal Locus of control internal adalah suatu keyakinan yang ada pada individu sehingga individu itu sendiri dapat mengontrol, mengatur dan dapat bertanggung jawab dengan apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Bagian dari locus of control internal terdiri atas: 1) Kemampuan Seseorang yakin bahwa kesuksesan dan kegagalan yang telah terjadi sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki. 2) Minat Seseorang memiliki minat yang lebih besar terhadap control perilaku, peristiwa, dan tindakannya. 3) Usaha Seseorang yang memiliki locus of control internal bersikap optimis, pantang menyerah dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengontrol perilakunya. D. Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan sehingga dapat dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 61). Populasi pada penelitian
37 ini adalah siswa SMKN 1 TAPUNG HULU, dengan jumlah populasi sebanyak 306 subjek. Terdiri dari dua jurusan yaitu budi daya tanaman perkebunan (BTP) dan teknik mekanik otomotif (TMO) yang jumlah masing-masing lokal yaitu: Tabel 3.1 Jumlah Siswa Sesudah Ajaran Baru Di SMK N 1 Tapung Hulu No. Jurusan Kelas Jumlah 1. Agribisnis Tanaman Perkebunan X 1 34 X 2 35 XI 1 30 XI 2 29 XII 26 2. Teknik Sepeda Motor X 1 30 X 2 31 XI 1 26 XI 2 25 XII 1 20 XII 2 20 Total 306 Sumber : Tata Usaha di Sekolah SMKN 1 TAPUNG HULU, tahun ajaran 2014-2015 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009: 62). Jumlah sampel dalam peneliti ini sebanyak 230 siswa atau 75 % dari 306 jumlah siswa di SMKN 1 TAPUNG HULU. Penentuan jumlah sampel ini didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Arikunto (2010: 95) yang mengatakan apabila sampel kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan populasi. Selanjutnya jika populasi besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 25%-30% atau lebih.
38 3. Teknik pengambilan sampel Pada penelitian ini menggunakan Teknik probability Sampling yang mengarah pada Random Sampling, dengan menggunakan Random Sampling ini setiap individu dalam populasi akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih atau dijadikan sampel penelitian (Setiyadi, 2006: 39). Pengambilan sampel dilakukan dengan mengundi semua kelas. Total keseluruhan kelas ada sebelas kelas, yang mendapatkan undian dapat dilihat dibawah ini: Tabel 3.2 Undian kelas yang digunakan dalam penelitian No Kelas dan jurusan Jumlah 1. X ATP 1 34 2. X ATP 2 35 3. X TSM 1 30 4. X TSM 2 31 5. XI ATP 1 30 6. XI TSM 1 26 7. XII ATP 26 Total 237 Dari 237 subjek, sebanyak 7 siswa yang tidak hadir dari semua kelas yang dilakukan random. Sehingga total subjek yang peneliti gunakan sebanyak 230 subjek. Sementara itu sebanyak 13 skala tidak dapat dianalisis, hal itu karena ada skala rusak
39 terdiri dari 1 skala, skala tidak diisi terdiri dari 3 skala dan 9 skala tidak kembali. Jadi jumlah sampel yang peneliti gunakan sebanyak 217 subjek. E. Metode Pengumpulan Data Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrument pengumpulan data. Instrumen data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala Likert yaitu skala yang berisi suatu pernyataan mengenai objek yang akan diteliti. Skala ini mempunyai dua pernyataan sikap yaitu favorabel ( mendukung atau memihak pada subjek) dan unfavorabel (tidak mendukung subjek) (Azwar, 1998: 98). a) Skala kepribadian big five Skala kepribadian big five ini peneliti susun berdasarkan teori big five yang dikemukakan oleh Goldberg pada tahun 1992. Skala tersebut di adaptasi-modifikasi dari IPIP ( internasional personality item pool), dengan melakukan terjemahan dan menghilangkan alternatif jawaban akurat. Penyajian skala ini terdiri dari 50 aitem yang disusun dengan model skala likert, terdiri dari dua kelompok aitem yaitu aitem yang mengandung Favorabel dan Unfavorabel. Pada skala ini menggunakan empat alternatif jawaban yaitu: Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai (TS), Sangat tidak sesuai (STS). Dengan pemberian skor untuk Favorabel, Sangat sesuai (SS) = 4, Sesuai (S) = 3, Tidak sesuai (TS) = 2, Sangat tidak sesuai (STS) = 1. Dan pemberian skor untuk Unfavorabel, Sangat sesuai
40 (SS) = 1, Sesuai (S) = 2, Tidak sesuai (TS) = 3, Sangat tidak sesuai (STS) = 4. Adapun rincian aitem terdapat di bawah ini: Tabel 3.3 Blue Print Skala Kepribadian Big Five ( X 1 ) sebelum Try Out No Dimensi Indikator No aitem Total Favorabel Unfavorabel 1. Openness to experience Menggambarkan seseorang memiliki imajinasi yang tinggi, kreatif, penuh rasa ingin tau dan cepat memahami sesuatu. 5, 15, 25, 35, 40, 45, 50. 10, 20, 30. 10 2. Conscientious ness Menggambarkan seseorang yang hati-hati dalam bertindak, teratur, bertanggung jawab, disiplin, dan tidak suka menunda. 3, 13, 23, 33, 43, 48. 8, 18, 28, 38. 10 3. Extraversion Menggambarkan seseorang mudah berinteraksi dengan banyak orang, suka dalam keramaian, mudah termotivasi oleh perubahan,dan ingin tampil didepan umum. 1, 11, 21, 31, 41. 6, 16, 26, 36, 46. 10 4. Agreeableness Menggambarkan sebagai seseorang yang memiliki sikap simpatik,peduli dengan orang lain, suka menolong, rendah hati, ikhlas, jujur, memegang kepercayaan, dan lembut. 7, 17, 27, 37, 42, 47. 2, 12, 22, 32. 10 5. Neurotisisme Menggambarkan seseorang yang memiliki masalah dengan emosi yang negatif seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman, secara emosional mereka labil, mudah stress, dan mudah cemas. 4, 14, 24, 29, 34, 39, 44, 49 9, 19 10 Jumlah 32 18 50
41 b) Skala perilaku agresif Data perilaku agresif ini peneliti susun berdasarkan teori agresif yang dikemukakan oleh Myers (dalam Sarwono, 1999: 289). Skala tersebut diadaptasimodifikasi dari penelitian Al gilang (2013:43). Penyajian skala ini terdiri dari 44 aitem yang disusun dengan model skala likert. Aitem-aitem dalam skala ini disusun untuk mengungkap perilaku agresif subjek sehingga aitem-aitem ini hanya mengandung favorabel, hal ini dikarenakan dalam alternatif jawaban sudah mengandung jawaban yang unfavorabel, dan perilaku agresif merupakan bentuk dari sikap sehingga jika dibuat pernyataan unfavorabel dikhawatirkan jawaban dari subjek akan bias. Pada skala ini menggunakan empat alternatif jawaban yaitu: Selalu (SL), Sering (S), Jarang (J), Tidak pernah (TP ). Dengan pemberian skor pada alternatif jawaban Selalu (SL) = 4, Sering (S) = 3, Jarang (J) = 2 dan Tidak pernah (TP) = 1. Adapun rincian aitem terdapat di bawah ini: Tabel 3.4 Blue Print Skala Perilaku Aktif Agresif ( Y ) sebelum Try Out No Indikator Nomor item Total 1 Mencaci maki 1, 11, 21, 31 4 2 Mencemooh 2, 12, 22, 32, 42, 44, 40 7 3 Marah-marah 3, 13, 23, 33, 43 5 4 Melakukan pengancaman 4, 14, 20, 24, 34, 41 6 5 Memukul 5, 15, 25, 35, 37 5 6 Menendang 6, 16, 26, 36 4 7 Mencubit 7, 17, 27 3
42 No Indikator Nomor item Total 8 Melakukan pengerusakan 8, 18, 28, 38 4 9 Penganiayaan (tindakan sadis) 9, 10, 19, 29, 30, 39 6 Total 44 44 c) Skala locus of control internal Data locus of control internal ini peneliti susun berdasarkan teori locus of control yang dikemukakan oleh Rotter ( dalam Wade & Tavris, 2007: 298). Skala tersebut diadaptasi-modifikasi dari skala Levinson. Penyajian skala ini terdiri dari 25 aitem yang disusun dengan model skala likert, terdiri dari dua kelompok aitem yaitu aitem yang mengandung Favorabel dan unfavorabel. Skala ini menggunakan empat alternatif jawaban yaitu: Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak se suai ( TS), Sangat tidak sesuai (STS), dengan pemberian skor untuk Favorabel, Sangat sesuai (SS) = 4, Sesuai (S) = 3, Tidak sesuai (TS) = 2, Sangat tidak sesuai (STS) = 1. Dan pemberian skor untuk Unfavorabel, Sangat sesuai (SS) = 1, Sesuai (S) = 2, Tidak sesuai (TS) = 3, Sangat tidak sesuai (STS) = 4. Adapun rincian aitem terdapat di bawah ini: Tabel 3.5 Blue Print Skala locus of control internal (X 2 ) sebelum Try Out No Variabel Indikator No item Total penelitian F UF 1. Locus Of Kemampuan 1, 2, 7, 8, 13, 14 9 Control Internal 12, 22, 23 Minat 3, 4, 5, 6, 15, 16, 17 8 21 Usaha 9, 10, 11, 24, 25 18, 19, 20 8 Jumlah 17 8 25
43 F. Uji Coba Instrument Penelitian Sebelum alat ukur ini digunakan, terlebih dahulu peneliti melakukan uji coba (try out) kepada sejumlah siswa di SMK TARUNA MANDIRI Pekanbaru. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas alat ukur sehingga item-itemnya layak untuk digunakan sebagai alat ukur. Alat ukur yang diujicobakan semua variabel, sehingga langkah selanjutnya melakukan pengujian validitas dan reabilitas dengan menggunakan bantuan komputer dengan aplikasi SPSS ( Statistical Product And Service Solutions) 17,0 for windows. G. Reliabilitas dan Validitas 1. Validitas Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur ( Sugiyono, 2009: 173). Untuk melakukan uji validitas, peneliti menggunakan content validity. Content validity ( validitas isi) ialah derajat dimana sebuah tes mengukur cakupan subtansi yang ingin diukur. Valid isi mencakup khususnya, hal-hal yang berkaitan dengan apakah item-item itu menggambarkan pengukuran dalam cakupan yang ingin diukur ( Sukardi, 2003: 123). Jadi kalau korelasi antara butir skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid. Namun apabila jumlah aitem yang lolos ternyata belum mencukupi jumlah yang diinginkan, maka peneliti dapat mempertimbangkan untuk menurunkan batas kriteria menjadi 0,25 ( Azwar, 2012: 86). Untuk itu peneliti
44 menggunakan batas kriteria (r 0,25) agar aitem yang digunakan mencukupi jumlah yang diinginkan. a. Skala kepribadian big five Dari 50 aitem skala kepribadian big five terdapat 26 aitem yang valid yang dapat digunakan untuk penelitian. Koefisien korelasi berkisar antara 0,278 sampai 0,893 sisanya sebanyak 24 aitem dinyatakan tidak valid atau gugur. Berikut rincian item yang valid dan tidak valid: Tabel 3.6 Blue Print Skala Kepribadian Big Five ( X 1 ) Setelah Try Out yang Gugur dan Valid. No. Dimensi No Aitem Jumlah Favorabel Unfavorabel Gugur Valid Gugur Valid 1. Opennes to 5,45,50 15,25,35,40 20,30 10 10 experience 2. Conscientiousness 3,33,48 13,23,43 8,28 18,38 10 3. Extraversion 11,21,41 1,31 16,36 6,26,46 10 4. Agreeablesness 47 7,17,27,37,42 2,22 12,32 10 5. Neurotisisme 14,24,34,39, 4,29,44,49 9,19-10 Total 14 18 10 8 50 Tabel 3.7 Blue Print Skala Kepribadian Big Five ( X 1 ) yang digunakan dalam penelitian. No. Dimensi No Aitem Jumlah Favorabel Unfavorabel 1. Opennes to experience 15,25,35,40 10 5 2. Conscientiousness 13,23,43 18,38 5 3. Extraversion 1,31 6,26,46 5 4. Agreeablesness 7,17,27,37,42 12,32 7 5. Neurotisisme 4,29,44,49-4 Total 18 8 26
45 Tabel 3.8 Blue Print Skala Kepribadian Big Five ( X 1 ) Penomoran dalam skala No. Dimensi No Aitem Jumlah Favorabel Unfavorabel 1. Opennes to experience 8, 12, 18, 21 5 5 2. Conscientiousness 7, 11, 23 10, 20 5 3. Extraversion 1,16 3, 13, 25 5 4. Agreeablesness 4, 9, 14, 19, 22 6, 17 7 5. Neurotisisme 2, 15, 24, 26-4 Total 18 8 26 b. Skala Perilaku Agresif Dari 44 aitem skala Perilaku Agresif terdapat 43 aitem yang valid yang dapat digunakan untuk penelitian. Koefisien korelasi berkisar antara 0,268 sampai 0,682 sisanya sebanyak 1 aitem dinyatakan tidak valid atau gugur. Berikut rincian item yang valid dan tidak valid: Tabel 3.9 Blue Print Skala Perilaku Agresif ( Y ) Setelah Try Out yang Gugur dan Valid No Indikator No Aitem Jumlah Gugur Valid 1. Mencaci maki 1,11,21,31 4 2. Mencemooh 44 2,12,22,32,42, 7 44,40 3. Marah-marah 3,13,23,33,43 5 4. Melakukan pengancaman 4,14,24,34,41 6 5. Memukul 5,15,25,35,37 5 6. Menendang 6,16,26,36 4 7. Mencubit 7,17,27 3 8. Melakukan pengerusakan 8,18,28,38 4 9. Penganiayaan (tindakan sadis) 9,10,19,29,30,39 6 Total 1 43 44
46 Tabel 3.10 Blue Print Skala Perilaku Agresif ( Y ) yang digunakan dalam penelitian No Indikator No Aitem Jumlah 1. Mencaci maki 1,11,21,31 4 2. Mencemooh 2,12,22,32,42, 6 44,40 3. Marah-marah 3,13,23,33,43 5 4. Melakukan pengancaman 4,14,24,34,41 6 5. Memukul 5,15,25,35,37 5 6. Menendang 6,16,26,36 4 7. Mencubit 7,17,27 3 8. Melakukan pengerusakan 8,18,28,38 4 9. Penganiayaan (tindakan sadis) 9,10,19,29,30,39 6 Total 43 43 c. Skala Locus Of Control Internal Dari 25 aitem skala Locus Of Control Internal terdapat 23 aitem yang valid yang dapat digunakan untuk penelitian. Koefisien korelasi berkisar antara 0,295sampai 0,614 sisanya sebanyak 2 aitem dinyatakan tidak valid atau gugur. Berikut rincian item yang valid dan tidak valid: Tabel 3.11 Blue Print Skala Locus Of Control Internal (X 2 ) Setelah Try Out yang Gugur dan Valid. No. Indikator No Aitem Jumlah Favorabel Unfavorabel Gugur Valid Gugur Valid 1. Kemampuan 22 1,2,7,8,12,23 13 14 9 2. Minat - 3,4,5,6,21-15,16,17 8 3. Usaha - 9,10,11,24,25-18,19,20 8 Total 1 16 1 7 25
47 Tabel 3.12 Blue Print Skala Locus Of Control Internal (X 2 ) yang digunakan dalam penelitian. No. Indikator No Aitem Jumlah Favorabel Unfavorabel 1. Kemampuan 1,2,7,8,12,23 14 7 2. Minat 3,4,5,6,21 15,16,17 8 3. Usaha 9,10,11,24,25 18,19,20 8 Total 16 7 23 Tabel 3.13 Blue Print Skala Locus Of Control Internal (X 2 ) Penomoran dalam skala. No. Indikator No Aitem Jumlah Favorabel Unfavorabel 1. Kemampuan 1,2,7,8,12,21 13 7 2. Minat 3,4,5,6,20 14,15,16 8 3. Usaha 9,10,11,22,23 17,18,19 8 Total 16 7 23 2. Reliabilitas Reliabel adalah intrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama ( Sugiyono, 2009: 173). Suatu instrument penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Koefisien reliabilitas berada dalam rentang angka dari 0 sampai 1,00 (Azwar, 2012: 112). Reliabilitas suatu tes pada umumnya diekspresikan secara numerik dalam bentuk koefisien. Koefisien tinggi menunjukkan reliabilitas tinggi yang mempunyai koefisien +1 atau -1 (Sukardi, 2003: 127), Sebaliknya jika koefisien suatu tes rendah maka reliabilitas tes rendah mendekati 0. Untuk menguji reliabilitas pada penelitian
48 ini, peneliti menggunakan Koefisien reliabilitas Alpha (Azwar, 2012: 118) dengan rumus: Keterangan : Α : Koefisien Reliabilitas Alpha 2 S 1 : Varians Skor Belahan 1 2 S 2 : Varians Skor Belahan 2 2 S x : Varians Skor Skala Untuk menguji reliabilitas alat ukur peneliti menggunakan SPSS ( Statistical Product And Service Solutions) 17,0 for windows. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap ketiga variabel maka, diperoleh: skala kepribadian big five yang sudah di validasi diperoleh koefisien reliabilitas dari setiap dimensi adalah: 1) dimensi neurotisisme sebesar 0,853, 2) dimensi openness to experience sebesar 0,895, 3) dimensi conscienstioness sebesar 0,886, 4) dimensi extraversion sebesar 0,882, 5) dimensi agreeablesness sebesar 0,787. Skala perilaku agresif diperoleh sebesar 0,932 sedangkan skala locus of control internal diperoleh sebesar 0,865. H. Analisis Data Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik regresi ganda, dimana teknik ini digunakan untuk mencari hubungan antara sebuah variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen (Sugiyono, 2009: 275). Selanjutnya untuk
49 menguji variabel moderator menggunakan teknik MRA ( Moderated Regression Analysis) atau uji interaksi, merupakan aplikasi khusus regresi berganda linier dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen) (Liana, 2009: 93). Pemilihan teknik statistik yang akan digunakan disesuaikan dengan rancangan penelitian yang telah ditentukan yaitu mencari hubungan antara variabel kepribadian big five (X 1 ) terhadap perilaku agresif pada remaja (Y) dengan menambah variabel moderator/pemantau yaitu Locus Of Control Internal (M). Analisis data ini menggunakan bantuan komputerisasi program SPSS ( Statistical Product and Service Solusions) 18 For Windows. I. Lokasi dan Jadwal Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SMK N 1 TAPUNG HULU. Berikut rincian jadwal penelitian dapat dilihat di bawah ini: Table 3.14 Rincian Jadwal Penelitian No Jenis Kegiatan Tanggal pelaksanaan 1. Pengajuan Sinopsis 12 Febuary 2013 2. Penentuan Dosen Pembimbing 19 Maret 2013 3. Penyusunan Proposal 25 Maret 2013 4. Seminar Proposal 26 Maret 2014 5. Perbaikan Proposal 30 April 2014 6. Uji Coba ( Try Out) 15 Juli 2014 7. Penelitian 4 September 2014 8. Seminar Hasil 15 Januari 2015 9. Seminar Munaqosah 9 September 2015