BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi ganda. Penelitian korelasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yaitu kepribadian, yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparasi, di mana penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasinya (Azwar, 200 4). Penelitian ini menghubungkan tiga variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. teknik korelasional seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel komitmen, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2013). Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan dua variabel dalam

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi ganda. Penelitian korelasi ganda merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2009: 232). Variabel bebas (independen) adalah variabel yang berfungsi mempengaruhi variabel terikat. Variabel terikat (dependen) adalah variabel utama dalam sebuah penelitian (Setiyadi, 2006: 106). Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen, variabel ini juga sebagai variabel independen kedua (Sugiyono, 2009: 4). B. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi terhadap variabel penelitian ini bertujuan untuk memperjelas dan membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak diperlukan. Variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah: Varibel indepeden (X 1 ) Variabel moderator (M) Variabel dependen (Y 1 ) : Kepribadian Big five : Locus Of Control Internal : Perilaku Agresif 33

34 C. Definisi Operasional 1) Kepribadian big five Kepribadian big five adalah kumpulan trait kepribadian pada setiap individu yang mengacu pada lima dimensi kepribadian yaitu: openness to experiences, conscientiousness, extravension, agreeableness, dan neurosticsm. Adapun dimensi kepribadian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Keterbukaan ( Openness to experience), Menggambarkan seseorang memiliki imajinasi yang tinggi, kreatif, penuh rasa inign tau dan cepat memahami sesuatu. 2. Hati Nurani (Conscientiousness), menggambarkan seseorang yang hatihati dalam bertindak, teratur, bertanggung jawab, displin, tidak suka menunda. 3. Ekstraversi ( Extraversi), menggambarkan seseorang mudah berinteraksi dengan banyak orang, suka dengan keramaian, mudah termotivasi oleh perubahan, ingin tampil didepan umum. 4. Kebaikan ( Agreeableness), menggambarkan sebagai seseorang yang memiliki sikap simpaatik, peduli dengan orang lain, suka menolong, rendah hati, ikhlas, jujur, memegang kepercayaan, dan lembut. 5. Stabilitas emosional ( Neuroticism), menggambarkan seseorang yang memiliki masalah dengan emosi yang negatif seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman, secara emosional mereka labil, mudah stress, mudah cemas.

35 2) Perilaku agresif Perilaku agresif adalah suatu tindakan yang bermaksud untuk melukai baik itu secara verbal dan nonverbal terhadap individu lain yang di sengaja sehingga dapat merugikan orang lain. Perilaku agresif ini mempunyai dua bentuk yaitu: 1) Agresif nonverbal, suatu perilaku yang dilakukan dengan melakukan tindakan secara langsung, dengan indikatornya sebagai berikut: a. Memukul b. Menendang c. Mencubit d. Melakukan pengerusakan e. Melakukan penganiayaan (tindakan sadis) 2) Agresif verbal, suatu perilaku yang dilakukan dengan melakukan tindakan secara tidak langsung, dengan indikatornya sebagai berikut: a. Mencaci maki/ menghina b. Mencemooh c. Marah-marah d. Melakukan pengancaman

36 3) Locus of control internal Locus of control internal adalah suatu keyakinan yang ada pada individu sehingga individu itu sendiri dapat mengontrol, mengatur dan dapat bertanggung jawab dengan apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Bagian dari locus of control internal terdiri atas: 1) Kemampuan Seseorang yakin bahwa kesuksesan dan kegagalan yang telah terjadi sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki. 2) Minat Seseorang memiliki minat yang lebih besar terhadap control perilaku, peristiwa, dan tindakannya. 3) Usaha Seseorang yang memiliki locus of control internal bersikap optimis, pantang menyerah dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengontrol perilakunya. D. Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan sehingga dapat dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 61). Populasi pada penelitian

37 ini adalah siswa SMKN 1 TAPUNG HULU, dengan jumlah populasi sebanyak 306 subjek. Terdiri dari dua jurusan yaitu budi daya tanaman perkebunan (BTP) dan teknik mekanik otomotif (TMO) yang jumlah masing-masing lokal yaitu: Tabel 3.1 Jumlah Siswa Sesudah Ajaran Baru Di SMK N 1 Tapung Hulu No. Jurusan Kelas Jumlah 1. Agribisnis Tanaman Perkebunan X 1 34 X 2 35 XI 1 30 XI 2 29 XII 26 2. Teknik Sepeda Motor X 1 30 X 2 31 XI 1 26 XI 2 25 XII 1 20 XII 2 20 Total 306 Sumber : Tata Usaha di Sekolah SMKN 1 TAPUNG HULU, tahun ajaran 2014-2015 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009: 62). Jumlah sampel dalam peneliti ini sebanyak 230 siswa atau 75 % dari 306 jumlah siswa di SMKN 1 TAPUNG HULU. Penentuan jumlah sampel ini didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Arikunto (2010: 95) yang mengatakan apabila sampel kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan populasi. Selanjutnya jika populasi besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 25%-30% atau lebih.

38 3. Teknik pengambilan sampel Pada penelitian ini menggunakan Teknik probability Sampling yang mengarah pada Random Sampling, dengan menggunakan Random Sampling ini setiap individu dalam populasi akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih atau dijadikan sampel penelitian (Setiyadi, 2006: 39). Pengambilan sampel dilakukan dengan mengundi semua kelas. Total keseluruhan kelas ada sebelas kelas, yang mendapatkan undian dapat dilihat dibawah ini: Tabel 3.2 Undian kelas yang digunakan dalam penelitian No Kelas dan jurusan Jumlah 1. X ATP 1 34 2. X ATP 2 35 3. X TSM 1 30 4. X TSM 2 31 5. XI ATP 1 30 6. XI TSM 1 26 7. XII ATP 26 Total 237 Dari 237 subjek, sebanyak 7 siswa yang tidak hadir dari semua kelas yang dilakukan random. Sehingga total subjek yang peneliti gunakan sebanyak 230 subjek. Sementara itu sebanyak 13 skala tidak dapat dianalisis, hal itu karena ada skala rusak

39 terdiri dari 1 skala, skala tidak diisi terdiri dari 3 skala dan 9 skala tidak kembali. Jadi jumlah sampel yang peneliti gunakan sebanyak 217 subjek. E. Metode Pengumpulan Data Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrument pengumpulan data. Instrumen data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala Likert yaitu skala yang berisi suatu pernyataan mengenai objek yang akan diteliti. Skala ini mempunyai dua pernyataan sikap yaitu favorabel ( mendukung atau memihak pada subjek) dan unfavorabel (tidak mendukung subjek) (Azwar, 1998: 98). a) Skala kepribadian big five Skala kepribadian big five ini peneliti susun berdasarkan teori big five yang dikemukakan oleh Goldberg pada tahun 1992. Skala tersebut di adaptasi-modifikasi dari IPIP ( internasional personality item pool), dengan melakukan terjemahan dan menghilangkan alternatif jawaban akurat. Penyajian skala ini terdiri dari 50 aitem yang disusun dengan model skala likert, terdiri dari dua kelompok aitem yaitu aitem yang mengandung Favorabel dan Unfavorabel. Pada skala ini menggunakan empat alternatif jawaban yaitu: Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai (TS), Sangat tidak sesuai (STS). Dengan pemberian skor untuk Favorabel, Sangat sesuai (SS) = 4, Sesuai (S) = 3, Tidak sesuai (TS) = 2, Sangat tidak sesuai (STS) = 1. Dan pemberian skor untuk Unfavorabel, Sangat sesuai

40 (SS) = 1, Sesuai (S) = 2, Tidak sesuai (TS) = 3, Sangat tidak sesuai (STS) = 4. Adapun rincian aitem terdapat di bawah ini: Tabel 3.3 Blue Print Skala Kepribadian Big Five ( X 1 ) sebelum Try Out No Dimensi Indikator No aitem Total Favorabel Unfavorabel 1. Openness to experience Menggambarkan seseorang memiliki imajinasi yang tinggi, kreatif, penuh rasa ingin tau dan cepat memahami sesuatu. 5, 15, 25, 35, 40, 45, 50. 10, 20, 30. 10 2. Conscientious ness Menggambarkan seseorang yang hati-hati dalam bertindak, teratur, bertanggung jawab, disiplin, dan tidak suka menunda. 3, 13, 23, 33, 43, 48. 8, 18, 28, 38. 10 3. Extraversion Menggambarkan seseorang mudah berinteraksi dengan banyak orang, suka dalam keramaian, mudah termotivasi oleh perubahan,dan ingin tampil didepan umum. 1, 11, 21, 31, 41. 6, 16, 26, 36, 46. 10 4. Agreeableness Menggambarkan sebagai seseorang yang memiliki sikap simpatik,peduli dengan orang lain, suka menolong, rendah hati, ikhlas, jujur, memegang kepercayaan, dan lembut. 7, 17, 27, 37, 42, 47. 2, 12, 22, 32. 10 5. Neurotisisme Menggambarkan seseorang yang memiliki masalah dengan emosi yang negatif seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman, secara emosional mereka labil, mudah stress, dan mudah cemas. 4, 14, 24, 29, 34, 39, 44, 49 9, 19 10 Jumlah 32 18 50

41 b) Skala perilaku agresif Data perilaku agresif ini peneliti susun berdasarkan teori agresif yang dikemukakan oleh Myers (dalam Sarwono, 1999: 289). Skala tersebut diadaptasimodifikasi dari penelitian Al gilang (2013:43). Penyajian skala ini terdiri dari 44 aitem yang disusun dengan model skala likert. Aitem-aitem dalam skala ini disusun untuk mengungkap perilaku agresif subjek sehingga aitem-aitem ini hanya mengandung favorabel, hal ini dikarenakan dalam alternatif jawaban sudah mengandung jawaban yang unfavorabel, dan perilaku agresif merupakan bentuk dari sikap sehingga jika dibuat pernyataan unfavorabel dikhawatirkan jawaban dari subjek akan bias. Pada skala ini menggunakan empat alternatif jawaban yaitu: Selalu (SL), Sering (S), Jarang (J), Tidak pernah (TP ). Dengan pemberian skor pada alternatif jawaban Selalu (SL) = 4, Sering (S) = 3, Jarang (J) = 2 dan Tidak pernah (TP) = 1. Adapun rincian aitem terdapat di bawah ini: Tabel 3.4 Blue Print Skala Perilaku Aktif Agresif ( Y ) sebelum Try Out No Indikator Nomor item Total 1 Mencaci maki 1, 11, 21, 31 4 2 Mencemooh 2, 12, 22, 32, 42, 44, 40 7 3 Marah-marah 3, 13, 23, 33, 43 5 4 Melakukan pengancaman 4, 14, 20, 24, 34, 41 6 5 Memukul 5, 15, 25, 35, 37 5 6 Menendang 6, 16, 26, 36 4 7 Mencubit 7, 17, 27 3

42 No Indikator Nomor item Total 8 Melakukan pengerusakan 8, 18, 28, 38 4 9 Penganiayaan (tindakan sadis) 9, 10, 19, 29, 30, 39 6 Total 44 44 c) Skala locus of control internal Data locus of control internal ini peneliti susun berdasarkan teori locus of control yang dikemukakan oleh Rotter ( dalam Wade & Tavris, 2007: 298). Skala tersebut diadaptasi-modifikasi dari skala Levinson. Penyajian skala ini terdiri dari 25 aitem yang disusun dengan model skala likert, terdiri dari dua kelompok aitem yaitu aitem yang mengandung Favorabel dan unfavorabel. Skala ini menggunakan empat alternatif jawaban yaitu: Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak se suai ( TS), Sangat tidak sesuai (STS), dengan pemberian skor untuk Favorabel, Sangat sesuai (SS) = 4, Sesuai (S) = 3, Tidak sesuai (TS) = 2, Sangat tidak sesuai (STS) = 1. Dan pemberian skor untuk Unfavorabel, Sangat sesuai (SS) = 1, Sesuai (S) = 2, Tidak sesuai (TS) = 3, Sangat tidak sesuai (STS) = 4. Adapun rincian aitem terdapat di bawah ini: Tabel 3.5 Blue Print Skala locus of control internal (X 2 ) sebelum Try Out No Variabel Indikator No item Total penelitian F UF 1. Locus Of Kemampuan 1, 2, 7, 8, 13, 14 9 Control Internal 12, 22, 23 Minat 3, 4, 5, 6, 15, 16, 17 8 21 Usaha 9, 10, 11, 24, 25 18, 19, 20 8 Jumlah 17 8 25

43 F. Uji Coba Instrument Penelitian Sebelum alat ukur ini digunakan, terlebih dahulu peneliti melakukan uji coba (try out) kepada sejumlah siswa di SMK TARUNA MANDIRI Pekanbaru. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas alat ukur sehingga item-itemnya layak untuk digunakan sebagai alat ukur. Alat ukur yang diujicobakan semua variabel, sehingga langkah selanjutnya melakukan pengujian validitas dan reabilitas dengan menggunakan bantuan komputer dengan aplikasi SPSS ( Statistical Product And Service Solutions) 17,0 for windows. G. Reliabilitas dan Validitas 1. Validitas Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur ( Sugiyono, 2009: 173). Untuk melakukan uji validitas, peneliti menggunakan content validity. Content validity ( validitas isi) ialah derajat dimana sebuah tes mengukur cakupan subtansi yang ingin diukur. Valid isi mencakup khususnya, hal-hal yang berkaitan dengan apakah item-item itu menggambarkan pengukuran dalam cakupan yang ingin diukur ( Sukardi, 2003: 123). Jadi kalau korelasi antara butir skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid. Namun apabila jumlah aitem yang lolos ternyata belum mencukupi jumlah yang diinginkan, maka peneliti dapat mempertimbangkan untuk menurunkan batas kriteria menjadi 0,25 ( Azwar, 2012: 86). Untuk itu peneliti

44 menggunakan batas kriteria (r 0,25) agar aitem yang digunakan mencukupi jumlah yang diinginkan. a. Skala kepribadian big five Dari 50 aitem skala kepribadian big five terdapat 26 aitem yang valid yang dapat digunakan untuk penelitian. Koefisien korelasi berkisar antara 0,278 sampai 0,893 sisanya sebanyak 24 aitem dinyatakan tidak valid atau gugur. Berikut rincian item yang valid dan tidak valid: Tabel 3.6 Blue Print Skala Kepribadian Big Five ( X 1 ) Setelah Try Out yang Gugur dan Valid. No. Dimensi No Aitem Jumlah Favorabel Unfavorabel Gugur Valid Gugur Valid 1. Opennes to 5,45,50 15,25,35,40 20,30 10 10 experience 2. Conscientiousness 3,33,48 13,23,43 8,28 18,38 10 3. Extraversion 11,21,41 1,31 16,36 6,26,46 10 4. Agreeablesness 47 7,17,27,37,42 2,22 12,32 10 5. Neurotisisme 14,24,34,39, 4,29,44,49 9,19-10 Total 14 18 10 8 50 Tabel 3.7 Blue Print Skala Kepribadian Big Five ( X 1 ) yang digunakan dalam penelitian. No. Dimensi No Aitem Jumlah Favorabel Unfavorabel 1. Opennes to experience 15,25,35,40 10 5 2. Conscientiousness 13,23,43 18,38 5 3. Extraversion 1,31 6,26,46 5 4. Agreeablesness 7,17,27,37,42 12,32 7 5. Neurotisisme 4,29,44,49-4 Total 18 8 26

45 Tabel 3.8 Blue Print Skala Kepribadian Big Five ( X 1 ) Penomoran dalam skala No. Dimensi No Aitem Jumlah Favorabel Unfavorabel 1. Opennes to experience 8, 12, 18, 21 5 5 2. Conscientiousness 7, 11, 23 10, 20 5 3. Extraversion 1,16 3, 13, 25 5 4. Agreeablesness 4, 9, 14, 19, 22 6, 17 7 5. Neurotisisme 2, 15, 24, 26-4 Total 18 8 26 b. Skala Perilaku Agresif Dari 44 aitem skala Perilaku Agresif terdapat 43 aitem yang valid yang dapat digunakan untuk penelitian. Koefisien korelasi berkisar antara 0,268 sampai 0,682 sisanya sebanyak 1 aitem dinyatakan tidak valid atau gugur. Berikut rincian item yang valid dan tidak valid: Tabel 3.9 Blue Print Skala Perilaku Agresif ( Y ) Setelah Try Out yang Gugur dan Valid No Indikator No Aitem Jumlah Gugur Valid 1. Mencaci maki 1,11,21,31 4 2. Mencemooh 44 2,12,22,32,42, 7 44,40 3. Marah-marah 3,13,23,33,43 5 4. Melakukan pengancaman 4,14,24,34,41 6 5. Memukul 5,15,25,35,37 5 6. Menendang 6,16,26,36 4 7. Mencubit 7,17,27 3 8. Melakukan pengerusakan 8,18,28,38 4 9. Penganiayaan (tindakan sadis) 9,10,19,29,30,39 6 Total 1 43 44

46 Tabel 3.10 Blue Print Skala Perilaku Agresif ( Y ) yang digunakan dalam penelitian No Indikator No Aitem Jumlah 1. Mencaci maki 1,11,21,31 4 2. Mencemooh 2,12,22,32,42, 6 44,40 3. Marah-marah 3,13,23,33,43 5 4. Melakukan pengancaman 4,14,24,34,41 6 5. Memukul 5,15,25,35,37 5 6. Menendang 6,16,26,36 4 7. Mencubit 7,17,27 3 8. Melakukan pengerusakan 8,18,28,38 4 9. Penganiayaan (tindakan sadis) 9,10,19,29,30,39 6 Total 43 43 c. Skala Locus Of Control Internal Dari 25 aitem skala Locus Of Control Internal terdapat 23 aitem yang valid yang dapat digunakan untuk penelitian. Koefisien korelasi berkisar antara 0,295sampai 0,614 sisanya sebanyak 2 aitem dinyatakan tidak valid atau gugur. Berikut rincian item yang valid dan tidak valid: Tabel 3.11 Blue Print Skala Locus Of Control Internal (X 2 ) Setelah Try Out yang Gugur dan Valid. No. Indikator No Aitem Jumlah Favorabel Unfavorabel Gugur Valid Gugur Valid 1. Kemampuan 22 1,2,7,8,12,23 13 14 9 2. Minat - 3,4,5,6,21-15,16,17 8 3. Usaha - 9,10,11,24,25-18,19,20 8 Total 1 16 1 7 25

47 Tabel 3.12 Blue Print Skala Locus Of Control Internal (X 2 ) yang digunakan dalam penelitian. No. Indikator No Aitem Jumlah Favorabel Unfavorabel 1. Kemampuan 1,2,7,8,12,23 14 7 2. Minat 3,4,5,6,21 15,16,17 8 3. Usaha 9,10,11,24,25 18,19,20 8 Total 16 7 23 Tabel 3.13 Blue Print Skala Locus Of Control Internal (X 2 ) Penomoran dalam skala. No. Indikator No Aitem Jumlah Favorabel Unfavorabel 1. Kemampuan 1,2,7,8,12,21 13 7 2. Minat 3,4,5,6,20 14,15,16 8 3. Usaha 9,10,11,22,23 17,18,19 8 Total 16 7 23 2. Reliabilitas Reliabel adalah intrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama ( Sugiyono, 2009: 173). Suatu instrument penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Koefisien reliabilitas berada dalam rentang angka dari 0 sampai 1,00 (Azwar, 2012: 112). Reliabilitas suatu tes pada umumnya diekspresikan secara numerik dalam bentuk koefisien. Koefisien tinggi menunjukkan reliabilitas tinggi yang mempunyai koefisien +1 atau -1 (Sukardi, 2003: 127), Sebaliknya jika koefisien suatu tes rendah maka reliabilitas tes rendah mendekati 0. Untuk menguji reliabilitas pada penelitian

48 ini, peneliti menggunakan Koefisien reliabilitas Alpha (Azwar, 2012: 118) dengan rumus: Keterangan : Α : Koefisien Reliabilitas Alpha 2 S 1 : Varians Skor Belahan 1 2 S 2 : Varians Skor Belahan 2 2 S x : Varians Skor Skala Untuk menguji reliabilitas alat ukur peneliti menggunakan SPSS ( Statistical Product And Service Solutions) 17,0 for windows. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap ketiga variabel maka, diperoleh: skala kepribadian big five yang sudah di validasi diperoleh koefisien reliabilitas dari setiap dimensi adalah: 1) dimensi neurotisisme sebesar 0,853, 2) dimensi openness to experience sebesar 0,895, 3) dimensi conscienstioness sebesar 0,886, 4) dimensi extraversion sebesar 0,882, 5) dimensi agreeablesness sebesar 0,787. Skala perilaku agresif diperoleh sebesar 0,932 sedangkan skala locus of control internal diperoleh sebesar 0,865. H. Analisis Data Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik regresi ganda, dimana teknik ini digunakan untuk mencari hubungan antara sebuah variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen (Sugiyono, 2009: 275). Selanjutnya untuk

49 menguji variabel moderator menggunakan teknik MRA ( Moderated Regression Analysis) atau uji interaksi, merupakan aplikasi khusus regresi berganda linier dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen) (Liana, 2009: 93). Pemilihan teknik statistik yang akan digunakan disesuaikan dengan rancangan penelitian yang telah ditentukan yaitu mencari hubungan antara variabel kepribadian big five (X 1 ) terhadap perilaku agresif pada remaja (Y) dengan menambah variabel moderator/pemantau yaitu Locus Of Control Internal (M). Analisis data ini menggunakan bantuan komputerisasi program SPSS ( Statistical Product and Service Solusions) 18 For Windows. I. Lokasi dan Jadwal Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SMK N 1 TAPUNG HULU. Berikut rincian jadwal penelitian dapat dilihat di bawah ini: Table 3.14 Rincian Jadwal Penelitian No Jenis Kegiatan Tanggal pelaksanaan 1. Pengajuan Sinopsis 12 Febuary 2013 2. Penentuan Dosen Pembimbing 19 Maret 2013 3. Penyusunan Proposal 25 Maret 2013 4. Seminar Proposal 26 Maret 2014 5. Perbaikan Proposal 30 April 2014 6. Uji Coba ( Try Out) 15 Juli 2014 7. Penelitian 4 September 2014 8. Seminar Hasil 15 Januari 2015 9. Seminar Munaqosah 9 September 2015