LAMPIRAN 2 SWOT ANALISYS AIR LIMBAH KOTA LANGSA NO ELEMEN SKOR (TINGKAT PENGARUH) 1 2 3 4 INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTH) 1 Adanya Komitmen dari pemerintah Daerah dan Pusat Tinggi dalam Pengelolaan Air Limbah 20.00% 4 0.8 2 Kebijakan pendukung baik berupa RPJMD serta RTRW 20.00% 4 0.8 3 Proses perencanaan program yang dilakukan berorientasi poor inclusive sudah di lakukan 20.00% 4 0.8 4 Adanya kelembagaan Pokja Sanitasi yang mengkoordinasi program Sanitasi 20.00% 3 0.6 5 Ada SKPD yang menangani Air limbah 20.00% 2 0.4 BOBOT PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH KETERANGAN Total 100% 3.4 KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 Belum adanya Outline Plan/Master Plan Air Limbah Skala Kawasan 15.00% 3 0.45 2 Kondisi sarana dan Prasarana Pengelolaan Air Limbah belum Memadai 15.00% 4 0.6 3 Kebutuhan akan Perangkat Hukum dan Dukungan Kebijakan Pemerintah Daerah mengenai pengembangan Sistem Pengelolaan Air limbah 20.00% 3 0.6 4 Belum adanya bidang teknis ataupun organisasi / UPTD yang menangani pengelolaan limbah domestik (Regulator dan Operator) 15.00% 3 0.45 5 Kapasitas SDM terkait Pengelolaan Limbah yang terbatas 10.00% 2 0.2 6 Institusi terkait sanitasi belum mampu bergerak maksimal dalam melakukan pengelolaan air limbah 10.00% 3 0.3 7 Terbatasnya Sumber Pendanaan Pemerintah Daerah guna penyediaan saran dan prasarana Sistem pengeloaan Air limbah 15.00% 4 0.6 Total 100% 3.2 Selisih Kekuatan dan Kelemahan 0.200 (X) EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) PELUANG (OPPORTUNITY) 1 Ketersediaan sumber dana dari APBK, Prov dan Pusat 30.00% 4 1.2 2 Adanya Kesadaran masyarakat untuk sedot tinja semakin tinggi 20.00% 2 0.4 3 Pengembangan teknologi pengolahan air limbah tinja semakin maju. 20.00% 3 0.6 4 Banyaknya media massa yang bisa diajak sebagai mitra promosi 10.00% 3 0.3 5 Penyusunan Perda pengelolaan air limbah untuk meningkatkan PAD dan Kesehatan Masyarakat 20.00% 4 0.8 Total 100% 3.3 ANCAMAN (THREATH) 1 Tingkat Kepedulian/kesadaran masyarakat terkait pentingnya pengelolaan Air limbah masih relatif rendah 20.00% 4 0.8 2 Kurangnya respon masyarakat maupun swasta terkait Proses pengolahan Limbah cair. 25.00% 4 1 3 Masih terdapat masyarakat MBR/miskin yang tidak memiliki sarana dan prasarana yang layak dan memenuhi standar 25.00% 4 1 4 Perlu Percepatan untuk peningkatan cakupan dan akses masyarakat untuk layanan air limbah melalui sistem on-site maupuan off-site 15.00% 3 0.45 5 Rendahnya minat pihak swasta untuk melakukan investasi disekteor air limbah 15.00% 3 0.45 Total 100% 3.7 Selisih Peluang dan Ancaman -0.400 (Y)
POSISI PENGELOLAAN AIR LIMBAH 0.5 PELUANG Kuadran 3: Mendukung strategi Stabilisation (Stabil) 0.4 0.3 0.2 0.1 Kuadran 1: Mendukung strategi Growth (Pertumbuhan) KELEMAHAN -0.5-0.4-0.3-0.2-0.1 0,00 1.0 2.0 3.0 4.0 KEKUATAN 5.0-0,1-0.2 Kuadran 4: Mendukung strategi Survive (Bertahan) -0.3-0.4 Kuadran 2: Mendukung strategi Diversification (Pertukaran Usaha) -0.5 ANCAMAN
Matriks strategi SWOT INTERNAL 1 EKSTERNAL Adanya Komitmen dari pemerintah Daerah dan Pusat Tinggi dalam Pengelolaan Air Limbah OPPORTUNITY Strategi S-O 1 Ketersediaan sumber dana dari APBK, Prov dan Pusat 2 3 Adanya Kesadaran masyarakat untuk sedot tinja semakin tinggi Pengembangan teknologi pengolahan air limbah tinja semakin maju. Gunakan "kekuat 4 5 Banyaknya media massa yang bisa diajak sebagai mitra promosi Penyusunan Perda pengelolaan air limbah untuk meningkatkan PAD dan Kesehatan Masyarakat THREAT 1 Tingkat Kepedulian/kesadaran masyarakat terkait pentingnya pengelolaan Air limbah masih relatif rendah 2 Kurangnya respon masyarakat maupun swasta terkait Proses pengolahan Limbah cair. 3 Masih terdapat masyarakat MBR/miskin yang tidak memiliki sarana dan prasarana yang layak dan memenuhi standar 4 Perlu Percepatan untuk peningkatan cakupan dan akses masyarakat untuk layanan air limbah melalui sistem on-site maupuan off-site 5 Rendahnya minat pihak swasta untuk melakukan investasi disekteor air limbah Strategi S-T Gunakan "kekuatan" untuk hadapi "ancaman" Strategi:
air limbah
STRENGTH 2 3 4 5 1 Kebijakan pendukung baik berupa RPJMD serta RTRW Proses perencanaan program yang dilakukan berorientasi poor inclusive sudah di lakukan Adanya kelembagaan Pokja Sanitasi yang mengkoordinasi program Sanitasi Ada SKPD yang menangani Air limbah Belum adanya Outline Plan/Master Plan Air Limbah Skala Kawasan Strategi W-O Benahi "kelemah manfaatkan "pel tan" untuk manfaatkan "peluang" Strategi:... Strategi W-T k Benahi "kelemah atasi "ancaman" Strategi:...
WEAKNESS 2 3 4 5 6 Kebutuhan akan Belum adanya Perangkat Hukum bidang teknis dan Dukungan ataupun Kapasitas Kebijakan organisasi / SDM terkait Pemerintah Daerah UPTD yang Pengelolaan mengenai menangani Limbah yang pengembangan pengelolaan terbatas Sistem Pengelolaan limbah domestik Kondisi sarana dan Prasarana Pengelolaan Air Limbah belum Memadai Institusi terkait sanitasi belum mampu bergerak maksimal dalam melakukan pengelolaan air limbah han" untuk uang"... han" untuk...
7 8 Terbatasnya Sumber Pendanaan Pemerintah Daerah guna penyediaan saran dan prasarana Sistem pengeloaan Air limbah W4 Misal, S2 = Dana APBD Kabupaten O1 = Dukungan media elektronik T2 = masyarakat tidak tertarik W3 = SDM secara teknis lemah
No 1, 2, 3, 4, 5, 6 7, 8, 9,
STRATEGI AIR LIMBAH KOTA LANGSA STRATEGI Mengoptimalkan akses layanan fasilitas pengolahan air limbah dan melakukan peningkatan pada sistem setempat (on-site) maupun sistem terpusat (off-site) Menyediakan Sarana dan Prasarana Air Limbah yang layak bagi Masyarakat MBR/Miskin Peningkatan Kapasitas dan Fasilitas Serta Optimalisasi IPLT Penyiapan rencana Induk Outline Plan Skala Kawasan Penguatan kelembagaan serta Peningkatan kapasitas SDM terkait pengelolaan Air limbah Permukiman Pengembangan dan Penguatan Kebijakan Pemerintah Daerah dan Penyusunan Qanun Terkait penyelenggaraan pengelolaan Air Limbah permukiman Peningkatan Peran serta masyarakat dan dunia usaha/pihak swasta dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan Peningkatan dan Pengembangan alternatif sumber pendanaan dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah permukiman
LAMPIRAN 2 SWOT ANALISYS PERSAMPAHAN KOTA LANGSA SKOR (TINGKAT PENGARUH) NO ELEMEN BOBOT SKOR 1 2 3 4 PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTH) 1 Adanya Komitmen dari pemerintah Daerah dan Pusat Tinggi dalam Pengelolaan Persampahan 20.00% 4 4 0.8 2 Kebijakan pendukung baik berupa RPJMD serta RTRW 20.00% 4 4 0.8 3 Proses perencanaan program yang dilakukan berorientasi poor inclusive sudah di lakukan 20.00% 4 4 0.8 4 Adanya kelembagaan Pokja Sanitasi yang mengkoordinasi program Sanitasi 20.00% 3 3 0.6 5 SKPD di luar BLHKP ikut berperan aktif 20.00% 3 3 0.6 KETERANGAN Total 100% 3.6 KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 Kapasitas pelayanan pengelolaan persampahan Optimal (Peningkatan Timbulan Sampah, Keterbatasan Jumlah prasarana dan sarana persampahan) 25.00% 4 4 1 2 Kemampuan Kelembagaan masiih belum optimal baik sistem manajemen, pengelolaan, dan SDM 25.00% 3 3 0.75 3 Keterbatasan Kemampuan pemerintah daerah dalam pembiayaan Sector Persampahan 25.00% 4 4 1 4 Peraturan perundangan dan lemahnya penegakan hukum 25.00% 4 4 1 Total 100% 3.8 Selisih Kekuatan dan Kelemahan -0.150 (X) EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) PELUANG (OPPORTUNITY) 1 Adanya dukungan dana melalui program dari Provinsi dan Pusat 20.00% 4 4 0.8 2 Adanya Media Promosi Persampahan 10.00% 3 3 0.3 3 Adanya dana CSR dari Bank/perusahaan yang bisa dimanfaatkan 20.00% 4 4 0.8 4 Adanya UU No. 18 Th. 2008 tetang pengelolaan TPA dengan sistem Sanitary Landfill 10.00% 3 3 0.3 5 Kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaan sampah 20.00% 4 4 0.8 6 Ada Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat dan Kesehatan Masyarakat terkait dengan penanganan Persampahan 20.00% 4 4 0.8 Total 100% 3.8 ANCAMAN (THREATH) 1 Rendahnya partisipasi pihak swasta/dunia usaha dan Faktor sosial dan paradigma sosial dan kepedulian masyarakat 35.00% 4 4 1.4 2 Kurangnya Pengetahuan masyarakat (SDM) dan kesadaran masyarakat akan pengelolaan persampahan 35.00% 4 4 1.4 3 Belum maksimalnya Keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan persampahan 30.00% 4 4 1.2 Total 100% 4 Selisih Peluang dan Ancaman -0.200 (Y)
POSISI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 0.5 PELUANG Kuadran 3: Mendukung strategi Stabilisation (Stabil) 0.5 0.3 0.2 0.1 Kuadran 1: Mendukung strategi Growth (Pertumbuhan) KELEMAHAN -0.5-0.4-0.3-0.2-0.1 0,00 1.0 2.0 3.0 4.0 KEKUATAN 5.0 Kuadran 4: Mendukung strategi Survive (Bertahan) -0,1-0.2-0.3 Kuadran 2: Mendukung strategi Diversification (Pertukaran Usaha) -0.4 0.5 ANCAMAN
No 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
STRATEGI PERSAMPAHAN KOTA LANGSA Penyataan Strategi Peningkatkan Fasilitas Sarana dan Prasarana sesuai dengan Volume timbulan sampah yang ada Meningkatkan kemampuan manajemen dan kelembagaan dalam sistem pengelolaan persampahan dan Kompetensi SDM Melakukan Optimalisasi Pendanaan sub sektor persampahan Melakukan peningkatan kepedulian dan partisipasi swasta/dunia usaha dalam pengelolaan persampahan Peningkatan Implementasi Produk Pengaturan Melakukan peningkatan keahlian dan SDM di Masyarakat terkait kesadaran pengelolaan persampahan Melakukan pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan sampah
Matriks strategi SWOT EKSTERNAL INTERNAL Adanya Komitmen dari pemerintah Daerah dan Pusat Tinggi dalam Pengelolaan Persampahan 1 2 Kebijakan pendukung baik berupa RPJMD serta RTRW OPPORTUNITY Strategi S-O 1 Adanya dukungan dana melalui program dari Provinsi dan Pusat 2 Adanya Media Promosi Persampahan 3 Adanya dana CSR dari Bank/perusahaan yang bisa dimanfaatkan 4 Adanya UU No. 18 Th. 2008 tetang pengelolaan TPA dengan sistem Sanitary Landfill 5 Kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaan sampah 6 Ada Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat dan Kesehatan Masyarakat terkait dengan 7 THREAT 1 Rendahnya partisipasi pihak swasta/dunia usaha dan Faktor sosial dan paradigma sosial dan kepedulian masyarakat 2 Kurangnya Pengetahuan masyarakat (SDM) dan kesadaran masyarakat akan pengelolaan persampahan 3 Belum maksimalnya Keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan persampahan Gunakan "kekuatan" untuk manfaatk contoh : Dengan adanya dana yg terse swasta Strategi S-T Gunakan "kekuatan" untuk hadapi "ancaman" Strategi: Dengan adanya dana yg tersedia, maka pengelolaan air limbah domestik air limbah
STRENGTH 3 4 5 1 Proses perencanaan Adanya SKPD di luar Kapasitas pelayanan pengelolaan program yang dilakukan berorientasi kelembagaan Pokja Sanitasi yang BLHKP ikut berperan persampahan Optimal (Peningkatan Timbulan Sampah, Keterbatasan poor inclusive sudah di mengkoordinasi aktif Jumlah prasarana dan sarana lakukan program Sanitasi persampahan) Strategi W-O Benahi "kelemahan" untuk manfaatkan "peluang" kan "peluang" Strategi:... edia, maka dapat dijalin kerja sama perusahaan Strategi W-T Benahi "kelemahan" untuk atasi "ancaman" a dapat dilakukan penyuluhan kpd masyarakat akan pentingnya Strategi:...
WEAKNESS 2 3 4 Keterbatasan Kemampuan pemerintah daerah dalam pembiayaan Sector Persampahan Kemampuan Kelembagaan masiih belum optimal baik sistem manajemen, pengelolaan, dan SDM Peraturan perundangan dan lemahnya penegakan hukum Misal, S2 = Dana A O1 = Dukun T2 = masya W3 = SDM
APBD Kabupaten ngan media elektronik rakat tidak tertarik secara teknis lemah
LAMPIRAN 2 SWOT ANALISYS DRAINASE KOTA LANGSA SKOR (TINGKAT PENGARUH) NO ELEMEN BOBOT SKOR 1 2 3 4 PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTH) 1 Adanya Komitmen dari pemerintah Daerah dan Pusat Tinggi dalam Pengelolaan Drainase 20.00% 4 4 0.8 2 Kebijakan pendukung baik berupa RPJMD serta RTRW 20.00% 4 4 0.8 3 Proses perencanaan program yang dilakukan berorientasi poor inclusive sudah di lakukan 20.00% 3 3 0.6 4 Adanya kelembagaan Pokja Sanitasi yang mengkoordinasi program Sanitasi 20.00% 3 3 0.6 5 Ada SKPD yang menangani sector Drainase 20.00% 3 3 0.6 KETERANGAN Total 100% 3.4 KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 Kebutuhan fasilitas guna pengendalian debit puncak melalui upaya struktural dan penerapan drainase berwawasan lingkungan (ecodrain) 15.00% 4 4 0.6 3 Belum adanya Kesiapan Lembaga pengelola layanan drainase 15.00% 4 4 0.6 4 Belum adanya peraturan terkait Sistim pengelolaan fungsi Drainase 20.00% 4 4 0.8 5 Lemahnya penerapan sistem pengawasan dan penerapan sanksi hukum terkait Drainase 15.00% 3 3 0.45 6 Sosialisasinya ketentuan pengembangan Fungsi drainase belum berjalan 15.00% 3 3 0.45 7 Sarana dan prasarana pelayanan drainase masih parsial dan tidak terintegrasi 20.00% 4 4 0.8 Total 100% 3.7 Selisih Kekuatan dan Kelemahan -0.300 (X) EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) PELUANG (OPPORTUNITY) 1 Adanya dukungan dana melalui program dari Provinsi dan Pusat 25.00% 4 4 1 2 Adanya Media Promosi dan Sosialisasi 25.00% 3 3 Ada Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat dan Kesehatan Masyarakat terkait dengan penanganan Drainase 25.00% 4 4 1 4 Peran serta masyarakat dengan kerja bakti membersihkan saluran drainase lingkungan 25.00% 4 4 1 Total 100% 3 ANCAMAN (THREATH) 1 Climate Change Adanya Perubahan Iklim global yang berdampak Curah hujan yang tinggi dan kenaikan muka air laut. 20.00% 3 3 0.6 2 Rendahnya Pengetahuan dan kesadaran masyarakat, Dunia Usaha/Swasta/ Pihak Pengembang akan Sistim Drainase 20.00% 3 3 0.6 3 Masih adanya Masyarakat membuang sampah ke Saluran/drainase 20.00% 4 4 0.8 4 Belum Adanya Kontribusi Dunia Usaha/Swasta dalam fungsi dan penyedian Drainase serta penyelenggaran sistem drainase perkotaan 20.00% 4 4 0.8 5 Pembuangan air limbah domestik (grey, black water) ke dalam saluran drainase 20.00% 3 3 0.6 Total 100% 3.4 Selisih Peluang dan Ancaman -0.400 (Y)
POSISI PENGELOLAAN DRAINASE 0.5 PELUANG Kuadran 3: Mendukung strategi Stabilisation (Stabil) 0.5 0.3 0.2 0.1 Kuadran 1: Mendukung strategi Growth (Pertumbuhan) KELEMAHAN -0.5-0.4-0.3-0.2-0.1 0,00 1.0 2.0 3.0 4.0 KEKUATAN 5.0-0,1-0.2-0.3 Kuadran 2: Mendukung strategi Diversification (Pertukaran Usaha) -0.4 Kuadran 4: Mendukung strategi Survive (Bertahan) -0.5 ANCAMAN
Matriks strategi SWOT INTERNAL 1 2 3 EKSTERNAL Ada Perda terkait lingkungan Lembaga pengelola setingkat Badan Sudah ada pendanaan dari APBD,DAK OPPORTUNITY Strategi S-O 1 Masyarakat semakin peduli terhadap lingkungan 2 Adanya anggaran APBD Prov. 3 Adanya Anggaran APBN 4 SKPD di luar BLH ikut berperan aktif 5 Adanya tokoh masyarakat peduli lingkungan 6 Adanya LSM peduli lingkungan 7 Adanya CSR dari swasta 1 T1 THREAT Gunakan "kekuatan" untuk man contoh : Dengan adanya dana yg perusahaan swasta Strategi S-T Gunakan "kekuatan" untuk 2 T2 hadapi "ancaman" 3 T3 Strategi: Dengan adanya dana yg tersedia pengelolaan air limbah domestik 4 T4 air limbah
STRENGTH WEAK 4 5 6 7 8 9 1 2 Sudah mempunyai sarana prasarana lingkungan Sudah memiliki SDM sesuai keahliannya Telah melibatkan masyarakat Melakukan monev Memiliki peralatan radio FM Adanya Perda RTRW W1 Strategi W-O W2 Benahi "kelemahan manfaatkan "pelua nfaatkan "peluang" Strategi:... g tersedia, maka dapat dijalin kerja sama Strategi W-T Benahi "kelemahan atasi "ancaman" a, maka dapat dilakukan penyuluhan kpd masyarakat akan pentingnya Strategi:...
KNESS 3 4 W3 W4 Misal, n" untuk S2 = Dana APBD Kabupaten ang"... O1 = Dukungan media elektronik T2 = masyarakat tidak tertarik W3 = SDM secara teknis lemah n" untuk...