PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai masalah yang

dokumen-dokumen yang mirip
Kecerdasan Emosional dan Pengaruhnya terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan manusia dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok utama, sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak usia dini orang tua selalu berharap dan mengajarkan kepada anaknya untuk bisa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. membuat manusia dituntut untuk mengikuti segala perubahan yang terjadi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kerja agar terus menghasilkan output yang diharapkan. Motivasi kerja merupakan

THE INFLUENCE OF EMOTIONAL INTELLIGENCE TO SERVANT LEADERSHIP(A CASE STUDY AT BANDUNG THEOLOGICAL SEMINARY) Victoria ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang memadai. Karyawan dapat menghasilkan kontribusi yang baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak ada satupun formula yang mujarab untuk menjamin

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini menguji apakah kecerdasan emosional (EI) memengaruhi efektivitas

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi merupakan suatu industri yang melibatkan kerjasama yang

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. perbankan, dan termasuk provider telekomunikasi sudah menggunakan customer

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global, keberhasilan perusahaan dipengaruhi oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. mesin-mesin maupun materi lain, tetapi justru pada sumber daya insaninya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Kepemimpinan: MENGENALI POTENSI DIRI

BAB I PENDAHULUAN. seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang ada

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA

BAB V PENUTUP. diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pada dimensi kekuasaan, aspek yang paling mempengaruhi mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, seseorang tidak hanya dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian target yang akan dicapai secara professional (Ismirani, 2011). pada perasaan tertekan atau stres (Badiah, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

BAB I PENDAHULUAN. tantangan atau hambatan akan muncul dan mempengaruhi suatu organisasi.

PENGARUH KEGIATAN PEMBINAAN ROHANI TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL MAHASISWA SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, perusahaan dituntut untuk efisien dan efektif dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sekolah yang tidak lepas dari cita-cita mencetak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam beberapa tahun belakangan ini ialah industri pasar modal. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini, penulis akan menguraikan tentang: latar belakang penelitian; identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

BAB I PENDAHULUAN. Bab pertama ini berisi pembahasan mengenai latar belakang, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Pemimpin yang kompeten atau biasa disebut Strong Natural Leader (SNL) banyak

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Stres pada dasarnya menyerang setiap individual (Noi & Smith, 1994). Noi dan

BAB I PENDAHULUAN. Albrecht (1994) dalam bukunya The Northbound Train: Finding the purpose,

BAB I PENDAHULUAN. bidang humanistic skill dan professional skill. Sehingga nantinya dapat

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pasalnya keberhasilan dan kemajuan suatu bangsa selalu diukur

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Pada masa-masa penuh ketidak pastian seperti saat ini, adanya suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan saat ini masih banyak orang yang cenderung

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan potret dari kinerja organisasi secara keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut

BAB 7 PENUTUP. Dari hasil analisis Structural Equation Modelling (SEM) dan pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan. Sayangnya penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

Emotional Intelligence (EI) Compiled by : Idayustina

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi anak usia sekolah tidak hanya dalam rangka pengembangan individu, namun juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN. kecil, menengah, maupun besar, menjadi semakin ketat dan telah memberikan dampak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja suatu perusahaan tidak dapat berhasil, dikarenakan setiap karyawan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kebutuhan untuk saling berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang terpenting adalah sumber daya manusia. berjalan dengan baik adalah dipengaruhi oleh adanya hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat biasanya mengartikan anak berbakat sebagai anak yang

Bab I PENDAHULUAN. Komitmen telah menjadi salah satu attitut pekerjaan (work attitudes) paling

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengujian komitmen organisasi terhadap variabel lain terkait sikap kerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah organisasi terdiri dari berbagai elemen salah satunya adalah sumber

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pemikiran linier, yang bersifat mekanistik, yang menghasilkan

Kecerdasan Emosi. Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Lembaga Administrasi Negara. PUSDIKMIN

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA KERJA YANG DIMEDIASI OLEH KERJASAMA TIM. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ada dengan arah strategis organisasi. Arah strategis organisasi

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar manajemen menyatakan bahwa kinerja sumber daya insani merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi, hal ini disebabakan karena banyaknya faktor-faktor diluar faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan. Negara merupakan salah satu undang-undang yang dibentuk dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi globalisasi semua perusahaan akan. menghadapi tantangan yang semakin berat dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. indikator yang harus dipenuhi Indonesia agar menjadi negara maju. Salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi saat ini membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. tersebut antara komponen yang satu dengan yang lain harus bekerja sama. tujuan suatu organisasi dapat diwujudkan.

PENDAHULUAN Latar Belakang

DESKRIPSI PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIPA. Purwati 19, Nurhasanah 20

Abstrak. Kata Kunci: Karakteristik pekerjaan, penempatan, gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. intelektualnya (IQ), namun juga ditentukan oleh bagaimana seseorang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI PENUTUP. 1. Ihwal Keberbakatan (Cerdas Istimewa-Berbakat Istimewa) di Kalangan Siswa MAN 1 dan SMAN 3 Jombang Jombang.

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keberhasilan perlu diperhatikan dalam upaya mengikuti perkembangan

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman mereka dalam mengerjakan tugas (Ayub, 2010; Brunel, 1999;

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai masalah yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu dampak kecerdasan emosional terhadap kepemimpinan melayani. Hal ini termasuk latar belakang penelitian, rumusan masalah, manfaat dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, waktu dan lokasi penelitian, serta sistematika penulisan skripsi. 1.1 Latar Belakang Penelitian Kepemimpinan selalu menawarkan begitu banyak kesempatan, tentunya selain pendapatan yang lebih tinggi dari sebelumnya (Lantu dkk., 2004). Mengapa begitu banyak orang tertarik pada kepemimpinan? Sebelum memjawab, secar umum dalam bahasa ilmiah, kita menyebutkan bahwa kehadiran seorang pemimpin untuk merumuskan visi bersama, menggerakkan dan menghasilkan transformasi (Chandra, 2003). Menurut Barna dalam Chandra (2003) bagi seorang Kristen, kepemimpinan adalah kepemimpinan yang memobilisasi dan menghasilkan tranformasi agar dirinya dan komunitasnya berada dalam posisi atau kondisi yang Tuhan kehendaki. Universitas Kristen Maranatha 1

Kepemimpinan efektif akan menjadi kunci sukses bisnis secara berkelanjutan (Goldsmith et al. dalam Sunjoyo, 2007). Selanjutnya Kouzes & Posner dalam Sunjoyo, 2007 menyatakan bahwa kepemimpinan bukan hanya urusan orang-orang yang memiliki kedudukan tertentu saja, tetapi kepemimpinan adalah urusan setiap orang leadership is everyone s businees. Terdapat begitu banyak definisi kepemimpinan yang kita ketahui, Hughes et al. dalam Sunjoyo, 2007 menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses memengaruhi sebuah kelompok yang terorganisir untuk mencapai tujuan-tujuan mereka. Kepemimpinan dinyatakan sebagai mengkomunikasikan kepada orang tentang nilai dan potensi mereka, kemudian dengan sangat jelas mereka datang untuk menemukan dalam diri mereka sendiri (Covey, 1997). Pengertian kepemimpinan yang sangat menarik juga dinyatakan oleh Walters dalam Sunjoyo, 2007 menyatakan bahwa kepemimpinan berarti turut melibatkan orang lain dan lebih mengutamakan visi di atas segalanya, baru kemudian tiba pada langkah pelaksanaannya, dan kepemimpinan merupakan suatu seni tersendiri yang dipelajari dan diterapkan dengan hati-hati. Berdasarkan berbagai definisi kepemimpinan di atas, maka dapat diterjawab mengapa kepemimpinan sangat menarik buat setiap individual karena dalam kepemimpinan harus meliputi beberapa hal penting berikut (Sunjoyo, 2007): Universitas Kristen Maranatha 2

Pertama, seni dan ilmu yang dinamis dan bersifat situasional, serta dapat dipelajari. Kedua, kemampuan (pengetahuan dan keterampilan) memengaruhi orang lain. Ketiga, keinginan memengaruhi orang lain. Keempat, kemampuan menggerakkan orang lain berdasarkan cara-cara keinginan memengaruhi orang lain. Kelima, membantu orang untuk menemukan nilai dan potensi mereka dengan memberikan inspirasi sehingga mereka berkeinginan untuk melakukan sesuatu dan menemukannya dalam diri mereka. Terakhir, proses emosional secara instrinsik seorang pemimpin dalam mengakui, memengaruhi, dan mengendalikan emosi para pengikut. Pemahaman yang berbeda tentang seorang pemimpin adalah paradigma kepemimpinan yang melayani. Pemimpin umumnya dipandang sebagai seorang yang menggerakkan dan mentransformasi, maka kepemimpinan yang melayani adalah pemimpin menggerakkan dan mentransformasi orang secara khusus (Chandra, 2003). Teori kepemimpinan melayani dimulai sejak tahun 1977 ketika R. K. Greenleaf menulis buku Servant Leadership: A Journey into the Nature of Legitimate Power and Greatness (Chandra, 2003; Grouthaus, 2004, Rusell dkk., 2002). Kepemimpinan melayani adalah suatu model kepemimpinan yang memprioritasikan pelayanan kepada pihak lain, baik kepada karyawan, pelanggan maupun kepada Universitas Kristen Maranatha 3

masyarakat sekitar Greenleaf (2002). Hal inilah yang membedakan seorang kepemimpinan melayani dari kepemimpinan kebetulan atau seorang pengelola serta birokat saja (Chandra, 2003). Chandra (2003) menyatakan bahwa dalam konteks kepemimpinan, kecerdasan otak (IQ) memang diperlukan tetapi kecerdasan emosional (EI) lebih diperlukan lagi. Orang yang memiliki kecerdasan otak (inteligensi) tinggi akan menjadi begitu bodoh manakala ia tidak dapat mengendalikan emosinya, kebijaksanaannya seperti hilang tanpa bekas. Tanpa kecerdasan emosional, termasuk ketenangan batin dan kemampuan mengendalikan diri (emosi), mustahil kita bisa berpikir jernih. Paul Keating (PM Australia terdahulu) dikenal sebagai pemimpin yang memiliki intelegensi tinggi, sangat cerdas, namun dinilai sebagai orang yang kecerdasan emosionalnya (EQ) kurang sehingga hal tersebut membuatnya tersisih dalam pemilihan Perdana Menteri Australia berikutnya. Pemimpin-pemimpin yang berhasil menunjukkan bahwa mereka mempunyai kecerdasan otak dan emosi yang tinggi. Winston & Hartsfield (2004) mengatakan terdapat ada persamaan antara konsep-konsep dari kecerdasan emosional dan kepemimpinan melayani sedangkan Greenleaf (1977) mengatakan bahwa para pemimpin Universitas Kristen Maranatha 4

melayani membawa inspirasi, cerminan/ pemantulan, pengenalan jiwa orang lain, tinjauan kemasa depan dan instuisi, perceptivitas, dan relational keserasian kepada pelayanan mereka yang melibatkan kecerdasan (kecerdasan secara emosional di dalam para pemimpin). Peneliti sudah menemukan dukungan untuk kepemimpinan melayani (Barbuto & Wheeler, 2006; Buchanan, 2007; Dennis &Winston, 2003; Ehrhart; 2004; Greenleaf, 1970; Halaman & Wong, 2000). Penelitian ini akan berfokus dampak kecerdasan emosional terhadap kepemimpinan melayani. Karena Sunjoyo (2007) menyatakan bahwa kecerdasan emosional merupakan suatu aspek kritis kesuksesan kepemimpinan, dan semakin besar tanggung jawab kepemimpinan, semakin penting kompetensi-kompetensi kecerdasan emosional kita. Dalam kaitan pentingnya kecerdasan emosional pada diri seorang pemimpin sebagai/salah satu kesuksesan dalam organisasi, maka dalam penelitian ini akan menguji dampak kecerdasan emosional terhadap kepemimpinan melayani didasarkan atas model Goleman (1999), yang telah dimodifikasi oleh penulis, ditunjukkan pada Gambar 1.1 berikut: Universitas Kristen Maranatha 5

Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Melayani Sumber: Parolini (2005, 3) Gambar 1.1 Model Penelitian Berdasarkan Gambar 1.1 di atas, peneliti mencoba untuk meneliti tentang dampak kecerdasan emosional terhadap kepemimpinan melayani. Berdasarkan latar belakang, fakta dan fenomena yang didukung dengan beberapa hasil penelitian sebelumnya (Goleman dkk.,2004; Johnson, 2008; Parolini, 2005; Sheth, 2007) maka peneliti tertarik untuk menguji kembali dampak kecerdasan emosional terhadap kepemimpinan melayani dengan sampel yang berbeda yaitu, pada para mahasiswa Sekolah Tinggi Teologia Bandung (STT Bandung). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh (Danhause, 2007; Sawyer & Johnson, 2008; Parolini, 2005; Winston and Hartsfield, 2004; Sporrle and Whelp, 2006). Penelitian ini dilakukan di STT Bandung. Penelitian hanya membahas mengenai dampak kecerdasan emosional terhadap kepemimpinan melayani. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kecerdasan emosional oleh Sawyer & Universitas Kristen Maranatha 6

Johnson, 2008 yang memiliki 7 dimensi kecerdasan emosional dan kepemimpinan melayani yang pernah diteliti oleh Danhauser, 2007. Berdasarkan latar belakang penelitian, maka identifikasi masalah yang dipilih untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat kepemimpinan melayani para mahasiswa STT Bandung? 2. Bagaimana tingkat kecerdasan emosional para mahasiswa STT Bandung? 3. Bagaimana hubungan antara kecerdasan emosional dengan kepemimpinan melayani pada mahasiswa STT Bandung? 4. Bagaimana dampak kecerdasan emosional terhadap kepemimpinan melayani pada mahasiswa STT Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan penelitian dalam penulisan ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kepemimpinan melayani para mahasiswa STT Bandung. 2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kecerdasan emosional para mahasiswa STT Bandung. Universitas Kristen Maranatha 7

3. Untuk memberikan bukti secara empiris bahwa kecerdasan emosional berhubungan dengan kepemimpinan melayani 4. Untuk memberikan suatu bukti secara empiris bahwa kecerdasan emosional berdampak terhadap kepemimpinan melayani 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain ialah: 1. Bagi Akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan dalam memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan dapat memberi gambaran mengenai dampak kecerdasan emosional dengan kepemimpinan melayani 2. Bagi STTB, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk menyusun dan menyempurnakan sistem yang diterapkan dalam program studi teologia tersebut dalam rangka menciptakan individu Hamba Tuhan yang berkualitas. 3. Bagi Peneliti, a. Diharapkan hasil penelitian dapat meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan memperoleh gambaran secara langsung mengenai hubungan antara kecerdasan emosional dengan kepemimpinan melayani. Universitas Kristen Maranatha 8

b. Untuk memenuhi salah satu syarat guna meraih gelar sarjana ekonomi jurusan manajemen. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan 06 Maret 2009 hingga 31 Juli 2009. Adapun tempat dari penelitian ini di Sekolah Tinggi Telogia Bandung yang beralamat di Dr. Junjunan 105 Bandung 40173. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab. Secara terperinci, penulisan skripsi ini sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan yang terdiri atas: latar belakang penelitian, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, waktu dan lokasi penelitian, serta sistematika penulisan. Bab 2 Dalam bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang menjelaskan mengenai kecerdasan emosional mencakup pengertian emosi, definisi-definisi kecerdasan emosional, komponen-komponen serta pengertian dimensi-dimensi kecerdasan emosional, dan kepemimpinan Universitas Kristen Maranatha 9

melayani mencakup pengertian kepemimpinan, definisi kepemimpinan melayani, ciri-ciri kepemimpinan melayani, karakteristik kepemimpinan melayani dan model penelitian. Bab 3 Metoda Penelitian yang terdiri atas: populasi dan sampel penelitian, metoda pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukuran variabel, serta metode analisis Bab 4 Dalam bab ini akan membahas objek penelitian, sejarah perusahaan, dewan pendiri dan penyantun, visi dan misi, program studi pendidikan, karakteristik subjek penelitian, hasil analisis data, dan hasil uji statistic deskriptif. Analisis data mencakup uji outliers, uji validitas, uji reliabilitas, uji hipotesis. Sedangkan pembahasan dengan menggunakan alat analisis korelasi dan analisis regresi. Bab 5 Simpulan dan Saran yang terdiri atas: simpulan, implikasi dan saran bagi perusahaan, serta keterbatasan dan saran bagi penelitian mendatang. Universitas Kristen Maranatha 10