TRANSFORMASI PARADIGMA PENANGANAN SAMPAH

dokumen-dokumen yang mirip
Company Profile PT Sukses Sejahtera Energi

RUBBER CRUDE OIL PRODUCT KNOWLEDGE

PT. SUKSES SEJAHTERA ENERGI

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP L/O/G/O

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

PT Jogja Rekayasa Engineering Jl. Menur No. 150 RT 05/57 Maguwoharjo, Sleman, DIY Telp COMPANY. Profile

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

BUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP Sampah rumah tangga. Raperda. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. kapasitas atau jumlah tonnasenya. Plastik adalah bahan non-biodegradable atau tidak

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

GREEN INCINERATOR Pemusnah Sampah Kota, Industri, Medikal dsbnya Cepat, Murah, Mudah, Bersahabat, Bermanfaat

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA. No.804, 2012 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Pelaksanaan. Reduce. Reuse. Recycle. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MAGELANG

VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia.

STRATEGI PENGEMBANGAN PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG UNTUK MEWUJUDKAN BANDUNG BERSIH dan HIJAU SECARA BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUASIN,

BAB I PENDAHULUAN. plastik relatif murah, praktis dan fleksibel. Plastik memiliki daya kelebihan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Gambar 1.1 Produksi plastik di dunia tahun 2012 dalam Million tones (PEMRG, 2013)

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

Pengelolaan Sampah Berkelanjutan untuk Kota Depok. Alin Halimatussadiah Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI POLEWALI MANDAR

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI sumber ENERGI alternatif terbarukan

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN

I. PENDAHULUAN. Bandar Lampung yang dikategorikan sebagai kota yang sedang berkembang,

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU UNTUK MENINGKATKAN NILAI EKONOMI BAGI MASYARAKAT DI DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 7 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ISO untuk meminimalkan limbah, by Sentral Sistem Consulting

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang

PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

5.1 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. secara terpadu. Perusahaan ini termasuk perusahaan perseroan terbatas dengan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2012 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

PERATURAN DAERAH KOTA BAU-BAU NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BAU-BAU,

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis

Sekretariat PROPER. LIMBAH B3 dan LIMBAH NON B3

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Untuk mencapai kondisi

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTANN TIMUR TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 15 TAHUN 2013 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

PENERAPAN PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS 3R

Transkripsi:

TRANSFORMASI PARADIGMA PENANGANAN SAMPAH PT. SUKSES SEJAHTERA ENERGI Jl. Lawu Tegalarum 418 RT 02/13, Cangakan Karanganyar, Jawa Tengah, 57722 Telepon: 0271 494253

More Than Recycling

Daftar Isi Permasalahan Sampah Kebijakan Pemerintah Extented Producer Responsibility 01 03 06 PT. Sukses Sejahtera Energi Visi & Misi Lini Bisnis Road Map Pirolisis Produk 07 08 09 11 12 15 Konsep Mengelola Ban Penanganan Sampah Rantai Pasokan Ban Bekas 16 18 19

01 Permasalahan Sampah TIMBULAN SAMPAH DI INDONESIA (2015) 175.000 ton/hari JENIS SAMPAH Sampah Organik Sampah Anorganik Sampah B3 Perkembangan peradaban manusia berkolerasi dengan pertumbuhan angka pemakaian bahan bakar fosil dan pertumbuhan angka produksi sampah atau limbah. Dunia menghasilkan sekitar 1,3 miliar ton limbah padat per tahun. Volume sampah diperkirakan akan meningkat menjadi 2,2 miliar ton pada tahun 2025 (What a Waste-World Bank, Maret 2012, No. 15). Indonesia juga mempunyai permasalahan sampah, khususnya sampah plastik yang mencapai 175.000 ton per hari di tahun 2015. Data tersebut merupakan sebagian kecil fakta dari berbagai jenis sampah yaitu seperti sampah organik, sampah anorganik serta sampah berbahaya dan beracun.

PERILAKU MASYARAKAT PERKOTAAN DALAM MENANGANI SAMPAH 63,9 5,3 dalam % 24,8 Diangkut ke TPA / TPS Membakar sampah Membuang ke kali / got Menimbun sampah Membuang sampah ke laut Dibuat kompos Didaur Ulang Lain-lain DAMPAK SAMPAH BAGI KEHIDUPAN 02 Kesehatan Lingkungan Ekonomi Penanganan sampah sudah dilakukan di dalam masyarakat yang terbagi menjadi beberapa perilaku, yaitu sebanyak 63,9% membuang sampahnya ke TPA/TPS, sebanyak 24,8% membakar sampahnya dan 0,6% atau sebagian kecilnya memanfaatkan kembali sampahnya untuk didaur ulang.

03 Paradigma Sampah Permasalahan mengenai sampah atau limbah mendorong pemerintah untuk menetapkan sebuah kebijakan melalui Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah RI No. 81 Tahun 2012. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengolahan Sampah menyatakan adanya perubahan paradigma tentang sampah yaitu dari memandang sampah sebagai sesuatu yang tidak berguna, menjadi sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. PERBANDINGAN LAMA UU No. 18 Tahun 2008 Paradigma Cara kelola Sampah sebagai sisa yang tidak berguna Masih bertumpu pada pendekatan akhir (end of pipe), yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dibuang ke TPA Sampah menjadi sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan (untuk energi, kompos, pupuk ataupun bahan baku industri) 1. Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan (reduce), penggunaan kembali (reuse), dan pendaur ulang (recycle) 2. Penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir

Peraturan Pemerintah RI NO. 81 Tahun 2012, PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA Pasal 12 Produsen wajib melakukan pembatasan timbulan sampah dengan: a Menyusun rencana dan/atau program pembatasan timbulan sampah sebagai bagian dari usaha dan/atau kegiatannya: dan/atau b Menghasilkan produk dengan menggunakan kemasan yang mudah diurai oleh proses alam dan yang menimbulkan sampah sesedikit mungkin Pasal 13 1 2 3 4 Produsen wajib melakukan pendaur ulang sampah dengan: a Menyusun program pendaur ulang sampah sebagai bagian dari usaha dan/atau kegiatannya b Menggunakan bahan baku produksi yang dapat didaur ulang; dan/atau c Menarik kembali sampah dari produk dan kemasan produk untuk didaur ulang Dalam melakukan pendaur ulang sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), produsen dapat menunjuk pihak lain Pihak lain, dalam melakukan pendaur ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2), wajib memiliki izin usaha dan/atau kegiatan Dalam hal pendauran ulang sampah untuk menghasilkan kemasan pangan, pelaksanaan pendauran ulang wajib mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan obat dan makanan 04

Peraturan Pemerintah RI NO. 81 Tahun 2012, PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA 05 Pasal 14 Produsen wajib melakukan pemanfaatan kembali sampah dengan: a Menyusun rencana dan/atau program pemanfaatan kembali sampah sebagai bagian dari usaha dan/atau kegiatannya sesuai dengan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah b Menggunakan bahan baku produksi yang dapat diguna ulang: dan/atau c Menarik kembali sampah dari produk dan kemasan produk untuk diguna ulang Pasal 15 1 Penggunaan bahan baku produksi dan kemasan yang dapat diurai oleh proses alam, yang menimbulkan sesedikit mungkin sampah, dan yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 sampai dengan pasal 14 dilakukan secara bertahap persepuluh tahun melalui peta jalan.

06 EPR (Extended Producer Responbility) Terdapat kebijakan EPR (Extended Producer Responbility) yang tertuang pada Peraturan Pemerintah RI No. 81 Tahun 2012 pasal 14 dan pasal 15 serta rumusan UU No. 18 Tahun 2008. Menteri Lingkungan Hidup telah menetapkan penerapan EPR secara bertahap setiap 10 tahun melalui peta jalan. EPR merupakan konsep yang didesain untuk mengintegrasikan biaya-biaya lingkungan ke dalam proses produksi suatu barang sampai produk ini tidak dapat dipakai lagi, sehingga biaya lingkungan menjadi komponen harga pasar produk tersebut dan menjadi tanggung jawab produsen. Namun pada kenyataannya, peraturan pemerintah tersebut belum dilaksanakan secara merata oleh produsen khususnya dalam penerapan konsep EPR.

07 PT. Sukses Sejahtera Energi PT SSE merupakan perusahaan jasa yang berorientasi untuk mewujudkan sampah agar mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan melalui prinsip 3R yaitu pendaurulangan (recycle) sampah, pengurangan (reduce) sampah, dan penggunaan kembali (reuse) sampah. PT SSE telah melakukan kegiatan pengolahan sampah ban, pengolahan sampah kayu dan pengolahan sampah organik rumah tangga dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan dengan terus didukung oleh kegiatan penelitian (riset) dan pengembangan (development). Hasil kegiatan pengolahan sampah tersebut telah didapatkan manfaat baru berupa bahan bakar minyak, pelet kayu, dan kompos.

08 Visi & Misi Visi Menjadi perusahaan mitra pilihan utama bagi pemerintah, swasta dan masyarakat dalam kegiatan pengolahan sumber daya sampah dengan teknologi yang ramah lingkungan di indonesia. Misi 1 2 3 4 Mengolah sumber daya sampah baik organik dan anorganik, melalui proses pendaurulangan (recycle) dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan, Terus berinovasi dengan melakukan penelitian dan pengembangan teknologi pengolahan sampah yang ramah lingkungan, Berperan aktif membangun kerja sama dengan pemerintah, swasta dan masyarakat dalam mengolah sampah, khususnya dalam mengimplementasikan konsep Extended Producer Responsibility (EPR), Konsisten dalam melakukan penyadaran pentingnya pengelolaan sampah bagi lingkungan dengan prinsip pengurangan (reduce), penggunaan kembali (reuse) dan pendaurulangan (recycle) sampah.

09 Lini Bisnis PEMERINTAH & SWASTA KERJA SAMA BISNIS SAMPAH BAN SAMPAH ORGANIK SAMPAH KAYU Minyak RCO Carbon Black PT. SSE mempunyai mitra dalam mewujudkan visi dan misinya, diantaranya: PT. Jogja Rekayasa Engineering Merupakan perusahaan sebagai pihak pendukung dalam pembuatan teknologi mesin pengolahan sampah untuk pabrik SSE dengan sumber daya Indonesia, yang berlokasi di Yogyakarta. Mesin yang sedang diproduksi yaitu: CTP-1TPH: Continues Tire Pyrolysis (Mesin Pirolisis Ban yang Berkelanjutan dengan kapasitas 1 ton per jam) Oil Bad Smell Minimizer (Alat Penghilang Bau pada Minyak) CTP-20KPH: Continues Tire Pyrolysis (Mesin Miniatur Pirolisis Ban Berkelanjutan dengan kapasitas 20 kg per jam) Wood Pelletizer (Alat Penghasil Pelet Kayu)

PT. Mahya Bioenergy Sejahtera Merupakan mitra yang mengolah sampah kayu menjadi pelet kayu. Pelet kayu menjadi sumber energi terbarukan menggantikan kayu bakar, batubara, minyak dan gas, yang digunakan untuk pemanas ruangan, kompor, dan lain-lain. Pendistribusian pelet kayu di Indonesia yaitu meliputi Lampung, Wonosobo, Bandung dan juga luar Indonesia seperti Korea. Industri yang menggunakannya yaitu pabrik teh, tekstil, susu, dan lain-lain. Nantinya MBS akan menggunakan teknologi mesin yang semakin canggih dalam sekali proses yaitu Continues Wood Pelletizer. 10

11 Road Map Tahun 2015 di bulan Agustus hingga Desember pemakaian ban sebesar 299.580 kg dapat menghasilkan minyak yang siap dipasarkan sebanyak 128.079 liter. Tahun 2016, pemakaian ban sebesar 1.061.494 kg dapat menghasilkan minyak yang siap dipasarkan sebanyak 560.603 liter. Terlihat peningkatan produksi minyak yang signifikan dari 42% menjadi 52% dari total ban bekas yang diolah. PT SSE dalam perjalanannya melakukan pengembangan dan berinovasi untuk penanganan ban bekas dengan beberapa tahap, yaitu: Tahap 1: Pengolahan ban bekas Semula PT SSE didirikan untuk merespon banyaknya limbah ban bekas dan mengolahnya menjadi minyak Tahap 2: Pengolahan sampah PT. SSE mengembangkan paradigma dari pengolahan ban bekas ke pengolahan sampah secara tuntas. PT SSE sudah mulai meningkatkan kualitas hasil produk yaitu minyak dan kemudian menghasilkan produk lain seperti carbon black Tahap 3: Penanganan sampah secara lebih komprehensif PT SSE akan melakukan penanganan sampah secara menyeluruh dari hulu sampai hilir. Penanganan sampah tersebut dilakukan dengan menciptakan kesadaran akan pengurangan risiko sampah yang harus dimulai semenjak dini melalui pendidikan. Selain itu, hasil dari pengolahan sampah juga dapat menciptakan energi listrik Tahap 1 Mengolah ban bekas menjadi minyak Tahap 2 Meningkatkan kualitas minyak dan menghasilkan carbon black Tahap 3 Menghasilkan energi listrik

12 Pirolisis PT SSE memanfaatkan cara mengolah sampah atau limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan seperti pemanfaatan ban bekas dengan proses pirolisis. Pirolisis merupakan proses penguraian dengan cara kimiawi bahan organik melalui pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau unsur lainnya, dimana material mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas dan cair. Proses pirolisis ini mampu mengolah bahan baku ban sebanyak kurang lebih 7,5 ton perhari dengan jumlah produk light oil sebanyak kurang lebih 4000 liter/hari. Ban bekas dianggap sebagai material yang tidak ada harganya. Namun, PT SSE berkontribusi untuk menciptakan bumi bersih dan menghasilkan energi bumi melalui teknologi yang ramah lingkungan yaitu pirolisis Ban bekas diolah dengan proses pirolisis dan akan menghasilkan kawat baja, carbon black, gas sintetik, dan minyak RCO. Gas sintetik dan minyak RCO yang dihasilkan dapat digunakan kembali untuk proses pirolisis Carbon black lebih lanjut diproses di industri untuk dapat menjadi bahan baku ban, tinta, cat pelapis, plastik, dan lain sebagainya Minyak RCO diproses secara lanjut untuk dimurnikan, sehingga dapat digunakan untuk generator dan nantinya akan menghasilkan tenaga listrik Minyak RCO digunakan secara langsung untuk bahan bakar burner dan boiler yang akan menghasilkan energi listrik Pengelolaan ban bekas menggunakan proses pirolisis dapat menghasilkan produk yang berupa 55% minyak (residu, heavy oil, dan light oil), 10% gas, dan 35% carbon black. 2016 1.061.494 Kg Ban = 560.603 L Minyak 52% 2015 299.580 Kg Ban = 128.079 L Minyak 42%

Skema Pirolisis PT. SSE Used Tyres Pyrolysis Carbon Black Carbon Black Purification Metal Wire PT SSE Pyrolysis Plant Syntetic Gas Rubber Compound Oil (RCO) E88 Oil Refinery

Carbon Black Industry Heat Boiler Steam Burner Turbine Generator Benzine Diesel Diesel Power Generator Electric Power

15 Produk Minyak RCO E-88 Minyak RCO merupakan minyak yang terbuat dari proses kimia, seperti misalnya dalam pengolahan ban bekas yang menghasilkan minyak sintetik dalam proses pirolisis. Minyak RCO E-88 dapat dijadikan sebagai bahan bakar burner, mesin dalam bidang industri seperti tekstil, Asphalt Mixing Plan, dan industri pembuatan kaca. Tahun 2016, PT SSE menghasilkan minyak kurang lebih 560.603 liter per tahun. Carbon Black Carbon black dapat digunakan kembali sebagai komponen penyusun pembuatan ban. Carbon black dapat digunakan sebagai komponen pembuatan tinta, toner maupun pelapis, bahan baku industri plastik, cat dan karbon aktif. Selain itu dapat diolah juga menjadi briket carbon black sebagai pengganti batu bara. Tahun 2016, PT SSE menghasilkan kurang lebih 20.093 kg. Tingkat konsumsi carbon black nasional mengalami peningkatan dari tahun ke tahun rata-rata sebesar 15,63% per tahun.

16 Konsep Mengelola Ban Konsep mengelola ban di PT SSE dibagi menjadi dua jenis yaitu melalui produsen dan konsumen. Produsen yaitu seperti pabrik ban, dan konsumen yaitu seperti perusahaan tambang, perusahaan industri, dan lainnya. Konsep Mengelola Ban di Produsen Pabrik ban melakukan penjualan dan menerima ban yang gagal produksi (rejected) Alur ban yang dijual yaitu pabrik menjual ban kepada distributor dan konsumennya seperti kendaraan berat (bis, truk, dan lain-lain) Konsumen nantinya akan menjual ban yang sudah tidak terpakai lagi ke distributor dan akan mendapatkan voucher untuk membeli ban baru PT SSE berperan sebagai pengelola ban bekas tersebut dari pabrik ban Ban reject yang dihasilkan oleh pabrik ban langsung mendapatkan pengelolaan dari PT SSE untuk diolah dan menghasilkan carbon black dan minyak Minyak yang dihasilkan dari PT SSE dapat dimanfaatkan kembali di pabrik ban tersebut Penjualan Pabrik Ban Reject Distributor Konsumen Bekas Voucher PT. SSE Minyak RCO Carbon Black Industri

Konsep Mengelola Ban di Konsumen Konsumen atau user yang menggunakan ban diantaranya yaitu seperti perusahaan tambang dengan kendaraan beratnya Ban yang digunakan oleh user dikelola oleh PT SSE dan akan menghasilkan carbon black dan minyak RCO Minyak RCO tersebut dapat digunakan oleh smelter pertambangan untuk dipakai sebagai bahan bakar burner atau boiler. Smelter 17 Bekas PT. SSE Minyak RCO Carbon Black

18 Penanganan Sampah PT SSE mempunyai target pencapaian mengenai penanganan sampah yang dilakukan dari hulu ke hilir. Pengertian dari hulu ke hilir yaitu sebagaimana setiap sampah yang ada ditangani secara langsung di tempat untuk diolah atau didaur ulang menjadi sesuatu yang bernilai. Usaha ini dilakukan PT SSE dengan memberikan beberapa upaya, seperti: Workshop dan Penyediaan Alat Pirolisis Setiap rumah tangga atau industri yang menghasilkan sampah diberikan pelatihan mengenai pengolahan sampah atau limbah, sehingga tidak perlu membuangnya ke TPA. PT SSE juga memperkenalkan teknologi yang digunakan dalam menangani sampah atau limbah yaitu melalui penyediaan alat-alat pirolisis. Sampah yang dihasilkan dapat ditangani langsung oleh PT SSE untuk diolah menjadi bahan bakar atau energi listrik yang nantinya dapat mereka gunakan Pendidikan Dini Mengenai Sampah Melakukan pendidikan dini kepada anak-anak mengenai pemanfaatan sampah yang dapat dijadikan barang-barang bermanfaat dan mengembangkan kreatifitas mereka melalui sampah. Pendidikan mengenai sampah, penanganannya sampai dengan pemanfaatannya dilakukan oleh PT SSE kepada anak-anak hingga dewasa.

19 Rantai Pasokan Ban Bekas PT SSE melakukan proses sortir ban bekas yang masuk berdasarkan jenis ban. Terdapat dua kategori jenis pilihan antara lain ban berserat kawat dan ban berserat nylon. Dua jenis ban tersebut memerlukan penanganan khusus sebelum masuk ke reaktor. Hasil dari pengolahan ban bekas tersebut menghasilkan salah satunya minyak RCO. Hasil produksi minyak RCO didistribusikan ke berbagai industri di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Namun selain minyak RCO, terdapat hasil lain seperti carbon black, gas sintetis, dan kawat baja. Carbon black yang sudah diaktifkan dapat digunakan kembali sebagai komponen penyusunan ban, pembuatan tinta, pelapis, dan lain sebagainya. Sementara itu, untuk gas sintetis dapat digunakan kembali untuk proses pembakaran. Kawat baja juga dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan baja kembali. Saat ini, sampai dengan tahun 2017, PT SSE memiliki pasokan ban bekas dari berbagai wilayah seperti Yogyakarta dan Solo Raya sebanyak 100 ton, Pantura sebanyak 300 ton, Pantai Selatan sebanyak 150 ton, dan Surabaya 100 ton setiap bulannya.

PT SUKSES SEJAHTERA ENERGI Kantor: Jl. Lawu Tegalarum 418 RT 02/13, Cangakan Karanganyar, Jawa Tengah, 57722 Telepon: 0271 494253 Pabrik: Ngamban RT 01/06 Buran, Tasikmadu Karanganyar, Jawa Tengah, 57722

Bersama PT SSE Kita Jaga Bumi