BAB I PENDAHULUAN. komponen generasi muda akan mempunyai peran yang sangat besar dan

dokumen-dokumen yang mirip
KUESIONER PENELITIAN PENGARUH IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis dan

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Di tahun 2009, Indonesia menempati peringkat ke-4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dalam kehidupan manusia, dimana seseorang sudah tidak dapat

KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DALAM PERSPEKTIF NORMA KESOPANAN. (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku merokok tampaknya telah menjadi kebiasaan banyak. seperti Indonesia bermunculan rokok-rokok terbaru yang setiap produk

BAB I PENDAHULUAN. kini. Jika ditanya mengapa orang merokok, masing-masing pasti memiliki. anak muda, remaja yang melakukan kebiasaan tersebut.

I. PENDAHULUAN. Rokok merupakan salah satu produk yang cukup unik (terutama cara

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rista Mardian,2013

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu hal yang seringkali menyerang remaja adalah perilaku merokok, yang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang di akibatkan karena merokok berakhir dengan kematian. World

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah i

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara-negara berkembang. Direktorat Pengawasan Narkotika,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan dalam kehidupan manusia.remaja mulai memusatkan diri pada

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah di semua kalangan. Merokok sudah menjadi kebiasaan di

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi mulai dari usia remaja hingga orang tua baik laki-laki maupun

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK PADA PELAJAR SMP NEGERI 3 MAJENANG CILACAP TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya.

BAB I PENDAHULUAN. Rokok pada dasarnya merupakan tumpukan bahan kimia berbahaya. Satu batang rokok asapnya menguraikan sekitar 4000 bahan kimia

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok di masyarakat kini seolah telah menjadi budaya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kalangan rumah tangga sendiri. Kebiasaan merokok dimulai dengan adanya rokok

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia khususnya dikalangan pelajar. Walaupun sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Merokok adalah suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok lalu

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung CO (Carbon monoksida) yang mengurai kadar oksigen dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kuesioner Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tambahan (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, 2009). Masalah utama. yang menjadi semakin tinggi tiap tahunnya.

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak menular salah satunya adalah kebiasaan mengkonsumsi tembakau yaitu. dan adanya kecenderungan meningkat penggunaanya.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dari setiap negara. Salah satu indikatornya adalah meningkatkan

Rivansyah Wirahadiutama (Studi pada perokok di kampus Universitas Gunadarma Depok Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Angkatan 2012)

BAB 1 : PENDAHULUAN. Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA KARYAWAN DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Saat ini merokok dianggap sebagai suatu perilaku yang permisif dan juga

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. Merokok dapat mengganggu kesehatan bagi tubuh, karena banyak. sudah tercantum dalam bungkus rokok. Merokok juga yang menyebabkan

dalam terbitan Kementerian Kesehatan RI 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Global Adults Tobacco Survey (GATS) Indonesia, Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (PTM), yang merupakan penyakit akibat gaya hidup serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal

BAB I PENDAHULUAN. pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring,

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Volume maksimum oksigen (VO 2

BAB I PENDAHULUAN. Manusia hidup di dunia dengan segala aktivitas yang dijalankannya seharihari

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku merokok dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sangat

Deni Wahyudi Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN. umum. Saat ini kegiatan merokok adalah kebutuhan bagi sebagian orang, namun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintesis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara sadar untuk melukai dirinya sendiri, karena dengan merokok, berarti

PENYULUHAN KESEHATAN BAHAYA DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN ANAK-ANAK TANJUNG DALAM KECAMATAN LEMBAH MASURAI KABUPATEN MERANGIN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA PUTRA DI DUSU PAPAHAN, TASIKMADU, KARANGANYAR. Ana Wigunantiningsih*

[PP NO.19/2003 (PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN)] December 22, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SATUAN ACARA PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK

BAB 1 : PENDAHULUAN. karena membunuh 6 juta orang setiap tahunnya (1). Sekitar 21% dari populasi dunia

KUISIONER PENELITIAN GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN SOSIAL BUDAYA KELUARGA DALAM HAL PERILAKU MEROKOK SISWA SMK SATRIA NUSANTARA BINJAI PADA TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentu. Menurut Sarwono (2001) definisi remaja untuk masyarakat Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan produk barang atau jasa yaitu sebuah iklan. atau suara, dan simbol simbol agar masyarakat sadar dan mengetahuinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BENDA KECIL YANG BERBAHAYA. Penyusun: Nani Herawati Illustrasi : Abu Hurairoh

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK

BAB I PENDAHULUAN. perokok mengalami peningkatan dari tahun ketahunnya (Sari, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dihembuskan kembali sehingga mengeluarkan asap putih keabu-abuan. Perilaku merokok

Pengertian Rokok dan Bahaya Merokok bagi Kesehatan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak yang dimulai saat

BAB 1 : PENDAHULUAN. kehidupan anak sekolah mulai dari SMA, SMP dan bahkan sebagian anak SD sudah

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI KELAS XI DI SMK TUNAS BANGSA SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak

BAB III ANALISIS MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anita Indriana, 2014 Wacana Polemik Pemberitaan Rokok dalam Harian Umum Kompas

BAB I PENDAHULUAN. sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan. ada dalam diri individu yang bersangkutan ( Sunaryo, 2004 ).

BAB I PENDAHULUAN. inaktivitas fisik, dan stress psikososial. Hampir di setiap negara, hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masih dianggap sebagai perilaku yang wajar, serta merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang. tidak asing lagi yang berkembang di kehidupan masa kini.

Lembar kegiatan keluarga. Apa yang Anda ketahui tentang merokok? Indonesian. Lembar kegiatan keluarga. Yang Terhormat (orang tua / pengasuh)

BAB I PENDAHULUAN. 1

I. PENDAHULUAN. diantaranya penyakit pada sistem kardiovaskular, penyakit pada sistem

4. Dampaknya dan cara penanggulangan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sedang terjadi, tetapi tidak dapat dipungkiri indonesia menjadi salah satu dari

BAB 1 PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh asap rokok orang lain (Harbi, 2013). Gerakan anti rokok

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah masyarakat yang akan datang. Remaja sebagai salah satu komponen generasi muda akan mempunyai peran yang sangat besar dan menentukan masa depan bangsa. Dapat di perkirakan bahwa gambaran kaum remaja sekarang adalah pencerminan masyarakat yang akan datang, baik buruknya bentuk dan susunan masyarakat, bangunan moral dan intelektual, dalam penghayatan ilmu agama, kesadaran kebangsaan, dan derajat kemajuan prilaku dan kepribadian antara sesama masyarakat yang akan datang tergantung kepada remaja sekarang, dan harapan dimasa yang akan datang terletak pada putra putrinya, sehingga hampir setiap orang berkeinginan agar putra putrinya kelak menjadi orang yang berguna. Adapun batasan untuk ukuran remaja menurut para ahli pendidikan adalah mereka yang berusia antara 13 sampai 18 tahun (siswa SMP dan SMU). Masa tersebut dimanakan masa remaja yaitu masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, meliputi semua perkembangan yang di alami sebagai persiapan memasuki masa dewasa 1, pada itu mereka sudah melampaui masa kanak-kanak. Namun belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi atau peralihan, biasanya disebut masa mencari jati diri. Untuk itu dibutuhkan arahkan dari orang yang lebih dewasa yaitu orang tua dan guru, 1 Ny. Singgih Gunarsa & Singgih Gunarsa, Psikologi remaja,(jakarta: Gunung Mulia, 3002) hal. 6 1

2 karena kalau tidak diarahkan dengan hal-hal yang sesuai dengan kaidah agama dan nilai etika yang baik akan terjerumus pada hal-hal yang negative. Diantaranya yaitu merokok Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Padahal dimanapun kita berada, kita sering menemukan dan melihatnya, baik di jalan, toko, koran, papan reklame, dan ditempatnya dengan disertai kalimat peringatan pemerintah : merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, I,potensi dan gangguan kehamilan dan janin yang mana kalimat itu memperingatikan kepada masyarakat tentang berbagai dampak oleh orang yang menghisap dan juga yang disekitarnya 2. Pada zaman sekarang kegiatan merokok tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja, melainkan juga pada anak-anak. Dan kebanyakan dari mereka yang merokok adalah anak usia remaja, atau siswa SMP dan SMU. Kebiasaan merokok bagi para pelajar bermula karena kurangnya informasi dan kesalahpahaman informasi, termakan iklan atau terbujuk rayuan teman. Dari data yang diperoleh dari yayasan jantung Indonesia memperoleh sebanyak 77% siswa merokok karena ditawari teman 3. Sehingga tanpa mereka sadari racun berlahan menggerogoti tubuhnya. Rokok dipenuhi mitos dan keyakinan. Selama ini ada beberapa isu atau mitos yang menyesatkan dalam lingkungan masyarakat sehubungan dengan 2 Ariyadin, Relekah mati demi sebatang rokok, (yogyakarta : Manyar media, 2008). 20 3 http://bahayamerokok.net/bahaya-merokok-bagi-pelajar.html 25 Desember 2010

3 kebiasaan merokok yang sudah menjamur, sampai saat ini belum diketahui dari mana asalnya isu-isu tersebut, tapi yang pasti yang menyebarkan isu tersebut adalah masyarakat sendiri dan akibat-akibat isu-isu yang tidak benar tersebut banyak remaja yang mengakhiri hidupnya dalam kepulan asap kimia yang beracun, beberapa diantara mitos-mitos tersebut adalah : 1. Pria yang merokok akan keliahatan macho dan keren 2. Pria yang merokok berarti sudah dewasa 3. Rokok merupakan simbol kematangan seorang wanita 4. Perokok mempunyai banyak teman 5. Rokok tidak menimbulkan gangguan kesehatan 6. Rokok dapat mengurangi berat badan 7. Asap rokok tidak berbahaya bagi siapa saja 8. Merokok secara tidak teratur tidak dapat menyebabkan ketagihan 9. Hidup tanpa rokok akan membuat seseorang terasa hampa 10. Merokok dapat membuat seseorang semakin sensual Dari mitos-mitos tersebut dijadikan para remaja untuk merokok. Padahal Kerugian yang ditimbulkan rokok sangat banyak bagi kesehatan, tetapi masih banyak orang yang tetap memilih untuk menikmatinya. Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan, dan setidaknya 200 di

4 antaranya dinyatakan sangat berbahaya bagi kesehatan dan mematikan. Racun utama pada rokok yaitu : tar, nikotin dan karbon monoksida 4 Bahaya merokok bagi pelajar diantaranya dapat meningkatkan resiko kanker paru-paru dan penyakit jantung di usia yang masih muda. Selain itu kesehatan kulit tiga kali lipat lebih beresiko terdapat keriput di sekitar mata dan mulut. Kulit akan menua sebelum waktunya atau biasa disebut penuaan dini. Dari segi reproduksi, merokok di usia dini bisa menyebabkan impotensi dan mengurangi jumlah sperma pada pria dan mengurangi tingkat kesuburan pada wanita. Fenomena merokok di kalangan siswa SMA saat ini jelas terlihat di manamana. Para ABG yang rata-rata masih berusia 17 tahun ke bawah sekarang tidak malu-malu lagi mempertontonkan kegiatan merokok mereka di tempat-tempat umum. Hal yang sama terjadi di SMA Al Islam Krian Sidoarjo terdapat beberapa siswa yang merokok. Hal ini diketahui oleh peneliti pada saat mereka di rumah dalam artian mereka adalah tetangga. Peneliti sering melihat mereka merokok di warung, jalan, rumah temannya bahkan ketika mereka akan berangkat ke sekolah Kondisi inilah yang perlu mendapat perhatian serius oleh pendidik di sekolah khususnya guru pendidikan agama Islam, agar kenakalan-kenakalan tersebut tidak menjadi kebiasaan bagi anak didik tersebut Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga pencetak generasi penerus bangsa, seharusnya dapat membuat generasi yang berkepribadian baik, bermoral, 4 Bambang trim,merokok itu konyol, (Jakarta:geneca exact, 2006). 16

5 dan bertanggung jawab. Sehingga pantas menjadi calon pemimpin dimasa yang akan datang. Dan guru khususnya guru pendidikan agama islam (PAI), sebagai salah satu komponen dari lembaga tersebut, seharusnya bukan hanya menitik beratkan pada transfer ilmu kepada siswanya tetapi juga harus bisa membentuk karakter siswa yang jauh dari hal-hal negatif, sehingga pantas menjadi calon pemimpin di masa yang akan datang, bukan membentuk generasi rusak yang penuh dengan kenakalannya. Sebagaimana tujuan umum dari pendidikan agama Islam yaitu membentuk siswa menjadi insan kamil 5. Serta tugas guru sebagai pendidik yaitu membentuk batin dan jiwa siswa dengan baik 6 Dengan adanya problematika di atas maka peneliti merasa perlu untuk mengkaji lebih jauh mengenai pengaruh usaha-usaha yang dilakukan oleh guru pendidikan agama islam (PAI) dalam mengatasi siswa merokok, yang akan peneliti tuangkan dalam bentuk judul : Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)dan pengaruhnya dalam mengatasi kasus siswa merokok di SMA Al Islam Krian Sidoarjo B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana keadaan siswa di SMA Al Islam Krian Sidoarjo? 5 Zakiyah derajat, Ilmu pendidikan islam (Jakarta : buni aksara, 1992). 30 6 Abu ahmadi, Metodik khusus agama islam ( bandung, armico, 1985).98

6 2. Bagaimana guru pendidikan agama Islam (PAI) di SMA Al Islam Krian Sidoarjo? 3. Bagaimana upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan pengaruhnya dalam mengatasi siswa merokok di SMA Al Islam Krian Sidoarjo? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana keadaan siswa di SMA Al Islam Krian Sidoarjo 2. Untuk mengetahui bagaimana guru pendidikan agama Islam (PAI) di SMA Al Islam Krian Sidoarjo 3. Untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan oleh Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan pengaruhnya dalam mengatasi siswa merokok di SMA Al Islam Krian Sidoarjo D. Kegunaan Penelitian 1. Bagi siswa diharapkan berperilaku baik (tidak / berhenti merokok) baik di lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat 2. Bagi guru adalah sebagai pertimbangan untuk meningkatkan pembinaan dan bimbingan siswanya untuk berhenti merokok sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai 3. Sebagai bahan masukan bagi sekolah yang diteliti untuk menjadi pertimbangan bahwa siswa merokok harus segera ditangani secara terpadu, agar tidak sampai kecanduan pada rokok yang dapat mengamcam kesehatan dan masa depan siswa

7 E. Definisi Operasional Guna menghindari terjadinya kesalahpahaman oleh pembaca atas apa yang penulis sajikan. Disini kami akan menjelaskan maksud dari judul tersebut melalui istilah sebagai berikut: 1. Upaya Upaya dapat diartikan sebagai usaha/syarat/tindakan umum menyampaikan suatu maksud 7 2. Guru Guru adalah mereka memberikan pelajaran pada anak didik, yang memegang suatu mata pelajaran tertentu 8 3. Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama Islam adalah Pendidikan yang melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantiya setelah selesai daripendidikania dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajara-ajaran agama Islam yang telah diyakini secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak 9 7 Sukanto & tata iryanto, kamus besar Indonesia terbaru (Surabaya, indah, 1996). 270 8 Lailatul hidayah, study tentang kualitas mengajar guru PAI (Surabaya, perpustakaan IAIN Surabaya, 1999). 5 9 Zakiyah darajat, ilmu pendidkan islam,(jkarta : Bumi aksara,2006)cet. 6, hal.86

8 4. Pengaruh Pengaruh adalah Daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu ( orang, benda, dan sebagainya) yang berkuasa dan berkekuatan. 10 5. Mengatasi Mengatasi dapat diartikan mencari jalan penyelesaian, membendung, menanggulangi, menahan 11. Sedangkan menurut penulis mengatasi adlah menanggulangi suatu masalah untuk mencari jalan penyelesaian 6. Siswa Siswa dapat diartikan pelajar 12, bisa diartikan lebih datar dengan orang atau anak yang sekolah 7. Merokok Merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas 13 Berdasarkan istilah-istilah tersebut di atas, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan upaya guru pendidikan agama Islam (PAI) merupakan suatu usaha atau langkah dan pengaruhnya dalam menanggulangi atau mengatasi kasus siswa merokok yang termasuk melanggar peraturan sekolah yang ada di SMA Al Islam Krian sidoarjo. 10 W. J. S. Poerwodaminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka. 1993) hal 84 11 Hidayatus sholihah, kegiatan pengejaran darul ta lim dalam menanggulai kenakalan remaja (Surabaya: perpustakaan IAIN Surabaya 1995). 7 12 Dep pendidikan dab jebudayaan, kamus besar bahasa Indonesia(Jakarta: balai pustaka, 1991). 995 13 (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1990: 752)

9 F. Hipotesa Dari arti kata hipotesa berasal dari dua penggalan kata, yaitu hypo yang artinya dibawah dan thesis yang artinya kebebasan. Jadi hipotesa dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesa terdiri dari dua jenis, yaitu : 1. Hipotesa kerja hipotesa alternatife (Ha) Ha menyatakan adanya hubungan antara variable X dan Y, maka hipotesa alternative dalam penelitian ini adalah : Adanya pengaruh upaya guru pendidikan agama islam (PAI) dalam mengatasi kasus siswa merokok di SMA Al Islam Krian Sidoarjo 2. Hipotesa Nol (H 0 ) H 0 menyatakan tidak adanya pengaruh atara variable X terhadap variable Y, maka hipotesa nol dalam penelitian ini adalah : Tidak adanya pengaruh upaya guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam mengatasi kasus siswa merokok di SMA Al Islam Krian Sidoarjo G. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan bertujuan untuk memudahkan memahami masalah yang akan di bahas dalam skripsi ini, maka penulis akan menguraikan sistematika penulisan yang terbagi menjadi empat bab. Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut :

10 BAB I : Pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, hipotesis, metode penelitian dengan rincian meliputi jenis dan rancangan penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, dan sistematika pembahasan. BAB II : Kajian teori yang menjelaskan keadaan siswa yang meliputi Pengertian, pemahaman siswa Alasan dan Bahaya merokok bagi siswa dan keadaan guru pendidikan agama Islam (PAI) meliputi Pengertian, Syarat-syarat, Kode etik, Peran tanggung jawab dan tugas guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam membentuk kepribadian muslim serta Upaya guru pendidikan agama Islam (PAI) dan pengaruhnya dalam mengatasi siswa merokok BAB III : Metode penelitian terdiri atas : identifikasi variable, jenis dan rancangan penelitian, populasi dan sampel, sumber dan jenis dat, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data BAB IV : Hasil penelitian. menjelaskan Latar belakang obyek penelitian meliputi Sejarah singkat berdirinya, Struktur organisasi, visi, misi dan tujuan, Keadaan guru dan pegawai serta Keadaan sarana dan prasarana SMA Al Islam Krian Sidoarjo, penyajian dan analisis data meliputi : Kondisi siwa, Keadaan guru Pendidikan Agama Islam (PAI)

11 serta pengaruh upaya guru dalam mengatasi siswa merokok di SMA Al Islam Krian Sidoarjo Bab V : Penutup. Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sekaligus penutup