Modifikasi Kriptografi One Time Pad (OTP) Menggunakan Padding Dinamis dalam Pengamanan Data File

dokumen-dokumen yang mirip
Artikel Ilmiah. Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Implementasi Modifikasi Kriptografi One Time Pad (OTP) untuk Pengamanan Data File

Perancangan Kriptografi Block Cipher 256 Bit Berbasis pada Pola Tuangan Air Artikel Ilmiah

Analisis Performansi Algoritma AES dan Blowfish Pada Aplikasi Kriptografi

PROGRAM APLIKASI KRIPTOGRAFI PENYANDIAN ONE TIME PAD MENGGUNAKAN SANDI VIGENERE

APLIKASI ENKRIPSI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GINGERBREADMAN MAP. Suryadi MT 1 Tony Gunawan 2. Abstrak

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

KOMBINASI ALGORITMA ONE TIME PAD CIPHER DAN ALGORITMA BLUM BLUM SHUB DALAM PENGAMANAN FILE

BAB I PENDAHULUAN. melalui ringkasan pemahaman penyusun terhadap persoalan yang dibahas. Hal-hal

PENGAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA STREAM CIPHER SEAL

Proses enkripsi disetiap putarannya menggunakan fungsi linear yang memiliki bentuk umum seperti berikut : ( ) ( ) (3) ( ) ( ) ( )

Perancangan Algoritma Message Authentication Code (MAC) Dengan Pendekatan Kriptografi Block Cipher Berbasis 256 Bit Pada Pola Papan Dart

PENGGUNAAN DETERMINAN POLINOMIAL MATRIKS DALAM MODIFIKASI KRIPTOGRAFI HILL CHIPER

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Penerapan Algoritma MD5 Untuk Pengamanan Password

A-2 Sistem Kriptografi Stream Cipher Berbasis Fungsi Chaos Circle Map dengan Pertukaran Kunci Stickel

Perancangan dan Implementasi Algoritma Kriptografi Block Cipher

SKRIPSI BILQIS

ALGORITMA ELGAMAL DALAM PENGAMANAN PESAN RAHASIA

APLIKASI KRIPTOGRAFI KOMPOSISI ONE TIME PAD CIPHER DAN AFFINE CIPHER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA DAN METODE LSB

ANALISA PROSES ENKRIPSI DAN DESKRIPSI DENGAN METODE DES

DESAIN KRIPTOGRAFI CBC MODIFIKASI PADA PROSES PENGAMANAN PESAN MELALUI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perancangan Kriptografi Block Cipher Berbasis Pada Teknik Lipat Amplop dan Linear Congruential Generator (LCG) Artikel Ilmiah

Perancangan Kriptografi Block Cipher Berbasis pada Teknik Tanam Padi dan Bajak Sawah

Penggunaan Fungsi Rasional, Logaritma Kuadrat, dan Polinomial Orde-5 dalam Modifikasi Kriptografi Caesar Cipher

Rancangan Aplikasi Pemilihan Soal Ujian Acak Menggunakan Algoritma Mersenne Twister Pada Bahasa Pemrograman Java

ANALISA DAN PENERAPAN ALGORITMA DES UNTUK PENGAMANAN DATA GAMBAR DAN VIDEO

BAB III PENYANDIAN ONE TIME PAD MENGGUNAKAN SANDI VIGENERE

SUATU ALGORITMA KRIPTOGRAFI STREAM CIPHER BERDASARKAN FUNGSI CHAOS

Rancangan Kriptografi Block Cipher 128-bit Menggunakan Pola Lantai dan Gerakan Tangan Tarian Ja i

Implementasi Sistem Keamanan File Menggunakan Algoritma Blowfish pada Jaringan LAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI ALGORITMA KRIPTOGRAFI AES UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI

Aplikasi Merkle-Hellman Knapsack Untuk Kriptografi File Teks

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SKRIPSI ENKRIPSI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA TWOFISH

IMPLEMENTASI METODE KRIPTOGRAFI IDEA DENGAN FUNGSI HASH DALAM PENGAMANAN INFORMASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kriptografi Berikut ini akan dijelaskan sejarah, pengertian, tujuan, dan jenis kriptografi.

MODIFIKASI KRIPTOGRAFI HILL CIPHER MENGGUNAKAN CONVERT BETWEEN BASE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KRIPTOGRAFI HILL CIPHER DENGAN MENGGUNAKAN OPERASI MATRIKS

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Pemenuhan Prinsip Iterated Cipher (Suatu Tinjauan Analisis dan Modifikasi Pada Kriptografi Block Cipher Dengan Pola Teknik Burung Terbang)

STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRI BLOWFISH DAN ADVANCED ENCRYPTION STANDARD

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia dan kemajuan pesat di

Perancangan Kriptografi Block Cipher 256 Bit Berbasis Pola Tarian Liong (Naga) Artikel Ilmiah

Perancangan Perangkat Lunak Bantu Bantu Pemahaman Kritografi Menggunakan Metode MMB (MODULAR MULTIPLICATION-BASED BLOCK CIPHER)

KEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC4) DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL

APLIKASI JAVA KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE. Abstract

RANCANGAN,IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ZENARC SUPER CIPHER SEBAGAI IMPLEMENTASI ALGORITMA KUNCI SIMETRI

Perancangan Kriptografi Block Cipher Berbasis pada Alur Clamshell s Growth Rings

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERANCANGAN APLIKASI PENYANDIAN TEKS DENGAN METODE MULTIPLE XOR

PEMBANGKIT KUNCI LINEAR FEEDBACK SHIFT REGISTER PADA ALGORITMA HILL CIPHER YANG DIMODIFIKASI MENGGUNAKAN CONVERT BETWEEN BASE

K i r p i t p o t g o ra r f a i

Sistem Kriptografi Kunci Publik Multivariat

Perancangan dan Implementasi Kriptosistem pada Basis Data Pasien Rawat Jalan Menggunakan Algoritma GOST (Studi Kasus : Poliklinik dan Lab Klinik UKSW)

Vol. 3, No. 2, Juli 2007 ISSN PERANAN KRIPTOGRAFI DALAM KEAMANAN DATA PADA JARINGAN KOMPUTER

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

IMPLEMENTASI ALGORITMA AFFINE CIPHER DAN ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) PADA APLIKASI SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) BERBASIS ANDROID

Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Kriptosistem Pada Basis Data Keuangan Nasabah Menggunakan Metode GOST (Studi Kasus : BMT Taruna Sejahtera)

PERANCANGAN APLIKASI ENKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA IDEA (INTERNATIONAL DATA ENCRYPTION ALGORITHM)

Dampak S-Box AES Terhadap Perancangan Kriptografi Simetris Berbasis Pola Teknik Putaran Kincir Angin Artikel Ilmiah

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM. KriptoSMS akan mengenkripsi pesan yang akan dikirim menjadi ciphertext dan

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012

IMPLEMENTASI ENKRIPSI DEKRIPSI ALGORITMA AFFINE CIPHER BERBASIS ANDROID

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

IMPLEMENTASI ALGORITMA DATA ENCRYPTION STANDARD UNTUK PENGAMANAN TEKS DATA ENCRYPTION STANDARD ALGORITHM IMPLEMENTATION FOR TEXT SECURITY

2017 Ilmu Komputer Unila Publishing Network all right reserve

IMPLEMENTASI ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI PADA DOKUMEN TEKS ABSTRAK

Perancangan dan Implementasi Image Kriptografi Menggunakan Caesar Cipher Termodifikasi Artikel Ilmiah

PENGGUNAAN POLINOMIAL UNTUK STREAM KEY GENERATOR PADA ALGORITMA STREAM CIPHERS BERBASIS FEEDBACK SHIFT REGISTER

(S.2) KRIPTOGRAFI METODA MODULAR MULTIPLICATON-BASED BLOCK CIPHER PADA FILE TEXT

Pemenuhan Prinsip Shannon

Reference. William Stallings Cryptography and Network Security : Principles and Practie 6 th Edition (2014)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI ALGORITMA BLOWFISH UNTUK ENKRPSI DAN DEKRIPSI BERBASIS WEB

Perancangan dan Implementasi Kriptografi Menggunakan Algoritma CryptMT Pada Data Citra Artikel Ilmiah

ANALISIS PEMBANGKIT KUNCI DENGAN TENT MAP, SESSION KEY DAN LINEAR CONGRUENTIAL GENERATOR PADA CIPHER ALIRAN

BAB III ANALISIS. Pada tahap analisis, dilakukan penguraian terhadap topik penelitian untuk

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Desain Public Key Core2Centaury

PENGEMBANGAN ALGORITMA VIGENERE CIPHER MENGGUNAKAN METODE PERGESERAN KUNCI BERBASIS BINER ABSTRAK

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

IMPLEMENTASI ALGORITMA SEAL PADA KEAMANAN DATA

ANALISIS KOMBINASI METODE CAESAR CIPHER, VERNAM CIPHER, DAN HILL CIPHER DALAM PROSES KRIPTOGRAFI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI ALGORITMA TEA DAN FUNGSI HASH MD4 UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DATA

Modifikasi Affine Cipher Dan Vigènere Cipher Dengan Menggunakan N Bit

Algoritma Kriptografi Kunci Publik. Dengan Menggunakan Prinsip Binary tree. Dan Implementasinya

ANALISIS KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE CIPHER DENGAN MODE OPERASI CIPHER BLOCK CHAINING (CBC)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Artikel Ilmiah. Peneliti: Fahrizal Ahmad ( ) Drs. Prihanto Ngesti Basuki, M.Kom. Ir. Christ Rudianto, MT.

Transkripsi:

Modifikasi Kriptografi One Time Pad (OTP) Menggunakan Padding Dinamis dalam Pengamanan Data File Artikel Ilmiah Peneliti: Arie Eko Tinikar (672009015) M. A. Ineke Pakereng, M.Kom. Alz Danny Wowor, S.Si., M.Cs. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Mei 2014

Modifikasi Kriptografi One Time Pad (OTP) Menggunakan Padding Dinamis dalam Pengamanan Data File Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer Peneliti: Arie Eko Tinikar (672009015) M. A. Ineke Pakereng, M.Kom. Alz Danny Wowor, S.Si., M.Cs. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Mei 2014 ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

Modifikasi Kriptografi One Time Pad (OTP) Menggunakan Padding Dinamis dalam Pengamanan Data File 1) Arie Eko T 2) M. A. Ineke Pakereng 3) Alz Danny Wowor Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52 60, Salatiga 50711, Indonesia Email : 1) aet_50@yahoo.com 2) inekep200472@yahoo.com, 3) alzdanny.wowor@staff.uksw.edu Abstract Properties of symmetric cryptography One Time Pad (OTP), which requires the number of characters key must be a plaintext character along its own weaknesses in its application to relatively large files. Application of padding is needed as one of the solutions that can be used in a symmetric cryptographic processing relatively large files. In this study has developed a padding character that maximize the use of the American Standard Code for Information Interchange (ASCII) as the key generated from the key input is done. Keywords : Information Security, One Time Pad(OTP), Modified Padding, American Standard Code for Information Interchange (ASCII) Abstrak Sifat kriptografi simetris One Time Pad(OTP) yang mewajibkan jumlah karakter key harus sepanjang karakter plaintext menjadi suatu kelemahan tersendiri dalam penerapannya pada file yang relatif besar. Penerapan padding diperlukan sebagai salah satu solusi agar kriptografi simetris dapat digunakan dalam pemrosesan file yang relatif besar. Dalam penelitian ini telah dikembangkan sebuah padding yang memaksimalkan penggunaan karakter American Standard Code for Information Interchange (ASCII) sebagai key yang dibangkitkan dari inputan key yang dilakukan. Kata Kunci : Keamanan Informasi, One Time Pad(OTP), Modifikasi Padding, American Standard Code for Information Interchange (ASCII) 1) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. 3) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Pendahuluan Sifat kriptografi simetris One Time Pad(OTP) yang mewajibkan jumlah karakter key harus sepanjang karakter plaintext menjadi suatu kekurangan tersendiri dalam penerapannya pada file yang relatif besar. Penerapan padding diperlukan sebagai salah satu solusi agar kriptografi simetris dapat digunakan dalam pemrosesan file yang relatif besar. Dalam penelitian ini telah dikembangkan sebuah padding yang memaksimalkan penggunaan karakter American Standard Code for Information Interchange (ASCII) sebagai key yang dibangkitkan dari inputan key yang dilakukan. Algoritma OTP sendiri merupakan salah satu kriptografi klasik bersifat simetris yang difungsikan dalam pengamanan informasi dalam berbentuk teks. Penggunaan OTP biasa digunakan untuk mengamankan pesan singkat rahasia yang terdiri hanya beberapa kata atau karakter dengan panjang kunci yang digunakan sama panjang dengan panjang karakter yang akan dienkripsi. Keterbatasan yang diakibatkan sifat OTP yang simetris membuatnya sulit digunakan dalam pengamanan file dalam jumlah besar. Salah satu cara untuk membantu penggunaan OTP dalam pengamanan file yang besar dengan hanya menginputkan beberapa karakter sebagai key adalah mengaplikasikan padding untuk menyamakan panjang karakter key dengan file yang akan dienkripsi. Penelitian sebelumnya telah dilakukan modifikasi implementasi padding pada algoritma OTP untuk memperpanjang kunci dengan cara mengundi pengulangan keluaran karakter key dengan melakukan modulus sejumlah key pada file text [1]. Hasil penelitian ini menghasilkan padding dengan karakter key yang akan dikeluarkan berulang secara acak sesuai hasil undian dari hasil modulus pada urutan karakter file yang akan dienkripsi. Pada modifikasi tersebut jenis karakter yang digunakan hanya sesuai yang diinputkan, sehingga pada modifikasi tersebut dilakukan pemanjangan kunci sesuai panjang file dengan keterbatasan macam karakter hanya sebanyak yang telah diinputkan. Penelitian ini akan dilakukan teknik untuk mengembangkan bagaimana sebuah padding yang dilakukan bukan hanya menggandakan key dan merubah polanya, namun juga melibatkan karakter yang terdapat pada American Standard Code for Information Interchange (ASCII) dengan pola mengunakan key yang telah diinputkan. Maka key yang dihasilkan dapat menggunakan beragam karakter yang terdapat pada ASCII dengan menggunakan karakter key yang diinputkan sebagai awalan dan urutan dari ASCII yang akan dikeluarkan. 1. Tinjauan Pustaka Penelitian dengan judul Combining Advanced Encryption Standard (AES) and One Time Pad (OTP) Encryption for Data Security, membahas bagaimana menciptakan algoritma baru dalam kriptografi dengan menggabungkan algoritma OTP dan AES menjadi satu proses dalam melakukan enkripsi dan dekripsi supaya tidak mudah dideteksi oleh orang. Hasil dari penelitian terdahulu menyebutkan bahwa algoritma One Time Pad 2

dapat digabungkan ke dalam algoritma Advanced Encryption Standard (AES) dalam melakukan enkripsi dan dekripsi, dengan memasukkan OTP ke dalam AES menghasilkan kriptografi baru dengan nama kriptografi OTP AES. Pada kriptografi OTP AES, panjang kunci tidak mempengaruhi lama waktu enkripsi dan dekripsi, ukuran file sebelum dan sesudah enkripsi tidak berubah atau sama, serta spesifikasi komputer mempengaruhi lama waktu proses enkripsi dan dekripsi [2]. Penelitian yang lain dengan judul Implementasi Modifikasi Kriptografi One Time Pad (OTP) untuk Pengamanan Data File, membahas modifikasi algoritma OTP pada penyamaan panjang kunci dengan memberikan undian urutan keluar pada tiap karakter kunci. Undian tersebut adalah hasil dari modulo urutan karakter pada plainteks, membuat karakter kunci dikeluarkan dengan urutan pengulangan karakter secara acak [1]. Berdasarkan penelitian terdahulu maka dilakukan penelitian untuk memodifikasi OTP dengan melakukan implementasi padding yang berfungsi untuk menambahkan karakter key dengan ASCII menggunakan karakter key yang ada sebagai awalan. Pada tabel 1 dapat dilihat apa yang telah dikembangkan pada penelitian sebelumnya dan yang telah dikembangkan lagi pada penelitian ini. Tabel 1 Modifikasi yang Dilakukan Penelitian Sebelumnya Farian karakter key terbatas pada inputan. Key yang digunakan hasil dari pengundian inputan karakter key. Penelitian ini Farian karakter key lebih maksimal dengan memanfaatkan ASCII. Karakter key inputan menjadi pola awalan ASCII yang kemudian berfungsi sebagai key. Padding dapat diartikan sebagai bantalan atau lapisan, berfungsi sebagai sisipan atau mengisi ruang kosong. Dalam penyimpanan, pengiriman atau pemrosesan file disisipkan beberapa blok data untuk memenuhi ukuran minimum, untuk memaksa bidang-bidang tertentu dari data kontrol atau data pengguna ke posisi ukuran tertentu, atau untuk mencegah dari penduplikasian pola bit yang memiliki arti kontrol tertentu [3]. Kriptografi secara umum merupakan ilmu dan seni untuk menjaga kerahasiaan berita [4]. Kriptografi (cryptography) berasal dari Bahasa Yunani dan terdiri dari dua suku kata, yaitu cryptos yang artinya rahasia (secret) dan writting yang artinya tulisan. Kriptografi kadang diartikan sebagai ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan. Pengertian yang lain, kriptografi merupakan ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan, integritas data, otentikasi data [5]. William Stallings mendefinisikan kriptografi sebagai the art and science of keeping messages secure. One Time Pad (OTP) dalam dunia kriptografi dikenal sebagai metode penyandian yang sangat kuat sehingga tidak mudah dipecahkan, yaitu dengan metode penyandian One Time Pad (OTP) [6]. Metode penyandian OTP 3

pertama kali diperkenalkan oleh Gilbert Vernam dalam perang dunia pertama, metode penyandian OTP merupakan salah satu variasi dari metode penyandian substitusi dengan cara memberikan syarat-syarat khusus terhadap kunci yang digunakan yaitu terbuat dari karakter/huruf yang acak (kunci acak atau pad), dan pengacakannya tidak menggunakan rumus tertentu. Jika kunci tersebut benar-benar acak, digunakan hanya sekali, serta terjaga kerahasiannya dengan baik, maka metode penyandian OTP ini sangat kuat dan tidak dapat dipecahkan [7]. Algoritma ini merupakan algoritma berjenis symmetric key yang artinya bahwa kunci yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi merupakan kunci yang sama. Dalam proses enkripsi, algoritma ini menggunakan cara One Time Pad, dimana cipher berasal dari hasil XOR antara bit plaintext dan bit key [8]. Berikut adalah rumusan OTP original: c i = ( p i +k i ) mod 26 (1) Dimana: p i = karakter plainteks k i = karakter kunci c i = karakter ciphrtteks American Standard Code for Information Interchange (ASCII) merupakan kode standar Amerika untuk pertukaran informasi yang akhirnya menjadi standar internasional yang masih dipakai sampai sekarang. Kode-kode tersebut diwujudkan dalam huruf dan simbol yang biasanya digunakan dalam komputer untuk menunjukkan teks. Kode ASCII memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 7 bit namun disimpan sebagai sandi 8 bit yang ditambahkan satu angka 0 sebagai signifikan paling tinggi. 2. Metode Penelitian Perancangan modifikasi padding yang diimplementasikan pada OTP dilakukan dengan tahapan yang ditunjukkan pada Gambar 1. Analisa Kebutuhan Pengumpulan Data Perancangan Modifikasi dan Pembuatan Program Evaluasi Penulisan Laporan Gambar 1 Tahap Penelitian 4

Berdasarkan Gambar 1 terdapat lima tahap dalam penelitian yang akan dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama: Analisa kebutuhan, tahap analisa kebutuhan yaitu, melakukan analisa mengenai kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan modifikasi ini, dan analisa bagaimana karakter OTP itu sendiri. Tahap kedua: pengumpulan data, dalam tahapan ini dilakukan pengumpulan terhadap data dari jurnal-jurnal terkait, buku, serta sumber mengenai pembahasan terkait penelitian tersebut. Tahap ketiga: Perancangan modifikasi dan Pembuatan Program perancangan modifikasi yang meliputi pembuatan flowchart untuk pengambilan keputusan, serta melakukan analisaanalisa hasil yang dapat diambil dari modifikasi yang telah dilakukan. Tahap keempat: Melakukan implementasi modifikasi ke dalam program, evaluasi terhadap keseluruhan perancangan dan modifikasi yang telah dibuat, apakah sudah berjalan dengan semestinya, jika belum maka dilakukan perbaikanperbaikan yang diperlukan. Tahap kelima: Penulisan laporan mendokumentasikan proses penelitian yang sudah dilakukan dari tahap awal hingga akhir ke dalam tulisan yang nantinya akan menjadi laporan hasil penelitian. Pada perancangan ini dilakukan dalam dua proses, yaitu proses enkripsi dan dekripsi. Pada masing-masing proses tersebut harus menyiapkan data(file) dan kunci(key). Secara umum proses enkripsi dapat dilihat pada Gambar 2 dan dekripsi pada Gambar 3. START Pilih file(plaintext) Input kunci(key) Penambahan ASCII perkarakter p a = j b + i ciphertext XOR cipherkey Ciphertext END Gambar 2 Skema Pemrosesan File untuk Enkripsi Secara Umum 5

Proses enkripsi-dekripsi diawali dengan memilih plaintext untuk enkripsi dan ciphertext untuk dekripsi dan menginputkan key. Kemudian key akan dipisahkan perkarakter, kemudian dilakukan pembacaan panjang plaintext/ciphertext. Selanjutnya key akan diproses dengan penyamaan yang akan berulang sebanyak panjang plaintext/ciphertext untuk menghasilkan key yang sama panjang dengan plaintext/ciphertext. START Pilih file(ciphertext) Input kunci(key) Penambahan ASCII perkarakter p a = j b + i ciphertext XOR cipherkey plaintext END Gambar 3 Skema Pemrosesan File untuk Dekripsi Secara Umum Penelitian ini melakukan proses padding ini memerlukan beberapa tahap yang harus dilakukan agar dapat dilaksanakan. Tahapan yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Menyiapkan plaintext yang dikonversi ke kode ASCII p = {a 1, a 2, a 3,..., a n } (2) b. Menyiapkan key Yang akan dipisahkan dan dikonversi ke kode ASCII dan kemudian akan dijadikan sebagai patokan awalan pada proses padding. j = {b 1, b 2, b 3..., b m } (3) setiap j yang dimasukkan akan dipisah sesuai urutan yang nantinya tiap j akan ditambahkan dengan diproses sebanyak i. 6

c. Persamaan pertama Panjang ASCII (i) yang ditambahkan pada tiap karakter key. i ={ c 1, c 2, c 3..., c 255 } (4) d. Menyiapkan fungsi penambahan karakter Digunakan sebagai fungsi utama untuk membangkitkan key sebagai penambahaan karakter. p a = j b + i (5) e. Menyiapkan fungsi pembatasan Jika p a 255 = p a Jika p a > 255 = p a 256 (6) START Memisahkan karakter key Membaca panjang ciphertext Mengambil karakter plainkey Penambahan ASCII perkarakter p a = j b + i Cipherkey END Gambar 4 Skema Padding yang Dilakukan Pada Gambar 4 ditunjukkan bagaimana jalannya proses pembacaan dan penambahan karakter berlangsung. Setelah tahap persiapan selesai, maka proses pengecekan dan padding akan dijelaskan sebagai berikut: 1) Pertama adalah memilih plaintext yang akan diproses, kemudian dibaca berapa panjang karakternya. p ={ a 1, a 2, a 3,..., a n } (7) 7

2) Inputkan key yang masing-masing akan dikonversi menjadi kode ASCII dan dipisahkan sesuai urutan inputan. j ={ b 1, b 2, b 3..., b m } (8) 3) Menggunakan fungsi Persamaan karakter dengan tiap satu karakter key yang akan diproses sebanyak i dan akan dilakukan bergilir pada karakter berikutnya sesuai urutan inputan. p a = j b + i (9) Fungsi ini akan berjalan total sebanyak f untuk menghasilkan cipherkey dengan karakter sebanyak f. 4) Jika hasil dari p a = j b + i lebih besar dari 255, maka hasilnya akan di kurangi dengan 256 agar hasil yang didapat tidak melebihi batasan pada ASCII. 3. Hasil dan Pembahasan Algoritma OTP yang telah dimodifikasi dengan penambahan padding, dilakukan pengujian terhadap enkripsi dan dekripsi yang diimplementasikan pada file. Percobaan berikut ini digunakan file dengan format.txt yang berukuran 362, key yang digunakan yaitu FTI. Isi file dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Isi File uji.doc Dapat dilihat isi pada file sebelum dienkripsi masih dapat terbaca. Waktu enkripsi yang dibutuhkan adalah 18,2523437499985 detik, dapat dilihat pada Gambar 6. 8

Gambar 6 Waktu yang Dibutuhkan Enkripsi Pada Gambar 7 dapat terlihat hasil enkripsinya pada tiga halaman pertama yang tidak dapat terbaca dan tiap halaman hanya menampilkan beberapa karakter saja. Gambar 7 Isi Ciphertext Hasil Enkripsi Setelah didekripsikan kembali, waktu yang dibutuhkan adalah 18,4709999999977 detik. Pada Gambar 9 dapat dilihat bahwa isi di dalamnya sudah dapat kembali dibaca seperti file aslinya. 9

Gambar 8 Waktu yang Dibutuhkan Dekripsi Gambar 9 File Hasil Dekripsi Sebagai contoh akan melakukan padding pada nama Arie Eko Tinikar. sebagai file yang terdiri atas 17 karakter, dan fti berfungsi sebagai key yang terdiri atas 3 karakter yang akan ditunjukan sebagai berikut. file = Arie Eko Tinikar. key = fti Pertama dilakukan pemisahan pada masing-masing karakter key dengan pengambilan sesuai masukan inputan key yang ditunjukan pada Tabel 2. Tabel 2 Pemisahan Key Karakter F T I Urutan 1 2 3 masukan file 10

Kemudian dilakukan pembacaan pada panjang ciphertext untuk menentukan berapa kali fungsi akan dijalankan untuk menyamakan hasil panjang plainkey. Tabel 3 Karakter Panjang File A r i E E k o T i n i k a r. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Diambil karakter key sesuai urutan inputan, dimulai dari karakter f dan ditambahkan kode ASCII. Penambahan dilakukan dengan awalan karakter key yang telah diambil terlebih dahulu dengan kode ASCII f adalah 102 maka akan ditambahkan dan dihasilkan karakter baru sebanyak 255 seperti yang ditunjukan pada Tabel 4. Jika hasil dari penambahan kode lebih dari 255 maka akan dikurangi 256 agar kode yang dihasilkan masih dalam ketentuan ASCII yaitu mulai dari 0 sampai dengan 255. f = 102 Penambahan kode Tabel 4 Proses Penambahan Hasil kode ASCII baru kode > 255 Hasil kode ASCII baru 102 1 103 Tidak 103 g 102 2 104 Tidak 104 h 102 3 105 Tidak 105 i.................. 102 255 357 Iya 101 e Karakter baru Karakter f ditambah 1 sampai 255 kode maka akan dihasilkan karakter dengan f sebagai awalan dan dilanjutkan g, h, i, j dan berakhir pada karakter e seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10. 11

Gambar 10 Contoh Penambahan ASCII Secara Penuh Karena proses dilakukan sebanyak karakter yang dimiliki oleh ciphertext, maka proses akan terhenti secara otomatis setelah karakter yang dihasilkan sudah sejumlah karakter pada ciphertext, seperti yang ditunjukan pada Tabel 5. Tabel 5 Tabel Hasil Padding A R i e E k o T i n i k a r. f G h i j k l m n o p q r s t u v Dari hasil pengujian ini telah dilakukan juga perbandingan dengan penelitian sebelumnya menggunakan algoritma yang berbeda dalam menerapkan padding ke algoritma OTP. Pengujian dilakukan dengan memproses plaintext yang sama dan membandingkan waktu pemrosesan. Telah diambil sepuluh contoh plaintext dengan beban masing-masing mulai dari 127, 221, 318kb, 472kb, 553, 652, 778, 864, 931, 1.494. 12

70 60 50 40 30 20 modifikasi baru modifikasi lama 10 0 127 221 318 472 544 652 778 864 931 1.494 Gambar 11 Diagram Perbandingan Waktu Enkripsi Berdasarkan Gambar 11 menunjukan perbandingan kecepatan proses enkripsi. Pada Tabel 6 dapat dilihat perbedaan rasio perbandingan dari hasil pada pemrosesan sepuluh file yang mempunyai beban isi yang berbeda. Nilai rasio ditentukan oleh selisih waktu yang dibutuhkan dalam satuan detik yang dibutuhkan tiap beban file, dan selisih memori beban file dalam satuan. Berikut sebagai contoh perhitungan rasio pada data pertama. beban file = 127 waktu = 5,368 second 5,368 127 = 0,0422 Tabel 6 Nilai Rasio pada Proses Enkripsi Beban file Modifikasi Baru Modifikasi Lama 127 221 318 472 544 652 778 864 931 1.494 5,368 =0,0422 5,084 =0,04 127 127 3,994 =0,0424 3,837 94 4,163 4,101 97 =0.0429 6,569 154 =0,0426 3,378 62 =0.0544 4,058 108 =0,0375 5,379 134 =0.0401 2,963 86 =0,0344 3,626 67 =0,0541 24,235 557 =0.0435 94 =0.0408 97 =0.0422 6,163 154 =0.04 3,323 62 =0,0536 4,103 108 =0,0379 5,210 134 =0,0388 2,574 86 =0.0299 3,103 67 =0.0463 23,041 557 =0.0413 13

70 60 50 40 30 20 modifikasi baru modifikasi lama 10 0 127 221 318 472 544 652 778 864 931 1.494 Gambar 12 Diagram Perbandingan Dekripsi Pada Gambar 12 dapat dilihat perbedaan waktu dari hasil pada pemrosesan deskripsi sepuluh file yang mempunyai beban yang berbeda. Pada Tabel 7 dapat dilihat detail rasio pada tiap beban data yang diujikan pada proses dekripsi. Nilai rasio ditentukan oleh selisih waktu yang dibutuhkan dalam satuan detik yang dibutuhkan tiap beban file, dan selisih memori beban file dalam satuan. Berikut sebagai contoh perhitungan rasio pada data pertama. beban file = 127 waktu = 5,381 second 5,368 127 = 0,0423 Tabel 7 Nilai Rasio pada Proses Dekripsi Beban file Modifikasi Baru Modifikasi Lama 127 221 318 472 544 652 778 864 931 1.494 5,381 =0,0423 5,008 =0,0394 127 127 4,104 =0,0436 3,806 =0.0404 94 94 4,087 3,946 97 =0,0421 6,519 154 =0,0423 3,510 62 =0,0566 4,316 108 =0,0399 5,366 134 =0,04 3,011 86 =0,035 3,774 67 =0,0563 24,228 557 =0,0435 97 =0,0392 6,148 154 =0,0399 3,306 62 =0,0533 4,087 108 =0,0659 5,132 134 =0,0383 2,465 86 =0,0286 3,510 67 =0,0523 22,292 557 =0,04 14

Perbandingan waktu dekripsi pada modifikasi yang lama lebih cepat, selisih waktu ini diakibatkan karena adanya perbedaan proses pembangkitan kunci yang dilakukan. Pada padding yang dikembangkan sebelumnya membangkitkan key terbatas pada inputan jenis karakter key yang berjumlah sesuai inputan user tanpa harus memanggil karakter lain di luar inputan, sedangkan pada penelitian ini key yang dibangkitkan menggunakan seluruh karakter pada ASCII yang membuat tiap karakkter key melakukan penambahan dan pembacaan sebanyak 255 kali agar dapat memenuhi 256 karakter, sehingga membuat kinerja proses sedikit lebih berat dari yang sebelumnya. 4. Simpulan Modifikasi padding yang diimplementasikan pada kriptografi OTP dengan menggunakan ASCII sebagai sisipan pada kunci untuk menyamakan panjang key dan ciphertext telah mampu menghasilkan farian key yang maksimal digunakan dalam proses enkripsi-dekripsi file berukuran besar. Inputan karakter key digunakan sebagai pola keluaran ASCII. Selisih waktu yang dihasilkan dari hasil proses enkripsi-dekripsi pada perbandingan kecepatan proses menunjukan bahwa proses sedikit lebih lama dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, hal ini diakibatkan adanya perbedaan proses pembacaan dan pemanggilan pada pembangkitan kunci. 5. Daftar Pustaka [1] Febryan C.W. 2014. Implementasi Modifikasi Kriptografi One Time Pad (OTP) untuk Pengamanan Data File. Salatiga: Skripsi S1 Universitas Kristen Satyawacana. [2] I. R. Widiasari, Combining Advanced Encryption Standard (AES) and One Time Pad (OTP) Encryption for Data Security, International Journal of Computer Applications, vol. 57, no. 20, pp. 1-8, 2012. [3] Bernadette, S. 2006. Webster's New World Hacker Dictionary. Santa Barbara, California:ABC-CLIO. [4] Schneier, Bruce, 1996, Applied Cryptography, Second Edition, New York: John Wiley and Sons. [5] Menezes, Alfred J., van Oorschot, Paul C., dan Vanstone, Scott A., 1997, Handbook of Applied Cryptography, Florida: CRC Press. [6] S. P. Agustanti, PENGAMANAN KUNCI ENKRIPSI ONE-TIME PAD (OTP) MENGGUNAKAN ENKRIPSI RSA, Jurnal Media Teknik, vol. 7, no. 1, pp. 95-100, 2010. [7] N. Nagaraj, One-Time Pad as a nonlinear dynamical system, Communications in Nonlinear Science and Numerical Simulation, vol. 17, no. 11, pp. 4029-4036, Nov. 2012. [8] Munir, R. 2006. Kriptografi. Bandung:Informatika. 15