BAB I PENDAHULUAN. manusia dan makhluk lainnya. Al-Qur an merupakan bukti tanda. kebesaran/kemahaluasan ilmu Allah bagi orang-orang yang berilmu.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang lengkap dan tersusun tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. kemajuan suatu bangsa. Hal ini menjadi tujuan utama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dimiliki setiap orang, karena pendidikan pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Muhammad Noor Syam bahwa...nampaknya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang maju. Dalam Allah SWT berfirman Q.S. surah Ar-Ra du ayat 11,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang dapat. membantu manusia untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-Qur an surah Ar-Ra du ayat 11 Allah SWT berfirman: ...

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa maka akan semakin tinggi derajat atau kedudukan bangsa tersebu. mampu berkompetensi dalam persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Aturan tersebut dapat kita lihat aplikasinya dalam jalur pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut. diperlukannya sumber daya manusia yang berkualitas yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Tujuan pendidikan sebagaimana termuat dalam Undang-undang tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat, berbagai kemajuan yang dialami dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan, karena pendidikan berperan dalam. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. seperti terdapat dalam Pembukaan UUD Pemerintah dalam hal ini terus

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan seseorang menuju kearah kemajuan dan peningkatan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan siswa sebagai bekal

BAB I PENDAHULUAN. nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. (Kunandar,

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam kehidupan seseorang, keluarga maupun Bangsa dan Negara mengingat

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil. Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meraih perbaikan, perubahan dan kemajuan. Manusia dalam skala individu,

BAB I PENDAHULUAN. panjang, persiapan yang matang, dukungan sumber daya manusia dan sumber

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Munadi, Ilmu Pengetahua Alam (IPA) atau sains (science) adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas merupakan faktor utama dalam mendukung suksesnya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan selalu dilaksanakan oleh pemerintah. Indonesia. Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan memiliki peranan sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. cara yang dipilih untuk meraih kemajuan (made of getting forward).

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kalangan, keberadaannya yang multifungsional menjadikan pendidikan. merupakan tolak ukur yang utama dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, maka ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. Di negara kita Indonesia pendidikan formal seperti sekolah adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju suatu masyarakat, semakin dirasakan pentingnya sekolah. para siswa yang memiliki kecenderungan untuk meniru.

BAB I PENDAHULUAN. Alquran dan pendidikan dalam islam adalah sesuatu yang tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang lengkap dan tersusun tentang suatu objek. Dengan ilmu hidup akan menjadi mudah dan baik, serta terangkat derajad kemuliaan di dunia dan akhirat. Ajaran Islam mewajibkan setiap kaum muslimin dan muslimat menuntut ilmu yang bermanfaat, baik ilmu pengetahuan, maupun ilmu pengetahuan agama. Orang-orang yang berilmu pengetahuan (tidak membedakan antara ilmu umum dengan ilmu agama) yang didasari keimanan, diangkat derajadnya oleh Allah. 1 Sesuai dengan Firman Allah, surah Al Mujaadilah ayat 11:... 2 Al-Qur an adalah haq (kebenaran yang mutlak) yang diyakini dengan keimanan dan diperkuat dengan akal untuk menjadi petunjuk jalan yang lurus bagi manusia dan makhluk lainnya. Al-Qur an merupakan bukti tanda kebesaran/kemahaluasan ilmu Allah bagi orang-orang yang berilmu. 3 Manfaat 1 Ahmad Gazali, Membumikan Disiplin Perilaku Shalat, (Banjarbaru: Yayasan Qardhan Hasana, 2007), h.50 2 Departemen Agama RI, Al-Qur an Dan Tafsirnya,(Jakarta: CV. Ferlia Citra Utama), jilid X, h.23 3 Ahmad Gazali, Membumikan Disiplin Perilaku Shalat, op.cit., h.46 1

2 ilmu bagi manusia tidak terhitung jumlahnya. Sejak Nabi Adam hingga sekarang, dari waktu ke waktu ilmu telah mengubah manusia dan peradabannya. Kehidupan manusia pun menjadi lebih dinamis dan berwarna. Pendidikan adalah usaha sadar orang dewasa dan disengaja serta bertanggung jawab untuk mendewasakan anak yang belum dewasa dan berlangsung terus menerus. Dalam proses pendidikan ada unsur-unsur yang saling mempengaruhi, yaitu guru, murid, tujuan, metode, kegiatan dan penilaian yang diatur dengan baik agar peranannya berfungsi baik. 4 Pendidikan merupakan suatu proses yang membantu manusia dalam belajar, sehingga hasil dari proses tersebut dapat digunakan dalam menghadapi permasalahan tertentu. 5 Di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tertuang mengenai dasar dan tujuan pendidikan Nasional, yaitu Pendidikan Nasional berdasarkan atas Pancasila dan bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta, bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. 6 Kegiatan belajar merupakan kegiatan pokok dalam proses pendidikan di sekolah. Berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung kepada proses belajar siswa sebagai anak didik. Tujuan dari belajar tersebut adalah untuk memperoleh pengetahuan. Pengetahuan hakiki yang diperoleh manusia berasal dari Allah SWT sebagai 4 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan,(Semarang: Penerbit Rineka Cipta, 2001), h. 11 5 Aji Priyanto, Dunia Pendidikan Indonesia, http://www.ajipriyanto.co.cc /2009/2/ hakikat-pendidikan-matematika.html 6 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati,, Ilmu Pendidikan, loc.cit

3 penciptanya. Seperti yang tertuang dalam Firman-Nya surah At Thahaa ayat 98, yang berbunyi: 7 Ilmu pengetahuan adalah proses menggambarkan sesuatu atau memberi arti tentang sesuatu. Ilmu pengetahuan berawal dengan soal pada suatu situasi. Seperti matematika merupakan ilmu tentang sesuatu yang memiliki pola keteraturan dan urutan yang logis, menemukan dan mengungkapkan keteraturan atau urutan ini dan kemudian memberikan arti merupakan makna dari mengerjakan matematika. Pendidikan matematika adalah suatu proses yang membantu manusia untuk mendapatkan kemampuan atau ketrampilan dalam mengorganisasikan bilangan atau simbol secara terstruktur berdasarkan aturan dan teori yang sudah didefinisikan secara jelas sehingga dapat diperoleh hasil yang benar dan dapat diterapkan dalam kehidupannya. 8 Yang dipelajari di dalam matematika adalah berbagai lambang dan ungkapan untuk mengkomunikasikannya. Struktur spesifik yang diselidiki oleh matematikawan sering kali berasal dari ilmu pengetahuan alam, dan sangat umum di fisika, tetapi matematikawan juga mendefinisikan dan menyelidiki struktur internal dalam matematika itu sendiri, misalnya, untuk menggeneralisasikan teori bagi beberapa sub-bidang, atau alat bantu untuk perhitungan biasa. Akhirnya, 7 Departemen Agama RI, Al-Qur an Dan Tafsirnya,op.cit. h. 488 8 Aji Priyanto, Dunia Pendidikan Indonesia, loc.cit

4 banyak matematikawan belajar bidang yang dilakukan mereka untuk sebab estetis saja, melihat ilmu pasti sebagai bentuk seni daripada sebagai ilmu praktis atau terapan. 9 Pelajaran Fisika salah satu ilmu yang membahas gejala dan prilaku alam, sepanjang dapat diamati oleh manusia. Cara mengungkapkannya tidak saja kualitatif tetapi juga kuantitatif. Dengan demikian ada empat cara memahami ilmu fisika tersebut. Pertama, kejelasan tentang gejala dan prilaku alam itu berlangsung, Kedua, kejelasan tentang objek yang menjadi fokus bahasan. Ketiga, mengenal alat dan media yang akan digunakan untuk menangkap gejala dan prilaku alam tersebut, dan keempat, adalah bahasa yang digunakan untuk mengungkap prilaku alam tersebut. Bahasa yang digunakan untuk mengungkap peristiwa alam tersebut adalah bahasa matematika. Berarti matematika memegang peranan penting dalam fisika. Penulis yang pernah melakukan penelitian mengenai konsep matematika dalam mata pelajaran fisika, yaitu Syamsiah jurusan Tadris Matematika dengan judul skripsinya yaitu Identifikasi Kesulitan Menyelesaikan Soal Dengan Konsep Fisika Yang Diaplikasikan Pada Matematika Siswa Kelas VIII MTs Negeri Kelayan Lokasi Pekauman Banjarmasin Tahun Pelajaran 2006/2007, dengan kesimpulannya adalah siswa mengalami kesulitan dalam menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan, menentukan rumus serta melakukan pengerjaan hitung. Penulis lain yang menulis skripsi mengenai konsep yang berkaitan adalah Hairiah jurusan Tadris Matematika dengan judul skripsinya yaitu Kemampuan 9 Dimas Dwi Angen Saputra, Sejarah Kegunaan Matematika, http://blog.math.uny. ac.id/dimasdwiangensaputra/2009/10/29/%e2%9c%81-sejarah-kegunaan-matematika-%e2% 9C%81/

5 Siswa Kelas VII Menggunakan Konsep Matematika Dalam Menyelesaikan Soal- Soal Fisika di MTs Negeri Model Amuntai Tahun Ajaran 2007/2008, berisi simpulan bahwa perlunya peningkatan pembelajaran baik pada mata pelajaran matematika maupun mata pelajaran fisika di MTsN Model Amuntai, perlunya kerjasama guru matematika dan guru fisika dan perlunya banyak latihan yang harus dilakukan siswa untuk lebih memahami soal-soal. Kedua skripsi di atas telah membahas mengenai konsep matematika dalam mata pelajaran fisika, akan tetapi yang termuat dalam kedua skripsi tersebut adalah materi kurikulum sekolah menengah pertama atau madrasah tsanawiyah. Disini penulis akan melakukan penelitian tentang kemampuan menggunakan konsep matematika dalam mata pelajaran fisika pada kurikulum tingkat sekolah menengah atas khususnya siswa kelas XI. Berdasarkan dari uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dan menuangkannya ke dalam karya ilmiah (skripsi) dengan mengangkat judul Kemampuan Menggunakan Konsep Matematika Dalam Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Banjarmasin Tahun Pelajaran 2009/2010. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan menggunakan konsep matematika dalam mata pelajaran fisika siswa

6 kelas XI di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Banjarmasin tahun pelajaran 2009/2010? C. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran judul skripsi tersebut, maka penulis merasa perlu menegaskan sebagai berikut: 1. Konsep Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret. 10 2. Matematika Matematika merupakan suatu ilmu yang mempelajari jumlah-jumlah yang diketahui melalui proses perhitungan dan pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka atau simbol-simbol. Matematika yang dimaksud adalah mata pelajaran matematika untuk siswa sekolah menengah atas kelas XI. 3. Fisika Fisika yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah fisika yang dipelajari dalam jenjang pendidikan sekolah menengah, dan merupakan sub bagian dari ilmu pengetahuan alam. Jadi yang dimaksud dari judul penelitian ini adalah kemampuan menggunakan konsep matematika ke dalam mata pelajaran Fisika yang dibatasi pada materi semester I pada kompetensi dasar Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar dan gerak parabola dengan menggunakan vektor pada siswa kelas XI 10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), h.456

7 di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Banjarmasin tahun pelajaran 2009/2010. D. Alasan Memilih Judul Alasan penulis memilih judul Kemampuan menggunakan konsep matematika dalam mata pelajaran fisika siswa kelas XI di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Banjarmasin Tahun Pelajaran 2009/2010 dalam penelitian ini adalah: 1. Matematika sering dianggap abstrak dan bertolak belakang dengan dunia nyata, padahal matematika berhubungan erat dalam kehidupan manusia. 2. Di dalam materi mata pelajaran fisika sekolah menengah, sering terdapat aturan aturan yang akhirnya berbentuk matematika. Perhitunganperhitungan berdasarkan pengetahuan akan sering muncul dan digunakan dalam mempelajari fisika. E. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa menggunakan konsep matematika dalam mata pelajaran fisika kelas XI di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Banjarmasin tahun pelajaran 2009/2010. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

8 1. Sebagai bahan informasi tentang pentingnya kemampuan siswa menggunakan konsep matematika dalam mata pelajaran fisika kelas XI di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Banjarmasin. 2. Sebagai bahan masukan bagi guru mata pelajaran matematika dan fisika untuk lebih menekankan pentingnya pemahaman dalam materi matematika untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan mata pelajaran fisika. 3. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam permasalahan yang serupa untuk mengadakan penelitian yang lebih mendalam. 4. Penambah khazanah ilmu pengetahuan bagi perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan perpustakaan pusat IAIN Antasari Banjarmasin. G. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah memahami pembahasan ini, maka dibuat sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I Pendahuluan, terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi operasional, alasan memilih judul, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan hasil penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Landasan teoritis, yang berisi hakikat belajar matematika, peran matematika dalam ilmu pengetahuan, topik-topik dalam matematika, materi matematika yang tertuang dalam mata pelajaran fisika.

9 BAB III Metode penelitian, yang membahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV Laporan hasil penelitian, terdiri dari gambaran lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. BAB V Penutup, yang berisi simpulan dan saran-saran.